Latest News

Showing posts with label FPI. Show all posts
Showing posts with label FPI. Show all posts

Thursday, November 3, 2016

Potongan Bambu di Markas FPI Jelang Demo 4 November, Bawa Bambu Runcing?

 
Potongan bambu yang disiapkan FPI untuk aksi 4/11. Foto: Amjad/JPNN


alirantransparan.blogspot.com � Markas Besar FPI tak salah disebut sebagai salah satu titik sentral persiapan aksi Bela Islam II yang digelar Jumat (4/11) nanti. Selain sudah disiapkan dapur umum, kebutuhan konsumsi dan perlengkapan aksi juga sudah ditempatkan di sana.

Dari pantauan JPNN, selain air mineral dan barang-barang konsumsi lainnya, ada juga perlengkapan aksi seperti bambu. Bukan untuk berperang, tapi itu digunakan untuk membawa bendera yang akan dikibarkan dalam aksi. Ukuran bambu-bambu itu tak panjang.

Hanya kurang lebih satu meter. Namun, di antara beberapa bambu itu terlihat ada yang runcing, meskipun tidak semuanya. Bambu itu diletakkan di dekat wisma FPI. Pihak Mabes FPI menolak memberikan keterangan terkait kelengkapan aksi.

Hanya salah seorang yang terlihat menggunakan baju FPI di sekitar lokasi Salman yang sempat menegaskan, bahwa kebutuhan aksi seperti spanduk dan bendera sudah dipersiapkan dengan matang.

�Ente kalau mau ikut, datang Jumat ya. ba�da Jumat kita semua ke Istiqlal ramai-ramai, ada yang berangkat juga dari titik tertentu nanti biar bisa lolos kita,� ucapnya kepada JPNN yang sempat menyamar memakai sarung dan baju koko di sekitar masjid di Petamburan III.

Sebelumnya, beberapa orang FPI mengaku sudah antipati dengan media. Mereka menolak diwawancara dan menolak untuk diliput kegiatan-kegiatannya yang ada di Mabes.

Beruntung, JPNN bisa mengabadikan beberapa gambar dengan cara menyamar sebagai salah satu peserta aksi dari daerah yang membutuhkan tempat menginap.(jpnn.com via pojoksatu.com)

Warga Marah pada Pemuda FPI yang Hina Ahok dan Hampir Dikeroyok, Warga: FPI itu Apa Sih? Jangan Jelek-jelekkin Ahok Donk

 
Calon Gubernur (cagub) DKI petahana, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) blusukan ke Jalan Tanjung Barat, Gang Langgar, RT 13/RW08, Kelurahan Pejaten Timur, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan.


alirantransparan.blogspot.com - Hari ini, Kamis (3/11), Calon Gubernur (cagub) DKI petahana, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) blusukan ke Jalan Tanjung Barat, Gang Langgar, RT 13/RW08, Kelurahan Pejaten Timur, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

Ahok langsung disambut oleh warga dan dikerumuni warga. Selagi asyik menyapa warga, tiba-tiba ada seorang pemuda mengendarai sepeda motor melintasi jalan Gang Langgar menuju arah Jalan Tanjung Barat.

Pemuda tersebut mengeluarkan kata-kata yang membuat warga sekitar marah. "Ngapain nyambut Ahok di sini. Dia kan sudah menghina agama Islam. Buat apa disambut-sambut kayak begitu. Penghina agama Islam," kata pemuda itu sambil terus menjalankan motornya menembus barisan warga.

Sementara Ahok sudah berjalan di belakang pemuda tersebut.

Mendengar perkataan pemuda tersebut, sontak saja beberapa warga langsung mengejar pemuda yang naik motor itu.

"Woi, lu jangan hina-hina Ahok di sini. Jaga mulut lu ya," kata seorang bapak.

"Saya enggak takut Pak. Saya ini FPI. Saya FPI," kata pemuda itu.

Tak tahan dengan ulah pemuda itu, warga langsung meneriakkan, "Tangkap. Tahan motor itu."

Setelah berhasil dihentikan, beberapa warga yang ingin mengeroyok pemuda tersebut langsung dicegah polisi yang sudah berjaga-jaga di lokasi tersebut. Setelah diberikan peringatan selama lima menit agar tak mengulangi perbuatannya, pemuda itu langsung diminta segera meninggalkan tempat tersebut.

Seorang warga mengatakan pemuda itu bukan warga Gang Anyar. Karena semua warga Gang Anyar menerima kedatangan Ahok, tak peduli dengan isu SARA yang sedang menimpa mantan Bupati Belitung Timur ini.

"Ngaku-ngaku FPI. FPI itu apa sih. Jangan jelek-jelekin Ahok dong. Dia bukan anak sini, mungkin anak atas. Mulutnya itu loh. Sekarang sudah dapat pemimpin muslim yang amanah apa enggak? Kalau ada pemimpin muslim yang amanah kita juga pasti pilih yang muslim. Tapi jangan jelek-jelekin orang," kata Sri.

