Latest News

Showing posts with label Basuki. Show all posts
Showing posts with label Basuki. Show all posts

Monday, January 2, 2017

SETUJUKAH JIKA KASUS AHOK DIHENTIKAN ??

gambar Foto Ahok
SETUJUKAH JIKA KASUS AHOK DIHENTIKAN??

Amnesty International Minta Polri Hentikan Pengusutan Kasus Pidato Ahok

Polisi sudah menjadikan calon gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sebagai tersangka kasus dugaan penistaan agama. Kasus ini bermula dari pidato kontroversial Ahok di Kepulauan Seribu pada 27 September lalu. Organisasi hak asasi manusia, Amnesty International, bereaksi.

"Kepolisian Republik Indonesia harus segera menghentikan investigasi kriminal terhadap Gubernur Jakarta terkati kasus dugaan penistaan agama," kata Amnesty International dalam keterangan tertulis yang diterima detikcom, Kamis (17/11/2016).

Sikap Amnesty International ini memang dikhususkan sebagai tanggapan dari keputusan Polri menyematkan status tersangka terhadap Ahok, pada Rabu (16/11) kemarin. Amnesty International menyebut kasus ini diusut atas laporan kelompok-kelompok keagamaan.

"Ahok, seorang Kristiani, adalah warga Indonesia dari etnis Tionghoa pertama yang terpilih sebagai Gubernur Jakarta," kata Amnesty International menjelaskan soal Ahok yang dulu terpilih menjadi Wakil Gubernur Jakarta itu.

Amnesty International menilai sikap Polri yang mengusut kasus Ahok adalah tanda bahwa Polri terpengaruh oleh desakan kelompok keagamaan. Seharusnya, Polri lebih mengutamakan perlindungan hak asasi manusia.

"Dengan melanjutkan mengusutan investigasi kriminal dan menyatakan Ahok sebagai tersangka, otoritas telah menunjukkan bahwa mereka lebih risau terhadap kelompok keagamaan garis keras ketimbang menghormati perlindungan hak asai manusia untuk semua," kata Direktur Amnesty International untuk Asia Tenggara dan Pasifik, Rafendi Djamin.

Rafendi menjelaskan, opini polisi dalam gelar perkara menunjukkan adanya perbedaan. Ketidakbulatan sikap penyelidik dalam gelar perkara menunjukkan keputusan peningkatan ke penyidikan adalah keputusan kontroversial.

"Di antara polisi, pendapat terbagi soal apakah kasus ini harus diprosees, ini menunjukkan keputusan untuk membuka investigasi terhadap Ahok adalah sebuah langkah kontroversial," ujar Rafendi.


https://bacaberitanih.blogspot.co.id/2016/12/setujukah-jika-kasus-ahok-dihentikan.html

Sunday, November 13, 2016

Ahok sebut sudah tak zaman rebut kekuasaan dengan pengerahan massa

Ahok sebut sudah tak zaman rebut kekuasaan dengan pengerahan massa

Ahok usai diperiksa di Mabes Polri. ©2016 Merdeka.com/Muhammad Luthfi Rahman

Ahok sebut sudah tak zaman rebut kekuasaan dengan pengerahan massa


Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut dua Basuki Tjahaja Purnama meminta semua pihak untuk berpikir jernih dan bertindak dengan tepat. Jika memang ada yang tidak setuju dengan dirinya kembali menjabat sebagai orang nomor satu di Ibu Kota maka lakukan saat pemungutan suara pada 15 Februari 2017.

Basuki atau akrab disapa Ahok ini mengatakan, saat ini sudah bukan lagi zaman barbar di mana memperebutkan kekuasaan dengan mengerahkan massa terbanyak. Sebab kini cara perebutan tersebut telah dimodifikasi dengan pemungutan suara.

"Makanya saya bilang kalau kita mau beradab dibuktikan 15 Februari. Kenapa sih takut sama Ahok? Kalau kamu bagus kamu buktikan dong kamu satu putaran. Ahok kalah ya sudah. Kenapa mesti pakai cara barbar, pakai cara turun," katanya di kediaman, Pluit, Jakarta Utara, Kamis (10/11).

Mantan Bupati Belitung Timur ini mengungkapkan, saat ini telah banyak beredar informasi akan adanya aksi susulan 4 November 2016. Di mana akan ada beberapa pihak yang kembali melakukan demonstrasi pada 18 atau 25 November 2016 mendatang.

"Kalau mau turun kayak begitu ini negara bakalan pecah. kita kembali ke zaman barbar lagi, jadi kalau mau mengalahkan orang ini datangkan 6 juta, terus ngapain hadap-hadapan 5 juta atau 6 juta, mau perang kolosal kayak perang zaman dulu yang perang berminggu-minggu, kan lucu," terangnya.

"Makanya sekarang kita ganti, yang sekali perang mati ratusan ribu dengan cara kertas suara. Kita enggak ada lagi zaman bawa-bawa massa. semua tentukan (saat pilkada), istilahnya peluru digantikan suara. Dulu pakai peluru sekarang kita ganti dengan kertas suara," tambah mantan politisi Gerindra ini.

Ahok mengungkapkan, adanya teriak-teriak penolakan setiap kali ingin melakukan kampanye telah dilaporkan kepada Badan Pengawasan Pemilu (Bawaslu). Sebab dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota melarang aksi tersebut.

