Latest News

Showing posts with label ahok. Show all posts
Showing posts with label ahok. Show all posts

Tuesday, September 20, 2016

Kocak! Orang Bule ini Dukung Ahok, Bahkan Menari Khusus untuk Dukung Ahok dengan Luwesnya


Greg Redden berjoget di acara deklarasi Relawan Cinta Ahok di Taman Pandang Istana, Jalan Medan Merdeka Barat, Lapangan Silang Barat Monas, Jakarta, Sabtu (17/9/2016).

alirantransparan.blogspot.co.id - Seorang bule asal Australia ikut berjoget di acara deklarasi Relawan Cinta Ahok di Taman Pandang Istana, Jalan Medan Merdeka Barat, Lapangan Silang Barat Monas, Jakarta, Sabtu (17/9/2016). Greg Redden (62), nama si bule itu, tampak asik berjoget dengan tarian yang dia diciptakan sendiri.

Aksi Greg bikin relawan Ahok lainnya dan masyarakat di sekitar tertawa. Mereka mengabadikan tingkah si bule dengan telepon selular.


�Saya senang Pak Ahok menjadi gubernur lagi, karena dia pemimpin yang tegas. Makanya saya datang ke sini mendukung pak Ahok, jadi tadi spontan saja joget asal gerak atau Asger,� kata Greg antusias usai menari.

Greg yang telah menetap di Indonesia selama 37 tahun itu menilai Ahok merupakan simbol penerimaan keberagaman di Indonesia. Sebagai warga negara asing yang tinggal di Indonesia, dia merasa senang.

�Jadi simbol kekuatan Indonesia,� ucapnya.

Greg kemudian menyinggung isu SARA yang kerap dilontarkan lawan politik Ahok jelang Pilkada. Menurut dia, isu tersebut sangat murahan.

�Orang boleh ngomong apa saja, tapi menurut saya itu isu (SARA) murahan. Seharusnya mereka nggak boleh mengelompokkan agama atau suku, Indonesia kan Bhineka Tunggal Ika, Tuhan kan menciptakan kita berbeda-beda,� ujarnya(liputan6)

Bukti Ahok Dicintai Warga, Puluhan Orang Antre untuk Berfoto Bersama Ahok

Situasi saat puluhan orang yang menghadiri puncak peringatan Hari Anak Jakarta Membaca 2016 tampak saling berebut untuk bisa berfoto bersama Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, di Balai Kota, Sabtu (17/9/2016).


alirantransparan.blogspot.co.id -  Puluhan orang yang menghadiri puncak peringatan Hari Anak Jakarta Membaca 2016 tampak berebut untuk bisa berfoto bersama Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok di Balai Kota, Sabtu (17/9/2016).

Situasi itu terjadi usai acara. Ahok tampak menjadi sasaran untuk berfoto bersama sejak ia meninggalkan ruangan Balai Agung yang menjadi lokasi digelarnya acara.

Saat keluar dari ruangan, tampak kerumunan orang yang memintanya untuk berfoto bersama. Tercatat hampir sekitar 15 menit Ahok meladeni permintaan untuk berfoto bersama itu. Setelah itu, ia meladeni wawancara sebentar dengan awak media sebelum masuk ke ruang makan.

Situasi saat puluhan orang yang menghadiri puncak peringatan Hari Anak Jakarta Membaca 2016 tampak saling berebut untuk bisa berfoto bersama Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, di Balai Kota, Sabtu (17/9/2016).

Meski sudah masuk ke ruang makan, rupanya masih ada puluhan orang lainnya yang menunggu kesempatan untuk bisa berfoto dengan Ahok. Mereka menunggu Ahok di luar ruangan hingga ke pendopo Balai Kota.

Setelah menunggu sekitar 30 menit, Ahok akhirnya keluar dari ruang makan. Puluhan orang yang telah menunggu langsung mengerubutinya. Karena kondisi tak kondusif, petugas pengamanan meminta agar warga yang ingin berfoto dengan Ahok berkumpul di halaman Balai Kota.

Menuruti permintaan tersebut, warga langsung menuju halaman Balai Kota. Ahok langsung menghampiri mereka. Namun, karena warga saling berebut, petugas meminta agar mereka antre sehingga bisa bergiliran untuk berfoto.

Ahok sendiri terlihat semringah menghadapi situasi itu. Senyum tampak tidak lepas dari wajah orang nomor satu di Jakarta itu.

Setelah sekitar 10 menit meladeni warga, ia masuk ke mobilnya dan meninggalkan Balai Kota.(kompas.com)

Monday, September 19, 2016

Djarot: Suara PDIP Insya Allah untuk Ahok-Djarot




alirantransparan.blogspot.co.id - Ketua DPP PDIP Bidang Keorganisasian dan Keanggotaan, Djarot Saiful Hidayat, menyatakan PDIP akan menggelar rapat khusus tentang penetapan kandidat cagub sekaligus mekanisme pendaftaran pilkada serentak termasuk Pilkada DKI. Nasib Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) akan ditentukan di rapat ini.

