Latest News

Showing posts with label Menteri. Show all posts
Showing posts with label Menteri. Show all posts

Saturday, November 22, 2014

Menteri Susi Targetkan Penerimaan Rp 1,2 Triliun, Naik 500 Persen



Menteri Susi Targetkan Penerimaan Rp 1,2 Triliun, Naik 500 Persen

Menteri Kelautan dan Perikanan, mentargetkan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) dari sektor perikanan Rp 1,27 triliun selama ia menjabat. Mengapa?
"Berdasarkan proyeksi kami, penerimaan PNBP perikanan selama 2015-2019 naik menjadi Rp 1,27 triliun dari Rp 250 miliar atau tumbuh 508 persen," terang Susi dalam acara Chief Editors Meeting (CEM), di Ballroom Hotel Grand Hyatt, Jakarta, Jumat, (7/11/2014).
Menteri Susi menjelaskan bahwa salah satu upaya yang dilakukan adalah memperketat izin penangkapan hasil laut di Indonesia. Pasalnya, menteri yang dikenal eksentrik ini beranggapan bahwa pemberian izin terlalu mudah.Ia mencontohkan Australia yang mematok izin penangkapan lobster senilai US$ 1 Juta atau Rp 11 miliar. "Kita bisa melakukan hal yang sama," kata Susi.
Selain itu, Menteri Susi juga akan menerapkan kebijakan strategis lainnya, yakni moratorium izin baru kapal berbendera asing, maupun perpanjangan usaha penangkapan ikan yang disertai kebijakan kuota. Ia sadar bahwa kebijakannya ini tak populer di antara para pebisnis asing. "Gara-gara ini saya dibilang tidak friendly," kata Susi.
Susi menjelaskan, tujuan lain dari kebijakan ini adalah menjaga kelestarian biota laut. "Ada beberapa blok yang ditutup atau dilindungi dan nanti bisa dapat dana carbon credit yang akan digunakan untuk melakukan reboisasi biota laut," ujarnya.
Berbagai kebijakan ini sebenarnya sudah diaplikasikan banyak negara. "Kita tidak pernah bikin tata kelola seperti apa yang tercantum di konferensi dunia. Dunia melarang any foreign fishing vessels masuk ke perairan sebuah negara. Salah satu caranya kita mencoba mengadopsi sistem kelautan negara lain, kalau tidak ya kita tidak bisa kompetitif," papar Susi. (dimeitri marilyn)
Caption foto: Menteri Susi Pudjiastuti (Antara Foto)
Source : http://www.nefosnews.com/post/ekbis/menteri-susi-targetkan-penerimaan-rp-1-2-triliun-naik-500-persen

Kekayaan Alam indah dan luas.. Tetapi Nelayan Lokal tidak bisa menikmati kekayaan Negerinya sendiri.

[Ibu Susi, Menteri KKP]

Saat saya berkunjung ke berau kalimantan timur beberapa hari yang lalu, saya meninjau pengumpulan Lobster ternyata Ada pengusaha yang tak punya hati. Saya tidak Senang, masih ada yang menampung Lobster yang bertelur.
Kalau ada yang bertelur, Lepaskan saja ke Laut.
Pengusaha Jangan hanya mencari Untung Harus pula memperhatikan Kelestarian Ekosistem Laut.
Populasi Biota Laut harus dijaga, Salah satunya dengan tidak menangkap atau Menampung Lobster yang sedang bertelur.

Saya liat masalah di Natuna, kapal Asing membawa ikan bagus dan mahal - mahal.
Sedihnya, Nelayan tidak dapat apa - apa.
Tidak bisa mendapatkan ikan bagus, misalnya Kakap Merah.
Hal ini sangat ironis Kekayaan Alam indah dan luas..
Tetapi Nelayan Lokal tidak bisa menikmati kekayaan Negerinya sendiri.
Sementara Nelayan Asing yang Menikmatinya.
Cari uang pakai hati, Tuhan pasti melihat, orang baik cari uangnya Mudah.
Thanks.

