Latest News

Friday, September 30, 2016

Tax Amnesty, Jokowi: Terimakasih Para Petugas Pajak yang Sudah Kerja Hingga Tengah Malam




alirantransparan.blogspot.co.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) tampak cukup puas dengan realisasi program pengampunan pajak atau tax amnesty. Jokowi langsung menyampaikan terimakasih kepada para petugas pajak atas pelayanan yang diberikan kepada masyarakat.

"Ucapan terima kasih saya sampaikan kepada seluruh petugas pajak, aparat pajak yang dalam 3 bulan terakhir bekerja betul-betul dan sebulan terakhir ini kerja sampai tengah malam," terang Jokowi.

Menurut Jokowi, para petugas tersebut layak mendapat apresiasi yang lebih atas kinerja yang diberikan kepada negara.

"Saya sendiri saya menyampaikan, bu menteri, pak dirjen agar mereka diberikan apresiasi karena telah memberikan pelayanan dan integritasnya terhadap tax amnesty," ujarnya.

Jokowi juga menyampaikan terimakasih kepada seluruh masyarakat yang telah berpartisipasi terhadap program tersebut.

"Saya ingin ucapkan terima kasih kepada seluruh wajib pajak, dunia usaha, masyarakat, yang telah berpatisipasi dalam program tax amnesty," terang Jokowi. (detik.com)

Wooww... Gak Nyangka! Ternyata Jakarta Timur Bisa Panen Padi 5 Hektar

 
Asisten Perekonomian dan Administrasi Jakarta Timur Eric Pahlevi Zakaria Lumbun memimpin panen padi.


alirantransparan.blogspot.co.id � Di Jakarta ternyata masih punya hamparan sawah. Bahkan, Jumat (30/9), para pejabat dan pegawai di lingkungan Pemerintah Kota Jakarta Timur, melakukan panen padi di sawah abadi seluas 5 hektar, kawasan Cakung, Jakarta Timur.

Sawah ini milik Suku Dinas Kelautan, Pertanian dan Ketahanan Pangan (KPKP) Kota Administrasi Jakarta Timur, tepatnya berada di  di RW 08 Kelurahan Cakung Timur, Kecamatan Cakung, Jumat (30/9).

Kegiatan panen padi ini, dipimpin langsung Asisten Perekonomian dan Administrasi Jakarta Timur Eric Pahlevi Zakaria Lumbun.

Eric didampingi Kepala Sudin KPKP Jakarta Timur Agung Priambodo dan Camat Cakung Alamsyah, langsung turun ke sawah untuk memanen padi  dari varietas ciherang yang ditanam sejak tiga bulan lalu. �Sawah tidak hanya ditemukan di pedesaan. Di kota pun masih ada sawah,� kata Eric.

Lahan sawah yang berada di Kelurahan Cakung Timur tersebut  luasnya mencapai 5 hektar. Diperkirakan, untuk satu hektar tanaman padi bisa menghasilkan beras sebesar 5 ton.

�Jika satu hektarnya bisa menghasilkan 5 ton maka hasil panen kali ini bisa menghasilkan beras yang mencapai 25 ton. Nantinya akan kita jadikan pembibitan,� tambahnya.

Menurutnya, selain aksi panen padi pihaknya beserta jajaran pejabat Pemkot terkait memanen hasil tanaman jenis palawija. �Hari ini yang kita panen bukan hanya padi saja. Tanaman berjenis palawija yang diantaranya pokcay, kangkung,  bayem kita juga panen dan hasilnya untuk masyarakat dan pegawai kantor yang menginginkanya,� jelasnya.

Kendati demikian Eric berharap, keberadaan lahan pertanian di Kecamatan Cakung itu harus tetap dipertahankan untuk memperluas Ruang Terbuka Hijau (RTH). �Harus  terus dipertahankan lahan persawah ini, karena persawahaan termasuk bentuk RTH,� pungkasnya. (poskota.com)

Anies dan Sandi Janji Tidak Gunakan Kampanye Hitam. Minta Pendukung Tidak Gunakan Isu SARA, Melanggar Kena Sanksi

 


alirantransparan.blogspot.co.id � Anies Baswedan, bakal calon gubernur DKI Jakarta, tak akan menggunakan isu SARA selama berjalannya Pilkada DKI Jakarta 2017. Ia mengajak pendukungnya untuk berlaku sama. 

�Saya dan Mas Sandi (Sandiaga Uno), Partai Gerindra dan PKS, sepakat tak menggunakan isu SARA. Saya Ingin Jakpas ikut kampanye positif,� katanya saat menghadiri acara silaturahmi dengan relawan Jakpas di Jatinegara, Jakarta Timur, Jumat (30/9/2016). 

Ia mengatakan dalam kampanye akan menggunakan gagasan dan rencana program kerja bila nanti terpilih menjadi gubernur dan wakil gubernur. Isu SARA dianggapnya hanya akan membuat gagasan pembangunan Jakarta akan terpinggirkan. 

�Pesan harus positif. Kalau pilih pimpinan karena agama sudah ada calonnya, lihat apa yang ditawarkan. Kita mau menawarkan perubahan Jakarta,� katanya.

Anies berpasangan dengan Sandiaga Uno mendaftarkan diri ke KPU DKI Jakarta. Mereka akan bersaing dengan pasangan petahana Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dan Agus Yudhoyono-Sylviana Murni. 

Anies mengatakan bahwa tetap akan menjalankan kampanye positif dan masalah kampanye hitam Anies menyerahkam kepada masyarakat untuk menilai.

�Kita akan terus berkampanye dengan positif, jadi bagi siapapun yang melakukan kampanye hitam (kampanye negatif) masyarakat yang akan menilai, karena kita fokusnya pada kampanye positif aja,� ujar Anies.

Pernyataan Anies tersebut ditegaskan oleh bakal calon wakilnya dalam pilkada nanti, Sandiaga Uno, menurutnya bahwa pelaku Black Campaign akan ditindak tegas.

�Saya sangat tegas untuk demokrasi sejuk ini, bahwa semua anggota tim kita tidak boleh melakukan hatespeach ataupun posting-posting yang menyerang apalagi berkaitan dengan sara,� kata Sandi.

