Latest News

Monday, October 31, 2016

TERUNGKAP!! Anton Medan Pernah Bebaskan Habib Rizieq Saat Ditangkap Polisi, Anton Medan: Rizieq Jangan Sombong



alirantransparan.blogspot.com - Ketua Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab akan turun unjuk rasa di Istana Presiden, Jakarta Pusat, Jumat (4/11). Aksi tersebut terkait pidato Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, yang diduga telah melakukan penistaan agama.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Umum Persatuan Islam Tionghoa (PITI) Anton Medan meminta, kepada Rizieq agar tak sombong. Dia membeberkan dulu dirinya pernah membebaskan Rizieq ketika ditangkap.

"Saya katakan sohib saya Munarman, Habib Rizieq pernah ditangkap Kapolda dulu Pak Makbul. Saya yang jamin keluar. Mau sombong apa, saya tidak benci. Jangan eksploitasi agama," tegas Anton di Mapolda Metro Jaya, Senin (31/10).

Anton pun mengaku siap turun langsung menjaga keamanan Jakarta jika potensi ricuh dalam rencana demo ormas Islam membesar. "Saya enggak tahu. Anda jangan mancing saya. Tapi kalau butuh, saya punya massa," tegasnya.

Menurutnya, siapa pun yang merusak Jakarta dan juga negara ini akan berhadapan dengan dirinya. "Jadi kalau ada yang mau merusak negara ini anda harus berhadapan dengan Anton Medan," ujarnya.

Dalam kunjungannya, mantan penjahat kelas kakap tersebut meminta Kapolda Metro Jaya Irjen Pol M. Iriawan untuk menjaga keamanan Jakarta. "Kita minta jaminan keamanan kapolda untuk Tanggal 4," pungkasnya.(merdeka.com)

Dalam Suasana Santai Bahas Persoalan Bangsa, Ini Isi Pembicaraan Jokowi-Prabowo di Hambalang

 
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengajak Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk naik kuda di kediamannya di Hambalang, Bogor, Senin (31/10). Jokowi dan Prabowo usai melakukan pertemuan tertutup selama hampir 2 jam. (Liputan6.com/Faizal Fanani)


alirantransparan.blogspot.com - Presiden Joko Widodo membahas berbagai persoalan kebangsaan dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto saat kunjungannya ke kediaman Prabowo di Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Senin, 31 Oktober 2016.

"Kami bicara banyak hal yang makro tentang bangsa dan kebangsaan kita, makro politik kita, beliau banyak sekali memberi masukan dan pemerintah kita sangat menghargai apa yang disampaikan Pak Prabowo," kata Presiden Jokowi.





Pertemuan yang berlangsung selama dua jam itu juga diwarnai suasana santai, termasuk jamuan makan nasi goreng dan berkuda.

Jokowi mengaku kedatangannya ke kediaman Prabowo merupakan upayanya memenuhi janji yang pernah disampaikan kepada mantan rivalnya dalam pemilihan presiden 2014 itu.


Presiden membantah kedatangannya ke kediaman Prabowo terkait dengan antisipasi demonstrasi pada 4 November 2016. Demo ormas Islam yang meminta penegakan hukum atas dugaan penistaan agama oleh Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok itu rencananya digelar di depan Istana Negara.

Terkait dengan itu, Presiden mengimbau seluruh masyarakat, termasuk para tokoh agama dan tokoh politik, turut serta mendinginkan suasana dan memberikan kesejukan.

"Saya kira kita di dalam sampai tertawa bareng, rivalitas ada pada saat pilpres, itulah demokrasi. Setelah itu, bersama-sama bahu-membahu membangun negara dari segala sisi," tuturnya.

 



Ia juga menambahkan, sampai saatnya nanti, pada 2019, kembali ada rivalitas dalam demokrasi untuk kemudian bahu-membahu membangun bangsa.

Setelah pertemuan tersebut, Presiden tampak menunggang kuda putih, ditemani Prabowo, yang menunggang kuda lain. Jokowi mengatakan menikmati kesempatan menunggang kuda itu."Ya, kan, kudanya besar sekali. Saya, kan, ringan, kudanya senyum-senyum, senang," kata Jokowi, yang didampingi Prabowo saat memberikan keterangan pers.

Saat menunggang kuda, Jokowi tampak mengenakan topi koboi. Ia mengatakan topi itu merupakan hadiah istimewa dari Prabowo.(tempo.co.id)

Inti Persoalannya Bukan Lagi Membela Islam tapi Ingin Ahok tidak Jadi Gubernur Lagi, Dan....




alirantransparan.blogspot.com - Gaduh "Al-Maidah 51" sudah bukan soal seorang Ahok lagi, bukan juga soal penistaan agama, tapi urusan KURSI DKI 1, murni politik.

Tidak perlu orang jenius untuk membaca ini.. sang pengunggah video inisial BY sudah mengakui ia sengaja menghilangkan kata "PAKAI" sehingga seolah-olah Ahok menghina Al-Quran.

Ahok pun sudah berikan klarifikasi bahwa yang dimaksud adalah orang-orang yang jual murah ayat demi menang Pilkada, BUKAN Al-Quran nya.

Tapi mereka tutup telinga..

Ketika berbagai elemen Islam membela Ahok, menyatakan bahwa Ahok TIDAK menistakan Al-Quran, mereka tetap menutup telinga..

Bahkan saat Ahok sudah minta MAAF, menyatakan bahwa ia tidak bermaksud untuk menistakan Al-Quran,

Mereka tetap tidak terima..

Ulama-ulama besar juga banyak yang menyarankan agar Ahok dimaafkan & tidak memperpanjang persoalan..

Ulama pun tak didengar..

Hari Senin kemarin Ahok menghadap ke Bareskrim Mabes POLRI untuk memenuhi kewajiban sehubungan dengan pelaporan dugaan penistaan agama..

Tapi mereka tidak peduli..

Mereka akan tetap mengerahkan massa pada tanggal 4 november nanti.. tidak mempedulikan proses hukum yang berjalan.

Ngakunya ingin Ahok diproses hukum, tapi saat Mabes Polri sedang memproses, mereka anggap seolah tidak ada, mengapa?

KARENA BUKAN SOAL AHOK LAGI

Terlalu mudah untuk membaca aroma politik yang kental dari gaduh "Al-Maidah 51" ini.. karena memang BUKAN ISLAM yang mereka perjuangkan..

1. Ahok harus gagal nyagub

Target mereka adalah Ahok ditetapkan sebagai "Tersangka" agar terpaksa mundur dari Pilgub sehingga paslon lain punya peluang.

Namun mereka sudah mulai tidak yakin karena bocoran nya Mabes Polri baru akan tingkatkan status ke penyidikan SETELAH Pilgub.

2. Memang ingin bikin rusuh

Selain itu gaduh Ahok ini juga punya KOMPLIKASI MASALAH karena ditunggangi kelompok Radikal yang ingin provokasi konflik antar etnis antar agama.

