Latest News

Saturday, July 14, 2018

Indonesia Bakal Jadi Pemilik Tambang Emas Terbesar Sejagat



Induk usaha Freeport Indonesia setuju dengan persyaratan divestasi saham 51 persen kepada pemerintah.
Dream - Indonesia dipastikan bakal menjadi salah satu pemilik dari perusahaan tambang emas terbesar dunia, PT Freeport Indonesia. Kepastian itu diperoleh setelah Freeport-McMoRan Copper & Gold menyetujui rencana divestasi saham anak perusahaannya itu.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati diketahui telah mengundang Presiden dan CEO Freeport-McMoRan Copper & Gold Inc Richard C. Adkerson untuk mengumumkan mengenai kesepakatan divestasi saham Freeport.

Jonan mengungkapkan ada beberapa kesepakatan terkait perundingan yang dibuat pemerintah dan perusahaan Amerika Serikat tersebut. Salah satu yang terpenting adalah Freeport menyetujui divestasi saham hingga sebesar 51 persen. Kesepakatan itu sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

" Nanti yang dibahas adalah timing, kalau harga itu negosiasi. Arahan Pak Presiden timing bisa diselesaikan dalam minggu ini. Apalagi CEO Freeport sedang berada di Indonesia," kata Jonan di Kementerian ESDM, Jakarta, Selasa (29/8).

Kesepakatan kedua, kata Jonan adalah Freeport Indonesia berkomitmen membangun fasilitas pengolahan dan pemurnian dalam waktu lima tahun sampai Januari 2022 atau 5 tahun sejak Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) diterbitkan.

Terakhir, PT FI sepakat menjaga besaran penerimaan negara sehingga lebih baik dari penerimaan negara di bawah perjanjian kontrak karya.

" Pak Presiden juga karena Freeport menyetujui, berdasarkan UU No 4 tahun 2009 tentang perpanjangan operasi, maka maksimum itu 2x10 jadi 2031-2041 persyaratan ada di IUPK, perpanjangan pertama bisa diajukan segera. Nanti yang kedua akan diajukan sebelum tahun 2031," imbuhnya.

Jonan menambahkan, persyaratan tersebut termasuk tidak menunggak pajak, membayar royalti, juga masalah lingkungan hidup. Jika persyaratan tersebut dipenuhi, maka kontrak Freeport bisa diperpanjang.

Terkait porsi saham divestasi yang akan membuat Indonesia menjadi pemegang saham mayoritas, Jonan memastikan saham itu akan dimiliki oleh pemerintah atau lembaga yang ditunjuk sehingga kita punya kepentingan yang sama.

" Kita harapkan ini untuk investasi diselesaikan pekan ini," katanya.

Sementara Presiden dan CEO Freeport-McMoRan Copper & Gold Inc Richard C. Adkerson mengatakan, pihaknya berkomitmen mengikuti aturan hukum yang berlaku di Indonesia, demi berjalannya investasi di Tanah Air.

" Saya ingin menekankan kesediaan kami, kesepakatan kami, untuk melakukan divestasi 51 persen dan untuk membangun smelter. Kami menghargai kepemimpinan Bapak Presiden Joko Widodo (Jokowi)," kata Richard.

Tak hanya divestasi, induk usaha Freeport Indonesia itu juga berencana menambah investasi di Indonesia sebesar US$ 20 miliar. Sebagian besar dana dianggarkan untuk pengembangan tambang bawah tanah.

(Sah/Sumber: Merdeka.com)

PENGAKUAN TERBARU JOKOWI SOAL FREEPORT



PENGAKUAN TERBARU JOKOWI SOAL FREEPORT

Jokowi mengakui beberapa hal tentang kisruh Freeport itu :

“Ketika saya ngotot untuk mendapat kembali hak kita di Freeport, ada banyak orang menakut-nakuti saya”, aku Jokowi.  

_“Kata orang-orang, jika saya keras kepala soal Freeport, saya bisa jatuh. 

Bisa lengser saya. 

Jika saya melawan Freeport, Amerika bisa marah. 

Negara itu bisa membuat chaos di Indonesia. 

Jika melawan Amerika, maka siapapun presidennya akan jatuh. 

Jadi supaya aman, saya harus ikut maunya Freeport”,_  tutur Jokowi.

_“Tetapi saya tidak takut.

Mengapa ...?

Karena saya paham soal Freeport, yang tidak ada urusannya dengan negara lain, maka saya harus ngotot-ngototan. 

Berpuluh-puluh tahun, kita hanya mendapat royalti 1 persen. 

Padahal di bumi Papua itu, berton-ton emas ditambang dan dibawa keluar. 

Ini logika dari mana ...? 

Saya memerintahkan menteri saya. 

Kita harus mendapat royalty 10 persen. 

Sahamnya kita juga harus mendapat 51 persen. 

Apapun caranya, kita harus merebut hak kita”,_ tegas Jokowi.

_“Lalu selama dua tahun terakhir, kita sudah ngotot-ngototan bernegoisasi dengan Freport. 

Mereka juga ngotot, kita juga ngotot. 

Tetapi kita harus terus maju. 

Selangkah pun kita tidak boleh mundur. 

Kita harus mendapat hak kita. 

Saya memberi waktu kepada Menteri dan pihak Freeport sampai Agustus tahun 2018 ini. 

Jika tidak rampung dan masih berbelit-belit, saya akan memakai cara lain”,_ ungkap Jokowi.

_“Soal ditakut-takuti, saya sudah tiga kali makan bareng dengan Obama saat dia masih Presiden Amerika. 

Namun tak sekalipun dia mengungkit-ungkit soal Freeport. 

