Latest News

Showing posts with label Opini. Show all posts
Showing posts with label Opini. Show all posts

Friday, October 21, 2016

Logo Agus Yudhoyono ala Produk Ayam Goreng Bikin Geli Netizen. Netizen: yang Asli Kolonel, yang Palsu Masih Mayor



alirantransparan.blogspot.co.id - Tercengang! Begitu awalnya pertama kali melihat logo dari salah satu calon Gubernur DKI. Jakarta, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang mirip sekali dengan salah satu logo produk ayam goreng yang sangat terkenal di seluruh jagat ini.

Awalnya kami kira itu hanyalah sebuah meme lucu-lucuan saja dari orang kreatif yang membuatnya, ternyata itu asli dan benar-benar logo untuk AHY saat itu?

Apakah logo itu akan ada selama masa pilgub atau hanya untuk sehari- dua hari ini saja? Apakah itu cara tim sukses Agus-Sylvi membuat logo tersebut agar menjadi perbincangan netizen? Mungkin saja, supaya orang-orang gampang mengingatnya dan tentu saja bertujuan untuk mengangkat elektabilitas Agus-Sylvi.

Hmmm.... sepertinya memang hanya Tuhan, pembuat gambar, dan tim suksesnya yang tahu maksud kampanye AHY ala produk ayam goreng itu. 

Tentu saja hal itu menimbulkan banyak komentar dari para netizen. Berikut komentar-komentar yang kami kutip dari berbagai sumber;

 Konstantin @natalsetio @Red11_ Yaelah gebleg ntar disomasi KFC (PT FastFood Indonesia) baru nyaho lu

 Tio #JNWA @tioharimurtie @Red11_ yg asli dah Kolonel...yg palsu masih major lol

BAHASA PUTIH @wahyonokuP @Red11_ , menjatuhkan nama AHY sendiri! #KurangPas! 

Kurnia, Coba klo dia ga pensiun dini, kan bisa naik pangkat sampe jadi kolonel beneran 

Arya Arjuna, mungkin maksudnya kalo makan di KFC jadi inget AHY, padahal kan yg dimakan ayam...wkwkwkwk.. 


Penulis: Qisha Fadira



Pukulan Telak untuk Pembenci Ahok, Ini Doa Tulus Seorang Muslim untuk Ahok Sangat Menggetarkan Hati




alirantransparan.blogspot.co.id - � Ya Allah, ya Tuhan kami, menangkanlah Ahok pada Pilkada DKI 2017 nanti. Dan seandainya dia tetap berpegang teguh pada sifat jujur, adil, tegas dan amanah maka jadikanlah dia Wakil Presiden RI periode 2019-2024 nanti. Dan jika memang dia baik bagi bangsa ini maka jadikanlah juga dia sebagai Presiden RI dua periode yaitu 2024-2029 dan 2029-2034 agar bangsa ini bisa makin maju dan bersih dari para koruptor. 

Ya Allah Engkau adalah Tuhan bagi semua umat, Pembimbing bagi semua insan, jadi hamba yakin Engkau tidak ikut-ikutan dengan isu rasis dan SARA sebagaimana yang kini sedang menjangkiti sebagian dari saudara kami di planet bumi ini, wa bil khusus di bumi Indonesia ini yang hanyalah satu titik kecil tak berarti di Alam Semesta-Mu yang tak terhingga ini.


Ya Allah bimbinglah lisan Koh Ahok yang sering bicara terlalu jujur, apa adanya, ceplas-ceplos dan tanpa tedeng aling-aling yang mungkin hal itu bisa menyinggung perasaan sebagian dari kami. Ya Allah Engkau adalah Maha Pengasih dan Pengampun jadi hamba tahu bahwa Engkau sudah memaafkan Koh Ahok bahkan sebelum dia melakukan kesalahan karena Kasih Sayang-Mu melampaui segala batasan akal dan pikiran kami.

Ya Allah meskipun agama kami berbeda tapi aku yakin Engkau adalah Tuhan Yang Maha Besar sehingga Engkau bisa dicapai dari manapun. Segala sesuatu adalah bagian dari �wajah-Mu� (Al Baqarah: 115) sehingga dari manapun orang memujamu pastilah dia akan sampai juga kepadaMu. Dan aku percaya Firman-Mu bahwa orang Nasrani dan Yahudipun berhak untuk menikmati sorga dan Kasih Sayang-Mu (Al Baqarah : 62).

