Showing posts with label ahok. Show all posts
Showing posts with label ahok. Show all posts
Saturday, September 17, 2016
Sangat Pantas Jika Ahok Berguru Pada Gus Dur
alirantransparan.blogspot.co.id - Sudah menjadi rahasia umum, yang membawa Ahok ke dalam ranah politik adalah sang guru bangsa yaitu Gus Dur. Gus Dur bagaikan guru spiritual Ahok dalam memimpin. Bagaimana Ahok orang yang terlihat tegas pernah ciut nyalinya ketika ingin mencalonkan Bupati Belitung, karena di sana mayoritas Muslim, dan ia orang Kristen bahkan keturunan Tionghoa, lantas Gus Dur sendiri yang membantu Ahok kampanye sehingga terpilih di Belitung.
Dalam pandangan Gus Dur, semua anak bangsa berhak menjadi pemimpin apapun agama dan sukunya. Pandangan universal Gus Dur dibuktikan ke Ahok yang mana dia mampu menjadi orang no. 1 di Jakarta. Sebelum Ahok memimpin, Gus Dur lah yang selalu memberi nasehat kepada Ahok. Coba bayangkan, Ahok di cap Cina Kafir, Gus Dur pun di cap antek Yahudi. Ahok di hujat kutil babi, Gus Dur di hujat buta mata buta hati. Ahok di serang dengan isu SARA, Gus Dur dijatuhkan dengan isu korupsi.
Mengapa, ketika Ahok difitnah bahkan dihujat dia tetap sabar? Menurut saya, Ahok berkaca kepada guru spiritualnya, yaitu Gus Dur, di mana Gus Dur ketika di hujat cukup balas dengan kualitas kerja sampai akhirnya orang-orang busuk terlihat. Ahok pun demikian, kenapa hanya zaman Ahok kali menjadi bersih? Ya karena mafia mafia pejabat memainkan gaji tim kebersihan DKI. Ahok bahkan memarahi kepala makam yang ketauan pungli.
Inilah Ahok didikan Gus Dur yang tidak akan mundur meskipun di hina. Justru dua sosok ini yang membuat tikus tikus berdasi takut. Bagaimana Gus Dur yang ditakuti DPR/MPR sehingga dilengserkan, dan bagaimana Ahok ditakuti oleh DPRD DKI sehingga dia harus kena hujatan.
Kita seharusnya anak bangsa memelihara dan membela pemimpin yang tegas dan berani. Negara kita sudah terlalu sakit dimakan tikus berdasi
(Sumber: Status Facebook Ardiyansyah)
Gerindra: Ahok Pasti Kalah di Pilkada DKI 2017
alirantransparan.blogspot.co.id - Ketua DPP Partai Gerindra Ahmad Riza Patria meyakini bakal calon petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) akan kalah di Pilkada DKI Jakarta tahun 2017. Keyakinan ini didasari atas hasil survei lembaga Poltracking Indonesia yang menyebutkan elektabilitas Ahok tak pernah lebih dari 50 persen.
"Kesimpulan saya sederhana, Ahok pasti kalah," kata Riza saat menghadiri survei Poltracking Indonesia terkait Cagub DKI di kawasan Cikini, Jakarta, Kamis (15/9).
Dalam survei Poltracking Indonesia menyebutkan Ahok memang memiliki elektabilitas tertinggi dibanding sejumlah nama yang digadang-gadang akan maju di Pilgub DKI. Elektabilitas Ahok yaitu 40, 77 persen. Sedangkan, menurut Riza, seharusnya seorang petahana dapat mampu memiliki elektabilitas lebih dari 50 persen bahkan mencapai 75 persen.
"Jika survei hari ini hasilnya di bawah 50 persen, judul saya tidak salah, Ahok pasti kalah," katanya.
Sementara, ihwal bakal calon Gubernur dari Partainya, Sandiaga Uno dinilai Riza mampu mengalahkan Ahok. Meski elektabilitas Sandiaga Uno lebih kecil bahkan terlampau jauh dari Ahok. "Kami yakin bisa memenangkan kontestasi," ujarnya.
Hasil Survei Poltracking Indonesia menyebutkan dari segi elektabilitas, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) memang memiliki elektabilitas tertinggi dan jauh lebih unggul dari Walikota Surabaya Tri Rismaharini, disusul kemudian Bakal Cagub dari Partai Gerindra, Sandiaga Uno dan mantan Mendikbud Anies Baswedan.
"Terkait elektabilitas, mayoritas publik memilih Ahok 40,77 persen, disusul Risma 13,85 persen, Sandiaga Uno 9,23 persen dan Anies Baswedan 8,92 persen," kata Hanta Yudha.