"Sudah laporkan ke panwaslu. tinggal panwaslu lapor polisi atau tidak. polisi punya foto orang dan videonya lengkap kok," tutupnya.

Sebelumnya, Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) DKI Jakarta Mimah Susanti mengatakan, orang yang menghalang-halangi kampanye pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur bisa diberi sanksi pidana. Namun, tetap harus ada pelaporan yang dilakukan oleh anggota tim pemenangan atau siapapun.

"Tetapi kalau ternyata terbukti hanya pelanggaran administrasi maka kita akan laporkan dan serahkan ke KPU DKI untuk memberikan sanksinya. Kalau pidana kita serahkan ke polisi," katanya saat dihubungi, Kamis (10/11).

Berdasarkan, Pasal 187 Ayat (4) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota menjadi Undang-Undang.

"Setiap orang yang dengan sengaja mengacaukan, menghalangi, atau mengganggu jalannya Kampanye, dipidana dengan pidana penjara paling singkat 1 (satu) bulan atau paling lama 6 (enam) bulan dan/atau denda paling sedikit Rp 600.000,00 (enam ratus ribu rupiah) atau paling banyak Rp 6.000.000,00 (enam juta rupiah)".
[eko]
https://www.merdeka.com/politik/ahok-sebut-sudah-tak-zaman-rebut-kekuasaan-dengan-pengerahan-massa.html

Luar Biasa! Inilah Seruan Sejuk Tentang Aksi 411 oleh Habib Muhammad Syahir Alaydrus

Pembela Agama atau Yang Dibela Oleh Agama

Luar Biasa! Inilah Seruan Sejuk Tentang Aksi 411 oleh Habib Muhammad Syahir Alaydrus


Oleh: Habib Muhammad Syahir Alaydrus (Penulis Best Seller  'Jibril Sang Malaikat Pembawa Wahyu', 'Pejumpaan dengan Iblis' dan 'Dialog dengan Allah ')

بسم الله الرحمن الرحيم،

Dengan sebegitu besarnya aksi yang digalang dan ajakan yang menggunakan istilah 'Jihad' maka wajarlah bagi seorang muslim untuk bertanya; Apakah Islam telah dirugikan? Apakah Islam telah terhina ??

Suatu hakikat yang pasti, yaitu bahwa;
Islam tidak berkurang kesuciannya sedikitpun oleh cemoohan siapapun selama sepanjang masa, semenjak hari Rasulullah dimusuhi dan ayat2 suci diperolok kaum kafir, Islam tetap jaya.

Islam tidak ternista saat Nabi dituduh penyair gila dan para sahabatnya dilempari batu.

Islam tidak terhina saat Kaisar dan Kisra merobek surat yang berisi ayat suci dan pesan yang dikirim oleh sang Nabi.

Tetapi, Islam ternodai saat penganutnya membudayakan korupsi.

Islam direndahkan kala penganutnya menjadi kasar dan kurang ajar hanya karena merasa benar.

Islam sedih saat penganutnya saling tuduh dan saling musuh.

Islam tersakiti saat namanya menjadi produk jual beli sementara ajarannya hanya digunakan untuk tujuan materi.

Islam malu saat umatnya mengaku membela ayat suci, sementara Kitab-Nya berdebu dalam lemari.

Al-Qur'an sedih bukan karena ejekan orang luar namun oleh kita-kita yang hanya membaca tetapi tak mempelajari, atau mempelajari tapi tak mau mengerti.

Saudara2ku, ingatlah bahwa setiap AYAT itu menjadi SUCI bukan saat lidahmu berteriak murka, tetapi saat ia menyerap dalam hati menjadi cahaya.

AYAT menjadi SUCI bukan saat dadamu panas berdendam, tetapi saat kalbu damai karena tersiram makna yang dalam.

AYAT menjadi SUCI bukan hanya saat tubuhmu gusar berteriak 'Allahu Akbar' tetapi saat raga pasrah bersandar sementara jiwa gemetar memahami makna Allah Maha Besar.

Wahai Saudaraku, Agamalah yang akan membela jikalau kita memuliakan dengan mengamalkan ajaran-Nya.

Bersyukurlah saudaraku, bahwa Islam sedang dalam keadaan aman dan tentram beribadah dengan tenang di negeri ini. Kemanapun kita pergi ada Masjid yang tak pernah sunyi. Tiada yang  memerangi atau membantai satu kelompok terhadap yang lainnya.
Tetapi lihatlah keadaan di timur tengah saat ini; Takbir telah menjadi teriakan muslim membunuh muslim lainnya.

 Seruan suci jihad telah menjadi panggilan untuk membantai

sesama manusia sebangsa dan setanah airnya. 5 tahun lebih Timteng terus dikacaukan.

Sadarkah kita bahwa selama ini upaya musuh2 agama yang sebenarnya tak bisa mengganggu kestabilan dan keamanan Indonesia padahal sudah lama negeri ini dijadikan target juga demi meruntuhkan kesatuannya dan keislamannya dari dalam.

Coba renungkan dan tanyalah kembali ke dalam hati nurani, sebenarnya apa yang hendak diperjuangkan. Nama Islam? pengikutnya? Ajarannya? Keutuhannya? Semuanya itu ada di tangan kalian sendiri.

