Latest News

Showing posts with label ahok. Show all posts
Showing posts with label ahok. Show all posts

Thursday, June 28, 2018

Akhlak sang pemimpin menjadi cermin, teladan mulia bagi siapa saja.



Hope?

Mungkin kamu bahagia waktu kepemimpinan DKI berganti. Jakarta akan lebih tertata bersih indah islami. Gubernurnya seiman membanggakan. Transparansi anggaran dan pembangunan meningkat. Warga lebih mendapat pelayanan maksimal dari aparat. Akhlak sang pemimpin menjadi cermin, teladan mulia bagi siapa saja.

Waktu pun bergulir... Dan banyak orang mulai berfikir. Dimanakah hubungan kampanye tentang pahala dan dosa dalam sebuah pilkada? Kini saat secawan anggur direguk yang terpilih di kursi empuk, para pemilih bertanya2 angin surga yang mana yang bisa nyata hembusannya. Ketika harapan jadi kebalikan, barulah terasa semua ada palsu2nya...

👉Anggaran DPRD DKI naik 10 kali:
zaman Ahok Rp 8,8 milyar menjadi ➡Rp 107,7 milyar.
👉Reses DPRD: 
Masa Ahok Rp 34,96 miliar sekarang ➡Rp 69,3 miliar.
👉Pembahasan Pansus dan Lainnya:
Masa Ahok Rp 2,29 miliar, kini ➡Rp 29,25 miliar.   
👉Pembahasan Banggar :
Rp 4,23 miliar menjadi ➡Rp 16,2 miliar.
👉Bamus :
Masa Ahok Rp 3,64 miliar, menjadi ➡Rp 15,24 miliar.
👉Pengelolaan website DPRD:
Zaman Ahok Rp 31 juta , kini ➡Rp 571 juta.

Setelah membaca data ini, kita melihat sesuatu... melambung jauh, terbang tinggi bersama mimpi. Terlelap dalam lautan emosi... (knp Anggun C. Sasmi resmi pindah kewarganegaraan? Mungkin dia illfeel menemukan sendiri apa yang semula cuma dalam nyanyian)😂

Inilah tanda2 bagi orang yang berakal. Org Jkt mesti baca, orang Indonesia harus berkaca. Jangan asal percaya isu normatif politik berjubah agama. Lihat visi misi dan kapasitas yang terukur. Kalau tidak, semua akan rugi sendiri karena hanya dijadikan alat semata, bukan tujuan utama.
😳😴

Nisa Alwis

https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=10212320172423945&id=1368243024

SUSAH EMANG JADI GUBERNUR GANTIIN AHOK

SUSAH EMANG JADI GUBERNUR GANTIIN AHOK.. 🤗

Jadi Gubernur gantiin Ahok itu emang susah..
Seperti habis nonton serunya konser musik Metallica dengan gemerlapnya lighting dan dentuman sound system kapasitas besar ditambah performance dan skill musik yang mengagumkan...
Habis itu jongkok di konser dangdut kampung sebelah dengan penyanyi wanita tiga orang yang dandanannya diseksi2kan karena suara pas2an dengan MC yang selalu teriak, "Kita sambuuuttttt orkes melayuuu... Soodetaaa.." Toenggg ! Senar gitarnya putus..
Dari karya aja sudah jauh beda..
Ahok berhasil membangun simpang susun Semanggi yang megah dengan dana 360 milyar rupiah, tanpa keluar uang sepersenpun. Bayangkan..
Dia cukup meminta sebuah perusahaan asing membayar kompensasi atas kelebihan ruang bangunannya bukan dalam bentuk uang, tapi bentuk jalan. Supaya warga Jakarta bisa menikmatinya.
Padahal kalau Ahok mau ngantongin uang itu sendiri, wah bisa kaya gumaya dia. Paling disisain dikit buat ormas yang kelaparan supaya mereka diam. "Berisik aja lu, pake demo2 segala. Noh duit, mingkem !!"
Ormas senyum lebar, "Makasih koh, ente baek sekali. Ente otomatis masuk surga dengan ijin ana.." kipas2 duit.
Lha, yang gantiin ini sibuk dengan segala ide dan cara bagaimana menghabiskan uang rakyat kalau bisa. "Supaya anggaran terserap.." Katanya. Kayak pembalut aja menyerap..
Walhasil, jadilah "MahaKarya" berupa pohon plastik dengan nilai fantastis 8 miliar rupiah dan gak jadi dipasang karena, "Malu ma warga.."
Malu sih malu, tapi 8 miliar rupiah terlanjur keluar sia-sia untuk sesuatu yang gunanya aja gak ada. "Supaya Jakarta cantik.." Katanya.
Kalau hanya ingin kota cantik, kenapa gak masing2 gedung di Jakarta disuruh menghias halaman depannya dengan lampu warna-warni ? Kan jadi tidak keluar biaya ?
Disitulah bedanya pemain "kelas yang mendapat pengakuan Internasional" dan pemain "kelas yang jalan-jalan mencari pengakuan Internasional"..
Ibaratnya kalau nonton kerja Ahok, kita seperti disuguhkan film Hollywood kelas A dengan judul "Titanic" di bioskop megah dan AC yang sangat dingin.
Habis itu nonton film di bioskop kecil dengan tiket seharga 7 ribu plus autan supaya gak digigit nyamuk dengan judul film "Guna guna istri muda..."
Pas lagi nonton di belakang ada yang nyolek, "mau jurus bangau atau jurus lintah ? Kalau bangau cukup tangan aja, kalau lintah pake lidah.."
Jiahhhhh....