Survei Poltracking Indonesia ini dilaksanakan pada tanggal 6-9 September 2016 dengan menggunakan metode multi-stage random sampling. Jumlah responden 400 orang dengan margin of error sebesar kurang lebih 4.95 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.(merdeka.com)
Friday, September 16, 2016
Kereeen!! Ahok Sukses Atasi Sampah di Sungai Jakarta. Ini Foto Dulu dan Kondisi Sekarang
![]() |
Tumpukan sampah di tepi Waduk Pluit pada November 2012 dan wajah Waduk Pluit di awal September 2016. |
alirantransparan.blogspot.co.id - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok memperlihatkan perubahan signifikan kebersihan sungai-sungai di Jakarta melalui akun media sosialnya.
Perubahan itu dimuat dalam Harian Kompas dengan judul "Surutnya Sampah di Sungai Jakarta", Minggu (11/9/2016).
Dalam berita itu, terlihat wajah sungai di Jakarta dulu dan kini.
![]() |
Ahok memosting harian Kompas yang memuat edisi surutnya sampah di sungai Jakarta |
Akun Facebook Amanda Lee, mengungkapkan sangat terkesan karena upaya membersihkan sungai di Jakarta mulai menampakkan hasil.
![]() |
Tumpukan sampah di tepi Waduk Pluit pada November 2012 dan wajah Waduk Pluit di awal September 2016. |
Adapun Cheonggyecheon merupakan sungai yang terletak di pusat kota Seoul, Korea Selatan. Tempat ini juga salah satu lokasi wisata populer karena menampilkan keindahan dan sejumlah karya seni.
![]() |
Kali Sunter yang penuh sampah di bulan November 2012 dan Kali Sunter pada awal September 2016. |
Melalui Facebook, Anton Prasojo juga mendukung Ahok untuk terus bekerja agar sungai Jakarta terbebas dari sampah. Ia juga mengkritik warga yang tak menjaga kebersihan, membuang sampah sembarangan ke sungai sehingga menimbulkan banjir.
![]() |
Kondisi Pintu Air Manggarai yang tersumbat sampah pada Juli 2013 dan situasi Pintu Air Manggarai awal September 2016. |
Komentar lainnya dari Rizal Mahendra. Meskipun bukan dari warga Jakarta, ia menilai Ahok tetap bekerja dengan baik.
![]() |
Potret sampah yang memenuhi Kali Besar pada Januari 2013 dan kondisi Kali Besar awal September 2016 |
"Perubahan untuk jadi lebih baik memang memerlukan pengorbanan," tulis Rizal.
Selain pujian, Ahok juga mendapat sejumlah saran. Akun Titha Etha Nelwan, misalnya, yang meminta Ahok turut melihat kali lain di Jakarta.
"Pak kemarin saya melewati sungai di Sunter dekat ITC Cempaka Mas dan itu masih kotor skali banyak sampah. Mungkin bisa dilakukan pembersihan pak," tulis Titha.
![]() |
Tumpukan sampah yang terbakar di Kanal Barat pada Desember 2013 dan aktivitas pembersihan sampah oleh petugas di awal September 2016 |
"Mungkin karena aliran kali yang lama dan gorong-gorong di masyarakat pada disemen, jadi air tidak mengalir lancar. Tolong lurah, camat sidak turun ke RT-RT," tulis Iis.(tribunnews.com)
Thursday, September 15, 2016
Rizal Ramli Sebut Ahok 'Raja Gokil', Ahok Harus Digusur! Ahok: Membiarkan Orang Kena TBC Apa Itu Manusiawi?
alirantransparan.blogspot.co.id - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tak ambil pusing dengan ucapan Rizal Ramli yang menyebut dirinya 'Raja Gokil' karena sering melakukan penggsuran. Ahok menegaskan penertiban dilakukan dengan memastikan kehidupan layak warga Jakarta.
"Hak dia (Rizal Ramli) mau ngomong apa. Biarin orang tinggal kena TBC (di kawasan kumuh), apa itu lebih manusiawi?" kata Ahok di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (15/9/2016).
Ahok sebelumnya memang pernah menegaskan maksud baiknya untuk merelokasi warga ber-KTP DKI ke rumah susun. Sebab tinggal di permukiman kumuh yang berada di atas negara, bukan hanya menyalahi aturan hukum melainkan merugikan kesehatan warga.
Penegasan ini pernah disampaikan Ahok terkait penertiban kawasan Pasar Ikan di Penjaringan, Jakarta Utara. Meski mendapat protes, namun penertiban tetap dijalankan karena salah satu alasannya, Ahok tak ingin penyakit Tuberculosis (TBC) merajalela.
Soal julukan 'Raja Gokil', Rizal Ramli melontarkannya dalam diskusi bertema 'Jakarta Menggugat. Rizal menyebut penggusuran yang dilakukan Ahok tidak bisa diterima. Penggusuran dianggap tindakan yang tidak manusiawi.
"Kalau kita normal cara pikirnya, mau jadi gubernur kok ngegusur? Nanti dulu kek. Tapi yang pemikirannya memang apa ya, bahasanya," ujar Rizal Ramli di Gedung Joang 45, Jalan Menteng Raya, Kamis (15/9).