Bukankah Islam adalah rahmat untuk semua dan setiap muslim bersaudara ? Jika benar mau berjuang unjuk rasa demi agama, maka dimanakah semangat kalian saat ada unjuk rasa untuk Palestina yang mana AlQuds suci terus dinista ?

Dimanakah kesatuan kalian saat Ayat2 suci diplesetkan menjadi Ayat2 setan dan Nabi dihina oleh Salman Rushdi ? Apakah ada ajakan jihad atau demo besar depan kedutaan yang melindungi si penista ?

Dimanakah tuntutan kalian kemaren lalu saat pemuda pemudi Jakarta mengkonsumsi arak depan toko2 mini market dan di hadapan khalayak umum dan anak-anak?

Dimanakah gerakan kalian saat sebagian pejabat terbukti korupsi besar2an memakan harta rakyat dan anak yatim ?

Dimanakah aksi kalian saat Amerika menjajah Irak, Afghanistan dan Yaman ?

Dimanakah ghirah kalian saat suatu perusahaan membangun club bar berbentuk Ka'bah dan menamakan Mecca di New York ?

Dimanakah aksi kalian saat perusahaan Nike menempatkan nama Allah di alas sepatu buatannya ?
Apakah kalian berdemo besar dan menuntut perusahaan itu ditutup di Indonesia ?

Jika semua yang lebih menistakan agama itu tiada yang menggerakkan secara besar2an lalu tidakkah kalian bertanya mengapa untuk yang 4 November 2016 ini menjadi sebegitu dibesarkan? Hanya karena salah kata yang mana maksud menista atau tidaknya pun masih diperdebatkan?

Saya bukanlah siapa-siapa. hanya seorang hamba muslim seperti kalian, tetapi ingatlah banyak sekali Alim Ulama dan ahli agama yang tidak mendukung Aksi demo ini bukan karena mereka kurang beriman atau tidak mau membela, tetapi karena mereka tahu bahwa umat dan amarahnya adalah gerakan yang ampuh untuk merubah catur kekuasaan.  Maka janganlah sebegitu mudah terprovokasi karena pada akhirnya yang akan menduduki jabatan tidak bekerja atas nama Islam dan juga bukan untuk menjaga agama.

 Ø§Ø¯ْعُ Ø¥ِÙ„َÙ‰ٰ سَبِيلِ رَبِّÙƒَ بِالْØ­ِÙƒْÙ…َØ©ِ ÙˆَالْÙ…َÙˆْعِظَØ©ِ الْØ­َسَÙ†َØ©ِ ۖÙˆَجَادِÙ„ْÙ‡ُÙ…ْ بِالَّتِÙŠ Ù‡ِÙŠَ Ø£َØ­ْسَÙ†ُ ۚØ¥ِÙ†َّ رَبَّÙƒَ Ù‡ُÙˆَ Ø£َعْÙ„َÙ…ُ بِÙ…َÙ†ْ ضَÙ„َّ عَÙ†ْ سَبِيلِÙ‡ِ ۖÙˆَÙ‡ُÙˆَ Ø£َعْÙ„َÙ…ُ بِالْÙ…ُÙ‡ْتَدِينَ
"Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk."


Source islamsantri.com, arrahmah.co.id

http://www.vivanusa.com/2016/11/luar-biasa-inilah-seruan-sejuk-tentang.html

Saturday, November 12, 2016

AHOK : Saya Belum Kalah Sebelum Bunyi 4 Paku Di Atas Peti Mati, Jadi Jangan Klaim Kamu Hebat

AHOK : Saya Belum Kalah Sebelum Bunyi 4 Paku Di Atas Peti Mati, Jadi Jangan Klaim Kamu Hebat