Sanksinya tegas, lanjut Sandi, langsung dikeluarkan dan akan dilaporkan kepada aparat, jadi kami tidak main-main untuk urusan ini dan komitment kami bersama adalah menjalankan demokrasi yang penuh kesejukan, demokrasi yang menyatupadukan bukan demokrasi yang memecahbelah,� tutup Sandi.(poskota.com)

Belajarlah Dari Warga Bukit Duri, Tidak Ada Perlawanan. Ada Warga Kasih Bunga ke Satpol PP. Mereka Sadar Relokasi Itu Bagus

 
Suasana pembongkaran rumah warga di Bukit Duri, Tebet, Jakarta, Rabu (28/9/2016). Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menggusur bangunan yang berbatasan langsung dengan Sungai Ciliwung terkait upaya normalisasi, dan akan merelokasi warga ke Rusun Rawa Bebek.


alirantransparan.blogspot.co.id - Suara-suara perlawanan berkumandang di RT 06 RW 12 Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan, Rabu (28/9/2016) pagi kemarin, saat para petugas Satpol PP dan sejumlah alat berat hendak merobohkan rumah-rumah warga di sana.

Kumandang suara perlawanan itu merupakan bagian dari momen penertiban permukiman di Bukit Duri yang berada di bantaran Sungai Ciliwung. Suasana penertiban dalam rangka menormalisasi Ciliwung itu cukup tegang.

Sebanyak 900 aparat gabungan diturunkan ke lokasi. Di antara mereka ada yang dipelengkapi peralatan anti huru hara seperti rotan, tameng dan gas air mata.

Namun situasi berlangsung kondusif hingga alat berat selesai meratakan rumah-rumah warga.  Tidak ada adu kekerasan fisik antara warga dan petugas.

Saat para petugas masuk ke permukiman, warga bahkan menyambut mereka dengan memberikan bunga. Warga lainnya memilih fokus mengemas perabotan mereka. Ada pula yang tak segan meminta bantuan petugas Satpol PP untuk mengemas perabotan.

Situasi itu kontras dengan penertiban di Kampung Pulo, tetangga Bukit Duri yang hanya dipisah Sungai Ciliwung. Pada Agustus 2015, penertiban di Kampung Pulo, untuk tujuan normalisasi Ciliwung juga, diwarnai bentrokan antar aparat dan warga. Para pemuda, remaja, bahkan orang dewasa, melawan aparat. Sejumlah orang jadi korban.

Tak hanya di Kampung Pulo, dalam semua penertiban permukiman yang dianggap liar selama ini, selalu diwarnai bentrokan fisik. Yang paling akhir di Rawajati, Kalibata, Jakarta Selatan. Pada penertiban-penertiban sebelumnya juga seperti itu, sebut saja di Waduk Pluit, atau di Luar Batang.


Mengapa Berbeda?Sebagian besar warga Bukit Duri sudah direlokasi ke Rusun Rawa Bebek sejak diberikan surat peringatan I dan II. Sementara sebagian lain ada yang pindah ke kerabat atau memilih menyewa kontrakan.

Sampai pertengahan September 2016 tercatat 270 kepala keluarga (KK) warga Bukit Duri pindah ke rusun. Total ada 363 rumah yang mesti dibongkar di Bukit Duri.

Hanafi (87) warga Bukit Duri RT 06 RW 12 mengatakan, masyarakat setempat pasrah dengan penggusuran itu.

"Kalau orang sini sebetulnya sadar, enggak mau melawan pemerintah," kata pensiunan Bea Cukai itu, kemarin.

Warga mengedepankan cara-cara damai menghadapi petugas. Warga juga sedang menggugat pemerintah di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dan PTUN.
"Kami diusahakan agar dapat penggantian," ujar Hanafi.

Namun pemerintah hanya akan membayar lahan warga yang memang punya sertifikat.
Asmo, warga RT 06 RW 12 mengatakan hal senada. "Saya enggak suka melakukan kekerasan, termasuk melawan aparat," kata Asmo.


Belajar dari Kampung Pulo
 
Ketua Komunitas Ciliwung Merdeka, Sandyawan Sumardi mengatakan, pengalaman kericuhan tahun lalu di Kampung Pulo saat menolak penggusuran membuat warga Bukit Duri belajar. Warga ingin menghadapi kebijakan pemerintah tidak dengan putus asa tetapi tetap tenang.

"Memang iya, warga Bukit Duri belajar dari pengalaman warga Kampung Pulo yang rusuh. Kami tidak putus asa meskipun marah tetapi menghadapinya dengan akal sehat dan jernih," ujar Sandiawan, yang mendampingi sebagian warga Bukit Duri.

Meski tempat tinggal sudah dengan rata tanah, warga menolak disebut 'kalah'. Dengan tidak melawan aparat seperti yang ditunjukan kemarin, warga menilai sudah menang secara moral.

"Makanya tidak ada kerusuhan apapun, juga dan itu diakui aparat keamanan," kata Sandyawan. "Tidak apa-apa secara fisik mungkin kami kalah, bangunan kami dirobohkan. Tapi jiwa dan harga diri kami menang," kata dia.

Meski demikian, warga sempat menghambat penggusuran dengan menggelar aksi menabuh peralatan barang bekas. Aksi tersebut cukup mengganggu karena petugas mesti mendorong mundur warga agar tidak dekat dengan alat berat yang sedang bekerja.

Namun akhirnya, petugas dapat meratakan kawasan permukiman itu dengan bantuan alat berat tanpa ada perlawanan fisik dari warga.

�Ini sudah lebih bagus dari waktu penertiban di Kampung Pulo. Tidak sampai ada bentrokan, Alhamdulillah, puji Tuhan. Ini menunjukkan rasa tangggung jawab kita yang semakin besar untuk menjaga ketertiban di ibu kota,� terang Kepala Satpol PP DKI Jakarta, Jupan Royte. 

Sikap dari para warga yang menunjukkan kesadaran atas kepentingan masyarakat yang lain itu sangat membanggakan. Dengan dilakukannya normalisasi Sungai Ciliwung, risiko banjir yang sudah rutin terjadi bakal bisa ditanggulangi.

�Bisa jadi warga Bukit Duri juga melihat bagaimana Kampung Pulo yang sekarang juga lebih minim banjir setelah ada normalisasi. Dan ini kan juga untuk kepentingan masyarakat yang lebih luas,� ungkapnya.

Relokasi adalah Kepedulian Pemprov

Jupan menuturkan bahwa tujuan dari penertiban itu adalah sebagai bentuk dari kepedulian pemerintah terhadap warganya.

Usaha untuk melakukan relokasi dan pemberian fasilitas-fasilitas lainnya adalah supaya warga yang terkena dampak penertiban bisa tetap hidup normal.

�Yang dilakukan ini kan bukan penggusuran. Kalau penggusuran, warga tidak akan dapat relokasi rusun dan fasilitas lainnya. Mana ada negara yang ingin rakyatnya kesusahan?� jelasnya.(kompas.com & okterus.com))

Tak Ada Menteri, Tak Ada Paspampers, Jokowi dan Ahok Masuk Ke Dalam Terowongan MRT, Ini Kata Jokowi

 
Presiden Joko Widodo dan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok meninjau terowongan mass rapid transit (MRT) Stasiun Dukuh Atas yang menuju Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat, hari ini, 30 September 2016.


alirantransparan.blogspot.co.id - Presiden Joko Widodo dan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok meninjau terowongan mass rapid transit (MRT) Stasiun Dukuh Atas yang menuju Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat, hari ini, 30 September 2016. Proyek itu ditargetkan selesai pada 2019.

