Latest News

Showing posts with label Opini. Show all posts
Showing posts with label Opini. Show all posts

Sunday, October 16, 2016

Luar Biasa! Wartawan Ini Ungkap Keberanian Ahok Tutup Diskotek Stadium dan Miles Membukakan Mata Kita Semua

 
Ilustrasi Ahok


alirantransparan.blogspot.co.id - Keberanian Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menutup dua diskotek besar di pusat kota Jakarta yakni Stadium dan Miles, sepertinya juga menjadi perhatian sejumlah jurnalis yang lama bertugas meliput persoalan perkotaan dan kriminal di Jabodetabek.

Salah satunya adalah Rusdy Nurdiansyah, wartawan dari media massa cetak Republika yang kini bertugas di wilayah Kota Depok.

Sebagai jurnalis di sebuah media massa yang dikenal dengan pers Islami-nya, Rusdy paham benar bahwa sejak lama dirinya dituntut untuk kerap mengkritisi tempat hiburan malam yang dinilai berbau mesum dan gudang peredaran narkoba di Jabodetabek.

Karenanya, Rusdy mengaku sudah cukup sering mengkritisi keberadaan diskotek-diskotek gudang narkoba dan pusat mesum, yang ada di Jakarta termasuk Stadium dan Miles dan wilayah penyangga lainnya

Namun ia mengaku sempat putus asa, karena kritikannya atas semua diskotek itu hanya angin lalu dan tak pernah ada tindak lanjutnya dari pemerintah.

Latar belakang Rusdy sebagai jurnalis koran Republika yang dikenal sebagai media massa agamis Islami, tampaknya cukup objektif menggambarkan fenomena penutupan Stadium dan Miles.

Dalam tulisannya berjudul 'Dulu Sih Ngga Bakalan Mungkin, Sekarang Cuma Sekali Lirik?', Rusdy juga memastikan dirinya tetap seorang Jurnalis netral yang tak berafiliasi mendukung calon gubernur dari partai politik manapun dalam Pilkada DKI 2017 mendatang.

Berikut artikel opini Rusdy secara lengkap berjudul: Dulu Sih Ngga Bakalan Mungkin, Sekarang Cuma Sekali Lirik?.

?'Dulu sih, kayaknya ngga mungkin. Tapi sekarang kok jadi mungkin ya. Itulah yang ada dibenak saya, selama puluhan tahun pengalaman menjadi wartawan di dunia kriminal dan hiburan.?

?Diskotik Stadium dan Miles adalah dua diskotik terbesar di Jakarta yang tak pernah tutup alias beroperasi 24 jam. Kedua diskotik ini juga tak pernah sepi pengunjung dan diistilahkan sebagai "Kampus" karena tempat bagi pakar-pakar penikmat dunia malam.?
?Kedua diskotik ini juga merupakan surganya para penikmat malam. "One Stop Entertain", semua kenikmatan disajikan ke para 'penghuni neraka' yang berkunjung.

Dan, pengunjung berkumpul di situ merasakan nikmatnya mabuk alkohol, ekstasi (Inex), Sabu dan putau (morphin/heroin) sambil mendengar house musik (musik gedek-gedek) yg dimainkan para DJ-DJ seksi dan tentu diselingi para seksi dancer dan diakhiri dengan bugil dancer.?

?Hampir setiap malam pengunjung, pria dan wanita-wanita cantik dengan dandanan mengundang syahwat bersorak tanpa batas, suku, agama, ras dan antargolongan (SARA) serta dari orang kaya, kalangan menengah bahkan kalangan miskin bercampur baur berjam-jam, ber hari-hari dan tak kenal waktu asyik larut mendengarkan dentuman musik setan tanpa peduli terdengar sayup-sayup suara adzan berkumandang saat Subuh. Saya menyakini sekali, sebagian besar pengunjungnya beragama Islam.?

?Dalam semalam, peredaran uang yang dihambur-hamburkan tak sedikit, bisa mencapai miliaran rupiah.

Bayangkan untuk membeli satu butir pil ekstasi saja pengunjung harus merogoh kocek Rp 500 ribu, dan satu orang pengunjung minimal menelan pil setan itu 2 hingga tiga butir.
Belum lagi untuk membeli narkoba jenis Sabu, minuman alkohol dan biaya untuk wanita-wanita peghibur sebagai pendamping serta tiket masuk diskotik.?

?Dan selama puluhan tahun, sejak jaman Gubernur Wiyogo, Soerjadi Soerdija, Sutiyoso hingga Fauzi Wibowo (Foke), kedua tempat itu sama sekali tak tersentuh dan rasanya tak mungkin ada yang berani mengotak-atiknya.?

?Kedua diskotik itu menjadi bancakan petinggi-petinggi di Pemprov DKI Jakarta, Polda Metro Jaya dan juga sebagian wartawan, ormas kepemudaan serta tak lupa dan cukup miris turut kebagian sebagian ormas Islam yang justru saat ini lantang menentang Ahok.?