Denny Siregar

Monday, November 21, 2016

Ahok “Gubernur Terbaik Se-Asia”

Ahok Gubernur Terbaik se-Asia versi Majalah Globe cut

Ahok “Gubernur Terbaik Se-Asia”


Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dinobatkan sebagai Gubernur terbaik se-Asia versi majalah Globe Asia. Dengan berbagai penelusuran yang begitu detail ada banyak sekali keberhasilan-keberhasilan Ahok sejak menjabat sebagai Anggota DPRD Belitung dan Bupati Belitung Timur hingga saat ini.
Disampaikan di dalam ulasan majalah ini belum ada yang seberani Ahok dalam menjalankan berbagai kebijakan di pusat ibukota negara, apalagi Ahok merupakan golongan minoritas yakni ber-etnis China dan beragama Kristen. Tingkat pendidikan masyarakat Indonesia yang masih rendah sehingga begitu mudah diadudomba dengan isu-isu agama, suku, ras, antar golongan, namun semua bisa dilewati oleh Ahok.
Ahok dinilai berhasil dalam meyakinkan rakyat bahwa dengan sungguh-sungguh bekerja dengan sebaik mungkin untuk membenahi ibukota DKI Jakarta, daripada hanya menggunakan isu SARA untuk topeng dalam membodohi masyarakat dan merampok uang rakyat.
Diulas juga strategi luar biasa transparansi publik versi Ahok yakni sering mengupload video rapat di Youtube Pemprov DKI, yakni Ahok yang terkesan agresif, suka marah-marah, dan berbicara kasar, ternyata ada alasan yang jelas, yakni tidak ingin bermain-main dengan uang rakyat, menekan korupsi, membelanjakan uang negara sesuai kebutuhan, berhemat, dan menolak berbagai korupsi yakni manipulasi anggaran atau mark-up anggaran untuk dialirkan ke kantong-kantong pribadi para pejabat di DKI Jakarta, termasuk ketegasan dalam menolak kepentingan-kepentingan pribadi dan kelompok yang sejauh ini menjadi mayoritas cara berfikir pejabat di DKI Jakarta.
Hubungan harmonis antara Ahok dengan Jokowi sejak berada satu kantor di Pemprov DKI Jakarta juga dinilai begitu berhasil, bahkan hingga saat ini Jokowi menjadi Presiden dan Ahok menjadi Gubernur DKI Jakarta berbagai kerjasama yang baik pun telah dinilai berhasil dalam memperbaiki segala sektor pembangunan DKI Jakarta sebagai pusat negara.
Ahok mengungkapkan bila ada seorang pemimpin yang lebih baik dari dia dalam berani terbuka, jujur, dan secara nyata membangun wilayah ke arah positif, melindungi uang rakyat dan uang negara dari kepentingan pribadi maupun kelompok, bila ada yang lebih baik maka Ahok bersedia mundur atau menyarankan rakyat untuk memilih seseorang tersebut demi kemajuan bangsa. Menilai seorang pemimpin lihatlah dari rekam jejaknya selama menjadi pejabat publik, karena rakyat sudah cerdas dan informasi terbuka luas maka harusnya rakyat cerdas dalam melihat rekam jejak atau sejarah kinerja atau prestasi kerja atau keberhasilan kerja selama ini.
Dari semua keberhasilan-keberhasilan Ahok apalagi dari latar belakang minoritas, juga semua prestasi dari karir politik awal, termasuk gebrakan Ahok di wilayah sekelas ibukota negara, dinilai belum ada yang seperti Ahok diantara pemimpin se-Asia sekalipun. Sehingga pada tahun 2015 Ahok dinobatkan sebagai “Man of the Year” se-Asia versi Globe Asia.


http://beritalive.com/ahok-gubernur-terbaik-se-asia


Sunday, November 20, 2016

Begini Penampakan Meriahnya Parade Bhinneka Tunggal Ika Yang Diikuti Ratusan Ribu Massa

Begini Penampakan Meriahnya Parade Bhinneka Tunggal Ika Yang Diikuti Ratusan Ribu Massa

Massa berbagai daerah menghadiri Parade Bhinneka Tunggal Ika di Jakarta. Parade berlangsung meriah diwarnai pentas seni dan kebudayaan.

Acara yang dimulai sejak pukul 08.00 WIB akan menampilkan parade kebudayaan yang akan berjalan mulai dari Monas hingga Bundaran Hotel Indonesia (HI).

