Latest News

Showing posts with label Ruhut Sitompul. Show all posts
Showing posts with label Ruhut Sitompul. Show all posts

Friday, October 28, 2016

Memanas!! Ruhut Beberkan Dosa-dosa Roy Suryo, Salah Satunya Sindir Roy Bawa Aset Negara




alirantransparan.blogspot.co.id - �Dosa-dosa� wakil ketua umum, Roy Suryo dikuliti satu persatu oleh rekan separtainya Ruhut Sitompul.

Menurut Ruhut, sosok Roy Suryo sebenarnya tak pantas untuk dijadikan narasumber berita.

�Kalau Roy Suryo menjadi narasumber wartawan, itu manusia aku nggak tau apa masih ada mukanya,� sebut Ruhut di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (28/10).

Ruhut mengatakan, Roy mestinya malu untuk tampil di media.


Sebab, pria asal Yogyakarta itu pernah berkali-kali melakukan hal memalukan.

Salah satunya terkait ribut-tibut urusan kursi penumpang di pesawat Lion Air pada 2011.


Bahkan Roy gagal menjadi anggota legislatif dari dapil DIY pada 2014 lalu.

Padahal, dia mendapat nomor urut 1.

�Belum lagi Roy, pertanggungjawaban yang Menpora. Era Pak Joko Widodo, aset-aset rumah dinas dikembalikan,� sebut dia.

Karenanya Ruhut pun hanya tertawa setiap membaca pernyataan Roy di media.

�Aku terpaksa tertawa termehek-mehek. Seperti kodok Pak Jokowi di Istana Bogor,� pungkas legislator asal Medan itu.

Sebelumnya, sejumlah awak media menanyai Roy Suryo terkait kepastian resmi PD memecat Ruhut Sitompul.

Khususnya untuk menanyakan keputusan Ketua Umum PD Susilo Bambang Yudhoyono.


Roy mengatakan, rekomendasi Komisi Pengawas PD sudah ditindak lanjuti oleh Dewan Kehormatan dan hanya tinggal menunggu ditandatangani SBY selaku ketua umum, serta Hinca Panjaitan selaku sekretaris jenderal.

Mantan Menpora itu meyakini SBY dan Hinca akan menandatangani keputusan pemecatan Ruhut dari PD.

�Cuma Pak Ketum itu kan arif dan bijaksana. Jadi ya tinggal nunggu momentum yang pas dan tepat saja,� pungkasnya

Dia mengaku bersyukur atas pemecatan tersebut.

"Singkat saja mas, alhamdulillah, KomWas dan WanHor DPP PD sudah melaksanakan tugas sesuai proporsinya, terarah dan terukur," katanya kepada wartawan, Kamis (27/10).

Dengan dipecatnya Ruhut dan Hayono, Roy mengaku bisa lebih memfokuskan perhatian mereka ke Tim Pemenangan Agus-Silvy.

"Dengan demikian Kami bisa lebih Fokus ke Tim Pemenangan Mas Agus-Mpok Sylvi bersama PPP, PAN, PKB dan Relawan," tukasnya.(Jpnn & rmol.co)

Thursday, October 27, 2016

Demokrat Resmi Pecat Ruhut Sitompul dan Hayono Isman




alirantransparan.blogspot.co.id - Ruhut Sitompul dan Hayono Isman resmi dipecat dari keanggotaan Partai Demokrat. Keduanya dipecat karena tidak sejalan dengan kebijakan partai berlambang mercy itu.

Adapun pemecatan itu merupakan keputusan sidang Dewan Kehormatan Partai Demokrat pada 24 Oktober 2016. "Iya sudah diputuskan," ujar Ketua Dewan Kehormatan Partai Demokrat Amir Syamsuddin saat dihubungi, Kamis (27/10/2016).

Kendati demikian, mantan menteri hukum dan hak asasi manusia ini enggan membeberkan lebih detail perihal pemecatan Ruhut dan Hayono itu. Karena, kata dia, disepakati bahwa Denny Kailimang yang akan menjelaskan hal itu ke publik.

Diketahui, sikap politik Ruhut dan Hayono ?berseberangan dengan partainya dalam Pilkada DKI Jakarta 2017. Ruhut dan Hayono lebih mendukung pasangan calon petahana Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat.

