Latest News

Monday, November 14, 2016

Cara membahagiakan istri saat bercinta meski punya Mr.P kecil




1.Cara pertama
Anda perlu mengetahui bahwa ukuran penis kecil biasanya antara 4 hingga 5 inci. Ukuran 4 inci setara dengan 10,16 cm. Jika Anda tergolong pria yang memiliki ukuran ini, maka Anda harus berlapang dada menerima kenyataan bahwa itu di bawah standar.
Yang harus Anda lakukan adalah mencoba posisi seks yang mampu mengoptimalkan penetrasi dengan sangat baik dan mampu memuaskan istri.
Anda bisa mencoba doggy style atau formasi V.


2.Cara kedua
 Anda harus mampu memanfaatkan foreplay. Usahakan istri dapat mencapai klimaks saat foreplay. Memang tidak mudah, namun ini bisa dicoba setidaknya sang istri tidak akan mempermasalahkan perihal ukuran. Yang terpenting Anda bisa memuaskan dia dengan segala teknik bercinta yang 'mematikan'.
3.Cara ketiga
Hindari rokok dan minum alkohol. Pasalnya, tubuh yang terbebas dari rokok dan alkohol akan memiliki kualitas ereksi yang baik. Pastikan Anda melakukan yang terbaik di bagian foreplay.
Untuk cara ketiga, Anda bisa lebih dulu meningkatkan libido istri singga berapi-api. Jika sudah seperti ini, istri tidak akan lagi memikirkan tentang ukuran. Yang ada di otaknya adalah ingin segera 'dihujam' dengan penetrasi yang membabi buta.
4.Cara keempat
Tingkatkan kepercayaan diri Anda. Ini penting karena kunci utama ada pada diri Anda. Jika di dalam hati Anda sudah kehilangan kepercayaan diri, maka akan sulit memberikan kepercayaan pada orang lain bahwa Anda bisa memuaskannya.
Ingat, bahwa ukuran bukan segalanya. Percuma jika memiliki penis besar namun tidak mengerti teknik bercinta yang dahsyat, wanita akan bosan dan tidak bisa menikmati waktu bercinta. So, teknik bercinta adalah kunci keintiman Anda di ranjang.
Semoga bermanfaat dan selamat mencoba!


 
                    

Dengar keluhan warga, Ahok buka balai rakyat di Rumah Lembang



Basuki Tjahaja Purnama ( Ahok) tengah cuti sebagai gubernur karena akan bertarung Pilkada DKI. Selain kampanye, Ahok memiliki cara untuk menemui warga dan pendukungnya. Dia membuka pelayanan untuk menerima pengaduan di Balai Rakyat, Rumah Lembang, Jakarta Pusat.
"Pasangan ini diagendakan tetap menerima silaturahmi warga DKI Jakarta untuk mengadukan berbagai persoalan pembangunan Jakarta seperti yang biasa dilakukan Pak Ahok pada saat beliau aktif sebagai gubernur di Balai Kota," ujar Sekretaris Tim Sukses Pemenangan BaDja, Ace Hasan Syadzily, Minggu (13/11).

Ace melanjutkan, sebagai petahana sedang berkampanye Pak Ahok tidak dalam kapasitas lagi sebagai gubernur menampung masalah dan memberikan solusi bagi warga Jakarta. Jadwal pertemuan itu hanya Senin sampai Jumat, mulai pukul 08.00 hingga 10.00 WIB.

"Saat ini Pak Ahok hanya menampung dan mencatat semua keluhan dan keinginan warga," tuturnya.

"Setelah cuti Pak Ahok selesai, nanti akan dia lihat, mana saja yang bisa segera dicarikan solusinya. Diharapkan dibukanya Balai Rakyat di Rumah Lembang akan dapat menjawab kerinduan warga DKI untuk berjumpa dengan calon gubernur yang didukungnya," jelasnya.

Saat masih menjadi gubernur setiap pagi Pak Ahok sebelum berkutat dengan pekerjaan dan dokumen yang menanti di meja kerjanya, dia selalu menemui warga yang menunggunya di pendopo Balai Kota Jakarta.