Terpantau, antusias masyarakat yang mengikuti Parade Bhinneka Tunggal Ika mulai terlihat sejak pukul 07.00 WIB di Patung Kuda. Banyak dari mereka yang mengenakan beragam kostum mulai dari yang menampilkan khas di beberapa wilayah Indonesia hingga bergaya ala Romawi.


Selain itu di wilayah Patung Kuda, beberapa orang secara simbolik melepas burung merpati sebagai lambang perdamaian dan membentangkan bendera merah putih raksasa.


Nantinya, massa berkumpul juga akan mementaskan beragam kesenian dan kebudayaan dari daerah masing-masing, baik dalam bentuk tari-tarian hingga nyanyian dan permainan alat musik daerah.

Panitia Penyelenggara Parade Bhinneka Tunggal Ika, Nia Sjarifudin, mengatakan penyelenggaraan Parade Bhinneka Tunggal Ika sebagai bentuk respek masyarakat terhadap polemik yang tengah terjadi di Indonesia dalam beberapa waktu ini.


http://www.beritateratas.com/2016/11/begini-penampakan-meriahnya-parade.html?m=1

Pakar Hukum Terbukti AHOK Tidak Pernah TAKUT Dijadikan TERSANGKA, Inila...





Pakar Hukum Terbukti AHOK Tidak Pernah TAKUT Dijadikan TERSANGKA, Inilah ALASANNYA

MARAH!! Kapolri : Mau Lengserkan Jokowi & Usik NKRI Hadapi Dulu Prajurit...





MARAH!! Kapolri : Mau Lengserkan Jokowi & Usik NKRI Hadapi Dulu Prajurit Kami

Jangan KAGET Tonnton VIDEO Ini, Karena Kalian Akan Terkejut Dengan Kebai...






Jangan KAGET Tonnton VIDEO Ini, Karena Kalian Akan Terkejut Dengan Kebaikan AHOK
Informasi Aktual Adalah Channel Yang Memberikan Informasi Terkini Seputar Iklim Politik Di INDONESIA Dengan Sudut Pandang Berbeda Namun Tetap Mejunjung Tinggi Nilai-NIlai Berasaskan Bhineka Tunggal Ika, Semoga Penonton Dapat Lebih Cermat Dan Berikan Pendapat Dan Saran Atas Berita Yang Kami Sajikan.

Saturday, November 19, 2016

Jakarta Butuh Ahok? Ini Faktanya!





Jakarta Butuh Ahok? Ini Faktanya!

RUHUT NGAMUUK...! SINDIR PAK PRABOWO, RUHUT SAKIT HATI | SALAM DUA JARI,...




ASISTEN PRIBADI CANTIK PAK AHOK BUKA RAHASIA..!!



AHOK BABAT HABIS PERTANYAAN ANDY NOYA - Kick Andy - Kontroversial Ahok 5...



PALING DICARI !!! AHOK DI SERANG PERTANYAAN NAJWA SIHAB



Friday, November 18, 2016

Bikin Haru....!! Blusukan Setelah Jadi Tersangka, Ahok Malah Dikerubungi Warga

Bikin Haru....!! Blusukan Setelah Jadi Tersangka, Ahok Malah Dikerubungi Warga

Calon gubernur DKI Jakarta petahana Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok memenuhi janjinya untuk tetap blusukan, meski telah menjadi tersangka kasus penistaan agama.

Sore hari ini, Ahok blusukan di Pondok Kopi, Jakarta Timur. Pantauan Liputan6.com, Kamis (17/11/2016), jumlah warga yang mengerubungi Ahok makin banyak dan terus berteriak memanggil nama sang gubernur.

Ratusan warga itu tak memedulikan panas matahari. Mereka berdesak-desakan dan saling dorong demi bisa melihat Ahok.

"Mana Pak Ahoknya? Enggak kelihatan ini," ujar seorang Ibu yang terdorong di belakang warga yang berdesakan.

Para ajudan tampak kewalahan mengamankan Ahok yang berkali-kali harus terhuyung karena dorongan warga.


"Jangan dorong-dorong. Nanti Pak Ahok lewat sana," ujar salah satu ajudan.

Warga yang tak sabar terus berdatangan, tak mau menunggu Ahok di ujung gang. Semula warga mau berbaris menunggu Ahok, tapi kerumunan mulai tak terkendali saat melihat beberapa warga berhasil selfie dengan Ahok.

"Ayo maju, kita selfie," ujar warga.
Ibu-ibu yang membawa anak tak mau kalah ingin bersalaman dengan Ahok. Lagu "Salam Dua Jari" dinyanyikan para warga yang antusias menyambut Ahok.(vr)

http://www.beritateratas.com/2016/11/bikin-haru-blusukan-setelah-jadi.html

Saturday, November 12, 2016

Ini Penjelasan KPU DKI Jika Ahok Menjadi Tersangka




alirantransparan.blogspot.com - Calon petahana Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok tengah menjalani pemeriksaan di Bareskrim Polri atas kasus yang melilit dirinya yang diduga telah menistaan agama. Bagaimanakah aturan pemeriksaan calon gubernur di kepolisian dalam UU Pilkada sebenarnya?