Dapat mudah ditebak dari setiap postingan media sosial anti Ahok pasti bawa2 etnis & agama nya juga.
Kelompok Radikal intoleran ini memang sudah lama menanti adanya gesekan, kini mereka mendompleng gaduh ini demi agenda bikin Suriah kedua.(fb)

Surat Terbuka untuk Habib Rizieq, Maaf Kami Menolak untuk Demo 4 November 2016






alirantransparan.blogspot.com - Maafkan kami yang mulia Habib Rizieq Shihab karena menolak mengikuti demo pada tanggal 4 November 2016. Ulama kami dari NU dan Muhammadiyah sudah bersepakat tidak akan turut andil dalam demo tersebut. Karena kami yakin semua masalah bisa diselesaikan dengan cara yang lebih baik, santun dan elegan. 

Maafkan kami yang mulia, karena demo ini bisa memecah persatuan anak bangsa, sarat kepentingan politis, bisa memicu konflik SARA di berbagai daerah di luar DKI Jakarta dan bisa menjadi cikal bakal intervensi kelompok-kelompok radikal. 

Maafkan kami yang mulia, sebaiknya yang mulia tidak lagi mencomot logo NU dan Muhammadiyah dalam acara tersebut. Karena keduanya sudah terkenal sebagai ormas moderat, ramah dan toleran. Jangan sampai citranya jadi buruk atas hal yang sama sekali tidak mereka lakukan. 

Maafkan kami yang mulia, tapi inilah cara kami memuliakan ajaran Islam. Yaitu dengan Amar ma'ruf bil ma'ruf, nahi munkar bil ma'ruf. Maafkan kami yang mulia, biarkan Indonesia damai seperti sedia kala. 

Mari kita maafkan kesalahan-kesalahan yang dibuat saudara kita. Tidakkah yang mulia lihat di Timur Tengah sana, banyak negara yang porak poranda karena perang berkepanjangan? Termasuk Yaman, negara asal leluhur yang mulia.


penulis
Muhammad Dliyauddin

KMNU

baca juga: - Bikin Kagum, Nasehat Bijak Mbah Mun Terkait Ahok dan Almaidah 51 Ini Menampar Keras FPI.. !!

4 Falsafah Jawa yang Tak Pernah Ditinggalkan Jokowi, Salah Satunya Adalah Pendekatan dari Hati ke Hati

Menolak Pemimpin Kafir Jangan Setengah-Setengah

-  Jadi Viral! Malaysia Bikin Meme Sindir Pemimpinnya yang Tidak Berhasil Seperti Jokowi dalam Menumpas Korupsi

Ternyata Bukan Baru Kali Ini Saja, Indonesia Sudah Impor Cangkul Sejak 2002



alirantransparan.blogspot.com - Pemerintah melalui PT Perusahaan Perdagangan Indonesia dikabarkan tengah mengambil kebijakan impor cangkul dari Tiongkok. Impor cangkul itu dikabarkan sudah mendapat ijin dari Kementerian Perdagangan. 

Bahkan, Badan Pusat Statistik (BPS) mengaku Indonesia masih melakukan impor cangkul. Pasalnya, hal tersebut sesuai dengan kebutuhan saat ini. 

�Secara prinsip, hampir semua barang kita ada ekspor dan impornya,� ungkap Deputi bidang Statistik, Distribusi dan Jasa BPS Sasmito Hadi Wibowo kepada Okezone di Jakarta, Minggu (30/10/2016).

Menurutnya, salah satu barang impor yang juga dimiliki Indonesia adalah cangkul. Meski demikian, Sasmito tidak menyebut besarannya secara pasti. �Ini sesuai kebutuhan penduduk masing-masing negara. Termasuk cangkul,� jelas dia.

Berbagai tanggapan miring soal impor itupun mengemuka. Ketua MPR, Zulkifli Hasan mengaku heran dengan keputusan impor tersebut. Indonesia, menurutnya mempunyai segalanya untuk berdaulat dan mandiri.

�Kita ini harus berusaha keras untuk bisa mandiri, bayangkan mosok cangkul saja impor, daging impor, garam saja juga impor,� ujarnya usai menghadiri pelantikan pengurus DPW Perempuan Amanat Nasional di gedung Lembaga Pendidikan Perkebunan (LPP) Sabtu (29/10/2016) sebagaimana dilansir Kompas.com.

Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) juga menanggapi adanya impor cangkul tersebut. Ketua YLKI, Tulus Abadi mempertanyakan alasan impor cangkul yang dilakukan pemerintah yang kabarnya untuk menekan peredaran cangkul ilegal. Menurutnya itu bukan cara yang tepat dilakukan.

Tulus justru mempertanyakan komitmen pemerintah untuk memberdayakan industri kecil menengah (IKM).
Impor cangkul dari China, menurut Tulus, adalah upaya menyedihkan yang mestinya dihentikan. Menurutnya, hal itu dianggap tidak menghargai para produsen cangkul dalam negeri.

�(Impor) Itu tragis. Itu harus dihentikan. Kita bisa memproduksi cangkul kok. Itu pelecehan terhadap petani kita dan juga produksi dalam negeri,� ujarnya kepada merdeka.com di Dewan Pers, Jakarta, Minggu (30/10).

�Apa yang ilegal? Justru seharusnya pemerintah memberdayakan industri kecil untuk membuat cangkul,� tambahnya.

Dirinya menyebut jika pemerintah terlalu menggampangkan solusi permasalahan dengan impor. Padahal, kata Tulus, pemerintah sebenarnya bisa memberdayakan Usaha Kecil Menengah (UKM) yang kualitasnya tidak kalah jauh dibanding harus melakukan impor yang tidak banyak memberi penerimaan bagi dalam negeri.

�Semua daerah pedesaan bisa membuat cangkul. Persoalannya pemerintah menggampangkan lalu impor. Justru pemerintah tidak melihat pemberdayaan UKM,� tandasnya.

Impor cangkul sejak 2002

Kabar mengenai impor cangkul memang baru heboh akhir-akhir ini. Namun ternyata pemerintah RI sudah melakukannya sejak tahn 2002 silam, yakni di masa pemerintahan Megawati Soekarnoputri. 

Sebagaimana diungkapkan Dirjen Industri Dagang Kecil dan Menengah Deperindag saat itu, Marwoto, Indonesia masih harus mengimpor cangkul sebanyak dua juta unit pertahun.

Hal tersebut Marwoto ungkapkan dalam Pameran dan Temu Bisnis Komponen Otomotif, di Jakarta, Rabu (27/3/2002), sebagaimana dilansir Tempo.co, Rabu, 27 Maret 2002 .

Saat itu, Marwoto mengungkapkan fakta tentang impor cangkul tersebut untuk menggambarkan bagaimana industri kecil di Indonesia yang bergerak dalam bidang industri kecil menengah memiliki ketergantungan pada industri perakitan otomotif. 

