Latest News

Showing posts with label ahok. Show all posts
Showing posts with label ahok. Show all posts

Tuesday, October 18, 2016

Sylviana Murni Sebut RPTRA Sama Saja dengan Taman Interaktif Era Bang Yos & Foke, Begini Jawaban Mematikan Ahok




alirantransparan.blogspot.co.id - Gubernur DKI Jakarta Basuki `Ahok` Tjahaja Purnama tak terima konsep Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) disamakan dengan Taman Interaktif. Taman Interaktif digagas dan dikembangkan pada era kepemimpinan Sutiyoso (Bang Yos) dan Fauzi Bowo (Foke).
Ahok mengungkapkan pernyataan calon wakil gubernur DKI Jakarta Sylviana Murni keliru. Menurut dia, RPTRA bukan persalinan rupa Taman Interaktif.

Ahok mengatakan, saat Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman 2004-2008 dipegang Sarwo Handayani memang ada rencana membuat Taman Interaktif. Namun, kata Ahok, program itu tidak benar-benar berhasil.

�Dulu zamannya Bu Yani, zaman Foke, Bang Yos, kepingin bikin Taman Interaktif tapi itu betul-betul hanya taman kecil di pojok dan itu pun tidak pernah direalisasikan. (Jumlahnya) 50 pun enggak ada lokasi seperti itu,� kata Ahok di Rusun Marunda, Jakarta Utara, Selasa (18/10/2016).



Taman Interaktif jarang terlihat perwujudannya. Padahal, kata Ahok, Taman Interaktif dibuat seluas 200 meter untuk tiap RW. �Tapi sekarang saya tanya, pernah enggak lihat taman itu di Jakarta?� ujar Ahok.
Ahok menegaskan, RPTRA berbeda dengan Taman Interaktif. Pertama, Taman Interaktif hanya wacana. Sedangkan, RPTRA yang sudah diresmikan di Jakarta mencapai 53. Ke depan bakal ada lebih 100 RPTRA lagi yang akan diresmikan.

�Jadi pejabat kalau cuma ngomong mau, mau, mau, mau, itu mah gampang banget. Sekarang pertanyaan kita, mau saja belum tentu terealisasi,� ungkap Ahok.

Kedua, RPTRA berkonsep jelas. RPTRA dibangun bukan hanya untuk taman, tapi juga tempat bagi warga untuk saling berbagi kesulitan dan saling membantu.

�Komunitas ini butuh tempat. Tempat ini untuk siapa? Taman ini tempat bernaung, ini harus ramah buat yang hamil sampai yang lansia hingga seluruh keluarga betah main di taman yang sama,� ujar Ahok.

Ahok mengklaim, konsep RPTRA merupakan konsep asli yang diciptakan di masa kepemimpinannya. Ia menciptakan konsep RPTRA bersama Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Perempuan dan Keluarga Berencana (BPMPKB) DKI Jakarta Dien Ermawati.

�Zaman Bang Yos sudah ada koran. Kalian baca saja search di Google, ada konsep RPTRA seperti yang kami lakukan? Enggak ada. Ini orisinil dari pertemuan yang kita ciptakan,� kata Ahok.


Sumber: metrotvnews.com

Surat Cinta Untuk Ahok Dari Mahasiswa Mesir Bikin Haru




alirantransparan.blogspot.co.id - Assalamu 'alaikum, Ahok.
Ahok. Gua bakal blak-blakan manggil lo Ahok dan hok karena setahu gua lo adalah tipe pemimpin yang tak suka dengan pencitraan blohok-blohok yang mencerminkan mentalitas bobrok.


Ahok, gua nih kayanya nyampein Assalamu 'alaikum ke lo aja pasti saudara-sauadara gua udah banyak yang protes, Hok. Bilang haram lah, ini lah itu lah, alah, macem-macem itu, Hok, lah.


Walaupun kalau dalam urusan haram-mengharamkan ucapan salam ke orang kaya lu nih Hok, mereka ga bakal ngutip surat al-Maidah. Apalagi kalau soal ngucapin salam mah kan ga ada unsur politisnya, Hok.


Biasalah, sekarang mah lo sabar aja dulu. Emang gitu, Hok kalau lu udah nyinggung dikit aja tuh ayat suci, orang-orang yang punya kepentingan tuh langsung membius orang-orang awam untuk mendiskreditkan lu.  