Capek rasanya saya menulis investigasi untuk mendesak ditutupnya kedua diskotik yang memang terang-terangan menjadi pusat peredaran narkoba dan prostitusi serta berani melanggar perijinan jam buka tutup diskotik bahkan tetap beroperasi disaat bulan Ramadhan, sekalipun Pemprov DKI melarangnya.

Tidak ada peringatan, apalagi sanksi penyegelan ataupun penutupan walaupun banyak korban tewas tak terhitung dikedua tempat itu karena over dosis atau akibat perkelahian.?
**
??Tapi, respon cukup cepat dilakukan Ahok saat media memberitakan bertubi-tubi banyaknya pengunjung yang tewas saat sedang pesta narkoba dan seks di kedua diskotik yang konon milik rajanya konglomerat di Indonesia.?

?Pemberitaan pun menghiasi, Ahok langsung merespon.

Dengan tegas diperintahkan kedua diskotik tersebut ditutup karena telah melanggar Perda tentang perijinan tempat hiburan terutama soal peredaran narkoba dan kegiatan prostitusi.?

Tentu, saya dan para jurnalis lainnya yang kerap menulis 'kebrutalan' kebaradaan diskotik tersebut merasa senang dan mengacungkan jempol, karena 'tekanan' media menuai hasil untuk menyuarakan keinginan warga agar kedua tempat maksiat yang berada di kawasan Jakarta Kota tersebut ditutup.Tentunya hal itu tak pernah terbayangkan sebelumnya, walaupun hanya sekelebat mimpi.?

?Dan, siapa juga yang menduga keberadaan kawasan Kali Jodo Jakarta sebagai kawasan hingar-bingar prostitusi dan peredaran narkoba yang sudah tujuh turunan tak pernah terusik. Tapi, lagi-lagi Ahok mampu menghadapinya, walau ancaman bertubi-tubi mengancam jiwa dan pemikirannya.?

?Namun, Ahok tak gentar. Dengan hanya 'sekali lirik', pria yang dihujat sebagian kalangan dituduh menistakan agama Islam ini 'kelewat sakti' dan meratakannya hanya dengan sekejap. Kini, Kali Jodo pun, telah 'disulap' menjadi taman bermain anak yang indah dan nyaman.?

?Sedikit menyimpang ke persoalan lain, saya juga penasaran ingin membuktikan karya foto rekan fotografer sebuah harian nasional yang menggambarkan sungai-sungai di Jakarta bersih dari sampah. Faktanya memang bersih, airnya berwarna coklat, tidak berbau dan bersih dari onggokan sampah.?

?Dulu, sebelum Ahok memimpin Jakarta, saya kerap membidik sungai-sungai di Jakarta yang kotor, airnya berwarna hitam, dan pastinya penuh dengan sampah yang baunya sangat menyengat.?

?Masih ada beberapa pekerjaan rumah bagi Ahok kalau benar-benar serius memerangi peredaran narkoba dan prostitusi di beberapa tempat diskotik lainnya yang menawarkan wanita dari segala penjuru dunia. Ada wanita Cina, Arab, Maroko, Uzbekistan, Jepang, Korea, Thailand dan Rusia serta tentu ada wanita-wanita dari segala macam suku yg ada di Indonesia.?

?Tempat itu yakni diskotik Alexis, Colesium, Illegals, Classic, Daimond, Newtown dan Malioboro yg merupakan sebagain dari sekian banyak tempat hiburan di seputaran kawasan Ancol, Jl Majapahit, Jl Mangga Besar dan Jakarta Kota. Mungkinkah Ahok mampu segera menutup tempat-tempat yang menjual maksiat dan narkoba tersebut.?
?Jadi, pertanyaannya, kemana saja selama ini kerjanya gubernur-gubernur sebelumnya yang memimpin kota berusia 489 tahun ini.


Kecuali mungkin, Gubernur Ali Sadikin dan Sutiyoso yang cukup membanggakan telah cukup berhasil membangun Kota berpenduduk 12,7 juta.?
?***?
?Lalu, saya coba membandingkan kinerja pria bernama Basuki Tjahya Purnama itu dengan kinerja Wali Kota Depok tempat saya saat ini bertugas. Capek rasanya bagi saya dan sebagian rekan wartawan mengkritik keras dengan tulisan untuk menyegel dan menutup tempat-tempat hiburan seperti karaoke dan cafe yang saat dilakukan razia terbukti memperdagangkan minuman keras (miras), padahal ada Perda yang melarang penjualan miras di Kota Depok.?

?Coba cek di wilayah Jalan Alternatif Cibubur yang sebagian masuk wilayah Depok, Kota Bekasi dan Kabupaten Bogor menjamur tempat-tempat hiburan, karaoke, kafe, spa dan sauna yang menjual kenikmatan maksiat sesaat dengan terang-terangan tanpa pernah ada penertiban.?

