Latest News

Showing posts with label Jokowi. Show all posts
Showing posts with label Jokowi. Show all posts

Tuesday, November 8, 2016

Bela Jokowi, Farhat Abbas Pasang Badan. Siap Penjarakan Ahmad Dhani




alirantransparan.blogspot.com - Pengacara Farhat Abbas ikut mengomentari kasus dugaan penghinaan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang dilakukan oleh musisi Ahmad Dhani.

Farhat menilai, perbuatan Ahmad Dhani bukan kali pertama dilakukan, sehingga wajar jika banyak pihak yang berang atas ulah suami Mulan Jameela itu.

"Sudah sering, lebih dari itu pun banyak, sudah sering. Jadi banyak sekali yang mau melaporkan. Bahkan ada kelompok ibu-ibu di Bekasi yang juga mau melaporkan. Jadi biar nanti diproses dan disidangkan," kata Farhat Abbas dikutip dari Netralnews.com, Selasa (8/11/2016).

Bahkan jika diminta, putera dari pakar hukum Abbas Said ini siap pasang badan membela Jokowi untuk memenjarakan Ahmad Dhani.

"Saya saat ini berada di posisi presiden. Kalau presiden menunjuk saya untuk membuat laporan pribadi, ataupun untuk membawa Ahmad Dhani ke penjara, saya siap. Sebenarnya diminta ataupun tidak, bisa aja, ini pasal kan bukan delik aduan tapi delik umum," tegas Farhat.

Lebih jauh mantan suami penyanyi Nia Daniaty ini menjelaskan, ada beberapa pasal yang bisa digunakan untuk menjerat Ahmad Dhani. 

"Dulu digunakan pasal 310 (KUHP) bisa, kalau presiden melaporkan pribadi kan. Pasal 316 (KUHP) juga penghinaan kepala negara atau pejabat yang menjalankan tugas, juga bisa," ungkapnya.

Sebelumnya, Ahmad Dhani yang turut serta dalam aksi demo menuntut penegakan hukum atas kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan oleh Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), pada Jumat (4/11/2016) lalu, diberi kesempatan untuk berorasi.

Calon wakil bupati Bekasi itu dalam orasinya sempat mengeluarkan beberapa kata-kata yang dinilai tidak pantas dan ditujukan kepada Presiden Jokowi.

Berikut kutipan orasi Ahmad Dhani yang diduga menghina Jokowi yang diambil video yang beredar.

Presiden benar-benar tak menghargai habib dan ulama. Saya sedih sekali dan menangis punya presiden yang tak menghargai habib dan ulama.

Ingin saya katakan anj*** tapi tidak boleh. Ingin saya katakan ba**. Ulama-ulama merupakan penerus Nabi Muhammad SAW, duduk di sini tidak diterima oleh presiden.

Ingin saya katakan presidennya anj*** tapi tidak boleh. Apa salah umat Islam kepada presiden sehingga menghina kita sedemikian rupa. (netralnews.com)

Bikin Haru! "Kisah Jokowi, Ahok dan Para Pengintai".




alirantransparan.blogspot.com - Polemik permasalahan dugaan kasus penistaan agama yang dilakukan oleh Gubernur DKI Jakarta nonaktif, Ahok masih berbuntut panjang.

Bahkan permasalahan tersebut sudah mulai merambat ke tingkat seorang Presiden yang dimana Jokowi jadi pihak yang juga turut disalahkan.

Hal tersebut lantaran Jokowi tak menemui para demonstran pada 4 November 2016 kemarin karena diketahui sedang melakukan peninjauan ke proyek pembangunan di Bandara Soekarno-Hatta.

Menanggapi permasalahan yang tak kunjung selesai ini, salah seorang netizen bernama Mike Reyssent menuliskan opininya dengan judul "Kisah Jokowi, Ahok dan Para Pengintai".

Negara sedang dalam keadaan aman tentram... 
Pembangungan infrastuktur sedang dilaksanakan pemerintah dimana mana... 
Pembangungan yang selama ini telah terabaikan... 
Jokowi bersama para menterinya telah bekerja mati matian demi mensejahterkan rakyat... 
Membuat sistem yang bisa mempermudah rakyat melakukan kegiatannya... 
Namun, itu belum juga cukup untuk menyenangkan semua orang... 
Disana masih banyak pihak yang sampai sekarang belum juga move on... 
Apa yang dilakukan Jokowi selalu salah dimatanya... Keberhasilan pemerintah selalu dipandang sebelah mata dan dilecehkan... 

