Latest News

Showing posts with label DKI. Jakarta. Show all posts
Showing posts with label DKI. Jakarta. Show all posts

Thursday, October 20, 2016

Jika Tidak Ada yang Sanggup, Yusuf Mansur Sanggup Jadi Gubernur Begini Gagasan-gagasannya




alirantransparan.blogspot.co.id - Ustaz Yusuf Mansur sempat bercanda soal sanggup jadi Gubernur  DKI di sela-sela ceramah di Masjid Istiqlal Minggu lalu. Seperti apa ceritanya?

"Saya bercanda di Istiqlal, bercandanya itu jangan diartikan saya pengen maju. Ya namanya juga ceramah bercanda kan. Saya bilang kalau nggak ada yang sanggup gubernur saya sanggup," kata Yusuf Mansur saat berbincang santai dengan wartawan, Rabu (30/3/2016).

Yusuf Mansur kemudian sedikit membuka gagasannya untuk mengatasi macet di Jakarta. Macet dan banjir memang belum benar-benar terselesaikan di Jakarta.

"Jalanan ini menjadi macet karena memang ini dibangunnya jalanan ini bukan buat infrastruktur tapi memang buat semua pengguna, jadi berantakan. Misalnya orang mau beli makanan lewat jalanan ya jalanan macet lah. Padahal kalau online kan tidak perlu lewat jalan, jalanan itu hanya jadi alat angkut barang yang dibeli," katanya.

"Jalanan macet karena ribuan siswa itu harus diantar pada saat bersamaan dan banyak titiknya, gimana nggak mau macet. Kenapa SMP dan SMA tidak didorong full online, keren nggak tuh. Era digital, pakailah," kata Yusuf Mansur sembari memberi contoh lain di lingkungan pesantren dengan ribuan santri tidak terjadi kemacetan karena para santri tidak pulang pergi setiap hari.

Ustaz Yusuf Mansur kemudian melanjutkan candaanya soal gubernur.  "Saya bercanda lagi sama teman-teman. Kalau anda mau gratis sekolah tahun berikutnya tidak hanya 2012-2022, gampang caranya pilih saja lagi saya lima tahun berikutnya hahaha. Nanti Kalimantan Selatan ngiri, Kaltim ngiri, Sulawesi ngiri, Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat ngiri. Saya bilang kalau ngiri saya nggak bisa pindah provinsi anda, kalau mau jadikan saya presiden. Selesai. Hahaha," canda Yusuf Mansur sembari tertawa.

"Kalau begini kan posisinya orang paham to, kalau langsung begitu saja (pernyataan serius maju Pilgub DKI) siapa yang nggak sebel sama saya, wah berarti ustaz nafsu. Nafsu gimana wong saya nggak dipilih aja saya bergerak kok," katanya.

Obrolan pun semakin panjang. Yusuf Mansur kemudian mulai mengungkap beragam program yang digagasnya.



"Masih ada terusannya nih, Jakarta ilmu, Jakarta adem, Jakarta kerja. Jakarta adem ini sebenarnya kalau orang Jakarta sibuk insyaAllah sudah adem sendiri dia. Kan yang bikin nggak adem banyak yang nganggur ini, makanya ini semuanya saling terkait. Makanya saya bilang kalau kemudian hadiah ini, sistem ini, program ini dijalankan oleh seorang gubernur apalagi seorang presiden, oh dahysat efeknya," katanya.

Ustaz Yusuf Mansur kemudian bicara bagaimana membangun MRT tanpa harus hutang. Ia punya konsep bagaimana para penumpang MRT dijadikan semacam pemilik saham.

"Ada berapa penggunanya misalkan 5 juta. 5 juta orang itu suruh beli tiket di muka tapi perlakuannya bukan deposit tapi sebagai saham. Kalau perlakuannya sebagai saham orang ridho bos. Sekarang sebagai deposit, jadi orang pakai bayar berkurang itu namanya deposit. Nah kalau bisa sebelum barangnya jadi you taruh duit jadi saham. Masak owner dicash. Kalau mau dicash nanti tahun keberapa, nikmati dulu lah," katanya.

"Satu hal ya bos, bahwa semua yang saya ceritakan ini bukan utopia, bukan di awang-awang," tegasnya.

