Latest News

Showing posts with label ahok. Show all posts
Showing posts with label ahok. Show all posts

Tuesday, October 25, 2016

Salam 2 Periode dan Salam 2 Jari! Akhirnya Ahok-Djarot Dapat Nomer 2, Agus 1, Anies 3


Tiga pasang peserta Pilkada DKI Jakarta 2017 mengikuti pengundian nomor urut cagub-cawagub, di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (25/10/2016).

Tiga pasang peserta Pilkada DKI Jakarta 2017 mengikuti pengundian nomor urut cagub-cawagub, di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (25/10/2016).

Pengundian nomor urut calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI Jakarta digelar di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (25/10/2016).

Dalam pengundian tersebut, pasangan calon Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat memperoleh nomor urut dua.

Sebelumnya, Ahok telah menyiapkan tagline jika dirinya dan wakilnya mendapatkan nomor urut dua. 

"Jika mendapatkan nomor urut dua, itu berarti simbol '2 periode'," tandasnya.

Sementara itu, pasangan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murnimendapatkan nomor urut satu, sedangkan Anies Baswedan-Sandiaga Uno memperoleh nomor urut tiga.



(kompas.com & netralnews.com)

Merinding! Ribuan Pendukung Sambut Ahok-Djarot dengan Shalawat Badar dan Yel-yel Saat Ahok-Djarot Tiba di Ji-Expo Kemayoran

Bakal calon gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, saat memasuki lokasi pengundian nomor urut bakal cagub dan bakal cawagub di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (25/10/2016).


alirantransparan.blogspot.co.id - Pasangan Cagub DKI Jakarta Ahok-Djarot tiba ?di Ji-Expo Kemayoran tepat pukul 17.55 WIB.

Dia datang menggunakan bus besar berwarna biru. Di kaca samping terpampang tulisan besar BADJA dengan motif dasar kotak-kotak.


Ribuan pendukung yang akhirnya berkumpul, langsung menyambut dengan nyanyian selawat badar.


Dua boneka ondel-ondel besar menyambut saat pasangan Petahana ini turun dari bus.


Yel-yel dukungan pun terus diteriakkan elemen-elemen pendukungnya yang telah menunggu kedatangan Ahok-djarot dari sore hari.


Senyum sumringah pun terlempar dari pasangan ini.


"Ini lihat naik bus, tandanya siap membawa seluruh rakyat dalam kendaraannya, ini kendaraan umum, bukan pribadi," teriak salah satu koordinator massa melalui pengeras suara, disambut tepuk tangan dan teriakan yel-yel dari para pendukungnya.


Sampai masuk ke arena Ji-expo, selawat tak henti-hentinya dikumandangkan barisan pendukung mereka dari mobil komando. 


Pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat telah tiba di lokasi pengundian nomor urut calon gubernur-calon wakil gubernur DKI di kompleks JIExpo Kemayoran, Selasa (25/10) sore. Duet yang lebih dikenal dengan sebutan Ahok-Djarot itu tiba tepat pukul 17.45 dengan berkemeja khas kotak-kotak. 

Kedatangan pasangan petahana di pilkjada DKI itu disambut ribuan pendukung dari warga dan relawan yang sudah menunggu sejak sore. Bendera, spanduk, banner, umbul-umbul menghiasi maraknya dukungan kepada Ahok-Djarot.


Nyanyian, teriakan dan yel-yel membuat suasana menjadi ribut dan gegap gempita. "Ahok-Djarot! Ahok-Djarot! Ahok-Djarot!," teriak massa pendukung dengan ikat kepala bertuliskan Ahok-Djarot, Selasa (25/10).

Dengan demikian, tinggal pasangan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno yang belum datang.(kompas.com & jpnn.com)




TERKUAK!! Ada Aliran Dana Rp 10 Miliar untuk Mobilisasi Massa Anti Ahok dari Mantan Petinggi Negeri


Ilustrasi demo anti Ahok

alirantransparan.blogspot.co.id - Aksi unjuk rasa terhadap calon gubernur petahana, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang diduga menistakan agama dan menghina ulama terus menggelinding.

Bahkan, demonstrasi anti Ahok yang dimotori salah satu ormas keagamaan, bukan hanya berlangsung di Jakarta, tapi juga daerah lain di Indonesia, seperti Bandung, Surabaya, Padang, dan Makasar.

