Latest News

Thursday, June 28, 2018

WARISAN - Penulis artikel dibawah ini anak belia dari Banyuwangi

Penulis artikel dibawah ini anak belia dari Banyuwangi -
sempat menggegerkan dunia media sosial dengan tulisan2nya
yang bermutu tinggi dan sangat berbobot
🇲🇨🇲🇨🇲🇨

WARISAN

Kebetulan saya lahir di Indonesia dari pasangan muslim, maka saya beragama Islam. Seandainya saja saya lahir di Swedia atau Israel dari keluarga Kristen atau Yahudi, apakah ada jaminan bahwa hari ini saya memeluk Islam sebagai agama saya ??? Tidak.
Saya tidak bisa memilih dari mana saya akan lahir dan di mana saya akan tinggal setelah dilahirkan.
Kewarganegaraan saya warisan, nama saya warisan, dan agama saya juga warisan.
Untungnya, saya belum pernah bersitegang dengan orang-orang yang memiliki warisan berbeda-beda karena saya tahu bahwa mereka juga tidak bisa memilih apa yang akan mereka terima sebagai warisan dari orangtua dan negara.
.
Setelah beberapa menit kita lahir, lingkungan menentukan agama, ras, suku, dan kebangsaan kita. Setelah itu, kita membela sampai mati segala hal yang bahkan tidak pernah kita putuskan sendiri.
.
Sejak masih bayi saya didoktrin bahwa Islam adalah satu-satunya agama yang benar. Saya mengasihani mereka yang bukan muslim, sebab mereka kafir dan matinya masuk neraka.
Ternyata,
Teman saya yang Kristen juga punya anggapan yang sama terhadap agamanya. Mereka mengasihani orang yang tidak mengimani Yesus sebagai Tuhan, karena orang-orang ini akan masuk neraka, begitulah ajaran agama mereka berkata.

Maka,
Bayangkan jika kita tak henti menarik satu sama lainnya agar berpindah agama, bayangkan jika masing-masing umat agama tak henti saling beradu superioritas seperti itu, padahal tak akan ada titik temu.
Jalaluddin Rumi mengatakan, Kebenaran adalah selembar cermin di tangan Tuhan; jatuh dan pecah berkeping-keping.  Setiap orang memungut kepingan itu, memperhatikannya, lalu berpikir telah memiliki kebenaran secara utuh.

Salah satu karakteristik umat beragama memang saling mengklaim kebenaran agamanya. Mereka juga tidak butuh pembuktian, namanya saja iman.
Manusia memang berhak menyampaikan ayat-ayat Tuhan, tapi jangan sesekali coba menjadi Tuhan. Tak Usah melabeli orang masuk surga atau neraka sebab kita pun masih menghamba.
.
Latar belakang dari semua perselisihan adalah karena masing-masing warisan mengklaim, Golonganku adalah yang terbaik karena Tuhan sendiri yang mengatakannya.
Lantas, pertanyaan saya adalah kalau bukan Tuhan, siapa lagi yang menciptakan para Muslim, Yahudi, Nasrani, Buddha, Hindu, bahkan ateis dan memelihara mereka semua sampai hari ini ???
.
Agama apapun Tidak ada yang meragukan bahwa TUHAN ITU MAHAKUASA DAN MAHA SE-GALA2NYA !!!. Jika Dia mau, Dia bisa saja menjadikan kita SEMUA SAMA. Serupa. Seagama. Sebangsa. Budaya yang sama
Tapi tidak, kan ???
.
Apakah jika suatu negara dihuni oleh rakyat dengan agama yang sama, hal itu akan menjamin kerukunan ???
TIDAK !!!
Nyatanya, beberapa negara masih rusuh juga padahal agama rakyatnya sama. Budaya yang sama
Sebab, jangan heran ketika sentimen mayoritas vs. minoritas masih berkuasa, maka sisi kemanusiaan kita mendadak hilang entah kemana.
.
Bayangkan juga seandainya masing-masing agama menuntut agar kitab sucinya digunakan sebagai dasar negara. Maka, tinggal tunggu saja kehancuran Indonesia kita.
.
Karena itulah yang digunakan negara dalam mengambil kebijakan dalam bidang politik, hukum, atau kemanusiaan bukanlah Alquran, Injil, Tripitaka, Weda, atau kitab suci sebuah agama, melainkan Pancasila, Undang-Undang Dasar '45, Dan semboyan Bhinneka Tunggal Ika.
Dalam perspektif Pancasila, setiap pemeluk agama bebas meyakini dan menjalankan ajaran agamanya, tapi mereka tak berhak memaksakan sudut pandang dan ajaran agamanya untuk ditempatkan sebagai tolak ukur penilaian terhadap pemeluk agama lain. Hanya karena merasa paling benar, umat agama A tidak berhak mengintervensi kebijakan suatu negara yang terdiri dari bermacam keyakinan.
.
Suatu hari di masa depan, kita akan menceritakan pada anak cucu kita betapa negara ini nyaris tercerai berai bukan karena bom, senjata, peluru, atau rudal, tapi karena orang-orangnya saling mengunggulkan bahkan meributkan warisan masing-masing di media sosial.
Ketika negara lain sudah pergi ke bulan atau merancang teknologi yang memajukan peradaban, kita masih sibuk meributkan soal warisan.
.
Kita tidak harus berpikiran sama, tapi marilah kita sama-sama berpikir, apakah kita sesama anak bangsa terus2an bertikai...???