?Siapa pemimpinnya di tiga wilayah tersebut. Carilah sendiri jawabannya. Apa yang mereka kerjakan, khususnya soal pemberantasan narkoba dan prostitusi. Jawabannya, ngga ada yang becus dan hasilnya hanya omong kosong (omdo).?
?***?
?Saya bukan pendukung Ahok, tapi saya angkat topi dengan kinerjanya, dalam waktu singkat selama memimpin Jakarta yang cukup kompleks permasalahannya, suka dan tidak suka terbukti mampu mengubah wajah Jakarta yang lusuh dan kumuh menjadi klimis dan modis.?


?Saya tidak mendukung Ahok untuk memenangkan pertarungan Pilkada DKI Jakarta 2017, tapi janganlah halangi dia untuk mempertahankan sabuk gelar gubernur Jakarta yang kini disandangnya.?
?
Saya berharap kedua penantang pria asal Bangka Belitung ini, yakni Anies Baswedan dan Agus Harimurti Yudhoyono, jika berhasil merebut tahta Jakarta, contohlah seluruh kinerja positif, tegas dan berani yang ada dalam sosok Ahok. Janganlah omdo dan PHP (pemberi harapan palsu).?

?Untuk Ahok, jangan dong paranoid (parno) dengan penolakan sebagian umat Islam yang menentang dan menolak, apalagi sampai membawa-bawa ayat agama segala.?

?Jadi biarkanlah demokrasi dalam Pilkada DKI Jakarta dengan penduduk yang beragam menjadi pestanya masyarakat Jakarta, tanpa diembel-embelin SARA. Ngga perlu lagi menolak, menentang apalagi sampai gontok-gotokan. Piss...lah.?

?Coba deh direnungkan Pesan Buya Syafii Maarif: "Gejala Ahok adalah gejala kegagalan parpol Muslim melahirkan pemimpin, tapi tidak mau mengakui kegagalan ini. Selama tidak jujur dalam bersikap, jangan berharap kita bisa menang. Saya tidak membela Ahok. Yang saya prihatinkan, gara-gara seorang Ahok, energi bangsa terkuras habis. Anda harus mampu membaca masalah bangsa ini secara jernih, tidak dengan emosi. Selamat berpikir.'

?Catatan Orang Pingiran

Oleh: Rusdy Nurdiansyah/ Wartawan Republika/ Ketua Pembina Depok Media Center (DMC)?'

Catatan :  ?'Mohon maaf, tulisan ini hanya opini dan pengalaman saya saja, tidak ada kaitannya dengan institusi tempat saya bertugas sebagai wartawan. Piss...'

 

Saturday, October 15, 2016

FPI... Beginikah Mentalitasmu? Janganlah Seperti Gang Senggol Bacok




alirantransparan.blogspot.co.id - AKSI GENG SENGGOL BACOK. Ketua geng Senggol Bacok keluarkan fatwa baru : � Berikan hukuman mati bagi penista agama � (yang dimaksud adalah Ahok). Dia juga buka posko relawan berani mati untuk melawan Ahok. Tidak hanya itu sang ketua geng juga siap gerakkan ribuan orang untuk menghukum Ahok. Menurutnya yang tidak berani lawan Ahok bakal masuk neraka selamanya.

Saya tidak pingin komentarin soal penafsiran ayat yang ada dalam salah satu teks formal keagaamaan dikaitkan dengan Pilkada. Sudah banyak ulama terpercaya yang bisa menafsirkan ayat tersebut dengan benar dan relevan seperti Quraish Shihab, Nurcholish Madjid, Buya Syafi�i Maarif hingga KH. Mustofa Bisri dan tidak mengaitkannya dengan sistem politik modern karena teks tersebut dimunculkan pada kurun 1400 tahun yang lalu dalam situasi dan kondisi geopolitik yang berbeda.


Yang ingin saya cermati adalah kelakuan Geng Senggol Bacok ini. Mereka marah dan ngamuk besar bahkan siap menggalang perang bahkan membunuh saat ada orang lain yang menurut mereka melecehkan kepercayaannya, padahal bagaimanapun suatu kepercayaan adalah bersifat relatif & subyektif serta tidak pernah bisa menjadi mutlak dan obyektif.

 



Mereka tidak ingat bahwa tudingan mereka kepada kaum Hindu, Buddha dan Konghucu dengan mengatakan bahwa itu sekedar budaya manusia bukan agama dari langit sebenarnya juga adalah suatu penistaan agama. Mereka lupa bahwa tudingan mereka bahwa Kristen adalah agama palsu dan Injil adalah karangan manusia juga adalah suatu penistaan agama. 
Mereka tidak ingat bahwa mengatakan agama orang lain sebagai kafir dan sesat juga adalah suatu penistaan agama. Apakah mereka tidak bisa merasakan betapa sakit hatinya orang lain saat dikatakan seperti itu? Oh tapi saya lupa, kan mereka sudah lama tidak punya otak dan hati nurani lagi hehehe.... jadi ya tidak mungkin lah mereka bisa merasakan tepa salira dan toleransi pada sesama. Senggol Bacok gitu loohh....