Ya Allah kabulkanlah juga orang yang membaca dan mengamini doa ini. Dan bagi mereka yang kejang-kejang karena membaca doa ini maka bimbing dan berikanlah petunjuk ke dalam akal sehat dan hati nurani mereka sehingga mereka bisa segera sembuh dari penyakit kejang-kejang mereka. Bimbinglah juga saudara-saudara kami yang lain yang gemar membawa-bawa ayat, agama dan namaMu demi kepentingan politik dan keserakahan akan kekuasaan duniawi semata.


Dan seandainya Ahok gagal dalam Pilkada nanti hamba berharap semoga Engkau tetap berkenan membimbing bangsa kami dari perpecahan dan permusuhan yang banyak dihembuskan oleh orang-orang yang selalu menjual nama-Mu. Saya sebenarnya juga bukan pendukung Ahok. Tapi saya terpaksa membelanya karena dia selalu dizalimi oleh orang-orang yang mengatasnamakan agama-Mu. Sebenarnya saya juga tidak peduli siapapun yang bakal jadi pemimpin, yang penting dia jujur, bersih, amanah dan ikhlas mengabdi bagi bangsa ini.

Kabulkanlah doaku ini ya Allah. Amin Ya Rabbal Alamiin......�

Oleh Muhammad Zazuli

Wednesday, October 19, 2016

Jika Ahok Menang, Apa Kerugian Umat Islam? Jika Ahok Kalah, Keuntungan Apa yang Dinikmati Umat Islam?





alirantransparan.blogspot.co.id - Semua yang sedang dilakukan oleh sekelompok umat Islam, termasuk Buni Yani yang mengupload potongan video pidato Ahok di Pulau Seribu, dan gencarnya penjelasan tentang "haramnya" memilih pemimpin kafir, tak dapat dipungkiri hanyalah upaya untuk mencegah Ahok terpilih sebagai gubernur. Walaupun sering kali juga pura-pura dibantah.

Sekarang, bagaimana seandainya pada bulan Februari nanti, atau pada pemilihan putaran kedua, Ahok ternyata menang. Kerugian apakah yang akan diderita umat Islam?

Jawabnya adalah : Tidak ada! Jika Ahok jadi Gubernur lagi, tidak akan ada kerugian yang akan terjadi bagi umat Islam. Semua ketakutan dan kengerian yang digembar-gemborkan selama ini tidak akan pernah terjadi. Semua akan berjalan biasa-biasa saja.

Tidak akan terjadi misalnya, pengangkatan besar-besaran pejabat non Islam. Atau pelarangan jilbab di kantor dan sekolah. Atau pelarangan ceramah. Atau mengganti pelajaran agama Islam dengan agama kristen. Atau atau atau yang selama ini digembar-gemborkan.

Mungkin reklamasi tetap jalan, penggusuran juga. Tapi kalau Ahok kalah pun, reklamasi dan penggusuran pasti lanjut juga. Hanya soal waktu.

Sebaliknya, jika bukan Ahok yang menang, keuntungan apakah yang akan dinikmati umat Islam. Jawabnya juga sama : Tidak ada. Kehidupan akan berjalan seperti biasa saja.

Yang akan terjadi adalah, partai-partai kembali leluasa berebutan anggaran DKI yang besar luar biasa itu, setelah hampir 5 tahun puasa di era Ahok ini. Umat akan segera dilupakan dan ditinggalkan. Al Quran tak akan lagi dipakai, tidak Al Maidah 51, tidak juga ayat yang lain. 


Ulama-ulama juga juga tidak akan didengar suaranya, karena kepentingan mereka dengan ulama sudah selesai.

Jadi, apa masalahnya? Memang masalahnya bukan Ahok, bukan juga ada urusannya dengan Ahok. Masalahnya adalah kita sendiri, umat Islam ini sendiri. Yang meninggalkan Al Quran, meninggalkan Islam, cinta dunia, takut mati, sehingga menjadi lemah (wahn).

Bukan Ahok yang kuat, bukan Ahok yang hebat, Ahok bukan siapa-siapa, Ahok is Nobody. 