 “Waktu saya kalah, saya satu kalimat gini, tidak usah terlalu senang sebelum ada bunyi empat paku di atas peti mati, kamu jangan mengklaim kamu hebat,” ujar Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Pepatah Tiongkok ini yang digunakan Ahok untuk menanggapi hasil elektabilitas yang dikatakan Lingkaran Survei Indonesia bahawa pasangan Ahok – Djarot Saiful Hidayat elektabilitas terus menurun.
Bunyi empat paku di peti mati menandakan kalau peti mati tersebut sudah ditutup, disegel rapat dan menjadi kepastian kalau jenazah segera dikubur.
Ahok seolah ingin mengatakan kalau survei elektabilitas bukan segalanya karena hal yang pasti adalah hasil Pilkada Jakarta setelah selesai penghitungan suara pemilih.
Berdasarkan Lingkaran Survei Indonesia elektabilitas pasangan petahana Ahok dan Djarot Saiful Hidayat terus menurun. S
urvei yang dilakukan sejak 31 Oktober hingga 5 November itu, menunjukan elektabilitas Ahok hanya 24,6 persen.
Elektabilitas petahana semakin ditempel ketat pasangan lain, yakni Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni 20,9 persen, serta pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Salahudin Uno dengan 20 persen.
Ahok menyebut LSI tak pernah memberikan survei yang positif sejak penyalonannya di Pilkada Bangka Belitung 2007 lalu.
Saat itu, Ahok mundur sebagai Bupati Belitung Timur untuk ikut Pilkada Babel.
Ujungnya, Ahok harus takluk dari kontestan lainnya, yaitu Almarhum Eko Maulana Ali yang saat itu Ahok mundur pula dari jabatannya sebagai Bupati Bangka.
“Turun di survei, ya tidak apa-apa, itu kan’ memang LSI dari sejak Pilkada Babel membela Eko Maulana Ali. Dari dulu dia (LSI) begitu,” ucap Ahok di kediamannya, Pantai Mutiara, Jakarta Utara, Jumat (11/11/2016).
Menanggapi elektabilitasnya yang terus merosot, Ahok malah menyinggung pepatah tiongkok.
Yang maknanya, serupa dengan lebih baik menunggu hasil akhir pada Pilkada Ibu Kota yang berlangsung 15 Februari 2017.
Hal itu juga yang pernah diutarakannya saat kalah di Pilkada Babel.
Ahok juga menyinggung pendiri LSI, Denny Januar Ali, yang hasil surveinya kerap memenangkan elektabilitas Eko Maulana Ali dibandingkan Ahok.
Kondisinya, sama seperti saat ini, di mana elektabilitas Ahok menurut LSI terus merosot.
“Waktu saya kalah, saya satu kalimat gini, tidak usah terlalu senang sebelum ada bunyi empat paku di atas peti mati, kamu jangan mengklaim kamu hebat. Akhirnya apa? Yang dibela Denny JA, Eko Maulana Ali itu sudah almarhum sekarang. Saya masih Gubernur DKI,” imbuh Ahok.
Hiraukan hasil survei, Ahok memilih untuk fokus menjalankan roda pemerintahannya di Jakarta, setelah Pilkada selesai, apapun hasilnya, kalah atau menang.
“Saya sudah bilang kan’ saya ini sampai Oktober 2017 kok berakhir,” tutup Ahok. (*)
 http://kabarhoki.com/ahok-saya-belum-kalah-sebelum-bunyi-4-paku-di-atas-peti-mati-jadi-jangan-klaim-kamu-hebat/

Thursday, November 10, 2016

Ahok: Visi Misi Harus Terukur, Saya Pakai Indeks Pembangunan Manusia

Ahok: Visi Misi Harus Terukur, Saya Pakai Indeks Pembangunan Manusia

Ahok: Visi Misi Harus Terukur, Saya Pakai Indeks Pembangunan Manusia


Jakarta - Calon gubernur petahana Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menyatakan punya visi, misi, dan program yang tak mengawang-awang untuk disodorkan di Pilgub DKI 2017. Karakter visi dan misi konkret seperti ini sudah dia pakai sejak berlaga di Pilkada-pilkada sebelumnya yang pernah dia ikuti.

Hal itu dia ceritakan saat berkunjung di kantor detikcom, Jalan Warung Jati Barat, Jakarta, Kamis (10/11/2016). Sebelum Ahok, dua calon gubernur DKI lainnya yakni Agus Harimurti Yudhoyono dan Anies Baswedan juga telah mengunjungi kantor detikcom.

"Semua visi misi harus terukur. Enggak boleh visi misi kok menjadikan (misalnya) Belitung Timur sebagai kota permai, aman, nyaman, damai. Itu enggak bisa diukur," kata Ahok.

Dia pernah maju di Pemilu Bupati Belitung Timur 2005 dan Pemilu Gubernur Bangka Belitung 2007. Pada 2005 dia berhasil, dan pada 2007 dia gagal. Visi dan misi Ahok tak pernah ditulis oleh orang lain selain Ahok sendiri. Ini dilakukannya juga pada Pilkada-pilkada di tingkatan berbeda yang pernah dia ikuti.

"Saya enggak pernah visi misi saya ditulis konsultan. Enggak pernah," kata dia.

Dia berujar visi dan misinya di Pilgub DKI 2017 terukur, yakni mengacu pada peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Indeks itu menjelaskan tingkat akses penduduk terhadap hasil pembangunan, yakni dalam memperoleh pendapatan, kesehatan, hingga pendidikan. IPM ini diperkenalkan pertama kali oleh United Nation Development Programme (UNDP) pada 1990, buah pemikiran Amartya Sen dan Mahbub Ul Haq. 

"Visi kami dari dulu adalah (pengembangan) sumber daya manusia, ukurannya dengan Indeks Pembangunan Manusia (IPM)," kata Ahok.

Ahok berujar dirinya sudah berhasil menaikkan IPM di Jakarta. Kini Jakarta menjadi kota dengan IPM tertinggi di Indonesia, ukurannya adalah lamanya pendidikan, usia harapan hidup, dan daya beli. DKI punya IPM yakni senilai 78,99. Padahal standar IPM dunia adalah 80, maka Jakarta hanya kurang 1,01 untuk setara dengan standar IPM dunia.

Untuk mencapai IPM yang baik, maka segala hal harus dijamin dalam pembangunan. Dia menyebut jaminan kesehatan, perumahan, transportasi, pendidikan, dan sembilan bahan pokok. 

Soal upah layak, biaya hidup juga harus diringankan. "Buat apa gaji Rp 5 juta tapi biaya hidup Rp 4,9 juta. Lebih baik gajinya Rp 3,5 juta, biaya hidup hanya Rp 2,5 juta, bisa saving Rp 1 juta. Orang Jakarta gaji Rp 5 juta enggak bisa beli rumah," kata Ahok.

Maka jaminan perumahan harus diperhatikan. Subsidi untuk penghuni rusun dikucurkan. Saat ini Ahok berencana untuk menjual apartemen dengan harga bangunan saja, tanpa harga tanah. 

