Latest News

Showing posts with label Ibu Susi. Show all posts
Showing posts with label Ibu Susi. Show all posts

Saturday, October 22, 2016

Menteri Susi: Kesejahteraan Nelayan di Era Jokowi Meningkat




Indohealinenews.com - Memasuki dua tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengklaim adanya perbaikan dalam berbagai sisi jika dibandingkan dengan tahun lalu.

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menyatakan, hal ini terlihat dari kesejahteraan nelayan yang meningkat. Di mana nilai tukar nelayan (NTN) yang meningkat pada September 2016 berkisar 108-110. Angka tersebut meningkat jika dibandingkan dengan tahun 2015 yaitu 105, sedangkan pada 2014 sebesar 102.

Sementara itu, pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Perikanan pada 2015 tumbuh menjadi 8,37 persen, sedangkan pada 2014 PDB Perikanan hanya menyentuh 7,35 persen.

"Kami harap akhir tahun ini bisa 9 persen lebih, ini berbanding terbalik dengan PDB sektor lainnya adalah sangat jauh berbeda. Naiknya kelihatan sekali," ungkap Susi, Jumat (21/10).

Kendati demikian, kasus mark down yang telah menjadi sorotan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sejak 2005 diakui Susi belum juga tuntas hingga saat ini. Kasus mark down ialah pengecilan ukuran gross ton (gt) kapal perikanan.

Dengan begitu, Susi pun memberikan kebijakan semacam pengampunan pajak atau amnesti pajak bagi pemilik kapal untuk mengukur kembali kapal yang dimilikinya dan menyesuaikan ukuran kapal yang sebenarnya dengan yang dilaporkannya di atas kertas.


"Sekarang baru mencapai 2.600 kapal, kami perkirakan diluar sana masih ada 10 ribuan kapal yang masih dibawah ukuran sebenarnya. Yang pasti 8 ribuan kapal lebih harus ukur ulang. Kapal-kapal itu ukurannya 150 GT, tapi di atas kertas hanya tertulis 28 GT karena ingin dapat solar bersubsidi," ungkap Susi.

Pemilik PT ASI Pudjiastuti, operator maskapai Susi Air itu berharap kasus mark down ini bisa segera dituntaskan dengan diperbantukan tenaga ahli dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Sehingga bukan hanya KKP yang mengurusi pengukuran ulang kapal.

"Supaya kapal bisa segera jalan dan melihat sesungguhnya kapasita yang ada, 80 persen kapal masih mark down," imbuh Susi.

Mark down sendiri karena pemerintah hanya memberikan BBM bersubsidi untuk ukuran kapal di bawah 30 GT, tetapi kini diturunkan menjadi 10 GT. Susi menyatakan, jumlah kapal dengan ukuran 30 GT yakni sekitar 10 ribu yang berada di Pantai Utara, Medan, Surabaya, dan Makassar.

Sementara itu, laporan yang ia terima mengenai tangkapan kapal di pelabuhan berbasis kapal asing ada penurunan, tetapi untuk kapal berbasis domestik dan tradisional tercatat naik. Bahkan, di beberapa daerah hampir menyentuh 20-30 kali penangkapan.

"Seperti di Sabang, dulu basisnya kapal Thailand. Tadinya satu ton jadi 20 ton" pungkas Susi. (cnnindonesia.com)

Friday, October 21, 2016

Mengejutkan!! Menteri Susi: Era SBY, Sektor Kelautan Bocor Hingga 91 Trilyun




alirantransparan.blogspot.co.id - Dua tahun Pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Jusuf Kalla klaim banyak pertumbuhan ekonomi di beberapa sektor. Salah satunya kelautan.
Menteri Kelautan dan Perikanan mengaku telah bekerja keras dalam mengurangi kebocoran pencurian selama menjabat posisinya sekarang ini.

Apalagi, dari catatannya 10 tahun lalu atau pada pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), sektor perikanan Indonesia kehilangan sekitar USD7 miliar atau sekitar Rp91 triliun (kurs Rp13.000/USD).

 "Realita yang ada selama 10 tahun sebelum Jokowi adalah penurunan jumlah rumah tangga nelayan turun jauh jumlahnya. Dari 1,6 juta menjadi 868.414 pada 2013. Kehilangan hampir 50% rumah tangga nelayan dikarenakan bahan raw material," katanya kepada wartawan di Jakarta, Jumat (21/10/2016).
Menurut Bos Susi Air ini, minimnya stok ikan di era pemerintahan SBY juga menyebabkan sekitar 115 eksportir makanan laut (seafood) terpaksa gulung tikar. Pasalnya, mereka tidak bisa mengekspor lantaran minimnya stok ikan.
"Selain nelayan berkurang, perusahaan banyak tutup tidak bisa ekspor. Kurang lebih bisnis perikanan kehilangan USD6 hingga USD7 miliar selama 10 tahun," imbuh dia.
Sejak Presiden Joko Widodo (Jokowi) mulai mengambil alih pemerintahan, kata Susi, industri perikanan kembali menggeliat. Pada 2014, nilai tukar nelayan hanya berada pada posisi 102, namun saat ini telah berada pada posisi 108 hingga 110. Tak hanya itu, kontribusi sektor perikanan terhadap produk domestik bruto (PDB) juga naik pesat.
"PDB perikanan tumbuh signifikan. 2014 pertumbuhan (sektor perikanan) sampai akhir tahun 7,35% dimana PDB nasional 5,02%. Pada 2015 naik jadi 8,37%. Kita harap akhir tahun bisa 9% lebih. Berbanding dengan PDB sektor lainnya, sangat jauh berbeda. Naiknya kelihatan sekali," tandas Susi. (netralnews.com)

