Latest News

Showing posts with label ahok. Show all posts
Showing posts with label ahok. Show all posts

Wednesday, November 9, 2016

HEBOH!! Begini Penjelasan Habib Rizieq tentang Video Ceramahnya yang Viral di Medsos





alirantransparan.blogspot.com - Sejak kemarin hingga hari ini, netizen di media sosial (medsos) ramai membahas soal video Habib Rizieq yang sedang ceramah. Dalam ceramahnya, pimpinan Front Pembela Islam (FPI) ini menyinggung soal adanya ulama-ulama yang menggunakan ayat Alquran untuk menipu umat.

Dilihat detikcom, Rabu (9/11/2016) video ceramah Habib Rizieq ini menjadi salah satu topik utama perbincangan di berbagai medsos seperti Twitter, Instagram, Facebook. Video ini juga masuk jajaran trending topic di Indonesia di situs berbagi video Youtube.

Di Facebook, video ini pertama kali dibagikan oleh pemilik akun Herianto Herianto pada Senin (7/11/2016), atau empat hari setelah aksi demo massa umat Islam terkait pidato kontroversi Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Kepulauan Seribu yang diduga menistakan agama.

Video Habib Rizieq ceramah itu pun jadi viral dan jadi perdebatan netizen. Tidak diketahui kapan dan di mana lokasi video tersebut diambil. Video ceramah itu tidak utuh, berdurasi 2 menit 18 detik.

Dalam video itu, Rizieq--seperti biasanya gaya dia berceramah--lantang bicara soal agama. Dia mengangkat soal kekhawatiran adanya ulama-ulama suka memutarbalikkan ayat Alquran. Berikut ucapan Rizieq dalam video tersebut:

"Kata Nabi Alaihi Salatuwassalam, sesungguhnya orang yang paling Aku khawatir akan merusak Aku punya umat, akan menghancurkan Aku punya umat. Aku lebih takut kepada dia daripada kepada Dajjal. Ini orang lebih bahaya daripada Dajjal. Nabi ditanya, siapa Ya Rasulullah. Nabi menjawab, ulama su'u, ulama yang bejat, ulama yang buruk, ulama yang busuk. ulama yang suka memutarbalikkan ayat, mengharamkan yang halal, menghalalkan yang haram. Kaum zindiq yang menggunakan ayat-ayat Alquran untuk membenarkan daripada kemungkaran dan kebatilannya. Nauzubillahiminzalik.

Jadi kata Nabi ini lebih bahaya dari Dajjal. Lebih menakutkan dari Dajjal. Dia nipu umat pakai ayat Alquran, dia nipu umat pakai hadist nabi. Nauzubillahiminzalik. Nah karena itu kepada semua umat Islam saya ajak semua, yuk ke depan lebih selektif jangan sembarangan memilih guru."

Video ceramah Habib Rizieq itu pun jadi viral. Apa sebabnya? Ucapan Rizieq dinilai sebagian netizen sama saja dengan ucapan Ahok di Kepulauan Seribu soal adanya orang-orang yang menggunakan Surat Al Maidah ayat 51 agar tidak memilih dirinya kembali sebagai Gubernur DKI Jakarta.

Dikonfirmasi soal ini oleh detikcom, Habib Rizieq tidak membantah bahwa video yang viral itu memang benar dirinya. Dia tidak membantah pula ceramahnya dalam video itu benar adanya. Ketika disinggung soal ucapannya yang dinilai netizen sama saja dengan ucapan Ahok, Rizieq membantah.

Habib Rizieq mengatakan, dirinya sudah memberikan bantahan di website pribadinya. Di situ dia menyebut Ahok bukanlah seorang Islam sehingga tidak berhak mengupas Alquran. Berikut bantahan lengkap Habib Rizieq:

1. Makna pernyataan AHOK bahwa "ULAMA yang melarang umat Islam memilih Non Muslim sebagai Pemimpin" telah MEMBOHONGI umat Islam dengan menggunakan SURAT AL-MAAIDAH AYAT 51. Artinya Ulamanya pembohong dan ayatnya juga bohong.

2. Makna pernyataan HABIB RIZIEQ bahwa ULAMA SUU' (ULAMA BEJAT) sering MEMBOHONGI UMAT dengan menggunakan ayat Al-Qur'an yang mereka selewengkan tafsirnya. Artinya ULAMA BEJAT pembohong tapi ayatnya tidak bohong melainkan dipelintir tafsirnya.

