Latest News

Sunday, November 13, 2016

Menjawab Tuduhan Netizen Soal Lambang Palu dan Arit Pada Uang Pecahan 100 Ribu, Begini Penjelasan BI


alirantransparan.blogspot.com - Media sosial dihebohkan dengan sebuah foto uang pecahan Rp 100 ribu cetakan tahun 2014 yang di-posting para netizen di media sosial seperti Facebook. Netizen mengunggah foto uang yang dicetak Bank Indonesia tersebut dengan logo 'BI' berubah menjadi seperti simbol palu arit yang identik dengan lambang Partai Komunis Indonesia (PKI).
 Foto ini pertama kali menjadi perbincangan di sosial media sejak Jumat (11/11) di jejaring Facebook. Para netizen mengaitkannya dengan simbol PKI. Meski sebagian nitizen lain berkata bahwa jika diterawang maka logo itu tetap logo BI (Bank Indonesia).







Sementara itu, Bank Indonesia merespons sejumlah pertanyaan dari logo tersebut. Dalam keterangannya, Bank Indonesia menjelaskan, uang kertas pecahan Rp 100 ribu tahun 2014 yang mempunyai tanda/gambar dimiripkan 'Palu Arit', merupakan tanda pengaman yang lazim digunakan BI dalam mencetak uang.

Pada setiap uang kertas rupiah yang masih berlaku (mulai pecahan Rp 1.000,- s/d Rp 100 ribu, terdapat unsur pengaman yang disebut sebagai rectoverso atau gambar saling isi.  Rectoverso pada uang kertas rupiah dapat dilihat pada bagian depan uang di sudut kiri atas dibawah angka nominal dan pada bagian belakang uang di sudut kanan atas di bawah nomor seri," demikian penjelasan BI.

Ditambahkan, rectoverso adalah suatu teknik cetak khusus pada uang kertas di mana pada posisi yang sama dan saling membelakangi di bagian depan dan bagian belakang uang kertas terdapat suatu ornamen khusus seperti gambar tidak beraturan. 

Namun demikian apabila rectoverso pada uang kertas diterawang ke arah cahaya maka akan terbentuk suatu gambar yang beraturan. "Pada setiap pecahan uang kertas Rupiah, rectoverso-nya membentuk ornamen lambang "BI" (singkatan dari Bank Indonesia). Sejauh ini rectoverso adalah unsur pengaman yang sulit dipalsukan," lanjut penjelasan tersebut.

BI memastikan bahwa tidak benar tanda pengaman tersebut tmerupakan ornamen/lambang "Palu & Arit". Masyarakat juga diminta untuk tidak khawatir. (republika.co.id)

Saturday, November 12, 2016

YESS...!! Demi Keutuhan NKRI, Majelis Adat Dayak Minta Pemerintah Bubarkan FPI




alirantransparan.blogspot.com - Majelis Adat Dayak Nasional (MADN) meminta kepada pemerintah agar segera membubarkan ormas Front Pembela Islam (FPI).
Pembubaran ini perlu dilakukan karena tindakannya selalu menimbulkan keresahan dan anarkistis.

Selanjutnya bagi setiap orang atau anak bangsa yang tidak ingin persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia dalam bingkai NKRI tetap terjaga maka diminta segera keluar dari Indonesia.

Hal itu dikatakan Sekretaris Jenderal (Sekjen ) Majelis Adat Dayak nasional Drs Yakobus Kumis kepada wartawan usai dialog dan seruan Kebangsaan Dalam menyikapi Kondisi Kekinian Indonesia di Hotel Kapuas Palace pada Kamis (10/11/16).

Ia mengatakan, MADN merasa sangat prihatin melihat kondisi perpolitikan di Indonesia sekarang ini. Di mana ada anak bangsa yang ingin mengacaukan semua rencana pembangunan bangsa dan berupaya untuk merusak NKRI.