Padahal Geng Senggol Bacok ini sebenarnya adalah kelompok yang paling munafik di dunia. Mereka bilang punya prinsip �Bagiku agamaku, bagimu agamamu� tapi nyatanya mereka adalah yang paling kenceng teriaknya serta usil dan sibuk ngurusin agama orang lain. Mulai dari fatwa �haram ucapkan selamat hari raya agama lain�, �haram pilih pemimpin dari agama lain� hingga melarang orang lain bikin tempat ibadah, menyegel, menutup bahkan merusak dan membakar tempat ibadah orang lain, melarang assesoris agama lain di tempat umum, membubarkan paksa ibadah agama lain serta melarang perayaan hari raya agama lain bahkan di tempat mereka sendiri dan sebagainya.


Mereka dulu bilang Pancasila haram tapi saat pemerintah keluarkan wacana bubarkan ormas anti Pancasila mereka langsung mengkeret dan bilang �kami adalah Pancasilais�. Mereka melakukan baiat / sumpah setia kepada ISIS serta keluarkan fatwa �Haram menghujat dan mengutuk ISIS� tapi saat kebiadaban dan kekejaman ISIS terekspos mereka langsung bilang �jangan samakan kami dengan ISIS�, mereka bilang UUD 45 haram tapi saat mau melawan Ahok mereka serukan �Jihad Konstitusional�. Mereka bilang demokrasi syirik dan haram tapi mereka rajin berdemo padahal demo hanya bisa dilakukan dalam sistem negara demokrasi.


Mereka ngamuk saat orang Israel bunuh orang Palestina tapi diam saja saat orang Arab bantai ribuan orang Yaman termasuk anak-anak tak bersalah. Mereka ngamuk dan merazia tempat pelacuran tapi diam saja saat banyak terjadi pelacuran orang-orang Arab di daerah Puncak.

Geng Senggol Bacok adalah nama yang paling tepat bagi mereka karena sebenarnya mereka tidak pernah menjadi front pembela agama. Katanya membela agama namun nyatanya mereka justru sukses membuat agamanya makin dipermalukan dan jadi bahan tertawaan orang. Yang benar mungkin adalah Front Pembusukan Agama. Geng Senggol Bacok adalah Kaum Gagal Paham yang overdosis dan mengidap sakit jiwa permanen serta cacat logika kronis. Geng Senggol Bacok adalah benalu bagi NKRI yang mengancam keutuhan bangsa di masa depan.

Persis kelakuan orang mabok di pesta hajatan yang menggelar dangdut murahan kelas kampung semalaman terus saat tersenggol mereka akan ngamuk dan marah-marah kemudian pulang ambil golok di rumah. Sambil bergumam mereka akan mengatakan �Gue boleh senggol elo, tapi begitu elo senggol gue, gue bacok lo....!!!�


MENTALITAS BUDAK

Ormas yg katanya anti maksiat bahkan bawa2 pentungan segala untuk merazia kemaksiatan. Tapi saat ada orang2 Arab melakukan praktek prostitusi di wilayah Puncak mereka adem2 saja.
Mereka ngamuk saat org Israel bunuh warga Palestina tp saat org Arab bantai ribuan org Yaman mereka diam saja.

Mereka suka teriak anti Amerika bahkan bilang Amerika dajjal. Tp saat Arab bergaul mesra dg Amerika utk kepentingan politik n ekonomi, mereka oke-oke saja.
Mungkin mereka ini dalam hati sebenarnya sadar bahwa mereka hanyalah budak sehingga mereka tdk pernah berani melawan ataupun mengkritik majikannya.
Mereka diam karena hidup mereka disokong dananya dari sang majikan yg kaya raya di luar sana.
Mereka diam karena mereka sebenarnya hanyalah para budak yg akan garang untuk membela kepentingan sang
majikan tapi diam seribu bahasa meski sang majikan melakukan kesalahan...


Hidup Senggol Bacok !!!


By Muhammad Zazuli (via dobrak.net)

Mana Yang Lebih Menistakan Agama, Apakah Ahok, Aa Gatot, atau Dimas Kanjeng?




alirantransparan.blogspot.co.id - AHOK DAN KAUM MUSLIM PELANGGAR SUMPAH AL-QUR'AN. Saya mencoba untuk membuka nalar dan wawasan pikiran kita masing-masing. Siapa sih sebenarnya perusak dan penista agama?