Bila Renungan dan Tulisan ini Baik... Tolong sebarkan ke Family, teman2, grup anda atau siapa saja ...
Yang masih ingin kedamaian di Bumi Pertiwi Di Indonesia yang kita Cintai...
🙏🏼🙏🏼🙏🏼🙏🙏🙏🙏🙏

Mohon pelan - pelan dibaca dan dihayati barang kali bisa bermanfaat

Wednesday, June 27, 2018

Pilksda 2018 adalah pemanasan mesin partai utk Pilpres 2019.

Pilksda 2018 adalah pemanasan mesin partai utk Pilpres 2019.

Melihat hasil smntr Pilgub terutama di Jawa dn Sumut, sy punya catatan kecil sbb :
Barisan Jkw utk Pilpres 2019 hrs lbh sadar diri, bhw hanya banggakan prestasi kerja Jkw sbg tkt kepuasaan kerja rakyat thd Jkw tdk identik dgn Jkw pasti menang. Lihat sj analisa mesin PKS yg diremehkan di Jabar, ternyata msh bisa no 2! Ini modal politik yg berarti buat PKS utk lbh mempopulerkan srmboyan "Ganti Pres 2019". Sy sbg awam cm sering wanti2.. Ingat Pilkada DKI....meski tkt kepuasan kerja thd Ahok sekitar 70% tp hasil akhir tetap kalah. Jd sekali lg, Pilkada 2018 adalah pemanasan mesin partai...PKS berhasil manasin mesin partainya. Satu pertanyaan reflektif utk PDIP : bgmn pemanasan mesin partai nya di Jabar, Sumut dan Jatim?

by Krisspoedjo 3006

Peta koalisi pro jokowi per Pilkada 2018..gerindra dan pks masih keok..cara baca secara keseluruhannya....

Peta koalisi pro jokowi per Pilkada 2018..gerindra dan pks masih keok..cara baca secara keseluruhannya....
Jokowi msh menang di daerah utama:
1. Sumut:  walau jarot kalah dpt 43%..tp edy didukung oleh bbrp partai pendukung jokowi nasdem golkar hanura
2. Jabar: ridwan kamil didukung nasdem.deddy mulyadi dr golkat..sdh dpt 60% ditambah pendukung setia pdip sekitar 13%..PKS tersisa 27%.

3. jateng nggk ush dibahas.

4. Jatim; dua calon aslinya dr PKB dan PDIP..siapapun yg menang..pendukung jokowi cukup solid di jatim..malah kongsi gerindra dan PKS pecah di jatim

5. Mengejutkan dr Sulsel..biasanya golkar.. skrg yg menang calon PDIP...didukung pks dan pan..pecahan.kongsi gerindra.

6. Bali..dr yg didukung pdip menang.. lawannya juga msh didukung oleh kongsi pdip.yaitu gokjar nasdem hanura..

7. Maluku..gebetan PDIP menang..lucunya didukung oleh gerindra

8. Kalbar..jagoan PDIP kalah..cuma dpt sekitar40%..tp yg menang jg partai pendukung jokowi..golkar nasdem dan hanura.

9. Kaltim yg menang jagoan.koalisi gerindra pan pks.. tp sisanya 60% terpecah krn ada 4 calon..tp total jokowi dpt 60% di kaltim.