Tapi tenang aja, Hok, gua belajar Islam di tempat yang mengajarkan cinta damai. Gua ngucapin salam dulu ke lo karena ulama gede di lingkungan gua tuh ada yang membolehkan hok. Keren kan?


Iyalah, kaya begini nih, Hok, Islam yang cintai damai. Bersih dari sekat-sekat teologis yang dapat mengeruhkan persatuan. Makanya kapan-kapan lo main aja kesini hok. Biar lo tau. 


Kalau selama ini di Indonesia lo sering diserang oleh kelompok-kelompok tertentu dari kite nih, kalau di sini mah lo bisa dipeluk dan disambut hangat, Hok.

Euh, ulama di sini mah toleran banget, Hok. Kalau natalan nih, di Indonesia mah kan pada ribut tuh, ngeluarin fatwa inilah itulah, kalau di sini mah kaga.


Lu bayangin aja Hok ulama-ulama al-Azhar dan pemimpin tertingginya yang suka pake jubah itu, mereka dateng ke katedral kaum Kristen Koptik untuk ngapain coba? Ngucapin selamat natal, Hok. Salaman. Pelukan.





Abis itu kadang difoto gitu Hok sama media. Tapi ya ga selfi. Kalau lo kan mungkin ngajak selfian tuh kalau ngeliat ulama yang cair begitu cara bergaulnya. Ga kaya sebagian ulama kita yang suka huram-haram.    

Pernah ga lo nemuin ulama kaya begitu di Indonesia? Jarang kan? Makanya lo ke sini aja Hok, kali-kali maen. Biar lo tahu wajah Islam yang sebenarnya kaya gimana. Ya lo jangan liat lanskap kehidupan politiknya. Kan yang lo butuhin mah toleransinya.

Nah, kalau soal kaya begituan tuh, insya Allah, Hok, lu kaga bakal nyesel kalau ke sini, asal gua diajakin jalan-jalan aja ya. Pusing gua Hok di kamar mulu, nyari istri susah banget. Kali aja kalau jalan-jalan sama lo bisa seru.

Atau kalau lo punya cewe cantik dari kalangan lo boleh dah Hok gue lirik. Eh jangan salah loh Hok. Di Indonesia mungkin lo nemuin ulama yang mengharamkan pernikahan laki-laki dan perempuan dari kelompok lo Hok.

Di lingkungan ulama gua mah kaga Hok. Dibolehkan. Dengan syarat tentunya. Tapi kalau ada yang cantik dari kalangan gue ya ngapaian gua cari cewe dari kalangan elu. Elu kan kemarin bilang tuh di kampung pulau seribu ke penduduk sana. Kalau dikasih pilihan motor cina ama motor jepang, bapak-ibu pilih mana? Gitu kan lo kemarin bilang?

Nah, dalam urusan nikah begituan tuh kira-kira begitulah Hok jawabannya. Kalau di gua masih banyak yang cantik kaya motor jepang, ya ngapain gua nikahin cewe-cewe dari kalangan lo yang kaya motor cina. Ya gak? Bhahahahaha.

Sori lah Hok gua bercanda. Lo jangan marah. Jangan kaya saudara-saudara gua Hok yang suka marahan. Dikit-dikit marah. Padahal mah kita hidup santai aja Hok ya. Kemarin juga lo ga niat ngelecehin kitab suci gua kan. Elu sih ngomong cuplas-ceplos aja. Ujungnya lo lo juga yang galau kan.

Hok, Islam gua mah sebenernya ga pernah ngajarin marah-marahan. Bahkan kalaupun lo bener menghina al-Quran nih, itu kalau lo udah minta maaf, mestinya tuh emang mereka memaafkan Hok.

Itu ajaran Nabi gua begitu Hok. Nabi gua, Nabi Muhammad Saw. yang juga pernah bilang, dalam salah satu hadits (tau hadits ga lo, ah dasar kapir), kalau Yesus (kalau gua sih nyebutnya nabi Isa Hok, udah loh ga usah marah alah beda nama doank juga) itu saudaranya. Keren kan Nabi Gua kan? Ah gua mah pokoknya kagum banget dah Hok sama nabi ini. Kapan ya Hok gua bisa ketemu.