Ia mengatakan saat ini industri komponen tergantung pada pesanan industri perakitan. Mereka tidak mencoba memproduksi komponen dan langsung di jual ke pasar. 

Industri ini juga tidak melirik industri lain yang berkaitan seperti pertanian atau maritim. Akibatnya, katanya, Indonesia masih harus mengimpor cangkul.

Dan sejak itu Indonesia masih melakukan impor cangkul untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.(jurnalindonesia.id)

Duh! Komentar Felix Siauw Pedas Banget Nih: Jika Ahok Lolos dari Kasus Al Maidah, Keadilan Sudah Mati



alirantransparan.blogspot.co.id - Ustaz Felix Siauw mengomentari terkait penanganan kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan Basuki 'Ahok' Tjahaja Purnama terkait surah Al Maidah ayat 51. Menurutnya jika Ahok lolos dari kasus tersebut, hukum di negeri ini benar-benar sudah mati.

"Yang jelas, jika Ahok lolos dari hukuman dalam kasus penistaan Alquran ini, terang bahwa keadilan di negara ini sudah mati," kata Felix Siauw di akun Twitter pribadinya, beberapa waktu lalu.

Ia mengatakan tak habis protes berdatangan, tak henti pula aksi demi aksi ditunjukkan umat Muslim. Hari demi hari, kota demi kota, tak pernah sepi dari tuntutan keadilan. Mulai dari menyayangkan, pengumpulan tanda tangan, petisi, kecaman, kutukan, sampai laporan resmi sudah dilayangkan kaum Muslim, namun tetap tak ada hasilnya.

Pihak berwajib, ia melanjutkan, tampaknya kehilangan taji, sampai kini tetap berdiam diri. Alasan demi alasan dikarang, proses hukum harus ditekan, itu pun berjalan sangat lambat. Padahal, menurutnya, video sudah terekam sempurna, penistaan terhadap Alquran dan ulama yang membawanya jelas.

Bahkan rekaman penistaan itu bisa diputar berapakali pun diinginkan. Ulama sudah menegaskan bahwa yang dilakukan Ahok adalah penistaan, pakar linguistik sudah angkat bicara. Masyarakat awam pun tak akan menilai lain selain itu tindak penistaan.

"Yang sudah jelas dan terang benderang, Muslim Indonesia terluka. Tapi sang penista dan gerombolannya masih bersikeras, ini hanya isu politik, ini kampanye hitam. Sementara umat yang makin marah hari ke hari, terus disudutkan," ujarnya.

"Mereka yang membela kehormatan diri dan kitab sucinya dikatakan rasis, dianggap merusak kesatuan bangsa. Umat yang masih percaya pada proses hukum, menunggu keadilan tegak," lanjutnya.

Ia menilai semua bukti sudah di depan mata, mereka masih menanti, dan pertanyaannya, sejauh mana umat sabar. Ia melihat polisi seolah terbelenggu, begitu cepat dan tangkas dalam hal lain tapi dalam pelanggaran yang sudah begitu besar reaksinya, polisi tampak sangat-sangat lambat dan lalai.

"Yang kita tahu, tiap kejahatan pasti ada balasannya, kini atau nanti. Wajib kita bertanya pada pihak  berwajib, apalagi yang ditunggu untuk memberikan hukuman yang setimpal buat penista Alquran," jelasnya.

Satu-satunya cara meredakan amarah umat adalah penegakan keadilan, agar tak terulang hal serupa di masa depan. "Artinya bila penegak keadilan sudah tak bisa diharapkan, bisa jadi keadilan akan mencari cara lain untuk eksis," tegasnya.(republika.co.id)

BRAVO!! TNI Akan Tindak Tegas Bagi Siapapun yang Akan Memecah Belah Persatuan Bangsa

 
Panglima TNI Jendral Gatot Nurmantyo membaca pointer pernyataan Panglima TNI di lapangan Kopassus grup 1, Serang, Banten, Minggu (30/10). Dalam pernyataannya, TNI tidak akan mentolerir gerakan yang ingin memecah belah bangsa. (Liputan6.com/Helmi Affandi)


alirantransparan.blogspot.co.id - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menginstruksikan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo agar bertindak tegas kepada setiap gerakan apa pun yang dianggap berpotensi memecah belah persatuan bangsa, jelang pelaksanaan Pilkada Serentak 2017.

"Sebagai alat negara, TNI tidak akan mentolerir gerakan-gerakan yang ingin memecah belah bangsa, mengadu domba bangsa dengan provokasi dan politisasi SARA (Suku, Agama, Ras, dan Antar-golongan)," ujar Gatot di Mako Grup I Kopassus, Serang, Banten, Minggu (30/10/2016).

Gatot melanjutkan, TNI akan menjadi yang terdepan dalam menumpas kelompok-kelompok yang berusaha memecah belah keutuhan bangsa. Dia mengimbau kepada seluruh prajuritnya agar tidak ragu dalam menjaga kedaulatan NKRI.

"TNI akan menjadi garda terdepan untuk menghadapi setiap kekuatan yang ingin mengganggu persatuan dan kesatuan bangsa," ucap jenderal bintang empat itu.

Gatot menegaskan, pihaknya siap untuk bekerja sama dengan Polri dan instansi lainnya dalam menjaga keutuhan bangsa.

"Tegakkan satu komando dan jangan ragu bertindak untuk menjaga kutuhan dan kedaulatan NKRI," Gatot menandaskan.(liputan6.com)

Sunday, October 30, 2016

Ssstt.. Agus Sudah Menyiapkan 10 Program Unggulan untuk Sejahterakan Warga Jakarta Lho! Ini Dia Program-programnya

 
Foto: Agus Yudhoyono menyampaikan pidato politik (Ari Saputra/detikFoto)



alirantransparan.blogspot.co.id - Dalam pidato politiknya, Calon Gubernur DKI Jakarta Agus Harimurti Yudhoyono menyampaikan program-program unggulannya untuk mensejahterakan warga. Mulai dari bantuan langsung untuk warga tidak mampu hingga jaminan keamanan.

"Mesti ditetapkan program aksi yang tepat dan terarah dan kemudian dijalankan dengan sungguh-sungguh sampai hasilnya nyata dan dapat dirasakan rakyat," ungkap Agus dalam pidato politiknya di Ballroom Djakarta Theater, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Minggu (30/10/2016).

Ini 10 program aksi atau program unggulan yang diusung Agus bersama calon wakil gubernurnya, Sylviana Murni:

1. Bantuan kepada kaum miskin dan kurang mampu.

Program ini meliputi: 

- Bantuan langsung untuk tingkatkan daya beli rakyat.
- Bantuan langsung untuk balita dan lansia.
- Penguatan jaring pengaman sosial yang lain.