Ada yang spesial dari kunjungan ini. Mantan pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI 2012-2014 itu hanya berdua saja ketika masuk terowongan yang berada di kedalaman 35 meter dari permukaan tersebut. Tak ada menteri, tak ada Paspampres, dan tak ada mandor proyek. Seakan-akan, terowongan dengan pencahayaan biru dan diameter tujuh meter itu hanya cukup untuk mereka berdua.


Tak jelas apa yang mereka obrolkan di sana. Hanya tampak keduanya saling berbincang dan sesekali bertukar senyum. Jokowi sempat terlihat berlutut di samping kanan Ahok. Pria asal Solo itu tampak meraba permukaan terowongan yang penuh debu.

Di mana para menteri? Mereka sibuk bergerumul jauh di belakang Presiden Joko Widodo. Ada Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno dan Menteri Pekerjaan Umum Basuki Hadimuljono. Sesekali mereka melakukan swafoto bersama pejabat atau pekerja MRT. Mereka enggan diwawancarai saat didekati awak media.


Presiden Joko Widodo tidak menjelaskan kenapa hanya dia dan Ahok yang meninjau terowongan. Ia hanya mengatakan setelah melakukan pengecekan terowongan hari ini bersama Ahok, dia optimistis MRT bisa beroperasi pada 2019 nanti.

"Saya kira progresnya sangat bagus. Kalau perlu saya sampaikan nanti 2019, ini dari Lebak Bulus ke Bundaran HI, sudah selesai," ujar Jokowi.(tempo.co.id)


baca juga: -  Ratna Sarumpaet: Megawati Itu Politisi Yang Tidak Berguna dan Tidak Ada Harganya  

Dulu Sering Serang Ahok, Kini Adian Napitupulu Balik Dukung Ahok, Ternyata Ini Alasannya  

Pengakuan Polos dan Keceriaan Anak-Anak Bukit Duri di Rusun Rawa Bebek

Ahok Tidak Peduli Orang Caci Maki Dirinya atau Video Fitnah, Itu Promosi Gratis Bagi Dirinya

 
alirantransparan.blogspot.co.id - Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengatakan tidak ambil pusing soal biaya kampanye yang akan ia keluarkan dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2017. Apalagi Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pusat telah membatasi segala jenis kampanye sampai masa kampanye berakhir.

Aturan dari KPU tersebut dinilai Ahok menguntungkan pasangan cagub-cawagub karena sudah tidak memerlukan poster karena KPUD akan membantu sosialisasi seluruh pasangan calon. Selain itu, Ahok juga mengatakan tidak perlu memasang iklan lewat stasiun televisi.

"Iklan televisi sudah banyak juga. Setiap hari saya masuk tv sekarang," kata Ahok di Balai Kota, Jumat, 30 September 2016.

Ahok yang diusung PDIP mengatakan pihaknya juga tidak perlu menggerakkan masyarakat lewat sosial media. Pasalnya, kata Ahok, pemberitaan dia selama ini juga mempengaruhi tingkat keterpilihannya, meskipun isinya hanya berupa makian.

"Media sosial juga enggak usah kami gerakin. Orang sudah caci maki saya, juga promosi to. Jadi, lawan keluarkan caci maki juga promosi kok," kata Ahok.

Menurut Ahok, warga Jakarta sudah lebih cerdas untuk mengenal calon kepala daerahnya. Masyarakat juga bisa melihat kinerja dia selama dua tahun menjadi gubernur. Ahok mengatakan ia tidak akan mempedulikan segala bentuk cacian yang ditujukan kepadanya.

"Misalnya kamu bikin video yg menyesatkan dan mau menjatuhkan saya. Yang kasih (video) juga harus ingat, yang nonton video fitnah kamu juga bisa nonton video (kinerja) saya yang bener loh. Jadi ya biasa saja," kata Ahok.

Ahok akan menerapkan cara yang berbeda dalam kampanye kali ini. Ahok menyebutkan dia akan menggelar pertemuan yang setiap pesertanya harus membayar sesuai tarif yang diminta. Ahok mengatakan tidak akan menargetkan besaran target uang yang terkumpul atas pertemuan itu.

"Enggak ada targetlah. Yang penting bisa beli satu Mercedez, lumayan lah haha," kata Ahok sembil berseloroh.

Cara tersebut, kata Ahok, bisa menekan biaya kampanye, terlebih bagi partai politik yang mengusung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur. Selain itu, Ahok juga mengatakan dirinya tidak memiliki cukup uang untuk membiayai kampanye.

"Kan semua partai menggerakkan DPR dan DPRD- nya. Mereka sudah tahu saya sama Pak Djarot enggak mau keluar duit. Enggak punya duit juga," ujar Ahok.(tempo.co.id)

Ustadz Yusuf Mansur Ikut Tax Amnesty, Alasannya Sangat Menyejukkan dan Menyentuh!



alirantransparan.blogspot.co.id- Pimpinan Daarul Quran,  Ustaz Yusuf Mansur akan mendatangi Kantor Pajak di Jakarta untuk membayar pajak dan ikut program pengampunan pajak (Tax Amnesty) di hari terakhir, Jumat (30/9). Menurut pendiri perusahaan pembayaran online Paytren ini, ikut sertanya ia dalam program Tax Amnesty taat pajak dan sekaligus membantu pemerintah menyukseskan progran pengampunan pajak.

"Saya alhamdulillaah mulai membiasakan bayar pajak, Jauh sebelum ada Tax Amnesty. Termasuk di lingkungan usaha. Kayak Paytren. Dirapihin pajaknya. Atas dorongan, saran, ingetan, dan bimbingan kawan-kawan yang paham," ujar Ustaz Yusuf Mansur dalam akun pribadi Instagramnya.

Ia menambahkan Tax Amnesty yang ia ikuti ini sekaligus untuk memahami lebih dalam jumlah kewajiban pajaknya selama ini.

"Sekalian nyemplung untuk tahu. Ga kata orang. Lagian mudah-mudahan bisa membantu untuk terang benderangnya harta. Baik di mata Allah (zakat, kehalalan, kethayyiban), juga di mata pemerintah/negara/manusia. Diniatin sebagai Ibadah dan Dakwah," ujarnya.

