Showing posts with label Nasional. Show all posts
Showing posts with label Nasional. Show all posts
Tuesday, October 18, 2016
Komisioner Komnas Ham Sebut Jokowi ke Papua Tidak Ada Manfaat, Ini Jawaban Cerdas yang Menohok dari Istana
alirantransparan.blogspot.co.id - Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Natalius Pigai menilai, kehadiran Jokowi sebanyak empat kali di Tanah Papua selama dua tahun masa kepemimpinannya merupakan hal yang sia-sia.
Menurut dia, kunjungan tersebut tidak membawa dampak apapun bagi warga Papua.
"Semua kunjungan Presiden Jokowi terkesan tidak memberi manfaat, dan hasilnya sampai sejauh ini belum pernah ada kebijakan yang dirasakan secara langsung oleh rakyat Papua," kata Natalius, dalam keterangan tertulisnya, Senin (17/10/2016).
Presiden Jokowi, kata dia, justru menjadi sumber masalah di Papua karena dianggap tidak memiliki kompetensi sosial untuk membangun kepercayaan, juga kompetensi manajemen pertahanan dan keamanan.
Akibatnya, berbagai pelanggaran HAM masih kerap terjadi di Papua.
"Adanya fakta peristiwa di mana pelanggaran HAM terhadap kurang lebih 5.000 orang Papua yang ditangkap, dianiaya, disiksa, dan dibunuh hanya dalam 2 tahun masa periode Beliau menujukkan bukti bahwa menciptakan Tanah Papua damai dengan penyelesaian pelanggaran HAM hanya menjadi pelayanan bibir atau kata-kata," ujar Natalius.
Program yang didengungkan oleh Presiden untuk membangun pasar "Mama-mama Papua" dinilainya tidak pernah ada yang tuntas.
Bahkan, pimpinan Solidaritas Pedagang Asli Papua (Solpap) Rojit meninggal secara misterius di Papua.
Masalah lain dari kehadiran Jokowi, tambah dia, adalah menghabiskan Anggaran Pendapatan dan Belanja Ddaerah Papua hingga mencapai miliaran rupiah.
Jika semakin sering Presiden mengunjungi Papua, maka semakin banyak APBD Papua yang terkuras.
"Kita lebih banyak kritik orang Papua menghabiskan uang otonomi khusus, padahal justru dana otsus tersebut juga diduga tersedot ke kegiatan kunjungan semacam ini," ujar dia.
Natalius membandingkan dengan kunjungan Presiden keempat Abdurrahman Wahid yang baru sekali datang ke Papua, namun langsung terjadi perubahan secara signifikan dalam berbagai dimensi pembangunan.
Ia menilai, salah satu kegagalan Presiden Jokowi memberi manfaat dalam kunjungan kerjanya ke Papua arena Presiden tidak pernah memiliki grand design dan time frame soal penyelesaian masalah Papua secara komprehensif sehingga berjalan tanpa arah, terkesan amburadul dan tidak terkontrol.
"Kalau kunjungan kerja Presiden tersebut tidak substansial, maka pribadi sebagai putra Papua dan pembela hak asasi manusia, dengan tegas saya menolak kunjungi Papua untuk tiga tahun mendatang, karena kehadirannya lebih banyak mudarat dari pada manfaatnya," kata dia.
Jawaban Istana;
Sementara itu, Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Johan Budi Saptopribowo menegaskan, tidak benar jika kunjungan Presiden ke Papua selama ini tidak bermanfaat bagi rakyat Papua sendiri.
"Ada kemajuan yang signifikan yang sudah dilakukan oleh pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla kepada masyarakat di Papua," ujar Johan.
Contohnya ialah pembangunan infrastruktur yang sudah dimulai. Ada pula program menekan harga di Papua dengan cara memperlancar arus distribusi barang di Papua.
"Ini mampu menekan harga kebutuhan pokok secara signifikan," ujar Johan.
Johan juga menegaskan bahwa Presiden Jokowi sangat peduli terhadap rakyat Papua, sama seperti kepedulian Jokowi kepada rakyat miskin di Indonesia pada umumnya.
Meski demikian, Johan memastikan bahwa pernyataan Natalius Pigai itu menjadi masukan dan kritik agar kinerja Presiden Jokowi ke depan terkait pembangunan di Papua lebih baik lagi.