Sementara Partai Demokrat bersama Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mengusung pasangan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni. Atas hal itu, Komisi Pengawas Partai Demokrat mengkaji nasib Ruhut dan Hayono di partai itu.

Hasilnya, Komisi Pengawas Partai Demokrat menjatuhkan sanksi berat kepada keduanya. Lalu, hasil sidang Komisi Pengawas diserahkan ke Dewan Kehormatan Partai Demokrat untuk menetapkan bentuk sanksinya.(sindonews.com)

Wednesday, October 26, 2016

Ruhut Sitompul di ILC: "No 1 Di Buka, No 2 Di "COBLOS", No 3 Di Tutup"




alirantransparan.blogspot.co.id - Dalam acara ILC malam tadi denga tema "DKI 1 : Tiga Kartu As Dibuka, Siapa Pemenang?", dihadiri oleh 3 lembaga survei, para juru bicara dan Tim Sukses pasangan calon masing-masing.
Dari kubu Ahok-Djarot diwakili oleh Ruhut Sitompul dan Eva Eva Kusuma Sundari.

Karni Ilyas Mengatakan, "Jadi Anda Itu Dibenci Tapi Dirindu"?

Dengan santai dan senyum Ruhut menjawab "Ia bang, dibenci tapi dirindu".



Abang ..betul judul abang, tiga tiganya calon ini the best, why not the best kan gitu? Kita serahkan nanti kepada rakyat

yang jelas kami sudah memberi bukti,  yang lain masih janji itu pertama ujarnya

Saya banyak dikirim bang , tidak ada maksud karena sudah masuk di medsos , Saya kaget masuk ke twiter saya " NO 1 DIBUKA , NO 2 DICBLOS , NO 3 DITUTUP" , bayangkan bang , ini rakyat cinta sekali sama aku bang karna aku juru bicara Ahok-Djarot ,,ya tuturnya dengan nada medan

Udah itu kaget aja aku bang, pemilihan bulat dua jangan lupa coblos no 2, ihh hebat rakyat Indonesia ini apalagi Jakarta sangat cerdas bang, Jadi aku ga usah banyak komentarlah, karna kalo kami dikritisi karena kami sudah bekerja, kalo yang lain apa yg mau dikritisi bang..

Lalu Ruhut bernyanyi � � Tapi janji�,tinggal janji..., bulan madu hanya mimpi...� Sontak semua tepuk tangan dalam ruangan itu.

Sudahlah jangan rakyat kita terlalu janji janjikan �jangan kasih beruang madu, ya.. beruang itu kalo di kasi madu dihidung nya dia menari-nari, tapi saya tutup dengan lagu saja bang, karna sudah tengah malam".(posnesia.com)

Tuesday, October 25, 2016

Relawan Anies-Sandi Ngefans Sama Ruhut, Berebut Foto dengan Ruhut pun Dilakukan. Ini Pengakuan Relawan Anies-Sandi



alirantransparan.blogspot.co.id - Brigade 08, relawan bakal calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan-Sandiaga Uno berebut foto dengan Ruhut Sitompul, Juru Bicara Tim Pemenangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat.

Aksi itu terjadi saat Ruhut keluar dari tempat penetapan pasangan cagub dan cawagub oleh KPU Provinsi DKI Jakarta di Balai Sudirman, Jakarta Selatan, Senin (24/10/2016).


Pantauan Kompas.com, relawan Anies-Sandiaga tampak langsung memanggil Ruhut. Ia meminta Ruhut untuk menghampiri belasan relawan di halaman Balai Sudirman.
�Bang poltak raja minyak, foto dong,� kata salah seorang relawan kepada Ruhut di Balai Sudirman, Jakarta, Senin.

Menanggapi itu, Ruhut pun tak canggung. Ia menerima ajakan foto relawan Anies-Sandiaga.

Aksi berfoto itu berlangsung hingga dua sesi yang masing-masing berjumlah hingga lima orang dari relawan Anies-Sandiaga.

Sulaiman, salah seorang relawan, mengatakan tahu kalau Ruhut adalah Tim Pemenangan Ahok-Djarot. Namun, ia mengaku tak mempermasalahkan hal tersebut.

�Ini kan cuma ngefans aja sama Bang Poltak (Ruhut). Lagipula ini bentuk Pilkada damai. Mengademkan suasana,� kata Sulaiman di Balai Sudirman.