Baginya pajak merupakan prinsip sederhana, anggap saja ini sedekah untuk negara dan bangsa. Sehingga hati lebih 'enteng' dan 'plong' ketika bayar pajak. "Jadi, ngebayanginnya, bayar gaji dan honor guru, nyalain lampu sampe di seluruh pedesaan, ngaspal jalan, ngebiayain operasional negara... Gini-gini kan sedekah yang 'ajiib," terang Ustaz Yusuf Mansur.

Ia pun merasa masih ada yang belum benar dan belum sempurna, baik menurut standar pemerintah. Apalagi standar Allah. "Yah, minimal ikhtiar." Jika belom sempurna, minimal sudah melangkah, karena menurutnya, kesempurnaan juga adalah milik Allah. Ia hanya mencoba menjadi manusia yang baik di mata Allah, dan manfaat bagi sesama. Khususnya buat negara yang saya cintai karena Allah."(republika.co.id)

Jokowi dan Ahok Terlihat Serius Sedang Berbincang di Pinggir Tol

 
Presiden Jokowi dan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama saat berbincang berdua


alirantransparan.blogspot.co.id - Presiden Joko Widodo pagi ini, Jumat memantau kelanjutan proyek Light Rapid Transit (LRT) di Kilometer 13 jalan tol Cibubur-Cawang, Jakarta Timur.

Presiden Jokowi yang mengenakan kemeja putih lengan panjang itu, tiba sekitar pukul 09.00 WIB beserta iring-iringan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) .

Kehadiran Jokowi langsung disambut oleh Menteri Pekerjaan Umum Basuki Hadimuldjono, Menteri BUMN Rini Soemarno, Direktur Utama PT Adhi Karya, Komisaris Utama Adhi Karya Fadjroel Rahman dan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

Sejak awal, Ahok yang mengenakan kemeja batik lengan panjang berwarna gelap itu selalu berada di dekat Jokowi.

Bahkan, ketika melihat langsung ke lokasi U-Shaped atau jalur rel LRT, Ahok selalu ada di samping Jokowi.

Di suatu kesempatan, Jokowi dan Ahok mendapat kesempatan berbincang empat mata, persis di pinggir jalan tol dekat alat berat.

Perbincangan dua orang yang pernah bersanding sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini berlangsung kurang lebih 5 hingga 10 menit.(tribunnews.com)

Ratna Sarumpaet: Megawati Itu Politisi Yang Tidak Berguna dan Tidak Ada Harganya



Indoheadllinenews.com - Keputusan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri mengusung Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sebagai calon Gubernur DKI pada Pilkada DKI 2017, mendapat tanggapan sinis dari aktivis kemanusiaan Ratna Sarumpaet.

Menurutnya, dengan memilih si Ahok, Megawati telah mencatat sejarahnya sebagai politisi tidak berguna dan tidak berharga, karena memilih Ahok yang selama ini lebih condong berpihak kepada para pemodal dibanding masyarakat kecil.
 
�Aku sih gak terkejut kalau orang mengganggap Mega itu penting. Karena dia sedang mencatat sejarahnya sendiri. Dia memang begitu. Sejarah dia sebagai politisi ya segitu doang, gak ada gunanya dan gak ada harganya,� kata Ratna seperti kami lansir, Sabtu (24/9/2016).
 
Selain itu, Ratna menganggap putri proklamator itu juga tidak memiliki program atau kebijakan yang prorakyat kecil.
 
�Kan sebenarnya gini, sebagai pelaku sejarah, saya gak pernah sebenarnya melihat Mega punya kebijakan yang memihak pada rakyat kecil. Mungkin pernah ada satu, dua, saya gak tau ya,� ungkapnya.
 
Sehingga sangat berlebihan, jika banyak orang menganggap Megawati dan kelompoknya adalah orang-orang yang pro-wong cilik.
 
�Tapi dengan orang selalu membesar-besarkan kelompok ini sebagai pro-wong cilik, itu berlebihan,� sindirnya.
 
Bahkan menurut Ratna, di saat Mega mengemban amanah sebagai seorang presiden pun tak mampu berbuat apa-apa bagi rakyat kecil.
 
�Mungkin di antara kader-kader PDI-P itu ada yang sungguh-sungguh dengan berpikiran masuk ke PDI-P demi membela rakyat kecil, tapi kenyataannya nggak. Bahkan banyak kebijakan di era Megawati yang tidak membela rakyat kecil,� tutup Ratna. (suaranet)

Dulu Sering Serang Ahok, Kini Adian Napitupulu Balik Dukung Ahok, Ternyata Ini Alasannya




alirantransparan.blogspot.co.id - Politisi PDIP Adian Napitupulu dulu kerap menyerang Basuki T Purnama alias Ahok. Namun setelah PDIP menyatakan dukungan kepada petahana Basuki, Adian justru kerap memuji dan selalu mengunggulkan mantan Bupati Belitung Timur itu.

Adian mengaku kritik pedas kala itu sebagai cara untuk menarik Ahok kembali ke jalur partai. Sebab sebelumnya Ahok menyatakan diri akan mengikuti Pilgub DKI dari jalur independen.

"Saya tidak pernah nolak Ahok, itu cara menarik Ahok ke jalur partai," kata Adian saat ditemui di kawasan SDBD Sudirman, Jakarta selatan, Kamis (29/9).

Menurutnya sudah sepatutnya Ahok berada di jalur partai bila ingin mempertahankan kursi warisan dari Presiden Jokowi itu. Ahok pun memutuskan lewat jalur partai melalui Partai Hanura, Partai Golkar dan PDIP di detik-detik terakhir.

Meski bukan kader partai manapun, Adian mengklaim Ahok cenderung berkiblat pada partai banteng moncong putih.

"Ahok harus berani mengatakan punya warna, lewat partai. Kalau Ahok bisa kita perdebatkan tapi ada merah (PDIP) yang dominan," ungkap Adian.

Adian menilai banyak prestasi yang ditorehkan Ahok selama 2 tahun memimpin Jakarta.

"Kalau mau ke pilkada sehat, nilai apa yang dilakukan, nilai apa yang diperbuat. Bagi saya, memenangkan Ahok-Djarot itu memenangkan demokrasi. Kalau kalah yang menguasai isu SARA, itu berbahaya buat Indonesia," pungkasnya.(merdeka.com)

Pengakuan Polos dan Keceriaan Anak-Anak Bukit Duri di Rusun Rawa Bebek

 
Naysilla, 8, dan Aisyah, 8, bermain sepatu roda di Rusun Rawa Bebek.


alirantransparan.blogspot.co.id - Anak-anak warga relokasi Bukit Duri kini bisa bermain di tempat layak setelah direlokasi ke Rusun Rawa Bebek, Jakarta Timur. Mereka mulai betah menghuni tempat tinggal baru. Mereka punya hobi baru, bermain sepatu roda.