Ustaz Yusuf Mansur kemudian mengungkap pemikirannya bagaimana mencetak generasi yang akan datang menjadi Jakarta Super. Jakarta super diterjemahkan sebagai manusia masa depan yang berakhlak tapi menguasai teknologi dunia.

"Yang paling gampang memang pakai power bos. Ambil dari semua sekolah rangking 1 sampai 10 kemudian terbangin dimulai SMA ke luar negeri dengan berbagai disiplin ilmunya. Pulang lagi dia diaspora, tapi kontrak jangan sampai jadi permanen residence di Singapura, Australia, Amerika, Jepang, lo pulang , lo punya kontrak nih," katanya.

"Bila jumlahnya signifikan maka Jakarta harus kerjasama dengan Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, kita bangun sekolah DKI di daerah. Anak-anak bikinlah sekolah supernya di mana yang sekolah di situ dari lima benua. Kerjasama dengan 7 kementerian. Gubernur DKI jadi Menko secara tidak langsung bos. Setingkat menteri kayak dulu," katanya.

Ide besar itu, menurut Yusuf Mansur, ia contoh dari negara Qatar. "Queen of Qatar itu menarik perguruan tinggi dunia buka di Qatar. Alhamdulillah dengan izin Allah Darul Quran sudah melakukan itu ada murid dari Amerika ada guru juga di Amerika, di Timur Tengah juga," imbuhnya.

"Jangan-jangan ada yang ngiri lagi nanti pengin Kaltim super, Kalbar super, yaudah 2019 nanti�hahaha saya bercanda," candanya lagi sembari tertawa lepas.

Lebih dari itu ustaz Yusuf Mansur sebenarnya tak punya ambisi politik. Dia hanya ingin menyaksikan Pilgub DKI yang damai dan menyenangkan.

"Tapi demi Allah nggak jadi ya nggak ada urusan kita jalani aja udah. Kita ngomongin Jakarta buat semua, yakni cerita tentang Pilkada yang tidak membully orang lain. Jakarta yang tidak bicara tentang kekurangan orang lain. Pilkada Jakarta yang tidak mengorek masa lalu orang lain, tidak bicara SARA dalam koridor permusuhan," ingatnya.

"Mengajarkan boleh, orang Hindu pilih orang Hindu, orang Kristen pilih orang Kristen, Budha pilih orang Budha, tapi tidak dalam spirit permusuhan. Orang Islam juga pilihlah muslim, tapi tidak dalam aura permusuhan yang satu menyerang yang lain. Padahal di lapangan banyak pemimpin perusahaan non muslim tapi karyawannya muslim. Sebaliknya banyak juga perusahaan muslim yang karyawannya non muslim. Jadi jangan dirusak, melainkan dibangun lebih intensif, gegap gempita, sehingga Jakarta bisa jadi super city bagi negara lain, buktikan bahwa kita tetap berdampingan," pungkasnya.(detik.com)

Warga Petamburan Tetap Dukung Ahok, Tidak Peduli dengan FPI yang Berbasis di Wilayahnya



alirantransparan.blogspot.co.id - Wilayah Petamburan, Tanah Abang, Jakarta Pusat, selama ini dikenal sebagai basis pendukung Front Pembela Islam. FPI merupakan ormas yang sikapnya sering berseberangan dengan Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

Muncul pertanyaan, benarkah semua warga yang tinggal di Petamburan tidak akan mendukung Ahok di pilkada Jakarta periode 2017-2022? Ternyata warga yang ditemui Suara.com, menyatakan masih menginginkan Ahok menjadi gubernur.

Salah satu warga yang menginginkan Ahok menjadi gubernur lagi ialah Holmes Lumban (34). Holmes mendukung Ahok karena dia merasakan hasil kerjanya. Dulu, kata dia, sebagian wilayah Petamburan sering banjir, tetapi sekarang tidak banjir lagi jika hujan turun.



"Pokoknya Ahok jadi gubernur lagi mas. Selama Pak Ahok pimpin Jakarta, berangsur - angsur Petamburan nggak ada banjir mas. Tahun ini, nggak ada warga kebanjiran. Bahkan bersih dari sampah - sampah," kata Holmes kepada Suara.com di Jalan Petamburan III, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa (18/10/2016).



Holmes tidak mempersoalkan karakter kepemimpinan Ahok yang keras. Menurutnya asalkan tujuannya untuk perbaikan Jakarta dan untuk warga, tidak masalah.

