Latest News

Showing posts with label Daerah. Show all posts
Showing posts with label Daerah. Show all posts

Wednesday, October 19, 2016

Buruh Tani Ini Langsung Pingsan Setelah Dapat Uang 20 Juta dari Bupati Dedi Mulyadi

 
Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi


alirantransparan.blogspot.co.id -Seorang buruh tani tiba-tiba saja pingsan saat menerima bantuan modal usaha dari Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi.

Dari rilis yang diterima Bisnis, peristiwa ini terjadi di acara bertajuk Nada dan Dakwah di Desa Karangmulya Kecamatan Bojong Manggu Kabupaten Bekasi, Selasa (18/10/2016) malam.

Tasam (64) yang mengambil tempat duduk paling depan malam itu mengenakan sarung yang dikalungkan pada lehernya. Saat sambutan Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi, dia dipanggil untuk naik ke atas panggung, dengan santai ia ditanya tentang pekerjaan sehari-harinya oleh Dedi. "Sehari-hari kerja apa?"

Tanpa rasa canggung sedikit pun Tasam menceritakan bahwa sehari-hari ia hanya bekerja sebagai buruh tani. Ia pun mengaku merupakan warga asli Desa tempat digelarnya acara yang menghadirkan Da'i kondang Jawa Barat KH Jujun Junaedi tersebut.

"Saya bekerja sebagai buruh tani serabutan Pak, mencangkul sawah atau kebun milik orang lain," jawab Tasam.

Bapak satu anak dengan empat orang cucu ini pun sempat menceritakan kisah hidupnya yang terbilang sangat sederhana. Penghasilan sehari-hari yang diperolehnya tidak pernah lebih dari Rp25 ribu saja, itu pun sudah termasuk upah sang istri yang juga berprofesi sama dengan Tasam.

"Istri saya juga sering bantu. Kalau digabung mah setiap hari paling banyak dapat Rp25 ribu Pak," kata Tasam sambil tertunduk.

Terharu mendengar kisah hidup Tasam, Dedi kemudian memberikan bantuan modal usaha peternakan kepadanya sekaligus bantuan untuk memperbaiki rumah Tasam. Ia merogoh Rp20 juta dari saku celananya dan diserahkan langsung kepada Tasam.

"Ini ada sedikit rezeki untuk Bapak, pakailah untuk modal beternak dan memperbaiki rumah. Bapak harus tetap semangat dalam menjalani hidup meski selama ini hidup sederhana. Kehidupan Bapak harus menjadi motivasi bagi mereka yang enggan berusaha dan hanya bisa meminta-minta," ujar Dedi kepada Tasam sambil menyerahkan bantuan.

Kedua tangan Tasam terlihat gemetar menerima bantuan uang dari pria yang selalu mengenakan pakaian khas Sunda tersebut. Lalu tiba-tiba Tasam jatuh pingsan seketika sesaat setelah menerima bantuan.

Kontan, isak tangis pun terdengar dari masyarakat Desa Karangmulya yang turut hadir dalam acara tersebut. Sesaat setelah siuman, Tasam mengucapkan terima kasih dan rasa syukur atas bantuan yang ia terima. Seumur hidup ia mengaku baru pertama kali memegang uang sebesar itu.

"Saya lemas Pak, gak kuat pegang uang segitu banyak. Insya Allah saya jalankan amanah dari Kang Dedi". (bisnis.com)

Tuesday, October 18, 2016

Gubernur Papua Bangga Setiap Jokowi Datang Selalu Membawa Perubahan Bagi Papua, Berharap Terpilih Kembali di 2019




alirantransparan.blogspot.co.id - Gubernur Papua Lukas Enembe berterima kasih atas perhatian Presiden Joko Widodo yang sangat besar untuk warga Papua. 

Menurut dia, perhatian besar tersebut bisa dilihat dari seringnya Jokowi berkunjung ke provinsi paling timur di Indonesia itu.

Selama menjabat pada Oktober 2014 lalu, Jokowi sudah empat kali berkunjung ke Papua.

"Saya bangga sekali sebelum dua tahun menjabat, Bapak sudah empat kali datang kesini," kata Lukas saat membuka acara peresmian enam proyek listrik di Papua dan Papua Barat oleh Jokowi, di Gardu Induk PLN Weina, Jayapura, Senin (17/10/2016).

Presiden Jokowi yang mendengar pujian itu hanya tersenyum.

Lukas menambahkan, Presiden tidak hanya singgah di kota-kota besar seperti Jayapura saat berkunjung. Namun, juga daerah terpencil dengan fasilitas yang masih minim seperti Nduga dan Wamena.

"Ini luar biasa, tidak pernah dilakukan Presiden sebelumnya," kata Lukas.

