Latest News

Monday, October 10, 2016

Benarkah Ini FP Resmi Anies-Sandiaga? Ketika Kubu Anies-Uno Mulai Melancarkan Kampanye SARA, Begini Respon dari Anies



alirantransparan.blogspot.co.id - Kampanye menuju Pemilihan Gubernur DKI 2017 mulai menampilkan sisi hitamnya.

Yang sedang mempermalukan diri adalah kubu Anies Baswedan � Sandiaga Uno (ABSU) .
Mereka mulai terang-terangan menyerang Ahok dengan isu SARA

Ini misalnya jelas terlihat dalam halaman facebook Anies Baswedan � Sandiaga Uno (https://www.facebook.com/Anies-Baswedan-Sandiaga-Uno-1042598749191329/)

Sebenarnya ada banyak muatan yang cukup berwibawa di FB mereka itu. Kubu ABSU misalnya memaparkan target, visi misi, mengucapkan selamat tahun baru hijriah, mengajak shalat Jumat, mengajak shalat magrib, memuat pernyataan Ridwan Saidi yang mengeritik pemimpin Jakarta �berisik�, berita bahwa Sandiaga Uno memperoleh gelar professor, video cerita Anies tentang ayahnya, dan sebagainya.

Tapi rupanya kubu ABSU tidak cukup percaya diri untuk menarik dukungan kalau hanya dengan muatan-muatan positif tersebut.

Karena itu kubu ABS juga mengunggah rangkaian video sejumlah pemuka muslim yang mengumandangkan kampanye agar umat Islam jangan memilih pemimpin non-muslim dan bahwa pemimpin kafir akan membahayakan umat Islam (yang ditampilkan antara lain: Buya Yahya, AA Gym, Irena Handono, Khalid Basalamah, dan Felix Siauw). Mereka juga memuat ulang meme yang menyindir bahwa Ahok tidak layak dipilih menjadi Gubernur DKI karena �belum disunat�.

Perilaku kubu ABSU ini memalukan.

Saya tidak mau berkomentar tentang Sandiaga Uno yang memang kurang  dikenal sepakterjangnya. Tapi kalau soal Anies, apa yang tampil di FB ABSU ini seharusnya merupakan tamparan bagi integritas dia.

Anies adalah seorang tokoh yang selama ini menjadi teladan antara lain karena kepercayaannya pada Demokrasi, perjuangan HAM, dan pluralisme.

Anies adalah teladan bagi banyak anak muda yang percaya bahwa Indonesia harus dibangun dengan semangat bekerja keras yang melibatkan seluruh rakyat Indonesia terlepas dari kelas ekonomi, kelas sosial,  agama, suku, ras dan etnik.

Semua keteladanan Anies ini sekarang dihancurkan oleh kubunya hanya karena satu hal: mereka ingin Anies menjadi Gubernur DKI dan untuk itu ia harus mengalahkan Ahok. Masalahnya, karena mereka tidak yakin bisa mengalahkan Ahok dengan standar-standar objektif, mereka menyerang dengan isu SARA.

Saya yakin bahwa Anies sendiri tidak percaya dengan tafsir sempit yang menyatakan umat Islam tidak boleh memilih pemimpin non-Islam. Kepercayaan semacam itu sudah dibantah berulangkali oleh banyak ulama di Indonesia maupun di dunia internasional. Dengan kapasitasnya sebagai ilmuwan yang rasional, hampir tidak mungkin Anies percaya dengan doktrin semacam itu.

Anies sendiri belum tentu kelakuan memalukan pendukungnya ini.  Mungkin saja ia terlalu percaya pada para operator lapangan yang memang dibayar mahal untuk menyerang pesaing Anies.

Karena itu, bila Anies memang berintegritas, ia harus segera memerintahkan kubunya untuk menghentikan kampanye yang memalukan dan memecahbelah bangsa ini.

Jadi kita lihat saja, apakah Anies akan mulai menertibkan muatan-muatan dungu ini atau tidak.

