Latest News

Showing posts with label Demonstrasi. Show all posts
Showing posts with label Demonstrasi. Show all posts

Friday, November 11, 2016

Boni Hargens Ungkap Dana Aksi Demo 4 November Berasal Dari Hasil Korupsi SBY



alirantransparan.blogspot.com - Pengamat politik dan intelijen Boni Hargens menuduh ada aliran dana dalam aksi demo 4 November pekan lalu yang berasal dari hasil korupsi selama dua periode Susilo Bambang Yudhoyono menjabat sebagai presiden.

Dia mendesak polisi dan PPATK untuk mengusut dugaan aliran dana di balik aksi 4 November.

"Gerakan itu besar. Sekali lagi tolong diusut apakah ada dana pengumpulan korupsi terkait penggalangan dana. Demo katanya sampai lebaran kuda seperti kata SBY," ujar Boni usai berbicara di acara diskusi "Siapa Aktor di Balik Gerakan 411?" di Jakarta, Jumat (11/11).

 


"Kalau ada yang tersinggung dengan ucapan saya, silakan laporkan saja, kan ada penegak hukum," ujar Boni.

Menurutnya, mengapa ia berani menyatakan bahwa SBY adalah aktor politik di balik aksi 411 karena menyangkut persoalan bangsa, agar peradaban bangsa Indonesia tetap terjaga.

"Ini bukan soal takut, ini soal republik. Bagaimana menjaga dan menjamin peradaban republik supaya bener," tuturnya.

 



Boni mengatakan, kerusuhan 1998 jangan sampai terulang, oleh karena itu orang-orang yang ingin mengulang peristiwa tersebut harus dikutuk dan juga harus berhadapan dengan hukum.

"Siapa pun yang ingin mengulang peristiwa 1998, itu adalah orang-orang terkutuk. Orang tersebut harus berhadapan dengan hukum," tutup Boni.

Selain menuduh dana aksi demo 4 November berasal dari hasil korupsi SBY, Boni juga meminta SBY bertanggung jawab atas pernyataannya bahwa Badan Intelijen Negara tidak memberikan data akurat.

Menurut dia, bila intelijen error, maka itu adalah kesalahan pengelolaan intelijen pada saat SBY berkuasa.

"Sepanjang 10 tahun berkuasa BIN juga diintervensi, kalau error maka pengelolaanya 10 tahun error," kata dia.(rimanews/jitunews)

Wednesday, November 9, 2016

PPATK Akan Digandeng Bareskrim untuk Telusuri Aliran Dana Demo 4 November




alirantransparan.blogspot.com - Kabareskrim Polri Komjen Ari Dono Sukmanto membenarkan pihaknya tengah menyelidiki siapa aktor politik di balik aksi unjuk rasa besar-besaran pada 4 November 2016.

Hanya saja, hingga saat ini belum ada temuan apa pun.

"Penyelidikan masih awal, masih dilaksanakan," kata Ari di Auditorium Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (8/11).

Ari mengungkapkan, dalam mencari aktor politik itu, Bareskrim memulai dengan menelusuri aliran dana operasional pada demonstrasi tersebut.

Sejauh ini, kata Ari, Bareskrim masih mengumpulkan bahan keterangan dan informasi yang beredar di lapangan.

Ari melanjutkan, ke depannya Bareskrim bakal menggandeng Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) untuk memeriksa aliran dana demo tersebut.

"Saat ini belum. Tapi akan (kerja sama dengan PPATK)," tambahnya.

Dalam mencari aktor politik ini, lanjut Ari, Bareskrim juga memeriksa sejumlah tersangka provokator yang ditahan di Polda Metro Jaya.

Dia berharap, dari proses konfirmasi kasus per kasus bisa membuka siapa aktor politik di belakang demo yang diwarnai aksi anarkis itu.

"Berangkat dari satu peristiwa kemudian ini nanti rangkaiannya itu ada pengerusakan, ada penganiayaan, kenapa dia melakukan kegiatan-kegiatan itu. Ini masih dilaksanakan. Sebabnya apa, itu nanti semua yang kami gali lagi," beber Ari.

Namun demikian, tambah Ari, sejauh ini belum ada perkembangan signifikan mengenai penyelidikan itu.

