Latest News

Showing posts with label Pilgub DKI. Show all posts
Showing posts with label Pilgub DKI. Show all posts

Monday, September 26, 2016

Strategi Agus: Taklukkan Perempuan! Demokrat: Agus Muda dan Ganteng, Dengan Itu Saja Kita Sudah Menang




alirantransparan.blogspot.co.id - Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni sudah menyiapkan strategis dalam pilkada DKI 2017.  Mereka optimistis bisa melaju ke putaran kedua dan menaklukkan calon inkumben Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saeful Hidayat. 

�Sebanyak 56 persen adalah pemilih perempuan,� kata Ketua Tim Pemenangan Agus-Sylviana, Nachrowi Ramli, 25 Septmber 2016.

Nachrowi menilai Agus masih muda dan rupawan sehingga bisa menggaet pendukung perempuan. Adapun pasangannya, Sylviana, adalah satu-satunya perempuan yang mendaftar. 



�Dengan itu saja kita sudah menang,� kata Ketua Dewan Pimpinan Daerah Demokrat Jakarta ini.

Tapi Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Partai Persatuan Pembangunan DKI Jakarta Abdul Aziz mengatakan, untuk bisa mengalahkan inkumben, pertama-tama koalisi pengusung Agus akan lebih dulu mengamankan suara dari pendukung masing-masing partai. (tempo.co)

Amien: Pilkada DKI Dipengaruhi Kekuatan Cina dan Amerika yang Punya Kepentingan Kuasai SDA Indonesia


 


alirantransparan.blogspot.co.id � Pendiri Partai Amanat Nasional (PAN), Amien Rais, menyatakan langkah Koalisi Cikeas mencalonkan putra sulung Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Agus Harimurti Yudhoyono menjadi bakal calon Gubernur DKI Jakarta, sebagai langkah darurat politik yang tak bisa terhindarkan.  

Menurut Amien, awalnya Agus diproyeksikan menjadi jenderal TNI nantinya oleh SBY. Akan tetapi, melihat peta politik nasional yang dibahas empat partai yaitu, Partai Demokrat, PKB, PPP, dan PAN, maka sepakat mengusung Agus bersama Sylviana Murni untuk maju di Pilkada DKI Jakarta 2017.

"Sehingga pada rapat empat partai kemarin, kami, Pak SBY mengambil risiko bahwa Agus disodorkan yang kemudian menandingi kekuatan petahana," kata Amien di sela-sela Rapat Luar Biasa Ulama Indonesia di Mesjid Asyafi'iyah, Tebet, Jakarta Selatan, Jumat, 23 September 2016.

Ia menjelaskan, pertarungan Pilkada DKI adalah pertarungan politik yang menjadi sorotan nasional bahkan dunia internasional. Oleh karena itu, level politik pilkada Ibu Kota bisa dianggap skala nasional.

Amien menyebutkan, dua kekuatan besar yang sudah mulai masuk untuk mendapatkan keuntungan dari konstelasi politik DKI Jakarta adalah pengaruh kekuatan dari China dan pengaruh Amerika Serikat

"Sehingga saya tidak salah menyatakan bahwa pertarungan Jakarta ini adalah proxywar antara kekuatan Amerika yang memiliki kepentingan menguasai sumber daya alam Indonesia dan juga negeri Tirai Bambu yang juga memiliki kepentingan yang hampir sama," kata Amien.

Dia lantas menyerukan kepada seluruh masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat DKI Jakarta, agar tidak mudah terpancing dengan isu yang bisa menyulut konflik horizontal dalam Pilkada DKI mendatang.

Ia berharap agar para alim ulama di Indonesia dapat mengawal keutuhan NKRI dari kepentingan asing yang diduganya sudah masuk melalui Pilkada DKI Jakarta.

"Umat Indonesia harus menjaga NKRI untuk kedaulatan kemandirian bangsa," kata Amien. (viva.co.id)

Pengamat UI: Nasib Anies Gak Ada Beda dengan Yusril, Apalagi Sandiaga, Siapa sih dia?

 
Pengamat politik dari Universitas Indonesia, Arbi Sanit


alirantransparan.blogspot.co.id - Koalisi Partai Gerindra dan PKS telah mengusung nama mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan dan politisi sekaligus pengusaha nasional Sandiaga Uno untuk maju sebagai calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta. 

Lalu, seperti apa peluang duet akademisi dan pengusaha ini disandingkan dengan dua pasangan lainnya?