Source : FB Febrianto Nugroho?

Wednesday, November 19, 2014

Dituding sebagai Antek Asing, Jawaban Menteri Susi Ini Sungguh Dahsyat


Dituding sebagai Antek 

Asing, Jawaban Menteri 

Susi Ini Sungguh Dahsyat


Menteri Perikanan dan Kelautan Susi Pudjiastuti 
dituding sebagai antek asing. Ia mencontohkan 
sebuah surat terbuka aktivis Riza Damanik yang 
mempersoalkan ia bersuami bule.

�Dia mengatakan suami saya orang asing, 
kemudian pegawai saya juga banyak orang asing,� 
ujar Susi seperti dikutip Tempo, belum lama ini.
Namun, Menteri Susi punya jawaban yang 
cerdas. Ia balik bertanya, siapa yang 
sebenarnya lebih nasionalis.
�Mana yang lebih nasionalis: bule sebagai bos 
dan kulinya orang Indonesia atau bosnya orang 
Indonesia dan kulinya bule?� katanya singkat. 
(Res)
Source : http://klikbekasi.co/indonesiana/nasional/2014/11/19/dituding-sebagai-
antek-asing-jawaban-menteri-susi-ini-sungguh-dahsyat/

Saturday, November 15, 2014

Menteri Susi Pakai Jet Pribadi Datang ke Natuna

Menteri Susi Pakai Jet Pribadi Datang ke Natuna

Menteri Susi Pakai Jet Pribadi 

Datang ke Natuna


Dengan jet pribadi berlogo Susi VIP, Menteri Kelautan dan 
Perikanan RI Susi Pudjiastuti menyambangi Ranai, Kabupaten 
Natuna, Provinsi Kepri, Sabtu (15/11/2014) siang.
Susi datang setelah terlebih dahulu menyinggahi Pontianak.
Daerah perbatasan ujung utara Indonesia ini memang 
menjadi salah satu target dan bagian fokus Susi memberantas 
Illegal Unreported and Unregulated (IUU) Fishing di wilayah 
Republik Indonesia.

Mendarat di Ranai, Susi dijamu sekitar 15 menit oleh Bupati 
Natuna, Ilyas Sabli, bersama unsur FKPD dan Panglima 
Armada Kawasan Barat (Pangarmabar) TNI AL, Laksda 
TNU Widodo dan Kabareskrim Mabes Polri Komjen Suhardi Alius
Tak berlama-lama Susi pun langsung bergerak ke Kecamatan 
Pulau Tiga, Kabupaten Natuna dengan perjalanan darat 
selama satu jam. Kemudian disambung dengan dengan kapal fiber.
Sesampainya di pulau itu, ia menyambang kantor Satker 
PSDKP di area tersebut. Kehadiran Susi menarik perhatian 
masyarakat yang menyambutnya dengan pelukan. 

ampaknya memang sosok Susi saat ini semakin familiar 
engan gayanya yang tampil nyentrik. Susi menjadi Menteri 
pertama Kabinet Kerja Jokowi yang hadir di Natuna sejak 
dilantiknya kabinet terbaru.

Sebelum kembali bertolak ke Pontianak untuk menggelar 
tugas lain, Susi sempat dijejali pertanyaan terkait Peraturan 
Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 56 tahun 2014, 
terkait penghentian sementara (moratorium) perizinan usaha 
perikanan tangkap di wilayah pengelolaan perikanan di Indonesia.
Menurutnya sektor perikanan di Indonesia perlu pembenahan.
"Selama ini yang menikmati hasil laut hanya kapal-kapal 
asing dan broker-broker perizinan di Indonesia. Sementara 
apa sih dampak kepada pembangunan masyarakat 
selama ini?" ujar Susi.