Suasana sore di Rusun Rawa Bebek cukup cerah. Embusan angin terasa sejuk. Banyak pula warga yang sekadar duduk-duduk bercengkrama dengan tetangganya.

Sementara, Naysilla, 8, dan Aisyah, 8, tampak asyik menggoyangkan kaki mereka ke kanan dan ke kiri agar sepatu roda yang digunakannya meluncur. Rupanya, bermain sepatu roda menjadi hobi baru anak-anak. Jalanan yang dibeton dan rata memang pas untuk menyalurkan hobi ini.

Naysilla mengaku, sudah lama memiliki sepatu roda sejak tinggal di Bukit Duri di RT 10 RW12. Namun, jalanan yang sempit dan tidak rata, membuat sepatu rodanya menjadi pajangan di rak sepatu.

Sepatu rodanya hanya dipakai di Car Free Day. Sepatu yang dibelikan ayahnya di Pasar Jatinegara seharga Rp200 ribu itu kini benar-benar terlihat fungsinya. Hampir setiap sore ia mengitari rusun dengan sepatu rodanya.

"Sore pulang sekolah mainnya. Tadinya cuma sendiri, sekarang sudah banyak yang punya," kata Naysilla kepada metrotvnews.com, di Rusun Rawabebek, Pulogebang, Jakarta Timur, Kamis (29/9/2016).
 

Tak mau kalah dengan temannya, Aisyah pun tampak lihai memainkan sepatu beroda empat itu. Terlihat sekali ia sudah terlatih mampu menjaga keseimbangan badanya meski roda tidak berputar. Belum genap sebulan menghuni rusun ia sudah kerasan.

"Enak di sini, di Bukit Duri engga bisa main beginian," kata Aisyah.

Kata Aisyah kini yang memiliki sepatu roda sudah banyak. Kadang-kadang mereka saling berlomba mengitari rusun.

Dari pantauan Metrotvnews.com, tak hanya sepatu roda, beberapa anak juga tampak asyik menghabiskan waktu senja dengan bersepeda. Sementara, Ibu-ibu menyuapi anaknya dan duduk-duduk santai.

Pemprov DKI merelokasi warga yang tinggal di 400 bidang bangunan di Bukit Duri. Tepatnya di RW 09, 10, 11, dan 12. Kawasan tersebut terkena dampak pembangunan proyek normalisasi Kali Ciliwung. Dari data terakhir sudah 313 bidang bangunan yang dibongkar dan penghuninya bersedia pindah ke rusun Rawa Bebek, Jakarta Timur.

Pemerintah menyediakan 400 unit Rumah Susun Rawa Bebek untuk warga yang kena penertiban. Sebanyak 313 unit sudah diambil kuncinya. Masih ada 70 unit Rusun Rawa Bebek belum diambil warga yang kena penertiban.(metrotvnews.com)

Thursday, September 29, 2016

Agus Harimurti Jadi Trending Topic, Dukungan Mengalir untuk Agus



alirantransparan.blogspot.co.id - Agus Harimurti Yudhoyono resmi menyatakan mundur dari karirnya sebagai prajurit militer. Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrat Nachrowi Ramli menyebut Agus Harimurti Yudhoyono telah mengajukan surat pernyataan mengundurkan diri dari TNI Angkatan Darat. Hal yang sama dilakukan oleh calon wakilnya Sylviana Murni.

Menurut Nachrowi, surat pengunduran diri Agus diserahkan kepada Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal Mulyono. Kesediaannya untuk mundur dari militer ini dinilai Nachrowi merupakan bentuk pengorbanan untuk mengabdi langsung pada rakyat.

Sementara Sylviana mundur dari jabatanya sebagai Deputi Gubernur DKI Jakarta bidang Pariwisata dan Kebudayaan. Pengunduran diri untuk pegawai negeri sipil dan TNI diatur dalam Undang-undang Nomor 10 tahun 2016 tentang Pilkada.

Pencalonan Agus Harimurti Yudhoyono sebagai calon Gubernur DKI 2017 diluar dugaan banyak pihak ramai menarik perhatian netizen. Nama Agus bahkan memuncaki trending topic sepanjang pagi hingga siang hari (Jumat, 23/9).

Tidak hanya itu, dukungan mengalir atas pencalonan Agus sebagai calon Gubernur DKI. Salah satu dukungan datang dari anggota DPD RI, Gde Paske Suardika. Seperti diketahui, Gde Pasek adalah mantan politikus Partai Demokrat yang selama ini bersebarangan dengan Susilo Bambang Yudhoyono.

Komentar lain datang dari Mahfud MD. Guru besar hukum Universitas Islam Indonesia ini menyebut bahwa Agus Yudhoyono adalah orang yang sangat berkualitas. Meskipun demikian, Mahfud menyebut bahwa kemungkinan besar Agus bisa kalah.

Meskipun demikian, banyak juga yang menyayangkan Agus Yudhoyono harus menghentikan karirnya di militer. Artis seksi, Julia Perez menyatakan hal serupa tentang karir militer Agus. Melalui akun twitternya @JuliaPerrez, mantan kekasih Gaston ini mencuit lebih suka Agus Yudhoyono tetap menjadi seorang anggota TNI.(eveline.co.i)

Panas! Adian Napitupulu Tantang Sandiaga Uno Buka-bukaan Tentang Dewi Persik, Begini Jawaban Sandiaga



alirantransparan.blogspot.co.id - Politisi PDIP Adian Napitupulu menantang bakal cawagub yang diusung Partai Gerindra dan PKS Sandiaga Salahuddin Uno untuk secara blak-blakan mengungkap berbagai kasus yang pernah menjeratnya. Sebab, bila tak dijelaskan maka bila terpilih nanti Sandi akan menghabiskan waktunya untuk membersihkan nama baiknya.

"Sandi kalau kepilih nanti kerepotan. Harus jelaskan nih kasus Dewi Persik, kasus Panama Papers dan ada banyak kasus saja kemungkinan besar dia akan habis waktunya untuk menjelaskan atas kasus-kasus dirinya, ketimbang memperjuangkan ide-ide dan program dia yang membuat kemungkinan menangnya kecil," kata Adian dalam diskusi bertajuk Pemimpin Jitu Dimana Engkau, Seteru Panas Pilkada DKI, Siapa Kuat?' di kawasan SCBD, Sudirman, Jakarta Selatan, Kamis (29/9).

Sandi yang juga hadir dalam diskusi itu pun langsung membantah pernyataan dari Adian yang menohok langsung padanya. Kata Sandi, dia ingin mengedepankan transparansi mulai dari diri sendiri. Untuk itu, Sandi mengaku siap membongkar berbagai tuduhan yang disebutkan Adian pada dirinya.

