Latest News

Showing posts with label DKI. Jakarta. Show all posts
Showing posts with label DKI. Jakarta. Show all posts

Thursday, November 3, 2016

Warga Kampung Pulo Senang Semua 'Alat Tempur' untuk Hadapi Banjir tidak Dipakai Lagi, Kini Bisa Tidur Nyenyak






alirantransparan.blogspot.com - SAMBIL menyeruput kopinya, Muhammad Yusuf, 66, begitu menikmati sore hari dengan kongko di jalan inspeksi, persis di pinggir Kali Ciliwung, Kampung Pulo, Jakarta Timur. Hujan deras baru saja berhenti sehingga membuat sejuk udara sekitar.

Bersama sejumlah tetangganya, Yusuf tengah menikmati pemandangan tingginya permukaan air Kali Ciliwung yang sedikit berombak.

�Kalau tinggi dan berombak begini, artinya di hulu sedang hujan deras. Kalau dulu, situasi begini sudah bikin kita enggak bisa tidur, tapi sekarang cukup jadi tontonan saja,� canda Yusuf.

Bertahun-tahun menetap di Kampung Pulo sejak lahir membuat Yusuf dan seluruh warga yang bermukim di situ sudah �akrab� dengan banjir. Saking akrabnya, di tiap rumah pasti telah tersiapkan berbagai �alat tempur� menghadapi banjir.

�Misalnya, tiap rumah pasti punya ban bekas. Jumlahnya sesuai dengan jumlah jiwa yang tinggal di rumah itu. Itu jadi sampan kalau banjir. Tapi sekarang sudah enggak terpakai semua itu,� kata Yusuf.

Tak cuma ban bekas, sambungnya, warga juga punya persiapan unik lainnya. Misalnya saja, hampir seluruh warga Kampung Pulo tak mau menempatkan sofa di ruang tamu.

�Kalau rumahnya berlantai dua, sofa pasti ada di lantai atas. Tapi kalau rumahnya cuma satu lantai, pasti semua kursinya dari plastik. Sofa itu paling sulit diselamatkan kalau banjir,� ujarnya.

Namun, kini, sejak Pemprov DKI Jakarta menormalisasi Kali Ciliwung di kawasan Kampung Pulo dan sebagian Kampung Melayu, semua persiapan dan �alat tempur� itu sudah tidak diperlukan lagi.

Tak cuma bebas dari banjir, sambung Yusuf, keberadaan jalan inspeksi juga berdampak pada perubahan perilaku warga. Keberadaan jalan inspeksi membuat kawasan bibir kali menjadi bersih sehingga warga enggan membuang sampah di situ.

�Dulu warga suka mambuang sampah di pinggir kali, bahkan banyak yang buang ke kali. Tapi sekarang, dengan adanya tempat-tempat sampah di sepanjang jalan inspeksi, warga jadi disiplin buang di situ, dan tiap hari ada petugas kebersihan yang mengangkut sampah-sampah warga. Semuanya tak bayar alias gratis,� terang Yusuf.(mediaindonesia.com)

Friday, October 28, 2016

Terasa Bedanya! Saat Ahok Ada Balai Kota Begitu Ramai tapi Menjadi Sepi Saat Ahok Cuti





alirantransparan.blogspot.co.id - Jika biasanya Balai Kota Jakarta selalu terlihat ramai dengan warga Jakarta yang mengadu ke Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), atau sekadar hanya ingin meminta foto, maka hari ini berbeda. Jumat, 28 Oktober 2016, adalah hari pertama Ahok cuti untuk berkampanye di Pilkada DKI, dan ternyata terlihat sekali pengaruhnya.

�Tidak ada lagi keramaian, aduan, keluhan, dan permintaan berfoto warga dari seluruh lapisan pagi ini, dengan gubernur (Ahok) yang tidak membuat batasan pada warganya,� tulis fan page Teman Ahok yang turut juga menyertakan foto-foto Balai Kota Jakarta yang sepi, Jumat (28/10/2016).



Foto-foto sepinya Balai Kota Jakarta pun langsung mendapatkan komentar dari netizen. �Itu bukti bapak Ahok adalah pejabat yang di cintai rakyat dan berkerja setulus hati melayani rakyat. Bravo Bapak Ahok Salam 2 Priode. Rakyat Selalu merindukan kehangatan uluran tangan mu yang tulus dan tanpa pamrih,� tulis pemilik akun Facebook Eka Jaya.



