Latest News

Showing posts with label ahok. Show all posts
Showing posts with label ahok. Show all posts

Wednesday, November 2, 2016

Ahok Diserang Isu Agama, Pendukung Ahok yang Tadinya Idealis Berubah Jadi Militan




alirantransparan.blogspot.com - Juru bicara tim kampanye Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat, Bestari Barus, mengatakan rencana demonstrasi yang akan dilakukan berbagai organisasi kemasyarakatan pada Jumat (4/11/2016) membuat para pendukung pasangan calon petahana lebih bersemangat untuk menang.

"Justru demo seperti itu membuat pendukung yang tadinya hanya idealis, menjadi militan. Mereka langsung mengajak yang lain-lain (untuk dukung Ahok-Djarot)," ujar Bestari kepada Suara.com, Rabu (2/11/2016).

Kepala Badan Pemenangan Pemilu Partai Nasdem DKI Jakarta mengungkapkan situasi sekarang menguntungkan Ahok dan Djarot.

"Kan tadinya orang nggak tahu siapa Ahok, gue dukunglah karena kerjanya bagus. Di gini-giniin (Ahok diserang isu agama) ini itu. Kalau gitu gue ajak tetanggalah dukung," kata Bestari.

Bestari yakin serangan kepada Ahok dengan menggunakan isu agama tidak akan menurunkan tingkat elektabilitas Ahok dan Djarot jelang pilkada Jakarta.

"Nggak (menurunkan elektabilitas). Saya yakin malah akan menambah dukungan ke Pak Ahok," katanya.

Ahok dan Djarot maju ke pilkada periode 2017-2022 dengan didukung PDI Perjuangan, Golkar, Nasdem, Hanura, dan PPP kubu Djan Faridz.

Mereka menghadapi pasangan Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni yang diusung Demokrat, PPP kubu Romahurmuziy, PKB, dan PAN. Serta pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno yang didukung Gerindra dan PKS.(suara.com)

Sandiaga Minta Jangan Salah Pilih, Jangan Pilih Nomor 2. Ini Tanggapan Ahok





alirantransparan.blogspot.com - Masa kampanye telah berlangsung selama empat hari semenjak deklarasi 'Kampanye Damai' yang diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI pada Sabtu (29/10) lalu. Manuver politik dari masing-masing pasangan calon mulai digencarkan, bahkan saling sindir juga kerap terlontar.

Salah satunya dari pernyataan calon Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut tiga Sandiaga Salahuddin Uno. Dia sempat menyampaikan untuk tidak memilih petahana Basuki Tjahaja Purnama yang mendapatkan nomor urut dua.

Namun, Basuki atau akrab disapa Ahok ini tidak ingin menanggapinya secara berlebihan. Sembari tersenyum kecil, dia mengatakan, pernyataan semacam itu memang hak masing-masing pasangan calon. Mengingat kini masa kampanye tengah berlangsung hingga nanti 15 Februari 2017 dilakukan pemilihan.

"Bebas, namanya juga kampanye," katanya sambil terkekeh di Lembang, Jakarta Pusat, Selasa (1/11).

Sebelumnya diberitakan, Sandiaga Salahuddin Uno mengingatkan kepada masyarakat yang ikut kampanye agar tidak salah pilih. Sandiaga mengatakan dirinya yang lebih baik daripada calon lainnya.

"Kalau nomor satu baik, tapi belum berpengalaman. Nomor dua jangan dipilih. Jadi pilihnya nomor tiga," kata Sandiaga saat berkampanye di Pesantren Nurul Jannah Al-Islamy Pegadungan, Kalideres, Jakarta barat, Selasa (1/11).

Calon nomor urut 1 adalah Agus Yudhoyono dan Sylviana Murni sementara calon nomor urut 2 adalah Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Sandiaga dan pasangannya, Anies Baswedan sendiri memegang nomor urut 3.(merdeka.com)

SBY Ingin Ahok Diproses Hukum Agar Negara Ini tidak Terbakar Amarah




alirantransparan.blogspot.com - Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono mengingatkan Polri agar jangan sampai negara "terbakar" terkait proses hukum terhadap Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yang dituduh menistakan agama. 