Tetapi, Jokowi tetap tak terpengaruh... 
Terus bekerja, bekerja dan bekerja... 
Membuat mereka setengah putus asa... 
Mereka yang setiap saat mengintai, kemudian mencari celah lain... 

*** 
Ahok... 
Ya, Ahok adalah salah satu orang terdekat Jokowi... 
Ahok yang terkenal dengan karakternya yang temperamental merupakan tokoh yang kontroversial...
Tindakan Ahok yang �semena mena� membongkar segala patgulipat para anggota dewan yang merasa dirinya tehormat... 
Gaya bicara Ahok yang tanpa tedeng aling aling bisa membuat merah kuping mereka... 
Ia merupakan sasaran empuk bagi Para Pengintai yang sedang mengincar Jokowi... 
Mereka terus berusaha memancing, mencari dan mengintai Ahok untuk melakukan kesalahan... 
Sama dengan apa yang mereka lakukan kepada Jokowi... 
Apapun yang diperbuat Ahok selalu salah dimatanya... 

Mari kita lihat baik baik... 
Menggusur tempat prostitusi yang selalu gagal dilakukan oleh Gubernur sebelumnya, Ahok disalahkan... 
Memindahkan  penduduk yang tinggal di bantaran sungai ke tempat yang lebih layak, demi mengatasi banjir, kumuh dan kesehatan masyarakat Ahok disalahkan... 
Mereklamasi pantai yang dilakukan banyak negara, Ahok juga dianggap salah... 
Sampai meminta dana pada pengembang demi kesejahteraan rakyat pun, Ahok tetap aja dianggap salah... 

Mereka lebih memilih membela PSK, Germo dan para preman Kalijodo... 
Mereka lebih senang melihat sungai yang kumuh dengan sampah yang berserakan, banjir dan masyakarat terkena penyakit... 
Mereka lebih tega melihat pantai yang kotor dan menjijikan, dengan anak anak berenang di dalamnya... 
Mereka lebih rela melihat pemerintah merogoh koceknya lebih dalam...

Silahkan dijawab dengan  jujur... 
Seandainya semua itu yang melakukan BUKAN Ahok... 
Apakah masih tetap disalahkan atau malah dipuji? 
Seandainya yang melakukan itu kamu... 
Bagaimana perasaanmu ketika orang terus menyalahkan? 

Sekali lagi jawab yang jujur ya... 

Mengapa ketika ibu Risma menggusur prostitusi malah dipuji? 
Mengapa ketika Pemda Tangerang menggusur prostitusi Dadap, ga ada yang protes? Mengapa ketika reklamasi pantai di Tangerang, ga ada yang ngamuk? 
Mengapa ketika pak Ridwan Kamil "menampar" sopir, tidak dipermasalahkan? Apakah karena cara menggusurnya? 
Atau apakah karena ga pada kebagian jatah???? 
Apakah karena Ahok sering "menghajar" anggota dewan? 
Bukankah setiap pemimpin dan warga punya karakter berbeda? 

*** 

Sampai satu ketika di Kepulauan Seribu... 
Ahok yang sedang memberi bantuan dan fasilitas kepada warga Kepulauan Seribu mengatakan, bantuannya tidak terkait dengan Pilkada DKI 2017... 
Ahok mengatakan, programnya melulu untuk kepentingan warga Kepulauan Seribu... 
Warga tidak akan terikat dengan pilihannya, silahkan tidak pilih Ahok pada Pilkada... 
Yang penting programnya tetap jalan dan bisa menguntungkan masyarakat... 
Saat itu, Ahok juga menyebut salah satu ayat suci Al-Quran... 
Warga yang hadir disana, -yang mayoritas beragama Islam- semua tetap tenang... 
Seperti biasa, setiap kali Ahok melakukan kegiatan, pasti direkam untuk kemudian di upload ke youtube, guna bisa dilihat oleh masyarakat... 

Beberapa hari berlalu... 
Tidak ada satu orang pun yang tersinggung atau marah terkait ucapan Ahok... 
Tapi tidak berlangsung lama... 
Para Pengintai akhirnya menemukan celah dalam pidato tersebut... 
Idenya sangat brilyan, tipikal orang yang sangat paham apa yang mesti dilakukan untuk bisa mengubah hal baik menjadi sangat buruk... 
Dengan menghilangkan satu kata dalam pidato tersebut, sudah jelas akan sangat berbeda maknanya...

