Latest News

Showing posts with label Pilgub DKI. Show all posts
Showing posts with label Pilgub DKI. Show all posts

Sunday, October 2, 2016

Jonru Tarik Dukungan untuk Anies Baswedan, Malah Ribut dengan Pandji Pragi, Dibully Netizen Pula. Kocak!



alirantransparan.blogspot.co.id - Aktivis media sosial Jonriah Ukur Ginting atau yang dikenal dengan nama Jonru secara terbuka menarik dukungan terhadap Anies Baswedan untuk Pemilihan Gubernur DKI Jakarta tahun 2017 mendatang.




Jonru mengungkapkan bahwa alasan utama penarikan dukungan terhadap Anies dikarenakan tidak nyaman dengan orang liberal di tim Anies Baswedan.

Mohon maaf saya sudah tidak bisa lagi mendukung pasangan Anies Baswedan � Sandiaga Uno, karena secara prinsip merasa tidak nyaman dengan orang-orang liberal yang ada di tim Anies Baswedan� ujar Jonru dalam tayangan live video streaming di Page Facebook pribadinya, ahad(2/10/2016).

Dalam tayangan live berdurasi 4:34 menit tersebut, Jonru juga mengungkapkan bahwa sebagai pengganti pilihannya, dirinya akan memilih mendukung pasangan Agus-Sylviana yang didukung oleh koalisi Partai Demokrat, PPP, PAN dan PKB.

Berikut keributan antara Jonru dan Pandji Pragiwaksono yang mendukung Anies Baswedan kami lampirkan di sini:






Jonru dibully netizen;




sumber: nahimunkar.com, edited by admin indoheadlinenews.com

Pengamat Politik: Agus Belum Ada Program Kerja, Nunggu Wangsit dari SBY







alirantransparan.blogspot.co.id -  Bakal calon gubernur Agus Harimurti Yudhoyono masih belum mengemukakan program kerjanya untuk memimpin Ibu Kota. Pengamat Politik Universitas Paramadina Toto Sugiarto menilai, visi-misi dan gagasan Agus sangat bergantung pada pemikiran ayahnya, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

�Ketergantungan terhadap SBY sangat menonjol, bagaimanapun SBY tidak akan lepas tangan karena ini masa depan anaknya,� kata Toto di Jakarta, Minggu (2/10/2016).


Toto melanjutkan, Agus yang belum mempunyai pengalaman di politik tidak memiliki gambaran bagaimana cara untuk memenangkan pertarungan sehingga wangsit dari SBY sangat dibutuhkan.

Sementara, ketergantungan paslon terhadap satu tokoh tersebut tidak terlihat dalam dua paslon lainnya karena baik Ahok-Djarot dan Anies-Sandi, kata Toto, lebih bebas menentukan visi-misi serta program kerjanya masing-masing.

"Saya tidak melihat itu dari dua paslon lainnya," ungkap Toto.

Dia menambahkan, tampang dan penampilan Agus memang menjadi salah satu modal politik yang tidak bisa dinafikkan. Namun Toto menilai modal politik dengan mengandalkan penampilan tidak mendidik.

�Saya kira penampilan fisik akan dilihat apalagi karakter masyarakat kita melodramatis dan mudah terbawa, terpesona, itu akan dimanfaatkan oleh dia (Agus),� tandasnya.(metrotvnews.com)

Saturday, October 1, 2016

Anies Baswedan Dikecam Pasukan Oranye, Didoakan Kalah di Pilgub



alirantransparan.blogspot.co.id - Bakal calon gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan sebelumnya mengeluarkan statemen yang membuat pendukung Ahok-Djarot gerah. Bagaimana tidak, menurut Anies Bawesdan Foke ikut andil dalam program pembersihan sungai dan kali di Jakarta.

"Sebagai contoh, kita menyaksikan sungai-sungai bersih bukan? Programnya dirancang tahun 2009 oleh pak Fauzi Bowo, lalu mulai dilaksanakan mulai akhir pemerintahan Pak Fauzi Bowo. Diteruskan oleh bapak Jokowi, dua tahun terakhir ini diteruskan oleh bapak Basuki. Jadi kesinambungan yang baik itu penting," kata Anies. 



Hal ini sontak jadi pergunjingan netizen. Tak sedikit Netizen yang menyayangkan statemen Anies Bawesdan tersebut. Komentar salah satu pasukan oranye ini menjadi viral di media sosial. Salah satunya adalah pasukan oranye sendiri yang merasa tidak dihargai hasil kerjanya.