"Aturan pemeriksaan di kepolisian tak berpengaruh apapun terhadap status pencalonannya," kata ketua KPU DKI Sumarno seperti dikutip dari detik.com.

Sumarno menyebutkan bahwa walaupun calon sedang diperiksa, tidak ada masalah yang akan timbul nantinya. Sebab status terperiksa itu, menurut Sumarno, beluma bisa dikatakan sebagai pihak yang bersalah.

"Dalam hukum itu kan ada istilah terperiksa, terdakwa, tersangka dan terpidana. Bahkan meski sudah jadi tersangka, tidak berpengaruh apapun terhadap statusnya (sebagai cagub)," ucap Sumarno.

"Yang diatur kalau dia terpidana, misalnya pidana penjara dihukum 5 tahun atau lebih, baru ada sanksi berupa pembatalan, kalau memang putusannya sudah berkekuatan hukum tetap. Kalau baru terperiksa belum tentu salah, tersangka saja belum tentu salah, harus ada pembuktian di pengadilan, hakim memvonis yang bersangkutan dan terbukti melakukan tindak pidana," lanjutnya.(detik.com)

Friday, November 11, 2016

Din Syamsuddin : Masalah Utamanya Bukan Ahok, Tapi Ada Naga Raksasa yang Mencengkram Indonesia





alirantransparan.blogspot.com - Polemik kasus penistaan agama yang dilakukan oleh Gubernur Nonaktif DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau biasa dipanggil ahok makin kesini makin jadi pembicaraan banyak orang. Bahkan menurut media, kasus ini juga banyak dibicarakan di dunia luar.

Ahok dianggap telah menistakan agama Islam karena telah mengutip ayat Al-Quran dalam pidato politiknya. Penyataan �Dibohongi pake surat Al-Maidah ayat 51� memang menuai kecaman yang sangat keras terutama dari kalangan ulama dan habib. Akibat pernyataan ini, demo 4 november kemarin pun tidak bisa dihindarkan. Karena itu adalah panggilan Allah SWT untuk membela agama Islam yang suci dan agung.

Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI), Din Syamsuddin menilai bahwa masalah utama dari ini semua ini bukan ahok Tapi Ada Naga Raksasa yang Mencengkram Indonesia.

Dikutip dari pojoksatu.id, Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI), Din Syamsuddin menilai ada ancaman besar dibalik polemik Ahok.

Din menekankan, Ahok jelas telah memberi penilaian (judgement) terhadap pemahaman orang lain dengan kata pejoratif. Tapi karena dia sudah minta maaf, menurut Din selayaknya dimaafkan asal tidak mengulangi lagi. Namun permasalahan yang ada lebih besar dari kejadian di pulau kecil itu.

�Permasalahannya, bahkan ancaman nyata, adalah fakta adanya kekuatan uang (the power of money) yang tengah menguasai Indonesia,� kata Din, Minggu (6/11).

Din pun menganalogikan kekuatan uang itu bagaikan cengkeraman naga raksasa yang sedang melilit NKRI yang kaya raya, dan satu persatu kekuatan penghalangnya dilumpuhkan bahkan dimatikan dengan uang. 

Proses ini dicermatinya tidak terlepas dari perkembangan geo-politik dan geo-ekonomi global dan regional.

�Sayangnya, Indonesia tidak memiliki mekanisme pertahanan diri (self defense mechanism) karena infrastruktur nasional rapuh, sejak dari pemerintah, partai politik, ormas, sampai kepada pers, yang banyak terdiri dari orang-orang lemah baik iman, akal pikiran, dan komitmen kerakyatan,� ujarnya, miris.

Kondisi ini, menurutnya, akan membawa Indonesia mengalami malapetaka dan terjatuh dalam nestapa.
Sebelumnya mantan ketua MUI tersebut pernah meminta kepada umat supaya angan mudah terhasut apalagi anrkis.

�Saya minta, sampaikan pendapat dalam alam demokrasi.? Cuma tidak boleh anarkis. Jangan. Saya juga meminta masyarakat jangan terprovokasi. Jangan mudah dihasut. Hati-hati bisa jadi ada pelaku provokator. Sebaiknya persoalan ini jangan dikaitkan dengan pilkada apalagi kasus Ahok. Jangan dipolitisasi,� tandas Din.?(pojoksatu.com)

Addie MS: Ahok itu Gubernur Terbaik yang Pernah Dipunyai Indonesia




alirantransparan.blogspot.com - Komposer Addie Muljadi Sumaatmadja (Addie MS) berpendapat bahwa Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) merupakan gubernur terbaik yang pernah dimiliki Indonesia.

"Bicara soal itu (Jakarta), saya masih menganggap Ahok itu Gubernur terbaik yang Indonesia pernah punya," ujar Addie MS mula-mula ketika ditemui di Ciputra Artpreneur Theater, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (9/11/2016).

Pasalnya, menurut Addie MS, hasil kerja Ahok sebagai gubernur tampak amat nyata.
Suami penyanyi Memes itu pun menyebutkan beberapa pencapaian Ahok selama beberapa tahun belakangan.