Informasi yang beredar, Jumat (4/11), bakal ada aksi unjuk rasa yang melibatkan puluhan ribu massa di ibukota dengan tujuan Balaikota DKI Jakarta dan Bareskrim Polri.

Sayangnya dari rumor yang berkembang, aksi unjuk rasa anti Ahok itu ternyata ada yang memobilisasi.

Salah satu ormas keagamaan disebut-sebut menerima kucuran dana hingga Rp 10 miliar dari mantan petinggi negeri ini yang menginginkan Ahok tumbang sebelum berlaga dalam Pilgub DKI Jakarta 2017.

Saat dikonfirmasi, Tim Pendampingan Hukum DPP PPP pimpinan Djan Faridz, Muara Karta mengaku sudah mengetahui informasi tersebut sejak beberapa hari yang lalu.

Menurut Karta, sejumlah pimpinan aliansi keagamaan yang ikut demonstrasi mengadukan ke dirinya terkait tidak meratanya distribusi dana Rp 10 miliar.

"Beberapa aliansi melaporkan tidak meratanya pembagian dana. Mereka mengaku hanya menerima Rp 500 juta," kata Karta saat dihubungi rmoljakarta, Selasa (25/10).

Atas temuan tersebut, Karta mensinyalir aksi unjuk rasa yang makin marak akhir-akhir ini bukan semata-mata untuk menjegal Ahok.


"Saya melihat sasaran utamanya menjatuhkan Presiden Jokowi. Kalau hanya menjegal Ahok sepertinya terlalu kecil," kata Karta.

Tanggapan dari pihak yang dituduh akan ditampilkan dalam berita selanjutnya. (rmoljakarta.com)

Saking Cintanya Pada Ahok, Nenek Warga Tangerang Ini Nekat Minta Baju Kotak-kotak Milik Ahok, Apa yang Terjadi Kemudian?




alirantransparan.blogspot.co.id - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama ( Ahok) akhirnya memberikan kemeja kotak-kotak pertamanya kepada seorang nenek di Balai Kota DKI Jakarta. Nenek tersebut menunggu mantan Bupati Belitung Timur itu semenjak pagi hingga akhirnya pulang setelah mendapatkan kemeja tersebut.

Nenek itu adalah Ariyati. Warga Tangerang ini sebenarnya hanya ingin meminta kemeja kotak-kotak yang kemungkinan menjadi seragam pasangan calon Ahok- Djarot pada Pilkada DKI 2017.

Dia menceritakan, awalnya sudah meminta kemeja tersebut kepada PDI Perjuangan. Namun ternyata jauh panggang dari api, mimpinya pupus. Perempuan asal Malang ini harus memintanya langsung kepada mantan Bupati Belitung Timur itu.

�Soalnya sama orang PDIP enggak dikasih, saya disuruh minta langsung ke Ahok. Kamu kira saya takut, ya sudah saya minta langsung,� katanya di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (24/10).

Berdasarkan pantauan merdeka.com, salah seorang staf Ahok mengambil kemeja kotak-kotak dari mobil dinas. Setelah itu, kemeja yang awalnya masih bergagang tersebut diserahkan kepada Ariyanti. �Kemeja ini mau dipakai terus,� ujarnya.

Rencananya, Ariyanti akan kembali ke Balai Kota DKI Jakarta. Dia mengklaim akan terus mendampingi mantan politisi Gerindra tersebut hingga Pilkada DKI 2017 mendatang usai. 

�Saya kalau ke sini jangan dimarahin ya. Saya sekarang dampingin Ahok,� tutupnya.(merdeka.com)

Monday, October 24, 2016

FPI Ancam Akan Terus Demo Ahok, Kapolri dengan Tegas Akan Lakukan Ini



alirantransparan.blogspot.co.id - Kapolri Jendral Tito Karnavian menegaskan tim penyidik kepolisian tidak perlu ditekan dengan pengerahan massa dalam menyelidiki Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok terkait kasus dugaan pencemaran agama.

"Silakan dikawal proses hukum itu, tanpa perlu melakukan tekanan-tekanan dengan pengerahan massa," kata Kapolri Tito Karnavian usai menghadiri rapat membahas keamanan Pilkada di Istana Negara, Jakarta, Senin (24/10).