Ahok tidak cerdas, tidak kuat, bukan pemberani, tidak punya pendukung sejati. Kita lah yang lemah, kitalah yang bodoh, kitalah yang tak bersatu. Jadi kuncinya kembali pada kita, kepada para pemimpin kita, kepada mereka yang mengaku ulama. Untuk bekerja keras membangun kekuatan umat, meningkatkan iman dan taqwa umat, mencerdaskan umat, mensejahterakan umat. 

Bukan hanya duduk manis di menara gading, asyik menata-nata serban dan jubah, asyik dengan pujian dan status sosial yang tinggi, bayaran yang besar, fasilitas yang mewah, dari bank-bank yang berlabel syariah, dari lembaga-lembaga zakat, dari sekolah-sekolah dan pesantren yang memungut bayaran mencekik.

Umat menanti, Allah dan RasulNya beserta para malaikat akan melihat dan menjadi saksi, siapa yang benar-benar bersungguh-sungguh berjuang, dan siapa yang tidak.
Wallahu a'lam.

 (Tulisan lanjutan dari sahabat, untuk direnungkan, sebagai pelajaran ummat Islam 'wallaahu a'lam)

Sumber: AGUS SALIM  via heronesia.com


baca juga: - Baca Niih... Tamparan Keras Buat FPI! Sekjen OKI: Soal FPI, Siapa Izinkan Mereka Bertindak atas Nama Islam?  

Soal Gaya Bicara Ahok yang (Katanya) Kasar, Dibela Oleh Aktris Kawakan Jajang C. Noer. Begini Jawaban Tegasnya

Tuesday, October 18, 2016

Surat Cinta Untuk Ahok Dari Mahasiswa Mesir Bikin Haru




alirantransparan.blogspot.co.id - Assalamu 'alaikum, Ahok.
Ahok. Gua bakal blak-blakan manggil lo Ahok dan hok karena setahu gua lo adalah tipe pemimpin yang tak suka dengan pencitraan blohok-blohok yang mencerminkan mentalitas bobrok.


Ahok, gua nih kayanya nyampein Assalamu 'alaikum ke lo aja pasti saudara-sauadara gua udah banyak yang protes, Hok. Bilang haram lah, ini lah itu lah, alah, macem-macem itu, Hok, lah.


Walaupun kalau dalam urusan haram-mengharamkan ucapan salam ke orang kaya lu nih Hok, mereka ga bakal ngutip surat al-Maidah. Apalagi kalau soal ngucapin salam mah kan ga ada unsur politisnya, Hok.


Biasalah, sekarang mah lo sabar aja dulu. Emang gitu, Hok kalau lu udah nyinggung dikit aja tuh ayat suci, orang-orang yang punya kepentingan tuh langsung membius orang-orang awam untuk mendiskreditkan lu.  


Tapi tenang aja, Hok, gua belajar Islam di tempat yang mengajarkan cinta damai. Gua ngucapin salam dulu ke lo karena ulama gede di lingkungan gua tuh ada yang membolehkan hok. Keren kan?


Iyalah, kaya begini nih, Hok, Islam yang cintai damai. Bersih dari sekat-sekat teologis yang dapat mengeruhkan persatuan. Makanya kapan-kapan lo main aja kesini hok. Biar lo tau. 


Kalau selama ini di Indonesia lo sering diserang oleh kelompok-kelompok tertentu dari kite nih, kalau di sini mah lo bisa dipeluk dan disambut hangat, Hok.

Euh, ulama di sini mah toleran banget, Hok. Kalau natalan nih, di Indonesia mah kan pada ribut tuh, ngeluarin fatwa inilah itulah, kalau di sini mah kaga.


Lu bayangin aja Hok ulama-ulama al-Azhar dan pemimpin tertingginya yang suka pake jubah itu, mereka dateng ke katedral kaum Kristen Koptik untuk ngapain coba? Ngucapin selamat natal, Hok. Salaman. Pelukan.





Abis itu kadang difoto gitu Hok sama media. Tapi ya ga selfi. Kalau lo kan mungkin ngajak selfian tuh kalau ngeliat ulama yang cair begitu cara bergaulnya. Ga kaya sebagian ulama kita yang suka huram-haram.    

Pernah ga lo nemuin ulama kaya begitu di Indonesia? Jarang kan? Makanya lo ke sini aja Hok, kali-kali maen. Biar lo tahu wajah Islam yang sebenarnya kaya gimana. Ya lo jangan liat lanskap kehidupan politiknya. Kan yang lo butuhin mah toleransinya.

