Latest News

Showing posts with label TNI. Show all posts
Showing posts with label TNI. Show all posts

Friday, November 11, 2016

Di Markas Marinir, Jokowi Naik Tank dan Digendong Prajurit




alirantransparan.blogspot.com - Presiden Joko Widodo hari ini memberi pengarahan kepada pasukan Marinir. Dalam kesempatan itu, Jokowi mengecek kesiapan Pasukan marinir dari atas tank.

Jokowi tiba di Markas Marinir, Cilandak, Jakarta Selatan, sekitar pukul 09.55 WIB, Jumat (11/11/2016). Jokowi kemudian didaulat menjadi inspektur upacara.

Saat upacara, Jokowi naik dan berdiri di atas tank. Dari atas kendaraan taktis itu, Jokowi memberikan pengarahan kepada ribuan pasukan Marinir.
 



"Saya dan seluruh rakyat Indonesia selalu bangga kepada prajurit Korps Marinir. Karena parjurit-prajurit Marinir saya tahu, dekat dengan rakyat, selalu mendengar rakyat dan melekat di hati rakyat di manapun prajurit Korps Marinir berada dan bertugas," kata Jokowi dari atas tank BMP3F berpelat Indonesia 1.

"Prajurit Korps Marinir adalah prajurit TNI yang disegani, yang selalu akan hadir di setiap ladang pertempuran di seluruh pelosok nusantara demi keutuhan NKRI," tambahnya.

Usai memberi pengarahan, mesin tank dinyalakan. Jokowi kemudian melakukan pengecekan kesiapan Pasukan dari atas tank didampingi oleh Komanda Korps Marinir Mayjen TNI Raden Mas Trusono.

Setelah mengecek pasukan, Jokowi kemudian turun dari tank. Jokowi kembali menuju ke arah prajurit Marinir yang berbaris dengan berjalan kaki. Jokowi menyalami satu persatu prajurit Marinir yang berada di baris paling depan.




Tiba di barisan ujung, Jokowi kemudian digendong oleh beberapa pasukan Marinir. Jokowi yang tampak mengenakan kemeja batik warna cokelat itu terlihat tersenyum saat digendong sambil diarak.

Ribuan pasukan Marinir mengiringi Jokowi dengan menyanyikan mars-mars Marinir sambil bertepuk tangan. Jokowi yang digendong itu juga bertepuk tangan.

Setelah itu, turun, Jokowi melakukan foto bersama dengan para prajurit Marinir.(detik.com)

Monday, October 31, 2016

BRAVO!! TNI Akan Tindak Tegas Bagi Siapapun yang Akan Memecah Belah Persatuan Bangsa

 
Panglima TNI Jendral Gatot Nurmantyo membaca pointer pernyataan Panglima TNI di lapangan Kopassus grup 1, Serang, Banten, Minggu (30/10). Dalam pernyataannya, TNI tidak akan mentolerir gerakan yang ingin memecah belah bangsa. (Liputan6.com/Helmi Affandi)


alirantransparan.blogspot.co.id - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menginstruksikan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo agar bertindak tegas kepada setiap gerakan apa pun yang dianggap berpotensi memecah belah persatuan bangsa, jelang pelaksanaan Pilkada Serentak 2017.

"Sebagai alat negara, TNI tidak akan mentolerir gerakan-gerakan yang ingin memecah belah bangsa, mengadu domba bangsa dengan provokasi dan politisasi SARA (Suku, Agama, Ras, dan Antar-golongan)," ujar Gatot di Mako Grup I Kopassus, Serang, Banten, Minggu (30/10/2016).

Gatot melanjutkan, TNI akan menjadi yang terdepan dalam menumpas kelompok-kelompok yang berusaha memecah belah keutuhan bangsa. Dia mengimbau kepada seluruh prajuritnya agar tidak ragu dalam menjaga kedaulatan NKRI.

"TNI akan menjadi garda terdepan untuk menghadapi setiap kekuatan yang ingin mengganggu persatuan dan kesatuan bangsa," ucap jenderal bintang empat itu.