 

Berikut ini kami kutipkan:

"pak anies bawesdan yang terhormat, Saya tau banjir kanal timur itu ada di jaman Sutiyoso dilanjutkan Foke, tapi Foke banyak meninggalkan borok di Jakarta!
Saya salah satu pasukan orange UPK Badan Air Dinas Kebersihan DKI Jakarta, Program ini ada pada jaman Jokowi -Ahok, anda bilang bersihnya sungai Jakarta hasil karya Fauzi Bowo !!!  Demi Allah demi nama baik UPK Badan Air Dinas Kebersihan Jakarta kami tidak akan pernah pilih anda dan saya pribadi sangat berdoa agar anda tidak terpilih!!Hargailah pasukan oranye

 
 



Bahkan Wakil Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Roy Suryo membenarkan pernyataan Calon Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan yang ?menyebut program pembersihan kali di Ibukota sudah dimulai pada zaman Fauzi Bowo.

Sementara pada zaman Jokowi dan Ahok hanya melanjutkan program gubernur dari Partai Demokrat itu.

"Saya kira bener, itu program dari Foke (sapaan Fauzi Bowo)," kata Roy dalam diskusi bertajuk 'Adu Strategi di Tanah Betawi' di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (1/10).


Jika itu benar program Foke tapi kapan direalisasikannya? Setahu kami semua kali atau sungai-sungai di Jakarta dibersihkan hanya di jaman Jokowi-Ahok. Membuat program memang gampang, tapi tidak semua pemimpin mau menerapkan program tersebut. Semua tergantung niat, kemauan, kerjakeras, kejujuran, dan tanggungjawab. (beritateratas & admin indoheadlinenews)



Friday, September 30, 2016

Dulu Sering Serang Ahok, Kini Adian Napitupulu Balik Dukung Ahok, Ternyata Ini Alasannya




alirantransparan.blogspot.co.id - Politisi PDIP Adian Napitupulu dulu kerap menyerang Basuki T Purnama alias Ahok. Namun setelah PDIP menyatakan dukungan kepada petahana Basuki, Adian justru kerap memuji dan selalu mengunggulkan mantan Bupati Belitung Timur itu.

Adian mengaku kritik pedas kala itu sebagai cara untuk menarik Ahok kembali ke jalur partai. Sebab sebelumnya Ahok menyatakan diri akan mengikuti Pilgub DKI dari jalur independen.

"Saya tidak pernah nolak Ahok, itu cara menarik Ahok ke jalur partai," kata Adian saat ditemui di kawasan SDBD Sudirman, Jakarta selatan, Kamis (29/9).

Menurutnya sudah sepatutnya Ahok berada di jalur partai bila ingin mempertahankan kursi warisan dari Presiden Jokowi itu. Ahok pun memutuskan lewat jalur partai melalui Partai Hanura, Partai Golkar dan PDIP di detik-detik terakhir.

Meski bukan kader partai manapun, Adian mengklaim Ahok cenderung berkiblat pada partai banteng moncong putih.

"Ahok harus berani mengatakan punya warna, lewat partai. Kalau Ahok bisa kita perdebatkan tapi ada merah (PDIP) yang dominan," ungkap Adian.

Adian menilai banyak prestasi yang ditorehkan Ahok selama 2 tahun memimpin Jakarta.

"Kalau mau ke pilkada sehat, nilai apa yang dilakukan, nilai apa yang diperbuat. Bagi saya, memenangkan Ahok-Djarot itu memenangkan demokrasi. Kalau kalah yang menguasai isu SARA, itu berbahaya buat Indonesia," pungkasnya.(merdeka.com)

Thursday, September 29, 2016

Agus Harimurti Jadi Trending Topic, Dukungan Mengalir untuk Agus



alirantransparan.blogspot.co.id - Agus Harimurti Yudhoyono resmi menyatakan mundur dari karirnya sebagai prajurit militer. Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrat Nachrowi Ramli menyebut Agus Harimurti Yudhoyono telah mengajukan surat pernyataan mengundurkan diri dari TNI Angkatan Darat. Hal yang sama dilakukan oleh calon wakilnya Sylviana Murni.

Menurut Nachrowi, surat pengunduran diri Agus diserahkan kepada Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal Mulyono. Kesediaannya untuk mundur dari militer ini dinilai Nachrowi merupakan bentuk pengorbanan untuk mengabdi langsung pada rakyat.