"Jika program ini dijalankan secara serius, kemiskinan akan jauh menurun dari 3,75% saat ini menjadi 2,75% 5 tahun yang akan datang. Ketimpangan juga akan menurun dari index ini 0,41 menjadi 0,35. Besaran anggaran selama 5 tahun kita tambahkan atau on top dari anggaran yang ada hingga Rp 15 triliun," ujar Agus.


Foto: Agus Yudhoyono menyampaikan pidato politik (Ari Saputra/detikFoto)


2. Pengurangan pengangguran dan penciptaan lapangan kerja.

Program ini meliputi:

- Pelatihan kerja dan kewirausahaan.
- Bantuan dana bergulir.
- Pengembangan koperasi dan UMKM.
- Pengembangan ekonomi berbasis komunitas.

"Jika program ini dijalankan secara intensif, pengangguran akan jauh menurun, dari 5,7% saat ini menjadi 3,7% dalam 5 tahun yang akan datang. Besaran anggaran tambahan untuk 5 tahun hingga Rp 10 triliun," sebut putra sulung Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu.

3. Peningkatan Pendidikan dan Kesejahteraan Guru.
Program ini meliputi:


- Peningkatan besaran KJP (Kartu Jakarta Pintar).
- Peningkatan beasiswa miskin.
- Peningkatan beasiswa prestasi.
- Bantuan pendidikan sekolah negeri, swasta serta Madrasah dan agama lainnya, termasuk peningkatan kesejahteraan guru-gurunya
- Mendirikan SMA Unggulan (Boarding School) gratis untuk siswa keluarga miskin.

"Sebagai salah satu lulusan SMA Taruna Nusantara, sekolah asrama gratis bagi siapa saja mereka yang kurang mampu. Dengan sekolah itu dapat mencetak kader Jakarta di masa depan," kata Agus.

4. Peningkatan Kesehatan.
Program ini meliputi:


- Peningkatan besaran KJS (Kartu Jakarta Sehat).
- Pembebasan iuran BPJS layanan kategori kelas 3.
- Penambahan puskesmas dan posyandu, termasuk fasilitas rawat inap di puskesmas.
- Penambahan mobil ambulans dan pengadaan motor-motor ambulans agar bisa menembus kemacetan dan memasuki gang-gang yang sempit.

5. Peningkatan Pertumbuhan Ekonomi, Investasi dan Stabilisasi Harga.
Program ini meliputi:


- Investasi, termasuk untuk pangan, energi dan air bersih.
- Pembelanjaan pemerintah Jakarta harus signifikan, karenanya penyerapan anggaran Jakarta yang sangat rendah harus diperbaiki.
- Menjaga daya beli rakyat.
- Stabilisasi harga, termasuk operasi pasar jika diperlukan.

"Sasaran pertumbuhan ekonomi rata-rata 5 tahun ke depan 6,7 persen. Insya Allah kita bisa. Harus bisa. Together we are strong, together we get," ujarnya optimistis.

6. Peningkatan Pembangunan Infrastruktur.
Program ini meliputi:


- Percepatan dan penambahan infrastruktur jalan.
- Peningkatan prasarana perumahan rakyat.
- Peningkatan prasarana air bersih.


Foto: Agus Yudhoyono menyampaikan pidato politik (Ari Saputra/detikFoto)


7. Program Smart, Creative and Green City. Menjadikan Jakarta Sebagai Kota Pintar, Kreatif dan Ramah Lingkungan.
Program ini meliputi:

- Penambahan transportasi publik dan manajemen lalu lintas untuk kurangi kemacetan.
- Pelayanan publik yang cepat, berkualitas dan murah.
- Aplikasi ICT untuk pemerintahan, jasa, bisnis dan pendidikan.
- Pengembangan industri kreatif dengan daya inovasi yang tinggi.
- Tata ruang yang sehat, ramah lingkungan, ramah rakyat dan ramah pedagang kali lima.
- Pengelolaan sampah dan konversi ke energi listrik.
- Jakarta makin ramah lingkungan, diperbanyak penggunaan bahan bakar gas untuk kendaraan.
- Perkuatan dan pemberdayaan pasukan oranye dan peningkatan kesejahteraannya.
- Peningkatan efektifitas upaya mengatasi banjir.
- Pembangunan ruang terbuka hijau dan prasarana olahraga dan rekreasi (stadion sepak bola).
- Pengembangan wisata kota, zona PKL dan kesenian, kerajinan dan kuliner betawi (termasuk batik)
- Penghijauan dan penanaman hingga 5 juta pohon.

"Di masa depan Jakarta tidak boleh kalah dengan kota- kota lain di dunia dalam keindahan bunga-bunga dan pohon-pohonnya yang hijau. Untuk PKL kuncinya adalah ditata dan diberdayakan, bukan disingkirkan dan dihilangkan. Lalu kita bawa batik Betawi mendunia," urai Agus.

"Ada sejumlah hal yang bisa kita lakukan kurangi kemacetan. Mengurangi kendaraan pribadi di jalan raya. Di saat bersamaan tingkatkan public transport. Menambah jalanan baik di atas maupun di bawah tanah. Kemacetan banyak menjadi masalah, mengurangi produktivitas, dan mengurangi waktu bersama keluarga," imbuhnya.

8. Pemeliharaan Keamanan dan Kerukunan Warga Jakarta.
Program ini meliputi:

- Pemeliharaan keamanan lingkungan, program Neighborhood Watch dan Pemberdayaan Kelurahan, RW dan RT.
- Pemeliharaan toleransi dan kerukunan masyarakat, serta peningkata sensitifitas terhadap isu SARA.

9. Penegakan Hukum dan Keadilan Bagi Semua atau Justice For All.

Program ini meliputi:

-Pemberantasan korupsi tanpa tebang pilih.
- Pemberantasan kriminalitas kota (patroli keamanan).
- Pemberantasan narkoba.

"Saya ingin menegakkan pentingnya patroli kemanaan di Jakarta khususnya yang rawan dan saat malam hari. Kita harus bersatu padu dengan penegak keamanan untuk terciptanya keamanan di sudut-sudut Ibu Kota. Juga kita tingkatkan upaya untuk memberantas narkoba," papar Agus.

10. Peningkatan Kualitas Pemerintahan dan Birokrasi.

Program ini meliputi:

- Pembangunan good governance dan birokrasi yang responsif.
- Pencegahan penyalahgunaan makna diskresi oleh pemimpin.
- Penjagaan hubungan yang sehat dan produktif antara Gubernur dan DPRD.
- Peningkatan gaji dan kesejahteraan jajaran pemerintahan secara adil, rasional dan sesuai kemampuan anggaran yang tersedia.
- Pengurangan dana operasional gubernur hingga 30% dari alokasi saat ini.

"Tuhan tidak akan mengubah nasib sebuah kaum, melainkan kaum itu sendiri yang mengubahnya. Allah SWT tak akan mengubah nasib dan masa depan Jakarta, kecuali kita semua mau berikhtiar dan bekerja keras," sebut Agus.