Hal ini ditegaskan Kapolri menanggapi pemberitaan yang menyebut pernyataan pimpinan sejumlah ormas termasuk FPI  yang mengancam akan terus menggelar unjuk rasa selama proses penyelidikan terhadap Ahok.


 

Setelah menggelar unjuk rasa melibatkan beberapa ribu orang di Jakarta, aksi serupa dilakukan belakangan di sejumlah kota. 

Intinya, aksi ini menuntut polisi serius menyelidiki Gubernur DKI Jakarta.

Kapolri menegaskan, proses penyelidikan kasus dugaan pencemaran agama dengan terlapor Basuki Tjahaja Purnama, digelar sesuai mekanisme hukum yang berlaku dan tidak bisa diintervensi oleh pihak manapun.

"Kita berharap agar masyarakat tidak terprovokasi, tidak mengerahkan kekuatan yang dapat berujung pada anarkis, yang tentunya akan merugikan kita semua, " kata Tito.
Bareskrim mulai periksa Ahok

Kapolri membenarkan bahwa Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, Senin (24/10), telah datang ke Bareskrim untuk memenuhi panggilan pemeriksaan sebagai saksi.

"Ini sudah dilakukan proses hukum, dan sekarang masuk tahap penyelidikan, bahkan hari ini, saya mendapat laporan dari Kabareskrim, terlapor saudara Basuki Tjahaja Purnama sudah dilakukan pemeriksaan, hingga saat ini," ungkap Kapolri.

Sebelumnya, Majelis Ulama Indonesia Sumatera Selatan sudah melaporkan Ahok atas tuduhan penistaan agama pada Kamis (06/10).

Sementara Sekretaris Jenderal DPP FPI, Habib Novel Chaidir Hasan, juga sudah melaporkan Ahok atas tuduhan menghina agama ke Bareskrim Polri.

Ahok dilaporkan berdasarkan Pasal 156 a KUHP Jo pasal 28 ayat (2) UU No 11 tahun 2008 tentang Informasi Transaksi Elektronik (ITE), dengan ancaman hukuman lima tahun penjara.

Kontroversi surat Al Maidah ini juga mencuat setelah kelompok yang menamakan diri Advokat Cinta Tanah Air melaporkan Ahok ke Badan Pengawas Pemilu DKI Jakarta pada 27 September lalu karena gubernur petahana tersebut dianggap tidak bisa menafsirkan Al Maidah karena merupakan non-Muslim.

Sejumlah organisasi Islam di sejumlah daerah berdemonstrasi dalam beberapa pekan terakhir untuk menuntut agar Ahok dihukum karena dianggap menghina Islam.

Dan Ahok sendiri sudah menyatakan tidak berniat melecehkan ayat suci Alquran, terkait pernyataannya soal surat Al Maidah dan menegaskan dia tidak suka mempolitisasi ayat-ayat suci.(bbcnews)


 

Ini Jawaban Cerdas Ahok Saat Diperiksa Bareskrim Terkait Surat Al Maidah



alirantransparan.blogspot.co.id - Gubernur DKI Basuki T Purnama baru saja selesai diperiksa Bareskrim Polri terkait dugaan kasus penistaan agama. Ahok menyatakan dirinya tidak mungkin menistakan Alquran.
�Intinya saya sampaikan banyak tuduhan macam-macam, saya juga tidak mungkin
menistakan Alquran karena saya percaya semua orang beriman percaya kitab sucinya,� ujar Ahok di Bareskrim, Kementerian KKP, Jl Medan Medan Timur, Selasa (24/10/2016).


Ahok yang tiba kurang lebih pukul 10.00 WIB, keluar dari kantor Bareskrim KKP pukul 12.40 WIB.

Ahok juga menyatakan bahwa dirinya tidak menyinggung para ulama. Ahok mengatakan dirinya menghormati siapapun.

�Tidak benar saya ada menyinggung ulama. Tidak mungkin saya menyinggung ulama,� kata Ahok.

�Saya harus menghormati dengan rekam jejak saya apalagi sebagai politisi kan. Saya mau ikut jadi calon gubernur. Kalau saya memusuhi umat Islam dan menghina Alquran, itu mana mungkin saya dapat suara,� sambung Ahok. (detik.com)