Oleh sebab itu sekecil apapun gangguan terhadap NKRI harus segera diantisipasi sehingga menjadi ancaman besar bagi keutuhan NKRI. Hal ini penting karena Wilayah Kalbar sudha pernah mengalami kerusuhan dan cukuplah hanya Wilayah Kalbar yang mengalaminya.

Untuk itu pemerintah diminta untuk lebih tanggap terhadap kondisi perpolitian sekarang ini, dan juga diminta untuk menangkap pelaku tindakan narkis pada saat aksi unjuk rasa di Jakarta maupun di Kota Pontianak pada minggu lalu. Sebab hal itu mengakibatkan kerugian yangs angat besar bagi bangsa Indonesia.



Secara khusus bagi organisasi Front Pembela Islam (FPI) yang dipimpin oleh Habib Rizieq agar segera dibubarkan. Sebab tindakan yang dilakukan selama ini selalu mengusik dan melawan hukum serta selalu menimbulkan keresahan.
Untuk itu pemerintah diminta segera memanggil ketua FPI, karena ia telah menyampaikan pidato yang berisi adu domba dan penyebaran kebencian. Kata kata yang dikeluarkan atau yang disampaikan tidak layak disampaikan karena menimbulkan keresahan.

Oleh sebab itu Kepolisian harus memanggil dan meminta keterangan dan pertanggungjawaban ketua FPI, apa tujuan dan keiginannya menyampaikan pidato yang berisi adu domba.

Jika ketua FPI tidak merubah prilakunya diminta ia segera keluar dari negara Indonesia.

Selanjutnya jika ormas FPI terus menerus melakukan aksi anarkis dan melakukan pelanggaran hukum maka pemerintah diminta segera membubarkan FPI.

Karena dari pada menimbulkan kegaduhan atau keributan maka ormas itu lebih baik dibubarkan.

Hal ini penting karena jika pemerintah tidak segera mengambil langkah antisipasi dengan cepat maka kondisi Jakarta akan mempengaruhi dan berdampak ke daerah.

Jika dampaknya sudah sampai ke daerah maka hal itu akan sangat sulit dipadamkan dan harus segera di atasi.

Di sisi lain ia menambahkan, dalam menyikapi kondisi Indonesia sekarang ini, pihaknya meminta dan mengajak tokoh agama dan tokoh masyarakat agar memberikan ketauladanan dalam bingkai NKRI. Selanjutnya agar memberikan kesejukan kepada semua masyarakat.

Selanjutnya mengedepankan sikap kebersamaan diantara sesama anak bangsa. Disamping itu juga kita harus menciptakan jaringan imformasi terutama antar sesama tokoh agama dan tokoh masyarakat dan segera mempercepat revolusi mental.

Pemerintah juga diminta dapat segera memfasilitasi terbentuknya forum antar lintas agama dan etnis mulai ditingkat pusat hingga ke tingkat desa.

Sehingga semua imformasi yang berkembang dilingkungan masyarakat dapat diantisipasi dan dibicarakan dengan cepat.

Di samping itu, harus diupayakan cara untuk menghilangkan diskriminasi dalam berbagai kehidupan. Pihaknya juga meminta pemerintah dalm KPU serta aparat penegak hukum agar bersama sama mensukseskan pelaksanaan Pilkada.(beritasatu.com)

Ini Penjelasan KPU DKI Jika Ahok Menjadi Tersangka




alirantransparan.blogspot.com - Calon petahana Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok tengah menjalani pemeriksaan di Bareskrim Polri atas kasus yang melilit dirinya yang diduga telah menistaan agama. Bagaimanakah aturan pemeriksaan calon gubernur di kepolisian dalam UU Pilkada sebenarnya?

"Aturan pemeriksaan di kepolisian tak berpengaruh apapun terhadap status pencalonannya," kata ketua KPU DKI Sumarno seperti dikutip dari detik.com.