Hal itu disampaikan SBY dalam jumpa pers di kediamannya di Puri Cikeas, Bogor, Rabu (2/11/2016), bersama para elite Demokrat.

Jumpa pers tersebut dilakukan untuk menyikapi rencana unjuk rasa ormas Islam di depan Istana, Jakarta, pada Jumat (4/11/2016), untuk mendesak proses hukum terhadap Ahok.

"Kalau ingin negara ini tidak terbakar oleh amarah para penuntut keadilan, Pak Ahok mesti diproses secara hukum. Jangan sampai beliau dianggap kebal hukum," ucap SBY.

SBY menekankan kasus yang dituduhkan kepada Ahok, yakni menistakan agama. SBY mengatakan, penistaan agama dilarang secara hukum seperti diatur dalam KUHP.

Ia lalu menyinggung adanya kasus serupa di masa lalu yang diproses hukum dan dianggap bersalah. Karena itu, kata dia, jangan sampai Ahok diaggap tidak boleh diproses hukum.

"Kalau beliau diproses, tidak perlu ada tudingan Pak Ahok tidak boleh disentuh," kata Presiden keenam RI itu.

"Setelah Pak Ahok diproses secara hukum, semua pihak menghormati, ibaratnya jangan gaduh," tambah dia.

SBY juga mengingatkan penegak hukum untuk bisa meredam tekanan dari kedua pihak, baik yang ingin Ahok dihukum maupun yang ingin Ahok bebas.

"Serahkan ke penegak hukum apakah Pak Ahok tidak bersalah nantinya, bebas, atau Pak Ahok dinyatakan bersalah. Jangan ditekan, biarkan penegak hukum kita bekerja, begitu aturan mainnya, begitu etikanya," kata SBY.(detik.com)

Tuesday, November 1, 2016

Ahok Pasrah Dicium Pipinya oleh Wanita Ini Saat Berkunjung ke Srengseng Sawah




alirantransparan.blogspot.com - Calon gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama terus berjalan menemui warga di Jalan Gardu, Srengseng Sawah, Jakarta Selatan. Dia sesekali berhenti di warung, tempat warga berkumpul.

Gerimis tidak menghalangi gubernur DKI Jakarta yang sedang cuti untuk kampanye selama empat bulan tersebut menemui warga. Warga juga tidak peduli dengan gerimis. Mereka terus meminta Ahok, sapaan Basuki, untuk berfoto.

Saat Ahok tengah berjalan, tampak mobil sedan merah berhenti. Seorang perempuan yang di belakang setir tampak mengajaknya bersalaman. Ahok pun menghampirinya.

Tetapi, perempuan yang tidak turun dari mobilnya itu langsung menarik leher Ahok. Dia tiba-tiba mencium pipi Ahok.

Ahok sempat terkejut, namun tampak pasrah. Ahok hanya bisa tersenyum. Sementara perempuan di dalam mobil itu terlihat tersenyum senang.

Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) saat berkunjung ke kawasan Setu Babakan, Kelurahan Srengseng Sawah, Jakarta Selatan, Senin (31/10/2016). Kedatangan Ahok dalam rangka berdiskusi mengenai normalisasi sungai Di sejumlah kawasan Jakarta Selatan.

Ahok kemudian melanjutkan perjalanannya. Sebentar-sebentar dia kembali dicegat warga untuk berfoto. Ahok pun melayaninya. Hingga pukul 16.20, Ahok masih berada di kawasan tersebut untuk berkampanye.(tribunnews.com)

Monday, October 31, 2016

Duh! Komentar Felix Siauw Pedas Banget Nih: Jika Ahok Lolos dari Kasus Al Maidah, Keadilan Sudah Mati



alirantransparan.blogspot.co.id - Ustaz Felix Siauw mengomentari terkait penanganan kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan Basuki 'Ahok' Tjahaja Purnama terkait surah Al Maidah ayat 51. Menurutnya jika Ahok lolos dari kasus tersebut, hukum di negeri ini benar-benar sudah mati.

