Latest News

Showing posts with label Basuki. Show all posts
Showing posts with label Basuki. Show all posts

Friday, October 17, 2014

Di Panggung "Perpisahan", Jokowi Buka "Kartu" Ahok

Gubernur dan Wakil DKI Jakarta Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama bersama Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi saat acara silaturahmi dengan PNS Pemprov DKI Jakarta di Istora Senayan, Kamis (16/10/2014). (foto : Kompas.com/Fabian Januarius Kuwado)

Di Panggung "Perpisahan", Jokowi Buka "Kartu" Ahok


Joko Widodo membuka 'kartu' Plt Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Pria yang akrab disapa Ahok itu pun sampai tertawa terbahak-bahak atas aksi usil Jokowi. 

"Saya mau cerita sedikit soal Pak Ahok," ujar Jokowi mengawali sambutannya, di depan ribuan pegawai negeri sipil di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (14/10/2014) siang. 

"Pak Ahok itu orangnya keras, kalau bicara, tajam. Tapi hatinya sangat lembut," lanjut mantan Gubernur DKI yang mengundurkan diri karena terpilih menjadi presiden hasil Pemilu Presiden 2014 ini.

Sebelumnya, dalam acara yang sama, Jokowi mengumumkan statusnya yang bukan lagi menjadi Gubernur DKI. Dari atas panggung, Jokowi kemudian memanggil Ahok untuk naik ke panggung. 

"Kalau ada yang datang sambil nangis-nangis, dia langsung tanya, ibu atau bapak dari mana? Pulang-pulang pasti langsung diberikan sangu itu," lanjut Jokowi. 

Pernyataan Jokowi itu mengundang tawa para PNS yang hadir. "Makanya kalau ada apa-apa, di RT mana atau di RW mana, datang harus pakai nangis, Pak Ahok langsung kasihan itu. Pasti diberi. Ya kalau saya belum tentu," ujar Jokowi. 

Di akhir sambutannya, Jokowi pun berpesan kepada seluruh elemen warga Ibu Kota untuk mendukung penuh Gubernur "baru" DKI Jakarta demi selesainya persoalan-persoalan di Ibu Kota. 
"Saya titip itu," ujar Jokowi. 

Acara yang dihadiri Jokowi dan Basuki ini sekaligus menjadi panggung bagi Jokowi berpamitan kepada seluruh jajaran pegawai dan lembaga kemasyarakatan di DKI. 

Di atas deretan tempat duduk Istora Senayan, sejumlah spanduk berisi dukungan terhadap pembangunan Jakarta terbentang, antara lain bertuliskan "Gubernurku, Kami Selalu Mendukungmu" dan "Bersamamu, Jakartaku Siap Lebih Maju". 

Surat keputusan pemberhentian Jokowi sebagai Gubernur DKI, menurut Juru Bicara Kepresidenan Julian Aldrian Pasha sudah ditanda tangani pada Kamis, sebelum rapat paripurna terakhir Kabinet Indonesia Bersatu II. 

Dengan terbitnya keputusan ini, maka Jokowi sudah bukan Gubernur DKI. Sebelumnya, dia sudah mengajukan pengunduran diri lewat DPRD DKI. Perhomohonan itu lalu diajukan ke Presiden setelah disetujui oleh DPRD DKI. 

Kepastian soal status Jokowi, otomatis diikuti dengan "naiknya" Basuki menjadi Plt Gubernur DKI, sebagaimana ketentuan UU Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas UU 32 Nomor 2004 tentang Pemerintahan Daerah. Adapun pelantikan Basuki sebagai gubernur definitif, tergantung pada penyelenggaraan rapat paripurna DPRD.(Fabian Januarius Kuwado/kompas/dai)

Source : http://baranews.co/web/read/23493/di.panggung.perpisahan.jokowi.buka.kartu.ahok#.VEB5-GeSyE4

Tuesday, October 14, 2014

Perpisahan dengan Jokowi, Basuki Siapkan Acara Khusus

Gubernur DKI Jakarta yang juga Presiden terpilih Joko Widodo (kanan) berbincang dengan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (kiri) di Balai Kota, Jakarta.