"Kita sebut saja Ahok 'Raja Gokil'. Jadi cara-cara gokil ini, dia enggak peduli rakyat nangis-nangis digusur tentara dan polisi. Pengembang nyumbang supaya dia menang lagi," lanjut mantan Menko Maritim itu.
Rizal juga menyindir Ahok yang kerap memarahi warga Jakarta dan juga PNS DKI di muka umum. Menurut Rizal, hal itu telah membuat malu keluarga orang yang dimarahi.
"Kita lihat sering kali Ahok memarahi warga Jakarta. Padahal hidup mereka juga sudah susah. Kemudian PNS dimarahi di muka umum. Mukanya ditunjuk-tunjuk. Apa gak malu nanti keluarganya?" ucap Rizal.
Untuk itu Rizal Ramli mengajak seluruh masyarakat Jakarta untuk jangan memilih Ahok. Dengan demikian, Ahok akan kembali ke kampungnya dan tergusur dari Jakarta.
"Pilkada tahun depan jangan pilih Ahok. Tiap hari gubernur marahin rakyat, PNS kayak gitu. Itu gokil banget. Maka dari itu Pilkada tahun depan jangan pilih Ahok biar dia balik ke kampungnya. Ahok mesti digusur dari DKI," tuturnya. (detiknews.com)
Forkabi: Jakarta Darurat! Di Bawah Kepemimpinan Ahok Tidak Ada Perubahan Sama Sekali
alirantransparan.blogspot.co.id - Ketua Umum Forum Komunikasi Anak Betawi (Forkabi) Nachrowi Ramli menegaskan saat ini Jakarta sedang dalam keadaan darurat. Sejak jaman kemerdekaan, Jakarta tidak ada perubahan yang berarti apalagi di bawah kepemimpinan Gubernur DKI Basuki Tjahja Purnama (Ahok).
Selain itu Nachrowi juga menyebut baru Ahok yang berani menyerang warga betawi. Untuk itu menurut dirinya masyarakat betawi harus bersatu juga untuk melawan.
"Hari ini, saat ini di Gedung Juang 45, kita bersama-sama. Saya setuju kalau temanya menggugat. Memang kita bersama-sama harus menggugat keadaan Jakarta saat ini. Jakarta saat ini dalam keadaan darurat," kata Nachrowi Ramli dalam acara diskusi 'Indonesia Menggugat, Jakarta Menggugat!!!' di Gedung Juang 45, Jalan Menteng Raya, Jakarta Pusat, Kamis (15/9/2016).
"Keadaan darurat di Jakarta ini harus kita hadapi dengan extraordinary. Saya juga menyampaikan baru kali ini ada yang berani ngelawan masyarakat betawi. Untuk itu mari bersatu pada untuk melawan Ahok," lanjutnya.
Nachrowi juga menyampaikan bahwa masyarakat Jakarta harus cerdas dalam memilih pemimpinnya mendatang. Untuk itu ia mengajak masyarakat Jakarta khususnya betawi untuk tidak memilih Ahok di Pilkada DKI mendatang.
"Kita harus sama-sama melawan kezaliman. Masyarakat betawi harus bersatu padu untuk Jakarta lebih baik lagi ke depannya. Kalau mau Ahok lengser jangan pilih dia lagi tahun depan," ucap Nachrowi.(detik.com)
Tokoh Muda NU: Sikap Ahok yang Anti Korupsi Sudah Sangat Jelas
alirantransparan.blogspot.co.id - Tokoh muda Nahdlatul Ulama (NU) DKI Jakarta Taufik Damas mengatakan prestasi Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang paling menonjol adalah sikap anti korupsi. Sikap ini justru yang paling penting dibanding prestasi lainnya, apalagi bagi seorang gubernur di Ibu Kota Jakarta.
"Kita tak perlu menyebutkan prestasi Ahok yang lain dululah. Sikapnya yang anti korupsi sudah sangat jelas. Ahok bahkan pernah menerima penghargaan sebagai Tokoh Anti Korupsi dari Perkumpulan Bung Hatta Anti Korupsi Award pada tahun 2013," ujar Taufik.
"Sumber segala permasalahan di negeri ini kan korupsi. Jika tindak korupsi ini dapat dicegah, maka berarti 70 persen problem di Jakarta dapat diatasi," ujarnya.
"Ya, selain Ahok, tentu banyak orang yang anti korupsi. Nah, harusnya masyarakat mendorong orang-orang yang anti korupsi agar mau maju menjadi pemimpin di daerah mana pun, bukan hanya di Jakarta," imbaunya semangat.
Hari ini Pemprov DKI Jakarta mengadakan acara Silaturahmi Ulama/Tokoh Agama dan Umaro Provinsi DKI Jakarta. Dalam kesempatan tersebut, Ahok memberikan sambutan yang menitikberatkan pada keadilan.
Ahok menjelaskan perbedaan antara keadilan sosial dan bantuan sosial. Bagi Ahok, bantuan sosial bersifat spontan dan tak terukur, sementara keadilan sosial bersifat merata, terukur dan sistematis. (rmol.co)