Latest News

Showing posts with label Pilkada. Show all posts
Showing posts with label Pilkada. Show all posts

Friday, October 7, 2016

Menag Minta Masyarakat Pilih Kepala Daerah Karena Visi dan Misi Bukan Karena Agama




alirantransparan.blogspot.co.id - Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin mengharapkan kepada masyarakat dalam memilih kepala daerah berdasarkan pada visi misi program. Bukan karena latar belakang agama. 

Ini dikatakan karena pada bulan Februari 2017 mendatang, 101 daerah akan menyelenggarakan Pemilhan Kepala Daerah (Pilkada) serentak. 

"Utamakan menilai program dan yang dibutuhkan di daerahnya," ujar Lukman di Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Jalan Medan Merdeka, Jakarta, Kamis (6/10). 

Politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) tersebut menambahkan, agama tidak bisa dijadikan sebuah ukuran dalam memilih pasangan calon. Pasalnya, Indonesia menjadi kuat karena keberagamaan suku, budaya, dan agama, sesuai dengan Bhineka Tunggal Ika.
"Semua agama itu baik," katanya. 

Sebelumnya, Direktur Eksekutif Lingkar Madanu untuk Indonesia (Lima), Ray Rangkuti mengatakan isu mengenai suku, agama, ras dan antar golongan (SARA) masih menjadi jurus jitu untuk menyerang lawan politik atau pasangan tertentu dalam Pilkada serentak 2017 mendatang. 

Kampanye negatif berbau SARA untuk di Jakarta marak dilakukan melalui forum media sosial dan keagamaan. Dalam forum tersebut masyarakat diminta tidak memilih calon kepala daerah yang berbeda keyakinan. (jawapos.com)

Tuesday, September 27, 2016

Lulus Atau Gak Nih? Ahmad Dhani Jalani Tes Narkoba, Akui Pernah Konsumsi Heroin




alirantransparan.blogspot.co.id - Seorang Musisi Ahmad Dhani yang diusung sebagai bakal calon wakil bupati dalam Pilkada Kabupaten Bekasi 2017 nanti, dan Ahmad Dhani menjalani pemeriksaan kesehatan di RSPAD Gatot Subroto, Senin (26/9). Ahmad Dhani secara terbuka mengaku pernah mengonsumsi narkoba pada tahun 2000-an.

Pemeriksaan kesehatan yang berlangsung pada Senin (26/9) kemarin , mencakup medical check up dan tes bebas narkoba. Dhani menceritakan, tes bebas narkoba dilakukan dengan mengambil sampel dari bagian rambutnya tersebut. Tes dilakukan oleh Badan Narkotika Nasional (BNN).


Kebetulan, tutur Dhani, kepalanya sudah plontos tanpa sehelai rambut pun. Sebanyak enam helai rambut kemudian dicabut dari area janggut yang dia miliki saat ini. �Kebetulan rambut saya yang tersisa cuma di sini doang yang lain sudah nggak tersisa lagi. Jadi tadi diambil dicabutin, 6 biji dicabut,� ujar Ahmad Dhani kepada berbagai sumber usai menjalani tes kesehatan, Senin (26/9).
Ahmad Dhani secara terang-terangan mengaku pernah mengonsumsi narkoba. Ia mengatakan, terakhir kali menggunakan barang haram itu tersebut pada tahun 2000-an. Jenis narkoba yang digunakan ialah heroin yang sangat berbahaya. Menurut dia, pada waktu itu belum ada undang-undang yang melarang penggunaan narkoba.

�Kalau narkoba, terakhir pakai narkoba saya tahun 2000-an. Jujur saja ya, karena waktu itu belum ada undang-undangnya kan yang malarang menggunakan itu. Waktu itu belum ada undang-undangnya,� ungkap Dhani.

Pada dekade 2000-an, lanjut Ahmad Dhani, musisi sezaman juga banyak yang memakai narkoba. Ia menyebut, misalnya, musisi Ari Lasso dan para personil grup band lainnya. Dhani memastikan, selepas tahun 2000-an dirinya sudah tidak pernah menggunakan barang haram tersebut dan sudah tidak pernah menyentuhnya sama sekali.

