Latest News

Showing posts with label Basuki. Show all posts
Showing posts with label Basuki. Show all posts

Saturday, November 15, 2014

Samad Sebut Jokowi Pemimpin "Gila"


Dok: Ketua KPK Abraham Samad
Samad Sebut Jokowi Pemimpin "Gila"


Ketua KPK Abraham Samad menegaskan bahwa Indonesia memerlukan
pemimpin "gila" yang dekat dengan rakyat. "Pejabat sekarang cenderung
menjaga jarak atau sulit bertemu dengan rakyat yang dipimpinnya sendiri,
tapi kita mempunyai pemimpin 'gila' seperti Jokowi (Presiden Joko Widodo),
Risma (Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini), dan semacamnya," katanya
di hadapan seribuan peserta Kongres Pelajar Nusantara di Surabaya,
Senin (10/11).

Pemimpin "gila" yang dimaksud ketua KPK tersebut adalah pemimpin
yang tidak ada jarak dengan rakyatnya, pemimipin yang memikirkan
kesejahteraan rakyatnya, dan memimpin dengan hati atau berkarakter
(satu dalam kata dan perbuatan).

"Kita mempunyai 50 persen lebih dari 500-an pemimpin (kepala daerah)
yang menjadi 'pasien' KPK, karena itu kita perlu pemimpin 'gila' yang
aneh untuk ukuran Indonesia saat ini," katanya. 
Menurut dia, pemimpin "gila" juga selalu memikirkan kesejahteraan
rakyatnya, bahkan pemimpin "gila" itu tidak akan hidup mewah bila
rakyatnya belum sejahtera. "Pemimpin 'gila' juga selalu mewujudkan
kata dalam perbuatan," katanya.

Saat ditanya seorang pelajar dari Kalimantan tentang adanya pemimpin
yang korup tapi bisa terpilih lagi dalam pilkada langsung, ia mengatakan
hal itu terjadi karena perilaku korup di Indonesia sudah dianggap
perbuatan yang biasa.
"Tapi, adik-adik jangan meniru pemimpin seperti itu, karena kalau
pemimpin korup dipilih terus, saya jamin rakyat tidak akan pernah
sejahtera, karena kesejahteraan rakyat hanya ada dalam sumpah,
tapi tidak ada dalam perbuatan," katanya.
Oleh karena itu, KPK saat ini memperluas perhatian dari penindakan
kasus korupsi menuju pencegahan kasus-kasus korupsi. "Caranya,
kita lakukan perbaikan sistem dan pendidikan antikorupsi mulai dari
PAUD dengan dongeng hingga universitas," katanya.
Dalam kesempatan itu, Abraham Samad menyebut sembilan nilai-
nilai antikorupsi yakni kejujuran, kepedulian, kemandirian, kedisiplinan,
tanggung jawab, kerja keras, sederhana, keberanian, dan keadilan.
"Karena itu, kalau adik-adik masih suka menyontek atau berbohong,
maka hal itu harus diakhiri, karena kalau diteruskan akan bisa
menumbuhkan perilaku koruptif," katanya dalam kongres yang
juga dihadiri 'guru bangsa' Buya Syafii Maarif itu.
Agenda kongres seribu pelajar se-Indonesia antara lain mengenal
budaya dan permainan serta kampung tradisional di Surabaya,
seperti permainan egrang. Selain itu, peserta juga diajak menanam
pohon dan bersih-bersih pantai di Kenjeran.

Berikutnya, peserta merumuskan Ikrar Pelajar di Taman Bungkul,
mengikuti Parade Juang dengan pakaian adat daerah masing-masing,
menyaksikan pameran pendidikan di Balai Pemuda, dan bertemu
tokoh seperti Syafii Maarif dan Ketua KPK Abraham Samad.
Lima Ikrar Pelajar adalah menjaga keutuhan NKRI; bertekad
menjadi pelajar yang berbudi luhur; berinisiatif dan turut terlibat
aktif dalam kehidupan sosial; menumbuhkan jiwa kewirausahaan
demi Indonesia yang berdikari; dan melestarikan lingkungan dan
ebudayaan Nusantara sebagai identitas dan kekayaan bangsa.

http://nasional.rimanews.com/politik/read/20141110/182083/Samad-Sebut-Jokowi-Pemimpin-Gila-?utm_source=dlvr.it&utm_medium=facebookUpdate : Nuruddin Lazuardi
Sumber : Antara    













Ahok Resmi Jadi Gubernur DKI Jakarta, Kemana Gubernur Tandinganya?

bc0b85b70aaa7891a61d3f4416c39807_ahok-resmi-jadi-gubernur-dki-jakarta
Ahok Resmi Jadi Gubernur DKI Jakarta, Kemana Gubernur Tandinganya?


Setelah beberapa waktu lalu berkali-kali mengalami kontroversi, akhirnya pada hari ini, Jumat (14/11/14) secara resmi Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dinobatkan sebagai Gubernur DKI Jakarta. Ahok menggantikan Jokowi yang saat ini sudah menjabat sebagai Presiden RI.
Setlah Ahok secara resmi dilantik menjadi Gubernur DKI Jakarta oleh DPRD DKI Jakarta, maka langkah selanjutnya tinggal menunggu pelantikan Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta. Dalam pelantikan Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta nantinya akan dilantik langsung oleh Presiden RI Joko Widodo yang sekaligus mantan Gubernur DKI Jakarta.
Dalam peristiwa ini juga menjadikan Ahok akan sebagai gubernur pertama yang dilantik oleh presiden. Hal itu mengacu pada Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (Perpu) nomor 1 tahun 2014 tentang Pemilihan Kepala Daerah. Pada pasal 163 Perpu tersebut disebutkan bahwa, Gubernur dilantik oleh Presiden di ibu kota negara.
Sebelum Perpu Pilkada berlaku pelantikan kepala daerah mengacu pada Undang-undang nomor 32 tahun 2004. Pada pasal 111 UU tersebut menyebutkan bahwa, Gubernur dan wakil Gubernur dilantik oleh Menteri Dalam Negeri atas nama Presiden. [sumber: detikNews].
Posisi Ahok yang sekarang bukan berstatus politikus atau kader partai Gerindra lagi tentunya membawa cerita baru dalam perpolitikan di Indonesia.
Dengan dilantiknya Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta oleh DPRD, maka kekhawatiran beberapa pihak yang menyebut bahwa Ahok bisa gagal menjadi Gubernur DKI Jakarta terbukti tidak benar.
Pihak FPI yang sebelumnya begitu ngotot akan menolak Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta juga sekarang ini tidak begitu ngotot sebagaimana sebelum-sebelumnya.
Ketakutan FPI yang menganggap Ahok adalah musuh Islam sebenernya sebuah pernyataan yang sangat jauh dengan apa yang terjadi di lapangan. Beberapa bukti bahwa Ahok bukan musuh Islam yaitu sikap keberanian Ahok yang justru berani menutup tempat prostitusi di Jakarta. Tidak hanya itu, Ahok juga selama ini tidak pernah membuat kebijakan yang secara terang-terangan memusuhi islam sebagaimana yang FPI tuduhkan.
Justru Ahok sebagaimana kita lihat begitu tegas menerapkan peraturan-peraturan yang belum tentu orang lain melakukanya. Hal tersebut bisa dilihat misalnya keberanian Ahok saat bersama Jokowi menutup dan memindahkan PKL yang ada di pasar tanah abang yang saat itu sampai sempat bersitegang dengan Salah satu tokoh pasar tanah abang. Tapi akhirnya dengan keberanian dan ketegasanya penertiban PKL tanah Abah tetap dilakukan.
Ahok yang memang dari awal sudah sejalan dengan Jokowi juga terus melakukan gebrakan yang itu semua juga untuk kemajuan DKI Jakarta. Beberapa kebijakan Ahok tersebut misalnya dengan memberikan tambahan Bus TransJakarta dan masih banyak lagi program yang lainya. Termasuk juga didalamnya antisipasi banjir yang terus dilakukan dengan cara pengerukan sampah-sampah yang ada di sungai, waduk, dan selokan, dan juga langkah-langkah kongkrit lainya.
Singkat kata, Ahok selama ini bekerja masih berada pada jalur yang tepat dan kalaupun memiliki kekurangan, tentunya kekurangan itu masih dianggap wajar.
Menurut saya pribadi, dengan dilantiknya Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta, seharusnya warga dan pihak-pihak terkait lainya harus mendukung Ahok selama program-programnya memang untuk memajukan DKI Jakarta.
Kalaupun ada pihak yang menganggap Ahok masih punya banyak kekurangan, silahkan berikan saran dan masukan kepada Ahok dengan cara-cara yang baik sehingga kebersamaan sebagai warga DKI Jakarta bisa terjalin dengan baik penuh dengan persaudaraan.
Jika beberapa saat yang lalu ada pihak yang ingin membuat Gubernur tandingan, kemana Gubernur tandingan tersebut?
Semoga saja Gubernur tandingan yang kemarin sempat diisukan akan dibentuk tidak usah lagi dilanjut ya, karena Ahok sendiri dulunya kan terpilih juga berkat dipilih warga DKI Jakarta, jadi mungkin benar nasihat yang menyatakan, Kalaupun FPI ingin membentuk Gubernur tandingan, lebih baik siapkanlah Calon Gubernur kalian dari sekarang untuk pemilihan calon geburnur pada periode berikutnya.
Jadi, untuk sekarang ini tidak perlu bikin Gubernur tandingan ya ! :-)
sumber gambar: detikFoto

Source : http://aribicara.blogdetik.com/ahok-resmi-jadi-gubernur-dki-jakarta-kemana-gubernur-tandinganya/

Thursday, November 13, 2014

Maju ayo terus maju pak Ahok jangan hentikan langka mu menuju jalan yg benar



TAAT kepada KONSTITUSI bukan pada konstituen.

Maju ayo terus maju pak Ahok jangan hentikan langka mu menuju jalan yg benar walau ada sebagian orang yg tidak senang ..tapi jakarta butuh pemimpin yg jujur berani tidak koropsi bakan bisa babat yg koropsi sampai bisa babat birokrasi yg tidak konsisten dalam bekerja .kejujuran dan kebranian mu patu saya ajungkan kedua jempol saya.

Hidup pak Ahok....saya selalu berdo,a untuk kesehatan dan keslamatanmu .karena jakarta butuh penataan yg lebih serius .


Source : FB Bang Pitung
Bang Pitung

Ahok walau lu cina tapi gua bangga punya pejabat cina lebih cinta Indonesia (Puisi)



SEBUAH PUISI UNTUK AHOK

'KENAPA LU CINA'
Ahok kenapa lu cina
coba lu pribumi
pasti lu tak disalah arti
padahal lu cinta pertiwi
Ahok jangan berkecil hati
walau lu cina
lu lebih baik dari mereka
pejabat pribumi
yang suka korupsi
Ahok lu ibarat Bruce Lee
bertindak keras namun suci
walau kadang bikin sakit hati
para preman di birokrasi
Ahok cina bukan mafia
bukan seperti mereka
para pejabat sampah
padahal mereka bukan cina
pengeruk harta negara
kabur ke singapura
Ahok kenapa lu cina
coba lu bukan cina
lu gua pilih jadi RI-2
biar negeriku tak sekarat
biar rakyatku tak melarat
Ahok walau lu cina
tapi gua bangga
punya pejabat cina
lebih cinta Indonesia
ketimbang mereka
yang berpesta pora
diatas penderitaan rakyat
yang semakin sekarat
hidup susah payah
mengais-ngais sampah
tuk sekedar bisa berbuka puasa
Gun-Mdn180713
(thejakartapost.com)
copas : Haris Revolter""
31-07-2013 21:21
Source : FB 

Pelantikan Ahok diumumkan, ketua DPRD tantang KMP kalau tak puas

Pelantikan Ahok diumumkan, ketua DPRD tantang KMP kalau tak puas - Mestinya malu 2 bulan dilantik, wakil rakyat terima 'gaji buta' - Jakarta yang dikenal dengan budaya tinggi ondel-ondel simbol menjunjung keramahan dan kebersahajaan bergaul warga Jakarta, bekalangan terdonai suasana politik carut marut para wakil rakyat yang diberi amanah rakyat DKI di satu sisi. Dan, perseteruan Plt Gubernur Ahok dengan warga Betawi muslim yang mengatasnamakan FPI di sisi lain.

Jakarta yang dikenal dengan budaya tinggi ondel-ondel simbol menjunjung keramahan dan kebersahajaan bergaul warga Jakarta, bekalangan terdonai suasana politik carut marut para wakil rakyat yang diberi amanah rakyat DKI di satu sisi. Dan, perseteruan Plt Gubernur Ahok dengan warga Betawi muslim yang mengatasnamakan FPI di sisi lain.

Pelantikan Ahok diumumkan, ketua DPRD tantang KMP kalau tak puas

Ketua DPRD DKI, Prasetyo Edi Marsudi akhirnya, akan tetap menjalankan perintah Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) mengenai pengangkatan Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Jakarta, Basuki Tjahja Purnama (Ahok) sebagai gubernur.
Dalam konfrensi pers usai rapat pimpinan di Gedung DPRD, Kamis (13/11/2014), dia mengatakan, hal tersebut ditempuhnya, karena masalah ini cukup mengganggu kinerja dewan.
�Saya sudah cukup sabar dan menunggu. Tapi, saya enggak bisa kerja. AKD (alat kelengkapan dewan) juga belum kebentuk. Bagaimana bisa kerja, kalau situasinya seperti ini? Sedangkan di DPR RI damai sejahtera. Di sini, (DPRD) baru mulai (berkonflik). Saya enggak mau seperti itu,� kata Pras �sapaan Prasetyo� dari fraksi PDIP ini di ruangannya.