Untuk itu Agus berharap agar pendukungnya mau membantu dirinya dan Sylvi dalam mewujudkan Jakarta lebih baik. Ia pun menyatakan janji-janji atau omongan saja tidak cukup, sehingga berbagai solusi telah disusunnya untuk memenuhi kemajuan warga Jakarta.

"Ke depan dan 5 tahun mendatang, mari kita bersatu dan bekerja keras untuk membangun dan mewujudkan Jakarta seperti itu," tutup Agus. (detik.com)

Jokowi dan Iriana Tidak Makan Di Pernikahan Anaknya, Ini yang Disampaikan Orang Tua Mempelai di Akun FBnya



alirantransparan.blogspot.co.id - Seperti dikutip dari Tribunnews.com, sekalipun sudah menyandang jabatan sebagai orang nomor satu di republik ini, Presiden Joko Widodo masih menyempatkan blusukan ke kampung.

Kali ini, Jokowi datang ke resepsi salah satu warga di Kampung Lio, Pancoranmas, Depok, Jawa Barat.

Sabtu petang (29/10/2016), dengan dikawal Paspampres, Presiden Joko Widodo dan Ibu Iriana datang ke pernikahan sederhana di kawasan Depok.




Kedua mempelai, Dwi Eizky dan Franty Aulia tidak mengira Presiden Joko Widodo dan ibu Iriana menyempatkan hadir datang di resepsi pernikahan mereka.

Pasalnya orang tua mereka bukan pejabat, melainkan staf kepresidenan bagian rumah tangga biasa saja.

Jokowi tampak mengenakan bati lengan panjang saat hadir ke acara tersebut.

Sementara ibu Iriana mengenakan baju warna orange dengan mengaitkan selendang batik di pundak kanannya.

Terang saja itu membuat sang pemilik hajat terkejut.

Tak hanya orang tua Dwi yang tak menyangka Jokowi bakal datang.

Pun begitu keluarga besan.

Ayah dari mempelai wanita ini juga kaget bukan kepalang.

Ia menuliskan hal itu lewat akun Facebook Jufran Suprayogi.

Terima kasih RI 1 yg brkenan hadir di resepsi pernikahan anak sy, Franty Aulia Suprayogi�
pd hari sabtu tgl.29 Okt.2016 di Kp. Lio Depok.


Begitu tulisnya dalam keterangan foto bersama sang tamu spesial.

Rupanya, bukan hanya ucapan terima kasih saja.

Jufran juga menuliskan bahwa dirinya sudah mempersiapkan hal ini.

Tapi saya, apa yang sudah dipersiapkan olehnya malah tidak sama sekali dilirik oleh Jokowi.

Padahal Bpk dan Ibu Presiden dah sy sediain makanan tradisional kesukaan beliau di pesta pernikahan anak saya�.
eeh bpk dan ibu ga makan.
Waktunya mepet, ujarnya.
Ok lah�.
tar klo sy nikahin anak sy lg, bpk/ibu hrs mkn ya�..

Seperti itu yang ditulis pada keterangan foto Jokowi bersama Iriana.(tribunnews via sindosatu)

Jay Subiakto Tetap Dukung Ahok Walaupun Ditimpa Isu SARA, Begini Alasannya

 

alirantransparan.blogspot.co.id � Sutradara dan penata artistik Jay Subiakto sepertinya tidak peduli dengan banyaknya kasus yang menimpa Ahok.

Ia tetap konsisten mendukung pasangan Ahok-Djarot untuk Pilkada DKI Jakarta 2017.


Saat ditanya alasannya, Jay menjawab singkat, Ahok sudah teruji.

�Ahok sudah jelas hasil kerja dan prestasinya,� kata Jay kepada Pojoksatu, kemarin, Sabtu (29/10).


Adapun kasus penistaan agama yang menimpa Ahok, lanjut Jay, itu masih harus dibuktikan benar-atau tidaknya.

�Itu harus dibuktikan benar atau tidaknya, sila diusut. Dan perlu diingat kita bukan negara Islam, semua agama ada baik dan buruknya,� lanjut Jay.

Dan satu lagi menurut Jay, aturan negara bukan aturan agama.

�Kita bangsa yang majemuk yang mengakui banyak agama,� Jay menegaskan.

Sebelumnya, ketiga pasangan calon gubernur DKI Jakarta dan wakilnya telah mengambil nomor urut masing-masing.

Nomor satu pasangan Agus-Sylvia, nomor dua diambil pasangan petahana Ahok-Djarot, dan nomor tiga oleh pasangan Anies-Sandiaga. (pojoksatu)

Beredar Selebaran Prestasi Ahok di Masjid. Ini yang Dilakukan FPI Seperti Orang yang Sedang Ketakutan


Selebaran Prestasi Ahok selama menjadi Gubernur DKI yang dimusnahkan FPI

alirantransparan.blogspot.co.id - Imam besar Front Pembela Islam menginstruksikan untuk men-sweeping selebaran prestasi Gubernur DKI Jakarta (Ahok) yang tersebar di Masjid dan sejumlah tempat lainnya.

Mereka meminta agar selebaran prestasi itu dimusnahkan.



�Instruksi Imam Besar FPI: Seluruh aktivis FPI DKI segera buru, sita dan musnahkan selebaran prestasi Ahok yang disebar di Masjid, Pasar, dll,� tulis DPP FPI lewat kicauan di Twitter, kemarin.

Dalam gambar yang diunggah FPI, di atas selebaran tertulis Peringatan Nasional Hari Santri, �Prestasi Dan Kepedulian Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) terhadap Umat Islam Jakarta�.


Sejumlah prestasi yang disebut dilakukan Ahok adalah; Pertama, membangun masjid di Balai Kota diberi nama Masjid Fatahillah.

Masjid ini digagas di era Gubernur Jokowi, dilaksanakan dan selesai di era Ahok.
Setelah selama puluhan tahun dan belasan gubernur Jakarta Muslim, Balai Kota tidak memiliki Masjid.

Kedua, Ahok membangun masjid Agung Jakarta; Ketiga Ahok membangun masjid-masjid di setiap rusun-rusun yang dibangun.

Ahok bertekad untuk menjabat Gubernur untuk masa periode kedua.

Namun kini ia tersandung kasus dugaan pelecehan terhadap umat Islam. Polisi masih melakukan penyelidikan. (republika.co.id)

Surat Terbuka Mantan Dosen UI, Terungkap Fakta Mengejutkan Tentang Nusron Wahid. Ternyata Seperti Ini...




alirantransparan.blogspot.co.id - Telah beredar surat terbuka dari seorang mantan Dosen UI yang memberikan opini tentang Nusron Wahid. Berikut isi surat terbuka yang mengejutkan banyak orang...

Saya sejujurnya iri berat dengan orang satu ini. Dia sedikit jauh lebih muda. Kelahiran Kudus 1973, sama-sama dari UI, tapi berbeda dengan beberapa tokoh politik praktis dari UI, khususnya Fadli Zon dan Fahri Hamzah.