Kalau dia diam saja dan serangan SARA kepada Ahok ini terus berlanjut, kita semua tahu bahwa Anies adalah manusia biasa yang haus kekuasaan. Memalukan, tapi begitulah adanya.

Respon dari Anies Baswedan atas tulisan di atas menyatakan setidaknya ada empat hal:

Pertama, Fanpage Anies Baswedan � Sandiaga Uno bukanlah medsos resmi tim kampenye mereka. Menurut Anies, dia tidak tahu siapa yang mengelola fanpage itu.

Kedua, Anies mengecam pengelola FB yang menggunakan isu agama dalam Pilkada DKI 2017, karena ia sendiri menolak isu SARA.

Ketiga, Anies menyatakan akan menjadikan ajang kampanye sebagai �festival gagasan�, yakni tempat di mana masing-masing kandidat memaparkan gagasan tentang pengembangan Jakarta yang menyejahterakan masyarakat.

Keempat, Anies dan Uno akan segera menertibkan berbagai akun medsos yang menggunakan nama Anies namun isinya berseberangan dengan posisi politik Anies dan Uno.
Apa yang dikatakan Anies tentu cukup menenteramkan.


Masalahnya, kita tahu Anies sebenarnya didukung kelompok-kelompok yang suka menggunakan isu agama untuk tujuan politik sempit. Kita tahu bagaimana sikap organisasi-organisasi seperti FPI, FUI ataupun kelompok pkspiyungan dalam isu agama dan politik. 

Karena itu banyak pihak sudah mengingatkan Anies akan bahaya kampanye anti Kristen dan Tionghoa yang mungkin akan digunakan organisasi-organisasi tersebut.

Kekuatiran itu kini terbukti. Dan Anies jadinya punya pekerjaan rumah membereskan perilaku picik sebagian pendukungnya ini.

Ini bukan pekerjaan mudah.

Kalau kita membrowse internet, kita akan menemukan banyak akun Fanpage yang menggunakan nama Anies dan Uno. Fanpage yang saya kritik, bernama Anies Baswedan � Sandiaga Uno hanyalah salah satunya, dan kini secara resmi menyatakan bahwa �Ini bukan medsos resmi dari Anies � Uno�.

Celakanya, yang paling populer justru fanpage yang saya kritik itu. Saya katakan �celaka�, karena fanpage inilah yang nampaknya dikelola dengan sangat aktif dan aktif pula menggunakan isu agama. Fanpage lain cenderung santun dan menunjukkan keunggulan, gagasan, program dan janji Anies dan Uno. Sebelum menulis tulisan ini, saya menengok internet dan menemukan nama-nama fanpage di bawah ini
  • Anies Baswedan � Sandiaga Uno (disukai 17.008)
    Anies Baswedan � Sandiaga Uno for Jakarta (disukai 95)
    Anies Baswedan SAndiaga Uno � ASA For DKI Jakarta (disukai 7)
    Anies Baswedan dan Sandiaga Salahuddin Uno (disukai 29)
    Anies Baswedan-Sandiaga Uno (disukai 51)
    Anies Baswedan-Sandiaga Uno untuk DKI (disukai 27)
    Teman Anies Baswedan � Sandiaga Uno (disukasi 11)
    ASA Anies Baswedan Sandiaga Uno Real Leaders (disukai 75)
    Anies Baswedan & Sandiaga Uno (disukai 182)
Seperti Anda lihat, fanpage Anies Baswedan � Sandiaga Uno (yang saya kritik) itu jauh lebih populer dibandingkan fanpage lainnya.

Ini bisa jadi mengindikasikan bahwa banyak pendukung Anies sebenarnya memang memercayai isu-isu agama untuk mengalahkan pesaing Anis.

Anies sekarang sudah berjanji bahwa ia tidak membiarkan para pendukungnya untuk menggunakan isu SARA untuk menyerang Ahok. Bila ia penuhi janji itu, kita bisa membayangkan sebuah pertarungan yang sehat, kompetitif dan objektif. Kalau tidak, kita akan tahu kualitas dan integritas Anies.


(madinaonline.id/ade armando)

No comments:

Post a Comment