Sumarno menyebutkan bahwa walaupun calon sedang diperiksa, tidak ada masalah yang akan timbul nantinya. Sebab status terperiksa itu, menurut Sumarno, beluma bisa dikatakan sebagai pihak yang bersalah.

"Dalam hukum itu kan ada istilah terperiksa, terdakwa, tersangka dan terpidana. Bahkan meski sudah jadi tersangka, tidak berpengaruh apapun terhadap statusnya (sebagai cagub)," ucap Sumarno.

"Yang diatur kalau dia terpidana, misalnya pidana penjara dihukum 5 tahun atau lebih, baru ada sanksi berupa pembatalan, kalau memang putusannya sudah berkekuatan hukum tetap. Kalau baru terperiksa belum tentu salah, tersangka saja belum tentu salah, harus ada pembuktian di pengadilan, hakim memvonis yang bersangkutan dan terbukti melakukan tindak pidana," lanjutnya.(detik.com)

Makan di Warteg tapi Sandi Bawa Bekal Sendiri dari Rumah, Begini Alasannya



alirantransparan.blogspot.com - Sibuknya jadwal kampanye tidak membuat calon wakil gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno makan sembarangan. Sandiaga selalu membawa bekal yang ternyata ada kaitannya dengan Ketum Gerindra Prabowo Subianto.

Sandiaga menunjukkan bekal makan siangnya di sela-sela kampanye di Jakarta Utara, Selasa (8/11/2016). Dia membawa bekal yang isinya nasi merah, tumis sawi, telur dadar dan tumis tahu serta membawa air lemon untuk minumnya.

"Ini saya bawa bekal sendiri biar sehat", kata cawagub nomor urut 3 ini.

Ada alasan tersendiri mengapa Sandiaga memilih nasi merah. "Ini kaya akan vitamin B, dibutuhkan untuk menjaga kesehatan manusia super sibuk," ujarnya dengan nada bercanda.


Sandiaga mengajak awak media untuk mencicipi bekal makan siangnya. Bawang putih sangat terasa di salah satu lauk yaitu tumis sawi. Rasa bawang putih itu adalah pesan dari Prabowo.

"Jadi sebelum mulai kampanye, pak Prabowo bilang ke saya harus konsumsi minimal 3 siung bawang putih perhari. Terus saya tanya balik apa gak buat bau mulut, nah terus beliau jawab, kamu mau sehat atau bau mulut saja?" ucap Sandiaga menirukan ucapan Prabowo.

"Ya saya tentu pilih sehat dong, kan bawang putih ini kaya akan antioksidan. Baunya kan bisa kita ilangin juga nanti", sambungnya. (detik.com)

Ketahuan..!! Bawaslu: Pasangan Calon Gubernur Nomor Satu Paling Banyak Lakukan Pelanggaran, Sebanyak Ini




Indoheadlinenews. com �
Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) DKI Jakarta Mimah Susanti menjelaskan, pihaknya menemukan sejumlah dugaan pelanggaran kampanye yang dilakukan tiga pasang calon gubernur-calon wakil gubernur pada Pilkada DKI 2017.

Dugaan pelanggaran itu ditemukan sejak 28 Oktober atau awal dimulainya kampanye.

"Dugaan pelanggaran itu berdasarkan hasil pengawasan pengawas pemilu," ujar Mimah, saat evaluasi pengawasan kampanye di Jakarta Pusat, Kamis (10/11/2016).

Berdasarkan data Bawaslu, dugaan pelanggaran paling banyak ditemukan terhadap cagub-cawagub nomor pemilihan satu, Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni, sebanyak 15 dugaan pelanggaran.

Dugaan pelanggaran tersebut berupa keberadaan relawan yang belum terdaftar, tidak ada izin kampanye, keterlibatan anak-anak, dan pemasangan alat peraga kampanye (APK) yang tidak sesuai dengan ketentuan.

Selanjutnya, pengawas menemukan dugaan pelanggaran cagub-cawagub nomor pemilihan dua, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat, sebanyak enam dugaan pelanggaran.