Aa Gatot mendirikan padepokan tapi justru menipu para pengikutnya. Pengikutnya kadang diajak ngaji, sholat dan juga diajak ngesex ramai-ramai, hingga dicekokin sabu alias asmat (asap nikmat) yang katanya makanan Jin Jun dan Jan. Harus diakui banyak yang akhirnya percaya dan terpedaya karena adanya bumbu-bumbu ritual agama.
Kanjeng Dimas Taat Pribadi juga mendirikan Padepokan dan dipercaya mampu menggandakan uang. Dengan berkedok istighosa, sholawat, dan hal-hal yang dibumbui dengan ritual agama maka para pengikutnya jadi makin percaya kalau Taat Pribadi memiliki karomah serta mampu menggandakan uang.
Muhammad Susilo Wibowo alias Ustadz Guntur Bumi, dengan bermodalkan dalil-dalil dan ayat-ayat yang keluar dari mulut manisnya, serta semburan air minum yang dibacakan 'mantra' maka dia pun mampu menipu para pasienya. Uang pun menjadi pundi-pundi penghasilan melalui penipuan yang dilakukan dengan modus pengobatan.
Said Agil Husin Al Munawar, mantan menteri Agama RI diera Megawati, dia disumpah atas nama Al-Qur'an namun ia justru menjadi terdakwa kasus korupsi Dana Abadi Umat dan Biaya Penyelenggaraan Haji. Diduga kerugian negara mencapai Rp 719 miliar.
Surya Darma Ali (SDA), mantan Menteri Agama RI diera SBY, dia disumpah atas nama Al-Qur'an namun ia justru terjerat kasus korupsi dana ibadah Haji dan divonis penjara. Ahmad Jauhari, pejabat di kemenag juga di vonis hukuman 13 tahun karena terjerat korupsi pengadaan Al-Qur'an.
Lutfi Hasan Ishaaq presiden partai Islam (PKS ), sebagai pimpinan partai Islam ia juga terjerat kasus korupsi pengadaan kuota impor daging Sapi. Kerugian negara pun mencapai RP 1Triliun dan Ia telah divonis 16 tahun penjara diera pemerintahan SBY.
Baru-baru ini seorang perempuan berinisial ED, ketua pengadilan Agama kota Padang Panjang kepergok oeprasi pekat oleh satpol PP setempat. ED tertangkap basah tengah 'asik' berdua bersama laki-laki yang bukan suaminya di kamar hotel di kawasan Bukittinggi.

Ahok Gubernur DKI Jakarta, ia telah menertipkan prostitusi, lokalisasi, pungli, bangunan liar ilegal, membersihlan kali dan sungai dengan mengerahkan anak buahnya, menutup Diskotik megah, memberangkatkan umrah para penjaga Musholah, rutin menyumbang hewan sapi dihari Idul Qurban, rajin bersedekah dan rutin mengeluarkan zakat menjelang Idul Fitri (meskipun tdk dianggap zakat).

Tapi Ahok ngomongnya juga suka ceplas ceplos, kadang kasar (kalau sama maling dan begal anggaran). Baru-baru ini Ahok dianggap melakukan penistaan terhadap agama islam terkait surat Al-Ma'idah ayat 51.

Ketika di acara ILC tv One Selasa (11/10) malam dengan tema "Setelah Ahok Minta Maaf", tanpa kehadiran Ahok, segerombolan makhluk MUI berjubah pun menghakimi dan menafsirkan perkataan Ahok seenak mulutnya sendiri, dengan modal selembar tulisan berisi fatwa maka Ahok pun diberi 'stempel' telah melecehkan ayat Allah, Ahok dianggap menuduh para ulama yang mengajarkan Al-Ma'idah 51 telah berbohong, atas dasar itu maka ada yang berpendapat Ahok harus dihukum mati, dipotong tanganya dan kakinya dan diusir dari Indonesia.

Saya mau tanya, jadi yang penista agama dan perusak nilai-nilai ajaran islam itu Ahok atau kaum muslim yang telah melanggar sumpah atas nama Al-Qur'an?

Ahok adalah non muslim, meskipun 9 tahun pernah sekolah islam dan punya ibu angkat muslim (almarhumah), namun tentu pemahamanya tentang islam tidak sedalam seperti para ulama� berjubah. Bagi saya Ahok jauh lebih mulia daripada para pejabat pelanggar sumpah atas nama Al-Qur'an. Bagi saya Ahok lebih mulia daripada mereka yang paham Al-Qur'an tapi suka menipu dan menyesatkan.
Jika Ahok yang telah mintak maaf secara terbuka harus dihukum mati, dipotong tangan dan kakinya, tapi mengapa terhadap orang2 yang jelas telah melanggar sumpah atas nama Al-Qur'an dan menjadikan ayat suci serta dalil-dalil sebagai lahan untuk kepentingan pribadi mereka bungkam?

Ah tidak heran jika Gus Mus pernah bertanya, "MUI itu makhluk apa?"




Oleh Yusuf Muhammad


Friday, October 14, 2016

Melawan Lupa! Prabowo Pernah Disebut Titisan Allah SWT oleh Kader Gerindra, Dimana MUI, FPI, dan Yusuf Mansur Saat Itu?