"Sekarang kami masih persiapan dan evaluasi," imbuh dia.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menyebut adanya aktor-aktor politik di balik kerusuhan saat unjuk rasa menuntut Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama secepatnya diproses secara hukum.

Dalam pengamatan Jokowi, aksi demo yang berlangsung kondusif dan menyejukkan hingga Maghrib, ternyata justru menjadi rusuh saat waktunya bubar karena sudah malam.

Jokowi mengatakan hal itu dalam jumpa pers di Istana Negara, Gambir, Jakarta Pusat, Sabtu (5/11) dini hari usai memimpin rapat kabinet terbatas.(jpnn.com)

Saturday, November 5, 2016

Sampah Menumpuk! Dinas Kebersihan DKI Berhasil Kumpulkan 75 Ton Sampah Sisa Demo 4 November




alirantransparan.blogspot.com - Dinas Kebersihan DKI Jakarta mengumpulkan 75 ton sampah hasil dari pembersihan yang dilakukan seusai demonstrasi besar-besaran di kawasan silang Monas, Jakarta Pusat. Sampah sebagian besar berupa botol, plastik dan batu.

"Penumpukan sampah ada di beberapa titik, seperti Masjid Istiqlal, Balai Kota, Istana Negara, Stasiun Gambir, Bundaran HI, Tugu Tani, Senen dan Jalan Hayam Wuruk. Sampah yang terkumpul sebanyak 75 ton, didominasi botol, styrofoam, kayu, batu dan plastik," kata Kepala Dinas Kebersihan DKI Isnawa Adji dalam rilis yang diterima detikcom, Sabtu (5/11/2016).

"Semuanya dibuang ke TPA Bantar Gebang," lanjutnya.

Untuk membersihkan kawasan pusat Ibukota tersebut dari sampah, Dinas Kebersihan DKI menurunkan 500 Pekerja Harian Lepas (PHL), 31 roadsweeper, 7 truk compactor, 15 truk sampah, 8 kendaraan pikap, 11 bus toilet dan 4 toilet kontainer. Untuk sampah yang berada di kawasan Monas sendiri belum seluruhnya dapat dibereskan oleh petugas Dinas Kebersihan DKI. Alasannya karena kawasan tersebut menjadi otoritas pengurus Monas.

"Khusus kawasan Monas, belum sepenuhnya dibersihkan. Karena kawasan tersebut merupakan kewenangan otoritas Monas. Rencana akan dibersihkan kembali dibantu PHL Dinas Kebersihan," ujar Isnawa.

Kendala lain yang dihadapi oleh petugas dalam membersihkan sampah sisa aksi kemarin adalah petugas harus menunggu kendaraan taktis polisi dan TNI pindah terlebih dahulu. Namun, Dinas Kebersihan juga mengucapkan terima kasih kepada para pedemo yang memiliki insiatif untuk mengumpulkan sampah mereka sendiri.

"Kendala yang dihadapi adalah pelaksanaan pembersihan baru bisa efektif setelah pedemo pulang dan personel serta kendaraan-kendaraan seperti truk, water canon, dan barracuda berangsur-angsur pindah," tutur Isnawa.

"Kami juga berterima kasih, karena di beberapa titik ditemukan karungan sampah yang berasal dari inisiatif koordinator aksi unjuk rasa," tutupnya.(detik.com)



baca juga: - Benarkah Ustadz yang Bikin Sayembara Bunuh Ahok dan Berhadiah 1 Milyar adalah Kader Demokrat?? Lihat Fotonya dan Baca Di Sini 

Fahry Berorasi, tapi Malah Lebih Mirip Seorang Provokator 

SETUJU! KPK Didesak Usut Keterlibatan Ibas Yudhoyono dalam Proyek Hambalang

Ribuan Massa FPI Berkumpul di Depan Gedung DPR Dipimpin Oleh Habib Rizieq




alirantransparan.blogspot.com - Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab bergabung dengan massa pendemo yang berkumpul di depan Gedung DPR/MPR. Habib Rizieq datang dengan menggunakan mobil komando.