Gubernur DKI Jakarta yang juga Presiden terpilih Joko Widodo (kanan) berbincang dengan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (kiri) di Balai Kota, Jakarta. (sumber: Antara/Widodo S.Jusuf)

Perpisahan dengan Jokowi, Basuki Siapkan Acara Khusus


Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama sudah menyiapkan acara untuk melepas kepergian partnernya di DKI, Joko Widodo (Jokowi) dari Balai Kota menuju Istana Negara.
Jokowi, sebagai Gubernur DKI Jakarta bersanding dengan Basuki sebagai wakilnya untuk membenahi dan memajukan Ibu Kota, untuk menjadi Jakarta Baru, sesuai dengan jargon mereka saat mengikuti Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI 2012 lalu.
Di tengah jalan, Basuki harus rela ditinggalkan Jokowi, yang mencalonkan diri sebagai Presiden RI hingga akhirnya terpilih dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2014. Mau tidak mau, Jokowi pun harus melepas jabatannya sebagai Gubernur DKI dan menyerahkan kepemimpinan Ibu Kota kepada Basuki.
"Nanti saya mau bikin acara mengantar Pak Jokowi dari rumah dinas di Taman Suropati menuju istana," ujar Basuki di Balai Kota, Jakarta, Senin (13/10).
Sambil tertawa ia berujar, acara yang dibuatnya tersebut juga sekaligus untuk melihat bagaimana Istana Presiden. Menurutnya, sangat lumayan bisa mengantarkan Jokowi sambil melihat keadaan istana.
Setelah diangkat menjadi Gubernur DKI Jakarta, Basuki mengatakan tidak akan tinggal di rumah dinas gubernur, dimana selama ini Jokowi tinggal. Ia pun meminta Jokowi untuk tidak meninggalkan rumah dinas terlebih dahulu, meskipun surat dari presiden sudah keluar.
"Saya tidak tinggal di rumah dinas, sepertinya. Makanya saya minta Pak Jokowi, kalau surat Presiden sudah keluar, saya minta Pak Jokowi jangan tinggalkan rumah dinas dulu," katanya.
Rencananya, acara mengantar Jokowi ke Istana tersebut akan dilakukan usai pelantikan Jokowi pada 20 Oktober 2014. Namun hal itu akan disesuaikan dulu dengan jadwal Jokowi
"Belum tahu (kapan). Nanti saya lihat jadwal Pak Jokowi dulu," pungkasnya.
Suara Pembaruan
Penulis: D-14/FAB
Sumber:Suara Pembaruan

Tuesday, September 30, 2014

Ahok : "SANTUN adalah berjuang mewujudkan keadilan sosial buat Rakyat".



Bagi Saya definisi SANTUN adalah berjuang mewujudkan keadilan sosial buat Rakyat, tidak mencuri uang rakyat itu namanya SANTUN,kalau cuman ngomongnya doang yang SANTUN tapi mencuri itu namanya BAJINGAN,BANGSAT !





" Pemimpin yang sejati adalah pemimpin yang dicalonkan oleh Rakyat, BUKAN mencalonkan atas keinginan pribadinya ! "



MK Harus Besar Batalkan Pemilihan Kepala Daerah Melalui DPRD, apabila SBY menanda tanganin UUD Pilkada Tak Langsung !

Hak konstitusional warga negara untuk memilih dan dipilih.
hak konstitusional yang merupakan hak berpartisipasi to vote and to be vote (dipilih dan memilih). Kalau melalui DPRD, hak yang sudah diberikan ke rakyat untuk memilih hilang. Begitu juga untuk mereka yang ingin jadi kandidat, hilang karena tidak ada lagi calon independen.
Pasal 18 Ayat 4 UUD 1945 yang berbunyi: "Gubernur, Bupati, dan Walikota masing-masing sebagai kepala pemerintah daerah provinsi, kabupaten, dan kota dipilih secara demokratis". ( Pengamat Hukum Tata Negara Refly Harun )


Source: https://www.facebook.com/photo.php?fbid=856296864415278&set=gm.384813381701964&type=1&theater

Thursday, September 11, 2014

Ahok: Saya Maunya Jadi Budak Rakyat

Ahok: Saya Maunya Jadi Budak Rakyat

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mencoba mengemudikan taksi lifecare untuk difabel didampingi Direktur Utama PT Blue Bird, Purnomo Prawiro (kiri) saat meresmikan pengoperasian layanan taksi tersebut di Balai Kota DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Rabu (10/9/2014). Layanan inovatif dari PT Blue Bird merupakan layanan taksi pertama di Indonesia yang di desain khusus bagi penyandang difabel, ibu hamil, dan lansia. TRIBUNNEWS/HERUDIN 

