Latest News

Showing posts with label Jokowi. Show all posts
Showing posts with label Jokowi. Show all posts

Sunday, October 16, 2016

Bikin Bangga! Netizen Malaysia Puji Presiden Jokowi Bahkan Meminta Jokowi Jadi Pemimpinnya




alirantransparan.blogspot.co.id - Sudah selayaknya jika jabatan sebagai presiden membuat Joko Widodo atau biasa disebut Jokowi mendapat banyak sorotan dari masyarakat.

Kinerjanya sebagai presiden, menjadi perhatian bagi publik di Indonesia.

Banyak yang memuji, meski tak sedikit juga yang mencela.

Namun tampaknya Jokowi tak hanya menarik di mata orang Indonesia saja.

Ia ternyata juga menjadi sorotan di negara tetangga, Malaysia.

Seperti apa yang tampak dalam capture sebuah gambar yang beredar di media sosial ini.

Dalam gambar tersebut terlihat sebuah capture dari komentar netizen soal Jokowi di sebuah halaman Fanspage salah satu media Malaysia.

Capture itu diunggah oleh Fanspage Indonesia Jaman Dulu pada Sabtu, 15 Oktober 2016.
Tak begitu jelas berita soal apa yang dimuat oleh halaman tersebut.

Namun berbagai komentar netizen Malaysia soal Jokowi sepertinya berhasil menarik perhatian dari netizen di Indonesia.

Entah media tersebut memberitakan soal apa tentang Jokowi, namun netizen Malaysia tampaknya mengagumi sosok nomer satu di negara kita itu.

Bahkan salah satu netizen mengatakan jika ia ingin menjemput Jokowi dan menjadikannya presiden di negaranya.

Berikut adalah beberapa komentar netizen Malaysia yang terlihat dalam gambar itu :
 
"Dear Mr Jokowi.... Aku mengagumimu.... Tolonglah datang ke negaraku," tulis seorasng netizen bernama Samad Ijar dalam Bahasa Inggris.

Seorang netizen lain meminta pemimpin di negeranya agar mencontoh pada Jokowi.
 
"Contohi presiden Jokowi yang memberantas gejala korupsi, bukan seperti negara kita pemimpin tertinggi yang jadi ketua untuk korupsi," tulis Raymond Chai Leong.

Netizen lain bahkan mengatakan ingin menjemput Jokowi.
 
"Jemput ke Malaysia Presiden Jokowi tangkap pejabat yang ambil uang masuk ke akun pribadi," tulis Bern An.

Ada juga yang berpendapat jika Malaysia akan lebih maju dari Indonesia jika dipimpin oleh Jokowi.
 
"Indonesia bakal maju dari Malaysia," tulis Kedai Kami.

Postingan yang diunggah oleh Fanspage Indonesia Jaman Dulu itu pun segera menarik perhatian netter di Indonesia.

Hingga tulisan ini dibuat, postingan tersebut telah dibagikan sebanyak seribu kali lebih.
Beragam komentar netizen pun ikut meramaikan postingan tersebut.

Kebanyakan netter di Indonesia menanggapinya dengan nada yang nyinyir.

Ada yang mengatakan jika mereka tak keberatan jika netizen Malaysia menginginkan Jokowi pindah ke negaranya.

"Alhamdulillah terimakasih malaysia kami ikhlas," tulis Virman.

"Alhamdulillah akhirnya ada yg mau nampung..." tulis Febby Amelia.

Namun tak sedikit juga netter Indonesia yang mengaku tak ikhlas dengan pernyataan netizen dari Malaysia tersebut.

"Saya pribadi tidak rela kalau sampe presiden jokowi Widodo di rebut Malaysia," tulis She Soljo.

Ada juga netizen yang justru menuliskan komentar bernada konyol.

"Digandakan saja min...... Yg satu disini dan yg satu dimalaysia. Mumpung ada yg ahli menggadakan," tulis Dimas Kanjeng Ipung Dicarpio. 

Dan ada pula netter yang lebih nyinyir bikin komen dengan disertai foto Prabowo Subianto dan Fadli Zon.
 
"maaf kami masih membutuhkan Beliau. Kalau mau second best boleh
 

 Bonus:
 


 
Pastinya suatu kebanggaan bagi rakyat Indonesia yang mempunyai Presiden dipuja-puji oleh negara lain bahkan diinginkan menjadi pemimpin di negara tersebut. (dian ariyani, beritateratas, edited by admin alirantransparan.blogspot.co.id)

Friday, October 14, 2016

Terjawab Sudah, Ini Alasan Mengapa Presiden Jokowi Angkat Jonan dan Archandra sebagai Menteri ESDM dan Wakil Menteri ESDM




alirantransparan.blogspot.co.id - Presiden Joko Widodo meyakini Ignasius Jonan dan Arcandra Tahar mampu berkerja sama dalam menyelesaikan masalah dalam sektor energi di Indonesia.
 