Ruhut mengaku senang bisa berfoto dengan para relawan Anies-Sandiaga. Aksi ini dinilai untuk mengkampanyekan pilkada damai.

�Itulah aku. Aku ini milik semua orang. Tadi aku di dalam juga sama Mas Agus (bakal cagub DKI Jakarta) dan Ibas (Edhie Baskoro Yudhoyono). Mereka kan adik aku,� katanya.

Politisi Partai Demokrat ini menjadi sensasional setelah membelot untuk medukung Ahok-Djarot pada Pilkada DKI Jakarta 2017. Padahal, Partai Demokrat mengusung Agus-Sylvi pada Pilkada DKI Jakarta.(kompas)

Sunday, October 16, 2016

Menggelitik! Ruhut Anggap Para Pendemo Sebagai Tim Sukses Ahok



 
alirantransparan.blogspot.co.id - Ruhut Sitompul, salah satu juru bicara tim sukses pasangan bakal cagub-cawagub DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) - Djarot Saiful Hidayat pada Pilkada DKI 2017, mengatakan, aksi unjuk rasa menentang Ahok pada Jumat kemarin justru akan membuat Ahok  pasti menang. 

Dia menyebut para pengunjuk rasa kemarin sebagai "tim sukses". "Itu tim sukses kami yang demo-demo kemarin. Kenapa? Dia benci sama Aho kan, sedangkan mereka dibenci sama rakyat. Jadi akhirnya (rakyat) coblos Ahok ha-ha-ha...," kata Ruhut di Balai Kartini, Jalan Gatot Subroto, Sabtu (15/10/2016).

Ruhut menilai warga Jakarta tidak menyukai ormas yang kemarin berdemo di depan Balai Kota DKI. Dia menyakini, jika disuruh memilih, warga pasti pilih mendukung Ahok daripada ormas itu. Karena itu, demo tersebut justru berbuah positif bagi Ahok.

"Jadi sering-seringlah demo ha-ha-ha...," ujar Ruhut.

Unjuk rasa sejumlah ormas di depan Balai Kota kemarin dilakukan untuk merespons ucapan Ahok beberapa waktu laku yang mengutip salah satu ayat Al Quran dari Surat Al Maidah.(kompas.com)

Masih Suka Ngurusin Ahok, Lagi-lagi Yusril Kena Semprot Ruhut: Ngurus Dirinya Saja Gak Mampu




alirantransparan.blogspot.co.id � Politikus Partai Demokrat Ruhut Sitompul meminta Pakar Hukum Tata Negara, Yusril Ihza Mahendra untuk tidak mengurusi urusan orang lain.

Hal tersebut dikatakan Ruhut terkait pandangan Yusril yang mengatakan tidak ada alasan bagi Polri untuk menangguhkan kasus dugaan penistaan agama yang menyeret nama Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

�Yusril itu ngurus dirinya aja gak mampu, ngapain ngurusi orang lain. Urus dirinya jadi calon aja udah gak bisa malah membahas orang yang udah jadi calon,� kata Ruhut kepada Kriminalitas.com, Sabtu (15/10/2016).

Menurut Ruhut, meski tak lagi tampil di Pilkada DKI, Yusril masih melakukan segala cara untuk menjatuhkan Ahok.

�Kalau aku lihat, kawan itu karena satu kampung (Belitung) benci tapi rindu. Makanya dia gak suka banget sama Ahok,� tutur Ruhut.?

Sebelumnya, Yusril mengatakan tidak ada alasan bagi Polri untuk menangguhkan kasus dugaan penistaan agama Islam yang dilakukan oleh Ahok.

Menurutnya, penangguhan itu berlaku setelah seseorang ditetapkan sebagai pasangan calon oleh KPU (Komisi Pemilihan Umum). Sedangkan, Ahok saat ini masih sebagai bakal calon Gubernur DKI di Pilkada 2017.(kriminalitas.com)

Tuesday, September 27, 2016

Ruhut Semprot Syarif Hasan Sindir Anaknya yang Korupsi, Roy Suryo pun Kena Semprot. Ruhut: Orang Mau Muntah Lihat Roy



alirantransparan.blogspot.co.id - Ketua DPP Partai Demokrat Ruhut Sitompul menyarankan jika koalisi Cikeas ingin pasangan Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni masuk putaran kedua pilkada Jakarta, harus selektif menunjuk tim sukses. Koalisi Cikeas terdiri dari Demokrat, PPP, PAN, dan PKB.

