Latest News

Showing posts with label DKI. Jakarta. Show all posts
Showing posts with label DKI. Jakarta. Show all posts

Friday, October 14, 2016

Djarot: Kurang Ajar Ini, Kalau Banjir Lagi Kami yang Disalahkan


Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat, mengadakan inspeksi di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Kamis (13/10/2016).

alirantransparan.blogspot.co.id - Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat, mengadakan inspeksi di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Kamis (13/10/2016). Kedatangannya untuk meninjau bangunan-bangunan yang akan dibongkar karena melanggar garis sepadan sungai dari Kali Krukut.
Tiba pada sekitar pukul 14.50 WIB, Djarot mengawali inspeksinya dengan mendatangi Pop Hotel, salah satu hotel yang temboknya akan dibongkar karena berada di bantaran Kali Krukut.

Ia didampingi Wali Kota Jakarta Selatan, Tri Kurniadi, dan Kepala Dinas Tata Air, Teguh Hendarwan. Djarot sempat melihat kondisi tembok Pop Hotel dan bangunan-bangunan lain di sekitarnya yang menempel di bibir sungai.

Teguh menjelaskan kepada Djarot bahwa keberadaan bangunan di bibir sungai menyukitkan pengerukan kali. Jika harus dikeruk, Teguh menyebut akan terjadi longsor di lokasi tersebut.

"Ngeruknya enggak bisa lebih dari semeter Pak karena bisa ambruk bangunannya," ujar Teguh.

"Bahaya bahaya," kata Djarot.

Setelah itu, dengan berjalan kaki Djarot meninjau tembok yang sempat roboh pada September lalu. Di lokasi tersebut, ia melihat salah satu bangunan permanen yang akan segera dibongkar.

Setelah sekitar 10 menit di lokasi tersebut, Djarot kembali melanjutkan perjalanannya. Ia sempat melontarkan kekesalan saat melintas di Jalan Taman Kemang. Penyebabnya, jalan dalam kondisi tergenang pasca hujan dan di sisi lain, banyak beton yang menutupi tali air trotoar yang ada di lokasi tersebut.

"Kurang ajar ini, gendeng kabeh (gila semua), yang kayak gini kalau banjir nanti kami yang disalahkan," kata Djarot.

Beton yang menutupi tali air diketahui sengaja dipasang untuk mempermudah mobil yang hendak parkir. Djarot memerintahkan agar beton-beton itu segera dibongkar.

Kunjungan Djarot ke Kemang berlangsung sampai sekitar pukul 16.00. Di Pop Hotel, ia sempat mengadakan rapat kecil bersama dengan Teguh dan Tri.

Data di Dinas Tata Air DKI menyebutkan ada 503 bangunan di Kemang yang melanggar garis sepadan sungai dari Kali Krukut. Bangunan-bangunan itu segera dibongkar dalam waktu dekat.(kompas.com)

Tegas Tanpa Pandang Bulu! Pemprov DKI Akan Bongkar Bangunan dan Rumah Mewah di Kemang Nasibnya Akan Seperti di Kampung Pulo

Salah satu bangunan di Kemang yang akan dibongkar karena dianggap melanggar garis sepadan sungai di Kali Krukut.


alirantransparan.blogspot.co.id � Normalisasi Kali Krukut di kawasan Kemang, Jakarta, akan segera dimulai. Dampaknya, 503 bangunan di kawasan tersebut akan dibongkar.

Bangunan-bangunan tersebut adalah bangunan yang sudah dinyatakan melanggar garis sepadan sungai karena berada di bantaran Kali Krukut.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengadakan inspeksi ke kawasan tersebut pada Kamis (13/10/2016). Ia tampak memantau bangunan-bangunan yang akan dibongkar.

Dari pantauan di lapangan, kebanyakan bangunan yang dibongkar adalah bangunan permanen, dari mulai perumahan mewah penduduk, kantor, hingga bangunan untuk usaha.

Djarot mengakui, sebagian besar bangunan yang akan dibongkar di Kemang adalah bangunan yang memiliki sertifikat dan izin mendirikan bangunan. Karena itu, ia menyatakan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sedang mencari cara untuk menekan agar pembebasan lahan tidak memakan banyak biaya.

Kondisi Plaza Bisnis Kemang di Jalan Kemang Raya, Jakarta Selatan, Kamis (13/10/2016). Bangunan ini menjadi satu dari 503 bangunan yang akan dibongkar karena dinyantakan melanggar garis sepadan sungai Kali Krukut.

"Kalau diminta mengganti lahan yang sudah dibangun harganya mahal banget. Kami cari akal bagaimana caranya (menekan biaya)," kata Djarot. 