"Tidak ada yang ditutup-tutupin. Mau ngomong Dewi Persik ayo, mau ngomongin Panama Papers ayo, mau pembuktian harta terbalik ayo, mau dana kampanye Teman Ahok ayo, semua akan saya lakukan. Enggak ada yang kami tutupi," ungkap Sandi sambil santai dan tersenyum.

Terbongkarnya dokumen Panama Papers menyingkap tabir dugaan pengingkaran pajak terbesar dalam sejarah. Deretan nama konglomerat Indonesia disebut, termasuk Sandiaga Uno. Mereka diduga menyimpan uang di negara bebas pajak untuk menghindari bayar pajak di Indonesia.

Sebagai pembuktian, Sandiaga Uno mengatakan, pasangan Anies-Sandi adalah bakal calon pertama yang telah menyerahkan LHKPN kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

"Hari ini kami melakukan pasangan pertama Anies-Sandi yang pertama menyerahkan LHKPN, dan kami berkomitmen untuk menghadirkan pemerintahan yang baik, memberikan perhatian, dan memiliki keberpihakan pada rakyat kecil. Menyejahterakan warga Jakarta," ungkap Sandi.

Namun saat Sandi ditantang mengungkapkan kasus yang menjeratnya itu di hadapan publik, dia menolak. Sebab menurutnya, publik bukan tempat yang tepat untuk mengungkapkan itu.

"Ini bukan tempatnya untuk mengklarifikasi karena di sini ada Bapak AM Fatwa, lebih baik kita nanti japri sama Bang Adian dan kita buatlah demokrasi ini demokrasi sejuk, jangan ada jangan dibuat sebagai suatu pertarungan," kata Sandi.

Terkait Dewi Persik, sempat ramai di media sosial tentang perilaku tidak menyenangkan Sandiaga Uno terhadap Dewi Persik beberapa tahun lalu. Peristiwa tersebut dilakukan Sandiaga Uno saat berada di Bali dalam sebuah acara yang digelar oleh HIPMI, acara itu menghadirkan Dewi sebagai bintang tamu.

Mendapat jawaban itu, Adian mengaku tak perlu Sandi menjelaskan pada dirinya secara pribadi. Sebab yang membutuhkan penjelasan tentang itu adalah masyarakat, bukan dirinya.

"Harusnya kalau menyangkut kepentingan-kepentingan rakyat harusnya dibuka di publik saja jangan main japri-japrian. Harusnya tadi itu dia jelaskan. Dia kan punya ruang publik untuk menjelaskan kasusnya itu," tutup Adian.(merdeka.com)

Sandiaga Uno Ajak Ahok Ikut Program Tax Amnesty, Ahok: Salah Ngajak Orang



alirantransparan.blogspot.co.id � Gubernur petahana DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, menyindir bakal calon wakil gubernur penantangnya dalam Pilkada DKI 2017, yaitu Sandiaga Uno. 

Ahok menyebut Sandiaga sebagai orang yang kaya karena menyembunyikan kekayaannya di luar negeri. Ahok mengemukakan hal itu saat menanggapi pernyataan Sandiaga yang mengajak semua bakal calon gubernur dan bakal calon wakil gubernur DKI untuk mengikuti program tax amnesty.

Menurut Ahok, dia tidak akan mengikuti program tax amnesty karena merasa tidak pernah menyimpan kekayaannya di luar negeri.

"Bedalah saya sama Sandiaga yang kaya (karena) ngumpetin (harta) di luar negeri kan, ha-ha-ha," kata Ahok di Pasar Nangka Bungur, Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis (29/9/2016).

Ahok menyatakan, jika ajakan Sandiaga juga ditujukannya kepadanya, dia menilai Sandiaga telah mengajak orang yang salah. Ahok mengklaim, dirinya merupakan orang yang selalu menekankan pentingnya pembuktian harta terbalik para pejabat negara.

"Saya sejak berpolitik selalu menekankan pembuktian terbalik harta pejabat dan semua harta saya dilaporkan di LHKPN (laporan harta kekayaan penyelenggara negara)," ujar Ahok.

Sebelumnya Sandiaga mengajak bakal calon gubernur dan wakil gubernur DKI, termasuk Ahok, untuk mengikuti program tax amnesty. Ajakan itu disampaikannya seusai melaporkan semua hartanya ke negara dalam rangka mengikuti program pengampunan pajak.

"Saya mengajak cagub-cawagub DKI untuk mendukung program ini (tax amnesty). Pak Basuki dan lainnya juga bahwa ini program pemerintah yang harus kita dukung untuk memperkuat ekonomi Indonesia," kata Sandiaga di Kantor Wilayah Wajib Pajak Besar, Sudirman, Jakarta, Rabu kemarin.

Setelah menyerahkan surat pernyataan harta (SPH) dalam rangka mengikuti program pengampunan pajak di Kantor Wilayah Wajib Pajak Besar di kawasan Sudirman, Rabu kemarin, Sandiaga mengatakan bahwa ia merasa terhormat dengan berpartisipasi dalam program pengampunan pajak tersebut.

"Saya betul-betul merasa terhormat menjadi bagian dari program pemerintah yang memberikan hak kepada seluruh warga negaranya untuk berpartisipasi dalam program pengampunan pajak," kata Sandiaga.(kompas.com)

Membongkar Kedok Said Iqbal, Presiden KSPI Mantan Caleg PKS, yang Ajak Buruh Demo Tuntut Cabut UU Tax Amnesty dan Tolak Ahok



Indoheadinenews.com - Seperti diketahui Said Iqbal adalah mantan Caleg PKS untuk DPR RI dari Dapil Kepri nomor urut 2 yang gagal total.

Rupanya kegagalannya melenggang ke Senayan membuat SI merubah kendaraan politiknya dari PKS ke KSPI (
Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia). Pilihan yang wajar karena isu buruh adalah isu sensitive yang tentu banyak diliput oleh media. Dengan liputan media maka nama SI pun berkibar di jagad politik nasional terutama terkait isu-isu buruh.

Tentu kita masih ingat, dua tahun lalu SI memobilisasi massa buruh untuk melakukan demo di Jakarta. Dalam demonya, SI menolak Jokowi jadi capres dan menuduh bahwa kebijakan Foke dan Sutiyoso terhadap buruh lebih baik dibandingkan Jokowi.

