Latest News

Showing posts with label Jokowi. Show all posts
Showing posts with label Jokowi. Show all posts

Monday, October 3, 2016

Ridwan Kamil Bela Jokowi Soal Jokowi Injak Kain Merah Putih Saat Pimpin Upacara Kesaktian Pancasila, Begini Pembelaannya





alirantransparan.blogspot.co.id - Presiden Jokowi melakukan upacara Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober 2016.
Namun yang menjadi sorotan, foto Presiden Jokowi tengah berdiri diatas podium yang dihias dengan kain merah putih melambangkan bendera nasional Indonesia. Sehingga terkesan bahwa Pak Jokowi 'menginjak' bendera merah putih. 



Foto Jokowi "injak" Bendera Merah Putih menjadi perbincangan para netizen di sosial media.


Ada netizen mengatakan Jokowi "injak" Bendera Merah Putih dan ada pula netizen yang mengatakan Jokowi tidak "injak" Bendera Merah Putih melainkan Jokowi injak karpet.

Walikota Bandung Ridwan Kamil diakun Twitternya juga bicara tentang Presiden Jokowi "injak" Bendera Merah Putih, seperti dibawah ini :  



Dibawah ini adalah foto mantan Presiden RI SBY Pimpin Upacara Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober 2013. 





Ternyata warna kain yang menghiasi podium disaat Presiden Jokowi Pimpin Upacara Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober 2016 sama persis dengan mantan Presiden RI SBY saat pimpin Upacara Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober 2013 .

Warna kain yang menghiasi Podium dua gambar diatas SBY dan Jokowi :

  • Merah
  • Putih
  • Merah
  • Putih 

Kalau Presiden Jokowi "injak" Bendera Merah Putih di Upacara Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober 2016 berarti mantan Presiden RI SBY juga "injak" Bendera Merah Putih di Upacara Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober 2013. 


Roy Suryo pun sindir Presiden Jokowi, tapi dia tidak ingat dan mungkin tidak tahu atau mungkin tidak mau tahu ditambah lagi dia tidak mau berusaha mencari info lebih banyak di jaman SBY. Sungguh memalukan seorang Roy yang berpendidikan harus bersikap seperti itu! 


Tapi lagi-lagi hanya Presiden Jokowi yang dipermasalahkan. Begitu cintanya haters terhadap Presiden Jokowi hingga sedetil itu diperhatikan dan disebarkan kemana-mana. Tapi menutup mata dan tidak dipermasalahkan saat Presiden SBY yang juga pernah berdiri di atas kain warna merah putih. Jika saat itu tidak tahu mengenai hal tersebut, jawabannya jelas karena tidak diperhatikan oleh haters. Karena ini dilakukan oleh Presiden Jokowi, maka beramai-ramai lah haters menyebarkan foto tersebut dengan segala cacian dan hujatan.






Kalau gambar yang dibawah ini jelas Bendera Merah Putih Indonesia.
 



Kalau gambar dibawah ini jelas INJAK Bendera Merah Putih Indonesia 





 


Nah, gimana menurut Anda setelah membaca berita ini??


Jangan lupa untuk BAGIKAN BERITA ini. (detikberita16.com, edited by rian satya )





Sunday, October 2, 2016

Hebohkan Pengunjung Grand Indonesia, Jokowi Jalan-jalan di Mall GI


 
Presiden Joko Widodo mendadak mendatangi pusat perbelanjaan, Grand Indonesia di kawasan Jakarta Pusat, Minggu (2/10/2016). Kehadiran Jokowi membuat para pengunjung berebut ingin foto bersama.

alirantransparan.blogspot.co.id - Presiden Joko Widodo, Minggu (2/10/2016) siang, membuat kehebohan di pusat perbelanjaan kelas atas di Jakarta, Grand Indonesia. Jokowi mengenakan kemeja putih lengan panjang andalannya tampak sedang jalan-jalan di sana. Hal itu membuat pengunjung GI berebut minta foto dan salaman. 