KESIMPULAN :

1. AHOK bicara dalam Konteks PEMILU agar umat Islam jangan tunduk kepada ayat Al-Qur'an, sedang HABIB RIZIEQ bicara dalam Konteks Kaum ZINDIQ yang suka melintir Tafsir Ayat Al-Qur'an.

2. Subjek yang diserang juga sangat berbeda, karena Ahok menyerang ULAMA BAIK yang gunakan Al-Qur'an secara benar, sedang Habib Rizieq menyerang ULAMA BURUK yang menyalah-gunakan Al-Qur'an.

3. Ahok menghina Ayat Qur'an yang sudah benar ditafsirkan ULAMA TAAT, sedang Habib Rizieq membela Ayat Qur'an yang dipelintir ULAMA BEJAT.

4. Ulama Baik & Taat WAJIB pakai Ayat Qur'an untuk membela yang HAQ, sedang Ulama Buruk & Bejat HARAM pakai Ayat Qur'an untuk membela yang BATHIL.

5. AHOK itu bukan muslim sehingga TIDAK BERHAK mengupas Al-Qur'an, sedang HABIB RIZIEQ seorang muslim sehingga berhak mengupas Al-Qur'an.(detik.com)

Tuesday, November 8, 2016

Sambut Ahok Blusukkan di Petojo, Seorang Nenek Bahagia dan Menangis Terharu

 
 
alirantransparan.blogspot.com - Calon gubernur DKI Jakarta nomor urut 2, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) blusukan di Petojo Utara, Jakarta Pusat. Dia disambut oleh relawan yang berbaju kotak-kotak dan menyapa warga di lokasi tersebut.

Ahok tiba di Jl Balikpapan, Petojo Utara, Jakarta Pusat, Selasa (8/11/2016) sekitar pukul 08.20 WIB. Dia memakai baju kotak-kotak warna merah. Sepanjang jalan Ahok kerap berhenti untuk diajak berswafoto.

Di lokasi ini Ahok kerap masuk ke warung-warung milik warga untuk menyapa dan melayani permintaan foto. Saat bertemu ibu yang menggendong anaknya, Ahok selalu mengingatkan untuk vaksin.

"Anak kecil harus selalu divaksin sampai dua tahun biar selalu sehat," kata Ahok.
"Hidup Pak Ahok, hidup dua," teriak warga di lokasi.

Mendengar itu Ahok tersenyum dan terus melayani permintaan foto bersama warga. Ada salah seorang nenek yang bahkan menangis ketika disapa Ahok.

 
 
"Saya terharu. Minta didoain biar sehat. Saya sakit pengapuran," kata Hajah Hamidah (60).

Ada juga raut wajah bahagia dari nenek Sawarnasih (70). Dia mengaku senang bisa bersalaman sekaligus berfoto bersama Ahok.

"Pengen foto sama Pak Ahok. Pengen kenal aja, baru kan mbujlek-mbujlek lihat Pak Ahok biasanya liat di tv doang. Sampai keringetan salaman saya sama Pak Ahok," ujar warga RT 13 RW 05 Petojo itu.(detik.com)

Bikin Haru! "Kisah Jokowi, Ahok dan Para Pengintai".




alirantransparan.blogspot.com - Polemik permasalahan dugaan kasus penistaan agama yang dilakukan oleh Gubernur DKI Jakarta nonaktif, Ahok masih berbuntut panjang.

Bahkan permasalahan tersebut sudah mulai merambat ke tingkat seorang Presiden yang dimana Jokowi jadi pihak yang juga turut disalahkan.

Hal tersebut lantaran Jokowi tak menemui para demonstran pada 4 November 2016 kemarin karena diketahui sedang melakukan peninjauan ke proyek pembangunan di Bandara Soekarno-Hatta.

Menanggapi permasalahan yang tak kunjung selesai ini, salah seorang netizen bernama Mike Reyssent menuliskan opininya dengan judul "Kisah Jokowi, Ahok dan Para Pengintai".

Negara sedang dalam keadaan aman tentram... 
Pembangungan infrastuktur sedang dilaksanakan pemerintah dimana mana... 
Pembangungan yang selama ini telah terabaikan... 
Jokowi bersama para menterinya telah bekerja mati matian demi mensejahterkan rakyat... 
Membuat sistem yang bisa mempermudah rakyat melakukan kegiatannya... 
Namun, itu belum juga cukup untuk menyenangkan semua orang... 
Disana masih banyak pihak yang sampai sekarang belum juga move on... 
Apa yang dilakukan Jokowi selalu salah dimatanya... Keberhasilan pemerintah selalu dipandang sebelah mata dan dilecehkan... 