Pengamat politik dari Universitas Indonesia, Arbi Sanit mengatakan, pasangan ini tidak ada harapan di Pilkada DKI 2017. Apalagi menantang pasangan petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat.

"Anies sama Sandiaga tidak ada harapan sama sekali menang melawan Ahok-Djarot. Cuma dua kemungkinan buat Anies dan Sandiaga, yaitu kalah tipis atau kalah telak," kata Arbi kepada Netralnews.com, Sabtu (24/9/2016).

Menurut Arbi, sosok Anies yang terkena reshuffle dari jabatannya sebagai Mendikbud, menjadi salah satu contoh gagalnya dia menjadi seorang pemimpin. Anies juga dianggap tidak memiliki keistimewaan apa-apa.

"Alasannya Anies kan menteri gagal, kalau dia gak gagal, gak bakalan digusur dong, dan bakalan gagal juga di gubernur. Keistimewaannya apa? Jadi Mendikbud merubah-rubah kurikulum gak selesai-selesai, malah kacau balau," ungkap Arbi.

Arbi bahkan menyamakan nasib Anies seperti Ketua Umum Partai Bulan Bintang Yusril Ihza Mahendra yang gagal menjadi calon gubernur DKI.

"Liat aja kayak Yusril ke mana-mana gagal. Jadi nasib Anies gak ada bedanya sama Yusril," ujarnya.

Sementara itu, sosok Sandiaga yang asing di mata publik, dinilai Arbi, sama sekali tidak berperanguh apa-apa dalam mendongkrak suara bagi keduanya di pesta demokrasi lima tahunan di ibukota.

"Sandi apalagi, siapa tuh orang? Memang ada yang kenal sama dia sebelum dioyo-oyo, diusung oleh Gerindra. Kita aja yang pengamat setiap hari bergelimang berita ekonomi, politik, kagak kenal, apalagi warga di pelosok-pelosok ibukota," jelas Arbi.

Meski demikian, Anies-Sandiaga disebut Arbi mungkin akan mendapatkan suara yang lebih banyak dari pasangan Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni.

"Kalau Anies-Sandi lawan Agus-Sylviana akan lebih banyak suaranya Anies-Sandi, karena terbantu sosok Anies sebagai Mendikbud. Si Agus kan baru kemarin keluarnya. Namun keduanya tidak akan menang melawan petahana," tutup Arbi. (Netralnews)

Sunday, September 25, 2016

MANTAB!! Hayono Isman: Saya Muslim, Saya Sholat, Tapi Saya Pilih Ahok

 
Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Hayono Isman

alirantransparan.blogspot.co.id - Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Hayono Isman memastikan dirinya dalam Pilgub DKI 2017 mendatang bakal mendukung pasangan Ahok-Djarot ketimbang Agus-Sylvi. Politisi Demokrat itu pun meresmikan dukungannya kepada Ahok dengan melakukan deklarasi dukungan.

Meski begitu, sikap politik yang ditunjukannya ialah bersifat pribadi dan tak ada sedikit pun kaitannya dengan Partai Demokrat.

"Saya hadir sebagai pribadi bukan sebagai Dewan Pembina Demokrat, bukan sebagai Ketum Kosgoro. Saya hadir sebagai pribadi. Kosgoro bebas memilih siapa pun yang mau dipilih," demikian ucap Hayono di Jakarta Theatre di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Sabtu (24/9) dalam acara konferensi pers.

Menariknya, pendeklarasian dukungan Hayono tersebut dibantu oleh relawan Muda-Mudi Ahok.

Hayono menjabarkan program-program Pemprov DKI yang membuatnya jatuh hati kepada Ahok. Di antaranya adalah pasukan oranye yang digaji di atas UMR dan ketegasan memberantas korupsi di DKI.

"Saya muslim, saya salat. Imam saya bukan Ahok, tapi kalau menyangkut ibu kota DKI, sebagai administrator Kota Jakarta tidak salah saya pilih Ahok. Bagi saya orang ini melayani dengan hati, membangun sistem pelayanan terbukti berhasil," ulas mantan Menpora ini.

"Dan yang tidak kalah penting, dia menghormati umat Islam di Jakarta. Apa buktinya? di era beliau masjid megah dibangun di Balai Kota," imbuhnya.