Jokowi menilai, keduanya memiliki kompetensi untuk memimpin Kementerian ESDM dan melakukan reformasi besar-besaran.

Bagi Jokowi, keduanya memiliki karakter berani.

"Saya tahu dua-duanya keras kepala, tapi suka terjun ke lapangan," kata Jokowi sesusai melantik Jonan dan Arcandra di Istana Negara, Jakarta, Kamis (14/10/2016).

Presiden memutuskan melantik Jonan sebagai Menteri ESDM dan Arcandra sebagai Wakil Menteri ESDM.

Dalam pernyataan singkatnya usai pelantikan, Presiden Joko Widodo menekankan bahwa penunjukkan ini "semata-mata isu manajemen."

"Keduanya adalah figur yang cukup profesional, dan berkemampuan untuk melakukan reformasi di sektor ESDM. Ini isu manajemen, jangan ditarik ke isu-isu personal dan politik," kata Jokowi."


Dalam kesempatan tersebut, Presiden juga mengingatkan bahwa pelantikan ini merupakan isu managemen.

Ia meminta tidak ditarik ke isu personal atau politik.

Hampir dua bulan tugas menteri ESDM dipegang pelaksana tugas, yakni Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan.

Ignatius Jonan adalah mantan Menteri Perhubungan yang dicopot Jokowi dalam reshuffle kabinet Jilid II pada akhir Juli lalu.

Sementara Arcandra adalah mantan Menteri ESDM yang dilantik Jokowi saat reshuffle kabinet jilid II.

Namun, baru 20 hari menjabat, ia dicopot Jokowi karena masalah kewarganegaraan. Ia diketahui memegang paspor Amerika Serikat.

Belakangan, setelah melakukan analisis, pemerintah memutuskan bahwa Arcandra berstatus warga negara Indonesia.

Hal itu tertuang dalam Keputusan Menteri Hukum dan HAM tanggal 1 September 2016.
Dalam nomenklatur sebelumnya, sebenarnya tidak ada posisi wakil Menteri ESDM. Namun posisi ini mendadak muncul.(tribunnews.com & bbc.com)


Sunday, October 9, 2016

Mobil RI 1 Di Tengah Kemacetan, Begini Kode dan Formasi Unik yang Bikin Jokowi Tertawa Geli



alirantransparan.blogspot.co.id - Suatu ketika saat memimpin iring-iringan mobil Kepresidenan "RI 1" dari Istana Kepresidenan Bogor menuju Istana Merdeka, Jakarta, telepon seluler Komandan Pasukan Pengamanan Presiden Mayjen (Mar) Bambang Suswantono berdering.

"Tanpa sirene ataupun klakson sama sekali, apalagi menghentikan arus kendaraan, tahu-tahu mobil Presiden sudah ada di samping mobil saya," kata Bambang di kantor Mako Paspampres, Jakarta, Rabu (5/10).

Bambang bercerita, rekan sejawatnya memberikan pujian lewat telepon soal rangkaian kendaraan Kepresidenan yang melewati jalan tanpa berisik dan mengganggu kendaraan umum lainnya di tengah kepadatan arus lalu lintas di Jalur Tol Jagorawi, Bogor.

Di tengah jam kerja, menurut Bambang, rangkaian kendaraan Kepresidenan memang bukan hanya harus mampu mencari celah di antara mobil lainnya agar bisa lewat dan mengganggu perjalanan mereka.

Namun, juga karena adanya pengertian warga Bogor jika rombongan Presiden lewat. Mereka tak hanya menepi tetapi juga adakalanya memberi lambaian tangan dan memotret Presiden.

Ketika secara kebetulan bertemu iring-iringan mobil Presiden "RI 1" pada pagi hari dari arah Bogor menuju Jakarta dan sebaliknya dari Jakarta menuju Bogor pada malam hari, Kompas dapat melihat langsung bagaimana perjalanan konvoi mobil Kepresidenan dengan mulus dan lancar selama hampir satu jam meskipun di tengah kepadatan jalan mulai dari jalan protokol hingga tol dalam kota, dan Jagorawi hingga tiba di kediaman dinas, Wisma Dyah Bayurini, di kompleks Istana Bogor atau Istana Merdeka Jakarta.

