Latest News

Showing posts with label ahok. Show all posts
Showing posts with label ahok. Show all posts

Saturday, October 22, 2016

Arbi Sanit: Pendukung Ahok Itu Rasional Bukan Dari Kalangan Fanatik




Indoheadlinenewscom - Mencuatnya isu SARA jelang Pilkada DKI 2017, menurut pengamat dari Universitas Indonesia Arbi Sanit, tidak akan berpengaruh banyak terhadap arah dukungan masyarakat Jakarta kepada kandidat yang akan memperebutkan kursi DKI satu.
Perdebatan soal SARA yang terjadi di ibukota selama ini, disebut Arbi, adalah antara mereka yang fanatik dan kalangan yang rasional.

�Yang berdebat ini adalah orang-orang fanatik melawan orang-orang yang rasional. Namun isu SARA tidak akan berpengaruh banyak terhadap Pilkada,� kata Arbi kepada Netralnews.com, Rabu (19/10/2016).



Menurut Arbi, karena masyarakat Jakarta lebih didominasi oleh mereka yang rasional dibanding fanatik, sehingga peluang calon petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), jauh lebih besar memenangkan Pilkada, ketimbang dua kandidat lainnya, yakni Agus Harimurti Yudhoyono dan Anies Baswedan.
�Jadi Ahok tidak bergantung pada orang-orang fanatik ini, karena pemilih Ahok adalah orang-orang rasional dan kelas menengah. Mereka adalah anak-anak muda, orang-orang cerdas, dan mereka yang ekonominya baik. Mereka sejalan dengan Ahok,� ujarnya.

�Karena kelas menengah ini ingin pembangunan, ingin Jakarta maju dan modern, ingin ekonomi tumbuh, dan untuk kehidupan menjadi baik,� ungkapnya.(netralnews.com)

Lebih jauh Arbi menjelaskan, hal itu dapat dilihat dari sejumlah lembaga survei yang kredibel, di mana elektabilitas Ahok masih menduduki posisi teratas.

�Hal itu dapat dilihat dari survei di mana Ahok selalu menang. Itu membuktikan lebih banyak orang yang rasional. Ini sebagai bukti isu SARA tidak terlalu berpengaruh,� tutupnya.(netralnews.com)



Terjawab Sudah, Begini Penjelasan Polisi soal Kesaksian Masyarakat Kepulauan Seribu atas Video Ahok

  
alirantransparan.blogspot.co.id - Penyelidik Bareskrim Polri telah memeriksa sejumlah warga Kepulauan Seribu terkait pengutipan ayat kitab suci oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Pihak yang dimintai keterangan antara lain lurah, pimpinan pemerintah daerah di sana, dan kelompok tani.

Pernyataan yang diduga menistakan agama itu diucapkan Ahok dalam kunjungannya ke Kepulauan Seribu.

Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Brigjen Pol Agus Andrianto mengatakan, warga Kepulauan Seribu menyatakan bahwa apa yang ditampilkan dalam video yang beredar di dunia maya sesuai dengan apa yang Ahok ucapkan saat itu.

"Memang mereka membenarkan Pak Ahok ada di sana. Kemudian ada juga mengucapkan kalimat seperti itu," ujar Agung saat dihubungi, Senin (17/10/2016).

Namun, keterangan para saksi tak langsung dijadikan kesimpulan oleh polisi. Agus mengatakan, penyelidik masih menunggu hasil pemeriksaan video versi yang diunggah di sosial media dan versi lengkapnya.

"Tetap kami menunggu nanti hasilnya dari forensik," kata Agus.

Sekilas, memang tak ada bedanya apa yang dilontarkan Ahok dalam video versi pendek dan versi lengkap. Namun, ia tak bisa menyimpulkan hanya dari penilaian sekilas.

Hingga saat ini, penyelidik masih menunggu hasil pemeriksaan video itu.

"Saya tidak bisa mengatakan itu (soal video). Yang bisa mengatakan kan forensik," kata dia.

Video tersebut pertama kali diunggah oleh pemilik akun Facebook Buni Yani. Polisi menduga, bisa saja tayangan yang diunggah itu tidak utuh.

Hal itu dikarenakan bermunculan berbagai pemahaman masyarakat mengenai ucapan Ahok.

Oleh karena itu polisi akan mendatangkan ahli untuk melihat konten secara utuh dan menemukan apakah ada indikasi penistaan agama dalam tayangan itu.

Sejauh ini, polisi menerima delapan laporan masyarakat terhadap Ahok. Seluruh laporan akan ditangani oleh Bareskrim Polri.