"Kalau kita mau jujur dan terbuka, kerjaannya dia (Ahok) nyata sekali, kok. Tiba-tiba Jakarta bisa tambah taman bermain anak yang banyak dan bagus, tempat prostitusi beberapa diratakan jadi taman, kelab-kelab (malam) yang sudah melegenda ada ini-itu, selama ini cuma diteriakkin dari luar, tapi Ahok bisa tutup. Itu mengejutkan kita semua," papar Addie MS.

"Yang menempati lahan bukan miliknya, di bantaran, dengan risiko kebanjiran dan bikin banjir, direlokasi ke tempat yang lebih layak, di rusun. Dia (Ahok) bangun masjid di Balai Kota, dia bangun masjid raya di Daan Mogot. Buat saya, terlalu nyata apa yang Beliau buat untuk masyarakat Jakarta," lanjutnya.

Mengenai Ahok yang tersandung kasus dugaan penistaan agama, Addie MS tampak menyayangkannya.

"Tapi, ada salah bicara yang niatnya tidak begitu. Karena dia (Ahok) kepleset bicara, dibesarkan sehingga seolah-olah orang mengesampingkan hal yang lebih besar yang pernah dia bikin. Sebenarnya sedih juga. Tapi, semoga semua pihak bisa belajar dari peristiwa ini," ucap Addie MS.

Kendati mendukung Ahok, Addie MS mengatakan tak lantas ingin menjelekkan pesaing si petahana.
Terlebih, dirinya mengaku mengenal para pesaing Ahok pada Pilgub DKI Jakarta 2017 mendatang tersebut.

"Anies, Sandiaga, Mas Agus, Bu Sylvi, saya kenal. Saya dukung Ahok, tapi saya nggak mau melakukan apapun yang intinya bicara yang jelek tentang pesaingnya. Biar orang yang menilai saja. Kalau suka dengan seseorang, dukunglah dengan support, nggak usah urusin pesaingnya. Mestinya bisa damai," ujar Addie MS.(tribunews.com)

Thursday, November 10, 2016

Menggetarkan Hati! Surat Terbuka untuk Aa Gym, MUI, 'Jangan Hambat Kami untuk Dapatkan Gubernur Bersih dan Transparan'





alirantransparan.blogspot.com - Kepada Aa Gym, Ketua MUI, Kepada Ustadz yang selama ini kami muliakan. Penampilan tokoh agama, meski nampak SEJUK, tidaklah berarti bahwa pesan yang disampaikannya membawa kesejukan. 

Sebaliknya, penampilan Pak Ahok, meski kerap dikatakan PANAS, juga tidaklah berarti bahwa kinerjanya membuat hati panas. Saya sungguh penat menyimak statement yang kerap disampaikan oleh sebagian tokoh yang menganggap dirinya ulama. Jika ada seseorang dipidanakan karena mencemarkan nama baik, tentu ada sosok jelas yang merasa dicemarkan. 

Lalu jika seseorang, dianggap menistakan AGAMA, dan dipaksa untuk dipidanakan, maka saya bertanya, siapakah sosok yang berhak mewakili AGAMA itu? Jika kalian semua, yang selama ini gencar menyuarakan bahwa Pak Ahok menista agama, hanya karena pemahaman Anda yang berbeda, berhak kah kalian mewakili AGAMA yg merasa dinistakan, sementara di sudut lain, masih banyak penganut agama tersebut yang tidak merasa dinistakan. 

Saya capek Aa, saya capek Ustaz, mengapa kalian menghambat hak kami untuk mendapat Gubernur DKI yg BERSIH, TRANSPARAN, dan PROFESIONAL? Kalian menganggap bahwa menegakkan keadilan itu adalah MEMENJARAKAN Pak Ahok, dan tidak mau menerima bentuk lain dari sebuah keadilan. 

Saya yakin bahkan kalian sedang meruntuhkan keadilan itu sendiri. Pak Ahok lahir di Indonesia, dan juga Warga Negara Indonesia. Jika kalian bersikap adil, tentu kalian mengizinkan semua WNI untuk menjadi pemimpin negeri ini, sepanjang memenuhi syarat dan memiliki potensi. Kalian berdalih di balik Kitab Suci, padahal Allah yang mewahyukan Kitab Suci adalah Mahaadil, dan mustahil membuat sebuah peraturan yang mencederai keadilan itu sendiri. 

Kajilah dengan ikhlas, apa makna AWLIYA, dalam ayat2 yang tercantum pada Kitab Suci. Karena tidak ada satu pun ahli tafsir yang menerjemahkan itu sebagai PEMIMPIN. Hanya, dan sekali lagi, Hanya di Indonesia, penafsirannya dibuat menjadi PEMIMPIN.

Saya pun meyakini, Kitab Suci tak mungkin multitafsir, karena itu akan membingungkan. Yang ada hanyalah manusia nya yang multipikir. Pikiran kalian tidak sama dengan pikiran kami. Kalian menistakan hak kami untuk mendapat pemimpin bersih dari korupsi. 