Rizieq datang sekitar pukul 23.00 WIB. Dalam rombongannya ada empat mobil komando lainnya. Habib Rizieq dan massa Front Pembela Islam (FPI) yang berkumpul di depan Gedung DPR akan menunaikan salat terlebih dahulu.

"Semua turun dulu, kita salat berjamaah dahulu," kata Habib Rizieq kepada massa yang sudah berkumpul di depan Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (4/11/2016).

"Kalau enggak punya ada air untuk wudhu, pakai tanyamum saja," ajaknya.


Saat ini, sudah ada ribuan massa FPI yang berkumpul di depan Gedung DPR dan menutupi Jalan Gatot Subroto. Kendaraan di Jalan Gatot Subroto tidak dapat melintas di jalan arteri. Beberapa kendaraan diarahkan untuk menggunakan jalur Busway.

Sebelumnya, massa yang berkumpul di depan Gedung DPR meminta agar polisi tidak menembakkan gas air mata seperti saat di Istana Negara. Polisi menembakkan gas air mata untuk menghalau massa yang rusuh.

"Tidak boleh ada tembakan gas air mata, kita aksi damai, tidak boleh ada senjata," ujar salah satu massa pendemo.(detik.com)

Friday, November 4, 2016

Astaghfirullahaladzim!! Penjarahan dan Penyerangan Terjadi Di Sejumlah Titik di Jakarta

 
Massa berkumpul di dekat Kampung Luar Batang, tepatnya di Jalan Pakin, Penjaringan, Jakarta Utara, Jumat (4/11/2016) malam.

alirantransparan.blogspot.com - Penjarahan dan penyerangan terjadi di sejumlah titik lokasi di Jakarta, usai demo yang berakhir ricuh di depan Istana Negara, Jumat (4/11/2016).

Kapolda Metro Jaya, Irjen Mohamad Iriawan dan Pangdam Jaya, Mayjen Teddy Lhaksamana, mengakui hal itu ketika diwawancara wartawan, termasuk Wartakotalive.com, malam ini.

Teddy mengakui terjadi penjarahan gerai Indomaret di kawasan Luar Batang, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara.

Kemudian terjadi pula kerusuhan di depan rumah Ahok di Pantai Indah Kapuk, Pluit, Jakarta Utara.

"Tindak tegas saja kalau terjadi penjarahan," kata Teddy. Dia menelepon seseorang saat tengah diwawancara wartawan.
 
Selain itu, di kawasan Monas, total ada 7 mobil polisi yang dirusak massa pendemo Ahok.
Kapolda Metro Jaya, Irjen Mohamad Iriawan, mengatakan rela mobil-mobil polisi dirusak.

"Biarkan saja rusak. Biar semua tahu massa ini anarkis. Demo ini sudah anarkis," kata Iriawan.

Malam ini, Kapolda dan Pangdam lekas melakukan patroli memutari Jakarta.

Mereka dikawal tim motor anti anarkis Polda Metro Jaya.(tribunnews.com)

Breaking News!! Ust Arifin Ilham Kabarnya Tertembak, Begini Keadaannya



alirantransparan.blogspot.com -Ustad Arifin Ilham yang ikut menyuarakan aspirasi terkait "penistaan agama" yang dilakukan Gubernur Nonaktif DKI Jakarta, Basuki Cahaya Purnama (Ahok) di depan Istana Negara, dikabarkan terkena tembakan peluru karet oleh aparat kepolisian.

Melalui kabar yang tersebar di pesan whatsapp dan media sosial, tampak foto-foto Ustad Arifin Ilham sedang dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.

Dalam pesan singkat tersebut, imbauan untuk kesembuhan Ustad Arifin Ilham pun diserukan.

"Mohon doa, Ust Arifin Ilham tertembak," bunyi pesan dari whatsapp.

Pada foto yang lain, tampak juga Ustad Arifin Ilham sedang memegang tangannya yang diduga terkena tembakan

Sempat terjadi bentrok antara demonstran dengan aparat kepolisian di depan Istana Negara.

Massa yang diminta untuk membubarkan diri, masih tetap bertahan di lokasi unjuk rasa, Jakarta, Jumat (4/11/2016).

Sementara itu, Menko Polhukam Wiranto terlihat keluar dari Istana Merdeka, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat (4/11/2016) malam.