Kedatangan Jokowi juga, lanjut dia, bukan hanya sebagai bentuk seremonial belaka, namun selalu membawa perbaikan signifikan bagi masyarakat Papua.

Misalnya, terkait kelistrikan di Papua, menurut dia, sudah berkembang cukup cepat sejak era kepemimpinan Jokowi.

Lukas menargetkan seluruh kebutuhan listrik di Papua bisa tercukupi pada 2020 mendatang.

Ia menyampaikan harapan agar Jokowi kembali terpilih pada Pilpres 2019, sehingga pada 2020, Jokowi bisa melihat kemajuan listrik di Papua masih sebagai Presiden RI.

"Nanti selesai bapak bisa datang pada 2020. Setelah bapak terpilih lagi 2019 nanti, bisa langsung ke Papua," kata Lukas.

Dalam kunjungan tersebut, Presiden meresmikan enam proyek listrik Papua dan Papua Barat.

Jokowi berharap dengan infrastruktur listrik yang terus bertambah, seluruh kebutuhan listrik provinsi Papua dan Papua Barat bisa selesai pada 2019.

"Saya sampaikan, saya enggak mau 2020, saya minta 2019 seluruh kecamatan sudah terang semua. Masa lama sekali," kata Jokowi yang langsung disambut tepuk tangan warga.

Jokowi juga menyinggung harga bahan bakar minyak (BBM) di Papua yang selangit. Ia melihat ada ketidakadilan bagi masyarakat Papua. Sebab, di sejumlah daerah terpencil di Papua bisa mencapai Rp 100.000 per liter.

Padahal, di daerah lain harga BBM jenis premium tidak mencapai Rp 7.000 per liter.

Presiden menginstruksikan Dirut Pertamina Dwi Soetjipto mencari jalan keluar agar harga BBM di Papua bisa sama dengan daerah lain.(kompas.com)

baca juga: - Komisioner Komnas Ham Sebut Jokowi ke Papua Tidak Ada Manfaat, Ini Jawaban Cerdas yang Menohok dari Istana  

Mengapa Masjid Jadi Tempat Ajang Terselubung Kampanye Hitam? (Heboh! Video Seorang Ibu Teriak Bunuh Ahok)  

Surat Cinta Untuk Ahok Dari Mahasiswa Mesir Bikin Haru

Monday, October 17, 2016

Sungguh Keterlaluan! Alquran Dijadikan Bungkus Makanan Hajatan

 
Seorang petugas kepolisian Gebang menunjukan lembaran Alquran yang dijadikan pembungkus nasi, Sabtu (15/10).


alirantransparan.blogspot.co.id � Masyarakat Cirebon dihebohkan dengan  temuan lembaran (mushaf) Alquran yang dijadikan pembungkus makanan. 

Informasi yang dihimpun Radar Cirebon (Jawa Pos Group), sejumlah warga Desa Gebang Kulon, Kecamatan Gebang, Kabupaten Cirebon, menemukan lembaran Alquran jadi bungkus nasi di hajatan salah seorang warga setempat. 

Bungkusan tersebut tidak ditemukan oleh satu orang. Tetapi, banyak warga yang membawanya. Oleh karena itu, warga berinisiatif melacak sumbernya. 

Warga pun menanyakan si empunya hajat. Namun yang bersangkutan juga mengaku tidak mengetahuinya. Kemudian, warga menelusuri lagi hingga sampai di sebuah toko yang menjual koran bekas. 

Di sana warga menemukan sekitar 2 kilogram lembaran Alquran. Warga pun membelinya agar lembaran Alquran tidak tersebar lagi. 

Kasus yang terjadi di Desa Gebang Kulon, Kecamatan Gebang, Kabupaten Cirebon itu, langsung mendapat respons Majelis Ulama Indonesia (MUI). Pengurus MUI Desa Gebang Kulon, Ali Sobirin mengatakan, temuan lembaran ayat suci Alquran itu sempat membuat geger dan menimbulkan kemarahan bagi masyarakat. 

�Awal temuan itu berasal dari bungkus nasi yang diperoleh dari salah seorang yang mengunjungi pesta nikah di lingkungannya. Dari situ, MUI langsung menemui pemilik hajat, serta menanyakan dari mana asal kertas tersebut,� bebernya, Sabtu (15/10). 

Ali mengungkapkan, lembaran Alquran yang dijadikan bungkus nasi itu, awalnya diperoleh dari sebuah toko milik orang berinisial R. Setelah ditanya, R pun mengaku mendapatkannya dari toko jual beli kertas bekas milik A. 

Ternyata lembaran kertas Alquran itu berasal dari toko R dan A. Namun dua orang itu mengakui mendapatkannya dari seorang agen kertas di daerah Mundu. 