Tentu saja pendapat SI mendapat kritikan tajam di media social karena asal njeplak dan tidak sesuai dengan fakta. Sekedar informasi, pada masa Foke rata-rata kenaikan UMP masih dibawah 10%, sedangkan pada masa Jokowi mencapai 44%. Dari data tersebut dapat dilihat, pada era Jokowi kenaikan UMP nya tertinggi sepanjang sejarah DKI. Jadi darimana klaim SI sehingga berani mengatakan bahwa Foke lebih baik dari Jokowi? 




Selain asal njeplak, SI juga lebih memilih jalur demo, mogok kerja dan kadang melakukan sweeping dibandingkan jalur diplomasi. Tuntutan SI juga sering tidak masuk akal yang memberatkan pengusaha. Tentu saja langkah politik SI mendapat kritikan dari sesama organisasi buruh. Bandingkan dengan organisasi buruh KSPSI pimpinan Andi Gani dan KSBSI pimpinan Mudhofir yang memilih mendeklarasikan Gerakan Buruh Anti Kekerasan (Gebrak) bersama 23 organisasi buruh lainnya.

Dalam pernyataannya Gebrak berikrar mengutuk keras tindakan kekerasan dan intimidasi dalam unjuk rasa buruh. Setiap aksi buruh harus santun, bebas dari tunggangan politik, bebas dari kekerasan dan intimidasi, tertib dan dilarang untuk memaksa buruh melakukan aksi demo.

Pernyataan Gebrak tersebut tentu saja ditujukan pada KSPI nya SI. Apalagi SI adalah mantan Caleg PKS untuk DPR RI dari Dapil Kepri nomor urut 2 yang gagal total. Jadi wajar bukan jika PKS berkoalisi dengan Gerindra maka SI pun harus membawa gerbong KSPI nya mengikuti gerbong PKS ke Gerindra.

Jadi masihkah anda percaya pada SI yang jelas-jelas menggunakan buruh sebagai kendaraan politiknya? (sumber: kompasiana/sang pujangga)


Hari ini Kamis, (29/9/2016) sejumlah kelompok buruh berencana untuk menggelar aksi unjuk rasa di Jakarta.

Dalam unjuk rasa itu, mereka akan menyuarakan beberapa tuntutan, antara lain meminta pemerintah mencabut Undang-Undang Tax Amnesty dan menolak Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok

Ironis! Dua hari setelah Presiden Jokowi dan Center for Indonesia Taxation Analysis (CITA) mengumumkan, deklarasi harta program pengampunan pajak (tax amnesty) yang saat ini tercatat sudah mencapai Rp2.514 triliun, merupakan yang tertinggi di dunia. Lalu tiba-tiba ada demo hari ini yaitu buruh menolak tax amnesty. Lucu!

Seakan-akan tidak suka dengan keberhasilan Jokowi dalam program pengampunan pajak (tax amnesty), sehingga dirasa sangat perlu untuk "diganggu". Mengatasnamakan buruh keberhasilan Jokowi didemo dan minta pemerintah mencabut UU Tax Amnesty yang jelas-jelas sangat bermanfaat bagi masyarakat ke depannya.

Dan yang lebih lucu lagi mengapa demo tolak Ahok? apa hubungannya dengan buruh-buruh yang ikut demo berasal dari Bekasi, Tangerang, Karawang?

Jadi patut diduga, Said Iqbal memiliki kepentingan politik dalam memperjuangkan hak-hak buruh.(Qisha Fadira)

baca juga: -  Indonesia Hebat! Deklarasi Harta Tax Amnesty Indonesia Tertinggi di Dunia, Lihat Daftar Perbandingannya Di Sini  

Bravo Presiden Jokowi! Gagasan Tax Amnesty Jokowi Melesat Terus, Pelaporan Harta "Tax Amnesty" Dekati Rp 2.000 Triliun  

Tommy Soeharto Akhirnya Putuskan Ikut Program Tax Amnesty, Tommy: Ini Sangat Bermanfaat Bagi Negara

Walaaah... Anak Buahnya Prabowo Subianto Termasuk Salah Satu Pengikut Dimas Kanjeng

 

alirantransparan.blogspot.co.id - Bareskrim Polri mengungkapkan bahwa pengikut Dimas Kanjeng Taat Pribadi ternyata bukan orang-orang sembarangan. Pria pemilik padepokan penggandaan uang di Probolinggo, Jawa Timur itu bahkan punya pengikut orang-orang terpelajar.

Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Brigjen Agus Andrianto mengungkapkan, orang yang menyetor uang kepada Dimas Kanjeng terdiri dari berbagai latar belakang. Mayoritas dari mereka bahkan terpelajar dan memiliki pendapatan cukup.

?"Saya juga kurang tahu kenapa yang direkrut bukan orang-orang bodoh tapi orang-orang terpelajar juga yang bisa dipengaruhi," kata dia di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (28/9).

Selain orang terpelajar, kata Agus, bahkan pengikut Dimas Kanjeng ada dari unsur pensiunan TNI dan Polri. Namun, Agus memilih merahasiakan identitas pengikut Dimas Kanjeng yang berlatar belakang TNI dan Polri.

"Saya enggak berani bilang. Cuma ada seorang pensiunan Kopassus pangkatnya kolonel masih bisa terpengaruh. Secara logika kehidupannya layak. Dia dapat pekerjaan  pasca dia luka dan dinas. Dia pernah kerja di tempat Pak Prabowo (Prabowo Subianto, red) dan itu gajinya lumayan. Tapi dia juga ikut di situ (Dimas Kanjeng)," terang Agus.(jpnn.com)

Warga Kesal di Tengah Bencana, DPRD Bandung Beli Alat Fitnes 700 Juta. Warga: Dimana Hati Nurani Mereka




alirantransparan.blogspot.co.id - Pengadaan alat fitnes senilai Rp 700 juta untuk sarana olahraga di DPRD Kota Bandung mendapat sorotan publik. Warga memprotes rencana pembelian aneka alat kebugaran itu yang sudah tahap lelang.

Suara kontra disampaikan Evi Harianti (27), seorang pekerja swasta yang tinggal di kawasan Padasuka, Kota Bandung. Menurut dia, alat-alat fitnes untuk kebutuhan anggota dewan itu semestinya bukan sesuatu yang prioritas. Apalagi alasan kebutuhan penunjang olahraga itu demi kebugaran dan kesehatan para wakil rakyat.

"Menurut saya itu (adanya alat fitnes) tidak penting. Karena soal menjaga kesehatan itu urusan dan tanggung jawab pribadi, bukan negara," kata Evi via pesan singkat.

Dia menyebut, urusan menjaga kesehatan tubuh memang hal penting, "Tetapi menyediakan fasilitas olahraga secara khusus dengan dana yang besar, menurut saya bukanlah prioritas," kata Evi.