Saat di Balai kota, puluhan warga berjejer ingin mengadu berbagai persoalan pembangunan, soal kemasyarakatan, meminta tolong urusan pribadi hingga sekadar ingin berfoto. Menurut Ahok, dengan bertemu langsung dia dapat mengetahui masalah yang dirasakan warganya.

"Pak Ahok dalam kesempatan di Balai Rakyat menyediakan waktu dua jam untuk melayani keluhan warga dan menampungnya. Kasihan warga kalau mau mendukung Pak Ahok, atau mau mengadu masalahnya, tapi susah ketemu Pak Ahok yang cuti dan melakukan kampanye ke seluruh pelosok DKI," tandasnya.



                   http://tribunbinjai.blogspot.co.id/

Sunday, November 13, 2016

Ahok sebut sudah tak zaman rebut kekuasaan dengan pengerahan massa

Ahok sebut sudah tak zaman rebut kekuasaan dengan pengerahan massa

Ahok usai diperiksa di Mabes Polri. ©2016 Merdeka.com/Muhammad Luthfi Rahman

Ahok sebut sudah tak zaman rebut kekuasaan dengan pengerahan massa


Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut dua Basuki Tjahaja Purnama meminta semua pihak untuk berpikir jernih dan bertindak dengan tepat. Jika memang ada yang tidak setuju dengan dirinya kembali menjabat sebagai orang nomor satu di Ibu Kota maka lakukan saat pemungutan suara pada 15 Februari 2017.

Basuki atau akrab disapa Ahok ini mengatakan, saat ini sudah bukan lagi zaman barbar di mana memperebutkan kekuasaan dengan mengerahkan massa terbanyak. Sebab kini cara perebutan tersebut telah dimodifikasi dengan pemungutan suara.

"Makanya saya bilang kalau kita mau beradab dibuktikan 15 Februari. Kenapa sih takut sama Ahok? Kalau kamu bagus kamu buktikan dong kamu satu putaran. Ahok kalah ya sudah. Kenapa mesti pakai cara barbar, pakai cara turun," katanya di kediaman, Pluit, Jakarta Utara, Kamis (10/11).

Mantan Bupati Belitung Timur ini mengungkapkan, saat ini telah banyak beredar informasi akan adanya aksi susulan 4 November 2016. Di mana akan ada beberapa pihak yang kembali melakukan demonstrasi pada 18 atau 25 November 2016 mendatang.

"Kalau mau turun kayak begitu ini negara bakalan pecah. kita kembali ke zaman barbar lagi, jadi kalau mau mengalahkan orang ini datangkan 6 juta, terus ngapain hadap-hadapan 5 juta atau 6 juta, mau perang kolosal kayak perang zaman dulu yang perang berminggu-minggu, kan lucu," terangnya.

"Makanya sekarang kita ganti, yang sekali perang mati ratusan ribu dengan cara kertas suara. Kita enggak ada lagi zaman bawa-bawa massa. semua tentukan (saat pilkada), istilahnya peluru digantikan suara. Dulu pakai peluru sekarang kita ganti dengan kertas suara," tambah mantan politisi Gerindra ini.

Ahok mengungkapkan, adanya teriak-teriak penolakan setiap kali ingin melakukan kampanye telah dilaporkan kepada Badan Pengawasan Pemilu (Bawaslu). Sebab dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota melarang aksi tersebut.

"Sudah laporkan ke panwaslu. tinggal panwaslu lapor polisi atau tidak. polisi punya foto orang dan videonya lengkap kok," tutupnya.

Sebelumnya, Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) DKI Jakarta Mimah Susanti mengatakan, orang yang menghalang-halangi kampanye pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur bisa diberi sanksi pidana. Namun, tetap harus ada pelaporan yang dilakukan oleh anggota tim pemenangan atau siapapun.

"Tetapi kalau ternyata terbukti hanya pelanggaran administrasi maka kita akan laporkan dan serahkan ke KPU DKI untuk memberikan sanksinya. Kalau pidana kita serahkan ke polisi," katanya saat dihubungi, Kamis (10/11).