Warga lainnya, Tiara (35), mengatakan tadi ia menyampaikan kondisi lingkungan Gang Anyar yang sering banjir. Terakhir banjir terjadi pada 22 April 2016. Kepadanya, Ahok mengatakan akan memperbaiki drainase di sekitar permukiman agar mampu menampung aliran air hujan.

"Kata Pak Ahok, mau diperbaiki. Ya mudah-mudahan saja. Saya melihat Pak Ahok bagus. Dia tegas dan kerjanya bagus. Mudah-mudahan kalau terpilih lagi, bisa meningkatkan kesejahteraan warga di sini," kata Tiara.(beritasatu.com)

Wednesday, November 2, 2016

Kata Habib Rizieq, Demo Bela Islam bukan Aksi yang Berbau SARA, Melainkan....




alirantransparan.blogspot.com � Imam Besar FPI Habib Rizieq menegaskan Aksi Bela Islam II 4 November 2016 nanti bukanlah aksi yang berbau SARA.

Habib Rizieq hanya ingin memastikan bahwa penghinaan terhadap Al-Quran dan Ulama merupakan suatu hal yang prinsip untuk dibela bagi umat Islam.

�AKSI BELA ISLAM tidak pernah MENCACI atau MENGHINA Agama apa pun, dan tidak pernah juga MENCACI atau MENGHINA Tuhan mau pun Berhala yang disembah agama mana pun,� ujar Habib Rizieq melalui akun Facebooknya, Rabu (2/11/2016).

Habib Rizieq menulis seruan bahwa niat melakukan demo 4 November haruslah juga seiring dengan semangat toleransi beragama.

Berikut pernyataan lengkap Habib Rizieq yang dikutip dari Pojoksatu.id.

AKSI BELA ISLAM


AKSI BELA ISLAM bukan AKSI ANTI CHINA dan bukan AKSI ANTI KRISTEN, serta bukan juga AKSI SARA, tapi semata-mata merupakan AKSI ANTI PENISTAAN AGAMA.

AKSI BELA ISLAM tidak pernah MENCACI atau MENGHINA Agama apa pun, dan tidak pernah juga MENCACI atau MENGHINA Tuhan mau pun Berhala yang disembah agama mana pun.

AKSI BELA ISLAM hanya MENCACI dan MENGHINA orang yang mencaci dan menghina Al-Qur�an.
  AKSI BELA ISLAM adalah Aksi mengagungkan Allah SWT dan memuliakan Rasulullah SAW, serta mensucikan Al-Qur�an dan menjaga kehormatan Islam beserta umatnya, sekaligus merupakan Aksi untuk merajut keharmonisan hubungan antar umat beragama.

Allaahu Akbar � ! Allaahu Akbar � !! Allaahu Akbar � ! (pojoksatu.com)

Habib Rizieq Ngamuk pada Jokowi, Dituduh Merusak dan Memaksa Kehendak. Begini Komentar Tajamnya




alirantransparan.blogspot.com � Konsolidasi ormas Islam untuk melakukan demo 4 November 2016 terus menggalang kekuatan, Selasa (1/11/2016). Meski ada pernyataan dari Presiden Jokowi soal demo 4 November saat mengundang para ulama ke Istana, namun tidak menyurutkan massa Islam menuntut Ahok segera diadili.

Imam besar FPI Habib Rizieq menyatakan tersinggung atas pernyataan Jokowi yang menganggap demo Aksi Bela Islam 4 November atas persoalan kasus hukum Ahok disebut memaksakan kehendak.

�Saya tersinggung. Soalnya dalam konteks 4 November, ada tendensi kami memaksakan kehendak dan ada tendensi merusak,� ujar Habib Rizieq.
Menurut Habib Rizieq, Jokowi salah memahami konteks aksi umat Islam menggelar demo 4 November nanti.

�Presiden kita terlalu semangat. Sampai lupa pada pokok penyebab aksi itu yakni soal penistaan agama oleh Ahok. Jadi aksinya disikapi. Tapi akarnya tidak disikapi,� Rizieq.

Menurut dia, demo adalah suatu aktivitas yang dilindungi oleh Undang-undang. Dia juga berharap, demo penistaan agama itu berjalan lancar dan tertib.

�Ini kan hak menyatakan kehendak, hak demokrasi. Tapi bukan hak merusak dan hak memaksakan kehendak,� katanya.

Maka itu, kata dia, persepsi tersebut harus diluruskan. Karena, FPI tidak pernah memaksa siapapun untuk ikut demo pada 4 November.(pojoksatu.com)

Tuesday, November 1, 2016

Jokowi Disarankan untuk Bertemu Habib Rizieq, Begini Jawaban Mengejutkan Jokowi

 
 
alirantransparan.blogspot.com - Sekretaris Umum Muhammadiyah Abdul Mu�ti menyarankan Presiden Joko Widodo juga bersilaturahim dengan Imam Besar Front Pembela Islam Rizieq Shihab.
Silaturahim tersebut, lanjut Mu�ti, bertujuan meredam demo yang akan dilakukan ormas Islam pada 4 November 2016.