Ahok sebelumnya telah meminta maaf kepada umat Islam mengenai ucapannya itu. Ia tidak merasa menghina ayat suci. Ia menilai, video berisi ucapannya yang menyebut Surat Al Maidah ayat 51 saat kunjungan kerja di Kepulauan Seribu telah disalahgunakan oleh sejumlah orang.

Menurut Ahok, videonya saat berbicara di Kepulauan Seribu itu dipotong-potong dan tidak ditampilkan secara utuh.

"Saya tidak mengatakan menghina Al Quran. Saya tidak mengatakan Al Quran bodoh. Saya katakan kepada masyarakat di Pulau Seribu kalau kalian dibodohi oleh orang-orang rasis, pengecut, menggunakan ayat suci itu untuk tidak pilih saya, ya silakan enggak usah pilih," kata Ahok.

Ahok mengatakan, alasannya melontarkan ucapan yang menyebut Surat Al Maidah ayat 51 disebabkan ayat tersebut kerap digunakan oleh lawan politik untuk menyerangnya.

Kondisi itu disebutnya sudah terjadi sejak ia pertama kali terjun di dunia politik pada 2003 di Belitung Timur.(kompas.com)

Friday, October 21, 2016

Pukulan Telak untuk Pembenci Ahok, Ini Doa Tulus Seorang Muslim untuk Ahok Sangat Menggetarkan Hati




alirantransparan.blogspot.co.id - � Ya Allah, ya Tuhan kami, menangkanlah Ahok pada Pilkada DKI 2017 nanti. Dan seandainya dia tetap berpegang teguh pada sifat jujur, adil, tegas dan amanah maka jadikanlah dia Wakil Presiden RI periode 2019-2024 nanti. Dan jika memang dia baik bagi bangsa ini maka jadikanlah juga dia sebagai Presiden RI dua periode yaitu 2024-2029 dan 2029-2034 agar bangsa ini bisa makin maju dan bersih dari para koruptor. 

Ya Allah Engkau adalah Tuhan bagi semua umat, Pembimbing bagi semua insan, jadi hamba yakin Engkau tidak ikut-ikutan dengan isu rasis dan SARA sebagaimana yang kini sedang menjangkiti sebagian dari saudara kami di planet bumi ini, wa bil khusus di bumi Indonesia ini yang hanyalah satu titik kecil tak berarti di Alam Semesta-Mu yang tak terhingga ini.


Ya Allah bimbinglah lisan Koh Ahok yang sering bicara terlalu jujur, apa adanya, ceplas-ceplos dan tanpa tedeng aling-aling yang mungkin hal itu bisa menyinggung perasaan sebagian dari kami. Ya Allah Engkau adalah Maha Pengasih dan Pengampun jadi hamba tahu bahwa Engkau sudah memaafkan Koh Ahok bahkan sebelum dia melakukan kesalahan karena Kasih Sayang-Mu melampaui segala batasan akal dan pikiran kami.

Ya Allah meskipun agama kami berbeda tapi aku yakin Engkau adalah Tuhan Yang Maha Besar sehingga Engkau bisa dicapai dari manapun. Segala sesuatu adalah bagian dari �wajah-Mu� (Al Baqarah: 115) sehingga dari manapun orang memujamu pastilah dia akan sampai juga kepadaMu. Dan aku percaya Firman-Mu bahwa orang Nasrani dan Yahudipun berhak untuk menikmati sorga dan Kasih Sayang-Mu (Al Baqarah : 62).

Ya Allah kabulkanlah juga orang yang membaca dan mengamini doa ini. Dan bagi mereka yang kejang-kejang karena membaca doa ini maka bimbing dan berikanlah petunjuk ke dalam akal sehat dan hati nurani mereka sehingga mereka bisa segera sembuh dari penyakit kejang-kejang mereka. Bimbinglah juga saudara-saudara kami yang lain yang gemar membawa-bawa ayat, agama dan namaMu demi kepentingan politik dan keserakahan akan kekuasaan duniawi semata.


Dan seandainya Ahok gagal dalam Pilkada nanti hamba berharap semoga Engkau tetap berkenan membimbing bangsa kami dari perpecahan dan permusuhan yang banyak dihembuskan oleh orang-orang yang selalu menjual nama-Mu. Saya sebenarnya juga bukan pendukung Ahok. Tapi saya terpaksa membelanya karena dia selalu dizalimi oleh orang-orang yang mengatasnamakan agama-Mu. Sebenarnya saya juga tidak peduli siapapun yang bakal jadi pemimpin, yang penting dia jujur, bersih, amanah dan ikhlas mengabdi bagi bangsa ini.