Kepala Dinas Tata Air Teguh Hendarwan menyatakan, Pemprov DKI sudah siap menghadapi gugatan yang kemungkinan akan dilakukan para pemilik bangunan yang akan dibongkar.

Ia mengakui, banyak bangunan yang memiliki sertifikat dan izin mendirikan bangunan. Namun, ia menegaskan, pembongkaran akan mengacu pada peraturan tentang garis sepadan sungai.

"Kalau bicara trase kan ada ketentuan baku. Kita lihat saja izin yang diberikan dulu, apa itu memang diberikan di pinggir kali? Apa iya yang namanya garis sepadan kali bisa diberi izin? Kami tinggal gelar data," kata Teguh.

Menurut Teguh, 503 bangunan di Kemang yang akan dibongkar adalah bangunan yang berada di sepanjang tiga kilometer Kali Krukut yang mengalir dari Kemang Selatan hingga Kemang 12. Ia menyatakan, ke depannya, Kali Krukut ditargetkan memiliki lebar 20 meter.

"Kami baru akan membangun sheet pile (turap beton) kalau lebar kali sudah mencapai 20 meter," ujar Teguh.

Normalisasi Kali Krukut terlihat memiliki kondisi yang berbeda dengan normalisasi yang pernah dilakukan Pemerintah Provinsi DKI di lokasi lain, contohnya terhadap permukiman di bantaran Kali Ciliwung, seperti Kampung Pulo dan Bukit Duri. Jika bangunan-bangunan yang dibongkar di Ciliwung adalah bangunan kumuh, maka yang di Krukut adalah bangunan mewah.

Untuk penertiban di Kampung Pulo dan Bukit Duri, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyiapkan rumah susun sebagai kompensasi bagi warga yang tempat tinggalnya dibongkar. Di Kampung Pulo dan Bukit Duri, rumah-rumah warganya tak memiliki sertifikat ataupun IMB.              
           
Sementara itu, penertiban di Kemang dilakukan dengan kondisi bahwa warganya memiliki sertifikat dan IMB. Pemprov DKI akan membebaskan lahannya dengan proses pembayaran ganti rugi.

Kendati demikian, Djarot memastikan, bangunan-bangunan tersebut akan tetap dibongkar, seperti yang sudah pernah Pemerintah Provinsi DKI lakukan dalam normalisasi di kawasan lain.

Djarot menyatakan, normalisasi Kali Krukut perlu dilakukan untuk mencegah banjir yang kerap terjadi di Kemang. Karena itu, ia menegaskan, normalisasi Kali Krukut sudah tidak bisa ditawar-tawar lagi.

"Enggak bisa kayak begini terus, apalagi sudah La Nina. Kita tidak bisa prediksi cuaca anomali," ujar Djarot.
Penerbitan surat peringatan pertama atau SP 1 untuk bangunan-bangunan di Kemang dijadwalkan akan dilakukan segera. Adapun eksekusinya ditargetkan sudah bisa dilakukan pada akhir bulan ini.(kompas.com)

Tuesday, October 11, 2016

Iriana, Mufidah, dan Veronika "Blusukan" ke Puskesmas Pasar Rebo

 
Iriana Jokowi, Mufidah Jusuf Kalla dan Veronika Tan di Puskesmas Pasar Rebo.


alirantransparan.blogspot.co.id - Ibu Negara Iriana Joko Widodo melakukan peninjauan ke sejumlah puskesmas di wilayah Jakarta, Selasa (11/10) pagi. Tema peninjauan ini adalah 'Pencegahan dan Deteksi Dini Kanker Leher Rahim Pada Perempuan (IVA Test)'.

Pantauan merdeka.com, Ibu Iriana tiba di lokasi pertama yakni, Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo, Jalan Kalisari Raya, Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur sekira pukul 07.46 WIB. Dia didampingi Ibu Mufidah Jusuf Kalla dan Istri dari Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, Veronika Tan.

Dalam peninjauan ini, Ibu Iriana berbincang hangat dengan para hadirin 'Pekan Deteksi Dini Kanker Leher Rahim Pada Perempuan'. Sesekali Istri orang nomor satu di Indonesia ini mengimbau agar perempuan tetap menghindari Kanker Serviks.

"Tahu pemeriksaan ini takut endak?" tanya Ibu Iriana ke pengunjung Puskesmas.

"Enggak bu, udah pernah ikut pemeriksaan," jawab para hadirin.

"Pemeriksaan ini menjadi penting," ujar Ibu Iriana lagi. 