�Kalo memang kertas itu didapat dari Mundu, kita akan berkoordinasi dengan MUI Mundu untuk menelusuri keberadaan lembaran kertas itu. Kemungkinan di Mundu juga beredar lembaran kertas yang bertuliskan Alquran yang dipergunakan untuk bungkus nasi,� katanya. 

Dia berharap kepada kepolisian Gebang segera menindaklanjuti beredarnya lembaran kertas yang bertuliskan ayat Alquran, yang dijadikan bungkus nasi. 

�Saat saya melapor ke kepolisian, kebetulan kapolseknya sedang tidak berada di tempat. Kami hanya diterima petugasnya. Tetapi saya berharap dengan laporan ini kepolisian segera bertindak, jangan sampai masyarakat resah dengan beredarnya kertas itu,� harapnya.(jawapos.com)


Friday, October 14, 2016

Demo Anti Ahok di Tegal, Seorang Pendemo Semaput

 
Mahasiswa dan petugas kepolisian membawa salah satu peserta yang pingsan di tengah aksi, Rabu (12/10).
K. ANAM SYAHMADANI/RADAR TEGAL


alirantransparan.blogspot.co.id - Seorang pendemo di depan Mapolres Tegal Kota jatuh pingsan saat berunjuk rasa untuk menuntut Gubernur DKI Basuki T Purnama alias Ahok agar dituntut secara hukum, Rabu (12/10) siang.
Insiden pendemo yang semaput itu terjadi saat massa Forum Pemberdayaan Mahasiswa dan Masyarakat (FPMM) berjalan kaki dari kampus Universitas Pancasakti (UPS).

Setelah tiba di depan Mapolresta Tegal Kota, pendemo secara bergantian mereka melakukan orasi.


Eka salah satu pendemo dalam orasinya mengecam tindakan Ahok yang dinilai telah melakukan penistaan terhadap Alquran.

"Karenanya, kami berharap institusi Polri segera merespons laporan dan segera mengadili Ahok," tegasnya.

Menanggapi hal itu, Wakapolres Tegal Kota Kompol Ibu Bagus mengatakan, jajarannya akan menampung aspirasi massa.

Selanjutnya, aspirasi itu akan diteruskan ke Polda Jateng. �Selanjutnya akan diteruskan ke Polda Metro," paparnya.

Selanjutnya, kata Wakapolres, jajarannya siap menerima laporan pengaduan terkait hal itu. Kemudian akan disampaikan ke Mabes Polri untuk diproses lebih lanjut.

Usai penyampaian tersebut, tiba-tiba salah satu pendemo jatuh pingsan. Massa lainnya dibantu petugas kepolisian akhirnya mengevakuasi korban ke dalam Mapolresta.

Beruntung korban sadar setelah mendapat penanganan petugas. Setelah menyampaikan aspirasinya, puluhan massa kemudian membubarkan diri.(jpnn.com)

Thursday, October 6, 2016

Warga Protes, dan Menangis Saat Petugas Bongkar Puluhan Bangunan Liar di Bandung

 
Perempuan dewasa dan anak-anak menangis serta histeris lantaran tak terima huniannya dibongkar. Foto: Mukhlis Dinillah


alirantransparan.blogspot.co.id - Puluhan bangunan liar yang berdiri di kawasan Jalan Karawang ditertibkan petugas gabungan dari Pemkot Bandung. Satu unit alat berat dikerahkam untuk meratakan bangunan.

Berdasarkan pantauan detikcom, Kamis (6/10/2016), ratusan petugas dari Satpol PP, Linmas, Polrestabes Bandung mendatangi lokasi penertiban pukul 09.00 WIB. Kedatangan petugas sempat dihadang warga.

Situasi sempat memanas ketika petugas mulai mengeluarkan barang-barang dari bedeng-bedeng milik warga. Aksi saling dorong-mendorong tak terhindarkan antara petugas dan warga.


Alat berat dikerahkan untuk meratakan bangunan liar. Foto: Mukhlis Dinillah.


Perempuan dewasa dan anak-anak menangis serta histeris lantaran tak terima huniannya akan dibongkar petugas. Mereka memaki-maki petugas yang hendak menggusur.

Sejumlah ibu-ibu sempat pingsan lantaran tak kuat menahan sedih saat mengetahui rumahnya mau dibongkar petugas.

Setelah hampir setengah jam dihalang-halangi warga, akhirnya petugas berhasil melakukan pembongkaran menggunakan alat berat. Meski begitu masih saja terlontar protes dari warga. 


Warga sempat melakukan protes. Foto: Mukhlis Dinillah.