Berdasarkan, Pasal 187 Ayat (4) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota menjadi Undang-Undang.

"Setiap orang yang dengan sengaja mengacaukan, menghalangi, atau mengganggu jalannya Kampanye, dipidana dengan pidana penjara paling singkat 1 (satu) bulan atau paling lama 6 (enam) bulan dan/atau denda paling sedikit Rp 600.000,00 (enam ratus ribu rupiah) atau paling banyak Rp 6.000.000,00 (enam juta rupiah)".
[eko]
https://www.merdeka.com/politik/ahok-sebut-sudah-tak-zaman-rebut-kekuasaan-dengan-pengerahan-massa.html

Tulisan Menohok dari Seorang Ibu untuk Aa Gym Di ILC 'Setelah 411'. Ucapan Aa Gym Halus tapi Implikasinya Persis dengan Habib Rizieq




alirantransparan.blogspot.com - Acara ILC pada tanggal 8 November 2016 bertemakan "Setelah 411" dihadiri beberapa narasumber. Salah satu yang mendapatkan kesempatan berbicara adalah Ustad Aa Gym. Beliau memberikan pernyataan terkait 4 Nov. Kebanyakkan orang menilai pernyataan Aa Gym disampaikan dengan adem dan sejuk.

Namun Ibu Emmy Hafild merasakan ada kejanggalan terhadap pernyataan tersebut kemudian menuliskan pada halaman facebook pribadinya. Melihat dari komentar yang masuk, banyak juga yang setuju dengan pendapat Ibu Emmy Hafild. Berikut tulisan Ibu Emmy Hafild dalam merespon pernyataan Ustad Aa Gym di ILC:


Saya sebenarnya tidak mau berkomentar soal kasus penistaan agama di laman ini. Saya bukan ahli agama dan buat saya itu nggak penting-penting amat. Tapi kali ini saya merasa harus menulis tentang komentar AaGym tadi malam di ILC yg saya amati videonya pagi ini.

Pernyataan AAGym pada acara ILC tanggal 8 November itu bahaya sekali karena dinyatakan dengan halus dan sopan, pakai rasa, tapi sebenarnya menyesatkan. Saya memberanikan diri menulis ini bukan karena saya sebagai pendukung Ahok khawatir Ahok kalah, tetapi sebagai umat Islam yang sangat awam yang merasa terusik dengan nuansa yg dipakai oleh Aa Gym dalam pernyataanya kemarin. Ilmu keIslaman saya cetek sekali, tetapi berusaha mengerti berdasarkan logika mengapa kasus ini meledak seperti ini. Saya melihat mengamati video Ahok yg dihebohkan itu sepanjang satu jam lebih dari awal sampai akhir sebelum ada postingan Buni Yani yang kemudian heboh itu.

Begini logika saya yg bodoh soal agama ini:

1. Bahwa larangan Al Qur'an makan babi ayat 3 disamakan dengan ayat 51, itu seperti membandingkan jambu dengan mangga. Yg satu namanya perintah yg tidak bisa ditafsirkan seperti shalat 5 waktu, puasa di bulan Ramadhan, naik haji dsb atau larangan membunuh, mencuri (ada 10 larangan yg masuk dalam dosa besar). Yg satu (Al Maidah 51) ayat yg pelaksanaannya memerlukan tafsir ( karena diturunkan dalam konteks perang). Ini sama misalnya dengan :pencuri dipotong tangannya atau pembunuh harus dibunuh. Perintah ini tidak dilaksanakan di semua masyarakat Islam, hanya diterapkan di Arab Saudi.

Artinya apa? Ada tafsir yg berbeda untuk ayat tersebut. Sama seperti Al Maidah 51 tidak semua ulama menafsirkan sama, perbedaan penafsiran itu dapat terjadi, seperti sekarang. Oleh karena itu ada pemimpin yg beragama lain dipilih, diangkat atau ditunjuk oleh masyarakat yang mayoritas Islam. Itu sah saja. Tapi kalau soal larangan makan babi, pasti dilaksanakan di seluruh masyarakat Islam. Kok dibandingkan sih?