"Supaya belinya cuma Rp 300 juta, mampu dia cicil. PNS DKI pasti mampu beli. Tapi kalau jual kembali harus jual ke Pemda," kata Ahok.

Untuk mengatasi kawasan permukiman kumuh di Jakarta, Ahok punya konsep rumah susun. Bila tanah yang ditempati untuk permukiman tak layak itu punya sertifikat hak milik, maka Ahok berniat membelinya dijadikan rusun.

"Kawasan Setiabudi, Tanah Abang, belakang Shangri La, belakang GI (Grand Indonesia)," kata Ahok menyebut contoh.

Bila aja pemilik lahan mau menjual ke Pemprov DKI, maka Pemprov DKI akan menjadikan rusun setara apartemen lengkap dengan taman agar tak kumuh dan sempit. Yang punya tanah 100 meter bakal dapat 250 meter apartemen, 250 meter apartemen sama dengan enam unit sampai tujuh unit rusun. 

"Bisa dibagi ke anaknya atau disewain, dijual ke Pemprov DKI lagi," kata Ahok memberi solusi untuk permukiman kumuh berhak milik yang ada di Jakarta.

Lalu dari mana duit untuk membeli lahan dan membangun rumah susun yang diwacanakan Ahok itu? Duitnya direncanakan dari kontribusi tambahan pulau reklamasi yang sampai sekarang masih berpolemik itu. Biaya pembangunan bisa juga diambilkan dari pembayaran kewajiban peningkatan Koefisien Lantai Bangunan (KLB) dan Koefisien Dasar Bangunan (KDB).

"Duit dari mana? Itu dari kontribusi tambahan pulau sebetulnya," kata Ahok.

Bukan berarti Ahok adalah gubernur yang berkomplot dengan perusahaan pengembang reklamasi. Justru dirinya menuntut agar perusahaan-perusahaan swasta itu disiplin menyetor kewajibannya demi masyarakat Jakarta.

"Saya ini gubernur Podomoro atau dibenci Podomoro? Kasarnya, saya bilang ke mereka, 'Lu (Podomoro dkk) semua mesti bayar ya. Kalau enggak bayar maka izin lu kita tahan'," kata Ahok.


(dnu/van)

http://news.detik.com/berita/d-3342384/ahok-visi-misi-harus-terukur-saya-pakai-indeks-pembangunan-manusia


Ahok: Bu Mega Bilang Tak Ada Kata Mundur dari Pilgub DKI

Ahok: Bu Mega Bilang Tak Ada Kata Mundur dari Pilgub DKI

Ahok: Bu Mega Bilang Tak Ada Kata Mundur dari Pilgub DKI


Jakarta - Calon gubernur petahana Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengungkapkan ada pihak yang meminta dia mundur dari Pilgub DKI 2017. Namun demikian, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menguatkan Ahok agar tak mundur dari Pilgub. 

"Ibu Mega mengatakan, 'Tidak ada kata mundur. Ini kita menegakkan ideologi kita, negara kita'," kata Ahok saat berkunjung di Kantor detikcom, Jl Warung Jati Barat, Jakarta Selatan, Kamis (10/11/2016).

Sebelum Ahok, dua calon gubernur DKI lainnya yakni Agus Harimurti Yudhoyono dan Anies Baswedan juga telah mengunjungi kantor detikcom.

Ahok menerima penjelasan Megawati bahwa persoalan ini bukan lagi hanya perkara mengincar kursi gubernur, melainkan soal mempertahankan falsafah dan landasan bernegara. Negara tak boleh kalah dengan tekanan massa.

"Ini bukan persoalan kursi DKI lagi, tapi Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika," kata Ahok.

Ahok menyatakan dirinya maju ke Pilgub DKI 2017 untuk mengedukasi rakyat lewat visi, misi, dan program yang dia sodorkan. Tak masalah bila nanti dirinya ternyata kalah di Pilgub DKI 2017, yang penting tidak mundur.

"Saya lebih ikhlas kalah, tapi semua ide saya tentang visi, misi, dan program orang bisa dengar," ujar Ahok. 

Desakan kepada Ahok agar mundur itu juga tak bisa dilepaskan dari pidato kontroversialnya terkait Al Maidah ayat 51. Pidato Ahok itu memicu demonstrasi besar pada 4 November lalu yang menuntut penegakkan hukum terhadap Ahok. 

Kini Ahok menegaskan dirinya bersedia menjalani proses hukum, bahkan rela dipenjara. Namun soal mundur dari Pilgub DKI 2017, itu tak akan dia lakukan.

"Kalau saya mundur, lebih konyol buat demokrasi negeri ini. Maka tangkap saya, penjarakan saya saja (daripada mundur dari Pilgub DKI 2017)," ujar Ahok.