Tetapi, Jokowi tetap tak terpengaruh... 
Terus bekerja, bekerja dan bekerja... 
Membuat mereka setengah putus asa... 
Mereka yang setiap saat mengintai, kemudian mencari celah lain... 

*** 
Ahok... 
Ya, Ahok adalah salah satu orang terdekat Jokowi... 
Ahok yang terkenal dengan karakternya yang temperamental merupakan tokoh yang kontroversial...
Tindakan Ahok yang �semena mena� membongkar segala patgulipat para anggota dewan yang merasa dirinya tehormat... 
Gaya bicara Ahok yang tanpa tedeng aling aling bisa membuat merah kuping mereka... 
Ia merupakan sasaran empuk bagi Para Pengintai yang sedang mengincar Jokowi... 
Mereka terus berusaha memancing, mencari dan mengintai Ahok untuk melakukan kesalahan... 
Sama dengan apa yang mereka lakukan kepada Jokowi... 
Apapun yang diperbuat Ahok selalu salah dimatanya... 

Mari kita lihat baik baik... 
Menggusur tempat prostitusi yang selalu gagal dilakukan oleh Gubernur sebelumnya, Ahok disalahkan... 
Memindahkan  penduduk yang tinggal di bantaran sungai ke tempat yang lebih layak, demi mengatasi banjir, kumuh dan kesehatan masyarakat Ahok disalahkan... 
Mereklamasi pantai yang dilakukan banyak negara, Ahok juga dianggap salah... 
Sampai meminta dana pada pengembang demi kesejahteraan rakyat pun, Ahok tetap aja dianggap salah... 

Mereka lebih memilih membela PSK, Germo dan para preman Kalijodo... 
Mereka lebih senang melihat sungai yang kumuh dengan sampah yang berserakan, banjir dan masyakarat terkena penyakit... 
Mereka lebih tega melihat pantai yang kotor dan menjijikan, dengan anak anak berenang di dalamnya... 
Mereka lebih rela melihat pemerintah merogoh koceknya lebih dalam...

Silahkan dijawab dengan  jujur... 
Seandainya semua itu yang melakukan BUKAN Ahok... 
Apakah masih tetap disalahkan atau malah dipuji? 
Seandainya yang melakukan itu kamu... 
Bagaimana perasaanmu ketika orang terus menyalahkan? 

Sekali lagi jawab yang jujur ya... 

Mengapa ketika ibu Risma menggusur prostitusi malah dipuji? 
Mengapa ketika Pemda Tangerang menggusur prostitusi Dadap, ga ada yang protes? Mengapa ketika reklamasi pantai di Tangerang, ga ada yang ngamuk? 
Mengapa ketika pak Ridwan Kamil "menampar" sopir, tidak dipermasalahkan? Apakah karena cara menggusurnya? 
Atau apakah karena ga pada kebagian jatah???? 
Apakah karena Ahok sering "menghajar" anggota dewan? 
Bukankah setiap pemimpin dan warga punya karakter berbeda? 

*** 

Sampai satu ketika di Kepulauan Seribu... 
Ahok yang sedang memberi bantuan dan fasilitas kepada warga Kepulauan Seribu mengatakan, bantuannya tidak terkait dengan Pilkada DKI 2017... 
Ahok mengatakan, programnya melulu untuk kepentingan warga Kepulauan Seribu... 
Warga tidak akan terikat dengan pilihannya, silahkan tidak pilih Ahok pada Pilkada... 
Yang penting programnya tetap jalan dan bisa menguntungkan masyarakat... 
Saat itu, Ahok juga menyebut salah satu ayat suci Al-Quran... 
Warga yang hadir disana, -yang mayoritas beragama Islam- semua tetap tenang... 
Seperti biasa, setiap kali Ahok melakukan kegiatan, pasti direkam untuk kemudian di upload ke youtube, guna bisa dilihat oleh masyarakat... 

