Latest News

Showing posts with label Jokowi. Show all posts
Showing posts with label Jokowi. Show all posts

Sunday, November 9, 2014

Orang Karo kembali berfikir " O beginilah seharusnya presiden memperlakukan rakyatnya"



Orang Karo kembali berfikir " O beginilah seharusnya presiden memperlakukan rakyatnya"

Ketika Presiden SBY mengunjungi pengungsi Sinabung di Kabanjahe penjagaan begitu ketat. Kaku dan berjarak. 

Orang Karo berfikir " O begitulah seharusnya rakyat memperlakukan presidennya". 

Ketika Jokowi Presiden RI datang berkunjung kembali, penjagaan nyaris tidak ada. Semuanya cair dan tidak ada jarak sama sekali. 

Lalu Orang Karo kembali berfikir " O beginilah seharusnya presiden memperlakukan rakyatnya". 

Jokowi tidak hanya mengunjungi Tanah Karo, namun dia mendatangi hati dan sanubari segenap Orang Karo. 

Mejuah juah Pak Jokowi. Tuhan simasu masu kam. 
Gbu Pak.


Source : FB Analgin Ginting

Friday, November 7, 2014

Setelah 40 Tahun Menunggu Harapan Nyonya Ginting Terkabulkan

Setelah 40 Tahun Menunggu Harapan Nyonya Ginting Terkabulkan
Likas Taringan Djamin Ginting (90) menerima plakat gelar pahlawan nasional untuk suaminya, Letjen TNI (Purn) Djamin Ginting, dari Presiden Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Jumat (7/11/2014). 
Setelah 40 Tahun Menunggu Harapan Nyonya Ginting Terkabulkan

"Terima kasih Pak Joko Widodo. Empat puluh tahun saya menunggunya. Baru kali ini jadi kenyataan." Kalimat itu meluncur dari Likas Br TariganDjamin Ginting (90) setelah suaminya Letjen TNI (Purn)Djamin Ginting diangkat sebagai Pahlawan Nasional.
Lista Br akrab disapa Nyonya Djamin Ginting langsung menghadiri penerimaan plakat tanda jasa untuk gelar pahlawan nasional yang diberikan oleh negara langsung dariPresiden Jokowi di Istana Negara, Jalan Medan Merdeka Utara, Jumta (7/11/2014).
Wajahnya yang penuh keriput dimakan usia memancarkan keharuan. Mata perempuan kelahiran Sibolangit, 13 Juni 1924 lalu itu tambah berbinar ketika mendengar lagu Indonesia Raya berkumandang. Dari atas kursi rodanya, ia turut bernyanyi lantang.
Nyonya Djamin tak kuasa menahan air matanya, ketika menerima sebuah tanda gelar pahlawan bertuliskan nama sang suami, gambar Garuda dan tulisan "Jasamu Tetap Dikenang," dari Jokowi.
"Saya merasa lega, karena suami saya kerja keras untuk kemerdekaan ini. Jadi empat puluh tahun sudah lewat, sekarang baru dapat," ucap Nyonya Djamin kepada Tribunnews.com usai upacara penganugerahan tanda gelar pahlawan di Istana Negara.
Ibu lima anak ini mengisahkan perjuangan keluarga dan kelompok masyarakat mengusulkan Djamin Ginting menjadi pahlawan nasional. Ia mengingat usulan gelar pahlawan nasional itu disodorkan, terakhir tiga tahun lalu. Tapi, selama itu pula janji tinggal janji, dan hampir membuatnya putus harapan.
"Sekarang sudah kenyataan. Saya senang sekali. Saya bangga," ucapnya. Ia tak sekadar bangga menerima suaminya diakui sebagai pahlawan nasional, tapi karena selama ini ia turut berjuang dengan suaminya memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
"Satu kali, tiba-tiba pada sebuah pagi datang pesawat terbang Belanda. Saat itu saya sakit. Suami saya dengan ajudan langsung melompat keluar. Sebanyak 52 kali ditembaki pesawat tempur Belanda," kenang Nyonya Djamin peristiwa puluhan tahun lalu.
"Saat itu, saya merangkak hingga ke tepi sungai dengan anak saya yang masih kecil. Tahu-tahu datang ajudan bapak. 'Ayo Bu ke tempat Bapak.' Saya bilang, 'Kenapa bukan bapak yang menjemput aku?' Ketika itu ajudan itu jawab, 'kalau ibu mati, itu yang mati satu orang saja. Tapi kalau Bapak yang mati, itu sama saja mati dua resimen. Jadi terserah ibu, mau ikut atau tidak.' Itu yang paling saya kenang," kisahnya.
Tak Lama Lagi Menyusul
Di akhir wawancara, Nyonya Djamin merasakan usianya tak lagi panjang. Perjuangannya bersama suami sudah selesai. Ia meninggalkan pesan kepada anak muda berjuang keras agar negeri ini bisa lebih baik lagi dari sekarang sesuai cita-cita pendiri bangsa.
"Saya sudah 90 tahun. Mungkin, saya sudah tua dan tak lama lagi menyusul. Dan saya juga akan dimakamkan di Kalibata. Sudah disiapkan Kementerian Sosial, dimana saya akan dikuburkan," kata Nyonya Djamin.
Sebelum menutup pembicaraannya, Likas tak lupa sekali lagi menyampaikan terimakasihnya kepada Presiden Jokowi yang telah memberikan kehormatan bagi suami dan keluarganya tanda gelar Pahlawan Nasional.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandrtiatmo Malau 