"Kalau Agus mau masuk diputaran kedua, kalau ada dua putaran, tolong orang-orang seperti Roy Suryo, jangan dikasih banyak ngomong di televisi, orang-orang makin muntah. Karena nanti yang dilihat calonnya," kata Ruhut di DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (27/9/2016).

Selain Roy Suryo, Ruhut mengatakan Syarief Hasan juga jangan diberi kesempatan untuk mewakili partai untuk bicara ke media.

"Udah gitu, Syarief Hasan. Jangan dikasih banyak ngomong di tv. Gimana anaknya korupsi di koperasi di tempat dia sebagai menteri dulu. Masuk penjara sekarang anaknya, dia kok nggak? Anaknya bisa masuk di koperasi, karena dia anak menteri," ujar Ruhut.

Roy Suryo dan Syarief Hasan merupakan Wakil Ketua Umum Partai Demokrat.

"Jangan yang gitu-gitu, rakyat sekarang cerdas lho, hati-hati," kata Ruhut yang belum lama ini diberhentikan dari jabatan koordinator juru bicara partai.

Ruhut menuding di sekitar Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono banyak tokoh yang berpura-pura mendukung Agus maju ke pilkada.

"Kan mereka nggak malu ngambil muka ke bapak (SBY). Tapi sebenarnya tidak mendukung. Itu akan sangat merugikan Agus. Agus itu sudah saya anggap adik sendiri. Dia orang hebat , tapi dia lebih hebat kalau jadi tentara," kata Ruhut.

Ruhut merupakan salah satu kader Demokrat yang memilih tak mendukung Agus dan Sylviana. Dia lebih memilih mendukung Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat yang diusung Partai Nasdem, Hanura, Golkar dan PDI Perjuangan.

Pasangan tersebut berhadapan dengan pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno yang diusung Partai Gerindra dan PKS.(suara.com)

Monday, September 26, 2016

Terkait Dukungan Ruhut untuk Ahok, Demokrat: Masyarakat Akan Melihat Karakter Ruhut Seperti Apa





alirantransparan.blogspot.co.id - Sikap kader Partai Demokrat Ruhut Sitompul yang menentang keputusan mengusung Agus Harimurti Yudhoyono sebagai calon gubernur DKI Jakarta dengan alasan putra sulung mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono cukup disayangkan. 

Hal itu justru membuka mata masyarakat tentang karakter sesungguhnya dari seorang Ruhut Sitompul.

"Ya justru akan membuka kepada mata masyarakat Ruhut seperti apa karakternya. Sebab dalam ruang demokrasi yang terbuka dan tidak ada ruang gelap untuk berpura-pura, sikap Ruhut yang menentang keputusan partai ini justru menonjolkan sikap aslinya,� jelas politisi Demokrat Didik Mukrianto kepada wartawan, Minggu (25/9).

Menurutnya, seorang politisi tidak hanya punya fatsun dan tanggungjawab yang diemban tetapi juga memberikan pendidikan politik sesuai garis partai.

Didik menjelaskan, tidak ada alasan apapun bagi kader untuk tidak memenuhi keputusan partai.

Oleh karena itu, jika Ruhut memang memiliki pandangan dan sikap yang berbeda dengan keputusan partai maka Demokrat tidak melarangnya untuk mencari jalan sendiri sesuai keyakinan.

Tanpa harus menunggu keputusan partai terhadapnya.

�Partai politik itu ibarat rumah besar demokrasi yang punya platform, garis perjuangan dan lain sebagainya. Kalau memang mengaku kader maka dia harus mematuhi keputusan partai dan jika keputusan partai tidak sesuai sesuai maka tidak ada jalan lain selain mengambil sikap ksatria untuk mencari jalannya sendiri,� ujarnya.

Bagi Demokrat sendiri, sikap Ruhut itu hanyalah dinamika kecil yang tidak berarti apa-apa.

Masyarakat tentu bisa melihat bahwa ketika seorang kader dilahirkan dan dibesarkan dan mendapatkan segala fasilitas maka tentunya tidak boleh durhaka pada pihak yang membesarkan itu.