Euh lu kalau baca sejarahnya nih Hok ya. Kalau ga lu searching aja di google aja dah. Klik dengan kata kunci "Peristiwa Fathu Makkah". Itu kalau lu langsung baca dari sumber aslinya bagaimana akhlak Nabi Muhammad Saw. lo bisa-bisa ngucapin syahadat langsung di depan gua Hok. Abis itu lu langsung dipilih dah sama partai (berbaju) Islam. Partai yang itu tuh Hok. Alah lu juga tahu sendiri kan.

Abis gua beneran Hok. Kalau lu bisa bahasa Arab mah itu kisah keren banget. Bisa-bisa lu mengerenyitkan dahi terheran-heran dengan sikap orang-orang MUI yang kemaren pengen mutilasi lu Hok.

Hok, itu nabi Muhammad dulunya itu diperangin bertahun-tahun Hok. Puluhan tahun lo bayangin. Lo mah baru berapa tahun di DKI. Diperangin Hok puluhan tahun di Mekkah dan Madinah.

Belum pernah kesono lo ya? Iya kan? Ya gua juga belum sih Hok, tar deh sama-sama kesono kalau lo udah masuk Islam. Tapi gua ongkosin ya. Lo kan banyak duit jadi pejabat DKI. Tapi jangan dari hasil korupsi Hok ya. Ga mau gua.

Lo jangan ngungkit-ngungkit saudara gua yang korupsi haji loh. Awas loh gua tebas loh. Gua penggal loh. Diem lo udah! Itu mereka Muslim, dan perbuatan mereka suci Hok. Jadi kalaupun mereka ntar nyalonin jadi pemimpin lagi nih, itu pilih aja Hok walaupun dia udah terjerat korupsi. Jangan ketawa lo, jangan ketawa lo, enak aja! Gitu-gitu juga yang bilang saudara gua Hok. Saudara lo juga tuh.

Lo Kristen loh dasar kapir! Dasar China loh bisanya ngetawain agama orang aja! Hahahaha.

Engga Hok itu mah sebagian saudara-saudara gua aja sih yang punya pendirian keblinger kaya begituan mah. Ga semua. Gua mah ogah tuh punya prinsip begitu. Yang penting bagi gua mah pemimpin itu punya kualifikasi, jujur, anti-korupsi, bisa dipercayai, bisa mengayomi, membenahi, menaungi, menghormati dan menghargai perbedaan yang terjadi. Udah Hok gua mah gitu aja. Bodo amat agamanya apa.

Lah itu kemarin yang al-Maidah itu yang lo hina itu. Itu juga sebenarnya ada perbedaan interpretasi di lingkungan ulama gua Hok. Ada yang bilang itu ga boleh milih pemimpi kapir (gua pake p Hok karena gua orang sunda). Ada juga yang bilang salah satu kata yang terangkai dalam ayat itu tak selamanya diartikan pemimpin.

Biasa Hok ulama-ulama gede mah emang begitu suka menghargai perbedaan. Cuma ulama yang ono aja noh yang suka maksa-maksain orang. Geli bangat gua sebenarnya dengan gaya paksa dan mewajib-wajibkan begitu. Apalagi ga lepas dari unsur politis. Iya ga Hok?



Sama Hok gua juga ga mau tuh ayat-ayat suci itu diperdebatkan dalam kontestasi politik. Soalnya sensitif sih. Apalagi saudara-saudara gua mah banyak yang cepet marah dan tersinggung. Elu sih cari gara-gara aja kemarin ah gua getok juga luh. Elu sih kemarin cuma minta maaf di tipi doank. Padahal kali aja mereka pengen dicium kakinya sama elu Hok biar elu dimaafin.

Tapi inget ya Hok. Ajaran Nabi gua ga begitu. Nabi gua itu orangnya pemaaf. Eh, tadi kan gua mau cerita perstiwa Fathu Makkah ya. Sori dah. Jadi begini Hok. Ini gua ceritain biar loh ngebandingin aja antara akhlak Nabi dengan dengan akhlak orang MUI dan sejenisnya itu tuh yang suka marah-marahan dan main kutip hukum mutilasi.

Lo kalau tau orang kaya Abu Jahal, Abu Lahab, Umayyah bin Khalaf, dan sejenisnya begitu tuh, orang kapir mekah. Euh itu lu kalau liat orang kaya gitu zaman sekarang lo tebas kali lehernya.