"Presiden akan menegur anggota lewat ajudan dan disampaikan lewat radio penghubung jika ada anggota kawal yang membunyikan klakson atau sirene. Bahkan, kami juga tidak boleh menutup jalan apa pun. Presiden curiga dan selalu minta agar arus lalu lintas dialirkan (dibuka) jika di sisi kiri atau kanan mobil Presiden terjadi kemacetan panjang," kata Bambang.

Secara situasional, rombongan mobil adakalanya juga terpaksa diarahkan petugas lalu lintas melewati bahu jalan jika jalan tol benar-benar macet dan berhenti total, terutama jika sudah memasuki Cibubur, Cawang, hingga Sudirman atau Muhammad Husni Thamrin.

Jangan heran jika para petugas dalam rangkaian pengawalan kendaraan Kepresidenan harus hafal dan paham dengan kode-kode yang digunakan dalam pengawalan.

Kode-kode itu di antaranya, "Rapatkan pedati (rangkaian mobil)". "Angkat atau turunkan pedal (gas)". "Pertahankan jalur". "Alirkan jalur kiri". "Jangan agresif (marah)", dan "berikan acungan jempol (pujian) kepada pengemudi yang memberi jalan".

Jokowi tertawa geli

Memang dibutuhkan kesabaran bagi petugas menunggu kesempatan ada celah yang bisa dilalui rangkaian kendaraan Kepresidenan di tengah kepadatan arus lalu lintas.


Selain kesabaran juga adakalanya muncul ide-ide kreatif dan segar yang mengiringi perjalanan.

Jika suatu saat di antara marka jalan ada sedikit celah, pembuka jalan di paling depan segera memberi kode agar rangkaian mobil di belakangnya cepat mengikuti sebuah formasi jalan di antara marka jalan tersebut. Mereka kerap menyebutnya formasi "belah tengah".

Formasi dengan penyebutan nama ini memang membuat geli. Pasalnya, formasi jalan itu mengingatkan ciri-ciri seorang tokoh yang menyisir rambutnya bergaya belah tengah.

Ada juga kode jalan yang menyebutkan formasi "rambut jambul" yang mengingatkan dandanan rambut tersisir rapi dan berjambul seseorang untuk menunjukkan jalan mulus meski bergelombang.

Sebaliknya, jika arus jalan lancar, petugas akan menyebutkan sebuah formasi lucu dan unik, yang mengingatkan ciri seseorang berambut gundul.

Seorang petugas Paspampres lainnya menyebutkan, formasi-formasi jalan yang unik dan lucu itu, ketika pertama kali diperdengarkan, beberapa waktu lalu, membuat Jokowi tertawa geli di perjalanan.

Inilah "kenikmatan" kemacetan di jalan yang setiap pagi dan petang atau malam hari ditempuh Presiden Jokowi bolak- balik berangkat dan pulang kerja melewati kepadatan arus lalu lintas dari Istana Kepresidenan Bogor hingga Istana Merdeka Jakarta atau sebaliknya.

Menurut Bambang, telepon yang datang dari rekan sejawatnya, yang pernah bertugas di Paspampres, memang memuji prosedur pengawalan mobil iring-iringan Presiden, yang kini berbeda dengan periode sebelumnya.

Dalam catatan Kompas, sejak zaman Presiden Soeharto hingga Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, iring-iringan mobil kepresidenan ada kalanya tak hanya menggunakan sirene sebagai penanda kendaraan very-very important person (VVIP) yang akan lewat, tetapi juga membunyikan klakson dan menghentikan arus lalu lintas kendaraan lainnya agar para pejabat bisa melintas cepat dengan aman, tiba tepat waktu.

Namun, sejak era Jokowi-Jusuf Kalla, terjadi perubahan besar. Keduanya bukan hanya memangkas jumlah rangkaian kendaraan dari sebelumnya 14-15 mobil menjadi 7 mobil saja.

Jokowi-Kalla juga melarang menggunakan sirene, klakson hingga menghentikan arus kendaraan di setiap persimpangan.

Meskipun sebagai Presiden dan Kepala Negara, Jokowi tahu diri dengan tidak menambah beban kemacetan warga Bogor dan Jakarta.(kompas.com)

Ini Baru Pemimpin! Komando Jokowi 2 Kali Berhasil Gerakkan TNI buat 'Gertak' Asing Terobos Natuna


Jokowi di Natuna


alirantransparan.blogspot.co.id - Untuk kedua kalinya, Presiden Joko Widodo kembali menyambangi Kepulauan Natuna, Kepri. Berbeda dengan sebelumnya, kedatangannya adalah untuk menyaksikan langsung Latihan Bersama Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU).

