Latest News

Showing posts with label DKI. Jakarta. Show all posts
Showing posts with label DKI. Jakarta. Show all posts

Wednesday, November 9, 2016

Apartemen Neo Soho yang Terbakar Masih dalam Pembangunan, Tidak Ada Korban Kebakaran




alirantransparan.blogspot.com - Apartemen Neo Soho di Tanjung Duren, Jakarta Barat terbakar dan api belum padam. Gedung tersebut masih dalam konstruksi.

"Gedung masih dalam pembangunan. Masih kosong," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Awi Setiono di lokasi, Rabu (9/11/2016).

Meski masih dalam pembangunan, tetap ada aktivitas di gedung tersebut. Polisi akan memastikan tak ada orang yang masih berada di gedung.

"Akan kita lakukan penyisiran," ucapnya.

Api di apartemen tersebut berawal dari sekitar pukul 20.30 WIB. Sebanyak 25 unit pemadam kebakaran berusaha memadamkan api dengan dibantu alat hidrolik.

Hingga pukul 22.45 WIB, api belum padam. Api menjalar ke atas gedung dan puing-puing berjatuhan.


Apartemen Neo Soho di Tanjung Duren, Jakarta Barat terbakar dan api belum padam. Pengelola memastikan tidak ada korban jiwa dalam kebakaran ini.

"Sudah disisir petugas, tidak ada korban. Sudah kita evakuasi," kata General Manager Podomoro Land, Selvyn di lokasi, Rabu (9/11/2016).

Dia mengatakan bahwa Apartemen Neo Soho ini masih dalam pengerjaan. Belum ada penghuni di dalamnya.

"Hanya pekerjanya saja, ini masih konstruksi," ucapnya.

Selvyn bicara didampingi Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Awi Setiono. Ada pula Walikota Jakarta Barat, Anas Effendi di lokasi.

Penyebab kebakaran belum diketahui. Api saat ini belum sepenuhnya padam.



(detik.com)

Saturday, November 5, 2016

Sampah Menumpuk! Dinas Kebersihan DKI Berhasil Kumpulkan 75 Ton Sampah Sisa Demo 4 November




alirantransparan.blogspot.com - Dinas Kebersihan DKI Jakarta mengumpulkan 75 ton sampah hasil dari pembersihan yang dilakukan seusai demonstrasi besar-besaran di kawasan silang Monas, Jakarta Pusat. Sampah sebagian besar berupa botol, plastik dan batu.

"Penumpukan sampah ada di beberapa titik, seperti Masjid Istiqlal, Balai Kota, Istana Negara, Stasiun Gambir, Bundaran HI, Tugu Tani, Senen dan Jalan Hayam Wuruk. Sampah yang terkumpul sebanyak 75 ton, didominasi botol, styrofoam, kayu, batu dan plastik," kata Kepala Dinas Kebersihan DKI Isnawa Adji dalam rilis yang diterima detikcom, Sabtu (5/11/2016).

"Semuanya dibuang ke TPA Bantar Gebang," lanjutnya.

Untuk membersihkan kawasan pusat Ibukota tersebut dari sampah, Dinas Kebersihan DKI menurunkan 500 Pekerja Harian Lepas (PHL), 31 roadsweeper, 7 truk compactor, 15 truk sampah, 8 kendaraan pikap, 11 bus toilet dan 4 toilet kontainer. Untuk sampah yang berada di kawasan Monas sendiri belum seluruhnya dapat dibereskan oleh petugas Dinas Kebersihan DKI. Alasannya karena kawasan tersebut menjadi otoritas pengurus Monas.

"Khusus kawasan Monas, belum sepenuhnya dibersihkan. Karena kawasan tersebut merupakan kewenangan otoritas Monas. Rencana akan dibersihkan kembali dibantu PHL Dinas Kebersihan," ujar Isnawa.

Kendala lain yang dihadapi oleh petugas dalam membersihkan sampah sisa aksi kemarin adalah petugas harus menunggu kendaraan taktis polisi dan TNI pindah terlebih dahulu. Namun, Dinas Kebersihan juga mengucapkan terima kasih kepada para pedemo yang memiliki insiatif untuk mengumpulkan sampah mereka sendiri.

"Kendala yang dihadapi adalah pelaksanaan pembersihan baru bisa efektif setelah pedemo pulang dan personel serta kendaraan-kendaraan seperti truk, water canon, dan barracuda berangsur-angsur pindah," tutur Isnawa.