Nah, kalau soal kaya begituan tuh, insya Allah, Hok, lu kaga bakal nyesel kalau ke sini, asal gua diajakin jalan-jalan aja ya. Pusing gua Hok di kamar mulu, nyari istri susah banget. Kali aja kalau jalan-jalan sama lo bisa seru.

Atau kalau lo punya cewe cantik dari kalangan lo boleh dah Hok gue lirik. Eh jangan salah loh Hok. Di Indonesia mungkin lo nemuin ulama yang mengharamkan pernikahan laki-laki dan perempuan dari kelompok lo Hok.

Di lingkungan ulama gua mah kaga Hok. Dibolehkan. Dengan syarat tentunya. Tapi kalau ada yang cantik dari kalangan gue ya ngapaian gua cari cewe dari kalangan elu. Elu kan kemarin bilang tuh di kampung pulau seribu ke penduduk sana. Kalau dikasih pilihan motor cina ama motor jepang, bapak-ibu pilih mana? Gitu kan lo kemarin bilang?

Nah, dalam urusan nikah begituan tuh kira-kira begitulah Hok jawabannya. Kalau di gua masih banyak yang cantik kaya motor jepang, ya ngapain gua nikahin cewe-cewe dari kalangan lo yang kaya motor cina. Ya gak? Bhahahahaha.

Sori lah Hok gua bercanda. Lo jangan marah. Jangan kaya saudara-saudara gua Hok yang suka marahan. Dikit-dikit marah. Padahal mah kita hidup santai aja Hok ya. Kemarin juga lo ga niat ngelecehin kitab suci gua kan. Elu sih ngomong cuplas-ceplos aja. Ujungnya lo lo juga yang galau kan.

Hok, Islam gua mah sebenernya ga pernah ngajarin marah-marahan. Bahkan kalaupun lo bener menghina al-Quran nih, itu kalau lo udah minta maaf, mestinya tuh emang mereka memaafkan Hok.

Itu ajaran Nabi gua begitu Hok. Nabi gua, Nabi Muhammad Saw. yang juga pernah bilang, dalam salah satu hadits (tau hadits ga lo, ah dasar kapir), kalau Yesus (kalau gua sih nyebutnya nabi Isa Hok, udah loh ga usah marah alah beda nama doank juga) itu saudaranya. Keren kan Nabi Gua kan? Ah gua mah pokoknya kagum banget dah Hok sama nabi ini. Kapan ya Hok gua bisa ketemu.

Euh lu kalau baca sejarahnya nih Hok ya. Kalau ga lu searching aja di google aja dah. Klik dengan kata kunci "Peristiwa Fathu Makkah". Itu kalau lu langsung baca dari sumber aslinya bagaimana akhlak Nabi Muhammad Saw. lo bisa-bisa ngucapin syahadat langsung di depan gua Hok. Abis itu lu langsung dipilih dah sama partai (berbaju) Islam. Partai yang itu tuh Hok. Alah lu juga tahu sendiri kan.

Abis gua beneran Hok. Kalau lu bisa bahasa Arab mah itu kisah keren banget. Bisa-bisa lu mengerenyitkan dahi terheran-heran dengan sikap orang-orang MUI yang kemaren pengen mutilasi lu Hok.

Hok, itu nabi Muhammad dulunya itu diperangin bertahun-tahun Hok. Puluhan tahun lo bayangin. Lo mah baru berapa tahun di DKI. Diperangin Hok puluhan tahun di Mekkah dan Madinah.

Belum pernah kesono lo ya? Iya kan? Ya gua juga belum sih Hok, tar deh sama-sama kesono kalau lo udah masuk Islam. Tapi gua ongkosin ya. Lo kan banyak duit jadi pejabat DKI. Tapi jangan dari hasil korupsi Hok ya. Ga mau gua.

Lo jangan ngungkit-ngungkit saudara gua yang korupsi haji loh. Awas loh gua tebas loh. Gua penggal loh. Diem lo udah! Itu mereka Muslim, dan perbuatan mereka suci Hok. Jadi kalaupun mereka ntar nyalonin jadi pemimpin lagi nih, itu pilih aja Hok walaupun dia udah terjerat korupsi. Jangan ketawa lo, jangan ketawa lo, enak aja! Gitu-gitu juga yang bilang saudara gua Hok. Saudara lo juga tuh.