Mereka menganggap Wali Kota Bandung Ridwan Kamil sama sekali tidak memberikan solusi terkait nasibnya setelah penertiban. Warga menuding Pemkot Bandung hanya bisa menindas rakyat kecil.

"Rakyat kecil seperti kami malah digusur. Kami mau tinggal di mana kalau seperti ini," teriak salah seorang warga sambil menangis.

Hingga pukul 10.00 WIB, proses pembongkaran masih berlangsung. Isak tangis warga tetap mewarnai penggusuran kedua kalinya oleh Pemkot Bandung selaku pemilik lahan tersebut.(detik.com)

Polistisi Gerindra Ini Sudah Dipenjara Masih Jadi Otak Penyelundupan Tahu Isi Sabu ke Sel Tahanan

 
Robert Siburian (49), oknum anggota DPRD Kukar dari Partai Gerindra yang ditahan di Polresta Samarinda


alirantransparan.blogspot.co.id - Masih ingat Robert Siburian (49), oknum anggota DPRD Kukar dari Partai Gerindra yang ditahan di Polresta Samarinda, karena kedapatan membawa sabu di tempat hiburan?

Robert Siburian (49), oknum anggota DPRD Kutai Kartanegara seakan tidak kapok berurusan dengan hukum.

Wakil rakyat yang tersandung kasus narkoba ini kembali berbuat ulah menyelundupkan sabu ke dalam sel tahanan.

Kini dia harus kembali berurusan dengan hukum. Robert malah buat ulah lagi.

Kali ini ulahnya tergolong cukup nekat. Kendati berada di dalam tahanan Polresta Samarinda, Robert nekat menyelundupkan narkoba ke dalam tahanan.

Lebih parahnya lagi, dalam kasus tersebut, sejumlah orang ikut terlibat, mulai tahanan Polres, kurir hingga tahanan dari Lapas Narkotika Klas III A Bayur.

Jauh sebelum kasus ini terjadi, Robert pernah berurusan dengan kasus pemalsuan sertifikat tanah.

Belum lama ini, ia tertangkap petugas kepolisian bersama rekannya saat sedang karaoke dengan dua teman wanitanya plus sedang pesta sabu di salah satu room tempat karaoke, di Jl Nakhoda, Samarinda.

Saat itu, polisi mendapatkan sejumlah barang bukti berupa sabu dan alat isap sabu.

Mungkin Robert sudah tidak kuat menahan untuk tidak mengonsumsi sabu.

Seakan menjadi bos di dalam tahanan Polres, Robert pun meminta sejumlah tahanan membelikan sabu.

Total yang terlibat dalam kasus penyelundupan sabu ke tahanan Polres Samarinda sebanyak 8 orang, termasuk Robert.

Teknik memesan sabu cukup rumit dan terstruktur. Masing-masing orang yang terlibat memiliki peran.

"Jadi terdapat delapan orang yang terlibat dalam kasus ini. Dan otak dari pemesanan sabu ini yakni oknum anggota dewan, dia yang membayar sabunya. Rencananya memang untuk digunakan ramai-ramai di tahanan," tutur Kanit Opsnal Satreskoba Polresta Samarinda, Ipda Edy Susanto, Rabu (5/10/2016)


Singkat cerita dari terungkapnya kasus tersebut, sekitar pukul 17.30 Wita, Selasa (4/10/2016), petugas penjagaan menerima kiriman makanan dari seorang pengantar atas nama Masrura (35), istri dari tahanan kasus narkotika atas nama Magfiransyah (40).

Kiriman makanan tersebut berupa tahu isi. Setelah diperiksa ternyata isinya dua paket sabu seberat 5,22 gram.

Mengetahui hal itu, petugas penjagaan di depan tahanan Polres mengamankan si pengantar makanan.
Aparat pun mengamankan kembali sejumlah tahanan, mulai Agusman (34) yang berperan sebagai pemesan sabu, Abdul Rahman (29) perantara menghubungkan ke narapidana di Lapas Narkotika Bayur.

Sedangkan yang menerima tahu isi berisi sabu yakni Achmad Fauzi (22), Ari Perdana (26) yang memiliki ponsel di tahanan Polres.

Selanjutnya, Magfiransyah (40), suami dari kurir, Robert Siburian (49) otak dari pemesanan sabu itu. Terakhir yang diamankan Betet (32), narapidana Lapas Narkotika, yang berperan mengatur pengiriman tahu isi sabu.

"Cukup tersistematis proses penyelundupan narkoba yang dimasukkan dalam tahu isi tersebut, masing-masing memiliki peran. Saat ini kurir juga telah kami amankan untuk dimintai keterangan. Kami juga sempat mengamankan tukang ojek si kurir, namun kami bebaskan karena dia memang tidak terbukti terlibat," urai Edy. (tribunnews.com)