Pendapat kalian menyenangkan kaum koruptor, karena mereka tahu bahwa bangsa ini masih menganggap AGAMA adalah identitas dalam KTP. Sekotor apa pun perbuatan koruptor, tetap dianggap BERIMAN, karena yang kalian nilai bukan AMAL / PERBUATAN, tapi KTP. 

Sebaliknya sebaik apa pun yang Pak Ahok lakukan, tetap tak mendapat penilaian positif, karena sekali lagi, kalian tidak melihat perbuatan, tetapi melihat identitas KTP. 

Saya bangga, jika umat Islam bersatu padu menumpas kebatilan. Tetapi hari ini saya menangis, karena persatuan umat telah dimanfaatkan semata untuk tujuan politik, untuk memenangkan seseorang dan membungkam seseorang lainnya. 

Biarkan warga Jakarta memilih, demi menjaga KEAMANAN Jakarta dari cengkeraman koruptor. Biarlah untuk KEIMANAN, kami punya penjaga tersendiri. 

Kepada Presiden Joko Widodo, Kepada Kapolri Tito Karnavian, tolong dengarkan suara kami juga. Meskipun kami tak pandai menafsirkan Kitab Suci, tapi kami yakin masih ada orang pandai yang ikhlas menafsirkan sesuai kebenaran. (fb grup save ahok, ditulis oleh Wulan Murad)

Wednesday, November 9, 2016

Sungguh Inspiratif! Kisah Persaudaraan Ahok dengan Keluarga Muslim

 
AHOK dipeluk mesra oleh kakak angkatnya Andi Analta Amier (56), putra bungsu Andi Baso Amir


alirantransparan.blogspot.com � Mungkin ada yang belum pernah mengetahui atau bahkan tak mengira bahwa AHOK sesungguhnya memiliki persaudaraan atau kekerabatan yang sangat erat dengan keluarga muslim. AHOK  bahkan mengaku ketika masih duduk di bangku kuliah dibiayai oleh sebuah keluarga muslim. Dan ternyata, keluarga AHOK dan keluarga muslim tersebut telah bersumpah janji dan saling mengikatkan diri sebagai saudara di dunia dan di akhirat nanti. Bila sudah begini, mana mungkin AHOK menistakan Agama Islam?

Keluarga muslim itu berasal dari Bugis dan Enrekang. Begini kisahnya;

Pada dekade awal 1970-an, mendiang ayah Ahok, Indra Tjahaja Purnama ((Zhong Kim Nam) dan ibunya Buniarti Ningsih (Bun Nen Caw), berteman dan pertemuan tanpa sengaja dengan Andi Baso Amier dan Masaribu. Setelah menjabat Bupati Bone era 1960an, Keluarga Andi Baso Amier, lalu pindah ke Jakarta.

AHOK dan ibu angkatnya Alm. Misribu, istri Andi Baso Amir (mantan Bupati Bone)

Di sana dia menjadi pengurus teras persatuan tennis meja Indonesia dan dekat dengan banyak atlet pimpong yang memang kala itu, didominasi warga Tionghoa.

�Jadi, dulu, bapak saya itu kan berteman banyak sama orang Bugis. Mami Misribu juga orang Bugis. Bapak saya berteman sama suaminya, Andi Baso Amir,� cerita AHOK, di Jakarta.



Lalu sekitar tahun 1983, setahun sebelum Andi Baso Amier, pindah ke Kompleks Kalibata Indah, ayah Ahok berasal dari Bangka-Belitung, sebuah pulau di timur Sumatera, mengucapkan sumpah dengan bangsawan asal Bugis. �Anakmu adalah anakku dan anakku adalah anakmu,� begitu bunyi sumpah itu, seperti dikemukakan Andi Alla.

Sumpah itu dilakukan dengan cara menyatukan tiga tangan di ruang tengah rumah mereka di Jl Bulutangis, Senayan. Tangan Andi Baso Amir menumpuk tangan istrinya dan tangan ayah AHOK menumpuk diatas tangan Andi Baso Amir lalu kemudian mereka berikrar, sehidup semati.�

Ahok sendiri menggambarkan sumpah itu dengan kalimat. �Ikatan saudara sehidup sedunia-akhirat.�

Dengan adanya ikatan sumpah antara keluarga Andi dan keluarga AHOK, maka sampai saat ini AHOK merasa telah menjadi bagian dari keluarga muslim, meskipun AHOK sendiri adalah penganut agama Kristen.

Peran Ibu Misribu begitu besar di dalam kehidupan AHOKi. AHOK bahkan rela meninggalkan beberapa pekerjaannya untuk mengantar sang ibu angkat hingga ke peristirahatan terakhirnya dua tahun lalu.



Foto kenangan AHOK ketika disuapi ibu angkatnya Misribu, seorang muslimah yang taat. Kala itu AHOK sedang dicalonkan sebagai CaWaGub DKI bersama Jokowi. Anda bisa saksikan sendiri, betapa ibu angkatnya menyayangi AHOK dan sangat yakin bahwa suatu saat AHOK akan menjadi Gubernur. Do�a Ibunda angkatnya itupun benar-benar terkabul..
 