Ya bayangin aja Hok orang mah sama Nabi gua diajak masuk Islam gitu ya. Diajak doank. Ga dipaksa. Eh malah nyerang. ngelemparin pake kotoran, ngeludahin, mencaci, memaki-maki, mau dibunuh malah.

Itu hampir tiap hari tuh kerjaan mereka begituan. Resenya minta ampun. Bukan cuma ngejek al-Quran doank Hok. Mereka mah mau ngebunuh! Udah gitu ngehalang-halangin Nabi gua dakwah lagi. Kan sial tuh orang kaya begitu.

Tapi lu tahu gak pas waktu Fathu Makkah itu. Aduh gua mah ga ngebayangin ya orang kaya gitu kasih sayang dan cintanya sama manusia itu kaya apa Hok.

Itu Nabi dateng ke Mekkah bersama sekitar 10.000 sahabat. Pidato kan abis itu. Ya lu ga usah tahu teks pidato lengkapnya. Dasar Cina loh. Kepo banget. Buat apaan. Lo pidato di tugu monas pake pidato Nabi gua juga lo ga bakalin didengerin karena lo itu kapir. Ah udah gua lanjutin.

Jadi pas udah menang gitu kan Hok istilahnya setelah berpuluh-puluh tahun Nabi diperangi di Mekkah dan di Madinah tuh. Itu pas tahun ke 8 hijriah gitu ya kira-kira. Pas udah dipuncak-puncaknya nih. Di hadapan orang-orang yang dulu menghina al-Quran, mengejek Tuhan, menabuh genderang perang dan sebaginya, itu Nabi gua ngapain coba lo tebak.

Apa Nabi gua membunuh mereka? Padahal Nabi gua mah bisa aja Hok membunuh mereka semua wong mereka udah ga punya kekuatan ko. Dulu sih di Mekkah iya mereka masih bisa leluasa. Lah sekarang Mekkah nya aja udah dikuasai. Mereka mau ngapain lagi?

Tapi engga Hok. Nabi gua itu Nabi Penyayang. Kalau bahasa arabnya Nabiyyurrahmah. Lo sekalian Hok tar pidato di depan warga DKI biar orang MUI malu Hok. Bahwa Nabi kite nih nabi orang Islam itu Nabi cinta dan kasih sayang, bukan Nabi kebencian dan suka marah-marahan.

Tahu gak Hok di hadapan orang-orang kaya begituan itu di deket Ka'bah dia bilang apa? Dia bilang begini Hok: Idzhab� fa antum thulaq�. Aduh gua mau nerjemahin dengan gaya bahasa lo yang cuplas-ceplos nanti takut ada yang marah Hok. Jadi terjemahannya itu Hok begini: "Silakan kalian pergi, kalian bebas." Tuh Hok. Lu resapin tuh.

Orang udah berkuasa gitu kan. Di hadapannya adalah orang-orang yang dulu menghina al-Quran, menghina Islam, menghina Nabinya sendiri, puluhan tahun lagi�beda sama lo yang cuma sehari dan itupun lo ga niat ngelecehin kan�itu puluhan tahun Hok mereka mau membunuh Nabi gua.

Nabi gua malah ketika sudah berkuasa, orang-orang yang membenci dan mau membunuh itu malah dibebasin Hok. Hok dibebasin Hok dibebasin. Dilupain tuh kelakukan-kelakuan resenya. Nabi gua mah ga pendendam. Orangnya penyanyang. Mudah memaafkan.

Meskipun gua juga belum bisa Hok kaya begitu. Tapi gua pengen ngenalin ajaran Nabi gua ke elu Hok. Biar lo jangan alergi sama Islam hanya karena fatwa orang-orang MUI. Ga usah lo ga usah dengerin mereka-mereka yang merangi lo sekarang.

Lo cukup tahu aja nih. Biar lu nanti ceramah tentang peristiwa Fathu Makkah ke orang MUI. Biar mereka malu Hok sama akhlak Nabinya sendiri yang pemaaf meskipun al-Quran dihina dan dicaci. Ini cuma salah satu contoh, salah satu Hok ya, salah satu, bukan satu-satunya. Salah satu contoh bahwa Nabi gua itu begitu pemaaf dan penyayang.