10. Sumsel jg pro jokowi yg 70%..yg kejar2an dr calon nasdem hanura leading vs calon pdip.. dr koalisi gerindra pks cuma raup  10%..

Demikian peta koalisi jokowi per Pilkada.2018...totally siapapun.gubernurnya..jokowi.msh bs.kandidat menang pilpres 2019. Kecuali peta koalisi nanti berubah..misalnya golkar nyebrang ke koalisi lawan.

✍🏻mas Wiby

Pemenang Pilkada berdasarkan Quick count, Pilkada Serentah 27 June 2017 - Indonesia

Pemenang Pilkada berdasarkan Quick count, Pilkada Serentah 27 June 2017 - Indonesia

1. Maluku = Murad (PDIP, PAN, PPP, PKPI, PKB, Hanura, Gerindra, dan Partai Nasional Demokrat).

2. Sulsel = Nurdin Abdullah (PDIP, PAN, dan PKS.)

3. Bali = Wayan (PDIP, PKPI, HANURA, PAN)

4. Jateng = Ganjar (PDIP, Partai Nasdem, Partai Demokrat, PPP)

5. NTT = Victor L (Hanura, Golkar dan Nasdem.)

6. Sumut = Edy R (NasDem, Golkar, Gerindra, PKS, PAN, Hanura)

7. Jatim = Khofifah (PPP, Golkar, Hanura, PAN, Nasdem, dan Partai Demokrat.)

8. Jabar = Ridwan K (Nasdem, PPP, PKB, Hanura)

9. Kaltim = Isran Noor (Gerindra, PAN dan PKS).

10. Lampung = Arinal (Golkar, PAN, PKB).

11. Kalbar = Sutarmidji (Golkar, PKB, Hanura, PKS, Nasdem )

12. Sumsel = Herman (Nasdem, Hanura, PAN)

13. NTB = Zulkieflimansyah (PKS dan Demokrat)

Monday, January 2, 2017

SETUJUKAH JIKA KASUS AHOK DIHENTIKAN ??

gambar Foto Ahok
SETUJUKAH JIKA KASUS AHOK DIHENTIKAN??

Amnesty International Minta Polri Hentikan Pengusutan Kasus Pidato Ahok

Polisi sudah menjadikan calon gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sebagai tersangka kasus dugaan penistaan agama. Kasus ini bermula dari pidato kontroversial Ahok di Kepulauan Seribu pada 27 September lalu. Organisasi hak asasi manusia, Amnesty International, bereaksi.

"Kepolisian Republik Indonesia harus segera menghentikan investigasi kriminal terhadap Gubernur Jakarta terkati kasus dugaan penistaan agama," kata Amnesty International dalam keterangan tertulis yang diterima detikcom, Kamis (17/11/2016).

Sikap Amnesty International ini memang dikhususkan sebagai tanggapan dari keputusan Polri menyematkan status tersangka terhadap Ahok, pada Rabu (16/11) kemarin. Amnesty International menyebut kasus ini diusut atas laporan kelompok-kelompok keagamaan.

"Ahok, seorang Kristiani, adalah warga Indonesia dari etnis Tionghoa pertama yang terpilih sebagai Gubernur Jakarta," kata Amnesty International menjelaskan soal Ahok yang dulu terpilih menjadi Wakil Gubernur Jakarta itu.

Amnesty International menilai sikap Polri yang mengusut kasus Ahok adalah tanda bahwa Polri terpengaruh oleh desakan kelompok keagamaan. Seharusnya, Polri lebih mengutamakan perlindungan hak asasi manusia.

"Dengan melanjutkan mengusutan investigasi kriminal dan menyatakan Ahok sebagai tersangka, otoritas telah menunjukkan bahwa mereka lebih risau terhadap kelompok keagamaan garis keras ketimbang menghormati perlindungan hak asai manusia untuk semua," kata Direktur Amnesty International untuk Asia Tenggara dan Pasifik, Rafendi Djamin.