Wednesday, October 19, 2016

Bravo Menteri Susi! Sektor Perikanan Naik 8%, Menteri Susi Tersenyum Lebar dan Bangga




alirantransparan.blogspot.co.id - Karena mendapat kabar ini Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti yang biasa berkarakter tegas dan blak �blakan, malah tersenyum lebar..
Berita yang bisa membuat Susi bisa tersenyum bangga tersebut adalah laporan dari Bank Indonesia (BI) bahwasanya di sektor perikanan, mengalami pertumbuhan lapangan usaha hingga 8%, angka ini jauh di atas sektor peternakan dan juga pertanian lain.

�Nih. Laporan perekonomian dirilis oleh BI hari ini (Jumat 29/04) menunjukkan pertumbuhan lapangan usaha perikanan naik hingga 8%, sektor pertanian dan lainnya hanya 5%. Ini dari BI langsung lho saya dapat,� kata Susi dengan bangga di Gedung Mina Bahari I, Kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan, dikutip dari detikcom.

Wanita yang juga mantan  pengusaha di bidang perikanan dan juga aviasi ini menambahkan, investasi di sektor perikanan juga menjadi yang paling tinggi dibandingkan sektor pertanian yang lain.

Lebih membanggakan lagi, karena menurut Susi untuk investasi ini hanya boleh dilakukan oleh investor dari dalam negeri. Khususnya di bidang investasi perikanan tangkap. Sementara modal asing hanya diijinkan masuk di sektor pengolahan saja.

Susi menuturkan bahwa dalam waktu dekat akan ada kerja sama dengan Negara Thailand untuk membangun industri pengilahan ikan di beberapa pulai seperti Aceh, dan juga kepulauan yang terletak di Indonesia bagian timur.

�Pengalengan itu murah. Di-frozen, fillet. Tadi Malaysia juga kan, menteri mereka minta ekspor kita kesana ditambah. Karena kebutuhan lokalnya kurang. Mereka sudah tidak ekspor keluar lagi. Ekspor dia (Malaysia) sudah banyak dikurangi. Kini dia lebih banyak impor,� terang Susi.

Pada tahun-tahun sebelumnya diketahui bahwa Indonesia menjadi importir utama ikan kembung dan ekor kuning dari Malaysia untuk kebutuhan industri. Namun memasuki tahun ini, Indonesia sudah tidak lagi mengambil dari Negeri Jiran, karena sudah mampu memenuhi kebutuhan industri bahkan surplus.

Berita ini jelas menjadi kabar bahagia bagi Menteri Susi, yang belakangan ini lebih banyak memeras otak dan emosi karena beberapa peristiwa. (detik.com)

Monday, October 10, 2016

Cuaca Buruk, Helikopter Menteri Susi Mendarat di Temanggung dan Mampir ke Warung Bakso. Ini Foto-fotonya yang Jadi Viral



Menteri Susi berjaket pink (Foto: Dok. Polda Jawa Tengah)


alirantransparan.blogspot.co.id - Helikopter yang ditumpangi Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti terpaksa mengalihkan pendaratan di Temanggung, Jawa Tengah karena cuaca buruk.

Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Pol Djarod Padakova membenarkan hal tersebut. Djarod mengatakan peristiwa terjadi sekira pukul 16.30 WIB. Saat itu helikopter yang ditumpangi Menteri Susi dan keluarganya tersebut mendarat di Lapangan Banyuurip Temanggung.


Menteri Susi berfoto bersama petugas kepolisian yang mengantarnya (Dok. Polda Jawa Tengah)

"Dari Karimunjawa mau ke Yogyakarta. Belum dipastikan acara apa di Karimunjawa," kata Djarod, Minggu (9/10/2016).

Menteri Susi sempat mampir ke sebuah warung bakso sembari beristirahat setelah pendaratan darurat. Susi juga dikawal sejumlah anggota polisi setempat, kemudian dia melanjutkan perjalanan menggunakan mobil dinas Kapolres Temanggung.


Menteri Susi berjaket pink tengah menyantap bakso (Foto: Dok. Polda Jawa Tengah)
"Selanjutnya menggunakan mobil dinas Kapolres, melanjutkan perjalanan darat menuju Yogyakarta," ucapnya.

Dari foto yang diperoleh detikcom, terlihat Susi tersenyum mengenakan jaket warna merah muda dengan rambut agak basah. Terlihat pula di hadapan Susi semangkuk bakso. Dia juga berbincang ramah dengan anggota polisi yang ada di sana.(detik.com)