Salah satu pengunjung GI, Riana Ibrahim mengatakan, ia melihat Jokowi pertama kali sekitar pukul 14.30 WIB. Awalnya, dia melihat kehebohan itu dari ground floor.

"Dari ground floor melihat ke lantai satu, kok orang-orang itu heboh banget, akhirnya saya ikut naik," ujar Riana kepada Kompas.com.

Rupanya, kehebohan itu berasal dari orang-orang yang ingin meminta foto dan bersalaman dengan Presiden. 

Saat itu, ia melihat Jokowi seorang diri tengah berada di toko sepatu Converse.

"Banyak Paspampres, banyak juga orang yang minta salaman," ujar Riana.

Mall Grand Indonesia, Jakarta Pusat
 

Bahkan, ketika Jokowi beranjak ke toko lain, ada banyak pengunjung yang membuntutinya di belakang. Akhirnya, lanjut Riana, petugas Paspampres mempersilakan para pengunjung untuk berfoto satu per satu dengan Presiden. Mereka juga bersalaman. Bahkan ada yang selfie.

"Yang lucu itu ada pengunjung yang setelah salaman bilang, aduh, tangan Bapak kok bisa halus ya," ujar Riana sembari tertawa.

Meski heboh, Riana melihat peristiwa itu terbilang tertib. Sebab, Paspampres tidak terlalu ketat dan tetap mempersilakan warga untuk mendekati Jokowi.

Jokowi rupanya berada cukup lama di GI. Sebab, sekitar pukul 16.00 WIB, Riana yang sudah berpisah dengan kehebohan itu masih melihat Jokowi berjalan-jalan.

"Yang kedua ini saya lihat dia masuk ke toko Mango," ujar Riana.

Namun, Riana tidak melihat Jokowi bersama anggota keluarganya. Namun, dari salah satu office boy GI, ia mengetahui bahwa Jokowi datang bersama putra bungsunya Kaesang Pangarep.

Sekitar pukul 16.15 WIB, Riana sudah tidak lagi melihat keberadaan Jokowi di GI. Diketahui, agenda resmi Presiden yang dikeluarkan pihak Istana menyatakan bahwa kegiatan Jokowi hari Minggu ini adalah internal alias tidak untuk diliput wartawan.(kompas.com)

Friday, September 30, 2016

Tax Amnesty, Jokowi: Terimakasih Para Petugas Pajak yang Sudah Kerja Hingga Tengah Malam




alirantransparan.blogspot.co.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) tampak cukup puas dengan realisasi program pengampunan pajak atau tax amnesty. Jokowi langsung menyampaikan terimakasih kepada para petugas pajak atas pelayanan yang diberikan kepada masyarakat.

"Ucapan terima kasih saya sampaikan kepada seluruh petugas pajak, aparat pajak yang dalam 3 bulan terakhir bekerja betul-betul dan sebulan terakhir ini kerja sampai tengah malam," terang Jokowi.

Menurut Jokowi, para petugas tersebut layak mendapat apresiasi yang lebih atas kinerja yang diberikan kepada negara.

"Saya sendiri saya menyampaikan, bu menteri, pak dirjen agar mereka diberikan apresiasi karena telah memberikan pelayanan dan integritasnya terhadap tax amnesty," ujarnya.

Jokowi juga menyampaikan terimakasih kepada seluruh masyarakat yang telah berpartisipasi terhadap program tersebut.

"Saya ingin ucapkan terima kasih kepada seluruh wajib pajak, dunia usaha, masyarakat, yang telah berpatisipasi dalam program tax amnesty," terang Jokowi. (detik.com)

Tak Ada Menteri, Tak Ada Paspampers, Jokowi dan Ahok Masuk Ke Dalam Terowongan MRT, Ini Kata Jokowi

 
Presiden Joko Widodo dan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok meninjau terowongan mass rapid transit (MRT) Stasiun Dukuh Atas yang menuju Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat, hari ini, 30 September 2016.


alirantransparan.blogspot.co.id - Presiden Joko Widodo dan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok meninjau terowongan mass rapid transit (MRT) Stasiun Dukuh Atas yang menuju Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat, hari ini, 30 September 2016. Proyek itu ditargetkan selesai pada 2019.