Orasi Ketua Umum DPN Srikandi Partai Gerindra Nurcahaya Tandang saat halalbihalal Prabowo-Hatta di Rumah Polonia, Jakarta, Minggu (3/8/2014)


alirantransparan.blogspot.co.id � Pengguna jejaring sosial saat itu ramai membicarakan orasi Ketua Umum DPN Srikandi Partai Gerindra Nurcahaya Tandang saat halalbihalal Prabowo-Hatta di Rumah Polonia, Jakarta, Minggu (3/8/2014). Pembicaraan itu merujuk pada pidato Nurcahaya dalam video yang beredar di media sosial. Dalam pidato sekitar 6 menit, Nurcahaya lantang menolak penetapan pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla sebagai presiden dan wakil presiden terpilih periode 2014-2019 oleh Komisi Pemilihan Umum. Setidaknya, hingga Kamis (7/8/2014) pukul 09.30 WIB, video itu sudah ditonton 64.000 kali.

Dalam orasinya, Nurcahaya berbicara mengenai intervensi asing, negara yang sudah dijual ke asing, boneka asing, wacana pembentukan panitia khusus pemilu presiden di DPR, perselisihan hasil pilpres di Mahkamah Konstitusi, pemimpin komunis, hingga ancaman membuat peradilan jalanan jika aparat penegak hukum tidak berlaku adil.

Namun, fokus pembicaraan publik bukan soal itu. Publik terganggu dengan pernyataan Nurcahaya bahwa Prabowo "titisan Allah SWT". Awalnya, Nurcahaya bercerita tentang alasan mereka harus mendukung Prabowo. Perempuan lulusan S-3 Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada itu menyebut mendukung Prabowo sebagai jihad.

"... Bukan cuma jihad nasionalisme. Kita tidak hanya mendukung Bapak Prabowo, tetapi hanya visi besar Pak Prabowo sebagai titisan Allah SWT...," ujar Nurcahaya berapi-api disambut tepuk tangan hingga teriakan para simpatisan Prabowo-Hatta yang hadir.

Beragam komentar kemudian bermunculan. Akun Pelangie Indah menulis, "Menit ke 3.48 sy ga salah dengar nich???? Pak Prabowo sebagai titisan Allah Swt ???? Sejak kapan Allah punya titisan?? Astaghfirullah, benar2 dah keblinger. Para pendukungnya diam saja ??"

Sementara akun Ratna Hastuti berkomentar, "...cuma bisa ngelus dada n isthifar lihat tingkah prahara n pendukungnya."

"... ini sudah S3 bodohnya minta ampun, stres apa gara2 g masuk parlemen," tulis pemilik akun @Chabibi07.

Setelah ramai dibicarakan publik, Nurcahaya mengaku dirinya "keseleo lidah" saat berorasi.

Pernyataan beraninya mengundang protes dan komentar dari berbagai kalangan di dunia maya, nama Nurcahya Tandang mendadak naik daun dan banyak diperbincangkan. Ungkapan ini dinilai terlalu berani karena menyebut manusia sebagai titisan Allah. 

Sementara dalam surat Al-Ikhlas sudah dijelaskan dengan detail. Demi menunjukkan rasa menyesalnya, dalam sebuah portal berita dia mengaku telah keseleo lidah saat mengungkapkan hal tersebut. Niatnya yang sebenarnya adalah bilang titipan Allah untuk membawa kepada kesejahteraan rakyat Indonesia. Dirinya juga menyadari bahwa dalam islam tidak ada anak Tuhan dan titisan Tuhan serta menegaskan bahwa ungkapannya tentang Prabowo Titisan Allah itu hanya keseleo lidah saja.

Apa kata MUI?

Majelis Ulama Indonesia (MUI) memberi saran soal video YouTube dari Nurcahaya yang beredar dan menyebut Prabowo titisan Allah. MUI menyarankan sebaiknya video itu dihapus.

"Kalau Dianggap bahaya sebaiknya dihapus," kata Ketua Bidang Informasi Komunikasi MUI Sinansari Ecip di Kantor KPI di Gedung Bapeten, Jl Gajah Mada, Jakarta, Kamis (7/8/2014).

Sinansari juga menyoroti pihak yang mengupload video itu. Dia menyarankan sebaiknya bila ada tayangan seperti itu tak usah diunggah karena bisa memancing keriuhan terkait agama.

"Harus hati-hati karena dibaca orang jangan menyinggung dan buat orang lain marah. Kalau ribut kan kacau negeri," terang dia.

Muslich Mustoha, pengurus MUI yang lain bahkan menganggap Nurcahaya stres. "Ah nggak itu berlebihan, orang-orang pada stres," kata pengurus MUI Muslich Mustoha di TIM, Jakarta, Rabu (6/8/2014).

Simak videonya:




Bagaimana Sikap MUI dan Orang-orang yang Anti Ahok?

Perbandingannya 360 derajat , saat Nurcahaya mengatakan Prabowo titisan Allah SWT yang jelas-jelas sangat menghina dan melecehkan agama dan Allah SWT, apakah MUI saat itu bilang Nurcahaya harus dihukum mati atau diusir dari Indonesia? Apakah saat itu FPI teriak-teriak 'mengharamkan' ucapannya itu? Apakah ustadz Yusuf Mansur menangis? Apakah pendukung Prabowo saat itu teriak-teriak? TIDAK!