Ia lebih pandai menempatkan diri, dan jauh lebih berani mengambil sikap secara independen.

Sebagai angkatan muda NU, ketika orang-orang alergi terhadap Golkar, dan memilih bergabung dengan partai-partai baru, Ia justru memilih bergabung dengan partai warisan Orde Baru itu.

Namun ketika Partai Golkar, menjadi motor utama Koalisi Merah Putih, ia berani mbalelo memilih bergabung sebagai pendukung Jokowi.

Hingga akhirnya justru Partai Golkar yang megap-megap, lalu mau bergabung sebagai pendukung pemerintah, tanpa berharap syarat dan konsesi apapun. Ia minimal punya karakter dan berintegritas.

Anak ini, memang menjadi antitesis dan sering dijadikan ajang fitnah. Bahkan dari sisi nama-pun, ia dianggap memanipulasi agar mirip dengan KH Abdurrachman Wahid (Gus Dur).

Padahal ia memang sama sekali tak berhubungan darah, ia hanya ngefans dan berhubungan baik.

Menjadi wajar, bila ia bersikap nyleneh seperti Gus Dur: shalat di Gereja, menjadi garda depan penentang FPI, bahkan bersikap keras terhadap Fahri Hamzah yang merepresentasikan dirinya sebagai benteng PKS (sebelum ia tersingkir karena justru dianggap bikin malu).

Jadi bila dalam hari-hari ini, ia menjadi pembela Ahok dalam kasus viral surat Al Maidah ayat 51, itu bukan ujug-ujug atau mencari momentum popularitas.

Bahwa ia kemudian justru dibelokkan dianggap menghina para ulama, saya pikir itu, juga bukan tanpa perhitungan, karena ia berani membenturkan dirinya dengan MUI.

Lembaga yang makin hari justru merosot pamor, kemanfaatan, dan kredibilitasnya itu.

Realitasnya, di hari-hari ini, di saat yang nyaris bersamaan ketika Arab Saudi makin merosot kondisi politik, ekonomi, dan sosialnya.

Setelah mengganti kalender Hijriah ke Masehi, lalu diikuti penjualan saham perusahaan minyak Aramco ke bursa efek New York, dan sikap bengis militernya menindas tetangganya Yaman, si negara miskin dan dhuafa secara militer itu.

Pamor Saudi nyaris habis, dan tentu saja para Wahabiers pendukungnya di Indonesia tak ingin segera kehilangan pamor.

Mereka sadar bahwa penguatan peran Wahabies di Indonesia bisa kehilangan momentum, maka dimainkanlah berbagai isu dengan menyitir berbagai ayat di sosial media atau pergaulan riil masyarakat.

Dan disinilah, Nusron Wahid hadir sebagai salah satu yang ngerti betul situasinya.
Sebenarnya sama sekali ia tidak sedang pasang badan untuk Ahok, ia sedang membela NKRI dan Pancasila yang sedang dirongrong habis oleh sebagian kalangan dengan mengatasnamakan keyakinan agama.

Bagi saya, untung masih ada Nusron, yang bagaimanapun juga mewakili sebagian hati nurani dan aspirasi yang tulus dari warga negara ini demi tegak terusnya bangsa ini!
 
 
Penulis : 
Andi Setiono Mangoenprasodjo 
( Mantan Dosen UI)

MIRIS! Atas Desakan Ormas, Patung Buddha Di Vihara Tri Ratna Diturunkan Paksa. Begini Reaksi Keras Buya Syafii

 

alirantransparan.blogspot.co.id - Keputusan Walikota Tanjung Balai Sutrisno Hadi memerintahkan penurunan Patung Buddha Amitabha dari bangunan Vihara Tri Ratna di Tanjungbalai asahan telah mencederai hak sipil dan melukai rasa keberagamaan pemeluk Buddha.

Demikian dinyatakan mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Syafii Maarif. Ia juga meminta perintah itu dipertimbangkan kembali.

Menurut dia, alasan adanya desakan dari ormas tertentu untuk menurunkan patung tersebut tidak bisa dijadikan pembenar bagi lahirnya keputusan yang menggoncangkan sendi-sendi pluralisme itu.

Terlebih, bangunan Vihara Tri Ratna adalah legal karena sudah mengantongi IMB dari Walikota dengan Nomer 648/237/K/2006.


Veryanto Sitohang, Direktur Pelaksana Aliansi Sumut Bersatu, menemukan bahwa surat dari Yayasan Vihara Tri Ratna Tanggal 12 Juni 2010 No. 05/YVTR-VI/2010 dan dari Pengurus Daerah Majelis Budhayana Indonesia Tanggal 16 Juni 2010 No. 085/MDI-Sumut/VI/2010 yang ditujukan kepada Dirjen Bimbingan Massal Umat Buddha menjadi bukti kuat bahwa masyarakat Buddha sangat keberatan dengan keputusan Walikota tersebut.

"Menurunkan secara paksa sebuah simbol suci yang sangat dihormati oleh pemeluk Buddha jelas sangat melukai," kata Fajar Riza Ul Haq, Direktur Eksekutif Maarif Institute.

 "Ini bukan persoalan mayoritas dan minoritas. Tapi persoalan bagaimana kita menghormati sebuah simbol sakral agama sebagaimana kita menjaga kehormatan agama kita sendiri." ujar Fajar Riza Ul Haq

Video detik detik penurunan paksa Patung Buddha Amitabha Di Vihara Tri Ratna di Tanjungbalai Asahan : (sumber: viva.co.id)

Kaget Bukan Kepalang! Pemuda Depok Ini Gak Sangka Jokowi Datang ke Pernikahannya, Begini Kisahnya


Presiden Jokowi dan istri menghadiri pernikahan warga Depok.


alirantransparan.blogspot.co.id - Sebuah pesta pernikahan sederhana di Kampung Lio, Pancoran Mas, Depok, Jawa Barat, mendadak heboh dengan kabar akan kedatangan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, pada Sabtu 29 Oktober 2016. 

Belakangan diketahui, si pemilik hajatan ternyata bukan kalangan pejabat melainkan staf Kepresidenan bagian rumah tangga. Dia adalah Wahyudin, yang kini menggelar pesta pernikahan putra keduanya.


"Jujur saya kaget dan sama sekali enggak menyangka Pak Presiden akan datang ke sini. Saya baru dapat kabarnya dua jam lalu, dari protokoler. Seperti mimpi Presiden mau datang ke sini," kata Wahyudin kepada VIVA.co.id.


Berdasarkan pengamatan VIVA.co.id, sejumlah personel Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) mulai berjaga-jaga di sekitar lokasi hajatan. Aparat Kepolisian Resor Kota Depok juga mulai disibukkan menjelang kehadiran Presiden.