Lo Kristen loh dasar kapir! Dasar China loh bisanya ngetawain agama orang aja! Hahahaha.

Engga Hok itu mah sebagian saudara-saudara gua aja sih yang punya pendirian keblinger kaya begituan mah. Ga semua. Gua mah ogah tuh punya prinsip begitu. Yang penting bagi gua mah pemimpin itu punya kualifikasi, jujur, anti-korupsi, bisa dipercayai, bisa mengayomi, membenahi, menaungi, menghormati dan menghargai perbedaan yang terjadi. Udah Hok gua mah gitu aja. Bodo amat agamanya apa.

Lah itu kemarin yang al-Maidah itu yang lo hina itu. Itu juga sebenarnya ada perbedaan interpretasi di lingkungan ulama gua Hok. Ada yang bilang itu ga boleh milih pemimpi kapir (gua pake p Hok karena gua orang sunda). Ada juga yang bilang salah satu kata yang terangkai dalam ayat itu tak selamanya diartikan pemimpin.

Biasa Hok ulama-ulama gede mah emang begitu suka menghargai perbedaan. Cuma ulama yang ono aja noh yang suka maksa-maksain orang. Geli bangat gua sebenarnya dengan gaya paksa dan mewajib-wajibkan begitu. Apalagi ga lepas dari unsur politis. Iya ga Hok?



Sama Hok gua juga ga mau tuh ayat-ayat suci itu diperdebatkan dalam kontestasi politik. Soalnya sensitif sih. Apalagi saudara-saudara gua mah banyak yang cepet marah dan tersinggung. Elu sih cari gara-gara aja kemarin ah gua getok juga luh. Elu sih kemarin cuma minta maaf di tipi doank. Padahal kali aja mereka pengen dicium kakinya sama elu Hok biar elu dimaafin.

Tapi inget ya Hok. Ajaran Nabi gua ga begitu. Nabi gua itu orangnya pemaaf. Eh, tadi kan gua mau cerita perstiwa Fathu Makkah ya. Sori dah. Jadi begini Hok. Ini gua ceritain biar loh ngebandingin aja antara akhlak Nabi dengan dengan akhlak orang MUI dan sejenisnya itu tuh yang suka marah-marahan dan main kutip hukum mutilasi.

Lo kalau tau orang kaya Abu Jahal, Abu Lahab, Umayyah bin Khalaf, dan sejenisnya begitu tuh, orang kapir mekah. Euh itu lu kalau liat orang kaya gitu zaman sekarang lo tebas kali lehernya.

Ya bayangin aja Hok orang mah sama Nabi gua diajak masuk Islam gitu ya. Diajak doank. Ga dipaksa. Eh malah nyerang. ngelemparin pake kotoran, ngeludahin, mencaci, memaki-maki, mau dibunuh malah.

Itu hampir tiap hari tuh kerjaan mereka begituan. Resenya minta ampun. Bukan cuma ngejek al-Quran doank Hok. Mereka mah mau ngebunuh! Udah gitu ngehalang-halangin Nabi gua dakwah lagi. Kan sial tuh orang kaya begitu.

Tapi lu tahu gak pas waktu Fathu Makkah itu. Aduh gua mah ga ngebayangin ya orang kaya gitu kasih sayang dan cintanya sama manusia itu kaya apa Hok.

Itu Nabi dateng ke Mekkah bersama sekitar 10.000 sahabat. Pidato kan abis itu. Ya lu ga usah tahu teks pidato lengkapnya. Dasar Cina loh. Kepo banget. Buat apaan. Lo pidato di tugu monas pake pidato Nabi gua juga lo ga bakalin didengerin karena lo itu kapir. Ah udah gua lanjutin.

Jadi pas udah menang gitu kan Hok istilahnya setelah berpuluh-puluh tahun Nabi diperangi di Mekkah dan di Madinah tuh. Itu pas tahun ke 8 hijriah gitu ya kira-kira. Pas udah dipuncak-puncaknya nih. Di hadapan orang-orang yang dulu menghina al-Quran, mengejek Tuhan, menabuh genderang perang dan sebaginya, itu Nabi gua ngapain coba lo tebak.