Jika sedang berada di Jakarta, AHOK dan keluarganya yang berasal dari Belitung Timur selalu berkunjung ke rumah (Kalibata) dan kantor Misribu, di Kantor Sakti Plaza (Pancoran).


AHOK pun menambahkan bahwa, sebelum sang ayah mengembuskan napas terakhir, AHOK dititipkan kepada keluarga Andi Baso Amir dan Misribu untuk dirawat selama di Jakarta. Saat itu, Basuki sedang mengenyam pendidikan di bangku kuliah, di Universitas Trisakti.

�Waktu kuliah dulu, keluarga dia juga sudah bantu keluarga kami. Bu Misribu bilang, �sudah kamu kuliah saja, kami yang bisnis mencari uang untuk hidup�,� kenang Ahok.

Ikatan saudara angkat dua keluarga itu pula yang menjadikan AHOK diangkat menjadi anak di keluarga muslim Andi-Misribu. ?

Bagi AHOK. Ibu Misribu selalu memberi motivasi kepadanya agar bisa menjadi pejabat suatu hari nanti.

�Beliau itu orang yang paling yakin bahwa saya bisa jadi pejabat. Beliau yakin banget saya bisa jadi gubernur. Yakin banget beliau.� 

Bagaimana Mungkin Saya Menghina Islam?
 
Gubernur non aktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dituding telah melakukan penistaan agama. Pernyataannya mengenai surah Al Maidah 51 saat berkunjung ke Kepulauan Seribu, dinilai telah menyakiti hati semua umat muslim.

Di beberapa kesempatan, pria yang akrab disapa Ahok ini sudah meminta maaf atas pernyataannya tersebut. Dia mengaku tidak mungkin menghina atau melecehkan agama lain, terutama Islam. Alasannya, Ahok memiliki ibu angkat, (almarhum) Misribu Andi Baso Amier binti Acca yang bergama Islam.

Dia menceritakan bagaimana caranya menghormati ajaran agama Islam. Ahok mencontohkan saat pemakaman ibu angkatnya.

"Orang ibu angkat saya Islam. Sampai kuburin, mandiin kalau keluarga kita Islam saya tungguin. Bahkan saya ke kuburan sama kakak-kakak saya itu diwajibkan untuk buka sepatu. Tentu saya juga harus menghargai kepercayaan itu," katanya di Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (5/11).

"Saya buka sepatu. Tanpa kaos kaki ke kuburan keluarga saya yang muslim. Jadi bagaimana mungkin saya menghina," tambahnya.

(myahok.com & merdeka.com)

HEBOH!! Begini Penjelasan Habib Rizieq tentang Video Ceramahnya yang Viral di Medsos





alirantransparan.blogspot.com - Sejak kemarin hingga hari ini, netizen di media sosial (medsos) ramai membahas soal video Habib Rizieq yang sedang ceramah. Dalam ceramahnya, pimpinan Front Pembela Islam (FPI) ini menyinggung soal adanya ulama-ulama yang menggunakan ayat Alquran untuk menipu umat.

Dilihat detikcom, Rabu (9/11/2016) video ceramah Habib Rizieq ini menjadi salah satu topik utama perbincangan di berbagai medsos seperti Twitter, Instagram, Facebook. Video ini juga masuk jajaran trending topic di Indonesia di situs berbagi video Youtube.

Di Facebook, video ini pertama kali dibagikan oleh pemilik akun Herianto Herianto pada Senin (7/11/2016), atau empat hari setelah aksi demo massa umat Islam terkait pidato kontroversi Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Kepulauan Seribu yang diduga menistakan agama.

Video Habib Rizieq ceramah itu pun jadi viral dan jadi perdebatan netizen. Tidak diketahui kapan dan di mana lokasi video tersebut diambil. Video ceramah itu tidak utuh, berdurasi 2 menit 18 detik.

Dalam video itu, Rizieq--seperti biasanya gaya dia berceramah--lantang bicara soal agama. Dia mengangkat soal kekhawatiran adanya ulama-ulama suka memutarbalikkan ayat Alquran. Berikut ucapan Rizieq dalam video tersebut:

"Kata Nabi Alaihi Salatuwassalam, sesungguhnya orang yang paling Aku khawatir akan merusak Aku punya umat, akan menghancurkan Aku punya umat. Aku lebih takut kepada dia daripada kepada Dajjal. Ini orang lebih bahaya daripada Dajjal. Nabi ditanya, siapa Ya Rasulullah. Nabi menjawab, ulama su'u, ulama yang bejat, ulama yang buruk, ulama yang busuk. ulama yang suka memutarbalikkan ayat, mengharamkan yang halal, menghalalkan yang haram. Kaum zindiq yang menggunakan ayat-ayat Alquran untuk membenarkan daripada kemungkaran dan kebatilannya. Nauzubillahiminzalik.