Kabulkanlah doaku ini ya Allah. Amin Ya Rabbal Alamiin......�

Oleh Muhammad Zazuli

Thursday, October 20, 2016

BRAVO Ruhut! Berani Mengundurkan Diri dari Anggota DPR Demi Mendukung Ahok, Ini Respon Ahok


alirantransparan.blogspot.co.id - Bakal calon gubernur petahana DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengapresiasi keputusan Ruhut Sitompul mundur dari Dewan Perwakilan Rakyat demi mendukung dirinya di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta, Februari 2017 mendatang.

"Saya sangat mengapresiasi Bang Ruhut yang rela keluar dari partainya, dari DPR, untuk dukung saya jadi gubernur kembali," kata Ahok, sapaan Basuki, di Gebangsari, Jakarta, Kamis (20/10).


Ahok mengaku sangat menghargai keputusan politikus Partai Demokrat itu. Dia menilai jarang ada orang yang berani mengambil keputusan seperti Ruhut ketika sudah mendapatkan posisi dan jabatan di DPR sebagai anggota Komisi III DPR RI.

"Jarang ada orang mau seperti itu. Ya dong, enak jadi DPR, ngapain berhenti? Tapi beliau lebih ingin lihat Jakarta baru terwujud," tutur Ajok

Ruhut menyatakan akan mundur sebagai anggota dewan usai masa reses bulan Oktober. Pengacara itu mengaku ingin fokus mendukung Ahok dan pasangannya Djarot Saiful Hidayat di Pilkada DKI Jakarta 2017.

Ruhut lebih memilih mendukung Ahok-Djarot ketimbang pasangan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni yang diusung partainya yang tergabung dalam poros Cikeas.

Keseriusan Ruhut mendukung Ahok-Djarot ditunjukkan dengan masuknya dia menjadi juru bicara dalam struktur tim pemenangan Ahok.

Sebelumnya, Ruhut juga telah mengundurkan diri dari jabatan di Partai Demokrat sebagai Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan. Pengunduran diri itu sudah dilaporkan kepada Ketua Dewan Kehormatan Partai Demokrat Amir Syamsuddin.

Hingga kini, proses pemberian sanksi bagi Ruhut di internal Partai Demokrat masih berjalan.

Komisi Pengawas Partai Demokrat telah merekomendasikan pemberian sanksi berat bagi Ruhut lantaran tidak mendukung Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni di Pilkada DKI Jakarta 2017. (cnnindonesia.com)

Warga Petamburan Tetap Dukung Ahok, Tidak Peduli dengan FPI yang Berbasis di Wilayahnya



alirantransparan.blogspot.co.id - Wilayah Petamburan, Tanah Abang, Jakarta Pusat, selama ini dikenal sebagai basis pendukung Front Pembela Islam. FPI merupakan ormas yang sikapnya sering berseberangan dengan Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

Muncul pertanyaan, benarkah semua warga yang tinggal di Petamburan tidak akan mendukung Ahok di pilkada Jakarta periode 2017-2022? Ternyata warga yang ditemui Suara.com, menyatakan masih menginginkan Ahok menjadi gubernur.

Salah satu warga yang menginginkan Ahok menjadi gubernur lagi ialah Holmes Lumban (34). Holmes mendukung Ahok karena dia merasakan hasil kerjanya. Dulu, kata dia, sebagian wilayah Petamburan sering banjir, tetapi sekarang tidak banjir lagi jika hujan turun.



"Pokoknya Ahok jadi gubernur lagi mas. Selama Pak Ahok pimpin Jakarta, berangsur - angsur Petamburan nggak ada banjir mas. Tahun ini, nggak ada warga kebanjiran. Bahkan bersih dari sampah - sampah," kata Holmes kepada Suara.com di Jalan Petamburan III, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa (18/10/2016).



Holmes tidak mempersoalkan karakter kepemimpinan Ahok yang keras. Menurutnya asalkan tujuannya untuk perbaikan Jakarta dan untuk warga, tidak masalah.

"Jadi kenapa saya setuju dia keras, memang untuk pimpin Jakarta harus berkarakter seperti itu. Profesional kerja itu tandanya. Kerjanya nyata dirasakan warga Jakarta," ujar Holmes.

"Jadi, nggak ada pilihan lain, untuk pilih Ahok jadi gubernur lagi," Holmes menambahkan.