"Jadi kenapa saya setuju dia keras, memang untuk pimpin Jakarta harus berkarakter seperti itu. Profesional kerja itu tandanya. Kerjanya nyata dirasakan warga Jakarta," ujar Holmes.

"Jadi, nggak ada pilihan lain, untuk pilih Ahok jadi gubernur lagi," Holmes menambahkan.

Holmes menceritakan perubahan pelayanan di kelurahan dan kantor wali kota. Sejak dipimpin Ahok, pelayanannya jauh lebih baik.

"Sekarang mas ngurus- ngurus apa - apa di kelurahan atau wali kota sudah berubah mas cepat, jadi nggak susah dan ribet kaya dulu," ujar Holmes.

Warga Petamburan yang tadinya tidak menganggur, kata dia, sekarang banyak yang mendapatkan pekerjaan. Di antaranya, mereka ikut bergabung dengan Petugas Prasarana dan Sarana Umum atau pasukan orange.

"Warga yang nggak kerja, banyak jadi PPSU sekarang mas, program yang bagus dari Ahok, Petamburan juga bersih sekarang mas," kata Holmes.

Senada dengan Holmes, warga Jalan Petamburan bernama Winarno (44) juga mengakui Ahok bekerja secara konkrit. Dia yakin Ahok akan kembali terpilih jadi gubernur untuk lima tahun mendatang.

Menurutnya hampir program kerja yang pernah dijanjikan Ahok berjalan dengan baik dan hasilnya dirasakan langsung oleh warga.

"Dia (Ahok) harus naik lagi. orang kalau berpikir normal ya, pasti layak, Ahok jadi Gubernur lagi. kan sudah terbukti ya kerjanya. Orang Jakarta ya harusnya mendukung ya dengan program programnya, kan dirasakan sama warga pastinya," kata Winarno.

Winarno mengaku dapat memahami karakter komunikasi Ahok ceplas - ceplos.

"Memang Ahok kan, seperti gitu mas. Karakternya keras, untuk hadapi warga Jakarta yang susah diatur ya harus gitu," ujar Winarno.

Warga bernama Didik Mardianto (55) juga mendukung Ahok kembali maju menjadi gubernur Jakarta.

"Sangat setuju Ahok jadi gubernur lagi, jadi saya nilai masyarakat Jakarta selama dipimpin Ahok, sudah merasakan Jakarta berubah. Jadi lebih baik, biarkan dia memimpin lagi, ini untuk semua warga Jakarta kok" ujar Didik.

Soal cara berkomunikasi Ahok, bagi Didik itu soal gaya saja. Baginya yang penting kerjanya nyata.

"Itu kan, karakternya dia mas, warga Jakarta kan banyak yang nggak patuh juga, wajar kalau sikapnya keras. Intinya selama mengubah Jakarta kami dukung," ujar Didik.(suara.com)

Wednesday, October 19, 2016

Demo Anti Ahok Jumat Kemarin Membuat Tuti Kesal, Taman yang Dirawatnya Diinjak Hingga Rusak




alirantransparan.blogspot.co.id - Tuti, pekerja harian lepas (PHL) Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI kesal saat melihat taman yang biasa dirapikannya di depan Balai Kota DKI dirusak pendemo pada Jumat (14/10/2016). Dia bahkan mengusir dan memarahi pendemo.

Meski demikian, karena yang berdemo berjumlah ribuan orang, Tuti akhirnya hanya bisa pasrah.

"Perasaan ya kesal (taman) diinjak orang banyak begitu. Saya marahi dan usir tapi (pendemo) datang lagi," ujar Tuti saat membersihkan taman di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Sabtu (15/9/2016).

Pendemo yang dimarahi Tuti sempat berucap. "Ya gimana lagi Bu, namanya juga ribuan gini," kata Tuti mengutip ucapan pendemo.



Meski memaklumi tindakan pendemo tersebut, Tuti tidak mengizinkan peserta aksi itu merusak taman di titik lainnya. Tuti menjaga taman dari pendemo.

"Saya juga usaha larang mereka nggak masuk ke titik lain biar nggak rusak (sambil menunjuk ke sebelah lokasi taman yang rusak)," ucap Tuti.