Source : http://www.tribunnews.com/nasional/2014/11/07/setelah-40-tahun-menunggu-harapan-nyonya-ginting-terkabulkan






Thursday, November 6, 2014

Vladimir Putin Dan Barack Obama Akui Ngebet Ingin Bertemu Jokowi


Vladimir Putin Dan Barack Obama Akui Ngebet Ingin Bertemu Jokowi


Presiden Joko Widodo berencana untuk menghadiri tiga agenda internasional, APEC, ASEAN, dan G20 pada November 2014.
Terkait hal itu, malam ini Jokowi mengumpulkan para menterinya untuk mempersiapkan bahan-bahan yang akan dibawa ke forum itu.
�Tadi bahas persiapan yang diikuti Presiden sejak di Beijing. Persiapan Presiden dalam KTT kita presentasikan programnya, persiapkan substansinya,� kata Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa malam, 4 November 2014.
Selain itu, dia harus menyusun jadwal Jokowi di sana. Sebab banyak sekali kepala negara yang ingin melakukan pertemuan bilateral dengan Jokowi.
�Banyak sekali yang meminta pada Presiden baik di APEC, ASEAN, dan G20. Kami susun permintaan karena memang jadwalnya sangat padat. Karena di ASEAN ada 9 KTT. Jadi, memang jadwalnya sangat padat, kami lihat waktu bagi Presiden,� ujarnya.
Kementerian Luar Negeri harus menyusun dan mencocokkan antara permintaan para kepala negara itu dengan waktu Jokowi.
Beberapa kepala negara yang sudah mengantre untuk bertemu dengan Jokowi adalah Presiden Rusia Vladimir Putin, Presiden Tiongkok Xi Jinping, Perdana Menteri Australia Tony Abbot dan Presiden Myanmar Thein Sein. Bahkan, Presiden Amerika Serikat Barack Obama juga ikut antre untuk bertemu Jokowi. (art)
Source : http://www.ruangpojok.com/berita/dunia/vladimir-putin-dan-barack-obama-akui-ngebet-ingin-bertemu-jokowi.html



Sunday, November 2, 2014

Kewalahan awasi anak buah, Ahok minta KPK pasang orang di DKI

Kewalahan awasi anak buah, Ahok minta KPK pasang orang di DKI

Kewalahan awasi anak buah, Ahok minta KPK pasang orang di DKI


Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau
kerap disapa Ahok, nampaknya kewalahan dengan perilaku para pejabat
di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Dia bahkan sampai
memiliki ide ingin meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)
dan Ombudsman menempatkan orang buat mengawasi gerak-gerik
anak buahnya.

"Tentunya kita minta, kita pingin orang KPK kita taruh di Inspektorat-
nya DKI. Biar bisa memonitor semua kegiatan di DKI. Termasuk
nantinya akan melibatkan Ombudsman," kata Ahok dengan semangat
kepada awak media di Gedung KPK, Jakarta, Jumat (31/10).

Ahok ingin supaya Pemprov DKI bebas korupsi. Bahkan, dia
mengumbar janji bakal melakukan terobosan dengan cara membuat
situs berisi profil para pegawai negeri sipil di DKI Jakarta hingga
tingkat Lurah. Tujuannya supaya masyarakat lebih mudah
memantau sepak terjang si pejabat.

"Jadi masyarakat ke depan ikut mengawasi gaya hidup camat kita,
cocok atau enggak. Karena lurah-camat kan di depan, orang
terdepan. Kita berharap tahun depan DKI itu betul-betul ada
atau sistem untuk mencegah korupsi," sambung Ahok.