Jokowi melakukan kunjungan keempat kalinya ke Papua untuk meresmikan sejumlah proyek kelistrikan dan bahan bakar minyak.
Ia menargetkan pada 2019 kebutuhan listrik di Papua harus tercukupi.
Jokowi juga meminta agar harga BBM, khususnya di daerah terpencil di Papua, harus setara dengan harga di daerah lain.
Berbeda dengan Natalius, Gubernur Papua Lukas Enembe sebelumnya memuji Jokowi yang sudah empat kali datang ke Papua selama dua tahun pemerintahannya.
Ia menilai kedatangan Jokowi sudah banyak melahirkan kemajuan signifikan bagi Papua.
baca juga: - Gubernur Papua Bangga Setiap Jokowi Datang Selalu Membawa Perubahan Bagi Papua, Berharap Terpilih Kembali di 2019
- Mengapa Masjid Jadi Tempat Ajang Terselubung Kampanye Hitam? (Heboh! Video Seorang Ibu Teriak Bunuh Ahok)
- Surat Cinta Untuk Ahok Dari Mahasiswa Mesir Bikin Haru
Monday, October 17, 2016
Memanas!! Jubir Tim Ahok: Habib Rizieq Harus Dipidanakan Akibat Pernyataannya Soal Ahok Harus Dibunuh
alirantransparan.blogspot.co.id - Juru Bicara Tim Pemenangan Ahok-Djarot, Ansy Lema menilai pernyataan Habib Rizieq di muka umum yang mengajak dan menghasut orang untuk melakukan kekerasan dan pembunuhan terhadap Basuki T. Purnama alias Ahok merupakan bentuk hate speech. Secara eksplisit, kata Ansy, Habib telah menebar kebencian beraroma SARA, bahkan mengajak melakukan tindak kekerasan.
"Jelas tindakan tersebut melanggar hukum dan karenanya harus dipidana. Kebebasan individu tidak bersifat mutlak. Kebebasan individu ada batasnya, yakni dibatasi oleh kebebasan individu lainnya. Prinsipnya, kebebasan individu tidak boleh mengancam kebebasan individu lainnya," ujar Ansy di Jakarta, Senin (17/10).
Karena itu, kata Ansy, kemerdekaan menyatakan pendapat tidak berarti bisa bebas bicara apa saja. Dalam tatanan demokrasi, menurut dia, prinsip kebebasan individu tidak boleh mengancam kebebasan individu lainnya sebab demokrasi tidak hanya bersenyawa dengan kebebasan, tapi juga dengan ketertiban dan keteraturan (Order beyond the freedom).
"Ini hakekat demokrasi yang bermartabat dan bertanggung jawab. Apalagi, kita tahu bahwa sejatinya salah satu tujuan dasar negara dibentuk adalah untuk melindungi hak hidup warganya, bukan justru meniadakan hak hidup individu. Negara wajib menjaga hak hidup individu," tandas dia.
Ansy menegaskan, hak hidup adalah hak asasi yang melekat pada setiap individu warga negara. Karena itu, negara wajib melindungi hak hidup warganya yang merupakan amanat konstitusi.
"Maka, terhadap Rizieq yang telah secara jelas mengancam hak hidup pihak lain, negara mestinya bersikap tegas terhadapnya karena ia telah terbukti mengancam hak hidup individu lain. Negara tidak bisa mendiamkannya, sebab mendiamkan sama dengan negara melakukan kekerasan dengam pembiaran," tutur dia.
Lebih lanjut, Ansy mengatakan ruang publik mestinya diisi gagasan dan ide cerdas guna melakukan edukasi politik pada publik, bukan sebaliknya menyemai benih-benih permusuhan dengan mengekaploitasi isu SARA.
"Adalah tanggung jawab semua pihak untuk melakukan edukasi politik. Kualitas demokrasi ditentukan oleh sejauh mana rakyat mampu berargumentasi secara cerdas dan etis," ungkap dia.
Tantangan kita dalam membangun demokrasi hari ini, kata dia adalah mentransformasi masyarakat dari masyarakat percaya (believing society) menuju masyarakat menalar (reasoning/understanding society). Semakin banyak masyarakat menalar berarti mutu kualitas demokrasi kita makin baik.
