Latest News

Wednesday, October 19, 2016

Jika Ahok Menang, Apa Kerugian Umat Islam? Jika Ahok Kalah, Keuntungan Apa yang Dinikmati Umat Islam?





alirantransparan.blogspot.co.id - Semua yang sedang dilakukan oleh sekelompok umat Islam, termasuk Buni Yani yang mengupload potongan video pidato Ahok di Pulau Seribu, dan gencarnya penjelasan tentang "haramnya" memilih pemimpin kafir, tak dapat dipungkiri hanyalah upaya untuk mencegah Ahok terpilih sebagai gubernur. Walaupun sering kali juga pura-pura dibantah.

Sekarang, bagaimana seandainya pada bulan Februari nanti, atau pada pemilihan putaran kedua, Ahok ternyata menang. Kerugian apakah yang akan diderita umat Islam?

Jawabnya adalah : Tidak ada! Jika Ahok jadi Gubernur lagi, tidak akan ada kerugian yang akan terjadi bagi umat Islam. Semua ketakutan dan kengerian yang digembar-gemborkan selama ini tidak akan pernah terjadi. Semua akan berjalan biasa-biasa saja.

Tidak akan terjadi misalnya, pengangkatan besar-besaran pejabat non Islam. Atau pelarangan jilbab di kantor dan sekolah. Atau pelarangan ceramah. Atau mengganti pelajaran agama Islam dengan agama kristen. Atau atau atau yang selama ini digembar-gemborkan.

Mungkin reklamasi tetap jalan, penggusuran juga. Tapi kalau Ahok kalah pun, reklamasi dan penggusuran pasti lanjut juga. Hanya soal waktu.

Sebaliknya, jika bukan Ahok yang menang, keuntungan apakah yang akan dinikmati umat Islam. Jawabnya juga sama : Tidak ada. Kehidupan akan berjalan seperti biasa saja.

Yang akan terjadi adalah, partai-partai kembali leluasa berebutan anggaran DKI yang besar luar biasa itu, setelah hampir 5 tahun puasa di era Ahok ini. Umat akan segera dilupakan dan ditinggalkan. Al Quran tak akan lagi dipakai, tidak Al Maidah 51, tidak juga ayat yang lain. 


Ulama-ulama juga juga tidak akan didengar suaranya, karena kepentingan mereka dengan ulama sudah selesai.

Jadi, apa masalahnya? Memang masalahnya bukan Ahok, bukan juga ada urusannya dengan Ahok. Masalahnya adalah kita sendiri, umat Islam ini sendiri. Yang meninggalkan Al Quran, meninggalkan Islam, cinta dunia, takut mati, sehingga menjadi lemah (wahn).

Bukan Ahok yang kuat, bukan Ahok yang hebat, Ahok bukan siapa-siapa, Ahok is Nobody. 

Ahok tidak cerdas, tidak kuat, bukan pemberani, tidak punya pendukung sejati. Kita lah yang lemah, kitalah yang bodoh, kitalah yang tak bersatu. Jadi kuncinya kembali pada kita, kepada para pemimpin kita, kepada mereka yang mengaku ulama. Untuk bekerja keras membangun kekuatan umat, meningkatkan iman dan taqwa umat, mencerdaskan umat, mensejahterakan umat. 

Bukan hanya duduk manis di menara gading, asyik menata-nata serban dan jubah, asyik dengan pujian dan status sosial yang tinggi, bayaran yang besar, fasilitas yang mewah, dari bank-bank yang berlabel syariah, dari lembaga-lembaga zakat, dari sekolah-sekolah dan pesantren yang memungut bayaran mencekik.

Umat menanti, Allah dan RasulNya beserta para malaikat akan melihat dan menjadi saksi, siapa yang benar-benar bersungguh-sungguh berjuang, dan siapa yang tidak.
Wallahu a'lam.

 (Tulisan lanjutan dari sahabat, untuk direnungkan, sebagai pelajaran ummat Islam 'wallaahu a'lam)

Sumber: AGUS SALIM  via heronesia.com


baca juga: - Baca Niih... Tamparan Keras Buat FPI! Sekjen OKI: Soal FPI, Siapa Izinkan Mereka Bertindak atas Nama Islam?  

Soal Gaya Bicara Ahok yang (Katanya) Kasar, Dibela Oleh Aktris Kawakan Jajang C. Noer. Begini Jawaban Tegasnya

No comments:

Post a Comment