Rafendi menjelaskan, opini polisi dalam gelar perkara menunjukkan adanya perbedaan. Ketidakbulatan sikap penyelidik dalam gelar perkara menunjukkan keputusan peningkatan ke penyidikan adalah keputusan kontroversial.

"Di antara polisi, pendapat terbagi soal apakah kasus ini harus diprosees, ini menunjukkan keputusan untuk membuka investigasi terhadap Ahok adalah sebuah langkah kontroversial," ujar Rafendi.


https://bacaberitanih.blogspot.co.id/2016/12/setujukah-jika-kasus-ahok-dihentikan.html

Monday, November 21, 2016

Ahok “Gubernur Terbaik Se-Asia”

Ahok Gubernur Terbaik se-Asia versi Majalah Globe cut

Ahok “Gubernur Terbaik Se-Asia”


Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dinobatkan sebagai Gubernur terbaik se-Asia versi majalah Globe Asia. Dengan berbagai penelusuran yang begitu detail ada banyak sekali keberhasilan-keberhasilan Ahok sejak menjabat sebagai Anggota DPRD Belitung dan Bupati Belitung Timur hingga saat ini.
Disampaikan di dalam ulasan majalah ini belum ada yang seberani Ahok dalam menjalankan berbagai kebijakan di pusat ibukota negara, apalagi Ahok merupakan golongan minoritas yakni ber-etnis China dan beragama Kristen. Tingkat pendidikan masyarakat Indonesia yang masih rendah sehingga begitu mudah diadudomba dengan isu-isu agama, suku, ras, antar golongan, namun semua bisa dilewati oleh Ahok.
Ahok dinilai berhasil dalam meyakinkan rakyat bahwa dengan sungguh-sungguh bekerja dengan sebaik mungkin untuk membenahi ibukota DKI Jakarta, daripada hanya menggunakan isu SARA untuk topeng dalam membodohi masyarakat dan merampok uang rakyat.
Diulas juga strategi luar biasa transparansi publik versi Ahok yakni sering mengupload video rapat di Youtube Pemprov DKI, yakni Ahok yang terkesan agresif, suka marah-marah, dan berbicara kasar, ternyata ada alasan yang jelas, yakni tidak ingin bermain-main dengan uang rakyat, menekan korupsi, membelanjakan uang negara sesuai kebutuhan, berhemat, dan menolak berbagai korupsi yakni manipulasi anggaran atau mark-up anggaran untuk dialirkan ke kantong-kantong pribadi para pejabat di DKI Jakarta, termasuk ketegasan dalam menolak kepentingan-kepentingan pribadi dan kelompok yang sejauh ini menjadi mayoritas cara berfikir pejabat di DKI Jakarta.
Hubungan harmonis antara Ahok dengan Jokowi sejak berada satu kantor di Pemprov DKI Jakarta juga dinilai begitu berhasil, bahkan hingga saat ini Jokowi menjadi Presiden dan Ahok menjadi Gubernur DKI Jakarta berbagai kerjasama yang baik pun telah dinilai berhasil dalam memperbaiki segala sektor pembangunan DKI Jakarta sebagai pusat negara.
Ahok mengungkapkan bila ada seorang pemimpin yang lebih baik dari dia dalam berani terbuka, jujur, dan secara nyata membangun wilayah ke arah positif, melindungi uang rakyat dan uang negara dari kepentingan pribadi maupun kelompok, bila ada yang lebih baik maka Ahok bersedia mundur atau menyarankan rakyat untuk memilih seseorang tersebut demi kemajuan bangsa. Menilai seorang pemimpin lihatlah dari rekam jejaknya selama menjadi pejabat publik, karena rakyat sudah cerdas dan informasi terbuka luas maka harusnya rakyat cerdas dalam melihat rekam jejak atau sejarah kinerja atau prestasi kerja atau keberhasilan kerja selama ini.
Dari semua keberhasilan-keberhasilan Ahok apalagi dari latar belakang minoritas, juga semua prestasi dari karir politik awal, termasuk gebrakan Ahok di wilayah sekelas ibukota negara, dinilai belum ada yang seperti Ahok diantara pemimpin se-Asia sekalipun. Sehingga pada tahun 2015 Ahok dinobatkan sebagai “Man of the Year” se-Asia versi Globe Asia.


http://beritalive.com/ahok-gubernur-terbaik-se-asia