Saat itu Nurcahaya sudah meminta maaf pada seluruh umat Islam apa masih dipermasalahkan? TIDAK! Masalah selesai saat itu juga! Tidak ada yang demo, dan tidak ada yang koar-koar lagi. Selesai!

Lalu kenapa Ahok selalu saja dipermasalahkan walaupun sudah meminta maaf? Ahok pun juga sudah bilang tidak ada maksud untuk menghina Islam, sama seperti Nurcahaya yang tidak bermaksud menghina agama Islam dan melecehkan Allah SWT.

Jika ada yang bilang kasusnya beda, saya bertanya, 'apa yang beda?' sama-sama penghinaan terhadap agama Islam kok! Malah Nurcahaya lebih hebat lagi, dia sudah menghina ALLAH SWT!

Di sini kita harus fair, apa masih mau mempermasalahkan Ahok? lihat kebelakang saat itu Nurcahaya tidak dipermasalahkan. Di sini kita perlu otak, nalar, logika dan hati yang bersih bukan dendam dan kebencian yang tidak berkesudahan. Harus punya rasa malu pada diri sendiri karena sudah membenci dan dendam yang berkecamuk di hati dan pikiran selama bertahun-tahun yang belum hilang hingga saat ini.

Selamat berpikir....

(penulis: Rian Satya, referensi sumber: kompas, artikel.web.id dan youtube)




Allah itu tak bisa disamakan dengan makhluk apalagi sampai dikatakan titisan.

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/gun4w4n/video-prabowo-titisan-allah-penistaan-agama_54f684c9a33311e6058b4ee4
Allah itu tak bisa disamakan dengan makhluk apalagi sampai dikatakan titisan.

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/gun4w4n/video-prabowo-titisan-allah-penistaan-agama_54f684c9a33311e6058b4ee4

Wednesday, October 12, 2016

Kicauan Farhat Abbas di Twitter Sindir Keras MUI, Begini Sindiran Pedasnya





alirantransparan.blogspot.co.id - Akun Twitter milik Farhat Abbas, @farhatabbaslow bisa dibilang sangat fenomenal. Di situ terekam bukti kicauan-kicauan maut sang pengacara kontroversial ini mengenai berbagai macam hal, seperti menyindir artis lain hingga mengomentari kasus-kasus yang tengah trending di tanah air.


Gara-gara Twitter-nya juga, Farhat akhirnya ramai jadi bahan perbincangan dan dikenal luas oleh publik, bahkan tak jarang mondar- mandir di televisi nasional.

Dan yang sedang heboh adalah cuitan Farhat Abbas tentang MUI yang sedang trending saat ini. Begini cuitannya:


1. Sebaek nya MUI jgn ikut politik deh,urus aja dan jaga nama agama baek,anggaran buat MUI itu dr APBN indonesia yg penduduk nya bkn cm muslim

2. Gak pernah sedikit pun dr MUI membuat fatwa tentang aa gatot yg mengunakan dalih agama perbuatan mesum dstnya.

3. Apa kerja MUI cm memisahkan perbuatan orang muslim dan nomuslim,seperti melebelkan makanan halal dan haram

4. Cm gw gak pernah liat MUI keluarin rekomendasi buat aa gatot dan kanjeng dimas yg jelas2 buat penipuan dan kesesatan ats nama islam.
Rupa-rupanya Farhat Abbas sangat mengikuti perkembangan yang sekarang terjadi di negeri ini, kicauan dia itu sangat menyindir MUI. Harus diakui kicauan Farhat Abbas tersebut sangat masuk akal dan kami pun setuju dengan pendapatnya. Bagaimana dengan kalian? (Rian Satya, alirantransparan.blogspot.co.id)

Februniye Akyol, Walikota Mardin di Turki Beragama Kristen tapi Tidak Ada Polemik Al Maidah 51


Februniye Akyol, seorang walikota yang beragama Kristen di kota Mardin, Turki

alirantransparan.blogspot.co.id - Salah seorang netizen bernama Robbie Rayaida menuliskan sebuah informasi yang cukup banyak dibagikan oleh netizen Indonesia.

Ia menuliskan tentang kondisi negara Turki yang juga mayoritas beragama Islam seperti Indonesia bahkan hingga 96,5 persen.

Robbie menyorot salah satu Kota di Turki yaitu Mardin yang memiliki Wali Kota seorang wanita dan beragama kristen.


































Ia menyatakan bahwa tak ada kisruh Al Maidah Ayat 51 seperti yang terjadi di Indonesia sekarang ini.

Menurut informasi yang dilansir dari OkTerus.com dapatkan, wanita cantik beragama kristiani itu bernama Februniye Akyol yang bahkan masih berusia 25 tahun.
Sebuah fanspage di facebook bernama Kata Kita yang juga membahas soal polemik ini turut menyertakan sebuah caption tentang kisah Perdamaian Rasulullah SAW dengan Non Muslim.