2. Dia membandingkan pernyataan Ahok sebagai pedagang yg jualan daging babi melarang orang percaya dengan ayat Al Qur'an supaya jualan babinya laku. Menurut dia: konteks Ahok menyatakan jangan mau dibohongi pakai ayat Al Maidah 51, adalah supaya masyarakat tetap memilih dia. Padahal konteksnya justru berbeda, yg dinyatakan Ahok kira-kira: "bapak ibu jangan ragu -ragu untuk menerima bantuan ini karena dalam hati nggak mau milih saya karena dalam hati kecil bapak ibu, percaya kepada orang-orang yang membohongi pakai ayat Al Maidah 51, terus jadinya ragu-ragu untuk terima bantuan ini. Kalaupun bapak ibu tidak milih saya tidak apa-apa, terima saja bantuan ini, karena walaupun saya tidak terpilih, saya tetap jadi Gubernur sampai Oktober tahun depan. Jadi ibu jangan ragu-ragu ya, terima saja". 



Konteks yg diceritakan Aa Gym itu sangat berbeda (beli daging babi dianalogikan sebagai milih Ahok) dengan konteks Ahok yang mengatakan tidak milih dia pun tidak apa-apa, terima saja bantuannya (analoginya nggak beli daging babi dari saya karena percaya kepada orang-orang yang membohongi pakai ayat Al Maidah 51, nggak apa-apa) . Memang lebih baik kalau Ahok tidak menyinggung soal Ayat 51, itu sudah cantik deh. Tapi pernyataan sudah keluar dan dia sudah minta maaf. Menyatakan konteks pernyataan Ahok sebagai pedagang babi itu menurut saya yang bodoh ini justru menyesatkan umat. Ahok berbicara itu tidak dalam rangka agar dia dipilih kembali tapi dalam rangka agar masyarakat tidak ragu-ragu menerima program Gubernur walaupun mereka tidak memilih dia. Itu seperti siang dan malam bedanya, bagi yg melihat video komplit.
3. AA Gym seolah mengatakan toleransi beragama tapi sebenarnya tidak seperti perkataannya: "semua orang berada di kotaknya, jangan keluar dari kotak masing-masing". Jadi posisi dia sebenarnya masyarakat yg terkotak-kotak. Jadi kalau saya bilang kepada umat Katholik: " mau saja dibohongi kalau pastor itu selibat, mana bisa manusia selibat, itu kan alami, makanya ada skandal seks di lingkungan gereja.." menurut AaGym nggak boleh saya bicara seperti itu. Karena saya tidak boleh keluar dari kotak saya. Saya orang Islam tidak boleh mengomentari orang Katholik. Padahal saya sering sekali ngobrol dengan teman-teman saya orang Katholik soal itu, secara serius atau becanda karena saya sekolah di SMA Katholik. Di mata saya yang bodoh ini, masalah toleransi di masyarakat yang majemuk adalah masalah kuping tebal dan kebesaran hati bukan masalah kuping tipis dan cepat tersinggung.
4. Dia bilang mau minta keadilan tapi menekankan adil yang dimaksud itu adalah yang sesuai dengan keinginannya: Ahok dihukum dan dipenjarakan ( disuarakan dalam demo bukan oleh AaGym di ILC). Dan menyatakan Presiden tidak bereaksi atas permintaan adil itu. Oleh karena itu demonstrasi dilakukan untuk meminta keadilan ditegakkan ( tangkap dan hukum Ahok). Ini bahaya, karena mendiktekan hasil akhir dari proses hukum. Kalau hasil akhir proses hukum Ahok dinyatakan tidak bersalah, lalu apa? Presiden intervensi? Hukum tidak adil?

Ini bahaya besar kalau di negara demokrasi, hukum didikte oleh tekanan massa menurut kaca mata sekelompok orang.