Beberapa hari berlalu... 
Tidak ada satu orang pun yang tersinggung atau marah terkait ucapan Ahok... 
Tapi tidak berlangsung lama... 
Para Pengintai akhirnya menemukan celah dalam pidato tersebut... 
Idenya sangat brilyan, tipikal orang yang sangat paham apa yang mesti dilakukan untuk bisa mengubah hal baik menjadi sangat buruk... 
Dengan menghilangkan satu kata dalam pidato tersebut, sudah jelas akan sangat berbeda maknanya...

*** 

Kalau kemudian Ahok dianggap salah... 
Ahok sudah berulang kali meminta maaf... 
Namun masih banyak orang yang tetap tidak mau memaafkan... 
Malah kian melebar ingin melengserkan Jokowi... 

Baiklah... 

Bagaimana kelanjutan kisahnya... 
Silahkan ditunggu dalam tulisan berikutnya...
Bersambung... (mike reyssent, kompasiana)

Sunday, November 6, 2016

BIKIN ADEM..!! KH Maimun Zubair: Ahok Sudah Minta Maaf, Jangan Dibesar-besarkan. Jaga Persatuan




alirantransparan.blogspot.com - Kontroversi pernyataan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tentang Surat Al Maidah ayat 51, membuat Pengasuh Pesantren Al Anwar Rembang, KH Maimoen Zubair Angkat Bicara. Mbah Maimoen meminta seluruh umat muslim untuk tenang dan meredam amarah.

Apalagi menurut ulama kharismatik tersebut, Ahok sudah meminta maaf secara terbuka di hadapan publik. Pihaknya pun meminta agar umat Islam tak lagi terpecah belah dan membesar-besarkan masalah ini.

�Dia (Ahok) itu kan sudah meminta maaf, maka jangan dibesar-besarkan. Sehingga bila amarah dapat diredam maka persatuan juga bisa dijaga,� katanya.


Menurut dia, terkait polemik Surat Al Maidah tersebut menurut dia, bahwa itu diserahkan ke pribadi masing-masing pemilih. Menurut dia, jika umat Islam di Jakarta tak ingin memilih Ahok karena alasan agama, tidak perlu dibesar-besarkan sehingga memicu isu SARA.


�Kalau menurut saya, bila mereka (Islam) tidak suka memilih ya tidak usah dipilih saja. Namun permasalahan itu jangan dibesar-besarkan,� ujarnya.


Menurut dia, Ahok merupakan warga keturunan Tionghoa dari Bangka Belitung. Di daerah itu menurut dia, juga banyak warga Tionghoa yang memeluk agama Islam. Dia itu orang China Bangka Belitung, di sana (Bangka Belitung) juga ada orang Islam China,� ujarnya seperti diberitakan koranmuria.com.


Di Jawa Tengah menurut dia, juga ada masjid yang bercorak Bangka Belitung. Satu-satunya masjid tersebut berada di wilayah Kecamatan Sarang, Kabupaten Rembang.

�Di Sarang masjid saya itu satu-satunya masjid yang berkhaskan Belitung. Oleh sebab itu, perbedaan itu jangan dibesar-besarkan. Sehingga kita bisa hidup rukun. Yang penting kita umat Islam ituhabluminallah harus dikuatkan, dan habluminannas harus selalu dijaga dengan baik,� harapnya. (koranmuria.com)


Akhirnya.. Akibat Perbuatannya Hina Ketum PBNU Cium Pa**** Ahok, Kader HMI Ini Dipolisikan


alirantransparan.blogspot.com � Para pendemo aksi damai (tapi rusuh) pada 4 November 2016 kemarin tidak menerima permintaan maaf Ahok karena dianggap telah menistakan Al-Qur�an dan meminta proses hukum terus berjalan, bagaimana jika salah satu kader organisasi yang ikut demo kemarin harus tetap diproses hukum karena menghina NU dan kiai nya, walau sudah meminta maaf?


Namanya Deny Iskandar, yang di Facebook menggunakan nama Dheny Goler Tea. Entah sebab apa, Sekum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menghina dengan mulut kasarnya.



Dalam status Facebook ia menyebut Nahdlatul Ulama adalah organisasi yang tidak punya kelamin hanya karena tidak ikut berpartisipasi dalam demonsntrasi politis yang mengatasnamakan �Bela Islam II� itu.





Lebih dari itu, Dheny juga membabi buta membela FPI sembari menyebut NU sebagai ormas pemecah belah. �Yang mecah belah ini adalah Nahdlatul Ulama. Ganti aja namanya, jangan Nahdlatul Ulama tapi Nahdlatul Udud,� tulisnya.