Euh, kalau di MUI itu ada orang yang akhlaknya kaya begitu Hok, lo tu ga bakal difatwa menghina al-Quran. Lo juga sama dibebasin. Dilepasin. Dilepasin Hok kaya burung. Punya burung ga lo?! Ah elu mah belum disunat gede-gede juga. Dasar lo kapir lo Cina. Sunat Hok. Ah lo gimana sih. Hahahhaha.

Santai Hok. Ya itulah Hok ajaran Islam gua. Aduh gua kalau disuruh nerangin satu-satu mah cerita Nabi yang begituan, yang pemaaf, penyayang, dan lain-lain, itu ga cukup Hok waktu kita.

Apalagi kalau lo denger kisah beliau dengan Abdullah ibn Ubay ibn Salul. Itu dedengkotnya orang munafik Hok. Tapi kalau lo tau ceritanya bisa-bisa lo masuk Islam lah pokoknya. Indah banget Hok Islam itu. Ga seperti yang lo kira. Indah banget Islam tuh.

Aduh udah lah Hok, kecapean gua nulis. Hok masa dari kemarin gua nulis tentang lo coba beberapa kali. Gua pengen ngebela hak-hak kemanusiaan dan hak-hak konstitusional loh nih yang kapir ini, masa gua dituduh yang engga-engga.

Dimaki. Dihina. Direndahkan. Dibilang gua dibayar lah, ada proyeklah, itu lah, ini lah. Malu gua sama komentar-komentar begitu ih. Padahal mereka Muslim Hok. Aduh gua mah aneh aja itu sama orang yang komentarnya kaya orang abad kegelapan gitu.

Elu kalau ngeliat komentar-komentar begituan tuh dari saudara-saudara gua Hok, awas lu Hok jangan bawa-bawa nama Islam. Islam tuh ga ngajarin yang begituan Hok. Islam tuh ngajarin etika dan sopan santun. Islam tuh ngajarin persahabatan, bukan kebencian. Islam itu memuliakan, bukan merendahkan.

Ni orang kaya elu nih yang kafir begini dalam pandangan keislaman gua yang dipelajari di al-Azhar itu dimuliakan Hok. Ya kekufuran lu ke Nabi gua ya jelas gua tolak, tapi sisi kemanusiaan lo kita muliakan Hok. Karena kita sama-sama diciptakan oleh Yang MahaKuasa. Kita ini sama-sama hamba Allah Hok. Dan kita berasal dari nenek moyang yang sama. Nabi Adam.

Makanya gua dari kemarin nulis tentang lo tu Hok karena gua merasa lo saudara gua. Kita sama-sama manusia. Tuhan kita sama. Bedanya gua bilang satu, elo bilang tiga. Gua ga tega melihat lo dizalimi sama orang-orang yang ingin mempolitisasi ajaran Nabi gua yang suci seperti yang gua ceritain secara singkat tadi.

Lo saudara gua Hok. Gua emang ga suka sama kekufuran lo Hok karena lo ga percaya sama nabi Gua. Tapi ingat Hok, gua cinta sama sisi kemanusiaan lo. Gua Azhari Hok. Dan gua cinta sama lo Hok.

Elo boleh kafir di mata gua Hok. Tapi kekufuran lo itu tak lantas membuat gua boleh menzalimi dan melukai hati lo Hok. Lu jangan bengong melotot heran gitu. Ga pernah lu ya ngedengerin ustaz-ustaz Indonesia bilang begini? Seringnya dibilang kapir aja gitu ya? Iya kan? Ngaku lo.

Lo tahu gak Hok gua belajar Islam kaya beginian dari mana? Dari al-Azhar Hok. Al-Azhar. Al-Azhar yang ngajarin gua beginian. Memandang bahwa semua manusia itu pada dasarnya dimuliakan oleh Tuhan apapun itu agamanya.

Kita ini sama-sama dirajut oleh ikatan kemanusiaan. Keyakinan kita beda Hok. Tapi ingat, lo ga boleh zalim sama gua. Dan gua juga ga boleh zalim sama lo. Kita memang mengingkari keyakian kita masing-masing Hok. Gua ga percaya Yesus itu Tuhan, dan lo juga ga percaya kan kalau Nabi Muhammad itu Nabi. Tapi ingat Hok, itu semuanya tidak menghalangi kita untuk saling tolong menolong, saling mencintai dalam kebaikan, menolak kemungkaran dan lain-lain.