Gatot menegaskan, pihaknya siap untuk bekerja sama dengan Polri dan instansi lainnya dalam menjaga keutuhan bangsa.

"Tegakkan satu komando dan jangan ragu bertindak untuk menjaga kutuhan dan kedaulatan NKRI," Gatot menandaskan.(liputan6.com)

Sunday, October 9, 2016

Ini Baru Pemimpin! Komando Jokowi 2 Kali Berhasil Gerakkan TNI buat 'Gertak' Asing Terobos Natuna


Jokowi di Natuna


alirantransparan.blogspot.co.id - Untuk kedua kalinya, Presiden Joko Widodo kembali menyambangi Kepulauan Natuna, Kepri. Berbeda dengan sebelumnya, kedatangannya adalah untuk menyaksikan langsung Latihan Bersama Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU).

Latihan tersebut bertajuk Angkasa Yudha 2016 ini. Tema latihan ini yakni, 'Menetralisir Kekuatan Udara Lawan dan Melaksanakan Operasi Dukungan Udara Terhadap Kekuatan Laut Maupun Kekuatan Darat Dalam Rangka Menjaga Kedaulatan NKRI'.

Lewat latihan ini, TNI AU benar-benar menunjukkan kekuatannya di hadapan presiden. Matra udara pertahanan Indonesia ini sampai mengerahkan 73 pesawat dan 2.000 personel secara besar-besaran.

Sekitar pukul 09.20 WIB, atraksi Angkasa Yudha memulai dengan meluncurkan pesawat tempur jenis Sukhoi SU 27/30. Dengan ketinggian 200 meter dari permukaan laut, Sukhoi SU 27/30 menukik bom ke arah musuh.

Dalam latihan ini, musuh diserupakan dalam bentuk kapal nelayan asing di tengah laut Natuna.

Atraksi berikutnya dilakukan pesawat tempur F-16. F-16 melakukan serangan strategis dari udara dengan ketinggian 200 meter dari permukaan laut.

Usai F-16 bermanuver, kini giliran 4 pesawat tempur Tucano dan 4 pesawat Hawk melakukan serangan udara langsung ke arah musuh. Serangan ini untuk membantu gerak maju pasukan kawan. Dari ketinggian 200 meter dari permukaan laut, pesawat Tucano dan Hawk menukik sekitar sepuluh bom.

Selanjutnya, diluncurkan 6 pesawat C-130 yang memboyong 320 personel satuan tempur secara static dan 2 pesawat CN-295 yang membawa 88 personel secara free fall (terjun bebas). Manuver pesawat C-130 dan CN-295m dikawal langsung pesawat F-16 untuk memastikan tidak adanya serangan udara mendadak dari musuh.

Latihan besar-besaran ini mendapatkan perhatian penuh dari media internasional. Banyak yang melihat militer Indonesia tengah bersiap-siap menghadapi gejolak di Laut China Selatan (LCS), di mana China dan sejumlah negara di Asia Tenggara saling mengklaim kawasan laut seluas 3,5 juta km persegi.

Meski demikian, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi memastikan latihan itu tidak terkait dengan meningkatnya tensi di LCS. Sebab, latihan itu sepenuhnya dilakukan di dalam wilayah Indonesia dan tidak sekalipun menyentuh batas terluat Laut Natuna.

"Ini bukan latihan udara pertama yang kami lakukan. Kami sudah melakukannya berkali-kali. Latihan militer ini digelar oleh militer Indonesia di wilayah Indonesia. Bukan LCS, tapi Natuna," tegasnya seperti dikutip dari thediplomat.com, Minggu (9/10).

"Kami ingin memperkuat ekonomi di area perbatasan dan meningkatkan pertahanan dan keamanan di wilayah itu," lanjutnya.

Kedatangan Jokowi ke Natuna ini bukan untuk pertama kalinya. Pada 23 Juni lalu, Jokowi untuk pertama kalinya memberikan gertakan terhadap China, yang sempat menerobos perbatasan Indonesia di Laut Natuna.