"Kami juga berterima kasih, karena di beberapa titik ditemukan karungan sampah yang berasal dari inisiatif koordinator aksi unjuk rasa," tutupnya.(detik.com)



baca juga: - Benarkah Ustadz yang Bikin Sayembara Bunuh Ahok dan Berhadiah 1 Milyar adalah Kader Demokrat?? Lihat Fotonya dan Baca Di Sini 

Fahry Berorasi, tapi Malah Lebih Mirip Seorang Provokator 

SETUJU! KPK Didesak Usut Keterlibatan Ibas Yudhoyono dalam Proyek Hambalang

Friday, November 4, 2016

Astaghfirullahaladzim!! Penjarahan dan Penyerangan Terjadi Di Sejumlah Titik di Jakarta

 
Massa berkumpul di dekat Kampung Luar Batang, tepatnya di Jalan Pakin, Penjaringan, Jakarta Utara, Jumat (4/11/2016) malam.

alirantransparan.blogspot.com - Penjarahan dan penyerangan terjadi di sejumlah titik lokasi di Jakarta, usai demo yang berakhir ricuh di depan Istana Negara, Jumat (4/11/2016).

Kapolda Metro Jaya, Irjen Mohamad Iriawan dan Pangdam Jaya, Mayjen Teddy Lhaksamana, mengakui hal itu ketika diwawancara wartawan, termasuk Wartakotalive.com, malam ini.

Teddy mengakui terjadi penjarahan gerai Indomaret di kawasan Luar Batang, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara.

Kemudian terjadi pula kerusuhan di depan rumah Ahok di Pantai Indah Kapuk, Pluit, Jakarta Utara.

"Tindak tegas saja kalau terjadi penjarahan," kata Teddy. Dia menelepon seseorang saat tengah diwawancara wartawan.
 
Selain itu, di kawasan Monas, total ada 7 mobil polisi yang dirusak massa pendemo Ahok.
Kapolda Metro Jaya, Irjen Mohamad Iriawan, mengatakan rela mobil-mobil polisi dirusak.

"Biarkan saja rusak. Biar semua tahu massa ini anarkis. Demo ini sudah anarkis," kata Iriawan.

Malam ini, Kapolda dan Pangdam lekas melakukan patroli memutari Jakarta.

Mereka dikawal tim motor anti anarkis Polda Metro Jaya.(tribunnews.com)

Fahry Berorasi, tapi Malah Lebih Mirip Seorang Provokator




alirantransparan.blogspot.com - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menyinggung soal penggulingan pemerintahan. Ia menyatakan, ada dua cara yang bisa dilakukan untuk menjatuhkan presiden.

Hal itu disampaikan Fahri saat berorasi dalam "Aksi Bela Islam" di depan Istana Negara, Jakarta, Jumat (4/11/2016).

Fahri berorasi di depan massa yang menuntut proses hukum terhadap Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok terkait dugaan penistaan agama.

"Jatuhkan presiden itu ada dua cara, pertama lewat parlemen ruangan dan kedua lewat parlemen jalanan," kata Fahri.

Karena itu, Fahri mengimbau agar Presiden Joko Widodo berhati-hati dalam menyikapi proses hukum terhadap Ahok yang kini tengah berlangsung.

Sebab, kata Fahri, dalam menyikapi proses hukum terhadap Ahok, Presiden dirasa mengintervensi.

 
"Jadi hukum harus ditegakkan seadilnya tanpa intervensi. Kalau tidak, parlemen ruangan bisa bertindak untuk menggalang mosi tidak percaya atau parlemen jalanan yang bertindak menuntut Presiden mundur," lanjut Fahri.

Saat jumpa pers di Kompleks Parlemen Senayan, Fahri mengaku ikut berunjuk rasa untuk memenuhi undangan.

"Karena kami diundang. Tugas anggota Dewan secara umum adalah memenuhi undangan masyarakat. Tentu kehadiran kami ditunggu masyarakat, baik konstitusi langsung maupun tidak langsung," kata Fahri.

Fahri hadir bersama Wakil Ketua DPR lain, Fadli Zon, dan beberapa anggota Dewan.

Sementara itu, Kepala Polri Jenderal Pol Tito Karnavian berjanji akan cepat menyelesaikan penanganan kasus Ahok.

Janji itu disampaikan Wakil Presiden Jusuf Kalla sesuai bertemu dengan perwakilan demonstran di kantor Wapres, Jakarta, Jumat petang.

"Kesimpulannya ialah dalam hal (kasus) Saudara Ahok, kita akan tegakkan, laksanakan dengan hukum yang tegas dan cepat. Oleh Kapolri, dijanjikan selesai dalam dua minggu pelaksanaan yang cepat itu," kata JK.

"Sehingga, semua berjalan sesuai aturan, tapi dengan tegas. Itu aja," tambah JK.(kompas.com)

Ternyata Benar Demo Ahok Disubsidi 100 Milyar. Setelah Dapat Subsidi, Rizieq Meluncur ke Istiqlal Naik Mitsubishi Pajero Terbaru




alirantransparan.blogspot.com - Habib Rizieq Syihab selaku Pembina Gerakan Nasional Pengawalan Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF-MUI) berangkat menuju Masjid Istiqlal dari Markas Besar (Mabes) Front Pembela Islam (FPI), Petamburan III, Jakarta Barat.
Mobilnya yang berplat B 1 FPI keluar dari jalan Petamburan III pukul 09.38 WIB, terlihat dirinya dibangku paling depan sebelah pembawa mobil.