(dnu/imk)
http://news.detik.com/berita/3342256/ahok-bu-mega-bilang-tak-ada-kata-mundur-dari-pilgub-dki?utm_source=facebook&utm_medium=oa&utm_content=news&utm_campaign=cms+socmed


Saturday, December 6, 2014

Wujudkan Jakarta Smart City, Ahok "Beli" Google Enterprise Rp 3 Miliar


Alsadad Rudi
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama didampingi Sekretaris Daerah Saefullah saat akan hendak memulai kegiatan bersepeda dari rumah dinasnya di Jalan Taman Suropati, Menteng menuju Bundaran HI, Minggu (30/11/2014)

Wujudkan Jakarta Smart City, Ahok "Beli" Google Enterprise Rp 3 Miliar

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama ingin menjadikan Jakarta sebagai kota pintar atau smart city pertama di Indonesia. Untuk mewujudkan hal itu, Pemprov DKI Jakarta akan menggandeng sejumlah perusahaan teknologi dan memperluas kerja sama dengan Google. Bahkan, orang nomor satu di Jakarta itu siap mengucurkan dana sebesar Rp 3 miliar untuk membeli Google Enterprise.

"Murah, kita cuma habis Rp 3 miliar, kita beli Google Enterprise. Kita update terus dari Google. Kita beli (Google) Map-nya itu Rp 3 miliar. Selamanya punya kita. Jadi, enggak ada lagi keluar duit, semua aktivitas kelihatan semua," ujar Basuki, di Balaikota, Selasa (2/12/2014).

"Kami percaya Jakarta akan menjadi smart city pertama di Indonesia. Sebagian besar area akan diliputi fiber optik. (Jaringan) 4G sudah akan mulai dan Jakarta juga akan dilengkapi banyak CCTV," katanya lagi.

Nantinya, kata Basuki, pegawai negeri sipil (PNS) di lingkungan Pemprov DKI Jakarta diwajibkan "melek" smartphone dalam rangka mendorong Ibu Kota menjadi smart city. Para pejabat Pemprov DKI Jakarta juga diminta menggunakan aplikasi khusus dan harus melaporkan kegiatan mereka per hari.

"Selain berfungsi sebagai alat merespons laporan warga secara real time, aplikasi ini juga memudahkan untuk melacak posisi para pegawai sehingga tak bisa mangkir dari tugas," ucapnya.

Basuki juga mencanangkan jaringan 4G untuk CCTV di Jakarta. Rencananya akan dipasang sebanyak 3.000 CCTV di ruas jalan utama Ibu Kota. "Nantinya, semua aktivitas pegawai, ambulans, pemadam, alat berat kami, semua bisa di-tracking. Dia kerja di mana dan jam berapa. Masyarakat bisa bantu (pantau)," ungkapnya.

Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Kehumasan (Diskominfomas) DKI Jakarta Agus Bambang S menambahkan, nantinya akan ada sosialisasi penggunaan aplikasi buatan lokal bernama Qlue yang bisa di-download di Google PlayStore.

"Ini aplikasi untuk pelaporan warga. Misalnya, kamu motret sampah, terkirim informasinya beserta lokasi. Para pegawai kami juga punya aplikasi khusus untuk menerima laporan. Nah, ketika itu muncul, langsung direspons. Petugas yang berada di wilayah terdekat harus langsung bergerak," katanya.

Ia menambahkan, semua lurah di Jakarta akan dikumpulkan pada 12 Desember mendatang untuk menyosialisasikan penggunaan aplikasi Qlue. "Kami menargetkan Januari tahun depan semuanya sudah memanfaatkan aplikasi ini," ujarnya.
Editor: Ana Shofiana Syatiri

Sumber: BeritaJakarta.com

Source : http://megapolitan.kompas.com/read/2014/12/03/09101321/Wujudkan.Jakarta.Smart.City.Ahok.Beli.Google.Enterprise.Rp.3.Miliar

Tuesday, December 2, 2014

Ketua RT yang Men-"tweet" #Banjir Akan Dibayar Gubernur Ahok

Ketua RT yang Men-
Gubernur DKI Jakarta blusukan mengecek kesiapan banjir di Kebon Baru, Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (18/11/2014). 
Ketua RT yang Men-"tweet" #Banjir Akan Dibayar Gubernur Ahok

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan akan memberikan bayaran kepada ketua RT yang memberikan laporan banjir melalui jejaring sosial Twitter. Hal ini untuk memudahkan dia mendapatkan laporan soal banjir hingga ke tingkat RT.
"Kita sudah punya satu sistem tweet, dari Google, contoh, katakanlah, kalau dia mau gaji RT/RW Rp 900.000, misalnya ya sudah sehari kamu kira-kira tweet tiga kali, satu kali tweet Rp 10.000," ujar pria dengan sapaan akrab Ahok ini saat peluncuran PetaJakarta.org. [Baca: Atasi Banjir di DKI, Setiap Rumah Mestinya Punya Serapan Air]
Tweet yang berkaitan dengan banjir tersebut akan diteruskan ke sebuah sistem PetaJakarta.org. Sistem itu dapat memetakan tweet sekaligus menyediakan informasi terbaru secara langsung kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah DKI Jakarta guna penanganan secara cepat pada saat darurat banjir.
Sistem tersebut merupakan kerja sama antara Fasilitas Infrastruktur SMART dari Universitas Wollongong Australia, dengan Twitter Inc., dan BPBD DKI Jakarta.
Ahok mengatakan, ketua RT dapat memberikan laporan kondisi banjir di wilayahnya. Sistem ini akan diterapkan pada Desember 2014. [Baca: Ahok: Enggak Usah Pakai Sirene, Masalah Kita Itu Kenapa Genangan Begitu Banyak]
"Kan RT itu sekarang masalah tuh dikasih uang operasional ribut. Pertanggungjawabannya pusing. Gaji enggak mungkin. Jadi sekarang kita ubah, RT/RW akan kami bayar kalau dia mengirim berita ke sistem kami," kata Ahok.
Selain itu, jutaan pengguna Twitter di Jakarta juga dapat berpartisipasi melalui perangkat seluler mereka dengan tiga langkah mudah, yaitu mengaktifkan "location services" atau tambah geostag dengan mengeklik simbol pin pada saat membuat tweet.
Kemudian mengambil atau menambah foto dengan mengeklik simbol kamera. Selanjutnya tweet dikirimkan ke @petajkt dengan tagar #banjir dan deskripsi singkat dari situasi banjir.