*** 

Kalau kemudian Ahok dianggap salah... 
Ahok sudah berulang kali meminta maaf... 
Namun masih banyak orang yang tetap tidak mau memaafkan... 
Malah kian melebar ingin melengserkan Jokowi... 

Baiklah... 

Bagaimana kelanjutan kisahnya... 
Silahkan ditunggu dalam tulisan berikutnya...
Bersambung... (mike reyssent, kompasiana)

Thursday, November 3, 2016

SBY Sebut Intelijen Error, Jokowi Tertawa. Begini Jawaban Jokowi


Jokowi dan Jusuf Kalla terlihat santai sebelum jumpa pers diadakan, Kamis (3/11)


alirantransparan.blogspot.com - Presiden Joko Widodo tidak terlalu reaktif menanggapi pidato berapi-api pendahulunya, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), yang menuduh ada upaya menghalangi rencana demonstrasi massal Jumat (4/11) besok dan bahwa pemerintah mendasarkan diri pada data intelijen yang "error".

"Yang namanya manusia bisa bener bisa enggak bener, bisa error bisa enggak error," kata Presiden sambil tertawa ketika ditanya soal itu di Istana Negara, Kamis (3/11).

Dalam jumpa pers yang disiarkan secara langsung lewat televisi tersebut, presiden duduk di sofa berdampingan dengan wakilnya, Jusuf Kalla.

Cukup jarang dua pejabat negara tertinggi di Indonesia itu duduk berdua menghadapi media seperti ini, sehingga makin mengindikasikan keseriusan pemerintah untuk mengantisipasi demonstrasi besok.

Presiden menegaskan akan tetap berada di Jakarta Jumat besok.

Kalla, yang juga pernah menjadi wakil SBY periode 2004-2009, ikut menanggapi pernyataan mantan bosnya itu.

"Kalau negara tak punya intelijen, maka kita tak punya mata dan telinga," ujar Kalla.

Dalam pidatonya di Cikeas, Rabu kemarin, SBY yang menjabat Ketua Umum Partai Demokrat meminta aparat intelijen "tidak ngawur" dalam memberikan informasi, terutama kepada Presiden Jokowi.

"Kalau ada intelijen seperti itu berbahaya. Menuduh kelompok, seseorang, atau parpol tertentu, seperti Demokrat adalah fitnah. Fitnah sangat keji. Memfinah, menuduh orang atau parpol atas dasar intelijen, sangat keji dan menghina," kata SBY.

"Saudara-saudara, berbahaya jika di sebuah negara ada intelijen ?failure, intelijen error."(beritasatu.com)


Wednesday, November 2, 2016

Habib Rizieq Ngamuk pada Jokowi, Dituduh Merusak dan Memaksa Kehendak. Begini Komentar Tajamnya




alirantransparan.blogspot.com � Konsolidasi ormas Islam untuk melakukan demo 4 November 2016 terus menggalang kekuatan, Selasa (1/11/2016). Meski ada pernyataan dari Presiden Jokowi soal demo 4 November saat mengundang para ulama ke Istana, namun tidak menyurutkan massa Islam menuntut Ahok segera diadili.

Imam besar FPI Habib Rizieq menyatakan tersinggung atas pernyataan Jokowi yang menganggap demo Aksi Bela Islam 4 November atas persoalan kasus hukum Ahok disebut memaksakan kehendak.

�Saya tersinggung. Soalnya dalam konteks 4 November, ada tendensi kami memaksakan kehendak dan ada tendensi merusak,� ujar Habib Rizieq.
Menurut Habib Rizieq, Jokowi salah memahami konteks aksi umat Islam menggelar demo 4 November nanti.

�Presiden kita terlalu semangat. Sampai lupa pada pokok penyebab aksi itu yakni soal penistaan agama oleh Ahok. Jadi aksinya disikapi. Tapi akarnya tidak disikapi,� Rizieq.

Menurut dia, demo adalah suatu aktivitas yang dilindungi oleh Undang-undang. Dia juga berharap, demo penistaan agama itu berjalan lancar dan tertib.

�Ini kan hak menyatakan kehendak, hak demokrasi. Tapi bukan hak merusak dan hak memaksakan kehendak,� katanya.