Ada yang spesial dari kunjungan ini. Mantan pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI 2012-2014 itu hanya berdua saja ketika masuk terowongan yang berada di kedalaman 35 meter dari permukaan tersebut. Tak ada menteri, tak ada Paspampres, dan tak ada mandor proyek. Seakan-akan, terowongan dengan pencahayaan biru dan diameter tujuh meter itu hanya cukup untuk mereka berdua.


Tak jelas apa yang mereka obrolkan di sana. Hanya tampak keduanya saling berbincang dan sesekali bertukar senyum. Jokowi sempat terlihat berlutut di samping kanan Ahok. Pria asal Solo itu tampak meraba permukaan terowongan yang penuh debu.

Di mana para menteri? Mereka sibuk bergerumul jauh di belakang Presiden Joko Widodo. Ada Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno dan Menteri Pekerjaan Umum Basuki Hadimuljono. Sesekali mereka melakukan swafoto bersama pejabat atau pekerja MRT. Mereka enggan diwawancarai saat didekati awak media.


Presiden Joko Widodo tidak menjelaskan kenapa hanya dia dan Ahok yang meninjau terowongan. Ia hanya mengatakan setelah melakukan pengecekan terowongan hari ini bersama Ahok, dia optimistis MRT bisa beroperasi pada 2019 nanti.

"Saya kira progresnya sangat bagus. Kalau perlu saya sampaikan nanti 2019, ini dari Lebak Bulus ke Bundaran HI, sudah selesai," ujar Jokowi.(tempo.co.id)


baca juga: -  Ratna Sarumpaet: Megawati Itu Politisi Yang Tidak Berguna dan Tidak Ada Harganya  

Dulu Sering Serang Ahok, Kini Adian Napitupulu Balik Dukung Ahok, Ternyata Ini Alasannya  

Pengakuan Polos dan Keceriaan Anak-Anak Bukit Duri di Rusun Rawa Bebek

Jokowi dan Ahok Terlihat Serius Sedang Berbincang di Pinggir Tol

 
Presiden Jokowi dan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama saat berbincang berdua


alirantransparan.blogspot.co.id - Presiden Joko Widodo pagi ini, Jumat memantau kelanjutan proyek Light Rapid Transit (LRT) di Kilometer 13 jalan tol Cibubur-Cawang, Jakarta Timur.

Presiden Jokowi yang mengenakan kemeja putih lengan panjang itu, tiba sekitar pukul 09.00 WIB beserta iring-iringan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) .

Kehadiran Jokowi langsung disambut oleh Menteri Pekerjaan Umum Basuki Hadimuldjono, Menteri BUMN Rini Soemarno, Direktur Utama PT Adhi Karya, Komisaris Utama Adhi Karya Fadjroel Rahman dan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

Sejak awal, Ahok yang mengenakan kemeja batik lengan panjang berwarna gelap itu selalu berada di dekat Jokowi.

Bahkan, ketika melihat langsung ke lokasi U-Shaped atau jalur rel LRT, Ahok selalu ada di samping Jokowi.

Di suatu kesempatan, Jokowi dan Ahok mendapat kesempatan berbincang empat mata, persis di pinggir jalan tol dekat alat berat.