Hayono tak menjawab tegas apakah dirinya akan mundur dari PD. Meski demikian, dia menyatakan siap menghadapi konsukuensi terkait pilihan politiknya.(jitunews.com)

baca juga: - Said Aqil: Saya tidak Katakan Majelis Mujahidin Teroris Tapi Radikal, Saya Siap Layani Tantangan Debat Kapan Saja  

Jadi Cawagub Banyak Relawan Sandiaga Uno yang Kecewa, Bahkan Ada yang Menangis  

Gagal Diusung SBY, Wanita Emas Sewot dan 'Semprot' SBY. Begini Ungkapan Kekesalannya


Bikin Ngakak! Beredar Foto Cagub dan Cawagub Bersama Jonru, Netizen: Bakal Kena Sial Semua

 
Para Cagub dan Cawagub DKI. Jakarta dan Jonru

alirantransparan.blogspot.co.id � Sebuah foto yang diposting oleh akun facebook Jonriah Jonru Ukur membuat para netizen menjadi tergelitik.

Hal tersebut lantaran foto tersebut menggambarkan sosok seorang Jonru bersama dengan Ahok, Anies, Sandiaga Uno, Agus Harimurti, dan Djarot Saiful Hidayat.

Seharusnya, di dalam foto itu ada juga Sylviana Murni yang notabene adalah calon wakil gubernur yang dipasangkan dengan Agus Harimutri.
Tetapi, foto itu sudah diedit dan Sylviana diganti dengan foto Jonru yang sedang mengenakan kaca mata.

Sontak saja, postingan tersebut langsung dibanjiri komentar dari netizen dengan nada yang agak negatif.

Komentar Netizen

Berikut adalah komentar dari netizen yang berhasil OkTerus.com dapatkan:

Shusaku Reincarnated kalau gini cara bekerja kutukannya gimana dong?

Aldo Gandara Alamat sial semua, nanti gubernur siapa jon ?

Faisal Adlan gawat kalo begini semua bisa gagal jadi gubernur ini

Abdul Arifin anehnya semua calon yg jadi maju gk prnh foto bareng jonru

Johan Permana Babig lu Jon bikin sial semua cagub pake foto bareng elu segala. Terus nanti siapa yg jadi Gubernur kalo semua udah foto (sial) sama elu.


Penulis: Budi (okterus.com)

Jadi Cawagub Banyak Relawan Sandiaga Uno yang Kecewa, Bahkan Ada yang Menangis




alirantransparan.blogspot.co.id - Calon wakil gubernur (cawagub) DKI Jakarta Sandiaga Salahuddin Uno mengungkapkan, sempat ada kekecewaan dari para relawan dan simpatisannya, saat ia diputuskan menjadi cawagub.

Hal itu terjadi setelah ditetapkan untuk maju di Pilkada DKI Jakarta 2017 dengan diusung oleh Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) untuk mendampingi calon gubernur Anies Baswedan.

"Relawan banyak yang kecewa, ada yang nangis, ada yang saya dikirimin pesan-pesan yang sangat mengharukan," kata Sandi di Grand Indonesia, Jakarta Pusat, Sabtu (24/9/2016).

Sandiaga mengaku sulit meyakinkan para pendukungnya untuk menerima keputusan yang telah diambil oleh Gerindra dan PKS. 

Namun demikian, dengan sabarnya Sandiaga mengingatkan, jika Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto bisa menerima hasil musyawarah itu, bahkan PKS begitu legowo mengusung Anies-Sandiaga yang notabene bukan kader mereka, maka harusnya relawan juga bisa memahami itu.

"Bagi saya ini ya tugas yang berat meyakini relawan, Pak Prabowo aja bisa terima, PKS aja bisa terima dengan kebesaran hati, jadi mestinya relawan juga bisa terima," tutur Sandiaga.

Sebelumnya, Koalisi Partai Gerindra dan PKS secara resmi mengusung nama Anies Baswedan-Sandiaga Uno untuk maju sebagai calon gubernur DKI Jakarta dan calon wakil gubernur DKI Jakarta untuk Pilgub DKI 2017. Pengumuman disampaikan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto di kediamannya di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (23/9/2016).

"Setelah proses berembuk yang cukup panjang menetapkan, mencalonkan Saudara Anies Rasyid Baswedan sebagai calon gubernur Daerah Khusus Ibukota untuk masa bakti 2017-2022. Beliau bukan kader Partai Gerindra, bukan pula kader PKS, tapi Gerindra dan PKS tidak memandang harus dari partai. Kita cari yang kami pandang terbaik yang bisa kita persembahkan kepada rakyat ibukota. Dan Saudara Sandiaga Salahuddin Uno sebagai calon wakil gubernur Daerah Khusus Ibukota untuk periode 2017-2022," kata Prabowo didampingi Presiden PKS Sohibul Iman.(netralnews.com)