"Tanggal 20 (September) DPP akan mengadakan rapat khusus. Di situ akan diputuskan apakah Ahok-Djarot atau yang lain, sambil merancang mekanisme pendaftaran," ujar Djarot di Balai Kota Jakarta, Senin (19/9/2016).

Namun, lanjut dia, kemungkinan besar kandidat yang akan diumumkan untuk maju Pilkada DKI adalah duet Ahok-Djarot.

"Insya Allah Ahok-Djarot," ucap Djarot.

Menurut dia, jagoan PDIP akan mendaftar ke KPU DKI usai rapat khusus atau rapat pleno. Djarot memperkirakan jagoan PDIP akan mendaftar ke KPU DKI pada 21 atau 22 September 2016.

"Untuk daerah luar Jawa tanggal 21 jam 1 siang. Sedangkan Jakarta kita belum putuskan apakah harus tanggal 21 atau 22, yang jelas sebelum tanggal 23. Tanggal 20 keputusannya siapa kandidat dan kapan mendaftar ke KPU," kata pria yang masih menjabat sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta itu.

Rapat pleno tersebut, lanjut Djarot, akan dilaksanakan di kantor DPP PDIP.

"Rapat pleno besok, tempat rahasia. Tapi bisa di DPP Lenteng Agung dan Diponegoro. Jamnya saya belum cek," ucap Djarot.(liputan6.com)

Pemimpin Non-Muslim ini Menang Pilkada Atas Dukungan Partai Islam, Yang Pasangan Muslim Malah Kalah. Mengapa PKS Mendukung Pemimpin Non Muslim?

 
 Hendrata Thes, S. Pd.k


alirantransparan.blogspot.co.id - Demokrasi lagi-lagi memenangkan calon pasangan yang calon bupatinya adalah non-muslim. Ini terlihat dari hasil Pilkada Kepulauan Sula. 

Pasangan Hendrata Thes, S. Pd.k dan Zulfahri Abdullah, S. Ik Perolehan yang didapat sebesar 18017 Suara (37,78%). Pasangan ini didukung oleh 3 partai yaitu PKB, Partai Demokrat dan PKS.


Pasangan tersebut unggul atas H. Safi Pauwah, SH dan H. Faruk Bahanan yang memperoleh 17848 Suara (37,43%). Padahal kedua pasangan itu murni muslim. Kepulauan Sula terletak di kawasan Maluku utara.Hasil ini mengindikasikan bahwa, partai Islam belum tentu memilih muslim sebagai calonnya.




Menurut Zain Rahman, Direktur Institut Politik Persaudaraan Muslim, saat diwawancara oleh redaksi liputan6islam, menyatakan, "Sah saja dalam Demokrasi, partai islam mengangkat pemimpin non-muslim. Ini tak lain merupakan upaya partai berbasis islam, untuk dapat meraih modal atau kepentingan mereka. sekali lagi ini bukan atas keinginan ummat islam."



Lanjutnya, "Sebenarnya suara yang mengatakan sudah saatnya ummat islam memilih calon berkepemimpinan islam merupakan akal-akalan partai dan peserta Demokrasi. Maklum, selama ini mereka khawatir, keinginan mereka tak tercapai." ( sumber: liputan6islam.top).

Pertanyaannya adalah selama ini PKS selalu menolak bahkan tidak mungkin akan mendukung Basuki Tjahaya Purnama alias Ahok yang adalah seorang non muslim. Tapi kenyataan berbalik, dukungan dari PKS diberikan untuk Hendrata Thes, yang juga seorang non muslim. Tanya mengapa??




Partai Keadilan Sosial selama ini sangat getol menyuarakan bahwa memilih pemimpin non muslim itu haram bahkan ayat-ayat Al-quran pun digelontorkan oleh mereka untuk pembuktian kebenaran dari suaranya tersebut. Kader-kader PKS bahkan secara terang-terangan menolak pemimpin 'kafir', saat pergi haji pun mendoakan Ahok sang pemimpin 'kafir' supaya kalah di Pilkada DKI 2017.
FPI, HTI, dan para pengikutnya alias orang-orang yang tidak suka pada Ahok banyak yang mengeluarkan ayat-ayat Alqur'an tentang pemimpin non muslim yang haram dipilih. 

Lucu, ironis, dan miris... itu terjadi hanya untuk Ahok saja. Buktinya masih banyak pemimpin non musllim di negri ini, kenapa hanya Ahok yang tidak boleh dipilih? Kenapa mereka boleh? Apa karena Ahok pemimpin yang berani, tegas, sigap, jujur, dan anti korupsi sehingga dia tidak layak untuk didukung dan dipilih? Karena sudah pasti orang jujur dan anti korupsi banyak musuhnya alias banyak yang tidak suka. Dan itu sudah terbukti!