"Yang jelas, jika Ahok lolos dari hukuman dalam kasus penistaan Alquran ini, terang bahwa keadilan di negara ini sudah mati," kata Felix Siauw di akun Twitter pribadinya, beberapa waktu lalu.

Ia mengatakan tak habis protes berdatangan, tak henti pula aksi demi aksi ditunjukkan umat Muslim. Hari demi hari, kota demi kota, tak pernah sepi dari tuntutan keadilan. Mulai dari menyayangkan, pengumpulan tanda tangan, petisi, kecaman, kutukan, sampai laporan resmi sudah dilayangkan kaum Muslim, namun tetap tak ada hasilnya.

Pihak berwajib, ia melanjutkan, tampaknya kehilangan taji, sampai kini tetap berdiam diri. Alasan demi alasan dikarang, proses hukum harus ditekan, itu pun berjalan sangat lambat. Padahal, menurutnya, video sudah terekam sempurna, penistaan terhadap Alquran dan ulama yang membawanya jelas.

Bahkan rekaman penistaan itu bisa diputar berapakali pun diinginkan. Ulama sudah menegaskan bahwa yang dilakukan Ahok adalah penistaan, pakar linguistik sudah angkat bicara. Masyarakat awam pun tak akan menilai lain selain itu tindak penistaan.

"Yang sudah jelas dan terang benderang, Muslim Indonesia terluka. Tapi sang penista dan gerombolannya masih bersikeras, ini hanya isu politik, ini kampanye hitam. Sementara umat yang makin marah hari ke hari, terus disudutkan," ujarnya.

"Mereka yang membela kehormatan diri dan kitab sucinya dikatakan rasis, dianggap merusak kesatuan bangsa. Umat yang masih percaya pada proses hukum, menunggu keadilan tegak," lanjutnya.

Ia menilai semua bukti sudah di depan mata, mereka masih menanti, dan pertanyaannya, sejauh mana umat sabar. Ia melihat polisi seolah terbelenggu, begitu cepat dan tangkas dalam hal lain tapi dalam pelanggaran yang sudah begitu besar reaksinya, polisi tampak sangat-sangat lambat dan lalai.

"Yang kita tahu, tiap kejahatan pasti ada balasannya, kini atau nanti. Wajib kita bertanya pada pihak  berwajib, apalagi yang ditunggu untuk memberikan hukuman yang setimpal buat penista Alquran," jelasnya.

Satu-satunya cara meredakan amarah umat adalah penegakan keadilan, agar tak terulang hal serupa di masa depan. "Artinya bila penegak keadilan sudah tak bisa diharapkan, bisa jadi keadilan akan mencari cara lain untuk eksis," tegasnya.(republika.co.id)

Sunday, October 30, 2016

Jay Subiakto Tetap Dukung Ahok Walaupun Ditimpa Isu SARA, Begini Alasannya

 

alirantransparan.blogspot.co.id � Sutradara dan penata artistik Jay Subiakto sepertinya tidak peduli dengan banyaknya kasus yang menimpa Ahok.

Ia tetap konsisten mendukung pasangan Ahok-Djarot untuk Pilkada DKI Jakarta 2017.


Saat ditanya alasannya, Jay menjawab singkat, Ahok sudah teruji.

�Ahok sudah jelas hasil kerja dan prestasinya,� kata Jay kepada Pojoksatu, kemarin, Sabtu (29/10).


Adapun kasus penistaan agama yang menimpa Ahok, lanjut Jay, itu masih harus dibuktikan benar-atau tidaknya.

�Itu harus dibuktikan benar atau tidaknya, sila diusut. Dan perlu diingat kita bukan negara Islam, semua agama ada baik dan buruknya,� lanjut Jay.

Dan satu lagi menurut Jay, aturan negara bukan aturan agama.

�Kita bangsa yang majemuk yang mengakui banyak agama,� Jay menegaskan.

Sebelumnya, ketiga pasangan calon gubernur DKI Jakarta dan wakilnya telah mengambil nomor urut masing-masing.

Nomor satu pasangan Agus-Sylvia, nomor dua diambil pasangan petahana Ahok-Djarot, dan nomor tiga oleh pasangan Anies-Sandiaga. (pojoksatu)