Apa Nabi gua membunuh mereka? Padahal Nabi gua mah bisa aja Hok membunuh mereka semua wong mereka udah ga punya kekuatan ko. Dulu sih di Mekkah iya mereka masih bisa leluasa. Lah sekarang Mekkah nya aja udah dikuasai. Mereka mau ngapain lagi?

Tapi engga Hok. Nabi gua itu Nabi Penyayang. Kalau bahasa arabnya Nabiyyurrahmah. Lo sekalian Hok tar pidato di depan warga DKI biar orang MUI malu Hok. Bahwa Nabi kite nih nabi orang Islam itu Nabi cinta dan kasih sayang, bukan Nabi kebencian dan suka marah-marahan.

Tahu gak Hok di hadapan orang-orang kaya begituan itu di deket Ka'bah dia bilang apa? Dia bilang begini Hok: Idzhab� fa antum thulaq�. Aduh gua mau nerjemahin dengan gaya bahasa lo yang cuplas-ceplos nanti takut ada yang marah Hok. Jadi terjemahannya itu Hok begini: "Silakan kalian pergi, kalian bebas." Tuh Hok. Lu resapin tuh.

Orang udah berkuasa gitu kan. Di hadapannya adalah orang-orang yang dulu menghina al-Quran, menghina Islam, menghina Nabinya sendiri, puluhan tahun lagi�beda sama lo yang cuma sehari dan itupun lo ga niat ngelecehin kan�itu puluhan tahun Hok mereka mau membunuh Nabi gua.

Nabi gua malah ketika sudah berkuasa, orang-orang yang membenci dan mau membunuh itu malah dibebasin Hok. Hok dibebasin Hok dibebasin. Dilupain tuh kelakukan-kelakuan resenya. Nabi gua mah ga pendendam. Orangnya penyanyang. Mudah memaafkan.

Meskipun gua juga belum bisa Hok kaya begitu. Tapi gua pengen ngenalin ajaran Nabi gua ke elu Hok. Biar lo jangan alergi sama Islam hanya karena fatwa orang-orang MUI. Ga usah lo ga usah dengerin mereka-mereka yang merangi lo sekarang.

Lo cukup tahu aja nih. Biar lu nanti ceramah tentang peristiwa Fathu Makkah ke orang MUI. Biar mereka malu Hok sama akhlak Nabinya sendiri yang pemaaf meskipun al-Quran dihina dan dicaci. Ini cuma salah satu contoh, salah satu Hok ya, salah satu, bukan satu-satunya. Salah satu contoh bahwa Nabi gua itu begitu pemaaf dan penyayang.

Euh, kalau di MUI itu ada orang yang akhlaknya kaya begitu Hok, lo tu ga bakal difatwa menghina al-Quran. Lo juga sama dibebasin. Dilepasin. Dilepasin Hok kaya burung. Punya burung ga lo?! Ah elu mah belum disunat gede-gede juga. Dasar lo kapir lo Cina. Sunat Hok. Ah lo gimana sih. Hahahhaha.

Santai Hok. Ya itulah Hok ajaran Islam gua. Aduh gua kalau disuruh nerangin satu-satu mah cerita Nabi yang begituan, yang pemaaf, penyayang, dan lain-lain, itu ga cukup Hok waktu kita.

Apalagi kalau lo denger kisah beliau dengan Abdullah ibn Ubay ibn Salul. Itu dedengkotnya orang munafik Hok. Tapi kalau lo tau ceritanya bisa-bisa lo masuk Islam lah pokoknya. Indah banget Hok Islam itu. Ga seperti yang lo kira. Indah banget Islam tuh.

Aduh udah lah Hok, kecapean gua nulis. Hok masa dari kemarin gua nulis tentang lo coba beberapa kali. Gua pengen ngebela hak-hak kemanusiaan dan hak-hak konstitusional loh nih yang kapir ini, masa gua dituduh yang engga-engga.

Dimaki. Dihina. Direndahkan. Dibilang gua dibayar lah, ada proyeklah, itu lah, ini lah. Malu gua sama komentar-komentar begitu ih. Padahal mereka Muslim Hok. Aduh gua mah aneh aja itu sama orang yang komentarnya kaya orang abad kegelapan gitu.