Sekitar pukul 08.00 WIB, Ibu Iriana meninggalkan Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo. Selanjutnya dia meninjau empat puskesmas lainnya yaitu, Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu, Jalan Kebagusan Raya, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

Puskesmas Kecamatan Senen, Jalan Kramat, Kecamatan Senen, Jakarta Pusat. Puskesmas Kecamatan Tambora, Jalan Krendang Utara, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat. Puskesmas Kelurahan Papanggo, Jalan Bisma Raya Kompleks Kantor Lurah Papanggo, Kelurahan Papanggo, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Dikutip dari farmasi.ugm.ac.id, kanker leher rahim adalah tumor ganas atau karsinoma yang tumbuh di dalam leher rahim atau serviks. Kanker ini biasanya terjadi pada wanita yang telah berumur, tetapi bukti statistik menunjukan bahwa kanker leher rahim dapat juga menyerang wanita yang berumur antara 20 sampai 30 tahun.

90 persen dari kanker serviks berasal dari sel skuamosa (pada jaringan epitel) yang melapisi serviks sedangkan 10 persen berasal dari sel kelenjar penghasil lendir pada saluran servikal yang menuju ke dalam rahim. Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan bahwa saat ini penyakit kanker serviks menempati peringkat teratas di antara berbagai jenis kanker yang menyebabkan kematian pada perempuan di dunia.

Pada tahun 2008, kasus Kanker Leher Rahim masih menduduki peringkat pertama insidensi kanker di Indonesia. Setiap tahunnya, terdeteksi lebih dari 15.000 kasus kanker serviks, dan sekitar 8.000 kasus di antaranya berakhir dengan kematian. Wanita yang terserang kanker ini lebih dipicu dengan kebiasaan merokok.(merdeka.com)

DKI Bangun Rusun Dengan Empat Kategori Hunian Layak dan Manusiawi bagi Warga Jakarta



alirantransparan.blogspot.co.id - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menilai, saat ini sudah tidak mungkin mengadakan program hunian murah dengan membangun rumah 1-2 lantai di Jakarta. 

Penyebabnya, harga tanah sudah semakin mahal. Dengan harga tanah yang mahal, ia tidak yakin warga penghuni yang merupakan warga tidak mampu sanggup membayar cicilannya.

"Kalau hitungan kami enggak bisa mereka bayar," kata dia di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Senin (10/10/2016).

Pria yang biasa disapa Ahok ini meyakini konsep yang saat ini dijalankan sudah tepat, yakni hunian murah dibangun dengan model hunian vertikal. Ia menyebut Pemprov DKI memiliki empat konsep hunian vertikal.

Tipe pertama adalah rumah susun sederhana sewa untuk warga tidak mampu. Konsep ini menyediakan tipe hunian bersubidi bagi warga, tidak hanya dalam hal biaya sewa, tapi juga penyediaan layanan bus gratis, kesehatan gratis, dan dana Kartu Jakarta Pintar untuk penghuninya.

Untuk konsep kedua, Ahok menyebut Pemprov DKI berencana membangun rumah susun dengan tarif setara rumah kos. Lokasi hunian tipe ini akan dibangun di sekitar stasiun mass rapid transit (MRT) ataupun light rail transit (LRT).

Menurut Ahok, hunian tipe ini akan diperuntukan bagi pekerja yang hunian tetapnya ada di kawasan penyangga.

"Kami mau hemat waktu mereka (ke tempat kerja)," ujar Ahok.

Untuk konsep hunian ketiga, Pemprov DKI akan membangun tipe hunian bagi warga yang berpenghasilan Rp 10 juta tahun ke atas. Namun, pada hunian tipe ini, pemilik tidak boleh menjual ke orang lain jika sudah tidak ingin menempatinya.

Sedangkan hunian keempat adalah pembangunan apartemen. Pada hunian tipe ini, ia menjanjikan pemilik mendapatkan sertifikat hak milik. Penghuni juga boleh memperjual belikan unit huniannya.

Menurut Ahok, Pemprov DKI akan membangun empat konsep hunian vertikal secara bertahap. Untuk saat ini, Pemprov DKI masih fokus menyelesaikan konsep hunian vertikal untuk tipe pertama.