Inilah Hok Islam yang gua pelajari di al-Azhar. Islam cinta dan kasih sayang. Bukan Islam marah dan penuh kebencian. Ahok. Gua Azhari, dan gua cinta sama lu, Hok.

(Kairo, Zahra-Medinat Nasr, 16 Oktober 2016)

Wassalamu 'alaikum.    

Penulis: Muhammad Nuruddin Mahasiswa Pascasarjana Fak. Ushuluddin, Dept. Akidah-Filsafat, Unv. Al-Azhar, Kairo, Mesir. Koordinator Hiwar. Penikmat buku-buku Tasawuf dan Filsafat. Fb: Muhammad Nuruddin

(Islamnkri.com Dari Situs Qureta.com)

Monday, October 17, 2016

TERBONGKAR!! Inilah Sebabnya Orang yang Ngaku Tokoh Tionghoa Ini Sangat Membenci Ahok




alirantransparan.blogspot.co.id - Ternyata orang yang selama ini getol menyerang Ahok dengan mengatakan gayanya yang arogan dan tidak santun ternyata juga pernah bermasalah dengan kepolisian.

Seperti yang kita ketahui Lieus Sungkharisma ini mulai sering muncul dan mengaku sebagai tokoh masyarakat Tionghoa dan mengungkap bahwa menurutnya banyak masyarakat Tionghoa merasa terancam atas kepemimpinan Ahok yang Arogan.

Menurut data yang kami dapatkan dari Tempo tahun 2006 yang lalu, Polisi menetapkan Ketua Partai Reformasi Tionghoa Indonesia, Lieus Sungkharisma, menjadi tersangka atas kasus perusakan pagar pembatas tanah sengketa di RT 7 dan RT 8 RW 4 Mangga Besar Jakarta Barat.

Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Jakarta Komisaris Polisi Hendro Pandowo mengatakan Lieus melanggar pasal 170 KUHP mengenai perusakan.

Tersangka lain dalam kasus itu adalah tiga warga , yaitu Saiful, Arifin dan Agus Sahroni. �Handoko, Suparman dan Agus Suratman sudah dilepaskan,� kata Lieus Sungkharisma, yang menjadi kuasa hukum warga, kepada Tempo hari ini.

Lieus sendiri belum menentukan siapa yang akan menjadi kuasa hukumnya. "Tadi teman-teman dari Lembaga Hukum PP Muhamadiyah sudah datang, � ujarnya.

Sejak Minggu malam, Lieus bersama enam warga korban penggusuran di RT 7 dan 8 RW 4 Mangga Besar, Jakarta Barat, diperiksa Kepolisian Resor Jakarta Barat.

Mereka dituding melakukan perusakan pagar pembatas di atas tanah yang masih disengketakan pada Kamis (27/7/2006). Perusakan itu dilakukan lantaran warga marah karena tanah seluas 1.700 meter persegi yang ditempati oleh 37 kepala keluarga itu dipagari. Padahal, tanah yang diklaim milik Zubaedah Pujiati itu masih dalam status quo.

Dari sini kita sudah bisa sedikit menyimpulkan bagaimana sifat dan watak orang yang mengaku sebagai tokoh masyarakat tionghoa ini. Dia sendiri malah terlibat kasus perusakan dan Sejumlah kasus lainnya.

Lieus juga pernah menjadi Ketua DPP KNPI pada masa kepemimpinan Adyaksa Dault,SH.M.Si. Belum lagi ada isu yang berkembang bahwa Lieus ini merupakan "Pemain Tanah". Data ini kita dapatkan dari forum kaskus. Berikut penjelasan yang dituliskan oleh  "-= D137ER =-" Seorang member kaskus.