5. Fakta bahwa Ahok sudah minta maaf tidak dibahas sama sekali oleh Aa Gym. Apakah orang Islam itu pendendam? . Padahal ada beberapa ayat dalam Al Qur'an tentang maaf, sabar, menahan amarah, dan bahwa Allah memberikan penghargaan dan pengampunan apabila umatnya dapat memaafkan, karena hanya Allah yg menentukan kesalahan seseorang. Allah Maha Pengasih lagi Penyayang. Itulah dasar dar Islam Rahamatan lil Alamin.

6. Saya juga bingung, kenapa AaGym dan ulama-ulama itu, tidak memobilisasi umatnya untuk menentang korupsi? Katanya sumbangan datang datang dari mana-mana sampai berlebihan, bingung duitnya mau dipakai apa. Kalau memang mempunyai kekuatan memobilisasi massa ( katanya kalau tidak ditahan ada 10 ribu yg mau ikut) kenapa tidak memobilisasi massa untuk gerakan anti korupsi? Karena sebagai orang Islam di negara yg populasi Muslimnya di satu negara terbesar di dunia, saya malu, kok Indonesia salah satu negara terkorup di dunia. Saya merindukan ratusan ribu umat Islam turun ke jalan meminta Presiden Jokowi untuk memberantas korupsi. Akhirnya saya yg bodoh ini bertanya ada apa sih dengan penceramah agama ( yg kemudian ngaku ulama) di Indonesia?

Omongan Aa Gym dilakukan secara halus dan sopan tapi implikasinya sama saja dengan Rizieq: penistaan agama, hukum Ahok dan jatuhkan Jokowi kalau tidak menghukum Ahok, dalam konteks Pilkada. Nggak ada urusannya dengan kemaslahatan umat. Tidak mencerminkan Islam yg Rahmatan lil Alamin.

Bahaya besar ....

Sumber: FB Ibu Emmy Hafild & CeriaNews.com

Silahkan dishare jika berkenan ,terima kasih.

Luar Biasa! Inilah Seruan Sejuk Tentang Aksi 411 oleh Habib Muhammad Syahir Alaydrus

Pembela Agama atau Yang Dibela Oleh Agama

Luar Biasa! Inilah Seruan Sejuk Tentang Aksi 411 oleh Habib Muhammad Syahir Alaydrus


Oleh: Habib Muhammad Syahir Alaydrus (Penulis Best Seller  'Jibril Sang Malaikat Pembawa Wahyu', 'Pejumpaan dengan Iblis' dan 'Dialog dengan Allah ')

بسم الله الرحمن الرحيم،

Dengan sebegitu besarnya aksi yang digalang dan ajakan yang menggunakan istilah 'Jihad' maka wajarlah bagi seorang muslim untuk bertanya; Apakah Islam telah dirugikan? Apakah Islam telah terhina ??

Suatu hakikat yang pasti, yaitu bahwa;
Islam tidak berkurang kesuciannya sedikitpun oleh cemoohan siapapun selama sepanjang masa, semenjak hari Rasulullah dimusuhi dan ayat2 suci diperolok kaum kafir, Islam tetap jaya.

Islam tidak ternista saat Nabi dituduh penyair gila dan para sahabatnya dilempari batu.

Islam tidak terhina saat Kaisar dan Kisra merobek surat yang berisi ayat suci dan pesan yang dikirim oleh sang Nabi.

Tetapi, Islam ternodai saat penganutnya membudayakan korupsi.

Islam direndahkan kala penganutnya menjadi kasar dan kurang ajar hanya karena merasa benar.

Islam sedih saat penganutnya saling tuduh dan saling musuh.

Islam tersakiti saat namanya menjadi produk jual beli sementara ajarannya hanya digunakan untuk tujuan materi.

Islam malu saat umatnya mengaku membela ayat suci, sementara Kitab-Nya berdebu dalam lemari.

Al-Qur'an sedih bukan karena ejekan orang luar namun oleh kita-kita yang hanya membaca tetapi tak mempelajari, atau mempelajari tapi tak mau mengerti.

Saudara2ku, ingatlah bahwa setiap AYAT itu menjadi SUCI bukan saat lidahmu berteriak murka, tetapi saat ia menyerap dalam hati menjadi cahaya.