Kepala Negara dijadwalkan menghadiri pesta pernikahan itu pada pukul 15.30 WIB. Hingga berita ini dipublikasikan, sejumlah personel Paspampres, TNI dan Polri masih sibuk melakukan sterilisasi lokasi.

Dan akhirnya, Presiden Joko Widodo ditemani istri Iriana Jokowi dikawal ketat penjagaan Paspampres menghadiri acara pernikahan putra salah satu stafnya di Jalan Baru, Kampung Lio, Pancoran Mas, Kota Depok, Sabtu (29/10) petang



Jokowi datang mengenakan celana panjang serta sepatu kulit hitam lalu memakai kemeja batik motif bulat senada dengan kebaya yang digunakan istri warna coklat tua, menjadi pusat perhatian bagi pengunjung yang hadir di pesta pernikahan putra Wahyudin yaitu Dewi Rizky dan mempelai Franty Aulia.

�Kakak jemput naik mobil saya suruh pulang lebih dulu, saat mendengar Presiden Jokowi akan hadir ke hajatan,�ujar Fitria,34, tamu hajatan di lokasi acara.

Pegawai PHL bagian souvenir di Istana Negara ini mengaku bangga dan senang bisa dari dekat bersalaman dengan Presiden.

�Setiap hari jika ada kegiatan perayaan kemerdekaan sering melihat Bapak Jokowi dari kejauhan, ini di acara kondangan keponakan bisa dari deket bahkan salaman langsung dengan orang nomor 1 di negara Indonesia,�ujarnya.

Setelah Jokowi menyapa tamu undangan, langsung bersalaman dengan calon mempelai dan berfoto bersama dengan keluarga mempelai.

Presiden Jokowidodo bersama istri berfoto bersama cucu Wahyudin (pojok kanan kaos merah) sebelahnya bersama anak Fitria (kaos abu-abu) dengan anak-anak lain usai bersalaman dengan calon mempelai (angga)


�Setelah foto-foto bapak Jokowi bersama ibu duduk sebentar lalu langsung selfian dengan anak saya dan saudara,�ungkapnya seraya menyebutkan �sudah magrib saya pulang dulu� ucap Jokowi. �Jokowi datang sekitar pukul 17:30, kurang lebih hanya 10 menit datang lalu langsung pergi jalan dikawal ketat Paspampres.�


Dwi adalah putra kedua, dari Wahyudin yang merupakan staf Kepresidenan bagian rumah tangga. Diceritakan Dwi, kehadiran Jokowi bermula ketika dua pekan lalu, sebelum hari resepsi pernikahannya, ia menitipkan undangan untuk Jokowi melalui ayahnya. Ia mengaku terkejut karena Jokowi benar-benar menghadiri resepsi pernikahannya.

"Saya enggak menyangka ternyata undangan saya direspons. Bapak saya juga tadi kaget, begitu tahu Pak Jokowi mau datang," katanya saat ditemui di kediamannya.

Kabar kedatangan Jokowi, lanjut Dwi diketahuinya sekitar pukul 12:00 WIB. "Bapak dapat telepon dari protokoler, ya enggak menyangka lah kalau Presiden datang," ujarnya terharu.

Dimata Dwi, meski baru melihat secara langsung, ia yakin Jokowi adalah sosok pemimpin yang begitu bersahaja. "Pak Jokowi tadi cuma bilang, selamat. Ya saya kagum dengan kesederhanaan pak Jokowi yang sangat merakyat."

Di pesta pernikahan itu, Jokowi tampak didampingi Ibu Negara Iriana Widodo, yang tampil cantik dengan mengenakan kebaya berbalut kain batik. Jokowi dan Iriana hanya sebentar berada di resepsi pernikahan tersebut. (viva.co.id & poskotanews.com)





Saturday, October 29, 2016

Hanura Sarankan Rizieq Sebagai Tokoh Agama Harusnya Memberi Contoh yang Baik, dan Tidak Menghasut




alirantransparan.blogspot.co.id - Partai Hanura menyarankan Rizieq Shihab, petinggi Front Pembela Islam (FPI), tak memperpanjang perkara dugaan pelanggaran suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) yang dilakukan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Menurut Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Hanura, Dadang Rusdiana, permasalahan yang dituduhkan kepada Ahok sudah dilaporkan dan diproses hukum aparat Kepolisian. Seyogianya semua pihak memercayakan proses hukum itu kepada aparat penegak hukum.


Rizieq sebagai tokoh agama, kata Dadang, sebaiknya memberikan contoh yang baik untuk menciptakan suasana damai dan tidak menghasut atau memperkeruh keadaan.

�Sebaiknya semua pihak menahan diri, jaga persatuan dan kesatuan bangsa. Jangan memperpanjang urusan SARA. Ini bisa bahaya dan mengganggu keutuhan kita sebagai bangsa,� kata Dadang saat dihubungi VIVA.co.id pada Sabtu, 29 Oktober 2016.

Dia mengingatkan bahwa Ahok sudah meminta maaf atas kekhilafannya yang menyitir dan menyalahpahami ayat suci Alquran pada Surat Al Maidah. Sebaiknya pula semua pihak memberikan maaf, sebagaimana ajaran Islam. �Mari kita beri contoh (yang baik),� katanya.

Dadang mengatakan itu menyusul pernyataan Rizieq Shihab yang menuding sejumlah indikasi intervensi Presiden Joko Widodo atas kasus Ahok. Dia mengatakan itu kepada Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat, Fadli Zon.


Indikasi utama, kata Rizieq, pernyataan Kepala Badan Reserse Kriminal Mabes Polri yang mengatakan pemanggilan Ahok untuk diperiksa harus seizin Presiden.

Fadli menegaskan bahwa siapa pun, termasuk Gubernur Ahok, tidak bisa menghindari proses hukum. Proses itu juga tidak berkaitan dengan Pilkada DKI tahun 2017.(viva.co.id)

Jusuf Kalla Ungkap Peran Pemerintahan SBY Turut Andil dalam Besarnya Utang Negara




alirantransparan.blogspot.co.id - Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla (JK) mengakui bahwa alokasi anggaran tahun 2017 untuk membayar utang membengkak. Hal itu, dikarenakan akumulasi bunga utang dan pemberian subsidi yang berlebihan pada masa pemerintahan sebelumnya. 

Sedangkan, di sisi lain, pemasukan pajak tahun 2016 tidak mencapai target dan pembangunan harus terus berjalan.

Meskipun, ungkapnya, sudah terbantu dengan adanya uang tebusan dari kebijakan deklarasi dan repatriasi pajak yang tahap pertama lebih dari Rp 90 triliun.

"Utang negara sampai dengan bulan Agustus (2016) itu sudah kurang lebih Rp 3.400 triliun. Cukup besar memang pertumbuhannya di dua tahun terakhir memang juga tinggi akibat anggaran kita besar, kemudian pemasukan pajak agak tidak dicapai target, sedangkan proyek berjalan," kata JK, Jumat (28/10).