Dalih demi menjaga kesehatan para legislatif sehingga butuh sarana olahraga, sambung Evi, sah-sah saja beralasan seperti itu. "Tapi untuk sehat kan tidak melulu harus dengan penyediaan sarana fitnes. Bisa di waktu libur atau jam istirahat kan bisa mampir dulu ke tempat olahraga umum," katanya.

Alokasi anggaran untuk membeli aneka alat-alat fitnes seperti treadmil, sepeda statis, barbel dan lainnya bernilai Rp 700 juta bukanlah jumlah sedikit. "Masih banyak prioritas lain di Kota Bandung yang harus dibenarkan. Contohnya, soal pelayanan kesehatan terutama fasilitas puskesmas," kata Evi.

Hal senada dikatakan Liya (36), warga Cisarenten Kulon. Ia memprotes keras pengadaan alat fitnes bagi anggota dewan. "Ini lebay banget. Enggak perlu lah buat sehat beli alat fitnes. Kan bisa jogging sebelum berangkat kerja," protesnya.

Ibu empat anak ini mengaku heran di tengah banyak bencana saat ini, dewan masih berpikir untuk kepengtingannya sendiri. "Mereka mikir enggak ya, orang yang memilih mereka sedang terkena musibah. Di mana hati nurani mereka," pungkasnya. 


Ditemui di Gedung DPRD Kota Bandung, Jalan Sukabumi, Kepala Bagian Umum Sekretariat DPRD Kota Bandung Jaja Nurjaman membenarkannya. "Ya betul. Ada ruang sarana olahraga," katanya, Rabu (28/9/2016).

Ruang kebugaran tersebut berada di lantai satu. Jaja menyebut area berukuran 13 meter x 8 meter ini semula ruang rapat.

"Ruang ini bisa menampung alat olahraga yang tercecer selama ini. Nanti ditambah dengan alat-alat baru. Karena kebetulan ada ruangan yang bisa dimodifikasi, kami manfaatkan sehingga layak untuk dijadikan tempat kebugaran," ujar Jaja.

Ruang fitnes tampak sudah beres meski masih kosong. Seperti lazimnya tempat-tempat fitnes, terlihat terpasang kaca panjang menempel di tembok ruangan berlantai keramik tersebut.

"Kita mau membeli alat-alat untuk melengkapi ruangan sarana olahraga ini. Alat-alatnya 700 juta rupiah. Sudah diusulkan dilelangkan bulan ini untuk terealisasi," tutur Jaja.(detik.com)

Wednesday, September 28, 2016

Bikin Haters Mati Kutu! Ridwan Kamil Bela Ahok Soal Penggusuran, Begini Nih Penjelasan Cerdasnya

Kicauan Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil, di Twitter pada Selasa (27/9) menanggapi kritik tentang penggusuran (Twitter/Ridwan Kamil/Suara.com).

alirantransparan.blogspot.co.id - Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil, membela Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama dari kritik tentang penggusuran warga miskin. Menurut Ridwan kritik-kritik penggusuran hanya dimanfaatkan sebagai komoditas politik.

Ridwan dan Ahok belakangan kerap dikritik karena menggusur warga dari pemukiman yang dinilai kumuh dan dipindahkan ke rumah-rumah susun. Mereka dinilai mendiskriminasi warga kecil dan bertindak tidak manusiawi.

Tetapi menurut pemerintah DKI Jakarta maupun Kota Bandung kebijakan itu bukanlah penggusuran tetapi penertiban atau relokasi. Karena warga dipindahkan ke pemukiman yang lebih layak.

"Buat yang suka protes ke saya/Ahok tentang penggusuran untuk isu politik, lihat ini," tulis Ridwan di akun Twitter-nya, Selasa (27/9/2016), di atas gambar sebuah diagram tentang "Kekumuhan Kota"

Diagram itu sendiri tampaknya menggambarkan langkah-langkah yang diambil pemerintah Kota Bandung dalam memindahkan warga dari pemukiman legal dan tidak legal.

"Masalah di kota metropolitan terkait pengentasan kekumuhan sama saja. Tidak mudah/dilematis. Namun tetap harus dilakukan agar tidak jalan di tempat," imbuh Ridwan.

Dalam penjelasannya Ridwan mengunggah sejumlah foto pemukiman warga yang telah ditata di beberapa tempat di Bandung seperti Kampung Neglasari dan Kampung Siliwangi.

Adapun Ridwan sebelumnya digadang-gadang sebagai salah satu calon penantang Ahok oleh beberapa partai politik di pemilihan Gubernur DKI Jakarta.

Tetapi setelah pendaftaran calon di KPUD Jakarta ditutup pada 23 September kemarin, Ridwan ternyata tak dicalonkan. Pasangan petahana, Ahok dan Djarot Syaiful Hidayat akan ditantang oleh Anies Baswedan-Sandiaga Uno dan pasangan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni.(suara.com)

Indonesia Hebat! Deklarasi Harta Tax Amnesty Indonesia Tertinggi di Dunia, Lihat Daftar Perbandingannya Di Sini


alirantransparan.blogspot.co.id - Center for Indonesia Taxation Analysis (CITA) mencatat, deklarasi harta program pengampunan pajak (tax amnesty) yang saat ini tercatat sudah mencapai Rp2.514 triliun, merupakan yang tertinggi di dunia.
Berdasarkan keterangan tertulis CITA yang diterima oleh Okezone, Jakarta, Rabu (28/9/2016), jumlah komposisi deklarasi harta tax amnesty ini tertinggi bila dibandingkan dengan enam negara lain di dunia yang sudah lebih dulu menyelenggarakan program tax amnesty.
Sekadar informasi, berdasarkan data statistik amnesti pajak di laman Ditjen Pajak Kementerian Keuangan, Rabu (28/9/2016), nilai pernyataan harta yang sudah dideklarasi dan repatriasi hingga pukul 09.43 WIB mencapai Rp2.514 triliun.
Sedangkan nilai uang tebusan ?berdasarkan Surat Setoran Pajak (SSP) yang diterima mencapai Rp73,3 triliun. Berdasarkan komposisi uang tebusan berdasarkan Surat Pernyataan Harta (SPH) yang masuk mencapai Rp54,2 triliun. Terdiri dari Rp1.720 triliun dari ?deklarasi dalam negeri, Rp666 triliun dari deklarasi luar negeri, dan repatriasi Rp128 triliun.
Berikut daftarnya sebagai perbandingan:
- Irlandia
1993
Rp26 triliun
- Afrika Selatan
2003
Rp115 triliun
- Italia
2009
Rp1.179 triliun
- Spanyol
2012
Rp202 triliun
- Australia
2014
Rp66 triliun
- Chili
2015
Rp263 triliun.

(sumber: okezone.com)