Elu kalau ngeliat komentar-komentar begituan tuh dari saudara-saudara gua Hok, awas lu Hok jangan bawa-bawa nama Islam. Islam tuh ga ngajarin yang begituan Hok. Islam tuh ngajarin etika dan sopan santun. Islam tuh ngajarin persahabatan, bukan kebencian. Islam itu memuliakan, bukan merendahkan.

Ni orang kaya elu nih yang kafir begini dalam pandangan keislaman gua yang dipelajari di al-Azhar itu dimuliakan Hok. Ya kekufuran lu ke Nabi gua ya jelas gua tolak, tapi sisi kemanusiaan lo kita muliakan Hok. Karena kita sama-sama diciptakan oleh Yang MahaKuasa. Kita ini sama-sama hamba Allah Hok. Dan kita berasal dari nenek moyang yang sama. Nabi Adam.

Makanya gua dari kemarin nulis tentang lo tu Hok karena gua merasa lo saudara gua. Kita sama-sama manusia. Tuhan kita sama. Bedanya gua bilang satu, elo bilang tiga. Gua ga tega melihat lo dizalimi sama orang-orang yang ingin mempolitisasi ajaran Nabi gua yang suci seperti yang gua ceritain secara singkat tadi.

Lo saudara gua Hok. Gua emang ga suka sama kekufuran lo Hok karena lo ga percaya sama nabi Gua. Tapi ingat Hok, gua cinta sama sisi kemanusiaan lo. Gua Azhari Hok. Dan gua cinta sama lo Hok.

Elo boleh kafir di mata gua Hok. Tapi kekufuran lo itu tak lantas membuat gua boleh menzalimi dan melukai hati lo Hok. Lu jangan bengong melotot heran gitu. Ga pernah lu ya ngedengerin ustaz-ustaz Indonesia bilang begini? Seringnya dibilang kapir aja gitu ya? Iya kan? Ngaku lo.

Lo tahu gak Hok gua belajar Islam kaya beginian dari mana? Dari al-Azhar Hok. Al-Azhar. Al-Azhar yang ngajarin gua beginian. Memandang bahwa semua manusia itu pada dasarnya dimuliakan oleh Tuhan apapun itu agamanya.

Kita ini sama-sama dirajut oleh ikatan kemanusiaan. Keyakinan kita beda Hok. Tapi ingat, lo ga boleh zalim sama gua. Dan gua juga ga boleh zalim sama lo. Kita memang mengingkari keyakian kita masing-masing Hok. Gua ga percaya Yesus itu Tuhan, dan lo juga ga percaya kan kalau Nabi Muhammad itu Nabi. Tapi ingat Hok, itu semuanya tidak menghalangi kita untuk saling tolong menolong, saling mencintai dalam kebaikan, menolak kemungkaran dan lain-lain.

Inilah Hok Islam yang gua pelajari di al-Azhar. Islam cinta dan kasih sayang. Bukan Islam marah dan penuh kebencian. Ahok. Gua Azhari, dan gua cinta sama lu, Hok.

(Kairo, Zahra-Medinat Nasr, 16 Oktober 2016)

Wassalamu 'alaikum.    

Penulis: Muhammad Nuruddin Mahasiswa Pascasarjana Fak. Ushuluddin, Dept. Akidah-Filsafat, Unv. Al-Azhar, Kairo, Mesir. Koordinator Hiwar. Penikmat buku-buku Tasawuf dan Filsafat. Fb: Muhammad Nuruddin

(Islamnkri.com Dari Situs Qureta.com)

Mengapa Masjid Jadi Tempat Ajang Terselubung Kampanye Hitam? (Heboh! Video Seorang Ibu Teriak Bunuh Ahok)


 
alirantransparan.blogspot.co.id - Kali ini ada tulisan menarik yang kami kutip dari sebuah akun di facebook yang berisi tentang pengajian di sebuah masjid di Jakarta yang menebarkan kebencian, mengajak, serta menghasut jamaahnya untuk tidak memilih Ahok, menangkap Ahok, dll. Postingan tersebut sudah dishare hingga ratusan netizen di fb.


Mari kita simak tulisan tersebut:

Kampanye hitam itu warnanya hitam.. gelap... pekat... serem...
Yg hitam2 itu biasanya diminati oleh setan, hantu, gondoruwo, kampret...