Tidak puas menertawakan NU, ia meminta pecat Ketum PBNU yang disebutnya penjilat. �Kau jilat-jilat itu pantatnya Ahok dan Jokowi wahai para ulama penjilat!,� sarkas mahasiswa Jurusan Perbandingan Agama UIN Jakarta ini.


Berbeda dengan kasus penistaan Al-Quran yang masih multitafsir, kanda Dheny yang kader Nurkholis Majid ini (biasanya moderat sih), sudah terang benderang menghina secara sadis dan tidak berdasar kepada NU dan simbol tertingginya, yakni Ketua Umum.


Emosinya tidak tertahan sehingga harus membuat statemen yang menyakiti warga NU (nahdliyyin). Bukan hanya di Jakarta, tapi juga di seluruh dunia.


Kalau saja Dheny penghina NU itu ke Madura, kata warga sana, dikutip Duta Islam, ada yang siap memberi dia cicipan celurit emas untuk diminta klarifikasi.




Sudah menjadi biang kerusuhan demo 4 November 2016 kemarin (kata Kapolda ini), kader HMI Dhenny ini malah bikin rusuh lagi di media sosial. Kalau hanya mengkritik, tidak masalah. Tapi jika sudah menghina, permintaan maaf saja, sebagaimana logika Front Pembela Islam (FPI), tidak cukup.

Ketakutan, ia menghapus sendiri postingan yang membuat nya blunder tidak karuan itu. Dalam akun Facebook tersebut, ia kemudian mengklarifikasi dengan meminta maaf. Ini teks lengkapnya:


Assalamualaikum wr. wb.


Saya atas nama pribadi, Deni Iskandar, mengucapkan banyak-banyak minta maaf, atas status Facebook saya yang banyak menyinggung warga nahdiyyin.

 
Saya juga berterima kasih kepada guru-guru saya, senior-senior saya baik, senior pondok pesantren, maupun senior dan guru-guru saya di kampus UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, yang sudah mengingatkan saya, mengkritik saya, dan mengingatkan saya.

 
Apa yang saya tulis dalam status facebook saya, itu merupakan kegelisahan saya dalam melihat realitas NU saat ini. Dan dalam penulisan status tersebut, tidak ada yang mendorong saya, menyuruh saya dalam menuliskan hal tersebut.

Ada pun statmen saya dianggap mempropokasi sekaligus dianggap menghina secara Institusi NU, maka saya mohon maaf, mungkin ini adalah ketidak tahuan saya, saat NU melakukan Ijtihad, selain itu kurangnya Informasi yang saya ketahui, tentang latar belakang kenapa Harus ada Surat Himbauan, dari NU sebagai organisasi Islam, yang konsisten mempertanankan NKRI.

 
Secara Pribadi, saya mohon maaf, sebesar-besarnya, bila ada yang tersinggung pada status facebook saya, salah, dan khilaf, sejatinya merupakan sifat dasar manusia sebagai "Insan" semoga dengan begini, saya secara pribadi bisa lebih bijak, sekaligus lebih banyak belajar lagi, sekaligus lebih banyak Silaturahmi lagi dengan warga Nahdiyyin, sekaligus kiai-kiai dan guru guru.

 
Status Facebook itu, datang dari diri saya secara pribadi. Tidak ada gading yang tak retak, manusia secara alamiah, tempatnya salah. Persoalan pernyataan Facebook saya, itu hasil dari pemikiran saya. !. Mohon dimaklumi dan di pahami.

 
Sekali lagi, saya secara pribadi, meminta maaf kepada semua warga Nahdhayyin dimana pun berada.



Billahi Taufiq Wal Hidayah 

 
Wassalamualaikum wr.wb.

 





Deni Iskandar. 



Pemilik akun Facebook
"Dheny Gholer Tea"



sumber: dutaislam.com

Saturday, November 5, 2016

SKAK MATT untuk FPI & Anti Ahok! Buya Syafii Maarif: Ahok Tidak Menghina Al-Quran, Ahok Hanya Kritik Orang yang Gunakan Surat Al Maidah Ayat 51




alirantransparan.blogspot.com - Sekiranya saya telah membaca secara utuh pernyataan Ahok di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, yang menghebohkan itu, substansi tulisan ini semestinya sudah disampaikan saat Karni Ilyas, Presiden Lawyers Club, mengundang saya pada 11 Oktober 2016 melalui studio Yogyakarta.