Dugaan pelanggaran yang dilakukan berupa penggunaan fasilitas negara, relawan belum terdaftar, dan kegiatan yang tidak memiliki izin kampanye.

Adapun cagub-cawagub nomor pemilihan tiga, Anies Baswedan-Sandiaga Uno, diduga melakukan enam pelanggaran kampanye. Dugaan pelanggaran itu ialah dugaan politik uang, keterlibatan anak-anak, penggunaan tempat ibadah, dan tidak ada izin kampanye.

Mimah meminta agar tim kampanye semua cagub-cawagub mendaftarkan diri kepada KPU DKI Jakarta jika ingin melaksanakan kampanye, begitu juga dengan seluruh kegiatan kampanye yang harus diberitahukan kepada Bawaslu.

"Jika terbukti (kampanye tidak diberitahukan), maka Bawaslu DKI Jakarta serta jajaran akan membubarkan," ujar Mimah.

Kampanye Pilkada DKI berlangsung mulai 28 Oktober 2016 hingga 11 Februari 2017. Pemungutan suara akan digelar pada 15 Februari 2017.(kompas.com)

WAJIB BACA! Pihak Yang Berupaya Kudeta Jokowi dan Modusnya (25 November 2016)




alirantransparan.blogspot.com - Sejak pemerintahan Presiden Joko Widodo mulai berjalan tampaknya negara ini sudah sangat maju dalam berdemokrasi, berbagai pihak kembali saling berjabat tangan seakan-akan menandakan rivalitas di negara ini sudah berakhir, jabat tangan antara pemerintahan baru dan pemerintahan lama merupakan penyerahan estafet pemberian tugas dari pemerintahan SBY selama 10 tahun kepada pemerintahan baru Presiden Joko Widodo.

Banyak masyarakat tidak menyadari bahwa sejak awal pemerintahan Presiden Joko Widodo bergulir ada pihak-pihak yang selalu mengganggu pemerintahan ini membangun negara ini, hal ini dibuktikan dengan adanya pihak-pihak yang menjaga panasnya "bara" dihati pendukung pihak yang sakit hati.

Berbagai gangguan-gangguan itu selalu diluncurkan agar menutup mata masyarakat akan prestasi-prestasi pemerintah dalam membawa negara ini untuk lebih baik.

Upaya-upaya pengganggu ini nyata dan bergerak senyap, para pengganggu tampaknya sudah tidak sabar lagi untuk muncul ke permukaan dan menggulingkan pemerintahan Joko Widodo, menunggu sampai waktu 5 tahun adalah waktu yang sangat lama bagi mereka.

Nasib baik sedang berpihak pada mereka, ada jalan masuk untuk mereka untuk beraksi di dunia nyata, kasus Ahok adalah jalan mulus yang akan membawa mereka untuk merealisasikan niat-niat jahat makar, Ahok bukanlah tujuan utama mereka karena target besar mereka adalah melengserkan Joko Widodo, hal ini bisa kita lihat dengan kasat mata.

Gagal Kudeta 4 November dilanjutkan 25 November

Sakit hati karena upaya penggulingan pada 4 November lalu membuat pihak-pihak yang sudah merencanakan makar semakin sakit hati, tak tanggung-tanggung pihak ini rela merogoh kantong lebih dalam untuk suplai dana lebih besar agar Aksi pura-pura damai bisa sukses menggulingkan pemerintahan saat ini.

Lalu Siapa Pihak Yang Berniat Melengserkan Jokowi?

Ada 3 Kelompok yang sangat ingin menggulingkan pemerintahan Joko Widodo, adapun pihak-pihak tersebut adalah:

1.Pihak-Pihak Yang Takut Terjerat Hukum

Seperti kita ketahui, pemerintah Jokowi melakukan bersih-bersih sembari menggencarkan pembangunan di Negara ini, dalam upaya bersih-bersih tersebut banyak orang-orang yang merasa terancam akan terjerat hukum karena mereka sudah berbuat jahat di masa lalu, mereka yang dengan rakus menghisap dana negara dengan berbagai trik untuk menumpuk kekayaan.