Ahok juga ingin membentuk masyarakat yang tidak lagi menyimpan
 uang tunai dalam nilai besar, lewat program cashless society.
Sebab, dengan menyimpan uang dan bertransaksi lewat bank,
 akan lebih mudah dipantau.

"Jadi kita semua harus pake e-money. Biar kita bisa memonitor
itu orang pakai uang ke mana. Jadi bisa kelihatan gaya hidup, pakai
uang. Jadi dengan cara transparan seperti ini korupsi ditekan,"
sambung Ahok.

Ahok juga janji bila anak buahnya hingga tingkat eselon empat tetap
tidak mengindahkan kewajiban lapor harta, maka dia bakal
mencopotnya dari jabatan.

Ihwal permintaan penempatan personel di Inspektorat Jenderal DKI
Jakarta, Juru Bicara KPK Johan Budi menganggap hal itu mesti
dibicarakan lagi. Dia malah menawarkan solusi supaya Pemprov
DKI mengaktifkan Program Pengendalian Gratifikasi di
kalangan pejabatnya.

"Ide itu perlu dipikirkan lebih dalam untuk menempatkan
khusus di situ," ujar Johan.
[dan]

Source : http://www.merdeka.com/jakarta/kewalahan-awasi-anak-buah-ahok-minta-kpk-pasang-orang-di-dki.html

Neuer Pr�sident Widodo gibt Indonesien Hoffnung

Indonesiens Pr�sident Widodo nach seiner Amtseinf�hrung

MEDIA JERMAN Konservativ FAZ menulis :
Presiden baru Widodo Indonesia membawa Harapan Baru.
Dia Penggemar Heavy Metal dan sebagai seorang Muslim menjunjung toleransi beragama . Presiden baru Indonesia Joko Widodo adalah seorang rakyat . Harapan Rakyat padanya mengenai permasalahan Negara sangat besar.
Bagi Indonesia , negara terbesar keempat di dunia , Hari ini adalah hari yang spesial . Joko Widodos dilantik pagi hari - presiden pertama yang tidak berasal dari elite lama . Mantan agen furniture adalah seorang Muslim yang taat yang menganjurkan toleransi beragama dan pluralisme . Setelah upacara resmi di ibukota Jakarta , sebagai gubernur mereka, ia menjabat selama dua tahun, ia disambut Rakyat di sepanjang Jalan Menuju Instana pada sore hari dengan kereta kuda, di sepanjang jalan raya Jalan Thamrin menuju Istana Negara, Puluhan ribu Masyarakat Indonesia bersorak Gembira menyambut Presiden Indonesia yg baru dilantik.
http://www.faz.net/aktuell/wirtschaft/fruehaufsteher/indonesischer-obama-neuer-praesident-widodo-gibt-indonesien-hoffnung-13218858.html

Neuer Pr�sident Widodo gibt Indonesien Hoffnung

Er liebt Heavy-Metal und tritt als Moslem f�r religi�se Toleranz ein. Der neue Pr�sident Indonesiens Joko Widodo ist ein Mann des Volkes. Die Hoffnungen auf ihn sind gro�, genauso wie die Problemen des Landes.
Nicht nur optisch, sondern auch politisch: Der neue Pr�sident Joko Widodo wird schon als indonesische Version Barack Obamas gehandelt.Artikel.Text Video starten$fazgets_pct
Video abspielen
� DPA, REUTERSVergr��ernHoffnungstr�ger: Neuer Pr�sident von Indonesien vereidigt
F�r Indonesien, das viertgr��te Land der Erde, ist heute ein besonderer Tag. Joko Widodos ist am Morgen vereidigt worden - der erste Pr�sident, der nicht der alten Elite entstammt. Der fr�here M�belh�ndler ist ein Mann des Volkes, ein gl�ubiger Moslem, der f�r religi�se Toleranz und Pluralismus eintritt. Nach der offiziellen Zeremonie in der Hauptstadt Jakarta, als deren Gouverneur er f�r zwei Jahre fungierte, wird er dort am Nachmittag auf einem Pferdewagen entlang der Verkehrsader Jalan Thamrin bis zum Staatspalast gebracht. Zehntausende werden ihm dabei zujubeln.
Am Abend wird die Feier dann am Nationalmonument  fortgesetzt. Dort sollen einige der bekanntesten Musikgruppen des Landes mit seinen 250 Millionen Einwohnern aufspielen. Ger�chte besagen, der neue Pr�sident, der ein bekennender Heavy-Metal-Fan ist, k�nnte sogar selbst ein Instrument in die Hand nehmen. Dabei unterscheidet sich der nun siebte Staats- und Regierungschef Indonesiens nicht nur in seinem Musikgeschmack von seinem Vorg�nger Susilo Bambang Yudhoyono. Dieser ehemalige General hatte sogar mehrere Musikalben mit seichter Schnulzenmusik komponiert.
Mehr zum Thema
Joko Widodo ist aber auch ein g�nzlich neuer Politikertypus, der den Ortstermin beim Volk zu seinem Markenzeichen gemacht hat. Einige sehen in ihm auch so etwas wie eine indonesische Version Barack Obamas. Die Erwartungen an den 53 Jahre alten Neuling im Pr�sidentenamt sind dementsprechend hoch, die Herausforderungen f�r das Land zahlreich. Ob er sie in den Griff bekommen kann, hat auch �ber die Region hinaus Bedeutung. Indonesien ist das Land mit der gr��ten muslimischen Bev�lkerung der Welt, Mitglied der G20 und die gr��te Volkswirtschaft S�dostasiens.