Jika ingin konsisten dalam menegakkan ajaran Islam seharusnya jangan setengah-setengah. Haramkan juga semua pemimpin non muslim yang ada di negri ini seperti yang ada di Bali, Papua, Sulawesi Utara, dll. Dan jika perlu minta orang-orang islam yang ada di wilayah/daerah dimana pemimpinnya adalah non muslim supaya pindah dari daerah tersebut ke daerah yang dipimpin oleh seorang pemimpin muslim. Repot kan? Itu kalau mau konsisten! Artinya tidak hanya ditujukan pada Ahok saja pemimpin kafir itu diharamkan.

Lalu bagaimana dengan wanita yang diharamkan dalam Islam untuk menduduki kepemimpinan tertinggi seperti Gubernur, Bupati, ataupun Walikota? Apakah PKS, HTI, FPI dan anti Ahok sudah menyuarakan diharamkannya pemimpin wanita? Sekali lagi jangan hanya Ahok saja, jika itu masih terjadi...  tanya mengapa?? (sumber: rian satya)




Kepala Media Research Center: Ahok Sosok Ideal Pimpin Ibu Kota. Cepat dalam Pelayanan, dan Sigap




alirantransparan.blogspot.co.id - Gubernur patahana DKI Jakarta Basuki `Ahok` Tjahaja Purnama disebut sebagai sosok yang ideal untuk memimpin Ibu Kota. Namun ada beberapa indikator yang dapat menjadi sandungan buat Ahok di Pilkada DKI 2017.

Kepala Media Research Center Asep Setiawan mengatakan, Ahok mengantongi modal besar berupa tingginya tingkat kepercayaan publik. Hasil survei Media Research Center menunjukkan mayoritas warga Ibu Kota puas dengan kinerja pemerintahan DKI saat ini.

"Tingkat kepercayaan publik terhadap Ahok cukup tinggi. Itu bisa menjadi modal besar untuk mengungguli pesaingnya," ujar Asep, kemarin.

Berbagai kebijakan yang diapresiasi di antaranya, kecepatan pelayanan di unit pelayanan kantor pemerintah DKI, pelayanan fasilitas kesehatan milik Pemda, penanganan sampah, dan pemberantasan pungutan liar di instansi Pemda.

Namun, untuk sejumlah indikator lain, publik memberikan catatan terhadap kinerja petahana seperti kesigapan dalam penanganan banjir, penyediaan lapangan kerja, dan penanganan kemacetan. Kepuasan masyarakat terhadap beberapa indikator itu masih di bawah 50%.

Sebagian besar responden dalam survei pun menganggap petahana sebagai sosok ideal untuk kembali memimpin DKI.

Mereka, jelas Asep, sepakat Ahok unggul dalam beberapa kriteria dasar seperti jujur dan transparan dalam pengelolaan anggaran (72,6%), tegas (81,2%), berkomitmen berantas korupsi (77,1%), prorakyat (68,5%), dan mampu menjadikan Jakarta lebih baik (80,4%).(metrotvnews.com)

Ahok: Ada yang Ngomong Santun, Agamais, tetapi Munafik

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menjadi inspektur dalam upacara Hari Rapat Raksasa Ikada tahun 2016 di Lapangan Eks IRTI Monas, Jakarta Pusat, Senin (19/9/2016).

alirantransparan.blogspot.co.id � Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama memuji Presiden ke-1 RI Soekarno yang dulu mampu meraih kepercayaan dari masyarakat Indonesia. 

Dia membahasnya ketika menjadi inspektur dalam upacara Hari Rapat Raksasa Ikada tahun 2016 di Lapangan Eks IRTI Monas, Jakarta Pusat, Senin (19/9/2016).

Usai menyampaikan pidatonya, Basuki atau Ahok juga memekikkan kata "Merdeka!" dengan suara lantang.

"Ketika kita peringati Ikada ini, yang ada di pikiran saya adalah Bung Karno," ujar Ahok.

Ahok mengatakan, syarat negara maju adalah harus memenuhi lima unsur, yaitu wilayah, rakyat, pertahanan, makanan, dan kepercayaan. Menurut dia, hal terakhir yang harus dimiliki oleh sebuah negara adalah kepercayaan.

Ahok mengatakan, Presiden Soekarno telah berhasil membuat rakyat Indonesia percaya kepada pemerintah sehingga pemerintah berhasil meraih hal-hal lain, seperti makanan dan wilayah.

Menurut Ahok, sosok Bung Karno masih menjadi penyelamat di tengah kepercayaan masyarakat yang mulai terkikis kepada pejabat pemerintah.

"Ada yang ngomong santun, agamais, tetapi munafik. Ini hal yang harus kita syukuri di tengah kekecewaan atas banyaknya oknum yang korupsi karena akar masalah bangsa kita adalah korupsi kemunafikan," ujar Ahok.

"Kita bersyukur Ikada 21 tahun ini ada tokoh sentral Bung Karno yang dipercaya rakyat," tambah dia.(kompas.com)