Karena semula audio-visual TVONE dari Yogya beberapa saat tidak berfungsi, sehingga saya tidak sempat mengikuti fatwa MUI yang juga dibacakan dengan penuh emosi malam itu. Baru belakangan saya dapat membaca isi fatwa itu melalui internet. Dalam fatwa itu jelas dituduhkan bahwa Ahok telah menghina al-Qur�an dan menghina ulama dan harus diproses secara hukum. Tetapi malam itu, akal sehat saya mengatakan bahwa Ahok bukan orang jahat yang kemudian ditanggapi beragam oleh berbagai kalangan. 

Yang menghujat saya cukup banyak, yang membela pun tidak kurang. Semua berdasarkan fatwa MUI yang tidak teliti itu. Semestinya lembaga sebagai MUI mestilah menjaga martabatnya melalui fatwa-fatwa yang benar-benar dipertimbangkan secara jernih, cerdas, dan bertanggung jawab. Dari berbagai sumber yang dapat ditelusuri via internet, keterangan lengkap Ahok di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, pada 27 September 2016 adalah sebagai berikut: �Jadi jangan percaya sama orang. Kan bisa aja dalam hati kecil bapak ibu ga bisa pilih saya, karena dibohongin pakai surat al-Maidah 51 macem-macem itu. Itu hak bapak ibu ya�� 

Perhatikan dengan seksama kutipan ini, apakah memang terdapat penghinaan terhadap al-Qur�an? Hanya otak sakit sajalah yang berkesimpulan demikian. Apalagi jika sampai menista Langit., jauh dari itu. Perkara dikesankan menghina ulama, saya tidak perlu bicarakan di sini, karena memang dalam sejarah Muslim sering bermunculan ulama jahat, penjilat penguasa dengan fatwa-fatwa murahannya. 

Pokok masalah di sini adalah pernyataan Ahok di depan publik di sana agar �jangan percaya sama orang�karena dibohongin pakai surat surat al-Maidah 51.� Ahok sama sekali tidak mengatakan bahwa surat al-Maidah 51 itu bohong. 

Yang dikritik Ahok adalah mereka yang menggunakan ayat itu untuk membohongi masyarakat agar tidak memilih dirinya. Bung Zuhairi Misrawi dalam pembicaraan telepon dengan saya pada 3 Nopember 2016 mengatakan bahwa di beberapa masjid di Jakarta sudah lama dikobarkan semangat agar rakyat tidak memilih Ahok dalam pilkada 2017 karena dilarang oleh ayat di atas. 

Bagi saya, apakah Ahok terpilih atau tidak terpilih bukan urusan saya. Itu sepenuhnya urusan para pemilih DKI. Saya tidak akan memasuki perang penafsiran tentang ayat itu. Pusat perhatian tulisan ini adalah bahwa tidak benar Ahok telah menghina al-Qur�an berdasarkan kutipan lengkap keterangannya di Pulau Pramuka di atas. 

Fatwa gegabah MUI ini ternyata telah berbutut panjang. Demo 4 Nopember 2016 adalah bentuk kongkretnya. Semoga demo itu akan berlangsung tertib, aman, dan damai. Tetapi jika terjadi insiden yang tidak diinginkan, MUI harus bertanggung jawab, karena gara-gara fatwanya, demo itu digelar. Kelompok garis keras merasa dapat amunisi untuk tujuan duniawinya. 

Kekerasan telah jadi mata pencarian. Adapun beberapa politisi yang membonceng fatwa ini, itu bukan untuk mencari kebenaran, tetapi semata-mata untuk mendapatkan keuntungan politik kekuasaan dalam rangka pilkada DKI Feb. 2017. 

Apakah kita mau mengorbankan kepentingan bangsa dan negara itu akibat fatwa yang tidak cermat itu? Atau apakah seorang Ahok begitu ditakuti di negeri ini, sehingga harus dilawan dengan demo besar-besaran? 

Jangan jadi manusia dan bangsa kerdil! Tulisan yang senada dengan ini dapat dicari di internet, seperti ditulis oleh Ahmed Zainul Muttaqien di bawah judul: �Soal Kalimat Ahok,� dan tiga artikel Zuhairi Misrawi dengan beberapa judul yang saling berkaitan. Yogyakarta, 3 Nop. 2016 **saya sudah cek ke sumber yg bisa dipercaya, ini bener tulisan buya. konon koran2 gak berani muat.. ~mari bantu sebar.

Saksikan video berikut: