Latest News

Showing posts with label Berita. Show all posts
Showing posts with label Berita. Show all posts

Tuesday, October 25, 2016

Bikin Haru! Lagu 'Salam 2 Jari' Kembali Terdengar, Menggelegar di JiExpo Kemayoran

 
Ahok-Djarot mendapat nomor urut 2.


alirantransparan.blogspot.co.id - Lagu "Salam Dua Jari" yang sempat populer pada saat Pilpres 2014 kembali terdengar di JIExpo Kemayoran, Selasa (25/10/2016) malam. Lagu tersebut dinyanyikan pendukung pasangan calon gubernur-wakil gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat.

Saat pengundian nomor urut cagub-cawagub DKI, pasangan Ahok-Djarot mendapaat nomor dua.

"Salam dua jari, jangan lupa pilih Basuki," teriak para pendukung.

Lagu ini pernah menjadi yel-yel dukungan untuk Jokowi dan Jusuf Kalla pada saat Pilpres 2014. Ketika itu, lirik lagu tersebut masih menggunakan nama Jokowi yang juga mendapat nomor urut dua.

Pendukung Ahok-Djarot tampak sudah mempersiapkan semua. Setelah nomor urut diketahui, mereka langsung mengangkat kertas bergambar angka dua berukuran besar.

Ahok-Djarot merupakan pasangan cagub-cawagub yang diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Partai Golkar, Partai Nasdem, dan Partai Hanura.

Keduanya hadir di malam pengundian dengan mengenakan pakaian kotak-kotak merah. (kompas.com)

Kocak! Banjir Parah Pasteur Bandung Kenapa Netizen Malah Sebut Ahok?


Sebuah mobil nyungsep di jalan Pagarsih, Bandung saat banjir.


alirantransparan.blogspot.co.id - Banjir parah yang terjadi di kawasan Pasteur Bandung mengundang perhatian khalayak, namun anehnya netizen sebut nama Gubernur DKI Jakarta, Senin (24/10/2016).

Kenapa nama Basuki Tjahaja Purnama disebut-sebut netizen dalam banjir di Provinsi Jawa Barat ini?

Ternyata komentar netter terkait sosok Ahok yang sering jadi sasaran kesalahan oleh orang-orang tertentu.

Beberapa netizen menyindir andai saja banjir seperti yang terjadi di Pasteur kejadian di Jakarta, Ahok pasti sudah didemo.

Melalui kolom komentar pada berita berjudul, Foto-foto Kiriman Netizen Banjir Parah di Pasteur Bikin Kaget, Ridwan Janjikan Ini, beberapa netizen menyebut nama Ahok.

Berikut komentar-komentar mereka.

Wahyu Dina: Mana kok gk di demo,gk ada yg bagi2 nasi bungkus ya,klo di jakarta dah heboh thu.

Markus Susanto: Ndak seru coba kalo di Jakarta pasti heboh ini dan paling di salahkan pasti Ahok ...

Ryrie Yunas: Klo d bandung banjir warga nya gada yg nyalahin kang emil coba klo di jkt pasti ahok jadi sasaran empuk warga nya...

Wong Sioping: Kalau di jakarta pasti ahok yg di demo sejarah ahok adalah sasaran empuk.

Lonta Kombla: Ahok mana Ahok?!?!?

Rudy Budyperkasa: Ini gara2 jokowi & ahok makanya bandung banjir.

Arex Sumringah: KLO AHOK DAH DIDEMO tuh.

Tommy Dwi Darmo: Kayaknya ga lpernah ada demo banjir... Yg lain iya. (tribunnews.com)

Salam 2 Periode dan Salam 2 Jari! Akhirnya Ahok-Djarot Dapat Nomer 2, Agus 1, Anies 3


Tiga pasang peserta Pilkada DKI Jakarta 2017 mengikuti pengundian nomor urut cagub-cawagub, di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (25/10/2016).

Tiga pasang peserta Pilkada DKI Jakarta 2017 mengikuti pengundian nomor urut cagub-cawagub, di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (25/10/2016).

Pengundian nomor urut calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI Jakarta digelar di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (25/10/2016).

Dalam pengundian tersebut, pasangan calon Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat memperoleh nomor urut dua.