Ahok: Saya Maunya Jadi Budak Rakyat


JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau yang karib disapa Ahokmengaku tidak akan berubah dengan sikapnya menolak pemilhan kepala daerah melalui Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).
Apapun komunikasi dan bujukan yang disarangkan kepadanya, Ahok mengaku tidak akan mengubah sikapnya tersebut.
"Saya tetap akan menolak, meskipun nanti terpilih menjadi gubenur hasil  pemilihan DPRD. Karena  nanti saya akan menjadi budak DPRD. Saya maunya jadi budak rakyat," ujarAhok di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Kamis (11/9/2014).
Ahok mengatakan salah apabila orang yang mendukung Pilkada tidak langsung beranggapan suara DPRDmerepresentasikan suara rakyat. Suara rakyat yang diwakilkan sesuai dengan prinsip keterwakilan pada sila ke empat Pancasila.
" Masalahnya mereka menafsirkan tentang kita ini keterwakilan, sila keempat Pancasila. Kalau anda mengatakan seperti itu saya juga akan mengatakan berarti pemilu presiden juga tidak boleh langsung," ujar Ahok.
 Apabila logika pemikiran yang digunakan tetap berkeras seperti itu, Ahok meminta semua partai politik yang  mendukung pemilihan DPRD  harus menarik  kader partainya yang telah menjadi kepala daerah.
"Harusnya mereka (partai) menyuruh kadernya yang sudah jadi kepala daerah untuk mundur  dong, itu baru  konsisten," ujar Ahok.

Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, 
http://www.tribunnews.com/metropolitan/2014/09/11/ahok-saya-maunya-jadi-budak-rakyat


Ahok Ancam Tak Tanda Tangan Surat Usulan Cawagub DKI

Ahok Ancam Tak Tanda Tangan Surat Usulan Cawagub DKI

Liputan6.com, Jakarta - Ahok yang sebentar lagi duduk di kursi gubernur mengancam akan menolak menandatangani surat usulan calon Wakil Gubernur DKI Jakarta penggantinya bila DPRD DKI Jakarta mempersulit langkahnya duduk di kursi DKI 1. Ahok akan menggantikan Jokowi sebagai Gubernur DKI Jakarta.

"Saya nggak mau tanda tangan, biarin aja," ucap pria bernama lengkap Basuki Tjahaja Purnama yang masih menjabat sebagai Wagub DKI Jakarta itu di kantornya, Balaikota, Rabu (10/9/2014).

Apalagi, Ahok menyatakan, dirinya tidak memerlukan wagub untuk mendampinginya menjalankan roda pemerintahan Provinsi DKI Jakarta selama 3 tahun mendatang. Hal itu karena mantan Bupati Belitung Timur tersebut tak ingin mendapatkan sosok wagub yang tak sesuai dengan kriterianya. 

Ahok ingin wagub-nya itu sosok yang tak menerima suap, jujur, taat pada konstitusi, dan berani mati dalam melakukan pembangunan di Jakarta. "Biarin sajalah. Bila perlu, nggak usah ada wagub lah di Pemprov DKI. Takutnya, kalau terpilih wagub oleh DPRD DKI, jangan-jangan wagub itu suka melobi-lobi anggota dewan. Saya nggak mau," ujar Ahok.

Dia pun tidak takut menjalankan pemerintahan Jakarta seorang diri. Sebab, selama ini dia sudah sering merasakan bagaimana menjalankan pemerintahanan saat ditinggal Gubernur DKI Jokowi yang mencalonkan diri sebagai presiden hingga terpilih menjadi Presiden RI ke-7.

Ahok juga tak khawatir tidak akan mendapatkan dukungan dari 106 anggota DPRD DKI Jakarta. Sebab, tidak semuanya anggota dewan buruk. Tetapi ada cukup banyak anggota dewan yang mempunyai hati nurani untuk memperjuangkan nasib rakyat.

"Saya pasti dapat dukungan meski saya sudah keluar dari Partai Gerindra. Kan tidak semuanya anggota DPRD DKI buruk, masih banyak anggota dewan yang punya hati nurani untuk rakyat," tandas Ahok. (Mut)
Credit: Nadya Isnaeni
Source : http://news.liputan6.com/read/2103562/ahok-ancam-tak-tanda-tangan-surat-usulan-cawagub-dki

Sang Pemimpin Selalu Dekat Dengan Rakyat Dan Memperhatikan Kepetingan Rakyat

Kantor Ahok 'Diacak-acak' Redaksi Liputan6.com

Kantor Ahok 'Diacak-acak' Redaksi Liputan6.com
Salah satu tim Social Media Liputan6.com ikut eksis berfoto bersama sang Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (9/9/14). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Kantor Ahok 'Diacak-acak' Redaksi Liputan6.com

Kantor Ahok 'Diacak-acak' Redaksi Liputan6.com

Kantor Ahok 'Diacak-acak' Redaksi Liputan6.com

Kantor Ahok 'Diacak-acak' Redaksi Liputan6.com

Kantor Ahok 'Diacak-acak' Redaksi Liputan6.com

Kantor Ahok 'Diacak-acak' Redaksi Liputan6.com

Kantor Ahok 'Diacak-acak' Redaksi Liputan6.com



Source:
http://foto.liputan6.com/show/1/2103316/734946/kantor-ahok-diacak-acak-redaksi-liputan6com