Latihan tersebut bertajuk Angkasa Yudha 2016 ini. Tema latihan ini yakni, 'Menetralisir Kekuatan Udara Lawan dan Melaksanakan Operasi Dukungan Udara Terhadap Kekuatan Laut Maupun Kekuatan Darat Dalam Rangka Menjaga Kedaulatan NKRI'.

Lewat latihan ini, TNI AU benar-benar menunjukkan kekuatannya di hadapan presiden. Matra udara pertahanan Indonesia ini sampai mengerahkan 73 pesawat dan 2.000 personel secara besar-besaran.

Sekitar pukul 09.20 WIB, atraksi Angkasa Yudha memulai dengan meluncurkan pesawat tempur jenis Sukhoi SU 27/30. Dengan ketinggian 200 meter dari permukaan laut, Sukhoi SU 27/30 menukik bom ke arah musuh.

Dalam latihan ini, musuh diserupakan dalam bentuk kapal nelayan asing di tengah laut Natuna.

Atraksi berikutnya dilakukan pesawat tempur F-16. F-16 melakukan serangan strategis dari udara dengan ketinggian 200 meter dari permukaan laut.

Usai F-16 bermanuver, kini giliran 4 pesawat tempur Tucano dan 4 pesawat Hawk melakukan serangan udara langsung ke arah musuh. Serangan ini untuk membantu gerak maju pasukan kawan. Dari ketinggian 200 meter dari permukaan laut, pesawat Tucano dan Hawk menukik sekitar sepuluh bom.

Selanjutnya, diluncurkan 6 pesawat C-130 yang memboyong 320 personel satuan tempur secara static dan 2 pesawat CN-295 yang membawa 88 personel secara free fall (terjun bebas). Manuver pesawat C-130 dan CN-295m dikawal langsung pesawat F-16 untuk memastikan tidak adanya serangan udara mendadak dari musuh.

Latihan besar-besaran ini mendapatkan perhatian penuh dari media internasional. Banyak yang melihat militer Indonesia tengah bersiap-siap menghadapi gejolak di Laut China Selatan (LCS), di mana China dan sejumlah negara di Asia Tenggara saling mengklaim kawasan laut seluas 3,5 juta km persegi.

Meski demikian, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi memastikan latihan itu tidak terkait dengan meningkatnya tensi di LCS. Sebab, latihan itu sepenuhnya dilakukan di dalam wilayah Indonesia dan tidak sekalipun menyentuh batas terluat Laut Natuna.

"Ini bukan latihan udara pertama yang kami lakukan. Kami sudah melakukannya berkali-kali. Latihan militer ini digelar oleh militer Indonesia di wilayah Indonesia. Bukan LCS, tapi Natuna," tegasnya seperti dikutip dari thediplomat.com, Minggu (9/10).

"Kami ingin memperkuat ekonomi di area perbatasan dan meningkatkan pertahanan dan keamanan di wilayah itu," lanjutnya.

Kedatangan Jokowi ke Natuna ini bukan untuk pertama kalinya. Pada 23 Juni lalu, Jokowi untuk pertama kalinya memberikan gertakan terhadap China, yang sempat menerobos perbatasan Indonesia di Laut Natuna.

Coast Guard China, saat itu tengah berupaya membebaskan warganya yang dibekuk aparat Indonesia. Kejadian itu telah berlangsung dua kali, namun kejadian terakhir mereka harus menghadapi kapal perang TNI AL.

Mereka terus membuntuti kapal perang Indonesia hingga melewati perbatasan, hingga TNI AL terpaksa menerjunkan kapal lain untuk memberikan bantuan. Kejadian ini ternyata membuat Jokowi marah.

Selang beberapa hari, Jokowi langsung berangkat ke Natuna. Di sana, dia menggelar rapat di atas KRI Imam Bonjol, kapal juga bergerak menuju lokasi kejadian, di mana kapal China mengekor kapal perang Indonesia.

Kejadian ini membuat heboh dunia, bahkan Filipina ikut memberitakannya.(merdeka.com)

Saturday, October 8, 2016

Terinspirasi! Gaya Jokowi Akan Ditiru Sandiaga, Bagaimana Memanusiakan Manusia

 


alirantransparan.blogspot.co.id - Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta dari koalisi Gerindra dan PKS, Sandiaga Uno mengaku akan meniru gaya Joko Widodo (Jokowi) pada saat masa kampanye pemilihan kepala daerah (pilkada) DKI nanti.