Sebelumnya, Ahok telah menyiapkan tagline jika dirinya dan wakilnya mendapatkan nomor urut dua. 

"Jika mendapatkan nomor urut dua, itu berarti simbol '2 periode'," tandasnya.

Sementara itu, pasangan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murnimendapatkan nomor urut satu, sedangkan Anies Baswedan-Sandiaga Uno memperoleh nomor urut tiga.



(kompas.com & netralnews.com)

Merinding! Ribuan Pendukung Sambut Ahok-Djarot dengan Shalawat Badar dan Yel-yel Saat Ahok-Djarot Tiba di Ji-Expo Kemayoran

Bakal calon gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, saat memasuki lokasi pengundian nomor urut bakal cagub dan bakal cawagub di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (25/10/2016).


alirantransparan.blogspot.co.id - Pasangan Cagub DKI Jakarta Ahok-Djarot tiba ?di Ji-Expo Kemayoran tepat pukul 17.55 WIB.

Dia datang menggunakan bus besar berwarna biru. Di kaca samping terpampang tulisan besar BADJA dengan motif dasar kotak-kotak.


Ribuan pendukung yang akhirnya berkumpul, langsung menyambut dengan nyanyian selawat badar.


Dua boneka ondel-ondel besar menyambut saat pasangan Petahana ini turun dari bus.


Yel-yel dukungan pun terus diteriakkan elemen-elemen pendukungnya yang telah menunggu kedatangan Ahok-djarot dari sore hari.


Senyum sumringah pun terlempar dari pasangan ini.


"Ini lihat naik bus, tandanya siap membawa seluruh rakyat dalam kendaraannya, ini kendaraan umum, bukan pribadi," teriak salah satu koordinator massa melalui pengeras suara, disambut tepuk tangan dan teriakan yel-yel dari para pendukungnya.


Sampai masuk ke arena Ji-expo, selawat tak henti-hentinya dikumandangkan barisan pendukung mereka dari mobil komando. 


Pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat telah tiba di lokasi pengundian nomor urut calon gubernur-calon wakil gubernur DKI di kompleks JIExpo Kemayoran, Selasa (25/10) sore. Duet yang lebih dikenal dengan sebutan Ahok-Djarot itu tiba tepat pukul 17.45 dengan berkemeja khas kotak-kotak. 

Kedatangan pasangan petahana di pilkjada DKI itu disambut ribuan pendukung dari warga dan relawan yang sudah menunggu sejak sore. Bendera, spanduk, banner, umbul-umbul menghiasi maraknya dukungan kepada Ahok-Djarot.


Nyanyian, teriakan dan yel-yel membuat suasana menjadi ribut dan gegap gempita. "Ahok-Djarot! Ahok-Djarot! Ahok-Djarot!," teriak massa pendukung dengan ikat kepala bertuliskan Ahok-Djarot, Selasa (25/10).

Dengan demikian, tinggal pasangan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno yang belum datang.(kompas.com & jpnn.com)




TERKUAK!! Ada Aliran Dana Rp 10 Miliar untuk Mobilisasi Massa Anti Ahok dari Mantan Petinggi Negeri


Ilustrasi demo anti Ahok

alirantransparan.blogspot.co.id - Aksi unjuk rasa terhadap calon gubernur petahana, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang diduga menistakan agama dan menghina ulama terus menggelinding.

Bahkan, demonstrasi anti Ahok yang dimotori salah satu ormas keagamaan, bukan hanya berlangsung di Jakarta, tapi juga daerah lain di Indonesia, seperti Bandung, Surabaya, Padang, dan Makasar.

Informasi yang beredar, Jumat (4/11), bakal ada aksi unjuk rasa yang melibatkan puluhan ribu massa di ibukota dengan tujuan Balaikota DKI Jakarta dan Bareskrim Polri.

Sayangnya dari rumor yang berkembang, aksi unjuk rasa anti Ahok itu ternyata ada yang memobilisasi.

Salah satu ormas keagamaan disebut-sebut menerima kucuran dana hingga Rp 10 miliar dari mantan petinggi negeri ini yang menginginkan Ahok tumbang sebelum berlaga dalam Pilgub DKI Jakarta 2017.