Source : http://wartakota.tribunnews.com/2014/12/02/ketua-rt-yang-men-tweet-banjir-akan-dibayar-gubernur-ahok

Friday, November 28, 2014

Ahok: Bu Mega Bilang Tak Benar Boy Calon Wakil Saya

Kilas Balik Ahok, Gubernur Baru Jakarta

Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta sejak 19 November 2014 hingga 2017. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Ahok: Bu Mega Bilang Tak Benar Boy Calon Wakil Saya

Hingga hari ini, Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atauAhok masih belum menunjuk Wakil Gubernurnya untuk mendampingi dirinya.

Selain bertemu Jokowi untuk mencari sosok Wagubnya, Ahok juga bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri di kediamannya. Tak sia-sia, usai bertemu denganMega, dirinya pun mengatakan anak kandung Presiden pertama Indonesia, Sukarno itu tidak pernah meminta Boy Sadikin mendampinginya.

"Saya tadi minta waktu sama ibu Mega, kan saya dekat secara pribadi dengan beliau. Soal PDIP mengusulkan satu nama, Boy Sadikin, beliau mengatakan hal tersebut tidak benar. Beliau kan negarawan, mana ada urusannya kan. Ibu Mega sudah menyerahkan namanya kepada saya," ujar Ahok di Balai Kota Jakarta, Kamis (27/11/2014).

Karena itu, dirinya merasa lega dan sudah mengantongi sejumlah nama. Ketika ditanya siapa saja yang dicalonkan menjadi wagub DKI, Basuki enggan menyebutkan nama-nama tersebut.

Dia hanya memberikan petunjuk cawagub yang akan diajukannya ke Presiden Joko Widodo (Jokowi) adalah orang yang pernah disebut-sebut olehnya setiap ditanya oleh wartawan.

�Kalian juga sudah tahu saya mau siapa. Dari dulu sudah disebutin. Cuma minus artis saja ya. Pokoknya saya sudah sebutkan beberapa nama calon yang saya mau jadi wakil saya. Nah bukan berarti cuma Bu Yani, ada beberapa nama,� jelasnya.

Diketahui, Ahok selalu menyebutkan tiga nama saat ditanya calon kuat wagub yang akan mendampinginya.

Antara lain, mantan Wali Kota Blitar Djarot Syaiful Hidayat dan mantan Wali Kota Surabaya Bambang Dwi Hartono.

Nama pejabat terakhir yang sempat masuk dalam bursa cawagub dan hingga saat ini sangat ramai dibicarakan publik adalah mantan Deputi Gubernur bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup Sarwo Handayani (Yani).

Diakuinya, nama-nama cawagub tersebut telah disampaikan kepada Megawati juga. Bahkan, Megawati menanyakan alasan kenapa dirinya memilih dan mengusulkan mereka menjadi cawagub yang akan mendampingnya. (Ali)

Source : http://news.liputan6.com/read/2139901/ahok-bu-mega-bilang-tak-benar-boy-calon-wakil-saya

Ahok Minta Restu Megawati Pilih Cawagub Nonparpol

Senyum Ahok saat Dilantik Jadi Gubernur
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri memberikan ucapan selamat kepada Basuki Tjahaja Purnama usai acara pelantikan Gubernur di Istana Negara, Rabu (19/11/2014). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Ahok Minta Restu Megawati Pilih Cawagub Nonparpol

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok hingga kini belum memiliki wakil. Ia mengaku telah meminta restu Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri untuk memilih sendiri siapa calon wakil gubernur (wagub) DKI Jakarta.

Meski meminta restu, Ahok menegaskan, yang diajukannya adalah orang dari kalangan profesional. "Saya sudah mengajukan profesional ke Bu Mega," ujar Ahok pada Pembukaan Rakergur Forum Kerjasama Daerah MPU XIV di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis (27/11/2014).

Ketika ditanya siapa calon wagub yang diajukan ke Megawati, Ahok masih merahasiakannya.

Namun saat ditanya keinginannya mencalonkan Anggota Tim Gubernur Untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) Sarwo Handayani sebagai wagub, dirinya menegaskan sudah menyampaikan usulan tersebut berkali-kali kepada Megawati. Namun belum ada tanggapan apa pun dari anak proklamator kemerdekaan Indonesia, Bung Karno itu.

"Saya sih sudah berkali-kali ngomong dan mengajukan Bu Sarwo Handayani yang lebih cepat kerjanya dan sudah ngerti. Tanggapan beliau waktu itu sih senyum-senyum saja. Tapi nggak tahu deh," ujar dia.