Selama Ahok cuti, Direktur Jenderal Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri Soni Sumarsono bertugas menjadi Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta. Ia resmi menempati posisi tersebut setelah mengikuti acara peresmian dan serah terima nota pengantar tugas di Gedung Kemendagri, Rabu (26/10/2016) siang.(bintang.com)

Luar Biasa! Begitu Cepat Kerjanya di Bawah Kepemimpinan Ahok-Djarot, Lihat Saja Penampakan Kalijodo yang Sekarang




alirantransparan.blogspot.co.id � Tak ada lagi gemerlap kehidupan Kalijodo. Sejauh mata memandang, kini terhampar lahan luas yang tengah dalam pembangunan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Kalijodo.

Pembangunan bekas tempat prostitusi terbesar di Jakarta itu mulai menunjukkan rupanya. Pantauan Kompas.com, Kamis (27/10/2016), Kalijodo di sisi Jakarta Barat mulai terlihat hasilnya, mulai dari lapangan futsal, taman, dan bangunan serbaguna.

Setiap sebidang taman ditanami satu pohon. Total ada sekitar delapan pohon yang ditanam. Pohon itu belum tumbuh dengan sempurna. 

Pembangunan arena skateboard di RPTRA Kalijodo, Jakarta, Kamis (27/10/2016).

Untuk menambah kecantikannya, terdapat rumput di sekitar pintu masuk dan lapangan futsal. Rumput itu juga masih dalam proses pertumbuhan dan belum sempurna.

Meskipun sudah menunjukkan wujudnya, lapangan futsal dan taman itu belum bisa digunakan. Sementara itu, bangunan serbaguna masih dalam tahap pembangunan di beberapa bagian.

Saat ini, pembangunannya baru sekitar 70 persen. Pihak pengembang masih mengerjakan atap dan sejumlah ruangan di bangunan tersebut. Nantinya, bangunan itu akan dijadikan tempat kegiatan anak-anak dan perpustakaan.

Pembangunan di Kalijodo sisi Jakarta Utara juga masih tahap pembangunan fisik. Koordinator teknik sipil pembangunan RPTRA Kalijodo, Hermawan, menuturkan, pembangunan di sisi itu baru sekitar 50 persen.

Kalijodo di sisi Jakarta Utara memiliki lahan lebih luas dibanding sisi Jakarta Barat. Oleh karena itu, beberapa fasilitas lebih banyak dibangun di Kalijodo sisi Jakarta Utara. 



Fasilitas itu berupa arena skateboard berstandar internasional, plaza, forest sculpture, dan area tamasya. Saat ini, pembangunan fisik plaza dan arena skateboard mulai tampak.

Untuk area plaza, sudah terlihat beberapa kerangka dan tiang bangunan. Area itu juga sudah ditinggikan dan dibuat rapi. Sementara itu, arena skateboard sudah mulai terbentuk. Para pekerja tengah menghaluskan lantai untuk arena olahraga ekstrem tersebut.

Selain dua fasilitas itu, pembangunan di Kalijodo sisi Jakarta Utara belum sepenuhnya terlihat secara fisik bangunan. Beberapa alat berat juga masih terlihat meratakan tanah.

"Pembangunan taman ini ditargetkan akan selesai akhir tahun 2017. Saat ini sedang dikebut untuk diselesaikan," kata Hermawan kepada Kompas.com di Kalijodo, Jakarta Barat. (kompas.com)



Pembangunan area plasa di RPTRA Kalijodo, Jakarta, Kamis (27/10/2016).



Pembangunan area plasa di RPTRA Kalijodo, Jakarta, Kamis (27/10/2016).

Pembangunan area plasa di RPTRA Kalijodo, Jakarta, Kamis (27/10/2016).

Tuesday, October 25, 2016

TERKUAK!! Ada Aliran Dana Rp 10 Miliar untuk Mobilisasi Massa Anti Ahok dari Mantan Petinggi Negeri


Ilustrasi demo anti Ahok

alirantransparan.blogspot.co.id - Aksi unjuk rasa terhadap calon gubernur petahana, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang diduga menistakan agama dan menghina ulama terus menggelinding.

Bahkan, demonstrasi anti Ahok yang dimotori salah satu ormas keagamaan, bukan hanya berlangsung di Jakarta, tapi juga daerah lain di Indonesia, seperti Bandung, Surabaya, Padang, dan Makasar.

Informasi yang beredar, Jumat (4/11), bakal ada aksi unjuk rasa yang melibatkan puluhan ribu massa di ibukota dengan tujuan Balaikota DKI Jakarta dan Bareskrim Polri.

Sayangnya dari rumor yang berkembang, aksi unjuk rasa anti Ahok itu ternyata ada yang memobilisasi.

Salah satu ormas keagamaan disebut-sebut menerima kucuran dana hingga Rp 10 miliar dari mantan petinggi negeri ini yang menginginkan Ahok tumbang sebelum berlaga dalam Pilgub DKI Jakarta 2017.

