Latest News

Friday, November 11, 2016

Din Syamsuddin : Masalah Utamanya Bukan Ahok, Tapi Ada Naga Raksasa yang Mencengkram Indonesia





alirantransparan.blogspot.com - Polemik kasus penistaan agama yang dilakukan oleh Gubernur Nonaktif DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau biasa dipanggil ahok makin kesini makin jadi pembicaraan banyak orang. Bahkan menurut media, kasus ini juga banyak dibicarakan di dunia luar.

Ahok dianggap telah menistakan agama Islam karena telah mengutip ayat Al-Quran dalam pidato politiknya. Penyataan �Dibohongi pake surat Al-Maidah ayat 51� memang menuai kecaman yang sangat keras terutama dari kalangan ulama dan habib. Akibat pernyataan ini, demo 4 november kemarin pun tidak bisa dihindarkan. Karena itu adalah panggilan Allah SWT untuk membela agama Islam yang suci dan agung.

Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI), Din Syamsuddin menilai bahwa masalah utama dari ini semua ini bukan ahok Tapi Ada Naga Raksasa yang Mencengkram Indonesia.

Dikutip dari pojoksatu.id, Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI), Din Syamsuddin menilai ada ancaman besar dibalik polemik Ahok.

Din menekankan, Ahok jelas telah memberi penilaian (judgement) terhadap pemahaman orang lain dengan kata pejoratif. Tapi karena dia sudah minta maaf, menurut Din selayaknya dimaafkan asal tidak mengulangi lagi. Namun permasalahan yang ada lebih besar dari kejadian di pulau kecil itu.

�Permasalahannya, bahkan ancaman nyata, adalah fakta adanya kekuatan uang (the power of money) yang tengah menguasai Indonesia,� kata Din, Minggu (6/11).

Din pun menganalogikan kekuatan uang itu bagaikan cengkeraman naga raksasa yang sedang melilit NKRI yang kaya raya, dan satu persatu kekuatan penghalangnya dilumpuhkan bahkan dimatikan dengan uang. 

Proses ini dicermatinya tidak terlepas dari perkembangan geo-politik dan geo-ekonomi global dan regional.

�Sayangnya, Indonesia tidak memiliki mekanisme pertahanan diri (self defense mechanism) karena infrastruktur nasional rapuh, sejak dari pemerintah, partai politik, ormas, sampai kepada pers, yang banyak terdiri dari orang-orang lemah baik iman, akal pikiran, dan komitmen kerakyatan,� ujarnya, miris.

Kondisi ini, menurutnya, akan membawa Indonesia mengalami malapetaka dan terjatuh dalam nestapa.
Sebelumnya mantan ketua MUI tersebut pernah meminta kepada umat supaya angan mudah terhasut apalagi anrkis.

�Saya minta, sampaikan pendapat dalam alam demokrasi.? Cuma tidak boleh anarkis. Jangan. Saya juga meminta masyarakat jangan terprovokasi. Jangan mudah dihasut. Hati-hati bisa jadi ada pelaku provokator. Sebaiknya persoalan ini jangan dikaitkan dengan pilkada apalagi kasus Ahok. Jangan dipolitisasi,� tandas Din.?(pojoksatu.com)

No comments:

Post a Comment