"dia pemain tanah di fatmawati pangpol ... dia benci ama si ahok gara gara proyek mrt ... itu bikin hancur pasaran tanah di pangpol ... pangpol itu harga per meternya ngalahin menteng .... tapi langsung ambles, gitu ada proyek mrt ...
trus aset dia di daerah hayam wuruk gajah mada juga kena kebijakan pemprov yang masalah parkir pinggir jalan ... sampe dia bela belain jadi ketua forum tukang parkir buat demo...

kl gw sih berpikir pakai logika aja ... kita lihat pribadinya apakah dia orang benar atau tidak .... dia ada kasus di daerah mabes masalah tanah ... belum lagi ... ngakunya orang yang beragama BUDHA ... tapi dia ngebela kafe yang namanya BUDHA BAR ....

sama kayak ngeliat HAJI LULUNG .... seorang yang ngakunya tokoh agama dari partai politik berdasarkan agama ... kerjaannya malak parkir, minta jatah keamanan, sampah, dan kepala preman ....orang waras bisa tahu pribadi dan kualitasnya ....


Jadi menurut anda bagaimana?
 
Referensi : Tempo.co & Kaskus.co.id via liputanberita.net

Sunday, October 16, 2016

Menggelitik! Ruhut Anggap Para Pendemo Sebagai Tim Sukses Ahok



 
alirantransparan.blogspot.co.id - Ruhut Sitompul, salah satu juru bicara tim sukses pasangan bakal cagub-cawagub DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) - Djarot Saiful Hidayat pada Pilkada DKI 2017, mengatakan, aksi unjuk rasa menentang Ahok pada Jumat kemarin justru akan membuat Ahok  pasti menang. 

Dia menyebut para pengunjuk rasa kemarin sebagai "tim sukses". "Itu tim sukses kami yang demo-demo kemarin. Kenapa? Dia benci sama Aho kan, sedangkan mereka dibenci sama rakyat. Jadi akhirnya (rakyat) coblos Ahok ha-ha-ha...," kata Ruhut di Balai Kartini, Jalan Gatot Subroto, Sabtu (15/10/2016).

Ruhut menilai warga Jakarta tidak menyukai ormas yang kemarin berdemo di depan Balai Kota DKI. Dia menyakini, jika disuruh memilih, warga pasti pilih mendukung Ahok daripada ormas itu. Karena itu, demo tersebut justru berbuah positif bagi Ahok.

"Jadi sering-seringlah demo ha-ha-ha...," ujar Ruhut.

Unjuk rasa sejumlah ormas di depan Balai Kota kemarin dilakukan untuk merespons ucapan Ahok beberapa waktu laku yang mengutip salah satu ayat Al Quran dari Surat Al Maidah.(kompas.com)

Ahok: Nggak Ada Sejarah di Republik Ini, Gubernur Balikin Uang Operasional. Cuma Saya!




alirantransparan.blogspot.co.id -Ahok mengakui, jumlah tunjangan operasionalnya sebagai Gubernur DKI Jakarta memang besar. Namun, bukan berarti seluruh tunjangan tersebut digunakannya hingga habis.

Dia mengaku akan mengembalikan ke kas daerah jika ada sisa dana. Seperti sisa tunjangan operasional gubernur sebesar Rp 4,8 miliar yang dikembalikannya akhir 2014 lalu.

"Kalau saya nggak bisa pakai habis, saya balikin. Nggak ada sejarah di republik ini, gubernur balikin uang operasional. Cuma gue," ucap Ahok di Balaikota Jakarta, Selasa (17/3/2015).

Sebenarnya, kata dia, dana operasional itu bisa dipegang secara tunai. Namun Ahok mengaku menaruh tunjangan operasionalnya itu di bank. Sehingga setiap ada penarikan atau transfer, ada bukti penggunaannya.

"Uang operasional yang boleh saya pegang kontan miliaran, saya masukkan ke bank. Setiap keluar bisa dihitung," ujar Ahok.

Dia menjelaskan, besaran tunjangan operasional diatur dalam undang-undang. Bila Pendapatan Asli Daerah (PAD) di atas Rp 500 miliar, tunjangan operasional kepala daerah senilai 1 persen dari jumlah tersebut.

Namun, DKI berbeda karena PAD-nya mencapai triliunan rupiah per tahun. Untuk menghindari jumlah yang terlalu besar, tunjangan operasional Gubernur DKI Jakarta hanya 0,15 persen.

Itu pun dinilai terlalu besar sampai Ahok bingung menggunakannya. Karena itu, dari uang operasional tersebut Ahok membagi 0,12 persennya kepada walikota dan sekda sebagai dana kegiatan operasional.