Jadi kata Nabi ini lebih bahaya dari Dajjal. Lebih menakutkan dari Dajjal. Dia nipu umat pakai ayat Alquran, dia nipu umat pakai hadist nabi. Nauzubillahiminzalik. Nah karena itu kepada semua umat Islam saya ajak semua, yuk ke depan lebih selektif jangan sembarangan memilih guru."

Video ceramah Habib Rizieq itu pun jadi viral. Apa sebabnya? Ucapan Rizieq dinilai sebagian netizen sama saja dengan ucapan Ahok di Kepulauan Seribu soal adanya orang-orang yang menggunakan Surat Al Maidah ayat 51 agar tidak memilih dirinya kembali sebagai Gubernur DKI Jakarta.

Dikonfirmasi soal ini oleh detikcom, Habib Rizieq tidak membantah bahwa video yang viral itu memang benar dirinya. Dia tidak membantah pula ceramahnya dalam video itu benar adanya. Ketika disinggung soal ucapannya yang dinilai netizen sama saja dengan ucapan Ahok, Rizieq membantah.

Habib Rizieq mengatakan, dirinya sudah memberikan bantahan di website pribadinya. Di situ dia menyebut Ahok bukanlah seorang Islam sehingga tidak berhak mengupas Alquran. Berikut bantahan lengkap Habib Rizieq:

1. Makna pernyataan AHOK bahwa "ULAMA yang melarang umat Islam memilih Non Muslim sebagai Pemimpin" telah MEMBOHONGI umat Islam dengan menggunakan SURAT AL-MAAIDAH AYAT 51. Artinya Ulamanya pembohong dan ayatnya juga bohong.

2. Makna pernyataan HABIB RIZIEQ bahwa ULAMA SUU' (ULAMA BEJAT) sering MEMBOHONGI UMAT dengan menggunakan ayat Al-Qur'an yang mereka selewengkan tafsirnya. Artinya ULAMA BEJAT pembohong tapi ayatnya tidak bohong melainkan dipelintir tafsirnya.

KESIMPULAN :

1. AHOK bicara dalam Konteks PEMILU agar umat Islam jangan tunduk kepada ayat Al-Qur'an, sedang HABIB RIZIEQ bicara dalam Konteks Kaum ZINDIQ yang suka melintir Tafsir Ayat Al-Qur'an.

2. Subjek yang diserang juga sangat berbeda, karena Ahok menyerang ULAMA BAIK yang gunakan Al-Qur'an secara benar, sedang Habib Rizieq menyerang ULAMA BURUK yang menyalah-gunakan Al-Qur'an.

3. Ahok menghina Ayat Qur'an yang sudah benar ditafsirkan ULAMA TAAT, sedang Habib Rizieq membela Ayat Qur'an yang dipelintir ULAMA BEJAT.

4. Ulama Baik & Taat WAJIB pakai Ayat Qur'an untuk membela yang HAQ, sedang Ulama Buruk & Bejat HARAM pakai Ayat Qur'an untuk membela yang BATHIL.

5. AHOK itu bukan muslim sehingga TIDAK BERHAK mengupas Al-Qur'an, sedang HABIB RIZIEQ seorang muslim sehingga berhak mengupas Al-Qur'an.(detik.com)

Tuesday, November 8, 2016

Sambut Ahok Blusukkan di Petojo, Seorang Nenek Bahagia dan Menangis Terharu

 
 
alirantransparan.blogspot.com - Calon gubernur DKI Jakarta nomor urut 2, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) blusukan di Petojo Utara, Jakarta Pusat. Dia disambut oleh relawan yang berbaju kotak-kotak dan menyapa warga di lokasi tersebut.

Ahok tiba di Jl Balikpapan, Petojo Utara, Jakarta Pusat, Selasa (8/11/2016) sekitar pukul 08.20 WIB. Dia memakai baju kotak-kotak warna merah. Sepanjang jalan Ahok kerap berhenti untuk diajak berswafoto.

Di lokasi ini Ahok kerap masuk ke warung-warung milik warga untuk menyapa dan melayani permintaan foto. Saat bertemu ibu yang menggendong anaknya, Ahok selalu mengingatkan untuk vaksin.

"Anak kecil harus selalu divaksin sampai dua tahun biar selalu sehat," kata Ahok.
"Hidup Pak Ahok, hidup dua," teriak warga di lokasi.

Mendengar itu Ahok tersenyum dan terus melayani permintaan foto bersama warga. Ada salah seorang nenek yang bahkan menangis ketika disapa Ahok.

 
 
"Saya terharu. Minta didoain biar sehat. Saya sakit pengapuran," kata Hajah Hamidah (60).

Ada juga raut wajah bahagia dari nenek Sawarnasih (70). Dia mengaku senang bisa bersalaman sekaligus berfoto bersama Ahok.

"Pengen foto sama Pak Ahok. Pengen kenal aja, baru kan mbujlek-mbujlek lihat Pak Ahok biasanya liat di tv doang. Sampai keringetan salaman saya sama Pak Ahok," ujar warga RT 13 RW 05 Petojo itu.(detik.com)