Tuti juga harus berjibaku memperbaiki taman yang rusak bersama dengan 14 rekannya sejak pagi. Tuti memilah tanaman hias yang rusak dan menggemburkan tanah yang diinjak-injak pendemo.

Aksi Tuti yang 'keras' pada pendemo juga pernah dilakukannya pada (22/3/2016) lalu. Tuti memarahi pendemo sopir taksi yang menginjak taman di Balai Kota. Tuti bahkan memukul pendemo dengan gagang sapu.

Nah sikap Tuti ini terdengar oleh Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Ahok lantas memanggil Tuti untuk santap siang bersama dan memberikan ponsel.(detik.com)

Tuesday, October 18, 2016

Sylviana Murni Sebut RPTRA Sama Saja dengan Taman Interaktif Era Bang Yos & Foke, Begini Jawaban Mematikan Ahok




alirantransparan.blogspot.co.id - Gubernur DKI Jakarta Basuki `Ahok` Tjahaja Purnama tak terima konsep Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) disamakan dengan Taman Interaktif. Taman Interaktif digagas dan dikembangkan pada era kepemimpinan Sutiyoso (Bang Yos) dan Fauzi Bowo (Foke).
Ahok mengungkapkan pernyataan calon wakil gubernur DKI Jakarta Sylviana Murni keliru. Menurut dia, RPTRA bukan persalinan rupa Taman Interaktif.

Ahok mengatakan, saat Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman 2004-2008 dipegang Sarwo Handayani memang ada rencana membuat Taman Interaktif. Namun, kata Ahok, program itu tidak benar-benar berhasil.

�Dulu zamannya Bu Yani, zaman Foke, Bang Yos, kepingin bikin Taman Interaktif tapi itu betul-betul hanya taman kecil di pojok dan itu pun tidak pernah direalisasikan. (Jumlahnya) 50 pun enggak ada lokasi seperti itu,� kata Ahok di Rusun Marunda, Jakarta Utara, Selasa (18/10/2016).



Taman Interaktif jarang terlihat perwujudannya. Padahal, kata Ahok, Taman Interaktif dibuat seluas 200 meter untuk tiap RW. �Tapi sekarang saya tanya, pernah enggak lihat taman itu di Jakarta?� ujar Ahok.
Ahok menegaskan, RPTRA berbeda dengan Taman Interaktif. Pertama, Taman Interaktif hanya wacana. Sedangkan, RPTRA yang sudah diresmikan di Jakarta mencapai 53. Ke depan bakal ada lebih 100 RPTRA lagi yang akan diresmikan.

�Jadi pejabat kalau cuma ngomong mau, mau, mau, mau, itu mah gampang banget. Sekarang pertanyaan kita, mau saja belum tentu terealisasi,� ungkap Ahok.

Kedua, RPTRA berkonsep jelas. RPTRA dibangun bukan hanya untuk taman, tapi juga tempat bagi warga untuk saling berbagi kesulitan dan saling membantu.

�Komunitas ini butuh tempat. Tempat ini untuk siapa? Taman ini tempat bernaung, ini harus ramah buat yang hamil sampai yang lansia hingga seluruh keluarga betah main di taman yang sama,� ujar Ahok.

Ahok mengklaim, konsep RPTRA merupakan konsep asli yang diciptakan di masa kepemimpinannya. Ia menciptakan konsep RPTRA bersama Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Perempuan dan Keluarga Berencana (BPMPKB) DKI Jakarta Dien Ermawati.

�Zaman Bang Yos sudah ada koran. Kalian baca saja search di Google, ada konsep RPTRA seperti yang kami lakukan? Enggak ada. Ini orisinil dari pertemuan yang kita ciptakan,� kata Ahok.


Sumber: metrotvnews.com

Sunday, October 16, 2016

Ahok: Nggak Ada Sejarah di Republik Ini, Gubernur Balikin Uang Operasional. Cuma Saya!




alirantransparan.blogspot.co.id -Ahok mengakui, jumlah tunjangan operasionalnya sebagai Gubernur DKI Jakarta memang besar. Namun, bukan berarti seluruh tunjangan tersebut digunakannya hingga habis.

Dia mengaku akan mengembalikan ke kas daerah jika ada sisa dana. Seperti sisa tunjangan operasional gubernur sebesar Rp 4,8 miliar yang dikembalikannya akhir 2014 lalu.