Atas dasar itu, secara tidak langsung JK mengatakan bahwa pemerintahan lalu turut andil dalam besarnya utang yang harus dibayar dan dibebankan kepada pemerintahan saat ini.

"Utang ini kan akumulasi selama puluhan tahun, defisit juga seperti itu. Salah satu yang menyebabkan banyak defisit karena subsidi tinggi sebelum-sebelumnya. Jadi memang seperti yang tercantum di APBN 2017 bunga saja itu kurang lebih Rp 220 triliun, bunga hutang. Kemudian cicilan yang harus dibayar kurang lebih Rp 220 triliun. Jadi total memang cicilan utang dengan bunganya itu lebih hampir Rp 500 triliun malah dan itu memperberat APBN kita," ungkapnya.

Meskipun demikian, JK mengatakan bahwa rasio utang Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) masih lebih kecil dibandingkan negara lain, yaitu 27 persen dari PDB. 

Sedangkan, Amerika Serikat (AS) mencapai 200 persen dari PDB. Demikian juga, Jepang yang perbandingannya juga hampir 200 persen dari PDB dan Tiongkok yang bahkan melebihi 250 persen dari PDB.

"Utang sekarang lebih tinggi otomatis menyebabkan bunganya tinggi karena bunga itu dibayar setiap tahun, setiap bulan malah. Jadi memang punya efek daripada utang yang terakhir ini akibat penurunan pendapatan lewat pajak turun, ekspor kita juga turun, maka penerimaan pajak di bawah target," ujarnya.

Lebih lanjut, JK meyakini bahwa peningkatan alokasi anggaran untuk membayar utang tersebut, tidak akan mengakibatkan defisit anggaran melebihi tiga persen. Sebagaimana, diamanatkan undang-undang bahwa defisit anggaran tidak boleh lebih dari tiga persen. Meskipun, salah satu langkahnya adalah dengan membuat utang baru.

Sebelumnya, JK memang menyebutkan bahwa pemerintah harus menyisihkan dana sekitar Rp 500 triliun atau 20 persen lebih dari total anggaran penerimaan dan belanja negara (APBN) 2017 hanya untuk mengangsur utang beserta bunganya.

Kemudian, JK mengungkapkan itu terjadi karena kebijakan Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) pada 1998, yang mencapai Rp 600 triliun dan membengkak menjadi hampir Rp 3.000 triliun karena akumulasi bunga hingga tahun 2016.

Selanjutnya, dikarenakan penggunaan sumber daya alam yang boros diikuti dengan alokasi subsidi energi yang terlalu royal. Dalam 10 tahun terakhir, subsidi bahan bakar minyak (BBM) bahkan mencapai angka Rp 1.500 triliun. Serta, disebabkan pengelolaan birokrasi yang tak efisien sejak pergantian sistem pemerintahan dari sentralistik ke otonomi daerah.

Untuk diketahui, berdasarkan data Kementerian Keuangan, total belanja negara pada APBN 2017 tercatat mencapai Rp 2.080,5 triliun. Jumlah itu terdiri dari, belanja pemerintah pusat Rp 1.315,5 triliun, serta transfer ke daerah dan dana desa Rp 764,9 triliun. Sedangkan, pendapatan negara ditargetkan sebesar Rp 1.750,3 triliun, terdiri dari penerimaan dalam negeri Rp 1.748,9 triliun dan penerimaan hibah Rp 1,37 triliun.(beritasatu.com)

Ketum PBNU: Saya Khawatir Demo 4 November Ditunggangi Barisan Sakit Hati yang Punya Kepentingan Lebih Besar






alirantransparan.blogspot.co.id - Ketua Umum PBNU, Said Aqil Siroj mengaku khawatir rencana demo pada 4 November mendatang ditunggangi pihak yang tak bertanggung jawab untuk membuat kerusuhan. Rencana aksi tersebut diduga tak hanya menyangkut pernyataan Basuki Tjahaja Purnama tentang surat Al-Maidah yang kemudian dikaitkan dengan Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta 2017, tetapi jauh lebih besar, yakni upaya menggoyang pemerintahan Presiden Joko Widodo.

?"Yang saya khawatirkan ditunggangi pihak ketiga (barisan sakit hati) yang kepentingannya lebih besar daripada sekadar kepentingan pilgub, yang kita khawatirkan. Ini demonya bukan sebatas pilgub, tetapi lebih dari itu," kata Said di kantor PBNU, Jumat (28/10).

Said Aqil menyatakan dirinya khawatir ada agenda lain dari penggagas unjuk rasa pada 4 November mendatang. "Curiga, khawatir boleh Mas,. Kalau demo itu targetnya bukan hanya masalah pilgub, tetapi jauh lebih besar dari itu. Nanti bisa seperti Suriah, Irak, Afghanistan. Na'udzubillah kan, jangan sampai," ujarnya.

?Maka dari itu, Said melarang elemen Nahdlatul Ulama untuk ikut berdemo dengan membawa atribut NU, GP Anshor,  dan lain-lain. "Tidak ada (ikut demo, Red), saya larang," katanya.

Ia mengatakan aksi unjuk rasa pekan depan yang mengatasnamakan :Aksi Bela Islam II" bisa mengancam stabilitas nasional jika menimbulkan kerusuhan atau kerusakan. Hal tersebut jelas dilarang agama.

"Kalau demonya bermartabat, damai saja ya itu merupakan dinamika negara berdemokrasi dan tidak dilarang. Tetapi kalau demonya sampai menimbulkan kerusakan, itu yang tidak boleh dan agama melarang," tegasnya. (beritasatu.com)

Ratna Saerumpaet Heran Ada Surat Edaran Pernyataan Jakarta Siaga 1, Memangnya Mau Perang?




alirantransparan.blogspot.co.id  � Aktivis perempuan Ratna Sarumpaet ikut menanggapi surat edaran pernyataan Jakarta siaga satu yang beredar hari ini, Sabtu (29/10).

�Surat ini tanpa kop dan stempel perlu dipercaya gak ya?� kata Ratna kepada Pojoksatu, Sabtu (29/10). �Orang mau aksi damai kok disikapi kayak mau perang?� tegasnya.

Sebelumnya, Korps Brimob Mabes Polri menyatakan kondisi keamanan saat ini siaga satu.
Pernyataan tersebut dituangkan dalam surat nomor B/ND-35/X/2016/Korbrimob tertanggal 28 Oktober 2016 dengan hal pemberitahuan siaga.

Surat tersebut diperuntukkan kepada para pimpinan di jajaran Satuan Brimob, seperti para Asisten Korbrimob, Danmen, Kasi, Kataud dan Kaur Keu Korbrimob.

Dalam surat jelas terterah pelaksanaan siaga satu tersebut dimulai pada tanggal 28 Oktober kemarin sampai pada waktu yang belum dipastikan. Namun dalam surat yang beredar tersebut tak terdapat kop surat dan stempelnya.(pojoksatu.com)