Saat keluar dirinya membuka kaca dan sempat bersalaman dengan para anggotanya sebelum mobilnya melaju meninggalkan kerumunan.
Dirinya berangkat berasamaan dengan rombongan yang mengunakan mobil dan kendaraan roda dua

GNPF MUI: Demo Ahok ini Kami Disubsidi Lebih Rp 100 Milyar
KH. Bachtiar Nasir, selaku ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF-MUI) menyampaikan, total dana untuk demonstrasi kasus penistaan agama Ahok, Jumat (4/11/2016), mencapai Rp 100 miliar. 
Konfrensi pers GNPF-MUI di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Selasa (1/11/2016).
"Bukan hanya Rp 10 miliar, nyatanya, mungkin lebih Rp 100 miliar. Kami disubsidi lebih dari Rp 100 miliar," ungkapnya, dalam Konfrensi pers di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Selasa (1/11/2016).

Menurutnya dana tersebut berasal dari seluruh rakyat Indonesia yang menjadi donatur untuk digunakan sebagai penyedia dapur umum dan penunjang kesehatan.


"Jumlah massanya ada seratus ribu, tapi saat ini diperkirakan akan mencapai dua ratus ribu orang," ungkapnya.


GNPF -MUI yang menjadi pengerak aksi tersebut menuntut agar Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama ditangkap demi tegaknya supremasi hukum dan rasa keadilan dari kekecewaan terhadap pernyataannya.

 

sumber: tribunnews.com

Thursday, November 3, 2016

Warga Marah pada Pemuda FPI yang Hina Ahok dan Hampir Dikeroyok, Warga: FPI itu Apa Sih? Jangan Jelek-jelekkin Ahok Donk

 
Calon Gubernur (cagub) DKI petahana, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) blusukan ke Jalan Tanjung Barat, Gang Langgar, RT 13/RW08, Kelurahan Pejaten Timur, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan.


alirantransparan.blogspot.com - Hari ini, Kamis (3/11), Calon Gubernur (cagub) DKI petahana, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) blusukan ke Jalan Tanjung Barat, Gang Langgar, RT 13/RW08, Kelurahan Pejaten Timur, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

Ahok langsung disambut oleh warga dan dikerumuni warga. Selagi asyik menyapa warga, tiba-tiba ada seorang pemuda mengendarai sepeda motor melintasi jalan Gang Langgar menuju arah Jalan Tanjung Barat.

Pemuda tersebut mengeluarkan kata-kata yang membuat warga sekitar marah. "Ngapain nyambut Ahok di sini. Dia kan sudah menghina agama Islam. Buat apa disambut-sambut kayak begitu. Penghina agama Islam," kata pemuda itu sambil terus menjalankan motornya menembus barisan warga.

Sementara Ahok sudah berjalan di belakang pemuda tersebut.

Mendengar perkataan pemuda tersebut, sontak saja beberapa warga langsung mengejar pemuda yang naik motor itu.

"Woi, lu jangan hina-hina Ahok di sini. Jaga mulut lu ya," kata seorang bapak.

"Saya enggak takut Pak. Saya ini FPI. Saya FPI," kata pemuda itu.

Tak tahan dengan ulah pemuda itu, warga langsung meneriakkan, "Tangkap. Tahan motor itu."

Setelah berhasil dihentikan, beberapa warga yang ingin mengeroyok pemuda tersebut langsung dicegah polisi yang sudah berjaga-jaga di lokasi tersebut. Setelah diberikan peringatan selama lima menit agar tak mengulangi perbuatannya, pemuda itu langsung diminta segera meninggalkan tempat tersebut.

Seorang warga mengatakan pemuda itu bukan warga Gang Anyar. Karena semua warga Gang Anyar menerima kedatangan Ahok, tak peduli dengan isu SARA yang sedang menimpa mantan Bupati Belitung Timur ini.

"Ngaku-ngaku FPI. FPI itu apa sih. Jangan jelek-jelekin Ahok dong. Dia bukan anak sini, mungkin anak atas. Mulutnya itu loh. Sekarang sudah dapat pemimpin muslim yang amanah apa enggak? Kalau ada pemimpin muslim yang amanah kita juga pasti pilih yang muslim. Tapi jangan jelek-jelekin orang," kata Sri.

Warga lainnya, Tiara (35), mengatakan tadi ia menyampaikan kondisi lingkungan Gang Anyar yang sering banjir. Terakhir banjir terjadi pada 22 April 2016. Kepadanya, Ahok mengatakan akan memperbaiki drainase di sekitar permukiman agar mampu menampung aliran air hujan.

"Kata Pak Ahok, mau diperbaiki. Ya mudah-mudahan saja. Saya melihat Pak Ahok bagus. Dia tegas dan kerjanya bagus. Mudah-mudahan kalau terpilih lagi, bisa meningkatkan kesejahteraan warga di sini," kata Tiara.(beritasatu.com)