Maka itu, kata dia, persepsi tersebut harus diluruskan. Karena, FPI tidak pernah memaksa siapapun untuk ikut demo pada 4 November.(pojoksatu.com)

Tuesday, November 1, 2016

Jokowi Disarankan untuk Bertemu Habib Rizieq, Begini Jawaban Mengejutkan Jokowi

 
 
alirantransparan.blogspot.com - Sekretaris Umum Muhammadiyah Abdul Mu�ti menyarankan Presiden Joko Widodo juga bersilaturahim dengan Imam Besar Front Pembela Islam Rizieq Shihab.
Silaturahim tersebut, lanjut Mu�ti, bertujuan meredam demo yang akan dilakukan ormas Islam pada 4 November 2016.

Demo yang akan digelar di depan Istana Jakarta tersebut untuk mendesak proses hukum terhadap calon Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, yang dianggap menistakan agama.

Saran itu disampaikan langsung oleh Mu�ti kepada Jokowi saat pertemuan di Istana bersama pimpinan Muhammadiyah, Majelis Ulama Indonesia dan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, Selasa (1/10/2016).
 
 �Saya tadi malah sempat membisikkan ke Presiden sebaiknya Presiden juga bersilaturahim dengan Habib Rizieq sebagaimana beliau sudah bersilaturahmi dengan Prabowo,� kata Mu�ti kepada wartawan usai pertemuan.

�Beliau menyatakan, �oh begitu ya�. Respons beliau seperti itu, tapi ya terserah beliau,� kata Mu�ti.

Bahkan dua hari sebelum pertemuan di Istana hari ini, Mu�ti mengaku sempat berkomunikasi dengan Menteri Sekretaris Negara Pratikno.

Mu�ti menyarankan agar yang diundang tidak hanya dari MUI, Muhammadiyah atau NU, tetapi juga ormas lain seperti FPI.

Sebab, ia meyakini demo 4 November mendatang massanya bukan berasal dari NU atau Muhammadiyah. Namun, FPI tidak diundang pada pertemuan hari ini.

Oleh karena itu, ia menyampaikan langsung ke Jokowi mengenai ide untuk bersilaturahim dengan FPI tersebut.

�Kami yakin Pak Jokowi ini kan Presiden yang punya komunikasi politik yang bagus. Seorang yang humble, tapi punya keberanian yang cukup menjadi alasan beliau akan kesana. Dan beliau negarawan yang melihat kepentingan bangsa ini jauh lebih penting dibandingkan kepentingan pribadi dan golongan,� ucap Mu�ti.(kompas.com)

Jadi Viral! Malaysia Bikin Meme Sindir Pemimpinnya yang Tidak Berhasil Seperti Jokowi dalam Menumpas Korupsi




alirantransparan.blogspot.com - Korupsi dikabarkan merajalela di Malaysia. Banyak rakyat yang jengah dan marah.

Mereka sampai membanding-bandingkan negerinya dengan Indonesia di era kepemimpinan Joko Widodo.


Salah satunya adalah dengan viralnya sebuah meme yang membandingkan pemberantasan korupsi di Indonesia dan Malaysia.


Meme yang menjadi foto headline artikel ini pertama diunggah oleh akun facebook, Demi Rakyat.


Hingga, Sabtu (29/10/2016) siang, meme tersebut sudah dishare oleh 1.789 orang dan mendapat komentar ratusan.

 


Meme tersebut memang menggambarkan sebuah perbandingan yang ironi.
Di sana disebutkan, Indonesia telah memenjarakan 9 menteri, 19 gubernur, dan 100 anggota DPR.

Sementara Malaysia nihil. Belum ada sama sekali pejabat atau anggota dewan ditangkap karena korupsi.


Padahal pernah ramai diberitakan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak korupsi dan dituntut mundur dari jabatannya.


Yang lebih menarik adalah membaca komentar para netizennya.


Akun Deen Sundawa, misalnya. Dia berkomentar, "Dalam masa 10 tahun akan datang, indonesia akan menjadi negara yg lebih maju dari malaysia.... Mungkin orang kita pula yg terpaksa bekerja sebagai buruh dan pembantu rumah di indonesia."


Sementara akun Landz Cast berkomentar, "ketika dulu, kita gelakkan pentadbiran Indonesia, kerana korupsinya yg tinggi, hinggakan nak dapatkan pekerjaan pun kena bayar wang kupi. Sejak Jokowi jadi bapak presiden, kini Indonesia gelak kat Malaysia, sbb nak dptkan jawatan politik pun kena tabur dedak baru dpt.."


Hmm..di tengah banyaknya isu miring penegakan hukum di Indonesia, setidaknya kita lebih bagus dari Malaysia dalam pemberantasan korupsi.(tribunnews.com)