Jadi kampanye hitam itu dilakukan oleh setan, hantu, gondoruwo, kuntilanak, dan KMPRET...
Hari Minggu kemarin, saya kembali hadir ke pengajian Kwitang... lagi2 saya mendengar KAMPANYE HITAM yg dilakukan seorang yg mengaku Kyai... ucapannya hampir sama spt minggu lalu, yg intinya mengajak jamaah pengajian MENANGKAP AHOK... dan TIDAK MEMILIH AHOK... dg berbagai manipulasi2 berita dan provokasi kampungan....

Bukan apa2 ya guys...

Saya tahu jamaah pengajian kwitang itu isinya rata2 org luar jakarta... bekasi, karawang, bogor, depok, cilebut, tangerang, serang, banten. Penduduk Jakarta nya hanya sedikit kira2 10% saja yg sebagian besar cuma hadir utk belanja di pasar kaget kwitang bukan mendengarkan pengajian... 

Jadi, kita bisa tahu bhw upaya2 kampanye hitam yg mereka lakukan hanya sekedar menunaikan tugas dari sang pentolan KMPRET tanpa mampu mempengaruhi suara warga Jakarta secara significant.... 

Sebagai warga Jakarta yg ingin mempertahankan Gubernur Ahok semaksimal mungkin, saya hanya bisa memberi bukti bahwa kampanye2 hitam kepada Ahok bukan isapan jempol... bukan cuma guyonan belaka, melainkan sudah mereka lakukan secara nyata2... salah satunya diberbagai ceramah2 agama Islam di berbagai masjid2 yg seharusnya tidak dilakukan sebagaimana larangan pihak berwenang yg menyatakan bahwa kampanye dilarang dilakukan di tempat2 ibadah.... 

Tapi fakta nya, mereka TIDAK MENGGUBRIS... mereka menganggap remeh peraturan itu dan nekat melakukan kampanye Hitam semata karena MEREKA.BEGITU KETAKUTAN MELIHAT KEMENANGAN AHOK SUDAH DI DEPAN MATA!!!

Apalagi melihat partai PPP yg secara full mendukung AhokDjarot setelah sebelumnya hanya kubu Djan Faridz yg menyatakan dukungannya... 

Tanpa kampanye hitam... apalagi yang bisa mereka andalkan untuk mengalahkan Ahok?
Mereka lupa bhw Jika Allah berkehendak, siapa yg akan mampu menolak?




sumber: FB. Djati Erna Sahara

Monday, October 17, 2016

Andai Anies Baswedan Mau Bersabar Mungkin Anda Akan Dijadikan Menteri Kembali




alirantransparan.blogspot.co.id - Sewaktu terjadi tragedi Brebes Exit (Brexit) lebaran lalu, publik menuntut Presiden Jokowi agar Jonan dicopot karena dianggap lalai. Jika mau berpikir lebih jernih, sebenarnya Jonan tidak salah karena Kemenhub tidak mengurusi pembangunan jalan tol. Justru Jonan menunjukkan kinerja yang sangat bagus. Atas kasus Brexit, mestinya Kemenpurpera yang harus bertanggung jawab. Jokowi mengalah dan Jonan dicopot.

Archandra Tahar, Menteri ESDM, digugat status kewarganegaraannya. Ia dinilai melanggar konstitusi. Publik tak melihat sisi positifnya sebagai pakar energi kelas dunia, tetapi terus melototi paspor gandanya. Akhirnya, Jokowi mengalah dan mencopotnya.

Publik lagi-lagi dikejutkan kebijakan Presiden Jokowi yang memberhentikan Pak Anies Baswedan. Publik sudah begitu akrab dengan Mendikbud nan ganteng sehingga sempat terjadi salah sangka. Anies itu baik, tetapi kurang cepat merespon program presiden. Akhirnya, Anies dicopot.

Jonan mengisi hari-harinya dengan berkeliling Eropa untuk mengenal teknologi transportasi modern. Archandra sibuk mengisi seminar dari kampus ke kampus. Dan Pak Anies Baswedan mengantarkan anaknya naik motor.

Kita sering salah sangka dan begitu cepat menarik kesimpulan. Coba Pak Jonan dan Pak Archandra jadi kutu loncat dengan jadi politisi dadakan. Saya yakin Pak Jokowi tak akan mengangkatnya jadi menteri lagi. (johan wahyudi via heronesia.com)