Holmes menceritakan perubahan pelayanan di kelurahan dan kantor wali kota. Sejak dipimpin Ahok, pelayanannya jauh lebih baik.

"Sekarang mas ngurus- ngurus apa - apa di kelurahan atau wali kota sudah berubah mas cepat, jadi nggak susah dan ribet kaya dulu," ujar Holmes.

Warga Petamburan yang tadinya tidak menganggur, kata dia, sekarang banyak yang mendapatkan pekerjaan. Di antaranya, mereka ikut bergabung dengan Petugas Prasarana dan Sarana Umum atau pasukan orange.

"Warga yang nggak kerja, banyak jadi PPSU sekarang mas, program yang bagus dari Ahok, Petamburan juga bersih sekarang mas," kata Holmes.

Senada dengan Holmes, warga Jalan Petamburan bernama Winarno (44) juga mengakui Ahok bekerja secara konkrit. Dia yakin Ahok akan kembali terpilih jadi gubernur untuk lima tahun mendatang.

Menurutnya hampir program kerja yang pernah dijanjikan Ahok berjalan dengan baik dan hasilnya dirasakan langsung oleh warga.

"Dia (Ahok) harus naik lagi. orang kalau berpikir normal ya, pasti layak, Ahok jadi Gubernur lagi. kan sudah terbukti ya kerjanya. Orang Jakarta ya harusnya mendukung ya dengan program programnya, kan dirasakan sama warga pastinya," kata Winarno.

Winarno mengaku dapat memahami karakter komunikasi Ahok ceplas - ceplos.

"Memang Ahok kan, seperti gitu mas. Karakternya keras, untuk hadapi warga Jakarta yang susah diatur ya harus gitu," ujar Winarno.

Warga bernama Didik Mardianto (55) juga mendukung Ahok kembali maju menjadi gubernur Jakarta.

"Sangat setuju Ahok jadi gubernur lagi, jadi saya nilai masyarakat Jakarta selama dipimpin Ahok, sudah merasakan Jakarta berubah. Jadi lebih baik, biarkan dia memimpin lagi, ini untuk semua warga Jakarta kok" ujar Didik.

Soal cara berkomunikasi Ahok, bagi Didik itu soal gaya saja. Baginya yang penting kerjanya nyata.

"Itu kan, karakternya dia mas, warga Jakarta kan banyak yang nggak patuh juga, wajar kalau sikapnya keras. Intinya selama mengubah Jakarta kami dukung," ujar Didik.(suara.com)

Wednesday, October 19, 2016

Soal Gaya Bicara Ahok yang (Katanya) Kasar, Dibela Oleh Aktris Kawakan Jajang C. Noer. Begini Jawaban Tegasnya



alirantransparan.blogspot.co.id - Aktris senior, Jajang C Noer, mengaku mendukung Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok untuk kembali menjadi gubernur pada Pilkada DKI 2017 mendatang.

�Karena udah terjadi hasil kerjanya. Dia punya visi yang jelas. Dia tegas, enggak pakai macem-macem. Untuk menerapkan kebaikan di Jakarta itu memang perlu orang seperti Ahok,� katanya dalam wawancara di GIA Restaurant, Jakarta Pusat, Senin (17/10/2016).

Jajang tidak setuju dengan pendapat bahwa Ahok berperangai kasar. Menurut dia, tiap orang memiliki intonasi dan cara berbicara yang berbeda tergantung oleh budaya daerah masing-masing.


�Soal kasar, dia orang Sumatera sama kayak saya, jadi ngomongnya agak keras gitu. Ali Sadikin dulu juga suka marah-marah, tapi karena dia orang Sunda jadi enggak terasa, alunannya alunan Sunda,� ucapnya.

�Kalau orang bilang dia enggak manusiawi, idih itu yang meneriakkan nama Tuhan terus membunuh, curang, apa itu manusiawi? Dia (Ahok) musti begitu memang karena Jakarta penuh orang-orang yang tidak manusiawi,� tambah Jajang.

Kendati sudah menyatakan diri akan memilih Ahok, Jajang tak mau menjadi juru kampanye untuk Ahok-Djarot jika ada yang menawari. Mengapa?

�Itu bukan bidang saya. Sama sekali bukan bidang saya itu politik, pemerintahan. Saya hanya di dunia akting. Saya enggak bisa. Saya kurang bisa berpikir, saya enggak bisa ngomong. Saya cuma bisa berpendapat untuk diri saya sendiri,� kata Jajang.(kompas.com)