"Ilustrasinya, jika binatang buas semisal ular ditakuti karena bisanya, harimau karena taring dan cakarnya, badak karena culanya, maka manusia disegani dan dihormati karena pemikiran dan hatinya. Jika mengandalkan fisik dan kekerasan, manusia tidak mungkin bisa menaklukkan binatang buas. Demokrasi mencegah perbedaan diselesaikan dengan cara buas, tetapi dengan mengandalkan cara cerdas," pungkas dia.(beritasatu.com)
Fakta tak Terbantahkan! Program Tol Laut Jokowi Sukses Turunkan Harga-harga di Papua, Ini Daftar Perbandingannya
alirantransparan.blogspot.co.id � Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi mengatakan, program tol laut telah berhasil menurunkan beberapa harga komoditas di wilayah timur Indonesia. Program tol laut yang digulirkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mengurangi disparitas harga di wilayah timur dan barat ini, mulai menunjukkan hasilnya.
�Alhamdulillah sudah cukup punya prestasi karena semen yang tadinya harganya Rp 100.000/sak menjadi Rp 80.000/sak di Jayapura. Ayam potong yang tadinya Rp 80.000/kg jadi Rp 60.000/kg,� ujar dia saat acara forum diskusi publik sektor transportasi di Gedung UOB Plaza, Jakarta, Senin (10/10/2016).
Namun demikian, ia mengaku masih ada banyak hal yang harus diperhatikan oleh pemerintah guna mengefektifkan program ini. Salah satunya adalah tingkat okupansi pelayaran yang ada selama ini.
�Setelah kita lihat secara detail, banyak yang harus kita lakukan. Okupansi yang membawa barang-barang itu masih minim. Belum ada pedagang yang membawa barang dari timur ke barat,� katanya.
Seperti diketahui, saat ini pemerintah telah memiliki enam trayek pelayaran yang seluruhnya dioperasikan oleh PT Pelni dengan dana berasal dari subsidi pemerintah. Rencananya, pemerintah akan menambah tiga trayek lagi pada tahun 2017 mendatang.
Berikut adalah perbandingan harga komoditi, sebelum dan sesudah tol laut, berdasarkan data yang diterima dari Kementerian Perhubungan :
- Harga semen di Jayapura sebelum tol laut Rp 100.000/sak. Setelah ada tol laut Rp 80.000/sak (Harga di Jawa Rp 60.000/sak)
- Harga ayam potong di Jayapura sebelum tol laut Rp 80.000/kg. Setelah ada tol laut Rp 60.000/kg (Harga di Jawa Rp 30.000/kg)
- Harga 1 teus kontainer dari Surabaya ke Jayapura sebelum tol laut Rp 23 juta/teus. Setelah ada tol laut Rp 9 juta/teus
- Harga daging sapi di Jayapura sebelum ada tol laut Rp 150.000/kg. Setelah ada tol laut Rp 125.000/kg (Harga di Jawa Rp 100.000/kg). (Setkab)
Sungguh Keterlaluan! Alquran Dijadikan Bungkus Makanan Hajatan
![]() |
Seorang petugas kepolisian Gebang menunjukan lembaran Alquran yang dijadikan pembungkus nasi, Sabtu (15/10). |
Informasi yang dihimpun Radar Cirebon (Jawa Pos Group), sejumlah warga Desa Gebang Kulon, Kecamatan Gebang, Kabupaten Cirebon, menemukan lembaran Alquran jadi bungkus nasi di hajatan salah seorang warga setempat.
Bungkusan tersebut tidak ditemukan oleh satu orang. Tetapi, banyak warga yang membawanya. Oleh karena itu, warga berinisiatif melacak sumbernya.
Warga pun menanyakan si empunya hajat. Namun yang bersangkutan juga mengaku tidak mengetahuinya. Kemudian, warga menelusuri lagi hingga sampai di sebuah toko yang menjual koran bekas.
Di sana warga menemukan sekitar 2 kilogram lembaran Alquran. Warga pun membelinya agar lembaran Alquran tidak tersebar lagi.
Kasus yang terjadi di Desa Gebang Kulon, Kecamatan Gebang, Kabupaten Cirebon itu, langsung mendapat respons Majelis Ulama Indonesia (MUI). Pengurus MUI Desa Gebang Kulon, Ali Sobirin mengatakan, temuan lembaran ayat suci Alquran itu sempat membuat geger dan menimbulkan kemarahan bagi masyarakat.