AYAT menjadi SUCI bukan saat dadamu panas berdendam, tetapi saat kalbu damai karena tersiram makna yang dalam.

AYAT menjadi SUCI bukan hanya saat tubuhmu gusar berteriak 'Allahu Akbar' tetapi saat raga pasrah bersandar sementara jiwa gemetar memahami makna Allah Maha Besar.

Wahai Saudaraku, Agamalah yang akan membela jikalau kita memuliakan dengan mengamalkan ajaran-Nya.

Bersyukurlah saudaraku, bahwa Islam sedang dalam keadaan aman dan tentram beribadah dengan tenang di negeri ini. Kemanapun kita pergi ada Masjid yang tak pernah sunyi. Tiada yang  memerangi atau membantai satu kelompok terhadap yang lainnya.
Tetapi lihatlah keadaan di timur tengah saat ini; Takbir telah menjadi teriakan muslim membunuh muslim lainnya.

 Seruan suci jihad telah menjadi panggilan untuk membantai

sesama manusia sebangsa dan setanah airnya. 5 tahun lebih Timteng terus dikacaukan.

Sadarkah kita bahwa selama ini upaya musuh2 agama yang sebenarnya tak bisa mengganggu kestabilan dan keamanan Indonesia padahal sudah lama negeri ini dijadikan target juga demi meruntuhkan kesatuannya dan keislamannya dari dalam.

Coba renungkan dan tanyalah kembali ke dalam hati nurani, sebenarnya apa yang hendak diperjuangkan. Nama Islam? pengikutnya? Ajarannya? Keutuhannya? Semuanya itu ada di tangan kalian sendiri.

Bukankah Islam adalah rahmat untuk semua dan setiap muslim bersaudara ? Jika benar mau berjuang unjuk rasa demi agama, maka dimanakah semangat kalian saat ada unjuk rasa untuk Palestina yang mana AlQuds suci terus dinista ?

Dimanakah kesatuan kalian saat Ayat2 suci diplesetkan menjadi Ayat2 setan dan Nabi dihina oleh Salman Rushdi ? Apakah ada ajakan jihad atau demo besar depan kedutaan yang melindungi si penista ?

Dimanakah tuntutan kalian kemaren lalu saat pemuda pemudi Jakarta mengkonsumsi arak depan toko2 mini market dan di hadapan khalayak umum dan anak-anak?

Dimanakah gerakan kalian saat sebagian pejabat terbukti korupsi besar2an memakan harta rakyat dan anak yatim ?

Dimanakah aksi kalian saat Amerika menjajah Irak, Afghanistan dan Yaman ?

Dimanakah ghirah kalian saat suatu perusahaan membangun club bar berbentuk Ka'bah dan menamakan Mecca di New York ?

Dimanakah aksi kalian saat perusahaan Nike menempatkan nama Allah di alas sepatu buatannya ?
Apakah kalian berdemo besar dan menuntut perusahaan itu ditutup di Indonesia ?

Jika semua yang lebih menistakan agama itu tiada yang menggerakkan secara besar2an lalu tidakkah kalian bertanya mengapa untuk yang 4 November 2016 ini menjadi sebegitu dibesarkan? Hanya karena salah kata yang mana maksud menista atau tidaknya pun masih diperdebatkan?

Saya bukanlah siapa-siapa. hanya seorang hamba muslim seperti kalian, tetapi ingatlah banyak sekali Alim Ulama dan ahli agama yang tidak mendukung Aksi demo ini bukan karena mereka kurang beriman atau tidak mau membela, tetapi karena mereka tahu bahwa umat dan amarahnya adalah gerakan yang ampuh untuk merubah catur kekuasaan.  Maka janganlah sebegitu mudah terprovokasi karena pada akhirnya yang akan menduduki jabatan tidak bekerja atas nama Islam dan juga bukan untuk menjaga agama.