Padahal, Wiranto keluar ketika situasi di depan Istana Merdeka tengah ricuh, penuh dengan gas air mata dan kobaran api.

Sekitar 1 jam, Wiranto yang mengenakan kemeja putih, topi hitam dan masker yang tergantung di lehernya kembali masuk ke dalam Istana Merdeka.

Wiranto pun menjelaskan tujuannya keluar dari Istana Merdeka, menuju ke pusat kericuhan untuk menemui tokoh-tokoh yang ikut dalam aksi unjuk rasa hari ini.

Ketika sedang menjelaskan, terlihat di lengan sebelah kanan Wiranto ada bercak atau noda berwarna merah pekat, seperti warna darah.

Awak media pun mencoba menanyakan mengapa ada noda merah tersebut.

Wiranto kemudian menjelaskan bahwa noda merah tersebut bukanlah darahnya, namun darah dari seorang aparat keamanan yang sempat ia rangkul ketika kericuhan terjadi.

"Oh ini tadi sepertinya aparat, tadi saya rangkul," kata Wiranto.

Wiranto pun menyayangkan pecahnya aksi anarkis yang dilakukan peserta aksi unjuk rasa hingga aparat keamanan terluka.

"Beberapa oknum telah melakukan penyerangan kepada aparat keamanan, tubuh orang tergeletak menyulut emosi. Sebenarnya itu tak terjadi kalau demo santun. Tapi ternyata jam 6 gak bubar di sana menyerang petugas," kata Wiranto.(infomenia.net)


Fahry Berorasi, tapi Malah Lebih Mirip Seorang Provokator




alirantransparan.blogspot.com - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menyinggung soal penggulingan pemerintahan. Ia menyatakan, ada dua cara yang bisa dilakukan untuk menjatuhkan presiden.

Hal itu disampaikan Fahri saat berorasi dalam "Aksi Bela Islam" di depan Istana Negara, Jakarta, Jumat (4/11/2016).

Fahri berorasi di depan massa yang menuntut proses hukum terhadap Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok terkait dugaan penistaan agama.

"Jatuhkan presiden itu ada dua cara, pertama lewat parlemen ruangan dan kedua lewat parlemen jalanan," kata Fahri.

Karena itu, Fahri mengimbau agar Presiden Joko Widodo berhati-hati dalam menyikapi proses hukum terhadap Ahok yang kini tengah berlangsung.

Sebab, kata Fahri, dalam menyikapi proses hukum terhadap Ahok, Presiden dirasa mengintervensi.

 
"Jadi hukum harus ditegakkan seadilnya tanpa intervensi. Kalau tidak, parlemen ruangan bisa bertindak untuk menggalang mosi tidak percaya atau parlemen jalanan yang bertindak menuntut Presiden mundur," lanjut Fahri.

Saat jumpa pers di Kompleks Parlemen Senayan, Fahri mengaku ikut berunjuk rasa untuk memenuhi undangan.

"Karena kami diundang. Tugas anggota Dewan secara umum adalah memenuhi undangan masyarakat. Tentu kehadiran kami ditunggu masyarakat, baik konstitusi langsung maupun tidak langsung," kata Fahri.

Fahri hadir bersama Wakil Ketua DPR lain, Fadli Zon, dan beberapa anggota Dewan.

Sementara itu, Kepala Polri Jenderal Pol Tito Karnavian berjanji akan cepat menyelesaikan penanganan kasus Ahok.

Janji itu disampaikan Wakil Presiden Jusuf Kalla sesuai bertemu dengan perwakilan demonstran di kantor Wapres, Jakarta, Jumat petang.

"Kesimpulannya ialah dalam hal (kasus) Saudara Ahok, kita akan tegakkan, laksanakan dengan hukum yang tegas dan cepat. Oleh Kapolri, dijanjikan selesai dalam dua minggu pelaksanaan yang cepat itu," kata JK.