Pun sudah dua kali bertemu dengan Donald Trump. 

Sama juga, Trump tidak pernah menyinggung soal Freeport. 

Ternyata kita sendiri yang ribut soal Freeport. 

Obama dan Trump tenang-tenang saja. 

Mereka sama sekali tak pernah menyinggungnya. 

Jadi ini sebenarnya business to business. 

Tidak hubungannya dengan negara. 

Ini urusan bisnis”,_ beber Jokowi.

_“Lalu siapa yang menakut-nakuti saya itu ...? 

Ya mereka para mafia. 

Orang-orang kita sendiri yang menakut-nakuti kita. 

Mereka ciptakan ketakutan agar saya tidak mengganggu lahan basah mereka. 

Baca Juga : Indonesia Bakal Jadi Pemilik Tambang Emas Terbesar Sejagat
http://politikbaik.blogspot.com/2018/07/indonesia-bakal-jadi-pemilik-tambang.html

Dan itu harus dihentikan. 

Kita harus memakmurkan rakyat Papua dan Indonesia. 

Pemda Papua harus mendapat 10 persen saham. 

Biar Papua maju. 

Jadi kita harus menguasai saham Freeport 51 persen. 

Minimal 51%. Kalau bisa lebih”,_ kata Jokowi.

Dari pengakuan ngotot Jokowi di atas, saya semakin yakin bahwa Jokowi adalah sosok langka di republik ini. 

Dialah pemimpin Indonesia yang bernyali besar melawan ketidak-adilan. 

Ia benar-benar seorang pemberani demi rakyatnya. 

Ia rela ngotot dan berdarah-darah merebut kembali hak rakyat Indonesia yang telah digadaikan oleh pemerintah sebelumnya.

Jokowi mengaku bahwa dia mempunyai impian besar. 

Indonesia harus terus bekerja keras. 

Di tahun 2045, Indonesia akan masuk 4-5 besar sebagai negara terbesar perekonomiannya. 

Pendapatan perkapita 29.000 US Dollar atau Rp. 400 juta per tahun. 

Dan itu harus dicapai.

_“Untuk mencapai impian itu, saya harus menyingkirkan segala rintangan. 

Saya harus memberi etos kerja yang baik bagi rakyat. 

Jadi saya harus turun langsung. Bekerja, bekerja dan bekerja. 

Seiring dengan itu, saya harus berperang menghancurkan para mafia dan para koruptor. 

Lawan saya juga ada dimana-mana,”_ tegas Jokowi.

_“Sebenarnya setelah membubarkan HTI, saya masih ingin membubarkan ormas radikal lainnya. 

Mereka adalah penghalang kemajuan negara. 

Tetapi para menteri saya mengatakan : pelan-pelan Pak Presiden. 

Satu-satu Pak Presiden. 

Jadi bukan saya yang takut, tetapi orang-orang di sekitar saya”,_ tambah Jokowi.

Jokowi memang harus diakui sebagai pemberani. 

Nyalinya tinggi, Namun ia mengakui bahwa bernyali besar saja tidak cukup. 

 “Setiap keputusan yang diambil, selalu ada hitung-hitungannya”,  katanya.

Ungkapan Jokowi ini menggambarkan bahwa dia seorang pecatur yang handal. 

Dia selalu menghitung langkah-langkah yang diambilnya. 

 _“Ketika saya membuat keputusan mendadak, kita memang belum siap. 

Tetapi di sana juga belum siap. Jadi sama-sama tidak siap. 

Jika demikian kitalah yang mendapat keuntungan”,_  aku Jokowi sambil ketawa.

Selain berani, Jokowi juga dikenal dengan kesederhanaannya. Ia sangat merakyat, berjabat tangan dengan banyak orang. 

Ia juga bersedia selfi dengan siapa saja. 

Bukti kesederhanaan Jokowi bisa dilihat dari pengakuan para pelayan makanan baik saat dia menjadi gubernur DKI Jakarta maupun saat dia sekarang menjadi Presiden.

Saat sibuk di tempat kerjanya di saat makan siang atau malam, Jokowi sering menelepon para pelayan makanan.

Dia meminta agar makanannya diantar saja dalam satu piring.

 “Kasih nasi dan beberap lauk pauk di satu piring.

Jangan terlalu banyak”, pinta Jokowi. 

Makanan pun diantar di dalam ruang kerjanya. 

Lalu para pelayan kembali ke tempatnya seraya menunggu panggilan dari Jokowi. 

Para pelayan pun menunggu. 

Pasti Pak Presiden akan menelopon lagi. 

Mungkin kurang ini, kurang itu, tambah ini, tambah itu. 

Tetapi apa yang terjadi ...?

Jokowi sama sekali tidak menelopon lagi. 

Ia tidak pernah meminta tambahan makanan, bumbu atau yang lainnya. 

Artinya apa ...?

Dalam soal makanan, Jokowi amat sederhana. 

Ia memakan apa yang dihidangkan dalam satu piring. 

Ia tidak mengeluh, Ia tidak meminta tambahan ini dan itu. 

Dan itu kerap menjadi kebiasaan Jokowi. 

Luar biasa. 

Presiden yang amat sederhana.

Ah ternyata menjadi Presiden berat sekali. 

Seorang Presiden yang hebat, harus berani, ngotot, lihai berperang, mikirin selalu rakyat dan sederhana. 

Kalau begitu biarkan Jokowi saja yang tetap menjadi Presiden tahun 2019 mendatang 😄😄.
Tolong VIRALKAN niat orang baik,mengapa hrs memilih orang yg tdk pasti Dan belum teruji.