Sementara Sylviana mundur dari jabatanya sebagai Deputi Gubernur DKI Jakarta bidang Pariwisata dan Kebudayaan. Pengunduran diri untuk pegawai negeri sipil dan TNI diatur dalam Undang-undang Nomor 10 tahun 2016 tentang Pilkada.

Pencalonan Agus Harimurti Yudhoyono sebagai calon Gubernur DKI 2017 diluar dugaan banyak pihak ramai menarik perhatian netizen. Nama Agus bahkan memuncaki trending topic sepanjang pagi hingga siang hari (Jumat, 23/9).

Tidak hanya itu, dukungan mengalir atas pencalonan Agus sebagai calon Gubernur DKI. Salah satu dukungan datang dari anggota DPD RI, Gde Paske Suardika. Seperti diketahui, Gde Pasek adalah mantan politikus Partai Demokrat yang selama ini bersebarangan dengan Susilo Bambang Yudhoyono.

Komentar lain datang dari Mahfud MD. Guru besar hukum Universitas Islam Indonesia ini menyebut bahwa Agus Yudhoyono adalah orang yang sangat berkualitas. Meskipun demikian, Mahfud menyebut bahwa kemungkinan besar Agus bisa kalah.

Meskipun demikian, banyak juga yang menyayangkan Agus Yudhoyono harus menghentikan karirnya di militer. Artis seksi, Julia Perez menyatakan hal serupa tentang karir militer Agus. Melalui akun twitternya @JuliaPerrez, mantan kekasih Gaston ini mencuit lebih suka Agus Yudhoyono tetap menjadi seorang anggota TNI.(eveline.co.i)

Wednesday, September 28, 2016

Gerindra: Menteri Pratikno Datang ke Rumah Prabowo, Bawa Pesan Jokowi Dukung Anies



Presiden Jokowi dan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno

alirantransparan.blogspot.co.id - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Puyuono mengatakan, kedatangan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno ke kediaman Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto merupakan bentuk dukungan pencalonan Anies Baswedan.

Gerindra bersama Partai Keadilan Sejahtera mengusung Anies Baswedan-Sandiaga Uno dalam Pilkada DKI 2017.

Ia membantah kedatangan Pratikno menemui Prabowo untuk menghalangi pencalonan Anies sebagai Gubernur DKI Jakarta.

"Justru sebaliknya, kedatangan Pak Pratikno ke Kertanegara untuk mendukung Pak Anies dan itu pesan dari Pak Jokowi. Pak Jokowi dukung Anies karena berhutang banyak di Pilpres 2014," ujar Arief, saat dihubungi, Selasa (28/9/2016) malam.

Arief menambahkan, Jokowi merasa berutang kepada Anies karena pada Pilpres 2014 telah dibantu saat kampanye.

Menurut Arief, kehadiran Anies turut mendongkrak citra Jokowi di mata pemilih muda.

Selain itu, Arief menyatakan, gaya berbicara Anies menjadi magnet bagi yang mendengar sehingga menarik simpati pemilih.

"Jadi tidak benar kalau Pak Jokowi dukung Ahok (Basuki Tjahaja Purnama). Yang benar Pak Jokowo dukung Anies," lanjut Arief.

Sebelumnya, beredar isu bila pihak istana mengintervensi proses pencalonan Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI.

Melalui rilis resmi Setkab, Pratikno membantah bila kedatangannya menemui Prabowo untuk membujuk mantan Komandan Jenderal Kopasus itu agar tak mencalonkan Anies sebagai Gubernur.

Berdasarkan keterangan Arief, Pratikno mendatangi kediaman Prabowo di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Rabu (21/9/2016) sore.

Istana netral

Sementara itu, pada Selasa (27/9/2016) kemarin, Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Johan Budi mengatakan, Presiden Joko Widodo bersikap netral dalam menyikapi pemilihan kepala daerah.

"Presiden selalu sampaikan, Presiden netral berdiri di semua pasangan calon. Siapa pun, termasuk Anies Baswedan, itu adalah hak Anies sendiri untuk mengikuti pilkada mana pun dan dari partai mana pun," ujar Johan di kantornya.

Presiden, menurut Johan, juga tidak mempunyai kewenangan apa-apa untuk melakukan intervensi.

Johan melanjutkan, Presiden mendukung pilkada yang jujur, adil, dan demokratis. Presiden juga ingin pilkada serentak 2017 melahirkan pemimpin-pemimpin yang andal dalam bekerja.(kompas.com)