Rupanya, sepantasnya kalau Ketua DPRD ini juga malu terhadap warga Jakarta yang mempercayakan para anggota DPRD sebagai wakil mereka, tapi dua bulan dilantik dan terima gaji, ternyata belum juga kerja normal. Apalagi, jajaran pemerintahan provinsi DKI juga mengeluh dan stress karena program terhambat akibat DPRD yang berperan dalam fungsi penganggaran, pengawasan, dan legislasi masih morat-marit belum membentuk AKD karena konflik berlarut-larut.
Selanjut, Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Pras menegaskan, pengumuman mengenai pelantikan Ahok tersebut, yang merupakan kelanjutan atas surat Direktorat Jenderal Otonomi Daerah (Ditjen Otda) Kemendagri, akan dibacakan pada Sidang Paripurna DPRD DKI, Jumat esok (14/11/2014), pukul 10.30 WIB.

Bila Koalisi Merah Putih (KMP) DKI tak menerima keputusan itu, kata dia, dipersilakan memperkarakannya. �Silakan teman-teman yang enggak sependapat, silakan ajukan ke ranah hukum,� tantang Pras, serius. @fattah_sidik

source : http://www.lensaindonesia.com/2014/11/13/pelantikan-ahok-diumumkan-ketua-dprd-tantang-kmp-kalau-tak-puas.html

Golkar DKI: KMP akan Patuh Konstitusi Jika Ahok Dilantik Jadi Gubernur

Golkar DKI: KMP akan Patuh Konstitusi Jika Ahok Dilantik Jadi Gubernur
Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) 
Golkar DKI: KMP akan Patuh Konstitusi Jika Ahok Dilantik Jadi Gubernur

JAKARTA-- Koalisi Merah Putih (KMP) yang dibentuk di tingkat Provinsi DKI Jakarta bukan dimaksudkan untuk menjegal Basuki Tjahaja Purnama menjadi gubernur.
Demikian diungkapkan Sekretaris KMP DKI Jakarta, Zainuddin, saat ditemui wartawan di ruang kerjanya GedungDPRD DKI Jakarta, Rabu (12/11/2014). (baca juga: AhokTerharu Presiden Jokowi Diantar Rakyat Menuju Istana Merdeka)
"KMP bertujuan bukan untuk jegal-menjegal, dalam hal ini Ahok, tapi KMP bertujuan  memperteguh NKRI," kata Zainuddin.
Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD DKI Jakarta ini mengungkapkan KMP akan mematuhi konstitusi bila Ahokdilantik menjadi Gubernur DKI Jakarta.
"Jadi kita tinggal minta percepatan MA, kalau perlu kita surati lagi. Jangan lama-lama kalau bisa besok keluar suratnya," ungkapnya.
DPRD DKI Jakarta meminta fatwa Mahkamah Agung (MA) terkait kosongnya jabatan gubernur DKI Jakarta. Saat ini ada dua versi dalam menentukan gubernur DKI Jakarta setelah ditinggalkan Joko Widodo yang kini menjadi presiden.
Bila Pilkada DKI Jakarta berdasarkan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2002 maka yang berlaku pasal 203 Perppu Nomor 1 tahun 2014 yang menyatakan bahwa Wakil Gubernur otomatis menjadi gubernur. Tetapi kalau dalam Pilkada DKI Jakarta memakai acuan Undang-undang Nomor 29 Tahun 2007 maka berlaku  pasal 73 dan 74 Perppu Nomor 1 tahun 2014 dimana tidak serta merta Wakil Gubenur bisa menjadi gubernur.
"Ini lah dinamikan peraturan menjadi sangat penting dan harus dijadikan pengalaman berharga bagi bangsa.  Maka nantinya DPR dalam membuat undang-undang harus lebih rinci dan presiden berikutnya kalau membuat Perppu juga harus hati-hati. Karena konsekuensinya menyangkut hajat orang banyak," ungkapnya. (baca juga: Golkar: Tidak Benar Koalisi Merah Putih Jegal Jokowi )

Source : http://www.tribunnews.com/metropolitan/2014/11/13/golkar-dki-kmp-akan-patuh-konstitusi-jika-ahok-dilantik-jadi-gubernur