�Awal temuan itu berasal dari bungkus nasi yang diperoleh dari salah seorang yang mengunjungi pesta nikah di lingkungannya. Dari situ, MUI langsung menemui pemilik hajat, serta menanyakan dari mana asal kertas tersebut,� bebernya, Sabtu (15/10).
Ali mengungkapkan, lembaran Alquran yang dijadikan bungkus nasi itu, awalnya diperoleh dari sebuah toko milik orang berinisial R. Setelah ditanya, R pun mengaku mendapatkannya dari toko jual beli kertas bekas milik A.
Ternyata lembaran kertas Alquran itu berasal dari toko R dan A. Namun dua orang itu mengakui mendapatkannya dari seorang agen kertas di daerah Mundu.
�Kalo memang kertas itu didapat dari Mundu, kita akan berkoordinasi dengan MUI Mundu untuk menelusuri keberadaan lembaran kertas itu. Kemungkinan di Mundu juga beredar lembaran kertas yang bertuliskan Alquran yang dipergunakan untuk bungkus nasi,� katanya.
Dia berharap kepada kepolisian Gebang segera menindaklanjuti beredarnya lembaran kertas yang bertuliskan ayat Alquran, yang dijadikan bungkus nasi.
Sunday, October 16, 2016
Bikin Bangga! Netizen Malaysia Puji Presiden Jokowi Bahkan Meminta Jokowi Jadi Pemimpinnya
alirantransparan.blogspot.co.id - Sudah selayaknya jika jabatan sebagai presiden membuat Joko Widodo atau biasa disebut Jokowi mendapat banyak sorotan dari masyarakat.
Kinerjanya sebagai presiden, menjadi perhatian bagi publik di Indonesia.
Banyak yang memuji, meski tak sedikit juga yang mencela.
Namun tampaknya Jokowi tak hanya menarik di mata orang Indonesia saja.
Ia ternyata juga menjadi sorotan di negara tetangga, Malaysia.
Seperti apa yang tampak dalam capture sebuah gambar yang beredar di media sosial ini.
Dalam gambar tersebut terlihat sebuah capture dari komentar netizen soal Jokowi di sebuah halaman Fanspage salah satu media Malaysia.
Capture itu diunggah oleh Fanspage Indonesia Jaman Dulu pada Sabtu, 15 Oktober 2016.
Tak begitu jelas berita soal apa yang dimuat oleh halaman tersebut.
Namun berbagai komentar netizen Malaysia soal Jokowi sepertinya berhasil menarik perhatian dari netizen di Indonesia.
Entah media tersebut memberitakan soal apa tentang Jokowi, namun netizen Malaysia tampaknya mengagumi sosok nomer satu di negara kita itu.
Bahkan salah satu netizen mengatakan jika ia ingin menjemput Jokowi dan menjadikannya presiden di negaranya.
Berikut adalah beberapa komentar netizen Malaysia yang terlihat dalam gambar itu :
"Dear Mr Jokowi.... Aku mengagumimu.... Tolonglah datang ke negaraku," tulis seorasng netizen bernama Samad Ijar dalam Bahasa Inggris.
Seorang netizen lain meminta pemimpin di negeranya agar mencontoh pada Jokowi.
"Contohi presiden Jokowi yang memberantas gejala korupsi, bukan seperti negara kita pemimpin tertinggi yang jadi ketua untuk korupsi," tulis Raymond Chai Leong.
Netizen lain bahkan mengatakan ingin menjemput Jokowi.
"Jemput ke Malaysia Presiden Jokowi tangkap pejabat yang ambil uang masuk ke akun pribadi," tulis Bern An.
Ada juga yang berpendapat jika Malaysia akan lebih maju dari Indonesia jika dipimpin oleh Jokowi.
"Indonesia bakal maju dari Malaysia," tulis Kedai Kami.
Postingan yang diunggah oleh Fanspage Indonesia Jaman Dulu itu pun segera menarik perhatian netter di Indonesia.
Hingga tulisan ini dibuat, postingan tersebut telah dibagikan sebanyak seribu kali lebih.
Beragam komentar netizen pun ikut meramaikan postingan tersebut.
Kebanyakan netter di Indonesia menanggapinya dengan nada yang nyinyir.
Ada yang mengatakan jika mereka tak keberatan jika netizen Malaysia menginginkan Jokowi pindah ke negaranya.
"Alhamdulillah terimakasih malaysia kami ikhlas," tulis Virman.