Saat dikonfirmasi, Tim Pendampingan Hukum DPP PPP pimpinan Djan Faridz, Muara Karta mengaku sudah mengetahui informasi tersebut sejak beberapa hari yang lalu.

Menurut Karta, sejumlah pimpinan aliansi keagamaan yang ikut demonstrasi mengadukan ke dirinya terkait tidak meratanya distribusi dana Rp 10 miliar.

"Beberapa aliansi melaporkan tidak meratanya pembagian dana. Mereka mengaku hanya menerima Rp 500 juta," kata Karta saat dihubungi rmoljakarta, Selasa (25/10).

Atas temuan tersebut, Karta mensinyalir aksi unjuk rasa yang makin marak akhir-akhir ini bukan semata-mata untuk menjegal Ahok.


"Saya melihat sasaran utamanya menjatuhkan Presiden Jokowi. Kalau hanya menjegal Ahok sepertinya terlalu kecil," kata Karta.

Tanggapan dari pihak yang dituduh akan ditampilkan dalam berita selanjutnya. (rmoljakarta.com)

Saking Cintanya Pada Ahok, Nenek Warga Tangerang Ini Nekat Minta Baju Kotak-kotak Milik Ahok, Apa yang Terjadi Kemudian?




alirantransparan.blogspot.co.id - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama ( Ahok) akhirnya memberikan kemeja kotak-kotak pertamanya kepada seorang nenek di Balai Kota DKI Jakarta. Nenek tersebut menunggu mantan Bupati Belitung Timur itu semenjak pagi hingga akhirnya pulang setelah mendapatkan kemeja tersebut.

Nenek itu adalah Ariyati. Warga Tangerang ini sebenarnya hanya ingin meminta kemeja kotak-kotak yang kemungkinan menjadi seragam pasangan calon Ahok- Djarot pada Pilkada DKI 2017.

Dia menceritakan, awalnya sudah meminta kemeja tersebut kepada PDI Perjuangan. Namun ternyata jauh panggang dari api, mimpinya pupus. Perempuan asal Malang ini harus memintanya langsung kepada mantan Bupati Belitung Timur itu.

�Soalnya sama orang PDIP enggak dikasih, saya disuruh minta langsung ke Ahok. Kamu kira saya takut, ya sudah saya minta langsung,� katanya di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (24/10).

Berdasarkan pantauan merdeka.com, salah seorang staf Ahok mengambil kemeja kotak-kotak dari mobil dinas. Setelah itu, kemeja yang awalnya masih bergagang tersebut diserahkan kepada Ariyanti. �Kemeja ini mau dipakai terus,� ujarnya.

Rencananya, Ariyanti akan kembali ke Balai Kota DKI Jakarta. Dia mengklaim akan terus mendampingi mantan politisi Gerindra tersebut hingga Pilkada DKI 2017 mendatang usai. 

�Saya kalau ke sini jangan dimarahin ya. Saya sekarang dampingin Ahok,� tutupnya.(merdeka.com)

Saturday, October 22, 2016

Tidak Main-main! Jika Hingga Akhir Oktober Polisi Tidak Menangkap Ahok, FPI Ancam Begini




Indohealinenews.com - Front Pembela Islam (FPI) akan terus mengawal kasus dugaan penistaan Alquran oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama alias Ahok.
Jika Polri tak segera memproses Ahok, maka FPI akan kembali menggelar aksi besar-besaran.

Menurut petugas di kesekretariatan FPI di Petamburan, Jakarta Pusat, Syahroji, organisai massa keagamaan yang didirikan Habib Rizieq Shihab itu akan akan terus mengawal kasus Ahok.



Jika sampai akhir Oktober ini polisi belum juga menyentuh Ahok, maka FPI sebagai pelapor akan menggelar aksi besar-besaran pada 4 November mendatang.
�Tak ada alasan bagi Bareskrim untuk tidak menangkap Ahok. Jika lamban, insya Allah tanggal 4 November kita akan buat aksi serupa seperti di Balai Kota lalu dengan jumlah massa lebih besar," ujar Syahroji di kantor DPP FPI, Petamburan, Jakarta, Sabtu (22/10/16).

Ketika ditanya lebih lanjut soal sejauh mana FPI mengawal kasus itu, Syahroji tak bisa menjelaskan lebih rinci.

�Yang jelas FPI telah mendesak Bareskrim untuk segera menangkap Ahok," sambungnya.

Seperti diketahui, pada Jumat lalu (14/10/16) ribuan massa termasuk dari FPI menggelar aksi di depan Balai Kota DKI.

Tuntutan mereka adalah agar polisi segera menangkap Ahok yang diduga menista Alquran

sumber: jpnn.com