"Yang pertama duluan apa? Yang jelas yang pindahan dari sungai atau waduk. Dia tidak mampu beli. Nah inilah inkubator, kasih modal kerja, kasih kesehatan, pendidikan anaknya semua. Naik bus semua. Supaya dia 1-2 generasi hidupnya lebih baik," ucap Ahok.(kompas.com)

Monday, October 10, 2016

Pasukannya Ahok Tambah Banyak! Siap Bekerja untuk Jakarta, Ini Tugas Pasukan Oranye, Hijau, Ungu, dan Biru



 

alirantransparan.blogspot.co.id - Jakarta-Saat ini warga Jakarta semakin dimanjakan dengan berbagai fasilitas yang disediakan Pemprov DKI Jakarta, dari jenis transportasi yang murah sampai pelayanan administrasi satu pintu yang cepat. Pemprov DKI semakin mantap dalam melayani warganya dengan terbentuknya pasukan elit Pemprov DKI Jakarta Pasukan Orange, Pasukan Hijau, Pasukan Biru, Pasukan Ungu, Meraka Bertugas Sesuai fungsinya Masing-masing antara lain Sebagai berikut:

Tugas PPSU bukan saja membersihkan lingkungan dari tumpukan sampah. Lebih dari itu mereka mengerjakan segala satu yang menyangkut prasaran dan sarana yang berada di bawah tanggung jawab lurah setempat. Tugas utama mereka adalah menangani persoalan darurat dan kecil.

Misalnya, membersihkan sampah yang menyumbat saluran air, memunguti sampah yang dibuang sembarangan, menambal lubang kecil di trotoar dengan semen, dan masalah kerusakan pada sarana dan prasarana umum di Jakarta.

Kelurahan Dukuh membentuk 6 satuan tugas sesuai dengan jumlah Rukun Warga. Setiap tim terdiri dari 6 orang petugas, mereka setiap hari berkeliling perumahan penduduk dari gang RT sampai ke pelosok sudut RT.

PPSU merupakan program kerja Pemerintah Daerah Khusus Ibu Kota. Anda tentu bisa check apakah di lingkungan Anda tinggal sudah terdapat pasukan oranye ini.
Pasukan Hijau

Pasukan Laskar Hijau berada dibawah Dinas Pertamanan dan Pemakaman, petugas ini mempunya tugas antara lain untuk menghijaukan kota Jakarta, dari pemeliharaan taman- taman sepanjang jalan dan juga pemeliharaan ruang terbuka hijau, mereka PHL Laskar Hijau berjibaku dengan teriknya matahari mempunyai semboyan Tamanku Hijau Jakarta Asri. Ada juga PHL dibidang pemakaman, seperti judulnya tugas mereka adalah mengurus dalam permasalahan pemakaman.

Pasukan Biru


Pasukan Biru' yakni Pekerja Harian Lepas (PHL) Dinas Tata Air DKI , personel dari Dinas Tata Air DKI yang sering dilihat memakai seragam biru, berperan ikut membersihkan luapan air ketika terjadi genangan atau banjir di Jakarta.

Pasukan Ungu


Pasukan Ungu yang berada dibawah pengawasan Dinas Sosial daerah DKI Jakarta ini mempunyai tugas untuk menangani masyarakat yang terlantar dan pikun yang ada di daerah Jakarta. Para pasukan Ungu itu terdiri dari dokter, perawat, kader Dinas Kesehatan, Dinas Sosial dan para relawan dari Yayasan Alzheimer Indonesia (bengkulutime.com). 


Sunday, October 9, 2016

Agus Yudhoyono Mengeluh Trotoar di Jakarta Belum Berfungsi Secara Maksimal



 
alirantransparan.blogspot.co.id � Bakal calon gubernur DKI Jakarta Agus Harimurti Yudhoyono menilai, kondisi trotoar di Jakarta masih belum ramah untuk masyarakat. Sebab, masih banyak ditemukan sepeda motor parkir di trotoar. Akibatnya, para pejalan kaki terganggu. 

Untuk membenahi trotoar Jakarta, lanjut dia, perlu dilakukan pemetaan dan pengkajian dalam lebih dulu. Pembenahan trotoar itu dilakukan agar fungsi trotoar bisa dimaksimalkan, sekaligus untuk mengurangi penggunaan kendaraan pribadi oleh masyarakat. 

"Termasuk buat lari pagi misalnya. Saya suka bingung kadang-kadang lewat trotoar mana kalau olahraga lari pagi," kata Agus saat melintasi sebuah trotoar di daerah Menteng, Jakarta Pusat, Jumat, 7 Oktober 2016.

Namun, Agus tidak membeberkan secara rinci seperti apa konsep pembenahan trotoar di Jakarta.

Seperti diketahui, Agus mencalonkan diri sebagai gubernur DKI bersama pasangannya Sylviana Murni, sebagai calon wakil gubernur. Mereka diusung oleh koalisi empat partai, yakni Partai Demokrat, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Amanat Nasional (PAN). 

Keduanya telah resmi mendaftarkan diri ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Provinsi DKI Jakarta, 23 September 2016.(viva.co.id)