Widodo will Indonesien zum Knotenpunkt des Schiffsverkehrs machen

Derzeit w�chst Indonesiens Wirtschaft allerdings so langsam wie seit dem Jahr 2009 nicht mehr. Ausl�ndische Investoren haben Geld aus dem Markt gezogen. Die sinkenden Preise f�r Rohstoffe wie Palm�l, Gas und Kohle machen der stark vom Export abh�ngigen Wirtschaft zu schaffen. Die Infrastruktur des Landes ist selbst in den Zentren auf der Insel Java in einem erb�rmlichen Zustand. Der neue Pr�sident muss die B�rokratie-Reform vorantreiben, die Korruption eind�mmen und den islamischen Fundamentalismus bek�mpfen.
Schon in den kommenden Wochen will Widodo au�erdem die extrem hohen Subventionszahlungen auf die Spritpreise drosseln. Der Schritt ist in der Bev�lkerung unpopul�r. Die Ersparnisse sollen aber der benachteiligten Landbev�lkerung zu Gute kommen, wie der Pr�sident k�rzlich im Interview mit dieser Zeitung sagte. Zudem will er mit einer �Maritimen Agenda� das Land mit seinen 17.000 Inseln zu einem Knotenpunkt des Schiffsverkehrs machen und die Transportkosten drastisch reduzieren. Auf Basis seiner Ma�nahmen soll das Wachstum in den kommenden Jahren 7 Prozent erreichen. 
Daf�r muss es Joko Widodo aber erst einmal gelingen, politische R�ckendeckung zu bekommen. Derzeit werden noch etwa Zweidrittel der Sitze im Parlament von der �Rot-Wei�-Koalition� des unterlegenen Pr�sidentschaftskandidaten Prabowo Subianto kontrolliert. Diese hatte angek�ndigt, die Regierung Joko Widodos mit allen Mitteln zu boykottieren. Schon vor seinem Antritt hatte sie ihm eine Niederlage beigebracht und die Direktwahl lokaler und regionaler Anf�hrer abgeschafft. Durch sie war der Aufstieg des politischen Au�enseiters �berhaupt erst m�glich geworden.
Der neue Pr�sident sieht jedoch nicht so aus, als w�rde die politische Opposition ihm gro�e Kopfschmerzen bereiten. Seit der Wahl hat sich schon die islamische Partei PPP seinem Lager angeschlossen. Auch andere, wie die fr�here Suharto-Partei Golkar, k�nnten sich mittelfristig seinem B�ndnis ann�hern. Zudem gibt das pr�sidiale System Indonesiens ihm die M�glichkeit, manche Entscheidungen auch gegen das Parlament durchzudr�cken. Und mittlerweile hat selbst sein Gegner Prabowo Subianto ihm seine �kritische� Unterst�tzung zugesagt. Der fr�here Schwiegersohn des im Jahr 1998 gest�rzten Diktators Suharto nahm am Montag auch an der Vereidigung seines Rivalen teil.