"Pakai 0,1 itu pun masih lebih. Jadi 0,12 persen saya mau kasih uang operasional kepada walikota dan sekda. Supaya ke kawinan, undangan, ada uang. Nah semua saya pertanggungjawabkan, nggak bisa pakai, saya balikin," jelas Ahok.

Ahok mengunggah bukti pengembalian tunjangan operasional jabatannya di website resminya, Ahok.org, pada 10 Maret 2015. Di sana tertera 1 lembar rincian penerimaan dan penggunaan anggaran yang merupakan bukti tanda terima pengembalian dana ke kas daerah.

Pada lembar pengembalian dana operasional gubernur, disebutkan 'Apabila tidak ada pengeluaran lain yang dibutuhkan, maka saldo anggaran penunjang operasional gubernur dan wakil gubernur 2014 sebesar Rp 4,8 miliar akan dikembalikan ke kas daerah'.

"Setor ke kas daerah," tulis Ahok di lembar tersebut tertanggal 31 Desember 2014.

Sisa dana itu adalah tunjangan untuk Jokowi yang pada tahun lalu masih menjabat sebagai Gubernur. Namun karena Jokowi cuti untuk kampanye Pilpres 2014, dana operasional tersebut tak digunakannya selama 4 bulan, yakni April, Mei, Agustus, dan September 2014 dengan total Rp 6,8 miliar.

Dana operasional itu kemudian dialihkan kepada Ahok yang saat itu menjabat sebagai pelaksana tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta. Ahok pun menggunakannya sebesar Rp 2 miliar. 

Dengan rincian, Rp 500 juta untuk bantuan gereja, Rp 250 juta untuk bantuan rumah kaca, Rp 220 juta untuk pengamanan Natal dan Tahun Baru, Rp 500 juta untuk cadangan kebutuhan lain, Rp 230 juta untuk tambahan kebutuhan lain.

Pada Desember 2014 dana cadangan itu disetor ke Wakil Gubernur DKI Jakarta. Sedangkan dana tambahan saat ini ada di bendahara.


sumber: liputan6.com

Saturday, October 15, 2016

Sophia Latjuba Duduk di Kursi Gubernur Ahok, Begini Reaksi Ahok dan Netizen

 


alirantransparan.blogspot.co.id - Artis Sophia Latjuba temui Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Balai Kota pada Jumat (14/10/2016) siang.

Pertemuannya itu juga dia abadikan dengan sebuah foto yang kemudian diunggah ke akun Instagram pribadinya @sophia_latjuba88.

Dalam foto menggambarkan Sophie, yang jadi juru bicara tim sukses pemenangan Ahok-Djarot, sedang merasakan duduk di kursi empuk di ruang kerja orang nomor satu di Jakarta.

Kekasih Ariel NOAH itu mengenakan dress hitam, dia berpose sedang serius berpikir sambil bertopang dagu di belakang meja kerja Ahok.

Mengenakan batik cokelat, Ahok berdiri di belakang kursi cuma tersenyum melihat tingkah ibu dua anak itu.


"Ini menandakan serius," tulis perempuan berusia 46 tahun itu.

Para pengikut Sophie pun langsung bereaksi atas foto pertemuan ibu dua anak itu dengan Ahok.

"Keren!" tulis irenetanirene.

"Widih gaya banget mbak sopi pak gubernurnya ampe ketawa," tulis zudi_susanto_chank.

Netizen lainnya berkomentar, "Amezing...Mba Sopi, Maju trus Pak Ahok," tulis irwan.susanto.967.

Sementara, komentar lain ada yang mendukung Ahok terus maju memimpin Jakarta.
"Keren, keren, lanjutkan Pak Ahok," tulis masagussyekhsar.

Beberapa juga ada pengikut Sophie yang mengecam Ahok karena pernyataannya mengutip Alquran saat berada di Kepulauan Seribu.

Pertemuan Sophie dengan Ahok di Balai Kota bertepatan dengan aksi demonstrasi berbagai organisasi masyarakat Islam di depan Balai Kota.

Usai bertemu Ahok, Sophie memberi pernyataan soal aksi protes ormas Islam kepada media.

"Ini tandanya negara kita negara demokrasi. Menuturkan apa yang mereka mau dan disediakan tempat," ujar dia.(suara.com)