Perbincangan dua orang yang pernah bersanding sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini berlangsung kurang lebih 5 hingga 10 menit.(tribunnews.com)

Monday, September 26, 2016

Bravo Presiden Jokowi! Gagasan Tax Amnesty Jokowi Melesat Terus, Pelaporan Harta "Tax Amnesty" Dekati Rp 2.000 Triliun




alirantransparan.blogspot.co.id - Perolehan program pengampunan pajak atau tax amnesty terus menunjukkan kenaikan yang signifikan di pakan terakhir September ini. Berdasarkan data Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan (Ditjen Pajak Kemenkeu) yang dikutip Kompas.com, Senin (26/9/2016) pukul 18.00 WIB, harta yang dilaporkan kepada negara mencapai Rp 1.927 triliun.

Deklarasi harta di dalam negeri masih dominan mencapai Rp 1.308 triliun dan deklarasi harta luar negeri Rp 520 triliun. Adapun harta yang ditarik ke dalam negeri mencapai Rp 98,5 triliun dengan total uang tebusan yang masuk ke kas negara mencapai Rp 45 triliun.

Dibandingkan data pagi tadi pukul 08.00 WIB, harta yang dilaporkan mencapai Rp 1.770 triliun. Terdiri dari deklarasi harta dalam negeri sebesar Rp 1.198 triliun dan deklarasi harta luar negeri Rp 480 triliun.

Adapun harta yang dibawa pulang ke Indonesia atau repatriasi sebesar Rp 92,6 triliun dan uang tebusan Rp 42,2 triliun.

Artinya dalam kurun waktu 10 jam saja, harta yang dilaporkan kepada negara melonjak Rp 157 triliun. 

Sebelumnya, Direktur Jenderal Pajak (Dirjen Pajak) Ken Dwijugiasteadi mengaku belum puas dengan raihan program pengampunan pajak atau tax amnesty.

"Saya orangnya paling enggak bisa puas," ujar Ken sembari tertawa saat konferensi pers di Kantor Wilayah Wajib Pajak Besar di Jakarta.

Ketidakpuasan itu, tutur Ken, juga harus ada di dalam diri para pegawai di Ditjen Pajak. Sebab hanya dengan begitu, upaya untuk bekerja lebih keras bisa terus dilakukan.

Tax Amnesty merupakan politik ekonomi presiden Joko Widodo yang bukan saja berani, tetapi ini cerdas.

Karena gagasan tentang tax amnesty sudah menjadi wacana cukup lama di dalam pemerintahan masa lalu.

Namun sejak kepemimpinan Presiden RI Joko Widodo, tax amnesty baru dilaksanakan.

�Wacana tax amnesty sudah lama,pada masa kepemimpinan yang lalu-lalu belum ada yang berani mengambil keputusan seperti yang dilakukan presiden Joko Widodo,� jelas Komisaris Utama PT TImah Fachry Ali dihadapan Gubernur Babel H Rustam Effendi, dan FKPD dan Dirut PT Timah Muchtar Riza Pahlevi Thabrani dan jajaran serta karyawan pada acara puncak HUT ke 40 PT Timah (Persero) Tbk berlangsung di Graha Timah, di Pangkalpinang, Selasa.

Fachry Ali mengatakan, bahwa tax amnesty merupakan kesuksesan Jokowinomic.

Dimana menurut Fachry, bahwa Tax Amnesty secara politik merupakan suatu tambahan energi bagi kesusksesan jokowinomic.

Bahkan Jokowinomic, jelas Fachry ditandai kebijakan fiskal yang ekspansif yang berkaitan dengan gagasan bahwa Indonesia harus dibangun dari pinggir yang tidak bersifat jawa sentris.

�Salah satu implementasi dari pembangunan dimulai dari pinggir merupakan ketangguhan fiskal,� jelas Fachry.

Fachry menambahkan secara metodelogis, bahwa fiskal harus sangat ekspansif. Fiskal yang ekspansif harus diikuti pendapatan pajak yang sangat memadai.

�Kita yang hadir ini punya kewajiban moral untuk menjaga keberlangsungan Dirut PT Timah,,� ungkapnya,.

(kompas.com & pengampunanpajak.com)