Latest News

Monday, September 19, 2016

Pemimpin Non-Muslim ini Menang Pilkada Atas Dukungan Partai Islam, Yang Pasangan Muslim Malah Kalah. Mengapa PKS Mendukung Pemimpin Non Muslim?

 
 Hendrata Thes, S. Pd.k


alirantransparan.blogspot.co.id - Demokrasi lagi-lagi memenangkan calon pasangan yang calon bupatinya adalah non-muslim. Ini terlihat dari hasil Pilkada Kepulauan Sula. 

Pasangan Hendrata Thes, S. Pd.k dan Zulfahri Abdullah, S. Ik Perolehan yang didapat sebesar 18017 Suara (37,78%). Pasangan ini didukung oleh 3 partai yaitu PKB, Partai Demokrat dan PKS.


Pasangan tersebut unggul atas H. Safi Pauwah, SH dan H. Faruk Bahanan yang memperoleh 17848 Suara (37,43%). Padahal kedua pasangan itu murni muslim. Kepulauan Sula terletak di kawasan Maluku utara.Hasil ini mengindikasikan bahwa, partai Islam belum tentu memilih muslim sebagai calonnya.




Menurut Zain Rahman, Direktur Institut Politik Persaudaraan Muslim, saat diwawancara oleh redaksi liputan6islam, menyatakan, "Sah saja dalam Demokrasi, partai islam mengangkat pemimpin non-muslim. Ini tak lain merupakan upaya partai berbasis islam, untuk dapat meraih modal atau kepentingan mereka. sekali lagi ini bukan atas keinginan ummat islam."



Lanjutnya, "Sebenarnya suara yang mengatakan sudah saatnya ummat islam memilih calon berkepemimpinan islam merupakan akal-akalan partai dan peserta Demokrasi. Maklum, selama ini mereka khawatir, keinginan mereka tak tercapai." ( sumber: liputan6islam.top).

Pertanyaannya adalah selama ini PKS selalu menolak bahkan tidak mungkin akan mendukung Basuki Tjahaya Purnama alias Ahok yang adalah seorang non muslim. Tapi kenyataan berbalik, dukungan dari PKS diberikan untuk Hendrata Thes, yang juga seorang non muslim. Tanya mengapa??




Partai Keadilan Sosial selama ini sangat getol menyuarakan bahwa memilih pemimpin non muslim itu haram bahkan ayat-ayat Al-quran pun digelontorkan oleh mereka untuk pembuktian kebenaran dari suaranya tersebut. Kader-kader PKS bahkan secara terang-terangan menolak pemimpin 'kafir', saat pergi haji pun mendoakan Ahok sang pemimpin 'kafir' supaya kalah di Pilkada DKI 2017.
FPI, HTI, dan para pengikutnya alias orang-orang yang tidak suka pada Ahok banyak yang mengeluarkan ayat-ayat Alqur'an tentang pemimpin non muslim yang haram dipilih. 

Lucu, ironis, dan miris... itu terjadi hanya untuk Ahok saja. Buktinya masih banyak pemimpin non musllim di negri ini, kenapa hanya Ahok yang tidak boleh dipilih? Kenapa mereka boleh? Apa karena Ahok pemimpin yang berani, tegas, sigap, jujur, dan anti korupsi sehingga dia tidak layak untuk didukung dan dipilih? Karena sudah pasti orang jujur dan anti korupsi banyak musuhnya alias banyak yang tidak suka. Dan itu sudah terbukti!

Jika ingin konsisten dalam menegakkan ajaran Islam seharusnya jangan setengah-setengah. Haramkan juga semua pemimpin non muslim yang ada di negri ini seperti yang ada di Bali, Papua, Sulawesi Utara, dll. Dan jika perlu minta orang-orang islam yang ada di wilayah/daerah dimana pemimpinnya adalah non muslim supaya pindah dari daerah tersebut ke daerah yang dipimpin oleh seorang pemimpin muslim. Repot kan? Itu kalau mau konsisten! Artinya tidak hanya ditujukan pada Ahok saja pemimpin kafir itu diharamkan.

Lalu bagaimana dengan wanita yang diharamkan dalam Islam untuk menduduki kepemimpinan tertinggi seperti Gubernur, Bupati, ataupun Walikota? Apakah PKS, HTI, FPI dan anti Ahok sudah menyuarakan diharamkannya pemimpin wanita? Sekali lagi jangan hanya Ahok saja, jika itu masih terjadi...  tanya mengapa?? (sumber: rian satya)




No comments:

Post a Comment