Source : http://m.tribunnews.com/nasional/2014/11/15/meteri-susi-pakai-jet-pribadi-datang-ke-natuna



Monday, November 10, 2014

Sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan, saya mengaku sangat geram dengan keberadaan kapal asing ilegal yang masih mencuri hasil laut Indonesia.



KAPAL ASING YANG MENCURI HASIL LAUT INDONESIA BUKAN DITENGGELAMKAN SAJA TAPI SUDAH SEPANTASNYA DI BOM

Sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan, saya mengaku sangat geram dengan keberadaan kapal asing ilegal yang masih mencuri hasil laut Indonesia. Sebelumnya, saya mau menenggelamkan kapal yang beroperasi ilegal di perairan Indonesia.

Saya tidak segan menghancurkan kapal ilegal karena telah ada kesepakatan untuk tidak lagi mencuri ikan di Indonesia dengan para duta besarnya. Menurut saya, jika diperlukan, saya akan meminjamkan pesawat milik Susi Air untuk mengebom kapal-kapal yang ketahuan mencuri ikan tersebut.

"Kalau kamu tidak ta'at ya dibom saja, itu yang saya lakukan. Mungkin suruh saja anak-anak nelayan ngebom. Kalau perlu saya berikan pesawat Susi Air dari atas," ucap saya di Grand Hyatt di Jakarta.

Saya katakan untuk sekedar melakukan monitoring kapal yang ada di perairan nusantara, Indonesia sudah mempunyai peralatan yang memadai. Namun untuk lebih memperketat, negara seperti Amerika Serikat (AS) pun siap membantu melakukan pengawasan.

"Kalau kurang canggih lagi, kemarin dubes AS sudah janji dan punya PR banyak dari saya. Dia akan membantu angkatan laut dan kepolisian. Jadi saya yakin dengan bilateral antar negara ini kita akan bisa,".

Source : FB Susi Pujiastuti ( Menteria Kalutan dan Perikanan) Indonesia

Tuesday, November 4, 2014

Menteri Susi beberkan liciknya kapal asing keruk hasil laut RI

Menteri Susi beberkan liciknya kapal asing keruk hasil laut RI

Menteri Susi beberkan liciknya 

kapal asing keruk hasil laut RI

Merdeka.com - Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti
membeberkan kelicikan kapal asing mengeruk kekayaan laut Indonesia.
Dia menyebut, kapal asing bersembunyi di balik penanaman modal
dalam negeri yang sangat tidak masuk akal.
Kapal asing biasanya menanamkan modal dengan membangun pendingin
ikan atau cold storage. Namun kapasitas penyimpanan ikan tersebut
hanya 100 ton. Dengan kapasitas cold storage yang kecil itu, mereka
membawa 100 kapal ke Indonesia.
"Satu kapal saja dalam satu malam bisa tangkap 20 ton. Mereka
simpan di mana? Ini akal akalan saja," kata Susi dalam konferensi
pers di Kantornya, Jakarta, Senin (3/11).
Susi semakin heran, di saat kapal asing mengeruk hasil laut Indonesia,
nelayan lokal justru kesulitan melaut. Untuk melaut mereka harus
mengurus banyaknya retribusi, mulai dari PPn, PPh, retribusi pelelangan
ikan dan lain sebagainya. "Sedangkan mereka tengah laut begitu saja."
Melihat realitas ini, Susi segera akan menyetop izin kapal kapal baru
atau biasa disebut moratorium. Melalui moratorium, Susi ingin
membenahi semua kapal yang mengeruk hasil laut Indonesia.
"Nanti selesai moratorium, kita buka dengan aturan ketat. Kita
bukan mematahkan investasi di sini. Tapi ini disalah gunakan
oleh para pemilik kapal. Mereka pakai cold storage tapi tidak
ada data ekspor," tutupnya kesal.
[noe]
Source : http://www.merdeka.com/uang/menteri-susi-beberkan-liciknya-kapal-asing-keruk-hasil-laut-ri.html