Latest News

Showing posts with label Kinerja. Show all posts
Showing posts with label Kinerja. Show all posts

Monday, February 10, 2014

Jokowi Janji Bantu Perbaiki Rusun Milik Pelindo di Cilincing

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo disambut puluhan warga rusun di Cilincing, Jakarta Utara, saat ia mengunjungi rusun itu, Jumat (7/2/2014).

Jokowi Janji Bantu Perbaiki Rusun Milik Pelindo di Cilincing

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo berjanji akan membantu menyelesaikan masalah yang dihadapi warga rumah susun di Cilincing, Jakarta Utara. Jokowi mengatakan, pemerintah Provinsi DKI akan memperbaiki fasilitas yang tidak kunjung diperbaiki oleh PT Pelindo II selaku pengelola rusun.
"Ini masalah pelayanan soalnya. Warga situ kan tanggung jawab kita," kata Jokowi seusai mengunjungi rusun itu, Jumat (7/2/2014).
Jokowi mengakui bahwa upaya membantu warga rusun itu bisa saja dituding menabrak aturan. Namun, dia menegaskan bahwa jika dia tidak berani mengambil keputusan, maka warga rusun itu tidak akan keluar dari persoalan. Ia akan mengurus komunikasi dengan PT Pelindo II.
"Yang penting jangan hanya karena masalah administrasi, kita tak bisa memperbaiki. Masalahnya sudah banyak sekali," ujarnya.
Wali Kota Jakarta Utara Heru Budi Hartono menjelaskan, rusun itu dibangun PT Pelindo II pada 1998 untuk karyawannya yang tinggal di sekitar pelabuhan. Namun seiring waktu, rusun itu tidak lagi ditempati oleh karyawannya, tetapi oleh masyarakat umum.
Heru menduga, hal itulah yang membuat PT Pelindo II enggan melirik rusun tersebut. Akibatnya, sejumlah fasilitas di rusun sudah tak layak lagi karena tidak pernah dipelihara oleh pemilik rusun.
"Solusinya, ya kita bantu perbaiki. Nanti mungkin Pak Gubernur yang bakal mengomunikasikan lainnya dengan Pelindo," ujarnya.
Dalam kunjungannya ke rusun tersebut, Jokowi menerima keluhan warga di sana, mulai dari ketiadaan besi pembatas tangga, terbukanya instalasi listrik dan gas, hingga kondisi atap yang sudah tak layak. Penghuninya telah mengomunikasikan hal itu ke PT Pelindo selaku pemilik rusun. Namun, tak pernah mendapat tanggapan. Warga berharap Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dapat menyelesaikan persoalan di rusun tersebut.
Editor : Laksono Hari Wiwoho
Source : lipsus.kompas.com

Saturday, February 8, 2014

Tingkatkan layanan, Pemprov DKI tambah 10 Puskesmas rawat inap

Selain itu, Pemprov DKI juga akan mendorong beberapa puskesmas untuk dijadikan sebagai rumah sakit.


Dokter tengah memeriksa kesehatan salah satu bayi yang baru lahir di Puskesmas Tanah Abang, Jakarta, Selasa (4/2). Tahun ini, Pemprov DKI Jakarta akan menambah 10 puskesmas rawat inap dan mendorong sejumlah puskesmas kecamatan dan kelurahan untuk menjadi rumah sakit (RS) tipe D.

Tingkatkan layanan, Pemprov DKI tambah 10 Puskesmas rawat inap

Selain itu, Pemprov DKI juga akan mendorong beberapa puskesmas untuk dijadikan sebagai rumah sakit.


Selain itu, Pemprov DKI juga akan mendorong beberapa puskesmas untuk dijadikan sebagai rumah sakit.

Source : merdeka.com

Jokowi kantongi hasil evaluasi lelang jabatan camat & lurah

Jokowi kantongi hasil evaluasi lelang jabatan camat & lurah

Jokowi. �2014 Merdeka.com                                                              Reporter : Fikri Faqih | Sabtu, 8 Februari 2014 11:16

Jokowi kantongi hasil evaluasi lelang jabatan camat & lurah


Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melakukan evaluasi lelang jabatan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) pada level Camat dan Lurah pada akhir tahun lalu. Ini dilakukan untuk mengetahui ketepatan orang yang dipilih sudah sesuai atau belum.

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) sudah mengetahui hasil evaluasi yang dilakukan Badan Kepegawaian Daerah (BKD). Dan ini merupakan evaluasi tahap pertama yang dilakukan BKD.

"Evaluasi lelang jabatannya sudah ada sama saya. Nanti akan segera diumumkan oleh BKD," kata Jokowi dalam bus usai mengunjungi Rusun Nelayan, Cilincing, Jakarta Utara, Jumat (7/2).

Ternyata, laporan hasil evaluasi lelang camat dan lurah baru dikantongi Jokowi tiga hari lalu. Laporan tersebut tidak menunjukkan adanya kejanggalan terhadap bawahannya. Bahkan, hasilnya lebih banyak yang memuaskan.

"Laporan yang masuk ke saya bagus-bagus semua kok," ujar mantan wali kota Solo ini.

Seperti diketahui, evaluasi hasil lelang lurah dan camat ini dilakukan untuk menilai seberapa efektif sistem lelang jabatan. Karena Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnamapernah menyampaikan hasil lelang jabatan 60 persen masih belum sesuai dengan kriteria yang diinginkan Jokowi.