Basuki mengetahui Megawati sudah merestui Boy Bernadi Sadikin menjadi calon wagub DKI dari PDI-P. Tetapi mantan anggota DPR ini bersikukuh hak memilih calon wagub ada ditangannya sebagai Gubernur DKI. Hal itu berdasarkan aturan dalam Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) No 1 tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota.

"Itu kan restu partai. Ya boleh saja merestui. Tapi kan untuk memilih haknya gubernur berdasarkan Perppu," pungkas Ahok.

Source : http://news.liputan6.com/read/2139844/ahok-minta-restu-megawati-pilih-cawagub-nonparpol#

Friday, November 21, 2014

Curhat Ahok kepada JK: Ternyata Blusukan Itu Capek, Haus Lagi

Curhat Ahok kepada JK: Ternyata Blusukan Itu Capek, Haus Lagi
Gubenur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menerima ucapan selamat dari stafnya setibanya di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (19/11/2014). Ahok resmi dilantik menjadi Gubernur DKI Jakarta oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara beberapa jam sebelumnya. Warta Kota/Henry Lopulalan 
Curhat Ahok kepada JK: Ternyata Blusukan Itu Capek, Haus Lagi

 Basuki Tjahaja Purnamasempat berbincang dengan wakil presiden Jusuf Kalla usai dilantik menjadi gubernur DKI Jakarta di Istana Negara, Rabu (19/11/2014).
"Saya sempat ngobrol dengan Pak JK (Jusuf Kalla). Saya bilang ternyata blusukan itu capek, haus lagi. Setelah itu nggak ada minuman dingin lagi di mobil," ungkap Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (19/11/2014).
Ahok sebelum dilantik jadi gubernur, Selasa (18/11/2014) sempat melakukan blusukan dengan meninjau sejumlah tempat untuk melihat kesiapan Jakarta dalam menghadapi puncak musim penghujan. Ia harus berjalan saat terik matahari dan harus melihat berbagai alat untuk antisipasi banjir serta pembangunan sodetan.
Meskipun kini sudah menjadi gubernur, Ahok akan menyesuaikan waktu blusukan sesuai kebutuhan.
"Kita untuk cek lapangan disesuaikan, kalau diperlukan kita kasih (tinjauan langsung)," ujarnya.
Basuki Tjahaja Purnama dilantik Presiden Joko Widodo menjadi gubernur DKI Jakarta di Istana Negara, Rabu (19/11/2014). Usai dilantik, Ahok langsung menempati ruang kerja gubernur. Selain itu, ia pun mengungkapkan bahwa dia akan merombak besar-besaran pejabat dari eselon dua hingga empat yang dianggap kinerjanya tidak baik.

Source : http://www.tribunnews.com/metropolitan/2014/11/20/curhat-ahok-kepada-jk-ternyata-blusukan-itu-capek-haus-lagi

Ahok akan Sikat Habis PNS yang Main Proyek

Ahok akan Sikat Habis PNS yang Main Proyek
Gubenur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menerima ucapan selamat dari stafnya setibanya di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (19/11/2014). Ahok resmi dilantik menjadi Gubernur DKI Jakarta oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara beberapa jam sebelumnya. Warta Kota/Henry Lopulalan 
Ahok akan Sikat Habis PNS yang Main Proyek
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama tidak akan lagi memberikan toleransi kepada Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang masih bermain proyek.
Sebelumnya selama dua tahun dirinya sudah memberikan toleransi. Tetapi kedepan tidak ada lagi ampun karena sebelumnya sudah diingatkan supaya berhenti bermain-main anggaran.
"Jadi kalau masih main kita sikat sudah karena dua tahun kita sudah katakan tolong stop. Terus ada orang bilang dulu biasa-biasa, ya sudah saya katakan berhenti saja deh kalau sudah kenyang. Jangan terus nyolong di dalam, itu yang kita lakukan," ungkap pria yang akrab disapa Ahok tersebut di Epicentrum XXI, Jakarta Selatan, Kamis (20/11/2014) malam.
Bila masih ada upaya pemerasan dari oknum penegak hukum terhadap PNS yang ingin melakukan perbaikan diri atas dosa masa lalu karena melakukan kesalahan administrasi, Ahokakan turun melakukan demo.
"Saya katakan saya akan pimpin demo kalau ada oknum jaksa berani mengancam camat lurah karena dosa lama atau diperas LSM saya akan pilih demo," ungkapnya.
Dikatakannya jangan anggap remeh nyolong uang, mengirim uang, karena semua diintai KPK, termasuk dari pajak.
"Saya bilang ke PNS kami, kami tahu kok, kamu stor uang di restoran mana pun kami tahu. Tapi kalau dulu kita ampuni kita rekonsiliasai. Namun ke depan kita sikat," ungkapnya.
Lanjut Mantan Bupati Belitung Timur ini, KPK tahu berapa jumlah uang dan gaya hidup anda. Bukan hanya itu, pihaknya pun mengetahui siapa saja PNS yang setiap minggu pergi ke luar negeri.
"Anda yang istrinya pakai HP atau tas apa kita tahu. Jadi kita ini cukup tajam sebenarnya, tinggal mau nggak kita rekonsiliasi. Kalau dua tahun ini oke saya preventif untuk pencegahan, tapi kalau ke depan masih main kita sikat," ungkapnya.

Source : http://www.tribunnews.com/metropolitan/2014/11/21/ahok-akan-sikat-habis-pns-yang-main-proyek