Manuver Jokowi membuat pihak-pihak berdosa tersebut ketar-ketir, mereka membangun koalisi jahat dan rela memberikan suplai dana besar-besaran untuk menggulingkan pemerintahan Jokowi, hanya dengan menggulingkan Jokowilah yang dapat menyelamatkan mereka dari jerat-jerat hukum rapat yang dibangun Joko widodo.

Menggulingkan Jokowi adalah pertaruhan besar oleh kelompok ini, hanya ada dua pilihan Jokowi tumbang atau mereka yang tumbang.

2.Pihak-Pihak Yang "Kekeringan"

Korupsi adalah budaya elit yang mendapatkan kedudukan bukan rahasia lagi, bukti korupsi membudaya di berbagai lini di negara ini dibuktikan dengan banyaknya para koruptor yang ditangkap oleh KPK mulai dari kelas teri sampai kelas kakap.

Para koruptor yang rela beinvestasi besar-besaran untuk mendapatkan kursi jabatan di negeri ini, investasi besar-besaran mereka terancam gagal balik modal karena pemerintahan Joko Widodo sangat ketat dalam penggunaan dan pegawasan anggaran.

Paceklik berjamaah dialami oleh kelompok ini karena aksi-aksi Jokowi menutup yang bocor, bocor dan bocor sangat efektif untuk membuat para tikus kelaparan.

Tak mau mati kelaparan, para tikus-tikus busuk ini mulai menggigit perlahan-lahan untuk merobohkan Pemerintah saat ini.

3.Orang-Orang Yang Ingin Membangun Negara Berdasarkan Agama 

Radikalisme dan separatisme dengan alasan agama bukanlah hal baru di negeri ini, bahkan pentolan kelompok ini berani lantang tidak mengakui Pancasila yag merupakan dasar dari Negara ini.

Kelompok radikal ini sudah menunjukkan upaya-upaya mereka untuk menguasai negara ini dan membuat negara ini sesuai dengan paham mereka anut, kelompok ingin sukses menguasai negara ini seperti apa yang dilakukan oleh kelompok sejenis kelompok ini yang sukses menggulingkan pemerintahan seperti Mesir dan Turki.

Lalu Modus Apa Yang Mereka Pakai?

Kelompok-kelompok diatas memiliki satu tujuan utama dan mendesak yaitu menggulingkan presiden Joko Widodo, kesamaan misi ini membuat ketiga kelompok tersebut bahu membahu agar target mereka tercapai.

Berikut modus yang dipakai adalah sebagai berikut:

Membangun Konflik SARA ala Kerusuhan 98 Denga Sasaran Etnis Cina

Isu ini dianggap paling berpeluang membuat negeri ini rusuh, menciptakan kerusuhan besar-besaran adalah upaya memecah konsentrasi Polri dan TNI dalam menjaga keamanan negara ini.

Kelompok-kelompok ini berupaya mengadu domba antara masyarakat pribumi dan masyarakat keturunan dari etnis tertentu.

Berikut bukti bahwa ada kelmpok yang membangun opini negatif dan menancapkan kebencian terhadap Etnis Cina, di dunia maya banyak website yang mungkin jumlahnya menyampai angka rausan untuk menghembus propaganda adu domba menyasar Etnis Cina.

Upaya yang sangat masif ini bergulir menjadi bola salju, kebencian yang sudah tertanam tadi akan diledakkan dengan aksi penyerangan suatu kelompok kepada etnis Cina, kelompok pemicu inilah yang akan menyulut kerusuhan dalam skala besar di berbagai daerah di Indonesia, upaya tersebut sangat jelas saat kerusuhan di Penjaringan 4 November lalu, beruntung polisi dan TNI di bantu masyarakat yang pro keBhinekaan sukses memadamkan pemicu ini.