"Alhamdulillah akhirnya ada yg mau nampung..." tulis Febby Amelia.
Namun tak sedikit juga netter Indonesia yang mengaku tak ikhlas dengan pernyataan netizen dari Malaysia tersebut.
"Saya pribadi tidak rela kalau sampe presiden jokowi Widodo di rebut Malaysia," tulis She Soljo.
Ada juga netizen yang justru menuliskan komentar bernada konyol.
"Digandakan saja min...... Yg satu disini dan yg satu dimalaysia. Mumpung ada yg ahli menggadakan," tulis Dimas Kanjeng Ipung Dicarpio.
Dan ada pula netter yang lebih nyinyir bikin komen dengan disertai foto Prabowo Subianto dan Fadli Zon.
Postingan yang diunggah oleh Fanspage Indonesia Jaman Dulu itu pun segera menarik perhatian netter di Indonesia.
Hingga tulisan ini dibuat, postingan tersebut telah dibagikan sebanyak seribu kali lebih.
Beragam komentar netizen pun ikut meramaikan postingan tersebut.
Kebanyakan netter di Indonesia menanggapinya dengan nada yang nyinyir.
Ada yang mengatakan jika mereka tak keberatan jika netizen Malaysia menginginkan Jokowi pindah ke negaranya.
"Alhamdulillah terimakasih malaysia kami ikhlas," tulis Virman.
"Alhamdulillah akhirnya ada yg mau nampung..." tulis Febby Amelia.
Namun tak sedikit juga netter Indonesia yang mengaku tak ikhlas dengan pernyataan netizen dari Malaysia tersebut.
"Saya pribadi tidak rela kalau sampe presiden jokowi Widodo di rebut Malaysia," tulis She Soljo.
Ada juga netizen yang justru menuliskan komentar bernada konyol.
"Digandakan saja min...... Yg satu disini dan yg satu dimalaysia. Mumpung ada yg ahli menggadakan," tulis Dimas Kanjeng Ipung Dicarpio.
Dan ada pula netter yang lebih nyinyir bikin komen dengan disertai foto Prabowo Subianto dan Fadli Zon.
"maaf kami masih membutuhkan Beliau. Kalau mau second best boleh
Bonus:
Pastinya suatu kebanggaan bagi rakyat Indonesia yang mempunyai Presiden dipuja-puji oleh negara lain bahkan diinginkan menjadi pemimpin di negara tersebut. (dian ariyani, beritateratas, edited by admin alirantransparan.blogspot.co.id)
Heboh! Pernyataan Gubernur Papua Jadi Viral, 'Jika Non Muslim tidak Boleh Jadi Gubernur, Papua Akan Merdeka
alirantransparan.blogspot.co.id � Menjelang penyelenggaraan Pilkada DKI Jakarta, suhu politik di Ibu Kota Jakarta semakin memanas, bahkan belakangan ini kelompok anti-Ahok semakin giat bergerak dengan didukung pernyataan Ahok sendiri yang mengundang kontroversi soal Surat Al Maidah 51.
Masyarakat kemudian terpecah menjadi dua kelompok yaitu yang pro dan kontra, meskipun awal dari peristiwa ini merupakan buntut dari ketidaksukaan beberapa kelompok masyarakat di DKI Jakarta untuk dipimpin oleh Gubernur yang non-muslim.
Kisruh di Jakarta ini ternyata juga menjadi perhatian bagi Gubernur Papua Lukas Enembe. Bahkan mantan Bupati Puncak Jaya ini mengatakan sesuatu yang cukup keras yang kemudian dikutip oleh sebuah akun Facebook yang mengatakan agar Papua dibiarkan merdeka bila Ahok tidak boleh jadi Gubernur di DKI Jakarta.
GUBERNUR PAPUA
Lukas Enembe: �Kalau Non Muslim tidak boleh jadi Gubernur DKI atau Presiden Indonesia maka biarkan Papua Melanesia Merdeka�.
Beliau mengkritik politisi kekinian yang menjual ayat agama untuk kepentingan kekuasaan. Makan hasil alam nusantara ini bukan hasil dari ARAB atau Timur Tengah, nanti Utang negara suru Timur tengah yang lunasin, mereka tiap hari hanya urus perang saudara, indonesia juga mau nyusul timur tengah. #Idiot
(samsul arifin � harianindo.com)