Berikut adalah salinannya:

PERDAMAIAN RASULULLAH SAW DG NON MUSLIM, Q.S. Al-Mumtahanah: 8

Dalam konteks kedamaian, Rasulullah SAW menerima Yahudi dan Nasrani (Kristen), bekerjasama dengan mereka membangun negara Madinah, sama-sama menyusun Piagam Madinah (Mitsaq al-Madinah). Dan salah satu pasal Piagam Madinah berbunyi: Kaum Yahudi (ahl Kitab) dan Muslim, bekerjasama dan bahu membahu dalam membela negeri Madinah, menghadapi musuh bersama, dan saling menasehati untuk kebajikan bukan unuk permusuhan dan dosa.

Jadi dalam konteks kedamaian masyarakat (seperti halnya di Madinah zaman Nabi, dan di Indonesia zaman sekarang) ayat yang harus diterapkan ialah Q.S. Al-Mumtahanah: 8: Allah tiada melarang kamu untuk berbuat baik bekerjasama) dan berlaku adil terhadap orang-orang (umat agama lain) yang tiada memerangimu karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil�.

Di zaman Nabi, untuk warga Madinah yang damai, ayat yg mengandung permusuhan dengan Yahudi dan Nashrani tidak diterapkan.

Bahkan sebaliknya, Nabi pernah menerima kaum Nashrani secara damai bertamu di Masjid Nabawi di Madinah dan mengizinkan mereka beribadah di dalamnya (lihat Tafsir Al-Qurthubiy, Juz IV hal. 4-5).

Karena itulah semua ayat yang dikemukakan selama ini yang bernuansa permusuhan abadi dg non Muslim, tidak diterapkan oleh Nabi SAW sendiri dalam masyarakat damai di Madinah. Terjemahan Ayat-ayat yang dikutip selama ini ,itu ialah: QS. 5. Al-Maa-idah : 57, QS. 9. At-Taubah : 23, QS. 58. Al-Mujaadilah : 22, QS. 3. Aali �Imraan : 118, QS. 9. At-Taubah : 16, QS. 28. Al-Qashash : 86, QS. 60. Al-Mumtahanah : 13, QS. 3. Aali �Imraan : 149-150, QS. 4. An-Nisaa� : 141, TQS. 5. Al-Maa-idah : 80-81, QS. 60. Al-Mumtahanah : 1, QS. 60. Al-Mumtahanah : 5. QS. 58. Al-Mujaadilah : 14-15. 

Bukan berarti ayat-ayat itu tidak berlaku, semuanya tetap berlaku sesuai konteksnya pada masa-masa terjadi kezaliman, permusuhan di zaman atau negeri lain. Tapi dalam negeri Madinah dizaman Nabi dan negeri Indonesia zaman sekarang, masyarakat berada dalam kedamaian dan kebersamaan.

Ketika Nabi membangun negara damai di Madinah, maka yang diterapkan ialah ayat-ayat tentang kedamaian dan kerjasama dengan kaum ahlu kitab (Yahudi dan Kristen).

Sejaran Nabi seperti itu harus dipelajari oleh para ustadz kita, agar dalam proses tathbiq atau tanfidz (menerapkan) ayat, tidak salah menerapkannya.
 Kini pun Indonesia adalah negara damai, Muslim berdamai dengan non Muslim, khususnya kaum Kristen, bukan negara perang, karena itu yang harus diterapkan ialah perdamaian dengan mencontoh Rasulullah SAW. Setahu saya, kaum minortas tanpa kecuali (khususnya Kristen) di Indonesia tidak ada yang sengaja menghina, melecehkan dan apalagi mau memusuhi umat Islam dan agama Islam, seperti yang diisyaratkan dalam ayat-ayat tsb.

Dengan demikian tak ada alasan untuk memusuhi mereka. Bahkan mungkin sebaliknya, telah terbukti ada-ada saja orang Islam yang menyegel, membakar bahkan mengebom gereja kaum Kristiani, tanpa alasan-alasan yang dibenarkan syariat.

Seolah-olah orang-orang yang mengaku Muslim itu ingin menciptakan permusuhan abadi, padahal Rasulullah SAW datang dengan agama Islam yang bersifat al-Salam (sejahtera dan damai) sebagai wujud risalah beliau yang Rahmatan Lil-alamin.

Jadi kita tidak cukup sekadar hanya NGAJI literlek / lafazh ayat per-ayat saja, tetapi perlu MENGKAJI lebih jauh, dengan mempertimbangkan tiga hal, yakni dilalah ayat (nash) dan perubahan-perubahan kandungannya dari zaman ke zaman;

Kemudian makna nash (illat/sebab/hikmah) yang merupakan landasan rasional adanya hukum; dan tanfidz (konteks penerapan) nya, sehingga ayat-ayat Azimah bisa memberi peluang adanya Rukhshah (dispensasi), pada zaman dan tempat tertentu.(okterus.com)