Coast Guard China, saat itu tengah berupaya membebaskan warganya yang dibekuk aparat Indonesia. Kejadian itu telah berlangsung dua kali, namun kejadian terakhir mereka harus menghadapi kapal perang TNI AL.

Mereka terus membuntuti kapal perang Indonesia hingga melewati perbatasan, hingga TNI AL terpaksa menerjunkan kapal lain untuk memberikan bantuan. Kejadian ini ternyata membuat Jokowi marah.

Selang beberapa hari, Jokowi langsung berangkat ke Natuna. Di sana, dia menggelar rapat di atas KRI Imam Bonjol, kapal juga bergerak menuju lokasi kejadian, di mana kapal China mengekor kapal perang Indonesia.

Kejadian ini membuat heboh dunia, bahkan Filipina ikut memberitakannya.(merdeka.com)

Friday, October 7, 2016

Hanya di Era Jokowi yang Bisa Begini! TNI Bangun Benteng Pertahanan 3 Dimensi di Pulau Natuna Demi Jaga Kedaulatan NKRI

 
Jokowi di Natuna


alirantransparan.blogspot.co.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau beberapa lokasi pembangunan di Pulau Natuna, Kepulauan Riau, Kamis (6/10). Di Natuna, pembangunan ditangani langsung oleh Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Di pulau yang berbatasan dengan Laut China Selatan ini, TNI membangun benteng pertahanan terintegrasi tiga dimensi, yakni pembangunan antara darat, udara, dan laut. Presiden Jokowi yang didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo tiba di lokasi tinjauan pertama, di Selat Lampa, Natuna, sekitar pukul 13.30 WIB.


Direktur Zeni Angkatan Darat, Brigjen Erwin langsung menyambut hangat kedatangan Presiden Jokowi. Brigjen Erwin kemudian memaparkan program pembangunan pertahanan terintegrasi kepada mantan Gubernur DKI itu.

Dijelaskannya, ada empat daerah di Natuna yang menjadi sasaran pembangunan benteng pertahanan terintegrasi tiga dimensi.

"Pembangunan berlangsung di Ranai, Sepempang, Desa Sungai Ulu, Selat Lampa, Desa Tanjung Payung, dan Desa Tanjung Datuk, bapak," jelas Brigjen Erwin kepada Presiden Jokowi.

Khusus di Ranai, TNI merencanakan membangun Sisdalops TNI terpadu, mess prajurit integratif, hanggar pesawat, dan rumah sakit integratif. Di Desa Sungai Ulu, TNI AD tengah membangun Baterai Arhanud rudal.


Jokowi di Natuna 2016 Merdeka.com


"(Di Ranai) TNI AU membangun Skuadron UAV, satelit rudal jarak sedang, perpanjangan runway, pembangunan taxy way, bunker lima pesawat tempur, dan Den Hanud 475 Paskhas, bapak," urainya.

Sementara itu, di Tanjung Sekal, TNI AL tengah membangun dermaga bunker kapal selam di Tanjung Sekal. Di Selat Lampa, TNI membangun Dermaga kapal atas air, Dermaga Beaching, dan Fasilitas Pangkalan.

"Jadi pembangunannya akan direklamasi. Kemudian dibangun dermaga berbentuk letter L sepanjang 200 meter nantinya. Kapal bisa bersandar di sini dan di depan. Ini untuk angkatan laut," paparnya.

Ditambahkannya, di Desa Setengar, Natuna tengah berlangsung pembangunan Komplek Komposit Maharlan, gudang amunisi integratif, dan Markas Kizipur.

"Pembangunannya bahkan progresnya sudah enam sampai delapan persen pada pondasi dan bangunannya," tutur dia.

"Sedangkan untuk Desa Tanjung Datuk, akan dibuat radar permukaan, Radar Weibel, long range camera, dan satu komplek baterai armed mlrs," pungkas dia.(merdeka.com)