Demo yang akan digelar di depan Istana Jakarta tersebut untuk mendesak proses hukum terhadap calon Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, yang dianggap menistakan agama.

Saran itu disampaikan langsung oleh Mu�ti kepada Jokowi saat pertemuan di Istana bersama pimpinan Muhammadiyah, Majelis Ulama Indonesia dan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, Selasa (1/10/2016).
 
 �Saya tadi malah sempat membisikkan ke Presiden sebaiknya Presiden juga bersilaturahim dengan Habib Rizieq sebagaimana beliau sudah bersilaturahmi dengan Prabowo,� kata Mu�ti kepada wartawan usai pertemuan.

�Beliau menyatakan, �oh begitu ya�. Respons beliau seperti itu, tapi ya terserah beliau,� kata Mu�ti.

Bahkan dua hari sebelum pertemuan di Istana hari ini, Mu�ti mengaku sempat berkomunikasi dengan Menteri Sekretaris Negara Pratikno.

Mu�ti menyarankan agar yang diundang tidak hanya dari MUI, Muhammadiyah atau NU, tetapi juga ormas lain seperti FPI.

Sebab, ia meyakini demo 4 November mendatang massanya bukan berasal dari NU atau Muhammadiyah. Namun, FPI tidak diundang pada pertemuan hari ini.

Oleh karena itu, ia menyampaikan langsung ke Jokowi mengenai ide untuk bersilaturahim dengan FPI tersebut.

�Kami yakin Pak Jokowi ini kan Presiden yang punya komunikasi politik yang bagus. Seorang yang humble, tapi punya keberanian yang cukup menjadi alasan beliau akan kesana. Dan beliau negarawan yang melihat kepentingan bangsa ini jauh lebih penting dibandingkan kepentingan pribadi dan golongan,� ucap Mu�ti.(kompas.com)

Bikin Kagum, Nasehat Bijak Mbah Mun Terkait Ahok dan Almaidah 51 Ini Menampar Keras FPI.. !!




alirantransparan.blogspot.com - KH. Maimun Zubair atau biasa dipanggil Mbah Maimun adalah sosok ulama� yang unik, khas dan disegani. Pesan-pesannya merakyat, bijak dan menyentuh. Meskipun terkadang menohok tapi tetap santun dan menyejukkan, semakin menambah rasa kagum siapapun yang mengenal dan menyimak pesan-pesannya.

Terkait kontroversi pernyataan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tentang Surat Al Maidah ayat 51, membuat Pengasuh Pesantren Al Anwar Rembang, KH Maimoen Zubair Angkat Bicara. Mbah Maimoen meminta seluruh umat muslim untuk tenang dan meredam amarah.

Apalagi menurut ulama kharismatik tersebut, Ahok sudah meminta maaf secara terbuka di hadapan publik. Pihaknya pun meminta agar umat Islam tak lagi terpecah belah dan membesar-besarkan masalah ini.

�Dia (Ahok) itu kan sudah meminta maaf, maka jangan dibesar-besarkan. Sehingga bila amarah dapat diredam maka persatuan juga bisa dijaga,� katanya.

Menurut dia, terkait polemik Surat Al Maidah tersebut menurut dia, bahwa itu diserahkan ke pribadi masing-masing pemilih. Menurut dia, jika umat Islam di Jakarta tak ingin memilih Ahok karena alasan agama, tidak perlu dibesar-besarkan sehingga memicu isu SARA.

�Kalau menurut saya, bila mereka (Islam) tidak suka memilih ya tidak usah dipilih saja. Namun permasalahan itu jangan dibesar-besarkan,� ujarnya.

Menurut dia, Ahok merupakan warga keturunan Tionghoa dari Bangka Belitung. Di daerah itu menurut dia, juga banyak warga Tionghoa yang memeluk agama Islam. Dia itu orang China Bangka Belitung, di sana (Bangka Belitung) juga ada orang Islam China,� ujarnya seperti diberitakan koranmuria.com.

Di Jawa Tengah menurut dia, juga ada masjid yang bercorak Bangka Belitung. Satu-satunya masjid tersebut berada di wilayah Kecamatan Sarang, Kabupaten Rembang.

�Di Sarang masjid saya itu satu-satunya masjid yang berkhaskan Belitung. Oleh sebab itu, perbedaan itu jangan dibesar-besarkan. Sehingga kita bisa hidup rukun. Yang penting kita umat Islam itu habluminallah harus dikuatkan, dan habluminannas harus selalu dijaga dengan baik,� harapnya.(soearamoeria.com)


Baca juga: 

4 Falsafah Jawa yang Tak Pernah Ditinggalkan Jokowi, Salah Satunya Adalah Pendekatan dari Hati ke Hati

Menolak Pemimpin Kafir Jangan Setengah-Setengah

-  Jadi Viral! Malaysia Bikin Meme Sindir Pemimpinnya yang Tidak Berhasil Seperti Jokowi dalam Menumpas Korupsi