�Saya juga diajari untuk tidak mengotori periuk nasi saya sendiri. Makanya ketika Ruhut mendapatkan penghasilan dan berbagai fasilitas karena dia menjadi kader parpol maka harus bisa menjaga sikap dengan baik,� beber ketua Departemen Penegakan Hukum, Perundangan dan HAM DPP Demokrat tersebut.

Didik juga merasa kasihan dengan sikap dan pilihan Ruhut karena justru sikap seperti itu memiliki efek politik yang akan berbalik secara negatif.

Bagaimanapun, tidak ada satu pun parpol peserta pilkada yang mengusung kadernya sendiri sebagai calon gubernur.

Karena jika partai tidak memiliki kader yang bisa memenangkan pilkada maka lebih baik mengambil sosok dari luar yang dirasa memiliki kemampuan memimpin maupun memenangkan pilkada.

�Memangnya Ahok yang didukung Ruhut itu kader partai, partai apa. Kami sendiri yakin bahwa pasangan yang kami usung adalah yang paling fenomenal di publik Jakarta karena saat ini publik menjadi punya harapan kepada pemimpin yang bukan hanya bisa membangun Jakarta tapi juga memiliki kesantunan dan etika. Sosok Agus akan dinilai masyarakat sebagai orang yang memiliki latar belakang, pendidikan dan kemampuan dan dukungan dalam memimpin Jakarta,� tandas Didik.(fajar.co.id)

Friday, September 23, 2016

Ruhut Kritik SBY dan Demokrat. Ruhut: 'Kok Mau Dengarkan Penjilat Pensiunkan Anaknya?'



alirantransparan.blogspot.co.id - Ketua DPP Partai Demokrat Ruhut Sitompul mengaku sedih Agus Harimurti Yudhoyono dicalonkan sebagai Gubernur DKI Jakarta oleh partainya.

Dengan pencalonan itu, maka karier Agus di TNI tamat. Padahal, menurut Ruhut, Ketua Umum Partai Demokrat yang juga ayah Agus, Susilo Bambang Yudhoyono, mempunyai cita-cita melihat putranya menyandang gelar jenderal bintang empat.

Namun, menurut Ruhut, SBY akhirnya terpengaruh orang-orang di Partai Demokrat yang mendorong Agus untuk menjadi cagub DKI.

"Kok mau mendengarkan penjilat mempensiunkan anaknya dengan pangkat Mayor? Jangan lah karena ambisi politik yang di Demokrat itu Agus dikorbankan," kata Ruhut sebagaimana dilansir dari Kompas, Jumat (23/9/2016).

Berdasarkan aturan, anggota TNI harus mengundurkan diri dari kedinasan jika menjadi peserta pilkada. Hal itu tertuang di dalam undang-undang dan aturan internal TNI.

Ruhut menyebut, upaya mendorong Agus sebagai cagub DKI sudah muncul sejak lama. Ruhut lalu menyebut sejumlah elite Demokrat yang mendorong Agus terjun ke politik.

"Dari dulu penjilat Bapak yang ingin aku dicopot dari koordinator menginginkan Agus. Partai lain yang baru datang ikut-ikutan," ucap Ruhut.

Ruhut tak masalah jika Agus memang mempunyai peluang untuk menang pilgub DKI. Masalahnya, ia pesimistis karena Agus harus menghadapi pasangan petahana Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat yang memiliki elektabilitas tinggi.

"Kalau Agus menang oke, aku salah. Tapi kalau kalah, selesai enggak dia? Aku enggak kebayang kalau Agus kalah, dibunuh kariernya oleh partai yang aku banggakan," ucap Anggota Komisi III DPR ini.

Partai Demokrat memutuskan mengusung Agus-Sylviana Murni berkoalisi dengan Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Amanat Nasional, dan Partai Persatuan Pembangunan.

Keputusan itu diambil setelah tidak ada kesepakatan dalam komunikasi politik dengan Partai Gerindra dan PKS.

Adapun Gerindra dan PKS baru akan mengumumkan pasangan yang akan diusung pada hari ini.

Sementara pasangan Ahok-Djarot sudah mendaftar ke KPU. Pasangan itu diusung PDI-P, Golkar, Hanura, dan Nasdem.(kompas.com)