Sandiaga mengatakan, gaya Jokowi saat kampanye pilkada DKI 2012 mampu menarik simpati pemilih dengan konsepnya yang memanusiakan manusia dalam program-programnya. Antara pendekatan kemanusiaan dalam penataan pedagang kaki lima (PKL), hingga merelokasi warga tanpa menggusur.

"Jujur, yang ditunjukkan oleh Jokowi saya terinspirasi, bagaimana memanusiakan manusia," ujar Sandiaga di Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (8/10).

Calon wakil gubernur DKI pendamping Anies Baswedan itu menambahkan, semua warga Jakarta umumnya setuju dengan program-program yang dijalankan pemerintah DKI. Menurut dia, warga sebenarnya mau direlokasi asal cara-caranya manusiawi.

Namun, Pemerintah Provinsi DKI di bawah komando Basuki T Purnama justru tak melakukan hal persuasif dalam penggusuran di Bukit Duri. "Saya melihat di Bukit Duri tidak terjadi proses soasialisasi," tegasnya.

Sebelumnya, Rabu 28 September 2016, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melakukan penggusursan di kampung Bukit Duri, Jakarta.  Kawasan yang terkena penggusuran tersebut terletak RW 09, 10, 11 dan 12 Kelurahan Bukit Duri, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan. (jpnn.com)

Friday, October 7, 2016

Hanya di Era Jokowi yang Bisa Begini! TNI Bangun Benteng Pertahanan 3 Dimensi di Pulau Natuna Demi Jaga Kedaulatan NKRI

 
Jokowi di Natuna


alirantransparan.blogspot.co.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau beberapa lokasi pembangunan di Pulau Natuna, Kepulauan Riau, Kamis (6/10). Di Natuna, pembangunan ditangani langsung oleh Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Di pulau yang berbatasan dengan Laut China Selatan ini, TNI membangun benteng pertahanan terintegrasi tiga dimensi, yakni pembangunan antara darat, udara, dan laut. Presiden Jokowi yang didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo tiba di lokasi tinjauan pertama, di Selat Lampa, Natuna, sekitar pukul 13.30 WIB.


Direktur Zeni Angkatan Darat, Brigjen Erwin langsung menyambut hangat kedatangan Presiden Jokowi. Brigjen Erwin kemudian memaparkan program pembangunan pertahanan terintegrasi kepada mantan Gubernur DKI itu.

Dijelaskannya, ada empat daerah di Natuna yang menjadi sasaran pembangunan benteng pertahanan terintegrasi tiga dimensi.

"Pembangunan berlangsung di Ranai, Sepempang, Desa Sungai Ulu, Selat Lampa, Desa Tanjung Payung, dan Desa Tanjung Datuk, bapak," jelas Brigjen Erwin kepada Presiden Jokowi.

Khusus di Ranai, TNI merencanakan membangun Sisdalops TNI terpadu, mess prajurit integratif, hanggar pesawat, dan rumah sakit integratif. Di Desa Sungai Ulu, TNI AD tengah membangun Baterai Arhanud rudal.


Jokowi di Natuna 2016 Merdeka.com


"(Di Ranai) TNI AU membangun Skuadron UAV, satelit rudal jarak sedang, perpanjangan runway, pembangunan taxy way, bunker lima pesawat tempur, dan Den Hanud 475 Paskhas, bapak," urainya.

Sementara itu, di Tanjung Sekal, TNI AL tengah membangun dermaga bunker kapal selam di Tanjung Sekal. Di Selat Lampa, TNI membangun Dermaga kapal atas air, Dermaga Beaching, dan Fasilitas Pangkalan.

"Jadi pembangunannya akan direklamasi. Kemudian dibangun dermaga berbentuk letter L sepanjang 200 meter nantinya. Kapal bisa bersandar di sini dan di depan. Ini untuk angkatan laut," paparnya.

Ditambahkannya, di Desa Setengar, Natuna tengah berlangsung pembangunan Komplek Komposit Maharlan, gudang amunisi integratif, dan Markas Kizipur.

"Pembangunannya bahkan progresnya sudah enam sampai delapan persen pada pondasi dan bangunannya," tutur dia.

"Sedangkan untuk Desa Tanjung Datuk, akan dibuat radar permukaan, Radar Weibel, long range camera, dan satu komplek baterai armed mlrs," pungkas dia.(merdeka.com)