"Sehingga, semua berjalan sesuai aturan, tapi dengan tegas. Itu aja," tambah JK.(kompas.com)

Ternyata Benar Demo Ahok Disubsidi 100 Milyar. Setelah Dapat Subsidi, Rizieq Meluncur ke Istiqlal Naik Mitsubishi Pajero Terbaru




alirantransparan.blogspot.com - Habib Rizieq Syihab selaku Pembina Gerakan Nasional Pengawalan Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF-MUI) berangkat menuju Masjid Istiqlal dari Markas Besar (Mabes) Front Pembela Islam (FPI), Petamburan III, Jakarta Barat.
Mobilnya yang berplat B 1 FPI keluar dari jalan Petamburan III pukul 09.38 WIB, terlihat dirinya dibangku paling depan sebelah pembawa mobil.




Saat keluar dirinya membuka kaca dan sempat bersalaman dengan para anggotanya sebelum mobilnya melaju meninggalkan kerumunan.
Dirinya berangkat berasamaan dengan rombongan yang mengunakan mobil dan kendaraan roda dua

GNPF MUI: Demo Ahok ini Kami Disubsidi Lebih Rp 100 Milyar
KH. Bachtiar Nasir, selaku ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF-MUI) menyampaikan, total dana untuk demonstrasi kasus penistaan agama Ahok, Jumat (4/11/2016), mencapai Rp 100 miliar. 
Konfrensi pers GNPF-MUI di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Selasa (1/11/2016).
"Bukan hanya Rp 10 miliar, nyatanya, mungkin lebih Rp 100 miliar. Kami disubsidi lebih dari Rp 100 miliar," ungkapnya, dalam Konfrensi pers di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Selasa (1/11/2016).

Menurutnya dana tersebut berasal dari seluruh rakyat Indonesia yang menjadi donatur untuk digunakan sebagai penyedia dapur umum dan penunjang kesehatan.


"Jumlah massanya ada seratus ribu, tapi saat ini diperkirakan akan mencapai dua ratus ribu orang," ungkapnya.


GNPF -MUI yang menjadi pengerak aksi tersebut menuntut agar Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama ditangkap demi tegaknya supremasi hukum dan rasa keadilan dari kekecewaan terhadap pernyataannya.

 

sumber: tribunnews.com

Thursday, November 3, 2016

Potongan Bambu di Markas FPI Jelang Demo 4 November, Bawa Bambu Runcing?

 
Potongan bambu yang disiapkan FPI untuk aksi 4/11. Foto: Amjad/JPNN


alirantransparan.blogspot.com � Markas Besar FPI tak salah disebut sebagai salah satu titik sentral persiapan aksi Bela Islam II yang digelar Jumat (4/11) nanti. Selain sudah disiapkan dapur umum, kebutuhan konsumsi dan perlengkapan aksi juga sudah ditempatkan di sana.

Dari pantauan JPNN, selain air mineral dan barang-barang konsumsi lainnya, ada juga perlengkapan aksi seperti bambu. Bukan untuk berperang, tapi itu digunakan untuk membawa bendera yang akan dikibarkan dalam aksi. Ukuran bambu-bambu itu tak panjang.

Hanya kurang lebih satu meter. Namun, di antara beberapa bambu itu terlihat ada yang runcing, meskipun tidak semuanya. Bambu itu diletakkan di dekat wisma FPI. Pihak Mabes FPI menolak memberikan keterangan terkait kelengkapan aksi.

Hanya salah seorang yang terlihat menggunakan baju FPI di sekitar lokasi Salman yang sempat menegaskan, bahwa kebutuhan aksi seperti spanduk dan bendera sudah dipersiapkan dengan matang.

�Ente kalau mau ikut, datang Jumat ya. ba�da Jumat kita semua ke Istiqlal ramai-ramai, ada yang berangkat juga dari titik tertentu nanti biar bisa lolos kita,� ucapnya kepada JPNN yang sempat menyamar memakai sarung dan baju koko di sekitar masjid di Petamburan III.

Sebelumnya, beberapa orang FPI mengaku sudah antipati dengan media. Mereka menolak diwawancara dan menolak untuk diliput kegiatan-kegiatannya yang ada di Mabes.

Beruntung, JPNN bisa mengabadikan beberapa gambar dengan cara menyamar sebagai salah satu peserta aksi dari daerah yang membutuhkan tempat menginap.(jpnn.com via pojoksatu.com)