Ini terbukti dengan kasus yang belum lama terjadi. Kejaksaan Tinggi Negara menahan Lurah Kayu Putih Rosidah Sri Buntari, dan sudah dijadikan tersangka sejak dua bulan lalu. Penahanan dilakukan karena Rosidah diduga melakukan penggelapan dana proyek pengadaan barang dan jasa pada tahun 2012. Akibat kecurangan yang dilakukan Rosidah, Pemprov DKI Jakarta mengalami kerugian sekitar Rp 600 juta.

Sebelum Rosidah, Lurah Ceger Fanda Fadly Lubis juga ditahan karena dugaan korupsi dana sebesar Rp 450 juta. Modus yang dilakukan Fanda adalah membuat laporan pertanggungjawaban (LPJ) fiktif.

Source : Merdeka.com

Thursday, February 6, 2014

Keren! Jokowi Pasang Eskalator di Terminal Bus Manggarai

Keren! Jokowi Pasang Eskalator di Terminal Bus Manggarai


Jakarta - Revitalisasi terminal bus Manggarai, Jakarta Selatan, mulai terlihat wujudnya. Terminal yang awalnya suram kini terlihat keren. Malahan terlihat ada tiga eskalator yang sudah terpasang dan hampir siap digunakan di terminal ini. 

Beberapa pekerja masih melakukan pengelasan tangga penyeberangan yang melintasi di bagian atas terminal ini. Tangga penyeberangan ini memudahkan penumpang bus untuk naik ke dalam terminal ini, Senin (3/2/2014). 

Bangunan terminal ini berwarna putih dengan tulisan 'Terminal Bus Manggarai' di bagian atasnya. Terminalnya ini juga menggunakan kaca-kaca di sebagian atap bangunannya. Lalu lintas bus di pisah menggunakan tiga jalur di bagian bawah terminal. 

Sebelumnya, Gubernur Jokowi menyatakan akan menghilangkan citra terminal sebagai sarang preman dan polusi. Menurutnya konsep terminal masa depan harus mirip dengan hotel bintang lima. Harus ada taman hijau, alur kendaraan yang tertib dan fasilitas keselamatan bagi penumpang.

"Sehingga yang nyeberang aman, busnya juga bisa mengalir dengan lancar," kata Jokowi di Balai Kota DKI, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakpus, Senin (9/9/2013).

Di antara 17 terminal tersebut adalah Pulogadung, Manggarai, Kampung Rambutan dan Kalideres. Semua fasilitasnya akan diperbaiki secara bersamaan pada tahun 2014.

"Nanti semua terminal itu sama. Artinya terminalnya warna catnya sama, nampak depan juga sama, sehingga orang kalau masuk ke sebuah terminal, oh ini terminal, oh ini pasar. Oh ini sekolah. Ini yang akan kita bangun brand-nya," paparnya.




Source : news.detik.com


Tuesday, February 4, 2014

Bupati Bogor: Cuma Pak Jokowi yang Berani Ambil Risiko

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dan Bupati Bogor Rachmat Yasin di tepi Telaga Saat, hulu Sungai Ciliwung, Desa Tugu Selatan, Cisarua, Bogor, Jawa Barat, Selasa (4/2/2014) siang.

Bupati Bogor: Cuma Pak Jokowi yang Berani Ambil Risiko


Bupati Bogor Rachmat Yasin memuji langkah Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo melirik wilayah di hulu Sungai Ciliwung sebagai penanggulangan banjir di Ibu Kota. Padahal, kata dia, permasalahan banjir di Jakarta sudah teridentifikasi sejak dulu.

"Cuma gubernur-gubernur Jakarta sebelumnya enggak mau menyentuh persoalan dasarnya. Nah, datanglah Pak Jokowi yang mau ambil risikonya," ujarnya saat memberi sambutan acara penanaman pohon di hulu Sungai Ciliwung, Desa Tugu Selatan, Cisarua, Bogor, Jawa Barat, Selasa (4/2/2014). 

"Risikonya apa? Ya, kalau mau urusi banjir Jakarta, ya, harusnya urusi juga daerah-daerah hulu dan penyangga. Cuma Pak Jokowi yang mau ambil risiko ini," tuturnya. 

Yasin mengungkapkan, Pemprov DKI Jakarta kepemimpinan Jokowi telah membantu Pemkab Bogor memperbaiki kualitas daerah aliran sungai hulu. Yasin mengakui, buruknya wilayah hulu memperparah banjir di Jakarta setiap tahun. 

Beberapa langkah yang telah ditempuh adalah memberikan dana kepada Pemkab Bogor untuk membantu membongkar vila-vila yang melanggar, membantu penanaman pohon, membantu pembebasan lahan untuk dua waduk, yakni Waduk Mega Mendung (sebelumnya dikenal Waduk Ciawi) dan Waduk Sukamahi, dan memberikan bantuan peralatan normalisasi. 

"Tinggal kita melaksanakan program kultural, yaitu tidak boleh menghuni bantaran Ciliwung, tidak boleh buang sampah dan warga Bogor juga harus sadar, Ciliwung terkait dengan warga yang ada di hilir. Kita sudah sosialisasikan hal itu," ujar Yasin. 

Menanggapi itu, Jokowi hanya sedikit berkomentar. Menurut dia, segala persoalan sudah jelas akarnya, jalan solusinya pun sudah dipetakan. Kini, dia pun tinggal memupuk keberanian untuk mengeksekusi program itu. "Mari kita bekerja saja," tambah Jokowi.

Source : megapolitan.kompas.com