Indonesier hoffen auf "Jokowi"

Viele seiner Landsleute sehen in ihm einen Hoffnungstr�ger: Joko Widodo, genannt "Jokowi", ist als neuer indonesischer Pr�sident vereidigt. Bei der Wahl versprach er, der selbst aus armen Verh�ltnissen stammt, mehr Gerechtigkeit. Nun muss er liefern.
Von Nicola Glass, ARD-H�rfunkstudio S�dostasien
Er werde alles daran setzen, dem Wohl des Volkes und des Staates zu dienen, sagte Joko Widodo bei seiner Vereidigung als neuer Pr�sident Indonesiens. An der Zeremonie im Parlament, die landesweit live ausgestrahlt wurde, nahmen unter anderen US-Au�enminister John Kerry und der australische Premierminister Tony Abbott teil. Joko Widodo wurde im Juli mit 53 Prozent der Stimmen zum neuen Staats- und Regierungschef gew�hlt.
Indonesiens Pr�sident Joko Widodo | Bildquelle: AP
galerie
Joko Widodo wurde 1961 in Surakatra geboren.
"Der Vizepr�sident und ich haben soeben den Amtseid abgelegt, der tiefe Bedeutung hat, denn er best�tigt unsere Hingabe, hart daran zu arbeiten, was wir als gro�e Nation f�r unser Land erreichen wollen", sagte Widodo. Es sei an der Zeit, Herzen und H�nde zu vereinen, um allen k�nftigen Herausforderungen zu begegnen. "Es geht darum, Indonesiens Souver�nit�t in der Politik sowie die Unabh�ngigkeit in der Wirtschaft und die kulturelle Individualit�t zu verwirklichen."

Aus armen Verh�ltnissen

Weiterer H�hepunkt der Feierlichkeiten sollte ein Rockkonzert unter freiem Himmel f�r den neuen Pr�sidenten sein, der als eingefleischter Heavy-Metal-Fan bekannt ist. Der 53-J�hrige gilt als neuer Typ eines Spitzenpolitikers in Indonesien, da er weder aus den Reihen des Milit�rs stammt noch aus dem Dunstkreis der Polit- und Gesch�ftsclique aus der �ra des fr�heren Diktators Suharto.



Saturday, November 1, 2014

Satu Lagi Pernyataan Tegas Menteri Susi yang Bikin Tegang Suasana

//images.detik.com/content/2014/10/31/4/164037_susidorstop.jpg

Satu Lagi Pernyataan Tegas Menteri Susi yang Bikin Tegang Suasana


Jakarta -Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti hari ini kembali mengeluarkan pernyataan tegas. Kalimat ini lantas membuat pejabat eselon I Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dan puluhan awak media yang hadir terdiam dan tegang.

Hal itu terjadi saat seorang jurnalis bertanya tentang kepatuhan negara mitra Indonesia dalam hal penangkapan ikan.

"Mengenai IUU (Illegal Unreported Unregulated) Fishing banyak dilakukan negara tetangga. Kalau dari Ibu sendiri apa ada pressure yang bisa diberikan untuk negara tetangga?" tanya seorang jurnalis tersebut kepada Susi di Gedung Mina Bahari I, kantor pusat KKP, Jakarta Pusat, Jumat (31/10/2014).

Mendengar pertanyaan itu, Susi lantas segera bereaksi dengan melontarkan kata-kata tegasnya.

"Untuk apa jalan kita mem-pressure karena beberapa negara tidak mau ikut dengan aturan. Kalau tidak mau,get outyou cannot fish in our territoryfinished," tegas Susi yang disambut suasana diam dan tegang.

Susi mengatakan di dalam perundingan KTT Johanesburg yang ditandatangani oleh hampir 80% negara dunia, negara-negara harus mematuhi aturan tentang hukum laut dunia. Jika hal itu tidak dilakukan, maka Susi berharap Amerika dan Eropa dan seluruh negara di dunia wajib hukumnya untuk mengucilkan negara itu.

"Kalau mereka mau hidup sendiri dan tidak mau mengindahkan agreement yang dibuat oleh mayoritas negara, kita akan usulkan negara itu dikucilkan. Saya akan usulkan Amerika dan Eropa untuk ikut boikot negara tersebut," paparnya.

Susi dengan tegas menyatakan, perilaku illegal fishing tidak dibenarkan, apa pun alasannya.

"Karena saya pikir cara-cara tersebut tidak bisa dibiarkan lagi, dan i will do anything necessarygo anywhereuntuk applaud that this country should be out of biz on fisheries because they don't want to take about what the world agrees aboutsustainable developmentI don't know how I can do it but I'll do anything to accomplish that," tutur Susi.
(wij/ang) 

Source : http://finance.detik.com/read/2014/10/31/163307/2735769/4/satu-lagi-pernyataan-tegas-menteri-susi-yang-bikin-tegang-suasana