 Ø§Ø¯ْعُ Ø¥ِÙ„َÙ‰ٰ سَبِيلِ رَبِّÙƒَ بِالْØ­ِÙƒْÙ…َØ©ِ ÙˆَالْÙ…َÙˆْعِظَØ©ِ الْØ­َسَÙ†َØ©ِ ۖÙˆَجَادِÙ„ْÙ‡ُÙ…ْ بِالَّتِÙŠ Ù‡ِÙŠَ Ø£َØ­ْسَÙ†ُ ۚØ¥ِÙ†َّ رَبَّÙƒَ Ù‡ُÙˆَ Ø£َعْÙ„َÙ…ُ بِÙ…َÙ†ْ ضَÙ„َّ عَÙ†ْ سَبِيلِÙ‡ِ ۖÙˆَÙ‡ُÙˆَ Ø£َعْÙ„َÙ…ُ بِالْÙ…ُÙ‡ْتَدِينَ
"Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk."


Source islamsantri.com, arrahmah.co.id

http://www.vivanusa.com/2016/11/luar-biasa-inilah-seruan-sejuk-tentang.html

Memanas! Ini Komentar Pihak SBY Perihal Tidak Diundang ke Syukuran Kebebasan Antasari




alirantransparan.blogspot.com - Antasari Azhar telah bebas dari jeruji besi pada 10 November yang lalu. Rencananya dia akan menggelar syukuran besar-besaran atas kebebasannya tersebut. Ada hal yang cukup menarik perhatian dari syukuran tersebut adalah tidak diundangnya Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), padahal tokoh-tokoh nasional lainya diminta untuk hadir. 

Dilansir dari tribunnews.com, Antasari akan mengundang sejumlah tokoh nasional termasuk Wakil Presiden M Jusuf Kalla yang dianggapnya sebagai sahabat.

Menanggapi tidak diundangnya SBY pada acara besar tersebut membuat Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat Amir Syamsuddin, mengeluarkan pernyataanya. Ia menyatakan bahwa pertemuan antara SBY dan Anatasari tidak perlu didorong-dorong. 

�Relevansinya apa dulu? saya sudah ketemu beliau. Apa urgensinya. Kan tidak perlu kita dorong-dorong Pak Antasari cari SBY dan sebaliknya, tidak perlu kan,� jelas Amir yang dulu pernah menjabat Menteri Hukum dan HAM era SBY ini. 

Ia menegaskan jika SBY tidak akan menghalang-halangi jika Antasari ingin bersilaturahmi. 

�Kalau mau bersilaturahmi silakan saja. Tidak ada yang akan menghalangi kalau memang itu akan dilakukan,� kata Amir Syamsuddin. 

Adanya indikasi masalah antara SBY dan Antasari kembali mencuat ketika 10 november, di hari pembebasannya, Antasari menyatakan tidak berfikir untuk mengundang SBY. 

�Jujur, saya terpikir aja nggak. Jadi, bagaimana saya mau ngundang SBY? Dulu aja saya masuk sel, say hello saja nggak,� ujar Antasari ketika itu.

Ia menegaskan jika hanya akan mengundang sahabat sejatinya. Di antaranya, sejumlah senior di kejaksaan, senior di Kementerian Hukum dan HAM, dan Jusuf Kalla (JK) 

Bagi Antasari, JK adalah sahabat baiknya. Semenjak ditahan, JK berulangkali menyambanginya di sel. 

�Misalnya Pak JK kan pernah beberapa kali besuk saya, beliau datang. SBY enggak pernah sama sekali. Beliau waktu aktif, prihatin juga enggak. Semisal mengatakan, saya prihatin Ketua KPK masuk tahanan juga nggak ada juga,� ucapnya. 

Ia menyatakan jika tidak pernah memikirkan untuk memberikan undangan kepada mantan Presiden Republik Indonesia tersebut. 

�Tapi, kemungkinan besar saya akan mengundang Pak JK. Karena apa? Karena Pak JK sahabat sejati saya. Saya sudah sepakat dengan keluarga, bhwa orang yang saya ajak bicara tidak semua orang lagi. Tapi, orang yang benar-benar saya nilai sebagai sahabat sejati. Pak JK sudah beberapa kali besuk saya di dalam (penjara). Ketika saya terpuruk, muncullah dia. Itu lah sahabat sejati,� tegas Antasari.(tribunnews.com)