"Kalau saya nggak bisa pakai habis, saya balikin. Nggak ada sejarah di republik ini, gubernur balikin uang operasional. Cuma gue," ucap Ahok di Balaikota Jakarta, Selasa (17/3/2015).

Sebenarnya, kata dia, dana operasional itu bisa dipegang secara tunai. Namun Ahok mengaku menaruh tunjangan operasionalnya itu di bank. Sehingga setiap ada penarikan atau transfer, ada bukti penggunaannya.

"Uang operasional yang boleh saya pegang kontan miliaran, saya masukkan ke bank. Setiap keluar bisa dihitung," ujar Ahok.

Dia menjelaskan, besaran tunjangan operasional diatur dalam undang-undang. Bila Pendapatan Asli Daerah (PAD) di atas Rp 500 miliar, tunjangan operasional kepala daerah senilai 1 persen dari jumlah tersebut.

Namun, DKI berbeda karena PAD-nya mencapai triliunan rupiah per tahun. Untuk menghindari jumlah yang terlalu besar, tunjangan operasional Gubernur DKI Jakarta hanya 0,15 persen.

Itu pun dinilai terlalu besar sampai Ahok bingung menggunakannya. Karena itu, dari uang operasional tersebut Ahok membagi 0,12 persennya kepada walikota dan sekda sebagai dana kegiatan operasional.

"Pakai 0,1 itu pun masih lebih. Jadi 0,12 persen saya mau kasih uang operasional kepada walikota dan sekda. Supaya ke kawinan, undangan, ada uang. Nah semua saya pertanggungjawabkan, nggak bisa pakai, saya balikin," jelas Ahok.

Ahok mengunggah bukti pengembalian tunjangan operasional jabatannya di website resminya, Ahok.org, pada 10 Maret 2015. Di sana tertera 1 lembar rincian penerimaan dan penggunaan anggaran yang merupakan bukti tanda terima pengembalian dana ke kas daerah.

Pada lembar pengembalian dana operasional gubernur, disebutkan 'Apabila tidak ada pengeluaran lain yang dibutuhkan, maka saldo anggaran penunjang operasional gubernur dan wakil gubernur 2014 sebesar Rp 4,8 miliar akan dikembalikan ke kas daerah'.

"Setor ke kas daerah," tulis Ahok di lembar tersebut tertanggal 31 Desember 2014.

Sisa dana itu adalah tunjangan untuk Jokowi yang pada tahun lalu masih menjabat sebagai Gubernur. Namun karena Jokowi cuti untuk kampanye Pilpres 2014, dana operasional tersebut tak digunakannya selama 4 bulan, yakni April, Mei, Agustus, dan September 2014 dengan total Rp 6,8 miliar.

Dana operasional itu kemudian dialihkan kepada Ahok yang saat itu menjabat sebagai pelaksana tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta. Ahok pun menggunakannya sebesar Rp 2 miliar. 

Dengan rincian, Rp 500 juta untuk bantuan gereja, Rp 250 juta untuk bantuan rumah kaca, Rp 220 juta untuk pengamanan Natal dan Tahun Baru, Rp 500 juta untuk cadangan kebutuhan lain, Rp 230 juta untuk tambahan kebutuhan lain.

Pada Desember 2014 dana cadangan itu disetor ke Wakil Gubernur DKI Jakarta. Sedangkan dana tambahan saat ini ada di bendahara.


sumber: liputan6.com

Friday, October 14, 2016

Aksi Tuntut Ahok, Janji Turunkan Ratusan Ribu Massa FPI, Ternyata Hanya Diikuti 3022 Massa. Ini Daftarnya






alirantransparan.blogspot.co.id - Aksi Tuntut Ahok hari ini di ikuti sekitar 3022 massa. Digerakkan oleh FPI, sebagian besar massa berasal dari luar jakarta antara lain :

1). Gabungan Massa FPI, Majelis Pengajian, Karang Taruna, Ormas Kedaerahan, Massa Partai, dll.