Saat dikonfirmasi, Tim Pendampingan Hukum DPP PPP pimpinan Djan Faridz, Muara Karta mengaku sudah mengetahui informasi tersebut sejak beberapa hari yang lalu.

Menurut Karta, sejumlah pimpinan aliansi keagamaan yang ikut demonstrasi mengadukan ke dirinya terkait tidak meratanya distribusi dana Rp 10 miliar.

"Beberapa aliansi melaporkan tidak meratanya pembagian dana. Mereka mengaku hanya menerima Rp 500 juta," kata Karta saat dihubungi rmoljakarta, Selasa (25/10).

Atas temuan tersebut, Karta mensinyalir aksi unjuk rasa yang makin marak akhir-akhir ini bukan semata-mata untuk menjegal Ahok.


"Saya melihat sasaran utamanya menjatuhkan Presiden Jokowi. Kalau hanya menjegal Ahok sepertinya terlalu kecil," kata Karta.

Tanggapan dari pihak yang dituduh akan ditampilkan dalam berita selanjutnya. (rmoljakarta.com)

Bikin Takjub! Begini Rencana Pembangunan Jangka Menengah 2015-2019 Pemerintahan Jokowi





alirantransparan.blogspot.co.id � Presiden Joko Widodo menekankan, pemerintah terus berupaya mengimplementasikan konsep tujuan pembangunan berkelanjutan atau sustainable development goals yang berwawasan lingkungan. 

Sejak tahun lalu, Indonesia sudah berupaya mewujudkannya dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah 2015-2019.

Hal tersebut disampaikan Presiden Joko Wdodo saat membuka "The 17th Assembly Meeting of International Organization of Supreme Audit Institutions (INTOSAI) Working Group on Environmental Auditing (WGEA)", di Jakarta, Selasa (25/10/2016).

"Perjalanan Indonesia dalam mewujudkan praktik keberlanjutan sudah terkandung dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) 2015-2019, yang sejalan dengan sustainable development goals (SDG)," kata Presiden.

Dari RPJM tersebut, lanjut Jokowi, Pemerintah Indonesia telah menetapkan dasar-dasar hukum yang menjadi panduan bagi seluruh mitra dan pemangku kepentingan di Indonesia dalam menerapkan pembangunan yang berkelanjutan.

Kerangka hukum tersebut di antaranya dapat dilihat implementasinya pada sejumlah upaya seperti pemberantasan pencurian ikan di lautan Indonesia.

"Untuk menjaga biodiversitas laut, praktik illegal fishing kami perangi, sumber daya maritim Indonesia kami lindungi. Begitu juga komoditas alam kami, seperti batubara dan kelapa sawit, yang sebelumnya menjadi jangkar pertumbuhan ekonomi, sekarang sudah mulai menerapkan praktik usaha yang berkelanjutan," papar Jokowi.

Jokowi sepakat bahwa tujuan pembangunan berkelanjutan merupakan komitmen global yang harus bersama-sama diwujudkan.

Namun demikian, ia mengingatkan bahwa kondisi masing-masing setiap negara tidak sama.

Oleh karena itu, diperlukan solusi yang secara spesifik menyesuaikan diri dengan keadaan suatu negara dalam mengupayakan pembangunan berkelanjutan.

"Cara mencapainya harus memperhatikan kondisi, budaya, dan perspektif lokal. Karena itu, kita semua perlu terus bekerja sama, perlu terus tukar-menukar pengalaman," ucap Presiden.

Pada acara yang mengumpulkan institusi atau kelompok kerja audit lingkungan badan pemeriksa keuangan sedunia tersebut, Presiden Joko Widodo berharap agar institusi-institusi audit tersebut dapat meningkatkan partisipasinya dan berperan aktif dalam membantu pemerintah masing-masing negara mewujudkan tujuan pembangunan berkelanjutan.

"Sebagai institusi audit, SAI (supreme audit institutions) harus meningkatkan partisipasi, transparansi, dan akuntabilitas para pemangku kepentingan dalam menerapkan SDGs, terutama dalam meningkatkan kualitas sistem pengawasan, sistem data, dan sistem informasi," ujarnya.(kompas.com)