Latest News

Saturday, October 8, 2016

UNIRA Malang Kembangkan Kampus sebagai Media Diplomasi Internasional MALANG


Universitas Islam Raden Rahmat (UNIRA) Malang mengembangkan universitas sebagai media diplomasi internasional.


alirantransparan.blogspot.co.id - Universitas Islam Raden Rahmat (UNIRA) Malang mengembangkan universitas sebagai media diplomasi internasional. Hal ini dilakukan, agar mahasiswa dapat memahami kondisi ekonomi-politik global dan menjadi agen dari misi pendidikan Indonesia. 

Misi ini tercermin, dalam Ambassador Lecture "Comprehensive Interactive an Efficient Approach for ASEAN-China Economically and Socially Integration", di Auditorium Unira, Malang, pada Sabtu, 07 Oktober 2016. Agenda ini, dihadiri oleh Tim Young (Executive Board of Jakarta Foreign Correspondents Club and Chief of Correspondent of CED ASEAN Bureau). Dalam agenda ini, Rektor UNIRA, Hasan Abadi, M.AP mengungkapkan bahwa pimpinan kampus berusaha mendorong UNIRA sebagai universitas yang berjejaring di level internasional dan menjadi media diplomasi. 

"Kami ingin agar UNIRA berjejaring tidak hanya di level nasional, namun juga internasional. Dengan kedutaan China, kami sedang menjalin kerjasama tentang pengembangan masyarakat, di antaranya Green Technology dan peningkatan SDM perempuan desa," terang Hasan Abadi, yang juga Ketua Pengurus Cabang GP Ansor Kabupaten Malang. Tim Young, dalam forum Ambassador Lecture, mengungkapkan bahwa Indonesia dan China harus bersama-sama mengembangkan potensinya. 

"Hubungan kerjasama antara pemerintah Indonesia dan China perlu diintensifkan lagi, tidak hanya dalam politik dan ekonomi, namun juga dalam pendidikan, kebudayaan dan dimensi sosial," terang Tim Young, yang menjadi Executive Board Member of Jakarta Foreign Correspondent Club. 

Dalam analisanya, Tim Young berharap generasi muda, khususnya akademisi UNIRA Malang, memahami peta diplomasi global, sekaligus berperan aktif dalam perbaikan bangsa. "Saya harap, dengan kerjasama antara Pemerintah dan beberapa lembaga China dengan kampus UNIRA, akan terbentuk kesepahaman dalam pemberdayaan masyarakat serta pengembangan ekonomi di antara kedua negara," ungkap Tim. 

Ia berharap, kerjasama China dan Indonesia dalam pengembangan infrastruktur, khususnya Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung dapat terealisasi dengan maksimal. "Kami berjanji dengan Presiden Joko Widodo agar proyek ini selesai sebelum tahun 2019.

Jadi, kami berharap dukungan dari semua pihak agar dapat bekerja efektif," jelas Tim Young. Agenda Ambassador Lecture merupakan kerjasama antara Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial (FEIS) UNIRA dengan Economic Daily-JFCC, untuk peningkatan pemberdayaan masyarakat dan diplomasi internasional. Saat ini, UNIRA dan beberapa lembaga dari China sedang menjalin kerjasama dalam pengembangan riset dan pemberdayaan (Penulis: Muiz).

No comments:

Post a Comment