Cilegon 400,
Tangerang kota 300
Merak 120
Balaraja 220
Bogor kota 300,
Bogor kabupaten 200
Bekasi 400,
Karawang 600,
Cianjur 750,
Bandung 700,
Sukabumi 880,
Tegal Gubuk 300
Jogja 250
Tegal 100
Indramayu 200
Sumbar 50
Lampung 150
Jambi 30
Garut 115
Sumedang 80
Tasikmalaya 80
Soreang 70
Ciamis 140
Sumber 40
Kuningan 40
Purwakarta 200
Subang 100
Banjar 80

2). FPI ( Front Pembela Islam )

1. Kuningan, 7 orang, Pp. Idham Holid HP. 085321688649 (Naik Travel).

2. Bekasi, 17 orang, Pp. Masturo HP. 085761219571 (Mobil Bak Terbuka B.9760. FAM)

3. Cilegon, 6 orang, Pp. Bpk. Juju HP. 081806745396 (Kr. Pribadi A. 1431. FP).
Pkl 05.10 Wib, Massa Aksi FPI dari Daerah Majalengka : 17 orang Pp. M . Yusuf Komaruddin HP. 085324032099.

3. Cilegon, 6 orang, Pp. Bpk. Juju HP. 081806745396 (Kr. Pribadi A. 1431. FP).

4. Majalengka, 17 orang, Pp. M. Yusuf Komaruddin HP. 085324032099 , ELF E.7621.VA.

5. Sukabumi,
- 11 orang, Pp. Ustadz Agus HP. 085890252847, ELF B.7555.UDA.,

- 7 orang, Pp. Habib Novel HP.0857595632 F. 1526. UQ.

6. Sukabumi.
- 7 Orang , Habib Lutfi .
Hp. 085861912526.
F. 945. SH, Toyota Avanza.

7. Krawang, 20 Pers, Jalan Kaki, Sahid Anang Mukhtar Hp. 081224833236.

8. Cirebon, ,8 Orang, Ustad Andi, Hp. 081324162970.
E. .1622.LC.

9. Bekasi.7 Orang, Pp. Ustad Jamil Hp. 08138728072.

10. Banten, 5 Pers, Pp. Hapiudin.

11. Surabaya, Bis. S. 7577.UK
Pp. Saiin. Hp. 085730707067.

12. Cilacap. 7 Orang, Pp. Kholid

R. 8991. EP.

13. Pandeglang ,3 Orang, Pp.A.1895. NL.

14. Bandung., 60 Pers, Pp. Ustad Deden, Bus. Z.7705.T

15. Bandung, D. 7799. JY.60 Org
16. D. 441.LY. 60 Org
17.Z.7838.DC, 8 Org
18. D.1809. RU, 8 Org ,pp.Ustad Asep.

19. Majalengka, 9 Orang, Pp. M. M.Sodikin.

20.Majalengka KR. Pribadi Fortuner .B.555. DEL, 8 Orang.Iwan.

21. Subang D. 1227 UI.7 orang

22. SUBANG T. 1571.TL.7 Orang

23. SUBANG F.1276.CI.7 Orang Pp. Ustad Usnul

24. B. 1353. GFX, 8 Orang, Ustad Fauzi.

25. Cikarang B. 1584, FLO, 2 Orang

26.Sentul D. 1822.ADD, 5 Orang, Rusli

27. Majalengka B. 1416. KRD, 8 Orang,Ustad Dede.

28. F. 1682.MU.

29. B. 1343. UKT.
30. B. 8075.CK.
31. D. 1289.MB.
32. A. 1476.AK.
33. F. 1239 WL.
34. D. 1764Hp.
35. D. 1722MD.
36. B. 1075SRB.
37. D.1622KC.
38. B. 1702 KOP.
39. B. 8441.SV.
40. A. 124. KC.
41. F.1837.DS.
42. A. 1746.AQ.
43. A. 1074. KL.
44. BE. 1870. DO.
45. B. 1719.PZA.
46. E. 1160 LF.
48.D. 1675.MN.
49. D. 1867.JCB.
50.B. I209.FQN.
51. D. 1204 XC.
52. B. 1963.BYS.
53. E. 1363 KT.
54. B. 7451.UDA.ELF
55. B. 7048.FDA.
56. B. 7342.TGA
57. D. 7989. AM.
58. B. 7902.TGA.
60. AA. 1433.CA.

Jumlah Kendaraan : 9 Bus, 8 Elf, 50 Pribadi,1 Kr. Bak, motor 500 Unit.

Jumlah massa : 3022 orang.



(Info dari TMC Polda Metro Jaya)