Gambar serta vidio di bawah ini adalah bukti kecil yang membuktikan ada gerakan dan upaya yang sangat masif dan dikerjakan dengan sangat terstruktur, berita-berita hoax yang membawa etnis-etnis Cina adalah faka nyata yang terjadi, upaya-upaya busuk tersebut terkonfirmasi dengan adanya propaganda anti Cina yang diluncurkan dengan coretan-coretan di berbagai tempat menjelang Aksi demo 4 November lalu.

Berupaya Memancing Kudeta Militer

Setelah operasi 4 November gagal total, kelompok-kelompok ini berusaha untuk mengadu domba antara TNI dengan Presiden, berbagai propaganda disebar mulai dari pujian setinggi langit kepada Panglima TNI Gatot Nurmantyo cocok menggantikan Joko Widodo sebagai presiden hingga menghembusan isu Panglima TNI yang akan di copot oleh Presiden karena membela umat islam.

Pergerakan menyebarkan propaganda ini disebarkan di berbagai sosial media, bahkan banyak anggota TNI aktif sempat termakan isu penggantian Panglima ini, kekecewaan terhadap presiden terbentuk di internal TNI, kekecewaan terhadap presiden sempat diungkapkan oleh beberapa anggota TNI pada akun sosial media Facebook.

Aksi-aksi adu domba ini sudah tercium oleh Panglima TNI, sang Panglima sadar banyak bawahannya sudah termakan propaganda-propaganda ini, pada 8 November Panglima TNI memerintahkan melalui surat edaran kepada seluruh jajaran TNI yang dipimpinnya untuk menyaksikan acara Indonesia Lawyer Club.

Melalui acara tersebut panglima dengan cedas mematahkan upaya adu domba berbagai pihak yang mencoba memecah belah TNI, pihak-pihak yang mengadu domba TNI dengan panglima tertinggi dalam hal ini Presiden Jokowi dan upaya-upaya mengadu domba antara TNI dengan Polri.

Dengan lantang Panglima menutup acara tersebut dengan pernyataan:

"LEBIH BAIK SAYA MENJADI TUMBAL DEMI KEBHINEKAAN DARIPADA SAYA BERNIAT MENJADI PRESIDEN"

Pernyataan tegas inilah yang memusnahkan upaya-upaya adu domba membenturkan TNI dengan berbagai pihak, Pernyataan inilah yang membuat TNI kembali merapatkan barisan untuk mnghadapi pihak-pihak yang berniat memecah Kebhinekaan untuk kepentingan kelompok mereka.

Demikian ulasan ini kami buat, alasan utama kami membuat ulasan ini adalah untuk membuka mata kita bahwa negara ini sedang di pecah belah oleh orang-orang dan kelompok-kelompok yang ingin mencapai keinginan mereka.

Kami adalah muslim dan pribumi yang tak rela apabila ada saudara sebangsa dan senegara kami dari Etnis Cina dijadikan pijakan orang-orang dan kelompok-kelompok kotor untuk mencapai kepentingan mereka.
Mohon Maaf kepada saudara-saudara kami, kami terpaksa menyinggung SARA karena SARA inilah yang dijadikan pihak-pihak berhati picik untuk mencapai tujuannya.

Ayo kita bersama kita teriakkan dengan lantang!

Kami Masyarakat Indonesia yang di ikat dengan Bhineka Tunggal Ika TIDAK TAKUT pada kalian yang ingin merusak KeBhinekaan kami, semakin kalian berupaya merusak Kebhinekaan kami maka semakin kuat juga kami bersatu dalam KeBhinekaan ini

Silahkan Sharing tulisan ini pada akun Sosial Media Anda, tunjukkan pada si pemecah belah bangsa ini bahwa kita ada dan tidak akan kalah dengan propaganda-propaganda busuk mereka.






Lihat video ini:





sumber: fb. ary prasetyo


http://tribunbinjai.blogspot.co.id/