�Setelah itu sudah nggak pernah lagi. Dulu undang-undangnya belum ada. Sampai ada yang kejadian meninggal di rumah Ria Irawan ingat nggak tuh,� imbuh Dhani. Kejadian yang dia maksud merujuk pada peristiwa tahun 1993 saat salah satu rekan dari artis Ria Irawan tewas akibat overdosis.

Jadi saya jujur saja , dulu saya pernah kok .. ujar Dhani.(republika.co.id)

Friday, September 16, 2016

Uhuyy.. Ratna Sarumpaet Kasih Semangat buat "Ayang" Ahmad Dhani yang Akan Maju di Pilkada Bekasi

 


alirantransparan.blogspot.co.id - Ahmad Dhani telah memantapkan langkahnya maju di Pilkada Kabupaten Bekasi. 

Dukungan untuk Dhani datang dari aktivis Ratna Sarumpaet yang menilai musisi itu cerdas.


�Kenapa enggak? Otaknya cerdas enggak kayak artis lain,� kata Ratna di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (15/9/2016).

Ratna menganggap penolakan terhadap Dhani hanya dilakukan oleh orang yang cemburu.

Tidak ada yang dirugikan apabila Dhani maju di Pilkada Kabupaten Bekasi.

�Kalau enggak suka Dhani kan enggak usah dipilih. Dhani itu kaya, dia enggak akan mungkin korupsi,� ujarnya.

PKS menyatakan telah sah mendukung pasangan Sa�duddin-Ahmad Dhani untuk maju ke Pilkada Bupati 2017.

Mereka segera mendeklarasikan dukungan, karena pasangan ini sudah didukung bersama Partai Gerindra, Partai Demokrat, dan Partai Hanura.

�Alhamdulillah SAH,� kata Sekretaris Umum DPD PKS Kabupaten Bekasi, Imam Hambali, dalam keterangannya, Kamis (15/9/2016). (detiknews.com)

Wednesday, September 14, 2016

NU: Stop Isu SARA, Saatnya Berpikir Perkuat Kehidupan yang Beradab dan Berbudaya




alirantransparan.blogspot.co.id - Maraknya isu SARA jelang pilkada Jakarta cukup membuat risau sebagian kalangan. Isu SARA dianggap tidak relevan dan dianggap ketinggalan zaman.

"Kita ini hidup di abad yang sangat modern. Ini abad 21. Isu SARA itu produk masyarakat abad lampau. Kini saatnya kita berpikir untuk memperkuat kehidupan yang beradab dan berbudaya. Kita harus mampu berpikir obyektif dalam segala hal," ujar Wakil Katib Syuriah PWNU DKI Jakarta Taufik Damas dalam keterangannya, Selasa (13/5/2016).

Menurutnya, momen pemilihan pemimpin seharusnya dilihat sebagai kesempatan bagi masyarakat untuk ikut memperjuangkan kehidupan yang lebih baik.

"Masyarakat harus diajak untuk berpikir obyektif dan kritis. Dengan demikian, akan lahir pemimpin yang benar-benar memperjuangkan kesejahteraan hidup orang banyak. Pemimpin yang bertanggungjawab pada masyarakat, bukan pemimpin yang culas dan penuh kebohongan," tegas Taufik

Seorang pemimpin itu tergantung kemampuan untuk memberikan dan menjamin kemashlahatan atau kesejahteraan warga. "Gubernur di negara Indonesia beda tanggung jawabnya seperti auliya atau wali yang dimaksud dalam negara-negara Islam. Ini negara Pancasila. Ada kesetaraan dalam hukum publik," ujarnya.

Tidak hanya itu, pemilu atau pilkada jangan sekadar dijadikan ajang untuk menang-kalah, tapi harus dijadikan kesempatan untuk menegakkan pola hidup yang sesuai dengan akal sehat.

"Karena kehidupan yang sesuai dengan prinsip-prinsip akal sehat akan bermuara pada kesejahteraan jiwa dan raga kita semua. Dan itu cita-cita para pendiri negeri ini," tutupnya.(detik.com)